Anda di halaman 1dari 30

Materi 3

Materi 3 : Nifas (PNC)


Tutor : Rizka Ayu Setyani, SST, MPH

Kontributor materi:
Rahmadini Faricha Hakim, S.Keb., Bd., M.Keb

Sub materi :
1. Pemantauan TTV, kontraksi, TFU, kandung kemih, perdarahan, luka

jahitan, pemberian ASI, pemerikasaan fisik ibu nifas

2. Kebutuhan nutrisi, mobilisasi, personal hygiene masa nifas

3. Perubahan psikologis masa nifas

4. Senam nifas

5. ASI eksklusif

6. Perawatan payudara

7. Teknik menyusui

8. Teknik memerah asi

9. Penyimpanan ASI perah

10. Deteksi dini komplikasi, rujukan dan kegawatdaruratan :

• Perdarahan postpartum primer dan sekunder, syok haemoragik,

infeksi masa nifas, sepsis puerperium

• Penanganan awal gawatdarurat (KBI, KBE)

• Masalah psikologis (postpartum blues, depresi postpartum,

psikosa postpartum)

• Masalah payudara

1
1. Pemantauan TTV, kontraksi, TFU, kandung kemih, perdarahan, luka

jahitan, pemberian ASI, pemerikasaan fisik ibu nifas

Waktu Tujuan Hasil

Pemantauan Untuk TD = <140/90 mmHg


TTV memastikan
pasien/ klien dan Suhu = <380
keadaan normal/
tidak Nadi = 60-100 x/menit

Pernapasan = 20-30x/menit
Kontraksi Untuk Kontraksi keras
memastikan
involusi uterus
Ditandai dengan
perut ibu terasa
mules
Tinggi Untuk Kondisi Tinggi Berat
Fundus Uteri memastikan fundus uterus
(TFU) involusi uterus uterus
Ditandai dengan Bayi lahir Setinggi 1000
perut ibu terasa pusat gr
mules Uri lahir 2 jari 750 gr
dibawah
pusat
1 minggu Pertengan 500 gr
pusat-
symphisis
2 Tak teraba 350 gr
minggu diatas
symphisis
6 Bertambah 50 gr
minggu kecil
8 Sebesar 30 gr
minggu normal
Kandung • 6 jam – 3 hari Untuk memeriksa Pemeriksaan dengan palpasi kandung
Kemih • 4 – 28 hari distensi yang kemih, apabila terdapat distensi, lakukan
• 29 – 42 hari

2
disebabkan oleh perkusi untuk mengetahui suara/tingkatan
retensi urine redupnya
Perdarahan Untuk Normal < 500 cc
memastikan
pendarahan yang
dialami ibu
Luka jahitan Pada laserasi
perineum
dilakukan
penjahitan untuk
menyatukan
kembali jaringan
yang luka dan
mencegah
kehilangan darah

Pemeriksaan Untuk
fisik memastikan
involusi uterus,
perineum (bekas
laserasi) dan
pengeluaran
payudara

Pemberian ASI

Tujuan Cara
Bagi bayi • Bagi ibu, posisikan diri senyaman
mungkin dan rilekskan diri Anda.
• Untuk pertumbuhan dan • Setelah posisi ibu terasa nyaman,
perkembangan anak gendong dan pegang
• Bayi mendapatkan komposisi ASI kepala bayi dengan satu tangan
yang lengkap (ASI awal dan akhir) sembari mempertahankan posisi
• Meningkatkan antibodi payudara ibu dengan tangan yang
• Terhindar dari alergi lainnya.
• Meningkatkan kecerdasan bayi • Kemudian dekatkan wajah bayi ke
• Memberi rasa nyaman dan aman arah payudara ibu.
antara ibu dan bayi

3
Bagi ibu

• Aspek kontrasepsi
• Aspek kesehatan
• Aspek penurunan berat badan

2. Kebutuhan nutrisi, mobilisasi, eliminasi, personal hygiene masa nifas

Nutrisi dan cairan • Ibu nifas harus mengkonsumsi tambahan 500

kalori per hari

• Minum sedikitnya 3 liter/hari

• Tablet zat besi diberikan hingga 40 hari pasca salin

• Kapsul vitamin A diberikan 2 tablet (per tablet berisi

200.000 IU vitamin A). satu tablet diberikan segera

setelah persalinan, tablet kedua diberikan dengan

jarak 24 jam setelah tablet pertama. Manfaat

vitamin A adalah untuk meningkatkan kadar

vitamin A dalam ASI dan meningkatkan daya

tahan tubuh ibu dan bayi.

Ambulasi atau mobilisasi • Mobilisasi dini seperti membimbing ibu turun dari

tempat tidur

• Untuk mempercepat involusi uterus, mencegah

tromboflebitis, mempercepat penyembuhan luka

dan Kembalinya fungsi usu dan kandung kemih

Eliminasi • BAK sesering mungkin untuk mempercepat proses

involusi uterus

• Kateterisasi jika tidak bisa berkemih spontan

dalam 8 jam

4
• Harus BAB dalam 2 hari, jika hari ke 3 belum BAB

maka berikan obat pecahar oral atau rektal

Personal hygiene • Berikan informasi pada ibu tentang cara menjaga

kebersihan terutama bagian genital

• Ganti pembalut tiap 4 jam atau bila terasa penuh

• Jaga kebersihan luka perineum

Istirahat dan tidur • Ibu harus cukup istirahat

• Anjurkan ibu tidur disaat bayi tidur

seksual Dapat melakukan hubungan seksual setelah masa

nifas/perdarahan nifas telah berhenti, ibu merasa siap

dan menggunakan kontrasepsi

3. Perubahan psikologis masa nifas

Perubahan Psikologis Waktu Hal yang harus diperhatikan

Fase Taking in 1-2 hari • Berfokus pada dirinya sendiri

(Periode melahirkan • Ibu hanya ingin didengarkan dan

Ketergantungan) diperhatikan

• Tenaga kesehatan menggunakan

pendekatan yg empatik

• Gangguan fisiologis: kekecewaan karena

tidak mendapatkan apa yg diinginkan,

ketidaknyamanan akibat perubahan fisik,

rasa bersalah, suami atau keluarga yg

mekritik ibu ttg cara merawat bayi dan

tanpa memberikan dukungan.

Fase taking hold 3-10 hari • Timbul rasa khawatir akan

setelah ketidakmampuan dan rasa jawabnya

melahirkan dalam merawat ibu

5
• Perasaan ibu sensitif, mudah tersinggung

dan marah

• Perlu dukungan moril utk menumbuhkan

kepercayaan diri ibu

• Utk tenaga kesehatan dapat memberikan

penyuluhan dan pendidikan kesehatan

(cara merawat bayi, cara menyusui yg

benar, cara merawat luka jahitan, senam

nifas, penkes tentang gizi, istirahat dan

kebersihan diri

Fase Letting go >10 hari • Terjadi peningkatan akan perawatan diri

(periode menerima setelah dan bayinya

tanggung jawab akan melahirkan • Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan

peran barunya) ketergantungan bayinya

• Ibu akan lebih percaya diri dalam menjalani

peran barunya

• Diperlukan dukungan suami dan keluarga

4. Senam nifas

WAKTU MANFAAT

• Sejak hari pertama • Membantu memperbaiki sirkulasi darah

melahirkan setiap • Memperbaiki sikap tubuh dan punggung setelah

hari sampai hari melahirkan

yang kesepuluh • Memperbaiki tonus, pelvis dan peregangan otot

• Sebaiknya senam abdomen

nifas dilakukan • Memperbaiki dan memperkuat otot panggul

diantara waktu • Membantu ibu utk lebih relaks dan segar

makan pascamelahirkan

6
5. ASI eksklusif

Definisi

Pemberian ASI tanpa suplementasi makanan maupun minuman lain

kecuali obat selama 6 bulan pasca melahirkan

Fase pembentukan ASI

Jenis Hari Penjelasan

Kolostrum 1-7 • ASI pertama

• Berbentuk cairan kekuningan yang diproduksi

beberapa hari setelah kelahiran

• Kolostrum mengandung protein tinggi 8,5%,

karbohidrat 3,5%, lemak 2,5%, garam dan mineral

0,4%, air 85,1%, dan vitamin larut lemak.

• Kandungan protein kolostrum lebih tinggi,

sedangkan kandungan laktosanya lebih rendah

dibandingkan ASI matang

• Kolostrum tinggi imunoglobulin A (IgA) sekretorik,

laktoferin, leukosit.

• Kolostrum berfungsi sebagai pencahar yang

dapat membersihkan saluran pencernaan bayi

baru lahir.

• Jumlah kolostrum yang diproduksi ibu hanya

sekitar 7,4 sendok teh atau 36,23 mL per hari. Pada

hari pertama bayi, kapasitas perut bayi ≈ 5-7 mL

(atau sebesar kelereng kecil), pada hari kedua ≈

12-13 mL, dan pada hari kega ≈ 22- 27 mL (atau

sebesar kelereng besar/gundu).

ASI transisi 7-14 merupakan transisi dari kolostrum

7
Kandungan protein makin menurun, namun kandungan

lemak, laktosa, vitamin larut air, dan volume ASI akan

makin meningkat

Peningkatan volume ASI dipengaruhi oleh lamanya

menyusui yang kemudian akan digantikan oleh ASI matur.

ASI matur >14 hari • Disekresi dari hari ke-14 seterusnya

• ASI matur, dibedakan menjadi dua, yaitu:

Susu awal atau susu primer

Susu awal adalah ASI yang keluar pada setiap

awal menyusui. Susu awal menyediakan

pemenuhan kebutuhan bayi akan air. Jika bayi

memperoleh susu awal dalam jumlah banyak,

semua kebutuhan air akan terpenuhi

Susu akhir atau susu sekunder.

Susu akhir adalah ASI yang keluar pada setiap

akhir menyusui. Susu akhir memiliki lebih banyak

lemak daripada susu awal, menyebabkan susu

akhir kelihatan lebih putih dibandingkan dengan

susu awal. Lemak memberikan banyak energi; oleh

karena itu bayi harus diberi kesempatan menyusu

lebih lama agar bisa memperoleh susu akhir yang

kaya lemak dengan maksimal.

• Komponen nutrisi ASI berasal dari 3 sumber,

beberapa nutrisi berasal dari sintesis di laktosit,

beberapa berasal dari makanan, dan beberapa

dari bawaan ibu.

8
6. Perawatan Payudara

Tujuan Waktu Cara perawatan payudara

• Memelihara • Pertama kali • Tempelkan kapas yg sudah

hygiene dilakukan pada diberi minyak kelapa/ baby

payudara hari kedua oil selama ± 5 menit, lalu

• Melenturkan dan setelah dibersihkan

menguatkan melahirkan • Tempelkan kedua telapak

puting susu • Dilakukan tangan diantara kedua

• Payudara yg minimal 2x payudara

terawat akan dalam sehari • Pengurutan dimulai kearah

memproduksi ASI atas, samping lalu bawah.

yang cukup • Tangan kiri menopang

• Puting susu tidak payudara kiri, lalu tiga jari

akan lecet kanan membuat gerakan

sewaktu dihisap memutar sambil menekan

oleh bayi mulai dari pangkal

• Melancarkan payudara sampai pada

aliran ASI puting susu, sebaliknya

• Mengatasi puting • Satu tangan menopang

susu datar/ payudara, sedangkan

terbenam tangan yg lain mengurut

payudara dg sisi kelingking

dari arah tepi kearah puting

susu (30x)

• Selesai pengurutan,

payudara disiram dengan

air hangat dan dingin

bergantian± 5 menit, lalu

keringkan dg handuk bersih

9
7. Teknik menyusui

1. Cuci tangan

2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya.

Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban

puting susu.

3. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.

4. Posisikan bayi dengan benar

5. Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat

lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.

6. Perut bayi menempel ke tubuh ibu.

7. Mulut bayi berada di depan puting ibu.

8. Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara

tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau

diletakkan di atas dada ibu.

9. Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.

10. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar,

kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan

putting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.

11. Cek apakah perlekatan sudah benar

a. Dagu menempel ke payudara ibu.

b. Mulut terbuka lebar.

c. Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk

ke dalam mulut bayi.

d. Bibir bayi terlipat keluar.

e. Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi

memerah ASI).

10
f. Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar

bunti menelan.

g. Ibu tidak kesakitan.

h. Bayi tenang.

8. Teknik memerah ASI

1. Gunakan container / wadah

2. Cuci tangan

3. Massage dengan lembut payudara dari dasar payudara kearah

puting susu untuk merangsang refleks oksitosin (let down reflex).

Rangsang puting susu dengan ibu jari dan jari telunjuk. Gunakan

kompres hangat atau mandi dengan air hangat akan membantu ASI

lebih mudah keluar.

4. Letakkan ibu jari di bagian atas di bagian luar areola ( di jam 12) dan

jari telunjuk serta jari-jari lain di bagian bawah areola (di jam 6) atau

membentuk huruf C.

5. Tekan jari-jari anda kebelakang kearah dada kemudian pencet dan

tekan payudara diantara jari-jari, dan lepaskan, dorong ke arah

puting seperti mengikuti gerakan mengisap bayi. Ulangi berulang kali.

6. Ulangi prosedur memerah ASI sampai payudara menjadi lembek dan

kosong.

11
9. Penyimpanan ASI perah

Tempat penyimpanan Suhu Lama penyimpanan

Cooler bag 15°C 24 jam

Suhu ruangan 27-30°C 4 jam

<25°C 6-8 jam

Kulkas <4°C 48-72 jam

Freezer lemari es satu -15°C sd 0°C 2 minggu

pintu -20°C sd -18°C 3-6 bulan

Freezer lemari es dua

pintu

PENDARAHAN POST PARTUM

Kehilangan 500 ml atau lebih darah setelah persalinan pervaginam atau

1000 ml atau lebih setelah seksio sesaria.

Penyebab :

1. Atonia uteri àketidakmampuan uterus khususnya miometrium untuk

berkontraksi setelah plasenta lahir, sehingga uterus dalam keadaan

relaksasi penuh, melebar, lembek, tidak mampu menjalankan fungsi oklusi

pembuluh darah.

12
Penyebab / predisposisi Gejala Tanda Penatalaksanaan

• Overdistensi • Nyeri • Uterus • Masase

(janin besar, suprasimfisis lembek, uterus

gemeli, & regio melebar, • Uterotonika

hidramnion) lumbal (-) tidak (infus pitosin

• Partus lama • Saat bereaksi 10-100 IU

• Kondisi uterus plasenta terhadap dalam 500 ml

memang jelek belum lepas rangsangan RL, injeksi

(grandemultipara, tidak ada • Bila uterus methergin 1

anemia, pendarahan, diangkat, ampul dapat

hipovolemia, tetapi kembali diulang 4 jam

toxemia) setelah secara kemudian)

• Miometrium plasenta bebas • Kompresi

diinfiltrasi oleh lepas • Bila bimanual

darah pendarahan plasenta • Tampon

• Stimulasi dg banyak belum uterovaginal

oksitosin yang • Separasi jangan (24jam)

lama plasenta lepaskan • Metode

• Penggunaan makin luasà keadaan ini henkel

tokolitik pendarahan (menjepit

• Anestesi yg dalam makin cabang arteri

/anestesi lumbal banyak à uterina kiri &

• Riwayat syok, pusing, kanan melalui

pendarahan post lemas, vagina)

partum pandangan • Operatif

gelap, mual/ (histerektomi)

muntah,

keringat

banyak,

menggigil,

13
mengantuk/

menguap

2. Retensio Plasenta à belum lahirnya plasenta 30 menit setelah bayi lahir

Klasifikasi Penatalaksanaan

1. Plasenta adhesiva : perlekatan yang erat antara 1. Manuver

plasenta pada tempat implantasinya brandt-

2. Plasenta akreta : tertanamnya jonjot korion plasenta andrew

pada dinding uterus sampai permukaan lapisan 2. Manual

miometrium plasenta

3. Plasenta inkreta : tertanamnya jonjot korion sampai 3. Perasat crede

lapisan serosa

4. Plasenta inkarserata : terperangkapnya plasenta yang

sudah lepas dalam cavum uteri akibat jepitan lingkaran

konstriksi pada OUI (Ostium Uteri Internum)

3. Retensi Sisa Plasenta

Gejala & Tanda Penatalaksanaan

• Biasanya terjadi setelah 6- • Berikan antibiotika kombinasi

10 hari pasca persalinan • Ampisilin 1 g IV, dilanjutkan dengan

dengan sub involusi uterus ampisilin 3x1 gr per oral

• Plasenta tidak lengkap/ • Metronidazol 1 g suppositoria dilanjutkan

utuh saat dilahirkan dengan metronidazol 3x500mg peroral

• jika serviks terbuka : lakukan eksplorasi

digital utk mengeluarkan bekuan darah

atau jaringan

14
• jika serviks hanya dapat dilalui instrumen :

lakukan evakuasi sisa plasenta dengan

kuretase

• jika kadar Hb < 8 gr%àberikan transfusi

darah

• jika kadar Hb > 8 gr% à sulfas ferrous 600

mg/ hari per oral selama 10 hari

4. Laserasi Jalan Lahir à diskontinuitas jaringan tubuh (dengan segala

akibatnya) yang disebabkan oleh trauma proses persalinan atau tindakan

yang diterapkan (tjdi pada serviks, vagina, vulva dan perineum)

Klasifikasi Penatalaksanaan

Derajat 1 : robekan mengenai mukosa Derajat 1 dan 2 dilakukan heacting oleh

vagina dan kulit perineum bidan

Derajat 2 : robekan mengenai mukosa Derajat 3 dan 4 dilakukan heacting oleh dr

vagina, kulit, dan otot perineum SpOG

Derajat 3 : robekan mengenai mukosa

vagina, kulit perineum, otot perineum dan

otot sfingter ani eksternal

Derajat 4 : robekan mengenai mukosa

vagina, kulit perineum, otot perineum,

otot sfingter ani eksternal dan mukosa

rektum

15
5. Gangguan Pembekuan darah à berkaitan erat dengan fungsi

hemostasis. Hemostasis adalah proses penghentian aliran darah di

pembuluh darah uang cedera) dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1. faktor vaskuler : dinding pembuluh darah

2. faktor intravaskuler : trombosit & faktor pembekuan lain

3. faktor ekstravaskuler : kulit, subkutan, otot

KLASIFIKASI PENDARAHAN POST PARTUM

Kategori Waktu terjadi Penyebab Diagnosis

1. Pendarahan 24 jam Atonia uteri Kehilangan darah 500 ml pada

postpartum pertama Retensio plasenta persalinan pervaginam dan 1000

primer postpartum Lesi /Robekan jalan ml pada SC. Diagnosis : dengan

lahir Gangguan menghitung kehilangan darah yg


(early Terbanyak
pembekuan darah terjadi
postpartum dlm 2 jam

haemorrhage) pertama pp

2. Pendarahan Setelah 24 jam Infeksi

postpartum pertama pp Penyusutan rahim

sekunder yang tidak baik

Sisa plasenta yang


(late postpartum
tertinggal
haemorrhage)

Gambaran Klinis pendarahan obstetri

Volume darah yang Tekanan darah Tanda dan Gejala Derajat Syok

hilang (sistolik)

500 - 1000 mL (<15- Normal Tidak ditemukan -

20%)

16
1000 - 1500 mL (20- 80-100 mmHg • Takikardi (<100 kali/menit) Ringan

25%) • Berkeringat

• Lemah

1500 – 2000 mL (25- 70-80 mmHg • Takikardi (100 -120 kali/menit) Sedang

35%) • Oliguria

• Gelisah

2000 – 3000 mL 50 -70 mmHg • Takikardi (>120 kali/menit) Berat

(35-50%) • Anuria

Diagnosis Pendarahan Postpartum

Gejala dan tanda yang selalu ada Gejala dan tanda yang Diagnosis

kadang-kadang ada kemungkinan

• Uterus tidak berkontraksi Syok Atonia uteri

dan lembek

• Pendarahan segera

setelah anak lahir

(Pendarahan Postpartum

Primer P3)

• Pendarahan segera (P3) • Pucat Robekan jalan lahir

• Darah segar yang mengalir • Lemah

segera setelah bayi lahir • Menggigil

• Uterus berkontraksi baik

• Plasenta lengkap

• Plasenta belum lahir • Tali pusat putus Retensio Plasenta

setelah 30 menit - akibat traksi

Pendarahan segera (P3) berlebihan

• Uterus kontraksi baik • Inversio uteri

akibat tarikan

• Pendarahan

lanjutan

17
• Plasenta atau sebagian Uterus Tertinggalnya sebagian

selaput tidak lengkap - berkontraksi ttp plasenta

Pendarahan segera (P3) tinggi fundus

tidak berkurang

• Uterus tidak teraba • Syok neurogenik Inversio uteri

• Lumen vagina terisi massa • Pucat dan

• Tampak tali pusat (jika limbung

plasenta belum lahir)

• Pendarahan segera (P3)

• Nyeri sedikit atau berat

• Sub- involusi uterus • Anemia • Pendarahan

• Nyeri tekan perut bawah • Demam terlambat

• Pendarahan lebih dari 24 • Endometritis/

jam setelah persalinan sisa plasenta

• Pendarahan postpartum (terinfeksi atau

sekunder (P2S) tidak)

• Pendarahan bervariasi

(ringan atau berat, terus-

menerus atau tidak teratur

dan berbau (jika disertai

infeksi)

• Pendarahan segera (P3) • Syok • Robekan dinding

(pendarahan • Nyeri tekan perut uterus (ruptur

intraabdominal dan atau • Denyut nadi ibu uteri)

vaginum) cepat

• Nyeri perut berat

SYOK HAEMORAGIK

à Suatu sindrom yang terjadi akibat gangguan hemodinamik dan

metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk

18
mempertahankan perfusi yang adekuat ke oragn-organ vital tubuh yang

biasanya terjadi pada pendarahan yang utuh.

Penyebab : plasenta previa, abruptio plasenta, ruptur kehamilan ektopi dan

ruptur kista ovarium Tanda dan Gejala : hipotensi, takikardi, penurunan

urinouput dan penurunan kesadaran, pusing lemas

Penatalaksanaan :

1. Airway dan Breathing

2. Circulation (kontrol pendarahan)

3. Disability (pemeriksaan neurologi)

4. Exposure ( pemeriksaan lengkap

5. Dilatasi lambung (dikompresi)

6. Pemasangan kateter

7. Pengobatan dengan posisi kepala dibawah

INFEKSI NIFAS

Keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genitalia dalam

masa nifas, penyebab nya akibat masuknya kuman-kuman kedalam alat

kandungan seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman

masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan endogen (dari jalan lahir sendiri).

Predisposisi :

1. partus lama, partusterlantar dan ketuban pecah lama

2. Tertinggalnya sisa-sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah

dalam rongga rahim

19
3. Manipulasi penolong, seperti terlalu sering melakukan pemeriksaan

dalam, alat yang dipakai kurang steril

4. Infeksi nosokomial

5. Hubungan seks menjelang persalinan

6. Keadaan yang menurunkan keadaan umum seperti : pendarahan

antepartum dan postpartum, anemia pada saat kehamilan,

malnutrisi, kelelahan dan ibu hamil dengan penyakit infeksi

Macam-macam

a. Infeksi pada vulva, vagina dan serviks

1. Vulvitis à luka bekas episiotomi atau robekan perineum yang terkena

infeksi

Tanda-tanda : jaringan sekitar vulva membengkak, tepi luka menjadi

merah, jahitan mudah terlepas, luka yang terbuka

menjadi ulkus dan mengeluarkan pus (nanah)

2. Vaginitis à infeksi yang terjadi secara langsung pada luka vagina /

melalui perineum

Tanda-tanda : permukaan mukosa membengkak dan kemerahan,

terjadi ulkus, serta getah mengandung nanah dan keluar dari daerah

ulkus.

3. Servisitis à infeksi serviks sering terjadi dan tidak menimbulkan

banyak gejala. Luka serviks yang dalam, luas, dan langsung kedasar

20
ligamentum latum dapat menyebabkan infeksi yang menjalar ke

parametrium

Tanda atau gejala infeksi vulva, vagina dan serviks :

o Rasa nyeri dan panas pada tempat infeksi Kadang-kadang perih

bila kencing

o Nadi dibawah 100x/ menit

o Getah radang dapat keluar


0
o Suhu 38 C

4. Peritonitis (radang selaput rongga perut) à peradangan yang

disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga perut dan dapat

menyebar melalui pembuluh limfe didalam uterus, langsung

mencapai peritoneum dan menyebabkan peradangan melalui

jaringan diantara kedua lembar ligamentum latum yang

menyebabkan parametritis.

Tanda dan Gejala Penatalaksanaan dan Pemeriksaan

Pengobatan penunjang

• Nyeri seluruh perut • Penggantian cairan • Pemeriksaan

spontan maupun • Pemberian Analgesik darah

pada palpasi untuk nyeri dan • Parasentesis

• Demam menggigil pemberian antiemetik • Pemeriksaan

• Perut gembung tapi utk mual dan muntah radiologi seperti

kadang- kadang • Intubasi dan penghisap rontgen dan CT

disertai diare usus utk menghilangkan • Dan

• Mual dan Muntah distensi abdomen pemeriksaan

• Pasien gelisah dan • Terapi oksigen dengan leukosit

mata cekung nasal kanul/ masker

21
• Pembengkakan dan untuk memperbaiki

nyeri perut fungsi ventilasi

• Kehilangan nafsu

makan

• Haus

• Urine terbatas

• Terdapat

pembentukan abses

• muka penderita pucat,

mata cekung, kulit

muka dingin dan

terdapat fasies

hypotica

c. Endometritis à inflamasi pada endometrium atau membran mukosa

yang merupakan dinding korpus uteri disebelah dalam.

Tanda dan gejala : uterus membesar, nyeri perut bagian bawah, uterus

lembek, suhu meningkat, nadi menurun, demam, menggigil, loche berbau

Pemeriksaan penunjang : biopsi, pemeriksaan radiologis, pemeriksaan

darah lengkap, pewarnaan gram, kultur

PENANGANAN AWAL GAWATDARURAT (KBI, KBE)

Indikasi : atonia uteri pasca persalinan

Persiapan :

1. pencegahan infeksi sebelum tindakan kosongkan kandung kemih,

pastikan pendarahan disebabkan oleh atonia uteri

2. pastikan plasenta lahir lengkap

22
3. segera lakukan kompresi bimanual internal selama 5 menit

KBI KBE

àsalah satu upaya pertama pada pertolongan perdarahan pascasalin.

Salah satu penyebab à atonia uteri

Atonia uteri àuterus tidak berkontaksi dalam 15 detik setelah dilakukan

masase uterus

LANGKAH

KBI • Pakai sarung tangan DTT

• Masukkan tangan kedalam introitus vagina

• Periksa vagina dan serviks, apabila ada selaput ketuban atau bekuan

darah pada kavum uteri dapat menyebabkan atonia uteri

• Kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada forniks anterior, tekan

dinding anterior uterus, tangan kiri menahan fundus dari arah luar

• Lakukan penekanan dengan kuat, tekanan akan merangsang kontraksi

myometrium

• Evaluasi :

o Jika uterus berkontraksi dan perdarahana berkurang àteruskan

KBI selama 2 menit

o Jika uterus berkontraksi dan perdarahana masih berlanjut à

periksa sumber perdarahan apakah terjadi laserasi

o Jika uterus tidak berkontraksi dalam 5 menit à siapkan rujukan

KBE • Letakkan satu tangan pada dinding abdomen dan dinding depan korpus

uteri dan diatas simfisis pubis

23
• Letakkan tangan lain pada dinding abdomen dan dinding belakang

korpus uteri, sejajar dengan dinding depan korpus uteri. Usahakan untuk

mencakup/memegang bagian belakang uterus seluas mungkin

Masalah psikologis masa nifas

Postpartum blues Depresi postpartum

Pengertian Gangguan suasana hati / Keadaan ketika seseorang ibu

perasaan sedih yang dialami ibu merasakan rasa sedih, bersalah

setelah melahirkan yang berkaitan dan bentuk umum depresi lainnya

dengan bayinya dalam jangka waktu yang lama

setelah melahirkan

Waktu 3-6 hari pasca melahirkan >7-14 hari pasca melahirkan

Penyebab Perubahan perasaan saat hamil, Perubahan hormonal, adanya

perubahan fisik maupun riwayat depresi

emosional

Tanda dan • Perubahan mood • sering menangis

Gejala • Suka menangis • perasaan tidak berdaya

• hilang nafsu makan atau hilang kontrol

• gangguan tidur • cemas atau kurang

• mudah tersinggung perhatian thp bayi

• cepat lelah • tidak menyukai atau takut

• cemas menyentuh bayi

• merasa kesepian • phobia, ketakutan

• kurang percaya diri menyakiti diri sendiri/

bayinya

• kurang perhatian terhadap

penampilan diri sendiri

24
• perasaan bersalah dan

putus asa

• penurunan atau

peningkatan berat badan

gejala fisik, seperti sulit

bernafas / perasaan

Pencegahan • - mempersiapkan jauh- • - dukungan keluarga

jauh hari kelahiran yang sekitar

sehat • - terapi psikologis

• - adanya pemberian tugas • - kolaborasi dengan dokter

antara suami dan istri (obat antidepresan)

• - tanamkan kepada ibu • - perawatan dirumah sakit

hamil bahwa anak adalah


• - hindari rooming dengan
anugrah illahi
bayinya
• - minta bantuan suami

atau keluarga jika ibu ingin

istirahat

• - buang rasa cemas dn

khawatir akan kemampuan

merawat bayi

• - saling berbagi rasa

dengan suami, dan orang

terdekat

• - meluangkan waktu dan

cari hiburan untuk diri

sendiri

Masalah Payudara

25
1. Bendungan Payudara

• Peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka

mempersiapkan diri untuk laktasi. Hal ini disebabkan overdistensi dari

saluran sistem laktasi

• Bendungan terjadi akibat bendungan berlebihan pada limfatik dan

vena sebelum laktasi.

• Payudara bengkak disebabkan karena menyusui yang tidak kontinue,

sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus

• Terjadi pada hari ke -3setelah melahirkan

Tanda dan Gejala Pencegahan Penanganan

Payudara bengkak • Menyusui bagi • Kompres hangat

sesegera setelah lahir payudara sebelum


• Payudara
dengan posisi dan disusukan
odema
perlekatan yg benar • Keluarkan sedikit ASI
• Nyeri
• Menyusui bayi tanpa sebelum menyusui agar
• Puting susu
jadwal payudara lembek
kencang
• Keluarkan ASI dg • Bila ibu demam dpt
• Kulit mengkilat
tangan/ pompa bila diberikan obat penurun
walau tidak
produksi melebihi demam dan pengurang
merah
kebutuhan bayi rasa sakit
• ASI tidak keluar
• Jangan memberikan • Lakukan pemijatan pada
kemudian
minuman lain pada daerah payudara yang
badan menjadi
bayi bengkak, bermanfaat
demam setelah
• Lakukan perawatan untuk membantu
24 jam
payudara pasca memperlancar

persalinan (masase pengeluaran ASI


Payudara penuh :
dan sebagainya)

26
• Payudara terasa • Lakukan evaluasi setelah

berat 3 hari untuk

• Panas mengevaluasi hasilnya.

• Keras

• Bila ASI

dikeluarkan

• tidak ada

demam

2. Mastitis

Peradangan pada payudara yang dapat disertai infeksi atau tidak yang

disebabkan oleh kuman terutama Staphylococcus aureus melalui luka

pada puting susu atau melalui peredaran darah

Gejala mastitis Gejala mastitis Pemeriksaan Pencegahan

infeksiosa non infeksiosa penunjang

• Lemah • Adanya • Lab darah • Menyusui

• Nyeri kepala bercak • Kultur kuman sedini mungkin

disertai flu panas/ • Uji sensitifitas setelah

dan disertai nyeri • Mammografi melahirkan

takikardia tekan • USG • Menyusui dg

• Demam suhu yang akut Payudara posisi yg benar

> 380C • Bercak • Memberikan

kecil ASI ekslusif


• Ada luka

pada puting keras • Membatasi

payudara • Nyeri penggunaan

• Kulit tekan dot

payudara • Tidak ada

demam
kemerahan

27
dan • Ibu • Menyusui

mengkilat merasa sesering

• Terasa keras baik-baik mungkun

dan tegang saja • Melakukan

• Bayi tidak perawatan

mau payudara

menyusu dengan

kompres air

hangat

3. Abses Payudara

Peradangan pada jaringan payudara disertai dengan pus (nanah), sering

timbul pada minggu ke dua postpartum disebabkan oleh infeksi pada

payudara

Gejala dan Tanda Penyebab Faktor Pencegahan Penanganan &

Risiko pengobatan

• Sakit pada payudara Disebabkan - - Melakukan hoffman • Kompres

ibu tmpk lebih parah oleh bakteri Diabetes exercises dimulai dingin

• Payudara lebih Staphylococcus melitus sejak 38 minggu • Sangga

mengkilap dan aureus. kehamilan payudara


-
bewarna merah • Berikan PCT
Bakteri masuk Perokok • Puting susu
• Benjolan terasa lunak 500 mg
melalui kulit yg berat dan payudara
dan berisi nanah setiap 4 jam
rusak dan terisi dibersihkan
• Payudara tampak sekali bila
dengan nanah sebelum dan
membengkak diperlukan
setelah
• Sensasi rasa panas di • Dorong ibu
menyusui
area yg terkena tetap

memberikan

28
• Demam, • Hindari ASI

kedinginan/menggigil pakaian yang walaupun

• Rasa sakit secara menyebabkan pus

keseluruhan iritasi • Kolaborasi

• Minum dengan

banyak cairan dokter

• Menjaga • Lakukan

kebersihan follow up

puting susu setelah

• Mencuci pengobatan

tangan selama 3

sebelum dan hari

sesudah

menyusui

29

Anda mungkin juga menyukai