Anda di halaman 1dari 43

Soal Bahas Bidan Ahli

1. Bidan desa melakukan kunjungan rumah, saat ini mengunjungi Ny. S umur 23 tahun P1A0
2 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan KU baik, cm, TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, P 20
x/menit, S 36.5. TFU tidak teraba, lokhea alba. Bidan melakukan nifas keberapa pada kasus
tersebut?

a. KF 1

b. KF 2

c. KF 3

d. KF 4
e. KF 5

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: KF1 dilaksanakan pada 6-48 jam, KF 2 pada 3-7 hari, KF 3 pada hari ke-8 hingga
hari ke-28, selanjutnya KF 4 pada hari ke-29 hingga hari ke-42.

2. Ny. K umur 23 tahun P1A0 melahirkan spontan 4 hari yang lalu datang ke PMB dengan
mengeluh payudara tegang dan nyeri bila dipegang, puting susu lecet pada keduanya. Bayi
disusui tiap 2 jam sekali. Saat ini juga merasakan mules. Hasil pemeriksaan KU baik, cm, TD
110/70 mmHg, N 86 x/menit, P 22 x/menit, S 36.9. TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi keras,
lokhea sanguinolenta. Apakah asuhan kebidanan yang tepat pada keluhan tersebut?

a. Susukan bayi tiap 5 jam

b. KIE breastcare

c. KIE cara menyusui yang benar

d. Menganjurkan oles puting dengan ASI

e. Melakukan kompres hangat

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Pada kasus puting susu lecet sebaiknya menganjurkan ibu untuk mengolesi
puting susu yang lecet dengan ASI. ASI dapat membantu proses penyembuhan lecet.

3. Berikut ini yang merupakan fase paska melahirkan ketika ibu masih fokus pada diri sendiri
dan ketergantungan pada orang sekitar disebut dengan fase?

a. Taking on

b. Taking in

c. Taking hold

d. Taking note

e. Letting go

Kunci Jawaban: B
Pembahasan: Masa taking in adalah fase ibu nifas masih sering mengulang pengalaman
bersalin dan fokus pada diri sendiri, dalam fase ini ibu masih membutuhkan bantuan orang lain
bahkan ketergantungan. Fase ini umumnya berjalan 1-3 hari postpartum.

4. Seorang perempuan umu 30 tahun P3A0 melahirkan spontan 1 hari yang lalu di Puskesmas.
Hasil pemeriksaan KU baik, TTV dbn. Apakah tujuan kunjungan pada kasus tersebut?

a. Mengidentifikasi penyulit pemberian ASI

b. Menilai tanda demam, infeksi, dan perdarahan abnormal

c. Memberikan konseling KB

d. Mengajarkan cara mencegah perdarahan nifas

e. Memastikan ibu menyusui dengan baik

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: KF1 pada 6-48 jam bertujuan untuk menilai tanda demam, infeksi dan perdarahan
abnormal yang bisa terjadi pada ibu nifas

5. Berikut ini karakteristik lokhea, berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, sel desidua,
verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium. Apakah jenis lokhea sesuai karakteristik tersebut?

a. Alba

b. Serosa

c. Sanguinolenta

d. Rubra

e. Purulen

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Lokhea rubra merupakan pengeluaran berwarna merah yang berisi darah
bercampur sisa selaput ketuban, sel desidua, verniks, lanugo, dan mekonium. Berkisar selama
1 hingga 3 hari pp.

6. Ny. S umur 19 tahun P1A0 nifas hari ke-8 datang ke Puskesmas untuk melakukan KF3.
Hasil anamnesis ibu tidak mengalami keluhan apapun. Hasil pemeriksaan KU baik, TD 110/80
mmHg, N 80 x/menit, P 18 x/menit, S 36.5, TFU tidak teraba. Ppv berwarna kecoklatan.
Apakah jenis lokhea pada kasus tersebut?

a. Rubra

b. Serosa

c. Alba

d. Sanguinolenta

e. Purulenta

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Lokhea serosa terjadi pada hari ke-7 hingga hari ke-14 berwarna kekuningan.

7. Ny. R umur 23 tahun P1A0 melahirkan 6 jam yang lalu di Puskesmas. Hasil anamnesis ibu
mengeluh susah untuk buang air kecil padahal sudah sangat ingin BAK. Hasil pemeriksaaan
KU baik, cm, TD 110/70 mmHg, N 82 x/menit, S 36.7, TFU setinggi pusat, palpasi kandung
kemih penuh, kontraksi uterus sedikit lemah. Apakah tindakan bidan yang tepat pada kasus
tersebut?

a. Kegels exercise

b. Ambulasi ke kamar mandi

c. Merangsang dengan air mengalir

d. Pemberian diuretik

e. Kateterisasi

Kunci Jawaban: E

Pembahasan: Kasus kesulitan buang air besar pada ibu nifas yang telah postpartum 6 jam harus
dilakukan kateterisasi apabila sudah sampai mengganggu kontraksi. Dalam kasus ibu telah
berusaha untuk buang air kecil namun sulit dilakukan, maka tindakan yang tepat adalah
kateterisasi karena dalam kondisi urgent. Kandung kemih penuh menghambat terjadinya
kontraksi sehingga berpontensi terjadinya perdarahan saat nifas dan dapat menyebabkan ISK.

8. Ny. H umur 28 tahun P3A0 nifas hari ke-4 datang ke PMB mengeluh kerepotan mengurus
pekerjaan rumah yang menumpuk dan merasa kelelahan. Hasil pemeriksaan KU ibu lemah,
cm, TD 90/60 mmHg, N 82 x/menit, P 22 x/menit, S 36.7, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi
keras, ppv darah berwarna merah muda. Hasil kunjungan ke rumah ditemukan rumah kurang
bersih dan berantakan. Ibu terlihat sering murung dan sedih. Apakah tindakan bidan yang tepat
pada kasus tersebut?

a. Menyarankan ibu ke psikiater

b. Meningkatkan dukungan keluarga

c. Menganjurkan ibu banyak istirahat

d. Pemberian obat penenang

e. Mengajarkan ibu untuk lebih beribadah

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Pada fase taking hold ibu sudah ingin melakukan aktivitas sendiri, namun disisi
lain ibu masih harus dibantu oleh orang lain. Ibu juga cenderung sensitif terhadap omongan
orang lain. Pada tahapan ini apabila kurang dukungan keluarga maka ibu akan mudah lelah dan
kerepotan dalam mengurus bayinya maupun rumah tangga.

9. Ny. G umur 34 tahun P2A0 nifas hari ke-7 datang ke PMB mengeluh payudara tegang dan
bayinya menangis terus menerus, BB saat lahir 2900 gram. Hasil anamnesis ibu menyusui
sebanyak 4 kali sehari karena ibu terlalu sibuk mengurus rumah. Hasil pemeriksaan KU baik,
cm, TD 100/70 mmHg, P 20 x/menit, N 80 x/menit, S 36.6, TFU 3 jari di bawah pusat,
kontraksi keras, ppv warna merah muda. Hasil pemeriksaan bayi tampak dehidrasi, BB
sekarang 2500 gram. Apakah penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?

a. Menganjurkan ibu memberikan susu fomula

b. Melakukan kompres dingin rutin pada payudara

c. Menganjurkan ibu sering menyusui

d. Menganjurkan ibu menyusui masing-masing payudara 5 menit

e. Menjadwalkan untuk menyusui bayinya

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Bayi harus sering disusui 2 jam sekali/on demand. Hal ini agar tidak terjadi
kekurangan nutrisi pada bayi baru lahir. Dalam kasus ini ibu mengalami payudara tegang, hal
ini menunjukkan bahwa ibu harus segera memberikan ASI untuk bayinya untuk menghindari
komplikasi lainnya.

10. Ny. V umur 20 tahun P1A0 nifas hari ke-4 datang ke Puskesmas dengan mengeluh puting
susu lecet dan terasa nyeri sehingga kesulitan untuk menyusui bayinya. Hasil pemeriksaan KU
baik, cm, TD 125/85 mmHg. N 84 x/menit, P 22 x/menit, S 36.9, TFU 3 jari di bawah pusat,
kontraksi keras. Hasil inspeksi dan palpasi puting lecet, payudara nyeri tekan dan teraba tegang.
Apakah asuhan kebidanan yang tepat untuk kasus tersebut?

a. Mengoles puting dengan ASI sebelum menyusui

b. Kompres payudara dengan air hangat dan dingin

c. Menyarankan tetap menyusui secara langsung walaupun sakit

d. ASI diperah dan diminumkan ke bayi dengan sendok

e. Mencuci payudara dengan air sabun agar tidak infeksi

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Masalah dalam kasus ini ditemukan payudara ibu sudah tegang dan terasa nyeri
saat menyusui, sehingga disarankan untuk melakukan pemerahan ASI untuk tetap menjaga
produksi ASI serta mengurangi risiko bendungan ASI karena kesulitan menyusui. ASI yang
telah diperah diberikan menggunakan sendok, agar bayi tidak terbiasa menggunakan dot.

11. Ny. F umur 24 tahun P2A0 melahirkan anak perempuan 2 jam yang lalu di Puskesmas.
Hasil anmanesis perut ibu mules. Pemeriksaan KU baik, cm, TD 110/70 mmHg, N 82 x/menit,
P 22 x/menit, S 36.7, TFU 1 jari di atas pusat, kandung kemih penuh. Apakah asuhan yang
tepat pada kasus tersebut?

a. Mengajarkan kegel exercise

b. Melakukan kateterisasi

c. Mengajarkan posisi BAK yang benar

d. Menyarankan merangsang dengan gemercik air

e. Merangsang vulva dengan air hangat

Kunci Jawaban: D
Pembahasan: Pada kasus nifas 2 jam apabila ibu belum melakukan BAK maka bidan
menyarankan untuk mobilisasi ke kamar mandi guna mengeluarkan urin, dalam kasus tampak
kandung kemih penuh. Hal yang mampu merangsang kencing, yaitu dengan menyiramkan air
pada kaki atau dengan suara gemercik air, dengan rangsangan itu diharapkan ibu dapat BAK.

12. Ny. V umur 22 tahun P1A0 nifas hari ke-10 datang ke PMB bersama dengan suami.
Anamnesis ibu mengatakan tidak mau menyusui bayinya, beberapa hari sebelumnya ibu sering
menangis tanpa alasan. Hasil pemeriksaan KU baik, cm, TD 110/72 mmHg, P 20 x/menit, N
80 x/menit, S 36.6. TFU tidak teraba. Apakah diagnosis kasus tersebut?

a. Stress

b. Postpartum blues

c. Depresi postpartum

d. Psikosis postpartum

e. Krisis kepercayaan diri

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Ibu nifas yang mengalami postpartum blues ditandai dengan tidak ingin melihat
bayinya dan mudah menangis/sedih tanpa sebab dan mood swings.

13. Ny. S umur 23 tahun P1A0 3 hari postpartum datang ke Puskesmas mengeluh nyeri pada
puting susu tiap kali menyusui bayinya. Hasil pemerisaan KU baik, cm, TD 110/70 mmHg, N
82 x/menit, P 22 x/menit, S 36.8, TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi keras, ppv merah.
Kemudian bidan meminta ibu untuk menyusui bayinya, dari hasil observasi terdengar suara
mulut bayi yang berdecap saat menyusu, tampak payudara menegang, puting susu tampak
lecet. Apakah asuhan yang tepat pada kasus tersebut?

a. KIE breast care

b. KIE kebersihan payudara

c. KIE menyusui yang benar

d. Menyarankan ibu menghentikan menyusui sementara

e. Menyusukan bayi dengan jadwal

Kunci Jawaban: C
Pembahasan: Suara mulut yang berdecap ketika menyusu merupakan tanda cara menyusu tidak
benar. Menyusu yang benar adalah ketika hampir sebagian besar areola masuk ke dalam mulut
bayi dan puting susu berada di bawah lidah bayi, sehingga tidak ada rongga udara di antara
sela mulut bayi. Sehingga harus diberikan KIE cara menyusui yang benar

14. Ny. C umur 21 tahun P1A0 2 minggu PP datang ke PMB untuk kontrol nifas. Anamnesis
ibu menyusui bayinya dengan lancar dan berencana untuk memberikan ASI eksklusif. Hasil
pemeriksaaan KU baik, cm, TD 122/72 mmHg, N 80 x/menit, P 18 x/menit, S 36.5, TFU tidak
teraba, lokhea alba. Apakah jenis ASI yang disekresi pada kasus tersebut?

a. ASI transisi

b. ASI matur

c. ASI peralihan

d. ASI prematur

e. Kolostrum

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Stadium pembentukan laktasi pada hari 1-4 disebut kolostrum, hari ke-4 hingga
hari ke-10 disebut asi peralihan, selanjutnya hari ke-10 hingga seterutsnya disebut ASI matur.

15. Ny. S umur 24 tahun P1A0 5 hari PP datang ke Puskesmas untuk kontrol nifas, ibu
mengatakan masih mengeluarkan darah. Hasil pemeriksaan KU baik, cm, TD 110/78 mmHg,
P 20 x/menit, S 36.5, N 80 x/menit. TFU 2 jari di atas simpisis. Inspeksi lokhea berwarna coklat
kekuningan. Apakah jenis lokhea pada kasus tersebut?

a. Rubra

b. Alba

c. Sanguinolenta

d. Serosa

e. Purulen

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Lokhea yang keluar pada hari ke-3 hingga hari ke-7. Berwarna merah kecoklatan.
16. Ny. K umur 30 tahun G3P1A1 hamil 38 minggu akan melakukan tindakan operasi pada
pukul 10.00 WIB sesuai antrean operasi. Dokter telah memberikan advis untuk diberikan
injeksi antibiotik. Apakah tindakan awal yang perlu dilakukan bidan pada kasus tersebut?

a. Menyuntikkan antibiotik sesuai advis dokter

b. Melakukan skintest

c. Memasukkan antibiotik ke infus

d. Memasukkan antibiotik di kamar operasi

e. Menganjurkan ibu menunggu

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Pemberian advis dokter tentang penggunaan antibiotik harus dilakukan skintest
terlebih dahulu untuk mengetahui apakah pasien mendapatkan alergi dari antibiotik yang
diberikan sehingga tidak menimbulkan komplikasi akibat alergi.

17. Ny. J umur 29 tahun G2P1A0 hamil 29 minggu datang ke Rumah Sakit mengeluh sakit
kepala, kaki dan tangan bengkak, pandangan kabur, nyeri ulu hati. Hasil pemeriksaan KU
lemah, cm, TD 180/130 mmHg, N 70x/menit, P 15 x/menit, S 36.5, refleks patela +/+, prot urin
+3. Pasien alami kejang setelah 15 menit diberikan dosis awal MgSO4. Apakah tindakan yang
harus segera diberikan pada kasus tersebut?

a. Nifedipin 60 mg

b. Parasetamol 500 mg

c. Kalsium glukonas 1 gram

d. MgSO4 2 gram

e. Diazepam 10 mg

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Dosis awal MgSO2 4 gr IV sebagai larutan 40% selama 5 menit, dan segera
dilanjut dengan pemberian 10g larutan MgSO4 50% masing-masing 2-5g di bokong kanan dan
kiri secara IM dalam ditambah lignokain 2% pada spuit yang sama. Apabila terjadi kejang
berulang selama 15 menit, maka diberikan MgSO4 2g (larutan 40%) IV selama 5 menit.
18.Ny. S umur 40 tahun P6A1 melahirkan 1 jam yang lalu di PMB. Riwayat persalinan kala I
dan II normla, pada pukul 12.00 WIB lahirlah bayi perempuan secara spontan, bayi menangis
kuat, tonus otot baik. Pada pukul 12.25 WIB lahir plasenta spontan lengkap setelah diberikan
suntikan oksitosin 1 ampul kedua. Pemeriksaan kala IB pada ja, 12.45 ditemukan perdarahan
kurang lebih 500cc, kontraksi lembek, tidak ada laserasi dan gumpalan darah. TFU setinggi
pusat. Pemeriksaan Ku lemah, TD 90/60 mmHg, N 96 x/menit. Apakah tindakan segera yang
dapat dilakukan untuk atasi masalah tersebut?

a. Pasang infus RL 500 cc ditambah oksitosin 20 IU

b. Lakukan KBI

c. Mengecek kelengkapan plasenta

d. Berikan ergometrin 0.2 cc IM

e. Berikan oksitosin 10 IU

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Pada kondisi kegawatdaruratan yang mengindikasikan terjadi atonia uteri yang
ditandai dengan kontraksi lemah, perdarahan lebih dari 500 cc maka harus segera dilakukan
KBI.

19. Ny. W umur 29 tahun P2A0 melahirkan 2 jam yang lalu di RS. Hasil pemeriksaan KU
baik, TD 190/110 mmHg, P 19x/menit, telah diberikan dosis awal MgSO4. Setelah beberapa
menit diberikan MgSO4 dosis awal ibu mengalami penurunan frekuensi napas menjadi P
8x/menit. Apakah tindakan segera yang tepat pada kasus tersebut?

a. Pemberian MgSO4 6 gr

b. Pemberian oksigen

c. Cairan IV adekuat

d. Diberikan kalsium glukonas 10%

e. Pemberian MgSO4 2 gr di bokong kiri dan kanan

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Syarat pemberian MgSO4 adalah P >16x/menit, urin 30cc/jam, reflek patela +/+.
Apabila setelah diberikan MgSO4 pasien alami penurunan pada salah satu syarat tersebut maka
pasien mengalami keracunan sehingga harus diberikan antidontum berupa kalsium glukonas
10%.

20. Ny. S umur 29 tahun P3A0 melahirkan spontan di Puskesmas 6 hari yang lalu. Datang ke
PMB dengan keluhan merasakan nyeri pada luka jahitan serta badan terasa demam. Hasil
pemeriksaan KU baik, cm, TD 110/70 mmHg, P 22 x/menit, S 37.7, N 88 x/menit. Apakah
pengkajian yang harus dilakukan untuk menentukan diagnosis pada kasus tersebut?

a. Palpasi kandung kemih

b. Perkusi abdomen

c. Pengukuran TFU

d. Pemeriksaan REEDA

e. Pemeriksaan kontraksi

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Pada kasus dengan keluhan nyeri perineum/luka jahitan maka perlu dilakukan
pemeriksaan/inspeksi pada jahitan dengan menilai REEDA untuk menegakkan diagnosis
infeksi. Karena ibu juga mengalami demam.

21. Ny. Q umur 17 tahun P1A0 melahirkan bayi kembar di RS 2 jam yang lalu. Hasil
pemeriksaan KU lemah, TD 90/60 mmHg, N 94 x/menit, P 25 x/menit, S 37.2, TFU tidak
teraba, uterus lembek, keluar banyak perdarahan. Apakah penyebab timbulnya masalah pada
kasus tersebut?

a. Usia

b. Primigravida

c. Prolaps uterus

d. Overdistensi

e. Gangguan psikologis ibu

Kunci Jawaban: D
Pembahasan: Pada kehamilan gemeli maka uterus akan mengalami peregangan yang lebih
daripada kehamilan tunggal, sehingga overdistensi dapat menjadi penyebab terjadinya atonia
uterus.

22. Ny. J umur 33 tahun P2A0 inpartu kala III di PMB. Plasenta lahir lengkap dan telah
dilakukan masase uterus. Hasil pemeriksaan lemah, TD 90/60 mmHg, P 24 x/menit, N 92
x/menit, ppv lebih kurang 450 cc. uterus tidak teraba dan lembek. Apakah tindakan segera yang
dapat dilakukan?

a. Pasang infus 500 cc RL drip oksi 20 IU

b. Manual plasenta

c. Eksplorasi

d. KBI

e. Kompresi aorta

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Atonia uterus ditandai TFU tidak teraba dan kontraksi lembek disertai
pengeluaran pervaginam yang banyak dapat diatasi dengan langkah awal KBI.

23. Ny. R umur 22 tahun G2P1A0 hamil 13 minggu datang ke RS mengeluh keluar darah
disertai gelembung dari jalan lahir, tidak nyeri perut. Hasil pemeriksaan TD 120/70 mmHg, N
88 x/menit, S 36.7, TFU 3 hari atas simpisis, DJJ (-), gerakan janin (-). Hasil USG: seperti
badai salju. Apakah tindakan yang dilakukan pada kasus tersebut?

a. Melahirkan spontan

b. Melakukan kuretase

c. Perbaikan keadaan umum

d. Mempertahankan kehamilan

e. Histerektomi

Kunci Jawaban: B
Pembahasan: USG badai salju dan keluar gelembung dari jalan lahir merupakan tanda mola
hidatidosa atau hamil anggur, yang berarti tidak ada kehidupan janin di dalam uterus. Sehingga
diperlukan tindakan kuretase untuk mengatasi masalah tersebut.

24. Ny. R umur 50 tahun P5A0 datang ke RS bersama dengan suami mengatakan ingin
menghentikan kesuburan agar tidak hamil lagi. Anamnesis umur anak terkecil saat ini 13 tahun
dan ibu sudah tidak ingin hamil lagi. Bidan menyarankan pasangan tersebut untuk kontrasepsi
mantap dan mereka setuju. Hasil pemeriksaan KU baik, TTV dalam batas normal. Apakah
asuhan kebidanan yang sesuai pada kasus tersebut?

a. Menuliskan laporan

b. Melakukan kontrasepsi mantap

c. Memberikan informed consent

d. Memberikan informed choice

e. Memberikan rujukan ke Puskesmas

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Segala tindakan yang akan dilakukan harus disertai dengan penandatanganan di
informed consent sebagai lembar persetujuan klien untuk segala tindakanan dan pengobatan
yang akan dilakukan. Inform consent digunakan sebagai landasan hukum apabila terjadi
permasalahan pada waktu tindakan dan pengobatan.

25. Seorang ibu hamil datang ke PMB mengatakan bahwa ia sering merasakan panas dan
banyak berkeringat. berikut ini yang dapat mengurangi keluhan tersebut adalah..

a. minum air hangat lebih sering

b. minum es lebih sering

c. menggunakan pakaian tebal

d. menggunakan pakaian bahan katun

e. menggunakan pakaian ketat

Kunci Jawaban: D
Pembahasan: seorang ibu yang mengalami panas disarankan menggunakan pakaian yang
menyerap keringat dan longgar agar terjadi sirkulasi yang baik.

26. Seorang perempuan membawa bayinya berumur 9 bulan untuk mendapatkan imunisasi
campak ke PMB. Hasil anamnesis sehat. Hasil pemeriksaan N: 100x/mt, S:36,5˚C, P: 28x/mt.
Setelah pemberian vaksin campak bidan menganjurkan kembali ibu untuk membawa bayinya
mendapatkan vaksin DPT/HB/HIB pada usia 18 bulan. Apakah jenis imunisasi pada kunjungan
mendatang?

a. Imunisasi dasar

b. Imunisasi lanjutan

c. Imunisasi wajib

d. Imunisasi yang dianjurkan

e. Imunisasi pilihan

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Imunisasi ulangan atau lanjutan merupakan imunisasi untuk mempertahankan


kekebalan tubuh dan memperpanjang masa perlindungannya. Diberikan pada batita. Pada
kasus kunjungan ulang usia 18 bulan ada imunisasi pentavalen.

27. Ny. J umur 30 tahun P3A0 melahirkan di PMB 15 menit yang lalu, saat ini mengeluh pusing
dan lemas. Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmHg, N 88 x/menit, S 37, uterus lembek dan
mengalami perdarahan sangat banyak. Apakah komplikasi yang timbul pada kasus tersebut?

a. Syok sepsis

b. Syok hipovolemi

c. Syok anafilatik

d. Syok neurogenik

e. Syok kardiogenik

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Syok akibat kehilangan darah yang banyak adalah pengertian dari syok
hipovolemik, sehingga volume darah dalam tubuh berkurang.
28. seorang ibu membawa bayi berumur 4 bulan untuk mendapatkan imunisasi. hasil
pemeriksaan riwayat imunisasi lengkap, bb 3420 gram, suhu 36.6 derajat. diberikan imunisasi
yang sesuai dengan umur anak tersebut. apakah efek yang timbul dari pemberian imunisasi
tersebut?

a. jaringan parut

b. bernanah

c. panas

d. bengkak

e. nyeri

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: pada umur 4 bulan diberikan imun penta 3 polio 4 dan ipv. efek samping
pemberian penta adalah demam/panas.

29. seorang ibu membawa bayinya yang berumur 9 bulan datang ke Puskesmas mengatakan
bahwa ia ingin memberikan anaknya imunisasi dasar. riwayat imunisasi sebelumya telah
diberikan lengkap. pemeriksaan bb 6000 gram, suhu 36.5 derajat. apakah jenis imunisasi dasar
yang diberikan pada bayi tersebut?

a. penta 1 polio 2

b. bcg dan polio 1

c. campak

d. penta booster

e. campak booster

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: imunisasi dasar pada anak umur 9 bulan yaitu pemberian imunisasi campak.

30. Ny. J melahirkan spontan 7 hari yang lalu, saat ini melakukan KF2 di Puskesmas, ibu
mengatakan merasakan perih pada luka jahitan dan mengatakan seperti ada putih-putih di
sekitar jahitan, anamesis ibu mengatakan tidak pernah mengonsumsi amis-amis karena takut
darah menjadi amis. hasil pemeriksaan KU baik, TTV dalam batas normal, inspeksi luka
jahitan basah dan tidak menyatu. apakah tindakan bidan sesuai kasus tersebut?

a. menganjurkan mencuci vagina dengan air garam

b. menganjurkan pemberian salep gatal

c. menganjurkan untuk makan protein tinggi

d. menganjurkan minum rebusan daun katuk

e. menganjurkan makan sayuran merah

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: pada kasus jahitan basah dan tidak menyatu maka ibu harus rutin mengonsumsi
makanan tinggi protein, karena protein membantu proses penyembuhan luka.

31. Ny. J datang ke PMB menggendong bayi laki-laki berumur 6 bulan mengatakan bayinya
rewel dan demam. hasil pemeriksaan bb 4500 gram, suhu 36.7 derajat. apakah tindakan bidan
sesuai dengan buku KIA?

a. memberikan ASI lebih sering

b. memberikan paracetamol 3x1 tablet per hari

c. mengompres dingin

d. menyelimuti bayi agar berkeringat

e. pakaikan baju tebal agar tidak menggigil

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: bayi 6 bulan yang masih menyusu lebih baik disusukan lebih sering agar demam
turun, namun apabila demam tinggi maka diberikan obat penurun panas dengan dosis yang
sesuai dan dapat diulang tiap 4 jam sekali.

32. seorang ibu membawa putrinya berumur 5 bulan ke Puskesmas, ibu mengatakan bayinya
mengalami diare. hasil pemeriksaan diare sudah 4 kali konsistensi lembek cair. berapakah dosis
pemberian zinc pada usia tersebut?

a. 1 kali ½ tablet

b. 2 kali ½ tablet
c. 3 kali ½ tablet

d. 1x1 tablet

e. 3x1 tablet

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: pemberian zinc pada bayi kurang dari 6 bulan maka diberikan dosis 1x ½ tablet

33. seorang ibu bertanya kepada bidan tentang cara membersihkan area mulut pada anaknya
yang berusia 3 bulan. bagaimanakah cara membersihkan mulut bayi tersebut?

a. dengan kain bersih diberikan iodine

b. dengan kain bersih dicelup air hangat

c. dengan pasta gigi dewasa

d. dengan sikat gigi dan pasta pasta gigi

e. dengan kain diberi pasta gigi

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: pembersihan mulut bayi yang terkena susu dapat dilakukan dengan menggunakan
kain atau lap basah, boleh dengan air hangat yang dilingkarkan pada telunjuk ibu. kemudian
dimasukkan untuk membersihkan mulut dan lidah bayi

34. Bayi setelah lahir yang telah dikeringkan dan diletakkan pada dada ibu akan menangis
kemudian memasuki tahapan relaksasi. Pada menit keberapa kah bayi akan mulai bangun?

a. 1-5

b. 5-10

c. 10-15

d. 15-40

e. 30-40

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: Bayi akan mulai terbangun setelah tahapan relaksasi terjadi pada menit ke-1
hingga menit ke-5
35. Bayi perempuan lahir spontan 5 menit yang lalu di PMB. Hasil pemeriksaan bayi
kemerahan, tonus otot baik, saat lahir bayi menangis kuat. Saat ini bayi sudah dikeringkan dan
telah dilakukan pengekleman tali pusat. Apakah tindakan selanjutnya terhadap kasus tersebut?

a. Menyuntikkan Hb0

b. Memberikan salep mata

c. Menyuntikkan vitamin K

d. Melakukan IMD

e. Mengukur antropometri

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Pada bayi baru lahir setelah dilakukan pengeringan dan pemotongan tali pusat
maka bidan harus memfasilitasi IMD apabila kondisi bayi dan ibu sehat.

36. Bayi perempuan lahir spontan 1 jam yang lalu di Puskesmas. Bayi telah dikeringkan dan
diletakkan di atas dada ibu tanpa alas. Bayi telah difasilitasi IMD namun belum berhasil
menemukan puting. Apakah tindakan bidan yang tepat pada kasus tersebut?

a. Menganjurkan memberi ASI formula

b. Mendekatkan mulut bayi ke puting ibu

c. Membantu bayi menemukan puting ibu

d. Menganjurkan ibu langsung menyusui bayinya

e. Menghentikan IMD

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Pada kasus bayi yang sedang melakukan IMD namun pada 1 jam belum berhasil
menemukan puting sang ibu maka dibantu dengan mendekatkan kepala bayi di antara 2
payudara ibu agar lebih mudah menjangkau puting susu ibunya, sehingga diharapkan dengan
cara ini proses IMD akan berhasil.

37. Bayi yang telah berhasil menemukan puting ibunya akan memasukkan/mengisap ASI ke
dalam mulutnya. Apakah refleks yang terjadi pada kasus tersebut?

a. Sucking
b. Rooting

c. Swallowing

d. Morro

e. Sealing

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: Reflek mengisap disebut dengan sucking reflex

38. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat dilakukan IMD pada bayi adalah…

a. Mengendalikan temperatur tubuh

b. Menurunkan berat badan

c. Mengurangi tangis bayi

d. Mengurangi infeksi bayi

e. Mengeluarkan mekonium lebih cepat

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Jawaban yang bukan merupakan manfaat IMD bagi bayi adalah menurunkan
berat badan, justru dengan IMD akan meningkatkan kenaikan berat badan bayi

39. Berikut ini yang merupakan keuntungan IMD bagi ibu adalah…

a. Membuat perut terasa mules

b. Menjaga kehangatan ibu

c. Mencegah ibu dari hipertensi

d. Memudahkan bayi mengenali ibunya

e. Merangsang hormon progesteron

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: IMD bagi ibu bermanfaat untuk proses involusi uterus, pada involusi ibu akan
merasakan perutnya mules. Mules terjadi akibat kontraksi, untuk menghentikan perdarahan
sehingga akan dapat berangsur kembali ke bentuk semula.
40. Pada menit keberapakah bayi akan mulai menyusu unutk pertama kalinya?

a. 1-5

b. 4-12

c. 29-62

d. 49-90

e. 1.5-2 jam

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Tahapan bayi selama IMD, yaitu bayi akan mulai menyusu untuk pertama kalinya
terjadi pada menit ke-49 hingga menit ke-90. (Menurut Buku Saku pelayanan kesehatan
neonatal esensial, kemenkes th 2010)

41. Ny. K melahirkan 1 jam yang lalu, telah dilakukan pengeringan pada bayi dan telah
dilakukan IMD selama 1 jam, namun bayi belum menemukan putting ibunya. Apakah tindakan
yang tepat untuk kasus tersebut?

a. Mengarahkan mulut tepat pada puting ibu

b. Mendekatkan kepala di antara dua payudara ibu

c. Menyusui bayinya langsung karena IMD gagal

d. Membantu bayi menemukan puting ibu

e. Merangsang bayi dengan dot

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Bayi yang belum menemukan puting dalam waktu 1 jam pertama bukan berarti
gagal IMD. Bidan hanya perlu membantu untuk memposisikan kepala bayi berada di antara
kedua payudara ibunya, sehingga bayi akan lebih mudah meraih puting dengan usahanya
sendiri.

42. Apakah jenis hormon yang memproduksi ASI?

a. Progesteron

b. Oksitosin
c. MSH

d. Prolaktin

e. Estrogen

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Hormon yang berfungsi untuk memproduksi ASI adalah hormon prolaktin,
sedangkan hormon oksitosin yang bertugas untuk menyalurkan ASI dari payudara ke mulut
bayi/menyalurkan ASI.

43. Bayi perempuan baru saja lahir di PMB. Penilaian sepintas tidak menangis, warna kulit
kebiruan dan terdapat mekonium dalam jalan lahir. Apakah tindakan segera yang paling tepat
pada kasus tersebut?

a. Melakukan rangsangan taktil

b. Skin to skin

c. Mengisap mekonium

d. Memindah bayi ke meja resusitasi

e. Melakukan kompresi dada bayi

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Pada bayi baru lahir yang tidak segera menangis apabila ditemukan sesuatu yang
menutupi jalan napas maka perlu dilakukan pengisapan lendir untuk membebaskan jalan napas
terlebih dahulu. Pengisapan dimulai dari mulut baru ke hidung, untuk menghindari aspirasi.

44. Bayi laki-laki baru saja lahir secara spontan di Puskesmas. Segera setelah lahir bayi
dilakukan IMD di atas dada ibu. Kemudian beberapa saat bayi mulai mencari puting sang ibu.
Apakah refleks yang terjadi pada bayi tersebut?

a. Rooting

b. Sucking

c. Swallowing

d. Tonic neck

e. Grasping
Kunci Jawaban: A

Pembahasan: Pada bayi baru lahir memiliki kemampuan/refleks untuk mencari puting ibu
sendiri, refleks ini dinamakan rooting reflex

45. Ny. J umur 20 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu inpartu kala II di RS. Bidan telah memimpin
meneran selama 30 menit, lahirlah bayi laki-laki secara spontan, bayi menangis kuat dan tonus
otot aktif, badan kemerahan ekstremitas biru, DJB 124 x/menit, napas spontan, S 36.6.
berapakah APGAR score kasus tersebut?

a. 6

b. 7

c. 8

d. 9

e. 10

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Bayi menangis kuat (2), tonus otot aktif (2), badan kemerahan ekstremitas biru
(1), jantung 124 x/menit (2), napas spontan (2). Jadi total APGAR score 9

46. Ny. J umur 20 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu inpartu kala II di Puskesmas. Bayi lahir
spontan menangis kuat, tonus otot baik. Kemudian bidan langsung meletakkan bayi pada perut
ibu tanpa alas dan melanjutkan untuk MAK III. Apakah penyulit yang paling cepat terjadi pada
kasus tersebut?

a. Hipoglikemia

b. Hipotermia

c. Perdarahan tali pusat

d. Asfiksia

e. Fetal distress

Kunci Jawaban: B
Pembahasan: Bayi yang lahir langsung diletakkan di atas perut ibu tanpa diberikan alas serta
tidak dilakukan pengeringan dari cairan ketuban secara baik akan menimbulkan mekanisme
kehilangan panas berupa evaporasi, hal ini berakibat terjadinya hipotermia pada bayi.

47. Bayi perempuan lahir spontan 4 jam yang lalu di Puskesmas. Dilakukan pengkahian suhu
tubuh 35.5 derajat celcius dan tubuh mengalami kebiruan pada tangan dan kaki. Hasil observasi
ditemukan AC hidup di suhu 20 derajat celcius. Apakah mekanisme kehilangan panas pada
bayi tersebut?

a. Konveksi

b. Konduksi

c. Evaporasi

d. Kontraksi

e. Radiasi

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: Konveksi merupakan mekanisme kehilangan panas akibat suhu rendah di


ruangan, dapat terjadi akibat AC hidup yang suhunya lebih rendah dari tubuh.

48. Ny. K umur 32 tahun melahirkan anak kedua secara spontan di PMB 3 jam yang lalu. Bayi
lahir menangis kuat, gerakan aktif, napas spontan, kulit kemerahan. hasil pemeriksaan bayi
normal dan tidak ditemukan kelainan. Bayi telah berhasil menyusu. Apakah fase yang dialami
bayi pada saat ini?

a. fase reaktivitas 2

b. fase tidur

c. fase reaktivitas 1

d. fase tenang

e. fase lambat

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: fase tidur merupakan fase yang dimulai sejak 30 menit setelah reaktivitas 1 dan
berakhir pada 2-4 jam setelahnya ditandai dengan bayi tidur dan tidak banyak respons.
49. Pada usia bayi 1 jam setelah dilakukan pengukuran antropometri, bayi diberikan suntikan
vitamin K. Apakah tujuan diberikan suntikan vitamin tersebut?

a. Sebagai imunisasi dasar

b. Mencegah kecacatan otak

c. Mencegah perdarahan otak

d. Mencegah bayi demam

e. Mencegah infeksi tali pusat

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Vitamin K dipergunakan untuk membantu pembekuan darah, pada bayi sistem
pembekuan darah belum sempurna sehingga berisiko terjadi perdarahan. Bayi yang lahir
pervaginam berisiko mengalami perdarahan pada otak akibat kompresi saat proses persalinan,
sehingga antisipasi perdarahan diberikan vitamin K

50. Penyuntikan vitamin K pada bayi baru lahir diberikan secara IM. Berapakah dosis yang
diberikan untuk bayi baru lahir?

a. 0.05 mg dosis tunggal

b. 0.5 mg dosis tunggal

c. 1 g dosis tunggal

d. 1 mg dosis tunggal

e. 0.2 mg dosis tunggal

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Vitamin K yang diberikan pada bayi baru lahir diberikan sebanyak 1 mg dosis
tunggal secara IM pada antero lateral paha kiri bayi

51. Ny. L umur 20 tahun P1A0 melahirkan putri pertamanya 3 jam yang lalu. Hasil
pemeriksaan bayi kulit kemerahan, S 36.6 P 44 x/menit, DJB 133 x/menit, kulit kemerahan dan
bayi aktif. Saat ini bayi sedang menyusu dan menelan ASI dari puting ibu. Apakah refleks yang
terjadi pada bayi tersebut?

a. Rooting
b. Grasping

c. Tonic neck

d. Swallowing

e. Sucking

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: ASI di dalam mulut yang akan didorong oleh lidah ke arah faring dan
menimbulkan refleks menelan disebut dengan swallowing reflex.

52. Bayi laki-laki lahir spontan 1 menit yang lalu di PMB. Penilaian sepintas tubuh bayi
kemerahan, menangis kuat, tonus otot baik. Apakah tindakan yang tepat pada kasus bayi
tersebut?

a. Lakukan skin to skin

b. Lakukan IMD

c. Mengeringkan bayi kecuali telapak tangan

d. Menyuntikkan oksitosin

e. Memberikan vitamin K

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Bayi baru lahir setelah dillakukan penilaian sepintas dan dinilai baik mana
diletakkan di atas perut ibu untuk dikeringan pada seluruh tubuhnya kecuali telapak tangan.
Telapak tangan membantu bayi dalam proses IMD untuk menemukan puting ibu

53. Bayi lahir spontan 8 jam yang lalu di PMB, riwayat kehamilan aterm. Hasil pemeriksaan P
40x/menit, S 36.7, DJB 132 x/menit, BB 2740 gram, PB 49 cm. bayi tampak kuning pada
seluruh tubuh hingga kali dan tangan. Apakah penanganan yang tepat pada kasus tersebut?

a. Berikan ASI lebih sering

b. Rujuk

c. Pantau kondisi bayi

d. Menjemur di bawah sinar matahari


e. Menganjurkan ASI formula

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Bayi <24 jam apabila mengalami kuning berarti termasuk dalam ikterus
patologis. Sehingga penanganan yang tepat adalah dirujuk

54. Seorang ibu membawa bayi perempuannya berumur 2 hari ke PMB. Hasil anamnesis ibu
mengatakan ada bintik kecil di punggung bayinya, ia merasa khawatir atas hal tersebut. Hasil
anamnesis bayi menyusu kuat dan tidak pernah kejang serta bayi tidak demam. Pemeriksaan
KU baik, S 36.7, P 40 x/menit, N 123 x/menit, retraksi dinding dada (-), BB 3000 gram, tidak
ada sekret mata, tidak ada infeksi tali pusat, bayi tidak ikterus. Apakah diagnosis yang termasuk
klasifikasi MTBM pada kasus tersebut?

a. Infeksi berat

b. Infeksi bakteri lokal

c. Infeksi jamur lokal

d. Infeksi bakteri ringan

e. Mungkin bukan infeksi

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Penemuan bintik-bintik putih dalam klasifikasi MTBM masuk dalam kategori
infeksi bakteri lokal.

55. Bayi perempuan lahir di RS dengan dokter secara vakum ekstraksi 6 jam yag lalu. Riwayat
kehamilan 39 minggu, hasil pemeriksaan kepalad bayi terdapat benjolan luna, berbatas tegas
pada tulang yang bersangkutan dan tidak melampaui sutura sekitarnya. Apakah asuhan yang
dapat diberikan sesuai kasus tersebut?

a. Menganjurkan memposisikan tidur dengan bantal

b. Menganjurkan kompres dingin pada benjolan kepala

c. Menganjurkan sering mengangkat bayi untuk mengurangi benjolan

d. Menginformasikan bahwa benjolan menghilang 2-3 hari

e. Menganjurkan memijat kepala untuk mengurangi benjolan


Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Pada kasus persalinan dengan vakum ekstraksi akan menimbulkan efek samping
berupa caput succeaneum, yaitu terdapat benjolan difusi di kepala akibat tekanan keras saat
vakum. Benjolan tersebut berisi cairan sering yang bercampur dengan darah biasanya akan
menghilang 2-3 hari, sehingga hanya perlu dilakukan perawatan bayi baru lahir normal

56. By. T umur lahir spontan 2 hari yang lalu datang ke Puskesmas digendong oleh ibunya.
Ibunya mengatakan bayinya menyusu kuat, full ASI. Hasil pemeriksaan P 40 x/menit, S 36.6,
tidak ikterus dan tidak ada infeksi tali pusat. Apakah informasi bidan terkait dengan cara
perawatan tali pusat yang benar pada bayi?

a. Kompres dengan betadine

b. Diikat rapat menggunakan kapas

c. Steril

d. Ditutup dengan gurita

e. Bersih dan kering

Kunci Jawaban: E

Pembahasan: Tali pusat pada bayi dibiarkan bersih dan kering, perawatan menggunakan sistem
terbuka. Sehingga tidak diperlukan betadine selama tidak ditemukan tanda infeksi pada tali
pusat bayi.

57. Bayi E umur 1 hari lahir spontan di Puskesmas. Anamnesis bayi menyusu hanya ketika
menangis. Hasil pemeriksaan P 40x/menit, S 36.6, N 133 x/menit, tidak terdapat kuning,
gerakan aktif, kulit kemerahan, tidak terdapat tanda infeksi mata maupun tali pusat. Apakah
rencana asuhan bidan pada kasus tersebut?

a. Konseling pemberian MPASI

b. Konseling pemberian ASI

c. Menganjurkan untuk imunisasi polio 1

d. Menganjurkan mengompres tali pusat dengan iodine

e. Menganjurkan untuk terus membedong bayi


Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Bayi baru lahir dianjurkan untuk disusui dalam waktu 2 jam sekali atau lebih
sering apabila bayi menginginkan. Frekuensi pemberian ASI minimal 8 kali dalam 24 jam.
Bayi yang kekurangan nutrisi/ASI dapat berdampak pada pada penyakit kuning dan dehidrasi.
Sehingga asuhan yang diberikan berupa konseling ASI pada ibu nifas.

58. Pada imunisasi BCG untuk pencegahan penyakit TBC primer diberikan dosis sebesar?

a. 0.05

b. 0.5

c. 0.005

d. 0.1

e. 0.01

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: BCG diberikan dengan dosis 0.05 ml yang disuntikkan secara intradermal yang
disuntikkan pada lengan kanan atas

59. Bayi laki-laki umur 1 jam lahir spontan di Puskesmas. Riwayat kehamilan 36 minggu. Hasil
pemeriksaan gerakan bayi aktif, BB 2230 gram, PB 47 cm, P 42 x/menit, tidak ditemukan
kelainan pada bayi. Apakah asuhan yang tepat pada kasus tersebut?

a. Metode kanguru

b. Letakkan di inkubator

c. Lakukan perawatan di perina

d. Diletakkan di tempat hangat

e. Diselimuti berlapis

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: Pada bayi prematur dan BBLR dilakukan metode kanguru untuk mengurangi
risiko hipotermia pada bayi

60. Bayi laki-laki umur 6 jam lahir spontan di Puskemas. Riwayat kehamilan aterm, ibu
mengalami KPD 9 jam, setelah lahir bayi mengalami asfiksia sedang dan telah dilakukan
resusitasi. Hasil pemeriksaan saat ini BB 3400 gram, PB 50 cm, S 36.7. Apakah rencana KIE
yang diberikan pada kasus tersebut?

a. Diberikan susu formula

b. Skin to skin

c. Tanda bahaya BBL

d. Perawatan tali pusat

e. ASI eksklusif

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Pada kasus bayi yang mengalami asfiksia dan telah dilakukan resusitasi maka
harus dilakuakan pemantauan berkala pada bayi untuk menghindari komplikasi atau
permasalah berulang. Maka orang tua diberikan penyuluhan/KIE tentang tanda bahaya BBL.

61. Bidan melakukan KN2 pada bayi Ny. D yang lahir spontan 2 hari yang lalu di Puskesmas.
Bidan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi tersebut. Apakah penemuan yang menunjukkan
bahwa bayi tersebut normal?

a. Ubun-ubun menutup

b. Ubun-ubun besar tidak menonjol, dan akan sedikit menojol apabila menangis

c. Ubun-ubun kecil tidak menonjol, dan akan sedikit menojol apabila menangis

d. Perut teraba keras

e. Tali pusat merah

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Pilihan opsi di atas yang menunjukkan bayi normal adalah UUB rata/tidak
menonjol dan akan sedikit menonjol bila menangis.

62. Bayi perempuan usia 1 bulan dibawa ibunya datang ke PMB untuk periksa, ibu mengatakan
bahwa timbul bisul pada lengan anaknya setelah diberikan imunisasi 2 minggu yang lalu. Hasil
pemeriksaan KU baik, S 36.7, P 42 x/menit. Apakah penyebab terjadinya masalah yang dialami
bayi?

a. Efek samping BCG


b. Dosis BCG terlalu banyak

c. Mengalami infeksi penyuntikan

d. Alergi terhadap imun BCG

e. Penyuntikkan tidak tepat

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: Timbulnya bisul kemerahan pada bekas suntikan imunisasi BCG merupakan hal
yang normal. Itu adalah efek samping dari imunisasi BCG

63. Ny. S menggendong bayi perempuan berumur 3 hari ke Puskesmas karena tubuh bayinya
teraba sangat dingin dan kebiruan. Hasil anamnesis bayinya diletakkan tidur di dekat dengan
jendela yang terbuka, pinggir rumah dekat dengan sawah. Hasil pemeriksaan tubuh kemerahan
namun ektremitas kebiruan, P 50 x/menit, N 133 x/menit, S 35.9. Apakah jenis mekanisme
kehilangan panas pada kasus tersebut?

a. konveksi

b. konduksi

c. evaporasi

d. radiasi

e. hipotermia

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: pada kasus tersebut bayi diletkkan dekat jendela yang terbuka sehingga kulit bayi
lebih sering terkena angin. hal tersebut berdampak pada kehilangan panas pada bayi sehingga
bayi mengalami kebiruan dan suhu rendah

64. Seorang ibu membawa putranya yang berumur 7 hari datang ke Puskesmas untuk
mendapatkan imunisasi dasr karena setelah lahir belum mendapatkan imunisasi. Hasil
pemeriksaan P 40 x/menit, N 120 x/menit, S 36.6 kemudian bidan memberikan imunisasi dasar
yang sesuai dengan umur bayi tersebut. Kapan jadwal kunjungan ulang imunisasi berdasarkan
kasus tersebut?

a. Kunjungan ulang sesuai kunjungan ibu


b. Kunjungan saat umur bayi 2 bulan

c. Kunjungan ulang saat bayi berumur 1 bulan

d. Kunjungan ulang saat bayi 1 tahun

e. Kunjungan ulang saat bayi berumur 4 bulan

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Menurut riwayat imunisasi pada kasus tersebut bayi belum mendapatkan
imunisasi, sehingga saat ini bidan memberikan imunisasi Hepatitis 0 untuk mencegah
terjadinya penyakit hepatitis, Hb0 dapat diberikan pada bayi baru lahir hingga umur 7 hari.
Sedangkan untuk kunjungan berikutnya minimal 1 bulan dari saat ini atau ketika bayi berumur
1 bulan untuk mendapatkan imunisasi BCG dan polio 1.

65. Ny. J datang ke PMB menggendong anak laki-lakinya berumur 7 hari. Riwayat kehamilan
aterm, tidak ada komplikasi, riwayat persalinan spontan ditolong oleh bidan, namun ibu
mengatakan bahwa bayinya belum mendapatkan imunisasi sama sekali. Apakah jenis
imunisasi yang dapat diberikan pada kasus tersebut?

a. DPT-Hb-Hib 1

b. Polio 1

c. Pentavalen 2

d. Hepatitis 0

e. Vitamin K

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Imunisasi dasar pada bayi 0 bulan adalah jenis Hepatitis 0. Imunisasi tersebut
dapat diberikan pada bayi usia 0-7 hari.

66. By. J umur 14 hari lahir spontan di Puskesmas. Hasil pemeriksaan BB 3300 gram, PB 50
cm, S 36.5. riwayat imunisasi bayi telah diberikan imuniasasi hepatitis 0. Saat ini ibu berencana
untuk imunisasi untuk mencegah penyakit TBC. Apakah efek samping yang muncul akibat
imunisasi tersebut?

a. Panas
b. Batuk

c. Pilek

d. Jaringan parut

e. Demam

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Imunisasi untuk pencegahan penyakit TBC adalah imunisasi BCG. BCG
diberikan pada bayi baru lahir hingga usia 2 bulan. efek samping yang timbul adalah timbul
papul atau bintik merah dalam waktu 1-3 minggu yang akan lunak, hancur, serta menimbulkan
bekas luka/jaringan parut. Luka akan sembuh dalam waktu lebih kurang 3 bulan

67. Ny. J datang ke Puskesmas membawa bayinya yang berusia 3 hari untuk kontrol neonatus.
Riwayat persalinan spontan, BBL 3100 gram, ibu mengatakan bayinya menyusu kuat dan
sering tidur. Hasil pemeriksaan KU baik, BB sekarang 3000 gram, tidak ikterus, sucking refleks
kuat. Kapankah berat badan bayi kembali normal?

a. 8 hari

b. 12 hari

c. 11 hari

d. 10 hari

e. 13 hari

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: BB bayi baru lahir akan cenderung mengalami penurunan pada 2 minggu
pertama, setelah 2 minggu maka berat badan bayi akan kembali normal. Hal tersebut
merupakan hal fisiologis.

68. Ny. L membawa bayi perempuan usia 4 hari datang ke RS dengan mengatakan bahwa ingin
memeriksakan bayinya karena tampak kuning pada telapak tangan dan kaki, saat BAB tampak
feses pucat. Apakah diagnosis pada kasus tersebut?

a. ikterus patologis

b. ikterus fisiologis
c. diare

d. hepatitis

e. tetanus neonatorum

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: tampak kuning dari sampai telapak tangan hingga kaki dan disertai dengan feses
berwarna pucat sehingga masuk dalam kategori ikterus patologis

69. Ny. M umur 22 tahun P1A0 melahirkan 6 hari yang lalu spontan di RS mengeluh bayinya
tampak kuning pada wajah sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis bayi diberikan ASI dan susu
formula bergantian, BB 3300 gram, pb 49 cm. hasil pemmeriksaan TTV normal dan tampak
kuning pada wajah hingga lehher bayi. apakah diagnosis kebidanan yang terpat untuk kasus
tersebut?

a. ikterus patologis

b. ikterus fisiologis

c. ikterus derajat 1

d. ikterus derajat 4

e. ikterus derajat 2

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: ikterus derajat 1, yaitu kuning di daerah kepala dan leher.

70. Ny. J umur 33 tahun P3A0 melahirkan 3 hari yang lalu di Klinik, hari ini mengatakan
bahwa ingin kontrol nifas dan bayi. riwayat kehamilan 39 minggu, bayi diberi susu formula
dan air putih, bayi sudah BAK 8 kali. pemeriksaan bb 3300 gram, pb 48 cm, suhu 38.4 derahat,
turgor kulit segera kembali. tidak terdapat tanda infeksi. Apakah yang termasuk data subjektif
pada kasus tersebut?

a. PB 48 cm

b. BB 3300 gram

c. tali pusat tidak infeksi

d. bayi alami BAK 8 kali


e. turgor kulit kembali segera

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: data subjektif merupakan data yang didasari dengan perkataan orang/individu

71. Berikut yang merupakan pengkajian pada bayi normal usia 4 hari adalah?

a. penapasan 44 x/menit

b. suhu 35.4 derajat

c. retraksi dinding dada dalam

d. auskultasi paru stridor

e. detak jantung bayi 105 x/menit

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: pada pengkajian bayi normal rentang pernapasan normal adalah 40-60x/menit,
suhu diantara 36.5 hingga 37.5 derajat, tidak ada retraksi dinding dada, auskultasi tidak
ditemukan bising, djb antara 120-160x/menit.

72. By. X umur 20 hari dibawa oleh orangtuanya periksa ke Puskesmas. ibu mengatakan bahwa
anaknya mengalami kuning sejak semalam dan BAB berwarna kuning pucat tidak seperti
biasanya. Hasil pemeriksaan bayi menunjukkan badan kuning dari kepala hingga dada.
Berapakah derajat kuning yang terajadi pada kasus tersebut?

a. kramer 1

b. kramer 2

c. kramer 3

d. ikterus fisiologis

e. kramer 4

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: kuning yang muncul dari kepala hingga dada atau badan bagian atas termasuk
dalam kramer derajat II dengan perkiraan kadar bilirubin sekitar 9 mg%.
73. Ny. S umur 27 hari dibawa ibunya datang ke Puskesmas. ibu mengatakan bahwa bayinya
mengalami ruam kemerahan pada kulit kepala sejak 2 hari yang lalu. Apakah diagnosis pada
kasus tersebut?

a. infeksi bakteri lokal

b. miliaris

c. oral rush

d. diapers rush

e. seborrhoe

Kunci Jawaban: E

Pembahasan: serborhoe merupakan maslah kulit dengan munculnya kerak/ruam pada kepala
berwarna putih, apabila dilihat sekilas akan tampak seperti ketombe yang mengelupas

74. By. C umur 20 hari di bawa ke Puskesmas dengan keluhan bayi rewel. Hasil anamnesis
bayi selalu ditidurkan di kasur dan kurang aktif. Hasil pemeriksaan: terdapat bintik kecil
berwarna putih pada kulit bayi di sekitar leher dan dada, BB 4.5kg, PB 50 cm. Apakah
penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?

a. Berikan salep

b. Kompres dengan rivanol

c. Berikan antibiotik

d. Sarankan menggunakan pakaian tipis yang menyerap keringat

e. Berikan vitamin kulit

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Biang keringat dapat terjadi pada bayi yang sering merasa gerah dan kurang aktif.
Biang keringat dapat diantisipasi dengan pakaian tipis yang menyerap keringat agar tidak
terlalu lembab sehingga tidak muncul permasalahan tersebut.

75. Bayi K umur 21 hari dibawa oleh ibunya ke Psukesmas. Ibu mengatakan bayinya rewel dan
gelisah. Hasil pemeriksaan kulit terdapat bintik kecil, putih pada sekitar leher dan dada. BB
4500 gram, PB 50 cm. Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
a. Folikulitis

b. Seborrhoe

c. Milia

d. Miliaria

e. Furunkel

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Miliaria dikenal dengan istilah biang keringat yang terjadi akibat tersumbatnya
kelenjar keringat. Dapat diringankand dengan pakaian tipis dan ringan serta segera mengganti
pakaian basah.

76. By. J umur 28 hari datang ke Puskesmas dibawa oleh orangtuanya. Keluhan terdapat ruam
merah yang mengelupas pada kepala bayi. Hasil pemeriksaan terdapat lemak berlebihan pada
kepala bayi, BB 3300 gram, PB 49 cm, P 48 x/menit, S 36.6. Apakah penatalaksanaan yang
tepat pada kasus tersebut?

a. Kompres dengan air hangat

b. Berikan antibiotik

c. Berikan krim hidrocortison 0.5%

d. Berikan krim gentamisin 0.5%

e. Bersihkan dengan rivanol

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Seborhoe terjadi akibat lemak berlebih pada kepala bayi. Pada kasus ruam
kemerahan akibat mengelupasnya kulit pada kepala bayi maka diberikan krim/salep yang dapat
mengatasi dematosis serta mengurangi peradangan.

77. Bayi umur 20 hari datang ke PMB dibawa oleh orangtuanya. Mengeluh anaknya rewel dan
selalu dipakaikan diapers, bayi menyusu kuat. Hasil pemeriksaan KU baik, cm, N 120 x/menit,
P 44 x/menit, S 36.9, BB 3300 gram, PPB 49 cm, tidak ikterus dan tidak ada infeksi pada tali
pusat. Tidak ada retraksi dinding dada. Auskultasi bunyi jantung dan paru normal, tidak ada
massa abdomen. Terlihat bokong dan paha bayi memerah. Apakah diagnosis kasus tersebut?
a. Milliaris

b. Diapers acne

c. Diapers rush

d. Oral rush

e. Dermatitis

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Diapers rush merupakan istilah ruam popok, hal ini dapat terjadi akibat sering
dalam penggunaan popok sehingga membuat area menjadi lembab dan kurangnya sirkulasi
udara.

78. By. S umur 18 hari datang ke Puskesmas dibawa oleh ibunya mengeluh bahwa bayinya
tampak kuning sejak 2 hari yang lalu dan feses bayi berwarna kuning pucat. hasil pemeriksaan
bayi alami kuning dari kepala hingga pusar. Apakah diagnosis pada kasus tersebut?

a. hipotermia

b. hipertermia

c. ikterus patologis

d. ikterus fisiologis

e. tetanus pada hati

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: umur bayi lebih dari 14 hari dan ditandai dengan kulit kekuningan dan tinja pucat
termasuk dalam ikterus patologis

79. Ny. U umur 55 tahun P5A0 datang ke Puskesmas dengan keluhan saat melakukan
hubungan seksual dengan suaminya merasakan sakit dan perih di daerah kelamin. Hasil
pemeriksaan KU baik, TD 130/88 mmHg, P 20 x/menit, N 80 x/menit, 36.5, pemeriksaan
genitalia normal. Apakah asuhan yang tepat sesuai kasus tersebut?

a. Pemberian gel

b. Anjuran pap smear

c. Anjuran minum air putih


d. Anjuran membersihkan dengan sabun kewanitaan

e. Menganjurkan pemakaian kondom

Kunci Jawaban: A

Pembahasan: Usia 55 tahun mengalami penurunan hormon estrogen dan menyebabkan vagina
kering sehingga akan terasa sakit bila melakukan hubungan seksual, keluhan dapat diatasi
dengan pemberian gel/pelumas untuk mengurangi keluhan nyeri berhubungan seksual.

80. Seorang perempuan 35 tahun P3A0 datang ke Puskesmas dengan keluhan terdapat benjolan
kecil kecil banyak, bulat di kemaluan sudah 1 bulan. Awalnya benjolan sedikit, namun
sekarang jumlahnya bertambah banyak. Apakah tindakan Bidan untuk kasus tersebut?

a. Melakukan IVA test

b. Melakukan pap smear

c. Melakukan mikrokuretase

d. Melakukan pemeriksaan kolposkopi

e. Pendkes personal hygiene

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Kolposkopi merupakan pemeriksaan oleh dokter apabila ditemukan tanda


pertumbuhan sel abnormal pada serviks maupun vagina. Pemeriksaan untuk mengetahui kutil
kelamin dan peradangan

81. Perempuan umur 23 tahun, datang ke Puskesmas mengeluh dalam 3 siklus menstruasi
mengeluarkan darah banyak disertai bekuan darah dan sering merasakan pusing, ia juga
mengatakan sedang ada masalah dengan keluarga. Hasil pemeriksaan KU baik, cm, TD 100/60
mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36.5. konjungtiva anemis, abdomen tidak ada kelainan
ginekologi, pemeriksaan Hb 9g%/dL. Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?

a. Pemberian transfusi darah

b. Pemberian analgesik

c. Merujuk ke dokter spesialis kandunga

d. Pemberian tablet tambah darah


e. Pemberian asam folat

Kunci Jawaban: D

Pembahasan: Keluhan keluar darah banyak dan berupa gumpalan disertai dengan mudah
pusing mengindikasikan pasien tersebut mengalami anemia, hal ini didukung oleh pemeriksaan
hb 9g%/dl yang menunjukkan anemia sedang. Sehingga tindakan yang tepat adalah pemberian
tablet Fe yang dapat dikonsumsi 2x1

82. Seorang perempuan, 25 tahun datang ke klinik dengan keluhan belum hamil setelah
menikah 1,5 tahun. Riwayat menstruasi teratur, pola hubungan seksual 3x seminggu dan suami
bekerja di kota yang sama, pasien mengatakan tidak menggunakan metode kontrasepsi apapun.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut?

a. Infertilitas sekunder

b. Infertilitas primer

c. Pasangan infertil

d. Infertilitas

e. Kurang subur

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: Pada pasangan suami istri yang telah menikah lebih dari 1 tahun dengan frekuensi
hubungan seksual 2-3 kali seminggu tanpa pengaman dan tidak menggunakan kontrasepsi
apapun apabila belum diberikan keturunan maka termasuk dalam kondisi infertilitas primer.

83. Ny. E umur 30 tahun P2A0 datang ke PMB mengeluh sakit daerah pelvis dan nyeri hebat
saat haid. Riwayat keluarga ada yang mengalami hal yang sama. Ibu mengalami menarche saat
usia 9 tahun. Hasil pemeriksaan KU baik, cm, TTV dalam batas normal. Apakah diagnosis
pada kasus tersebut?

a. Vaginitis

b. Endometritis

c. Endometriosis

d. Pelvitis
e. Servisitis

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Endometriosis merupakan sebuah penyakit jangka panjang/kronis sehingga


timbul rasa sakit pada saat menstruasi dan terjadi perdarahan hebat.

84. Seorang remaja umur 16 tahun datang ke RS dengan keluhan mengalami menstruasi yang
sangat banyak sejak 3 bulan yang lalu dan lama menstruasi menjadi 14 hari. Apakah diagnosis
yang tepat pada kasus tersebut?

a. Menometrorargia

b. Polimenorea

c. Menorargia

d. Hipomenorea

e. Hipermenorea

Kunci Jawaban: E

Pembahasan: Hipermenorea merupakan gangguan lama haid. Dalam siklus haid normal lama
haid sekitar 5-7 hari, namun pada kondisi hipermenorea lama haid terjadi lebih dari 8 hari dan
disertai perdarahan yang banyak

85. Ny. D umur 30 tahun P3A0 datang ke PMB mengeluh setelah beberapa kali berhubungan
dengan suami mengalami perdarahan dan terasa nyeri. Apakah tindakan bidan yang tepat untuk
kasus tersebut?

a. Memotivasi periksa kolposkopi

b. Melakukan pemeriksaan mikrokuretase intraservikal

c. Memotivasi pap smear

d. Melakukan pemeriksaan darah rutin

e. Melakukan biopsi

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Pemeriksaan yang dilakukan di PMB yang tidak memiliki kewenangan penuh
untuk tindakan lanjutan maka bidan hanya boleh melakukan motivasi perawatan kesehatan
lebih lanjut, dalam kasus tersebut ibu mengalami perdarahan ketika berhubungan seksual maka
bidan menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan pap smear di yankes untuk mengetahui
apakah terdapat masalah seperti kanker serviks pada pasien tersebut.

86. Perempuan berusia 21 tahun datang ke Puskesmas mengeluh sering nyeri pada payudara
saat menstruasi. Hasil anamnesis ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker
payudara, riwayat menstruasi siklus 28 hari teratur. Hasil pemeriksaan KU baik, TD 110/70
mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36.5. Pemeriksaan payudara tidak teraba benjolan
abnormal. Bidan mengajarkan cara pmeriksaan payudara sendiri di rumah. Kapankah waktu
yang tepat untuk pemeriksaan sadari?

a. Menjelang menstruasi

b. Di hari yang sama tiap bulannya

c. Setelah menstruasi hari ke-8 hingga ke-10

d. Menjelang tidur malam

e. Tiap pagi hari

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Pemeriksaan sadari pada usia reproduksi dilakukan tiap menstruasi hari ke-8
hingga hari ke-10. Sedangkan pada wanita yang telah menopause dilakukan pada tanggal yang
sama tiap bulannya

87. Seorang perempuan umur 32 tahun P2A0 datang ke RS mengeluh nyeri haid, riwayat haid
tidak teratur dan mengeluarkan banyak darah, ia juga mengalami susah BAK serta nyeri pada
perut bawah. Riwayat KB IUD selama 3 tahun. Hasil pemeriksaan KU baik, cm, TD 100/70
mmHg, N 80 x/menit, S 36.5, P 20 x/menit, Hb 10g%/dl. Dilakukan pemeriksaan bimanual,
ditemukan benjolan pada yang berhubungan dengan uterus. Apakah kemungkinan diagnosis
pada kasus tersebut?

a. polip serviks

b. mioma uteri

c. polip endometrium

d. kanker serviks
e. polip vagina

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: mioma uterus merupakan kondisi pertumbuhan massa di dalam atau di luar rahim
yang tidak bersifat ganas. gejala yang muncul seperti gangguan miksi, perut membesar dan
nyeri, muncul perdarahan yang banyak.

88. Perempuan usia 23 tahun datang ke PMB mengatakan nyeri payudara dan terasa tegang,
keluar banyak lendir bening namun tidak berbau dari kemaluan. Hasil anamnesis ibu
mengalami haid pertama pada 14 hari yang lalu, siklus haid teratur 28 hari. Hasil pemeriksaan
KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36.6 derajat. Apakah penyebab
terjadinya kasus tersebut?

a. perforasi

b. ovulasi

c. proliferasi

d. premenstrual syndrom

e. sekretoris

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: pada 14 hari sebelum mens berikutnya seorang wanita dengan dengan siklus
menstruasi normal dan jarak 28 hari akan mengalami masa ovulasi yang ditandai dengan
keluarnya lendr bening namun tidak berbau dari kemaluan. hal ini merupakan kondisi normal

89. Bidan melakukan kunjungan ke SMP terkait dengan laporan bahwa terdapat siswa hamil
di luar nikah. Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?

a. mengidentifikasi masalah

b. memberikan pendkes seks bebas

c. memberikan pendkes kespro remaja

d. memberikan peer education

e. memberikan pendkes penyakit menular seksual

Kunci Jawaban: C
Pembahasan: tindak lanjut dari kasus remaja yang hamil di luar nikah, maka tindakan antisipasi
pada remja lainnya adalah diberikannya pendidikan kesehatan terkait dengan kesehatan
reproduksi pada remaja sehingga mereka yang awan menjadi tahu dan diharapkan lebih
berhati-hati dan tidak coba-coba.

90. Seorang remaja 16 tahun datang ke Puskesmas diantar ibunya karena merasa pusing, hari
ini sedang mengalami haid dan selalu mengeluarkan darah banyak, sebelum dibawa ke
Puskesmas remaja tersebut sempat pingsang. Riwayat menstruasi teratur, siklus 28 hari, lama
7 hari, ganti pembalut 5 kali per hari. Remaja tersebut masih sekolah SMA dan belum menikah.
Apakah pemeriksaan yang tepat pada kasus tersebut?

a. pemeriksaan dalam

b. USG

c. pemeriksaan laborat urin

d. pemeriksaan darah

e. pap smear

Kunci Jawaban: B

Pembahasan: pada remaja yang belum menikah yang mengalami gangguan menstruasi
sebaiknya dilakukan pengecekan dengan USG untuk mengetahui kondisi uterus pada remaja
tersebut

Anda mungkin juga menyukai