Anda di halaman 1dari 126

Vignette Seorang perempuan, umur 45 tahun, P4A3, nifas hari ke-3, dirawat di RS,

mengeluh tiba-tiba pusing. Hasil anamnesis: mempunyai riwayat tekanan darah


meningkat pada usia kehamilannya 7 bulan, penglihatan kabur. Hasil
pemeriksaan TD 170/110 mmHG, N 88x/menit, P 22x/menit, S 37,20 C, protein
urine +++
Pertanyaa Pertanyaan Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
Pilihan D
Jawaban

Kunci A. Hipertensi kronik


B. Hipertensi gestasional
C. Preeklampsia Ringan
D. Preeklampsia Berat
E. Eklampsia
Vignette Seorang perempuan, umur 40 tahun, P2A0, melahirkan 8 hari yang lalu di
PMB, mengeluhkan badan terasa panas Hasil anamnesis: terdapat nyeri di perut.
Hasil pemeriksaan: TD 120/90 mmHg, N 62x/menit, P 22x/menit, S 40°C,
uterus membesar, lembek, dan lochea berbau
Pertanyaa Pertanyaan Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?

Pilihan C. Endometritis
Jawaban
Kunci A. Salphingitis
B. Tromboflebitis
C. Endometritis
D. Peritonitis
E. Parametritis
Pertanyaa Pertanyaan Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
Pilihan D
Jawaban
Kunci A. Duka cita
B. Kemurungan
C. Baby blues
D. Depresi postpartum
E. Psikosa post partum
Pembahasan - Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah
melahirkan dan berlangsung selama 30 hari
- Gejala depresi post partum yang dialami 60% wanita mempunyai
karateristik dan spesifik antara lain:
a. trauma terhadap intervensi medis yang terjadi
b. kelelahan dan perubahan mood
c. gangguan nafsu makan dan gangguan tidur
d. tidak mau berhubungan dengan orang lain
Vignette Seorang perempuan umur 29 tahun, P3A0, melahirkan 2 minggu yang lalu, datang
ke rumah sakit mengeluh kakinya membengkak dan terasa nyeri. Hasil
pemeriksaan suhu 40 °C dan terdapat nyeri tekan pada betis, vena femoralis teraba
tegang dan keras, serta terba panas.
Pertanyaa Pertanyaan Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
Pilihan C
Jawaban
Kunci A. Vaginitis
B. Varises
C. Tromboflebitis
D. Stroke
E. Endometritis
Pembahasa - Tromboflebtis yang mengenai satu atau kedua vena femoralis yang
n disebabkan adanya trombosis akibat dari kerusakan pembuluh darah,
laju peredaran darah, atau karena pengaruh infeksi atau vena seksi.
Tromboflebtis ditandai dengan suhu tubuh tinggi dapat disertai
menggigil, nyeri bagian betis, vena kaki teraba tegang dan keras, teraba
panas, dan edema. Kasus menunjukkan bahwa ibu mengalami keluhan
kaki bengkak dan nyeri.
- Hasil pemeriksaan suhu 40 °C, nyeri tekan pada betis, vena femoralis
teraba tegang dan keras, serta terba panas sehingga diagnosis yang tepat
merupakan kondisi patologi masa nifas, yaitu tromboflebitis.
Vignette Seorang
Seorang perempuan, umur 35 tahun, P4A0, nifas hari ke-8, datang
ke PMB dengan perempuan
keluhan nyeri perut bagian bawah, badan panas, serta keluar cairan
umur 33 tahun,
berbau busuk dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan: KU Lemah,P1A0,TD akseptor
100/70 mmHg, N 90x/menit, P 22x/menit,S 38,9 °C, abdomen KB pil, datang
kuadran 3 dan 4, lochea purulenta. ke BPM karena
lupa minum
Pertanyaa Pertanyaan Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
kontrasepsi oral
Pilihan B selama 1 hari
Jawaban
berturut-turut.
Kunci A. Mastitis
Hasil
B. Metritis
C. Sistitis anamnesis: 10
D. Uretritis jam yang lalu
E. Parametritis sudah
berhubungan
dengan
suaminya, ibu
merasa
khawatir takut
hamil. Hasil
pemeriksaan:
KU baik, TD
Pembahasa Tanda gejala metritis menurut Kemenkes RI (2016) 120/90 mmHg,
adalah
n sebagai berikut. N 80 x/ menit,
− Demam > 38°C dapat disertai menggigil. P 24 x/menit, S
− Nyeri perut bawah. 37ºC
− Lokia berbau dan purulen.
− Nyeri tekan uterus.
− Subinvolusi uterus.
− Dapat disertai perdarahan pervaginam dan syok.

VIGNETTE
PERTANYAAN/ LEAD IN Asuhan apakah
yang paling
tepat sesuai
kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN A. Melanjutkan
konsumsi
pil yang
tersedia
B. Memilih
KB
pengganti
C. Meminta
ibu
melanjutkan
pil
berikutnya
D. Memberika
n konseling
untuk
kontrasepsi
darurat
E. Menganjurk
an
pemeriksaan
USG
KUNCI D. Memberikan
konseling
untuk
kontrasepsi
darurat
PEMBAHASAN Kontrasepsi
darurat hanya
efektif jika
digunakan
dalam 72 jam
sesudah
hubungan
seksual tanpa
perlindungan,
sehingga ketika
terdapat klien
yang lupa
minum pil
selama 2 hari
berturut-turut,
asuhan yang
bisa dilakukan
adalah
pemberian
metode
kontrasepsi
darurat.

VIGNETTE Seorang perempuan umur 22 tahun, datang ke BPM dengan keluhan


ingin menunda kehamilan. Hasil anamnesis: telah menikah 1 bulan yang
lalu, saat ini sedang menstruasi. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70
mmHg, N 80 x/menit, P 24 x/menit, S 36,7ºC, tidak ada pembesaran
abdomen.
PERTANYAAN/ Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
LEAD IN
PILIHAN A. Pil
JAWABAN B. Suntik
C. AKDR
D. AKBK
E. MOW
KUNCI A. Pil
PEMBAHASAN Berdasarkan urutan pemilihan kontrasepsi yang rasional maka Pil KB
merupakan alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan karena klien
tidak ingin memiliki anak terlebih dahulu yang merupakan fase menunda
kehamilan. Manfaat Pil KB :
1. Dapat digunakan sejak usia muda
2. Dapat digunakan jangka panjang selama masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
3. Mudah dihentikan setiap saat
4. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.

VIGNETTE Seorang perempuan umur 28 tahun, P1A0, datang ke BPM ingin


menggunakan KB pil. Hasil anamnesis: anak terkecil usia 1 tahun, belum
haid, KB sebelumnya senggama terputus. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 110/70 mmHg, N 90 x/menit, P 24 x/ menit, S 37ºC, abdomen tidak
ada massa.
PERTANYAAN/ Asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
LEAD IN
PILIHAN A. Pemberian kontrasepsi pil
JAWABAN B. Pemberian kontrasepsi darurat
C. Pemeriksaan plano test
D. Pemeriksaan genitalia tanda mungkin hamil
E. Anjurkan menunggu menstruasi berikutnya
KUNCI E. Anjurkan menunggu menstruasi berikutnya
PEMBAHASAN Senggama terputus adalah metode KB tradisional, dimana pria
mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria
mencapai ejakulasi, sehingga menstruasi teratur setiap bulan. Apabila
metode senggama terputus dapat dilaksanakan dengan disiplin tinggi
antara pasangan suami istri, namun istri tidak haid maka kemungkinan
terjadi kehamilan. Klien yang ingin menggunakan suatu metode
kontrasepsi berupa alat/ obat saat klien belum menstruasi, kemungkinan
hamil sehingga dianjurkan untuk menunggu haid terlebih dahulu.

VIGNETTE Seorang perempuan umur 30 tahun, akseptor KB pil, datang ke BPM


dengan keluhan selama 3 bulan ini mengeluarkan bercak darah berwarna
merah kecokelatan dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/80 mmHg, N 80 x/menit, P 24 x/menit, S 36,5ºC, tidak ada massa
pada abdomen, pemeriksaan genitalia bercak darah (+).
PERTANYAAN/ Efek samping apakah yang dialami klien pada kasus tersebut ?
LEAD IN
PILIHAN A. Spotting
JAWABAN B. Menoragia
C. Metroragia
D. Haemoragia
E. Menometroragia
KUNCI A. Spotting
PEMBAHASAN Efek samping atau keterbatasan dari metode kontrasepsi pil (oral) salah
satunya adalah sering ditemui adanya gangguan haid seperti: perdarahan
tidak teratur/ perdarahan bercak (spotting), sehingga jika ditemukan pada
klien dengan kondisi keluar bercak darah, kemungkinan klien tersebut
mengalami spotting.
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 27 tahun, G3P2A0 hamil 30 minggu, datang ke
PMB dengan keluhan susah buang air besar. Hasil anamnesis: saat BAB
keluar darah, anus gatal dan nyeri. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/80 mmHg

Seorang perempuan, umur 27 tahun, G3P2A0 hamil 30 minggu, datang ke


PMB dengan keluhan susah buang air besar. Hasil anamnesis: saat BAB
keluar darah, anus gatal dan nyeri. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/80 mmHg, N 84 x/menit, P 24 x/menit, S 36,6 oC, TFU 30 cm, DJJ
140 x/menit, terlihat benjolan pada anus.
PERTANYAAN Apakah masalah yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Oedema
JAWABAN B. Bleeding
C. Obstruksi
D. Konstipasi
E. Haemorhoid

KUNCI E. Haemorhoid
PEMBAHASAN Prevalensi hemorhoid pada perempuan hamil lebih tinggi dibandingkan
perempuan tidak hamil.
Gejala: perdarahan, adanya kotoran mukosa atau feses, benjolan pada
anus, gatal, dan terkadang nyeri. Haemorhoid merupakan dampak dari
konstipasi yang tidak teratasi. Adanya perdarahan merupakan ciri gejala
dari haemorhoid. Jawaban yang tepat pada kasus tersebut adalah E.
Haemorhoid.

VIGNETTE Seorang perempuan umur 29 tahun, P1A0, akseptor KB pil, datang


bersama suami ke BPM dengan keluhan lupa minum pil 1 hari. Hasil
anamnesis: anak terkecil usia 3 tahun, menstruasi teratur setiap bulan,
ibu merasa khawatir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N
90 x/menit, P 24 x/menit, S 37ºC, tidak ada massa pada abdomen
PERTANYAAN/ Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
LEAD IN
PILIHAN A. Ganti alat kontrasepsi
JAWABAN B. Minum 2 pil sekaligus
C. Minum kontrasepsi darurat
D. Berhenti minum pil
E. Lanjutkan minum pil sesuai jadwal
KUNCI B. Minum 2 pil sekaligus
PEMBAHASAN Metode kontrasepsi pil (oral) merupakan metode kontrasepsi yang
penggunanya harus memiliki kedisiplinan yang tinggi untuk selalu ingat
diminum setiap hari. Kondisi klien akseptor KB pil yang lupa minum pil
sejak 1 hari, maka asuhan yang dapat diberikan adalah minum 2 pil
sekaligus pada hari selanjutnya.

VIGNETTE Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0 hamil 30 minggu, datang ke


PMB dengan keluhan kaki kram. Hasil anamnesis: keluhan dirasakan
sejak kemarin saat bangun tidur, selama hamil tidak pernah olahraga.
Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 84 x/menit, P 24 x/menit, S 36,5
o
C, TFU 31 cm, DJJ 140 x/menit.
PERTANYAAN Apakah penanganan non farmakologis pada kasus tersebut? (A)
PILIHAN A. Dorsofleksi
JAWABAN B. Magnesium
C. Suplemen
D. Olahraga
E. Kalsium
KUNCI A. Dorsofleksi
PEMBAHASAN Leg cramps atau kaki kram adalah kontraksi otot tungkai kaki yang tiba-
tiba, intens, nyeri, dan tidak disengaja pada ♀ hamil yang tidak
mengalami kram tungkai sekunder akibat penyakit lain (misalnya
sklerosis lateral amiotrofik, hipotiroidisme, sindrom kaki gelisah),
menerima pengobatan (misalnya diuretik), atau menjalani hemodialisis.
Penanganan kaki kram secara farmakologi yaitu suplementasi magnesium,
kalsium, natrium, suplemen vitamin (vitamin E, vitamin D), dan
pycnogenol, namun belum ada kesimpulan yang konsisten terkait terapi
farmakologis untuk mengurangi kram kaki pada kehamilan. Sedangkan
penanganan non farmakologi yaitu peregangan otot, pijat, relaksasi, terapi
panas, dan dorsofleksi kaki. Jawaban yang tepat kasus tersebut
adalah A. dorsofleksi kaki. Dorsofleksi kaki dilakukan dengan cara
menggerakkan telapak kaki ke arah depan atau atas. Suplementasi
magnesium dan kalsium merupakan penanganan farmakologis. Olahraga
merupakan aktivitas fisik agar otot tidak kaku. Kurangnya aktivitas fisik
memicu terjadinya kram pada kaki.

VIGNETTE Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2P1A0, hamil 32 minggu, datang


ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada kaki. Hasil anamnesis:
dirasakan sejak 1 bulan terakhir, kaki terasa berat, pegal, dan semakin
memburuk jika berdiri terlalu lama, tidak pernah olahraga selama hamil.
Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,6
o
C, TFU 30 cm, DJJ 132 x/menit, terlihat varises pada kaki.
PERTANYAAN Apakah penyebab masalah yang paling tepat pada kasus tersebut? (A)
PILIHAN A. Hipervaskularisasi vena sehingga sirkulasi lambat
JAWABAN A. Kebiasaan berdiri terlalu lama
B. Kurangnya aktivitas fisik
C. Kurang asupan nutrisi
A. Peningkatan hormone
KUNCI A. Hipervaskularisasi vena sehingga sirkulasi lambat
PEMBAHASAN Varises tungkai / vein varicose adalah manifestasi klinis dari aliran darah
vena yang secara fisiologis tidak terjadi pada tungkai bawah. Keluhan ini
pada kehamilan disebabkan oleh (1) progesterone meningkat yang
menyebabkan hipervaskularisasi dinding pembuluh darah vena
sehingga sirkulasi vena melambat; (2) uterus semakin membesar dan
meningkatnya volume darah sehingga menekan pembuluh darah vena
menyebabkan sirkulasi vena melambat.
Jawaban yang tepat kasus tersebut adalah A. hipervaskularisasi vena
sehingga sirkulasi lambat. Kebiasaan berdiri terlalu lama, kurangnya
aktivitas fisik, dan kurang asupan nutrisi merupakan gaya hidup yang
mungkin dapat memperburuk keluhan, namun bukan penyebab.
Sedangkan peningkatan hormon bukan jawaban yang tepat karena banyak
hormon yang meningkat selama kehamilan, tidak disebutkan apakah
hormon yang meningkat adalah progesterone.
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2P1A0, hamil 32 minggu, datang
ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada kaki. Hasil anamnesis:
dirasakan sejak 1 bulan terakhir, kaki terasa berat, pegal, dan semakin
memburuk jika berdiri terlalu lama, tidak pernah olahraga selama hamil.
Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,6
o
C, TFU 30 cm, DJJ 132 x/menit, terlihat varises tungkai kaki.
PERTANYAAN Apakah penanganan non farmakologis pada kasus tersebut? (D)
PILIHAN A. Kompres panas
JAWABAN B. Kompres dingin
C. Istirahat sejenak
D. Stoking kompresi
E. Dorsofleksi paha kaki
KUNCI D. Stoking kompresi
PEMBAHASAN Varises tungkai / vein varicose adalah manifestasi klinis dari aliran darah
vena yang secara fisiologis tidak terjadi pada tungkai bawah. Gejala: rasa
sakit/nyeri, kram malam hari, mati rasa, kesemutan, kaki terasa berat,
pegal, dan tidak sedap dipandang, kulit di sekitar varises juga bisa terasa
gatal, berdenyut, atau terasa seperti terbakar serta gejala memburuk
setelah berdiri lama. Penggunaan stoking kompresi merupakan salah
satu penanganan non farmakologis pada varises tungkai. Stoking
kompresi membantu mendorong aliran darah kembali ke jantung,
meredakan pembengkakan dan nyeri pada kaki, dan mencegah
perkembangan varises. Sehingga, jawaban yang tepat adalah D.
Stoking kompresi. Istirahat merupakan salah satu penanganan varises
tungkai kaki, namun tidak meredakan keluhan secara maksimal
dibandingkan dengan penggunaan stoking kompresi. Sedangkan, kompres
panas, dingin, dan dorsofleksi kaki merupakan penanganan non
farmakologis pada leg cramps / kram kaki.
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 31 tahun, G2P0A1 hamil 35 minggu, datang ke
PMB dengan keluhan badan terasa lemas. Hasil anamnesis: merasa stress
akibat pekerjaan sehingga sulit tidur dan sering terlambat bangun, saat
bangun badan terasa pegal dan mengantuk. Hasil pemeriksaan: TD 100/70
mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,6 oC, TFU 34 cm, DJJ 140
x
/menit.
PERTANYAAN Apakah hormon yang berpengaruh pada kasus tersebut?
PILIHAN A. HCG
JAWABAN B. Kortisol
C. Estrogen
D. Oksitosin
E. Progesteron
KUNCI B. Kortisol
PEMBAHASAN Sesuai dengan ritme sirkadian pada manusia, kadar hormon kortisol
mencapai puncaknya pada pagi hari pukul 08.00 - 09.00 dan mencapai
titik terendah pada malam hari pukul 21.00 – 24.00. Saat kadar kortisol
tinggi, manusia siap beraktvitas dan sebaliknya karena kadar kortisol yang
rendah di malam hari menyebabkan manusia dapat tidur. Adanya stress
memicu pengeluaran hormon kortisol sehingga menghambat hormon
melatonin dan menyebabkan sulit tidur serta merusak ritme sirkadian.
Perhatikan gambar berikut ini!

Pada kasus tersebut, pasien stress (merusak ritme sirkadian) menyebabkan


sulit tidur dan sering terlambat bangun, sehingga jawaban yang paling
tepat adalah B. hormon kortisol. Sedangkan HCG, progesterone,
estrogen, oksitosin pada kasus di atas tidak berpengaruh secara langsung.
Stress dapat menghambat pengeluaran hormon oksitosin yang dibutuhkan
pada saat persalinan, sedangkan pada kasus di atas dikhususkan pada
keluhan insomnia akibat stress saat kehamilan.

VIGNETTE Seorang perempuan umur 25 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu, datang


ke PMB dengan keluhan keluar sedikit darah dari kemaluan berwarna
merah segar sejak pagi tadi. Hasil anamnesis: ibu merasa kelelahan
setelah bepergian, perut bagian bawah terasa kram. Hasil pemeriksaan:
TD 110/60 mmHg, N 100x/menit, S 36,5°C, P 20x/menit, TFU 2 jari
diatas symphisis, pemeriksaan laboratorium Hb 11 g/dl.

PERTANYAAN Apakah intervensi yang tepat pada kasus tersebut?


PILIHAN A. Rujuk segera ke RS
JAWABAN B. Berikan obat tokolitik
C. Anjurkan ibu bedrest
D. Lakukan aspirasi vakum manual
E. Kolaborasi dengan dr.SpOG untuk kuretase
KUNCI C. Anjurkan ibu bedrest
Pembahasan Diagnosa kasus diatas adalah Abortus iminens, yaitu keguguran yang
mengancam, kehamilan masih dapat dipertahankan tanpa pengobatan
khusus. Tata laksana khusus pada abortus iminens adalah:
- Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual.
Anjurkan untuk bedrest sampai perdarahan berhenti.
- Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada
pemeriksaan antenatal termasuk pemantauan kadar Hb dan USG
panggul serial setiap 4 minggu. Lakukan penilaian ulang bila
perdarahan terjadi lagi.
- Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan
USG. Nilai kemungkinan adanya penyebab lain.

PERTANYAAN Apakah intervensi berbasis masyarakat yang paling mendukung pada


kasus tersebut?
PILIHAN 2. menggunakan Buku KIA sebagai monitor dan edukasi kehamilan
JAWABAN 3. pemberdayaan dukun sebagai pendamping persalinan
4. menyarankan bantuan doula saat masa postpartum
5. edukasi persiapan persalinan di kelas ibu hamil dan pasangan
6. merancang kebutuhan dan biaya persalinan dengan suami
KUNCI D. edukasi persiapan persalinan di kelas ibu hamil dan pasangan
Pembahasan Kondisi ibu hamil pada kasus tersebut adalah normal, kebutuhannya
adalah ibu dapat memahami kondisi kehamilannya, kecemasannya
berkurang dan mempersiapkan dirinya untuk persalinan serta menjadi
calon ibu dan orang tua. Untuk meningkatkan kualitas ANC demi
tercapainya pengalaman kehamilan positif pada ibu hamil, salah satunya
dilakukan intervensi berbasis masyarakat yakni dengan memberdayakan
grup antenatal. Grup antenatal yang biasa dilakukan adalah kelas ibu
hamil dan kelas pasangan. Kegiatan yang dilakukan diantaranya, edukasi,
sosialisasi, komunikasi dan support antara provider, ibu hamil dan
pasangan.
SOAL 18
VIGNETTE Seorang perempuan umur 29 tahun, G1P0A0 hamil 32 minggu, datang ke
PMB dengan keluhan bengkak pada kaki. Pekerjaan ibu adalah penjahit
baju, sering tidur lewat tengah malam, BB pra hamil 55Kg. Hasil
pemeriksaan: TB 155kg, BB 70 Kg, TFU 32 cm, DJJ 140x/menit teratur
kuat, TD 140/90 mmHg, N 82x/menit, S 36,5°C, P 20x/menit, tungkai
oedema, proteinuria (-).
PERTANYAAN Metode skrining apakah yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
PILIHAN 1. memantau kenaikan BB setiap bulan
JAWABAN 2. menghitung Mean Arterial Pressure
3. Menggunakan Cardiotokograf (CTG)
4. memeriksa proteinuria seminggu sekali
5. melakukan pemeriksaan Darah Lengkap
KUNCI B. menghitung Mean Arterial Pressure
Pembahasan Kasus diatas mengarah ke diagnosis pre eklampsia (Tensi 140/90 dan
tungkai oedem), namun hasil proteinurianya negatif. Kondisi tersebut
dapat terjadi karena aktivitas ibu sebagai penjahit dan istirahat yang
kurang. Untuk mendeteksi dini pre-eklampsia di fasilitas kesehatan dasar
(PMB) dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, murah dan mudah
dilakukan. Metode yang skrining yang dapat dilakukan antara lain
pengukuran tekanan arteri rata-rata (Mean Arterial Presure (MAP). MAP
adalah suatu metode pemeriksaan untuk menggambarkan keadaan
haemodinamik pada pasien hamil. MAP diukur menggunakan tensimeter
dengan menjumlahkan 2x tekanan darah sistole dan tekanan darah diastole
kemudian dibagi 3, hasil dikatakan abnormal bila nilainya lebih dari 90
mmHg.

SOAL 19
VIGNETTE Seorang perempuan umur 20 tahun, G1 P0 A0 hamil 34 minggu, datang
ke PMB diantarkan keluarganya dengan keluhan pusing dan pandangan
kabur. Hasil anamnesis: Tidak ada riwayat hipertensi sebelumnya, ibu
periksa hamil 1x pada trimester 1. Hasil pemeriksaan: KU lemah, nyeri
tekan abdomen, TD 170/110 mmHg, N 88x/menit, S 37,3°C, TFU 36 cm,
DJJ 144x/menit tidak teratur, reflek patella (+) ekstremitas bawah oedema,
proteinuria (++).
PERTANYAAN Apakah tindakan yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
PILIHAN 1. merujuk segera ke RS
JAWABAN 2. membatasi asupan garam
3. melakukan terminasi kehamilan
4. memberikan tablet kalk dan aspirin
5. memberikan dosis awal 4gr MgSO4 intravena
KUNCI E. memberikan dosis awal 4gr MgSO4 intravena
Pembahasan Diagnosis kasus diatas adalah Pre Eklampsia Berat (PEB). Kasus ini
termasuk kegawatdaruratan dan harus dilakukan tindakan segera oleh
bidan di PMB, yaitu melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang
memadai. Sebelum merujuk pastikan persiapan rujukan dilakukan
diantaranya: stabilisasi kondisi klien (perhatikan jalan napas, pernapasan
(oksigen), dan sirkulasi (memasang cairan intravena). Pada kasus tersebut,
yang paling penting dilakukan adalah pencegahan kejang pada PEB
dengan memberikan MgSO4 dengan dosis awal 4 gr (10 ml larutan
MgSO4 40%) dan
larutkan dengan 10 ml akuades. Berikan larutan tersebut secara
perlahan IV selama 20 menit. Jika akses intravena sulit, berikan
masing-masing 5g MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM di
bokong kiri dan kanan

SOAL 20
VIGNETTE Seorang perempuan umur 27 tahun, G2P1A0 hamil 8 minggu, datang ke
RS dengan keluhan tiba-tiba sakit perut seperti teriris pisau. Hasil
anamnesis: keluar bercak darah dari kemaluan berwarna merah segar,
muntah-muntah. Hasil pemeriksaan: KU lemah, ibu menyeringai
kesakitan, muka pucat, TD 90/60 mmHg, N 100x/menit, nyeri tekan pada
perut.
PERTANYAAN Apakah kemungkinan diagnosa yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN 1. Mola hidatidosa
JAWABAN 2. Syok hipovolemik
3. Abortus insipiens
4. Hiperemesis gravidarum
5. Kehamilan ektopik terganggu
KUNCI E. Kehamilan ektopik terganggu
Pembahasan Kehamilan ektopik adalah yang terjadi di luar uterus, hampir 95%
kehamilan terjadi di tuba falopii. Apabila terjadi rupture di tempat
implantasi hehamilan dapat terjadi perdarahan yang massif dan nyeri
abdomen yang akut dan disebut kehamilan ektopik terganggu.
Diagnosis
- Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah sedang
- Kesadaran menurun
- Pucat
- Hipotensi dan hipovolemia
- Nyeri abdomen dan pelvis
- Nyeri goyang porsio
- Serviks tertutup
Penegakkan diagnosis dibantu dengan pemeriksaan USG.

SOAL 21
Vignette Seorang perempuan usia 38 tahun bekerja sebagai seorang guru dengan
keadaan sosial ekonomi baik, datang ke Bidan, hamil 8 bulan mempunyai 4
orang anak, anak terkecil 12 tahun. Dia mengatakan sering merasakan lelah
dan pusing, dari hasil pemeriksaan didapatkankan tekanan darah 90/60 mmHg,
nadi 92 x/menit, RR 24 x/menit, suhu 360 C, Hb 13 gr %.
Petanyaan Dari kasus diatas kondisi perempuan tersebut dipengaruhi oleh faktor …..
Pilihan A. Gizi
jawaban B. Usia
C. Gaya hidup
D. Sosial ekonomi
E. Riwayat kesehatan
Kunci B
Pembahasan Usia pada ibu hamil yang melebihi masa produktif dapat menyebabkan
perubahan secara hormonal sehingga ibu hamil seringkali merasakan
kelelahan. Pada masa kehamilan ini otot- otot yang dimiliki ibu cenderung
berubah menjadi lembek dan juga lemah tidak seperti ketika belum hamil.

SOAL 22
Vignette Seorang perempuan usia 16 tahun datang ke BPM, hamil yang pertama usia
kehamilan 2 bulan, menstruasi pertama pada usia 9 tahun. Dia mengatakan
dalam 2 bulan ini mengalami pusing, mual dan nyeri uluh hati. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan tensi 100/60 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 20 x/menit,
suhu 360 C, perempuan ini tampak terlihat pucat, gugup dan bingung.
Petanyaan Faktor apakah yang mempengaruhi kondisi kehamilan perempuan tersebut ?
Pilihan A. Primimuda
jawaban B. Primipara
C. Partner abuse
D. Menarche dini
E. Latar belakang kepribadian
Kunci A
Pembahasan Primi muda adalah terlalu muda, hamil pertama usia 16 tahun atau kurang

SOAL 23
Vignette Seorang wanita, 28 tahun, datang ke Bidan, dengan keluhan : mengeluarkan
darah dari vagina. Perut terasa mules. Saat ini hamil anak ke 2 Anak 1 usia 5
tahun. HPHT 12 Juni 2021. Hasil pemeriksaan : Tensi 110 mmHg, Nadi
88X/mnt, TFU 3 jari atas sympisis. Pada vagina tampak pengeluaran darah
sedikit. Pada pemeriksaan dalam didapatkan serviks masih menutup.
Petanyaan Berdasarkan score Poedji Rohyati, keadaan yang dialami oleh pasien
tersebut….
Pilihan A. Kehamilan Resiko Rendah, total skor : 2
jawaban B. Kehamilan Resiko Rendah, total skor : 6
C. Kehamilan Resiko Tinggi , total skor : 6
D. Kehamilan Resiko Tinggi , total skor : 10
E. Kehamilan Resiko Sangat tinggi, total skor : 12
Kunci D
Pembahasan Skor awal ibu hamil adalah 2, perdarahan dalam kehamilan skornya adalah 8
sehingga total skor poedji rohyati adalah 10 yang termasuk pada resiko tinggi.

SOAL 24
Vignette Seorang perempuan berusia 28 mengaku hamil anak pertama dengan usia
kehamilan 20 minggu datang ke BPM dengan keluhan mudah lelah.
Pemeriksaan fisik diperoleh hasil TD: 110/70 mmHg, S: 37,5oC, RR:
18x/menit, N: 80x/menit, konjungtiva pucat, Hb 8 mmHg.
Petanyaan Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut?
Pilihan A. Emesis
jawaban B. Hiperemesis
C. Hipotensi kehamilan
D. Hipertensi kehamilan
E. Anemia pada kehamilan
Kunci E

Pembahasan Kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan
III atau kadar < 10,5 gr% pada trimester II disebut anemia dalam kehamilan.

SOAL 25
Vignette Seorang wanita, 28 tahun, hamil anak ke 4, datang ke Puskesmas, dengan
keluhan : keluar darah sedikit berwarna merah segar dari vagina. HPHT 12
Oktober 2021. Hasil pemeriksaan : Tensi 120/80 mmHg, Nadi 120 X/mnt,
TFU pertengahan pusat dan px dengan letsu. Kontraksi dalam 10 menit tidak
ada.
Petanyaan Menurut anda, apa yang perlu dilakukan oleh bidan sesuai dengan kasus
diatas…
Pilihan A. Berikan tablet Fe kepada ibu
jawaban B. Berikan obat anti perdarahan
C. Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan USG
D. Oservasi 4 jam lagi untuk dilakukan pemeriksaan dalam
E. Melakukan pemeriksaan dalam untuk mematikan pembukaan serviks
Kunci C
Pembahasan Apabila dalam kehamilan terjadi patologi maka perlu dilakukan kolaborasi
dengan dokter untuk melakukan pemantauan janin salah satunya dengan
kolaborasi pelaksanaan USG dimana USG dalam kehamilan bermanfaat untuk
mengkonfirmasi apakah memang terjadi kehamilan dengan melihat apakah ada
kantung hamil atau tidak. Jika sudah terlihat kantung hamil, evaluasi apakah
ada dalam rahim atau luar rahim. Termasuk evaluasi apakah kantung hamilnya
satu atau dua (kembar). Setelah hamil semakin besar, perlu dipantau
perkembangan janin (membandingkan berat janin apakah sesuai dengan usia
kehamilan), memantau detak jantung bayi, ketuban, placenta dan lain-lain.
Mengevaluasi kelainan janin, melihat jenis kelamin.
SOAL 26
VIGNETTE Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0 datang ke klinik. Ia mengeluh
sering BAK, perut sering terasa keras dan selalu merasa khawatir bayi akan
lahir secara tiba-tiba. Hasil anamnesis: Ibu sering berkeringat dingin ketika
membayangkan persalinan. Hasil pemeriksaan TD: 110/80mmHg,
N;80x/menit, P: 24x/menit, S: 36,80C, ibu berada di trimester ketiga dan
belum ada pembukaan.
PERTANYAAN Apakah perubahan psikologis yang terjadi pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Merasa dirinya jelek dan aneh
JAWABAN B. Ketakutan bayinya akan lahir sewaktu-waktu
C. Merasa sehat dan nyaman dengan kehamilannya
D. Merasa khawatir dan takut kalau bayinya tidak normal
E. Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya
hamil
KUNCI B
Pembahasan Perubahan psikologis kehamilan trimester ketiga adalah: rasa tidak nyaman
Kembali timbul, Ketakutan bayinya akan lahir sewaktu-waktu, merasa
tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, semakin ingin menyudahi
kehamilannya, merasa kehilangan perhatian, dan libido menurun.

SOAL 27
VIGNETTE Seorang perempuan umur 26 tahun datang ke PMB, mengeluh tidak haid
kurang lebih 3 bulan, sering merasa mual dan muntah pada pagi hari, tidak
nafsu makan, merasa pusing dan mata berkunang-kunang. Ia mengatakan
anak pertama baru berumur 1 tahun, sekarang menggunakan KB Pil tapi
tidak rutin karena lupa. Hasil pemeriksaan TD: 110/80mmHg,
N;80x/menit, P: 24x/menit, S: 36,80C, ballotement(+), PP test (+) dan Hb
10,5 gr%..
PERTANYAAN Apakah perubahan psikologis yang terjadi pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Merasa dirinya jelek dan aneh
JAWABAN B. Merasa sehat dan nyaman dengan kehamilannya
C. Merasa khawatir dan takut kalau bayinya tidak normal
D. Ibu mengalami ketakutan akan kehilangan dan kesehatan janin
E. Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya hamil
KUNCI E
Pembahasan Perubahan psikologis kehamilan trimester pertama adalah: Merasa tidak
sehat dan benci kehamilannya. Selalu memperhatikan setiap perubahan
yang terjadi pada tubuhnya. Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan
bahwa dirinya sedang hamil.

SOAL 28
VIGNETTE Seorang perempuan umur 33 tahun, G1P0A0 hamil 28 minggu datang ke
tempat praktik bidan untuk kunjungan ulang setelah 1 minggu yang lalu.
Ibu semakin rutin ke tempat praktik bidan memeriksakan kondisinya.
Hasil pemeriksaan didapatkan TD: 110/80mmHg, N;80x/menit, P:
24x/menit, S: 36,80C, BB 60 Kg, TB 150 cm, TFU 29 cm, puka, preskep,
dan konvergen
PERTANYAAN Apakah perubahan psikologis yang terjadi pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Merasa dirinya jelek dan aneh
JAWABAN B. Merasa sehat dan nyaman dengan kehamilannya
C. Merasa khawatir dan takut kalau bayinya tidak normal
D. Merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
E. Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya
hamil
KUNCI D
Pembahasan Perubahan psikologis kehamilan trimester ketiga adalah: Rasa tidak
nyaman kembali timbul. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir
tepat waktu. Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinyl.

SOAL 29
VIGNETTE Seorang perempuan G4P3A0 berusia 32 tahun hamil ke 4 usia hamil 32
minggu datang kebidan praktek mandiri untuk memeriksakan
kehamilannya mengeluh sering pusing, bengkak pada kakinya, hasil
pemeriksaan TD : 130/80 mmHg, protein urin (-).
PERTANYAAN Apakah penyebab dari bengkak pada kaki ibu tersebut?
PILIHAN A. Meningkatnya retensi kalium
JAWABAN B. Menurunnya tekanan hidrostatik
C. Meningkatnya tekanan osmotik koloid
D. Meningkatnya tekanan aliran balik pada kaki
E. Meningkatnya asupan protein secara berlebihan
KUNCI D
Pembahasan Bagi wanita hamil cenderung mengalami retensi cairan yang dapat
menyebabkan pembengkakan pada kaki (Sulistyawati, 2009). Penyebab
kaki bengkak yaitu retensi (penahanan) air dan garam karena gestosis dan
tertekannya pembuluh darah, karena bagian terendah bayi mulai masuk
pintu atas panggul.

SOAL 30
VIGNETTE Seorang perempuan G2P1A0 hamil 32 minggu datang ke BPM untuk
memeriksakan kehamilannya, dalam anamnesa ibu mengeluh sering
bangun ditengah malam, merasa sulit untuk tidur, serta merasa tidak
nyaman.
PERTANYAAN Apakah tindakan bidan yang tepat untuk meringankan kondisi tersebut ?
PILIHAN A. Menganjurkan untuk minum obat anti histamin
JAWABAN B.Menganjurkan ibu untuk minum teh hangat sebelum tidur
C.Menganjurkan ibu untuk minum susu hangat sebelum tidur
D.Menganjurkan ibu untuk makan tinggi protein sebelum tidur
E.Menganjurkan ibu untuk melakukan aktifitas yang menstimulasi
sebelum tidur
KUNCI C
Pembahasan Minum susu di malam hari akan membantu meningkatkan kualitas tidur
ibu hamil. Susu mengandung triptofan yang merupakan asam amino yang
ketika akan dicerna berubah menjadi neurotransmitter serotonin yang
kemudian dirubah menjadi hormone melantonin.

Soal 31
Vignette Seorang perempuan berusia 45 tahun mempunyai dua orang anak, hendak
melahirkan anak ketiga secara SC atas indikasi CPD, suami istri hanya
bekerja sebagai buruh. Bidan memberikan konseling pada klien

Pertanyaan Konseling apa yang diberikan Bidan kepada klien ?


Pilihan A. Anjurkan KB implant setelah melahirkan
jawaban B. Anjurkan KB pil setelah melahirkan
C. Anjurkan sekalian dilakukan tubektomi pada saat SC
D. Anjurkan KB suntik setelah melahirkan
E. Anjurkan KB IUD setelah melahirkan
Kunci C
Pembahasan Dalam kasus dijelaskan usia ibu 45 tahun saat ini mempunyai anak hidup 3
ibu ada indikasi CPD, maka saran yang tepat adalah anjuran untuk dilakukan
tubektomi pada saat SC.
Tubektomi adalah prosedur pemotongan atau penutupan tuba falopi
atau saluran indung telur yang menghubungkan ovarium ke rahim.
Setelah tubektomi, sel-sel telur tidak akan bisa memasuki rahim
sehingga tidak dapat dibuahi. Prosedur ini juga akan menghalangi
sperma ke tuba falopi.

Soal. 32
Vignette Seorang perempuan berusia 35 tahun, melahirkan anak ke empat 1 minggu
yang lalu tahun, datang ke polikinik Rumah Sakit Umum, mengatakan ingin
menggunakan kontrasepsi yang dapat menghentikan kesuburan. Disarankan
untuk menggunakan kontrasepsi mantap.
Pertanyaan Sebelum dilakukan tindakan kontrasepsi mantap tersebut diatas maka
sebaiknya, bidan memberikan?
Pilihan A. Surat rujukan
jawaban B. Catatan Medik
C. Informed consent
D. Informed choise
E. Surat keterangan administrasi
Kunci C
Pembahasan Sebelum melakukan Tindakan yang bersifat medik maka tenaga kesehatan
wajib melakukan Informed Consent sebagai persetujuan Tindakan medik.
Informed consent adalah penyampaian informasi dari dokter atau perawat
kepada pasien sebelum suatu tindakan medis dilakukan. Hal ini penting
dilakukan karena setiap pasien berhak mengetahui risiko dan manfaat dari
tindakan medis yang akan dijalaninya

Soal. 33
Vignette Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri,
mengeluh tadi malam melakukan hubungan seksual pada masa subur, ibu tidak
mau hamil lagi karena anaknya sudah 3. Bidan memberikan kontrasepsi pada
ibu tersebut.
Pertanyaan Kontrasepsi apakah yang diberikan Bidan pada ibu untuk menghindari
kehamilan?
Pilihan A. Memberikan pil kombinasi dosis 30 mg 2 X 4 tablet selama 3 hari
jawaban B. Segera memberikan kontrasepsi suntik
C. Memasang AKDR setelah 2 minggu pasca coitus
D. Memberikan intravag / tissue dalam jumlah banyak
E. Segera memberikan spermisida dalam bentuk aerosol
Kunci A
Pembahasan Pil kontrasepsi darurat adalah metode kontrasepsi yang bisa digunakan pada
situasi tertentu yang dianggap darurat, untuk mencegah kehamilan.

Soal. 34
Vignette Seorang perempuan berumur 32 tahun mempunyai 2 orang anak, anak terakhir
berusia 9 bulan dan masih menyusui. Datang ke Bidan Praktik Mandiri. Pasien
tadi malam telah melakukan hubungan seksual, kondom yang digunakan
suaminya ternyata robek dan pasien takut terjadi kehamilan lagi selama ini
pasien belum pernah menggunakan alat kontrasepsi lain. Bidan memberikan
kontrasepsi darurat berupa pil.
Pertanyaan Jangka berapa lama kontrasepsi darurat pil efektif diberikan?
Pilihan A. 72 jam setelah senggama
jawaban B. 84 jam setelah senggama
C. 4 hari setelah senggama
D. 5 hari setelah senggama
E. 6 hari setelah senggama
Kunci A
Pembahasan Pil kontrasepsi darurat dinilai efektif mencegah kehamilan hingga 85 persen,
jika dikonsumsi dalam jangka waktu 3-5 hari setelah berhubungan intim.
Namun, diketahui bahwa pil kontrasepsi darurat dengan kandungan ulipristal
acetat jauh lebih efektif dalam mencegah kehamilan dibanding yang
mengandung levonorgestrel.

Soal. 35
Vignette Seorang perempuan berumur 35 tahun mempunyai 2 orang anak. Datang ke
Praktik Mandiri Bidan . Pasien lupa menggunakan kondom saat melakukan
hubungan seksual 5 hari yang lalu, pasien memperkirakan saat itu waktu masa
subur, pasien takut terjadi kehamilan lagi. Bidan memberikan kontrasepsi agar
tidak terjadi kehamilan.
Pertanyaan Kontrasepsi apa yang tepat diberikan Bidan pada pasien?
Pilihan A. Morning after IUD
jawaban B. Morning after pil
C. Suntik
D. Implant
E. Spermisid
Kunci A
Pembahasan Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila di
gunakan setelah berhubungan seksual, atau disebut morning after IUD, dalam
soal dijelaskan usia ibu 35 tahun sudah mempunyai anak maka saran bidan
adalah IUD.

SOAL 36
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 29 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 30 minggu,
datang ke PMB dengan keluhan bengkak pada kaki sejak 1 minggu yang
lalu. Hasil Anamnesis: ibu mengatakan dia berjualan sarapan pagi di dekat
rumahnya, sering berdiri lama. Hasil pemeriksaan : TD 120/80 mmHg, N
80x/menit P 20x/menit, S 36,50C, TFU pertengahan pusat-px, dibagian
bawah perut ibu teraba kepala janin, TFU 30 cm, DJJ 144x/menit dan
teratur, terdapat oedema pada kaki kiri dan kanan ibu.
PERTANYAAN Apakah asuhan yang paling tepat yang diberikan oleh pada kasus
tersebut?
PILIHAN A. Meminta ibu untuk sering beristirahat
JAWABAN B. Mengatakan kepada ibu jika ini normal terjadi
C. Menganjurkan ibu untuk meninggikan kakinya pada saat berbaring
D. Meminta ibu untuk bersabar karena ini bisa sembuh dengan
sendirinya
E. Memberikan pendkes kepada ibu tentang keluhannya dan cara
mengatasinya
KUNCI E
PEMBAHASAN Oedema pada ibu hamil sering ditemui pada trimester II. Eodema ini biasa
terjadi pada kehamilan trimester II dan III.
Faktor Penyebab :
1) Pembesaran uterus pada ibu hamil mengakibatkan tekanan pada vena
pelvik sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi. Hal ini terjadi terutama
pada waktu ibu hamil duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.
2) Tekanan pada vena cava inferior pada saat ibu berbaring terlentang.
3) Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
4) Kadar sodium(Natrium) meningkat karena pengaruh dari hormonal.
Natrium bersifat retensi cairan.
5) Pakaian ketat.
Cara meringankan/ cara mencegah:
- Hindari pakaian ketat.
- Hindari makanan yang berkadar garam tinggi
- Hindari duduk/berdiri dalam jangka waktu lama
- Makan makanan tinggi protein
- Istirahat dan naikkan tungkai selama 20 menit berulang – ulang.
- Berbaring atau duduk dengan kaki ditinggikan
- Hindari berbaring terlentang
- Hindari kaos kaki yang ketat

SOAL 37
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0H0, usia kehamilan 12 minggu
datang ke PMB dengan keluhan mual. Hasil anamnesis: ibu mengalami
mual dan muntah dipagi hari, tidak selera makan. Hasil pemeriksaan: TD
110/80 mmHg, N 78x/menit P 20x/menit, S 37,10C, allottement +.
PERTANYAAN Apakah pendkes yang dapat diberikan oleh bidan pada kasus diatas?
PILIHAN A. Meminta ibu untuk banyak minum air putih
JAWABAN B. Melakukan Informed consent untuk dirawat di PMB
C. Menganjurkan ibu untuk dipasangkan infus untuk pemenuhan asupan
nutrisinya
D. Menganjurkan ibu untuk makan dalam porsi kecil tapi sering agar
perut tidak kosong
E. Menganjurkan ibu untuk banyak makan untuk mengganti makanan
yang dimuntahkan ibu
KUNCI D
PEMBAHASAN Mual muntah terjadi pada 50% wanita hamil. Mual kadang-kadang
sampai muntah yang terjadi pada ibu hamil biasanya terjadi pada pagi hari
sehingga disebut morning sickness meskipun bisa juga terjadi pada siang
atau sore hari. Mual muntah ini lebih sering terjadi pada saat lambung
dalam keadaan kosong sehingga lebih sering terjadi pada pagi hari.
Sekitar separuh wanita dengan morning sickness bebas dari gejala tersebut
saat menginjak usia kehamilan 14 minggu dan 90% diantaranya pada usia
kehamilan 22 minggu, ini terjadi pada wanita yang mengalami mual dan
muntah yang lebih hebat dan lebih lama. Morning sickness terjadi karena
plasenta yang berkembang dan menghasilkan sejenis hormon HCG.
Hormon ini prosentasenya meninggi sesuai dengan pertumbuhan plasenta.
Diperkirakan, hormon inilah yang mengakibatkan muntah melalui
rangsangan terhadap otot dari poros lambung. Makin tinggi hormon ini
makin cepat merangsang muntah. Sebenarnya hormon HCG sangat
dibutuhkan pada awal kehamilan. Selain membentuk plasenta, HCG juga
akan menjaga janin tumbuh dengan baik. Nausea merupakan masalah
umum yang dialami oleh lebih dari sebagian hingga tiga perempat wanita
hamil..
Ada banyak tindakan untuk meredakan morning sickness antara lain :
• Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam karena hal ini mudah
dipertahankan dibanding makan porsi besar tiga kali sehari.
• Saat bangun pagi atau sore hari secara perlahan bangun dari tempat
tidur, dan hindari gerakan mendadak.
• Makan biskuit kering atau crackers, atau roti bakar dan minum segelas
air sebelum beranjak dari tempat tidur di pagi hari.
• Makan sesuatu yang manis (permen) atau minuman (jus buah)
sebelum tidur malam dan sesudah bangun pagi. - Saat makan jangan
lupa minum air, atau diantara waktu makan dapat membantu
mempertahankan hidrasi tubuh.
• Ibu hamil sangat dianjurkan makan permen atau minum manis
(minum jus buah) atau minum susu sebelum tidur atau pada saat
bangun tidur dapat mencegah hipoglikemi.
• Hindari makanan pedas dan berbau tajam atau beraroma kuat atau
menyengat.
• - Upayakan mengurangi diet lemak, diet tinggi lemak dapat
memperparah mual muntah, hindari makanan yang digoreng

SOAL 38
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 32 minggu,
datang ke PMB dengan keluhan sesak. Hasil Anamnesis: ibu mengatakan
sering merasakan sesak nafas. Hasil pemeriksaan : KU baik, BB sebelum
hanil 45 kg, BB sekarang 57 kg, TD 110/80 mmHg, N 80x/menit P
18x/menit, S 36,80C, TFU 3 jari dibawah px, dibagian bawah perut ibu
teraba kepala janin, TFU 31 cm, DJJ 140x/menit dan teratur.
PERTANYAAN Apakah penyebab ketidaknyamanan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Peredaran darah tidak lancar
JAWABAN B. Kebutuhan oksigen meningkat
C. Kapasitas vital paru meningkat
D. Terjadi peningkatan berat badan
E. Pembesaran uterus menekan diafragma
KUNCI E
PEMBAHASAN Sesak nafas ini biasanya mulai terjadi pada awal trimester II sampai pada
akhir kehamilan. Ibu hamil dapat terserang nafas sesak oleh karena
pembesaran uterus dan pergeseran organ – organ abdomen. Pembesaran
uterus membuat pergeseran diafragma naik sekitar 4 cm. Ada kalanya
terjadi peningkatan hormon progesterone membuat hyperventilasi.
Cara meringankan atau mencegah antara lain:
- Bidan dapat menjelaskan penyebab fisiologisnya.
- Bidan juga dapat melatih ibu hamil untuk membiasakan dengan
pernapasan normal.
- Menganjurkan ibu hamil agar tetap mengatur sikap tubuh yang baik,
saat berdiri tegak dengan kedua tangan direntangkan diatas kepala
kemudian menarik nafas panjang.

SOAL 39
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 27 tahun, G2P1A0 datang ke PMB ingin
memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: ibu ingin periksa rutin
kehamilan. Hasil Pemeriksaan: KU baik, TD 100/70 mmHg, N 75x/menit,
P 20x/menit, S 36,70 C, TFU tepat berada di pusat, DJJ 122 X/menit,
teratur.
PERTANYAAN Berapakah usia kehamilan ibu dari hasil pemeriksaan bidan pada kasus
diatas?
PILIHAN A. ± 12 minggu
JAWABAN B. ± 16 minggu
C. ± 20 minggu
D. ± 24 minggu
E. ± 28 minggu
KUNCI D
PEMBAHASAN Tabel Perkiraan TFU Berdasarkan Umur Kehamilan
No Usia Tinggi Fundus Uteri
Kehamilan
1. 12 minggu 1/3 di atas atas simfisis atau 3 jari atas
simfisis
2. 16 minggu ½ simfisis pusat
3. 20 minggu 2/ 3 jari bawah pusat atau 3 jari bawah
pusat
4. 24 minggu Setinggi pusat
5. 28 minggu 3 jari atas pusat
6. 32 minggu ½ pusat - proseus xyphoideus
7. 36 minggu Setinggi proseus xyphoideus
8. 40 minggu 2 jari (4cm) di bawah px

SOAL 40
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 34 minggu,
datang ke PMB dengan keluhan sering buang air kecil. Hasil Anamnesis:
ibu mengatakan buang air kecil 6-8 kali pada malam hari. Hasil
pemeriksaan : TD 120/80 mmHg, N 80x/menit P 20x/menit, S 36,5 0C,
TFU 3 jari dibawah px, dibagian bawah perut ibu teraba kepala janin,
TFU 32 cm, DJJ 138x/menit dan teratur.
PERTANYAAN Apakah pendkes yang diberikan oleh bidan tentang penyebab
ketidaknyamanan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Mengatakan bahwa adanya hipertrofi dari otot kandung kemih
JAWABAN B. Menjelaskan bahwa ini adalah adaptasi tubuh terhadap kehamilannya
C. Memberikan penjelasan bahwa ini terjadi karena meningkatnya
hormon HCG
D. Menjelaskan bahwa terjadinya pembesaran uterus menekan kandung
kemih
E. Memberikan penjelasan bahwa terdapat penurunan otot pencernaan
(digestivus)
KUNCI D
PEMBAHASAN Peningkatan frekuensi berkemih pada kehamilan sering terjadi pada dua
saat yang berbeda. Ibu hamil trimester I dan III sering mengalami keluhan
sering Buang Air Kecil (BAK). Apabila sering BAK ini terjadi pada
malam hari akan mengganggu tidur sehingga ibu hamil tidak dapat tidur
dengan nyenyak, sebentar – sebentar terbangun karena merasa ingin
BAK.. Peningkatan frekuensi berkemih pada trimester pertama terjadi
akibat peningkatan berat pada fundus uterus. Peningkatan berat pada
fundus uterus ini membuat istmus menjadi lunak (tanda hegar),
menyebabkan antefleksi pada uterus yang membesar. Hal ini
menimbulkan penekanan atau desakan pada uterus, sehingga
menyebabkan sering berkemih. Sedangkan peningkatan frekuensi
berkemih pada trimester ketiga terjadi karena presentasi janin yang sudah
memasuki pintu atas panggul, sehingga terjadi penekanan pada kandung
kemih . Penekanan tersebut membuat ibu hamil menjadi 76 lebih sering
berkemih.
Faktor Penyebab :
1) Uterus membesar sehingga menekan kandung kemih.
2) Ekskresi sodium (Natrium) yang meningkat.
3) Perubahan fisiologis ginjal sehingga produksi urine meningkat.
Cara meringankan atau mencegah:
- Upayakan untuk tidak menahan BAK
- Kosongkan kandung kencing pada saat terasa ingin BAK.
- Perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga keseimbangan
hidrasi. Apabila BAK pada malam hari tidak mengganggu tidur maka
tidak dianjurkan mengurangi minum dimalam hari.
- Membatasi minum yang mengandung diuretiksepertiteh, kopi, cola
dengan coffeine. Saat tidur posisi berbaring miring kekiri dengan kaki
ditinggikan adalah lebih baik.
- Membersihkan dan mengeringkan alat kelamin setiap selesai BAK
untuk mencegah infeksi saluran kemih.

SOAL 41
VIGNETTE Seorang Perempuan umur 28 tahun, P2A0 melahirkan bayi laki-laki
prematur 1 jam yang lalu spontan di RS. Hasil pemeriksaan diketahui: BB
2400 gram, PB 48 cm, bayi menangis kuat dan telah dilakukan IMD. Saat
ini bidan akan memberikan suntikan vitamin K pada bayi tersebut di paha
kiri.
PERTANYAAN Berapakah dosis pemberian suntikan yang tepat sesuai dengan kasus
tersebut?
PILIHAN A. 300 mcg/kg BB
JAWABAN B. 400 mcg/kg BB
C. 500 mcg/kg BB
D. 600 mcg/kg BB
E. 700 mcg/kg BB
KUNCI B 400 mcg/kg BB
PEMBAHASAN Vitamin K (sebagai fitomenadion) 1 mg dosis tunggal dapat diberikan
secara intramuskular pada saat bayi lahir; hal ini mencegah perdarahan
akibat defisiensi vitamin K pada bayi, untuk bayi prematur dapat
diberikan 400 mcg/kg bb

SOAL 42
VIGNETTE Seorang perempuan umur 26 tahun G1P0A0 datang bersama suami ke
Klinik Bersalin Arjuna dengan keluhan mulas sejak 4 jam yang lalu. Hasil
pemeriksaan diketahui: TD 110/80 mmHg N 88 x/menit P 22 x/menit S
36,80C, kontraksi 3x/10’/20”, pembukaan 3cm. Setelah dilakukan
observasi selama 4 jam, tidak ada kemajuan persalinan dan nampak
kontraksi uterus lebih singkat, lemah dan jarang dari biasanya.
PERTANYAAN Apakah jenis kelainan yang terjadi sesuai dengan kasus tersebut?
PILIHAN A. Istmus uteri
JAWABAN B. Inersia uteri
C. His adekuat
D. His hipotonik
E. His hipertonik
KUNCI D. His Hipotonik
PEMBAHASAN • Inersia uteri adalah keadaan kinerja kontraksi uterus yang abnormal
atau biasa disebut distosia kelainan tenaga (his). Kelainan his berupa
his hipotonik (kontraksi uterus lebih singkat, lemah dan jarang dari
biasanya), his hipertonik (kontraksi uterus yang berlangsung cepat,
kuat dan lama) dan his yang tidak terkoordinasi (his yang bersifat
berubah-ubah tidak terdapat sinkronisasi antara kontraksi di setiap
bagian uterus yaitu di fundus, corpus dan istmus uteri)
SOAL 43
VIGNETTE Seorang perempuan umur 22 tahun G3P1A1 usia kehamilan 37 minggu
datang ke Puskesmas bersama suami dengan keluhan mulas sejak 2 jam yang
lalu disertai nyeri kepala hebat, nyeri epigastrum dan penglihatan kabur.
Hasil pemeriksaan: TD 160/100 mmHg, N 90 x/menit, P 22 x/menit, S
36,80C, protein urine (++).
PERTANYAAN Apakah penatalaksanaan yang tepat dilakukan bidan sesuai dengan kasus
tersebut?
PILIHAN A. Rujuk
JAWABAN B. Berikan diuretik
C. Terminasi kehamilan
D. Beri diazepam 20 mg
E. Suntikan MgSO4 profilaksis
KUNCI E Suntikan MgSO4 profilaksis
PEMBAHASAN Penatalaksanaan Preeklampsia dengan gejala berat
• MRS, Evaluasi gejala, DJJ, dan cek laboratorium
• Stabilisasi, pemberian MgSO4 profilaksis

SOAL 44
VIGNETTE Seorang perempuan baru melahirkan anak pertama 1 jam yang lalu di
Rumah Sakit. Bayi lahir spontan, BB 3200 gram, PB 50 cm dan jenis
kelamin laki-laki. Berdasarkan hasil pengkajian ditemukan KU ibu baik,
TD 120/70 mmHg, nadi 82 x/ menit, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari
dibawah pusat, plasenta lahir spontan lengkap. Sekarang ibu mengeluh
perutnya mules dan masih mengeluarkan darah, sehingga ia merasa cemas
dengan keadaannya.
PERTANYAAN Apakah tindakan yang paling tepat sesuai kasus tersebut?
PILIHAN A. Melakukan masase uterus
JAWABAN B. Mengukur tekanan darah
C. Mengukur nadi dan respirasi
D. Mengosongkan kandung kemih
E. Melakukan bounding attachment
KUNCI E
PEMBAHASAN Menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang
dapat diperoleh dari kontak dini :
- Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.
- Reflek menghisap dilakukan dini.
- Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.
- Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body warmth
(kehangatan tubuh); waktu pemberian kasih sayang; stimulasi
hormonal).

SOAL 45
VIGNETTE Seorang perempuan umur 30 tahun baru saja melahirkan bayi laki-laki
secara spontan 1 jam yang lalu di RS dengan BB 2500 gram, PB 49 cm.
Saat ini menangis, setelah dilakukan pemeriksaan: popok dan bedong
basah, hasil pemeriksaan fisik ekstremitas bawah pucat dan dingin,S 35,8 O
C.
PERTANYAAN Apakah penyebab terjadinya masalah pada bayi tersebut?
PILIHAN A. Konveksi
JAWABAN B. Radiasi
C. Konduksi
D. Konjugasi
E. Evaporasi
KUNCI E
PEMBAHASAN • Evaporasi adalah kehilangan panas tubuh melalui penguapan dari kulit
tubuh yang basah ke udara, karena air/cairan ketuban

SOAL 46
VIGNETTE Seorang bayi laki laki usia 12 bulan keadaan umum baik, berat badan dan
panjang badan sesuai dengan tahapan perkembangannya. Ibu mengatakan
bahwa bayinya belum tumbuh gigi baik yang depan atau dalam. Ibu
merasa cemas dengan kondisi tersebut dan menyatakan bahwa anak
sebelumnya sudah tumbuh gigi sejak usia 7 bulan. Ibu mengatakan bahwa
ibu belum memberikan makanan padat sama sekali karena giginya belum
tumbuh, jadi ibu masih memberikan makanan halus.
PERTANYAAN Health education yang bisa diberikan bidan kepada ibu terkait dengan
kondisi bayi adalah
PILIHAN A. Ibu harus tetap memberikan makanan padat sesuai tahapan
JAWABAN perkembangan bayi
B. Ibu diminta untuk tidak memberikan makanan padat sampai bayi
tumbuh gigi
C. Ibu diminta memberikan makanan halus saja
D. Ibu diminta memberikan makanan snack saja
E. Meminta ibu memeriksakan bayi ke dokter gigi
KUNCI A. Ibu harus tetap memberikan makanan padat sesuai tahapan
perkembangan bayi
Pembahasan Pertumbuhan fisik pada setiap anak berbeda, termasuk pertumbuhaan gigi
anak. Pola makan anak harus sesuai dengan tahapan usianya. Pada kasus
tersebut, gigi anak belum tumbuh tetap harus diberikan makanan sesuai
tahapan usianya. Makanan yang dimakan akan merangsang gigi untuk
segera tumbuh.

SOAL 47
VIGNETTE Orang tua bayi perempuan usia 8 bulan datang ke PMB dengan
membawa bayinya. Orang tua menyampaikan bahwa ingin memberikan
makanan tambahan untuk anaknya berupa madu. Orang tua
menyampaikan kepada bidan, bahwa telah membeli madu dengan
kualitas baik untuk anaknya.
PERTANYAAN Bagaimana upaya bidan dalam memberikan health education kepada
orang tua bayi
PILIHAN A. Orang tua bisa memberikan madu tersebut untuk bayinya dengan dosis
JAWABAN 1 kali per hari setelah makan
B. Orang tua bisa memberikan madu untuk bayinya karena madu dapat
meningkatkan imunitas bayi
C. Orang tua disarankan memberikan makanan tambahan lain seperti
vitamin minyak ikan
D. Memberikan HE pada orang tua bahwa memberikan madu sebaiknya
saat anak diatas usia 1 tahun
E. Menyarankan orang tua untuk mencari madu dengan komposisi
khusus untuk bayi
KUNCI A. Memberikan HE pada orang tua bahwa memberikan madu sebaiknya
saat anak diatas usia 1 tahun
Pembahasan kandungan zat gizi yang terdapat didalam madu dapat dicerna oleh sistem
pencernaan bayi diatas usia 1 tahun. Maka dari itu, tidak disarankan bayi
dibawah 1 tahun untuk minum madu.

SOAL 48
VIGNETTE Seorang bayi perempuan berusia 6 hari telah lepas tali pusat, kondisi
keadaan umum baik, tidak ada kelainan kongenital. Menyusu ASI baik,
pola istirahat tidur belum terpola dengan baik. Saat malam hari terbiasa
bangun jam 23.00 sampai jam 03.00 WIB bayi digendong oleh orang
tuanya. Cara menggendong bayi harus disesuaikan karena dapat
mempengaruhi keamanan bayi.
PERTANYAAN Health education yang bisa diberikan oleh bidan kepada orang tuanya
dalam melihat kondisi bayi tersebut adalah
PILIHAN A. Menggendong sisi lengan dengan posisi hip fleksi dan kaki
JAWABAN menghadap keatas
B. Bayi diberikan susu formula agar bayi segera tertidur pulas
C. Meningkatkan personal hygiene bayi
D. Dapat digendong di perut atau pinggang
E. Menyarankan orang tua untuk mengikuti pola tidur yang dialami oleh
bayi
KUNCI E. Menyarankan orang tua untuk mengikuti pola tidur yang dialami oleh
bayi
Pembahasan tidur anak akan terpola saat ia baru lahir. Pola tidur anak menyesuaikan
kondisi bayi itu sendiri. Menurut beberapa ahli, dari pola tidur anak, yang
harus dihitung kenormalannya adalah ddari total jam nya. Normal jika
terhitung pola tidur antara 18-21 jam per hari nya. Maka saran yang tepat
pada kasus diatas adalah orang tua harus mampu menyesuaikan dan
menerima pola tidur bayi.

SOAL 49
VIGNETTE Seorang anak laki-laki berumur 3 tahun bersama ibunya datang ke
puskesmas. Ibu mengatakan anak nya mengalami demam yang naik turun
pada siang dan malam hari. Anak juga mengatakan kepada ibunya bahwa
otot-otot nya terasa nyeri, anak mengalami susah makan, nyeri kepala,
batuk, perasaan tidak enak diperut. Berdasarkan hasil pemeriksaan bidan,
suhu tubuh anak 38,1 0 C, tenggorokan terdapat radang, lidah terdapat
beslagh, perkusi abdomen terdapat meteorismus dan hasil pemeriksaan
laboratorium Imunoglobulin M-Anti salmonella positif 3.
PERTANYAAN Pendidikan kesehatan dari bidan kepada ibu pasien yang sesuai dengan
kondisi anak tersebut adalah
PILIHAN A. Meminta ibu untuk selalu memantau bitnik merah anak di seluruh
JAWABAN tubuh anak
B. Memantau pola makan anak
C. Menyarankan orang tua untuk meningkatkan pola tidur anak
D. Menyarankan orang tua untuk memberi makan kesukaan anak
E. Meminta orang tua untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi anak
dengan makanan halus terlebih dahulu
KUNCI E. Meminta orang tua untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi anak
dengan makanan halus terlebih dahulu
Pembahasan dari tanda gejala dan hasil pemeriksaan yang ada, diagnose yang tepat
padakasus diatas adalah typoid. Maka pendidikan kesehatan yang sesuai
adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi anak dengan makanan halus.

SOAL 50
VIGNETTE Seorang anak perempuan berusia 3 tahun datang ke puskesmas bersama
ibunya, dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan panas dan
diare. sejak 3 hari yang lalu, diare 5 kali perhari. Anak tampak gelisah.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 100 kali permenit, RR 46 kali per
menit, Suhu 38,6 0 C, mata cekung, masih dapat minum biasa, turgor kulit
lemah.
PERTANYAAN Berdasarkan gejala yang dialami anak perempuan tersebut, maka dapat
diklasisfikasikan kedalam diagnosa
PILIHAN A. Diare Dehidrasi Berat
JAWABAN B. Diare Dehidrasi Ringan Sedang
C. Diare Tanpa Dehiudrasi
D. Diare Persisten Berat
E. Disenteri
KUNCI B. Diare Dehidrasi Ringan Sedang
Pembahasan berdasarkan tanda gejala dan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
bidan, maka klasifikasi diagnosanya yang sesuai adalah Diare Dehidrasi
Ringan Sedang

SOAL 51
VIGNETTE Seorang perempuan umur 21 tahun, P1A0 datang PMB untuk mengikuti
program KB . Hasil anamnesis : ibu mengatakan sekarang masih
menstrausi hari ke-5 dan ibu masih memberikan ASI kepada bayinya. Ia
menginginkan KB implan, tidak ada riwayat penyakit diabets millitus.
Hasil Pemeriksaan = BB=50 kg TD=100/70 mmHg N= 80 x/menit S=37
C P=24 x/menit. Bidan melakukan pemasangan Implanon.
PERTANYAAN Berapakah jumlah batang pada alat kontrasepsi diatas ?
PILIHAN A. 1 batang
JAWABAN B. 2 batang
C. 3 batang
D. 6 batang
E. 9 batang
KUNCI A
PEMBAHASAN Jenis-Jenis Implan :
a. Norplant : 6 batang, lama kerja 5 tahun
b. Implanon : 1 batang , lama kerja 3 tahun
c. Indoplant dan Jadena : 2 batang, lama kerja 3 tahun
d. Sinoplant : 2 batang, lama kerja 3 tahun.

SOAL 52
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 31 tahun, P1A0, akseptor pil kombinasi selama
1 tahun, datang ke PMB dengan keluhan ingin mendapatkan pil ulangan.
Hasil Anamnesis : ibu baru saja di rawat di RS karena penyakit hati akut.
Hasil Pemeriksaan : BB 55 kg, TD 90/60 mmHg, N 82 x/menit, S 36 ̊C,
P 24 x/menit
PERTANYAAN Tindakan apakah yang dilakukan bidan pada kasus diatas?
PILIHAN A. Konseling penyakitnya
JAWABAN B. Konseling pil kombinasi
C. Konseling tentang rujukan
D. Konseling kontrasepsi yang lain
E. Konseling jadwal kunjungan ulang
KUNCI D
PEMBAHASAN Kontra Indikasi dari Pil Kombinasi adalah :
 Hamil atau dicurigai hamil
 Menyusui eksklusif
 Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
 Penyakit hati akut
 Perokok dengan usia < 35 tahun
Sehingga pada kasus diatas, terdapat salah satu kontraindikasi pemakaiaan
alat kontrasepsi pil, maka klien diminta untuk menggunakan alat
kontrasepsi yang lain.

SOAL 53
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 26 tahun P1A0 datang ke Puskesmas ingin
menjadi akseptor KB. Hasil Anamesis : anak pertama umur 3 tahun, ingin
menggunakan KB pil yang haidnya tetap teratur dan saat ini masih haid
hari pertama. Hasil pemeriksaan : BB 52 kg , TD 120/70 mmHg, N 82
x/menit, S 36,6 ̊C, P 24 x.menit,
PERTANYAAN Kapankah alat kontrasepsi tersebut dapat mulai digunakan pada kasus
diatas?
PILIHAN A. Menunggu haid selesai, setelah itu minum pil sampai habis
JAWABAN B. Dapat langsung minum pil tanpa perlindungan kontrasepsi lain
C. Dapat langsung minum pil dengan perlindungan kontrasepsi lain
D. Menunggu haid berikutnya, sementara memakai kontrasepsi lain
E. Menunggu haid berikutnya, sementara tidak berhubungan seksual

KUNCI B
PEMBAHASAN Pada kasus diatas, klien menginginkan kontrasepsi Pil sehingga pilihanya
adalah pil kombinasi.. Waktu mulai menggunakan pil oral kombinasi
yaitu
a. Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut
tidak hamil.
b. Hari Pertama sampai ke 7 siklus haid.
c. Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan
metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke
14 / tidak melakukan hubungan seksual sampai klien telah
menghabiskan paket pil tersebut.
d. Setelah melahirkan :
 Setelah 6 bulan pemberian ASI eklusif
 Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
 Pasca keguguran (segera / dalam waktu 7 hari)
e. Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi dan ingin
menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa
perlu menunggu haid

SOAL NO 54
Vignette Sepasang suami istri berusia 20 tahun dan 19 tahun datang ke Puskesmas
untuk ber-Kb untuk menunda kehamilan. Hasil anamnesia : baru menikah
3 yang lalu, perempuan tersebut mengatakan sekarang masih menstruasi
hari ke-3, tidak memiliki riwayat tumor. Hasil Pemeriksaan : TD:120/70
mmHg, N;88 x/menit, S: 37 C P=20 x/menit, tidak terdapat varises.
Pertanyaan/lead Apa metode kontrasepsi yang cocok untuk pasangan tersebut?
in
Pilihan jawaban A. Pil kombinasi
B. Implant
C. Suntik
D. IUD
E. Kondom
Kunci A
Pembahasan  Kebijakan mengkatagorikan tiga fase untuk mencapai sasaran KB salah
satunya adalah fase menunda atau mencegah kehamilan. Fase
menunda/mencegah kehamilan yaitu umur di bawah 20 tahun.
 Prioritas KB = Pil Oral,
 Ciri kontrasepsi yang diperlukan :
a. Reversibilitas yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat
terjamin hampir 100%, karena pada masa ini peserta belum
mempunyai anak.
b. Efektifitas yang tinggi, karena kegagalan akan menyebabkan
terjadinya kehamilan dengan resiko tinggi dan kegagalan ini
merupakan kegagalan program

SOAL 55
Vignette Seorang perempuan, umur 37 tahun, P6A0, datang ke PMB dengan alasan
ingin meminta pertimbangan pemilihan metode kontrasepsi. Hasil
Anamnesis :Suami menyarankan untuk menggunakan kontrasepsi mantap,
tidak ada riwayat penyakit paru-paru, tidak ada riwayat penyakit infeksi pelvis,
tidak ada riwayat penyakit DM dan alergi. Hasil Pemeriksaan = BB= 60 kg,
TD=120/70 mmHg, N-80 x/menit S=36 C P=24 x/menit,
Pertanyaan Apa keuntungan penggunaan alat kontrasepsi yang dianjurkan pada kasus
tersebut?
Pilihan A. Melindungi dari PMS
Jawaban B. Mengurangi nyeri haid
C. Metode kontrasepsi permanen
D. Mempercepat kesuburan kembali
E. Mengurangi perdarahan menstruasi

Kunci C
Pembahasan Kontrasepsi yang dianjurkan adalah MOW ( Medis Operatif Wanita) karena
melihat dari usia > 35 tahun, jumlah anak 6 dan tidak ada riwayat medis yang
mempengaruhi pelaksanaan operasi.
Keuntungan menggunakan kontrasepsi MOW adalah :
a. Sangat efektif
b. Bersifat permanen
c. Tidak mempengaruhi produksi ASI
d. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
e. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
f. Bebas dari efek samping hormonal
g. Tidak menaikkan resiko Penyakit radang panggul
SOAL 56
Vignette Seorang perempuan berumur 32 tahun hamil anak ke empat tidak pernah
abortus, usia kehamilan 9 bulan ke PMB dengan keluhan keluar cairan
merembes dari kemaluan berwarna jernih, berbau anyir sejak 2 jam yang lalu,
perut tidak mulas dan belum merasakan kontraksi .

Lead in Apa pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis


kasus tersebut?
Option A. Reduksi
B. Albumin
C. Kreatinin
D. Haemoglobin
E. Lakmus Tes
Pembahasa a. Reduksi digunakan untuk mengetahui kadar glukosa di dalam urin .
n apabila reduksi positif maka mengindikasikan ibu mengalami Diabetes
melitus dalam kehamilan
b. Proteinurin untuk mengetahui kadar protein dalam urin. Apabila positif
mengindikasikan terjadi Preeklampisa dalam kehamilan
c. Kreatinin ddigunakan untuk mengetahui apakah ada kelainan dari fungsi
ginjal.
d. Haemoglobin digunakan untuk mengetahui kadar HB dalam darah untuk
mendeteksi apakah terjadi anemia atau tidak
e. Lakmus Tes untuk mengetahui kadar PH dalam urin apakah asam atau
basa. Jika lakmus tes berubaha warna menjadi biru berarti basa. Air
ketuban memiliki sifat basa.

SOAL 57
Vignette Seorang perempuan berumur 28 tahun hamil 6 bulan anak pertama belum
pernah keguguran datang ke PMB dengan keluhan kepala sering pusing. Hasil
pemeriksaan bidan didapatkan TD : 90/70 mmHg, N: 78x/menit, P: 20x/menit,
S:36,5◦C. Palpasi: TFU: 24 cm, Puka, bagian terendah kepala, belum masuk
PAP. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9 gr %.

Lead in Apakah diagnosis dari kasus tersebut?


Option A. G1PoAo dengan Anemia
B. G1PoAo dengan Anemia berat
C. G1PoAo dengan Anemia ringan
D. G1PoAo dengan Anemia sedang
E. G1PoAo dengan Anemia defisiensi besi

Jawaban C
Penulis soal Ita Eko Suparni, SSiT, M.Keb
Asal STIKES Karya Husada Kediri
institusi
Pembahasan Kategori Anemia menurut WHO
Tidak Anemia : Hb > 11 gr%
Anemia Ringan : Hb 9 – 10 gr%
Anemia Sedang : Hb 7 – 8 gr %
Anemia Berat : Hb < 7 gr %

Referensi Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti , Farid Husin, Sagung Seto, 2014

SOAL 58
Vignette Seorang perempuan GI P0 A0 hamil 34 minggu datang ke klinik dengan
keluhan mengeluarkan darah dari vagina secara berulang-ulang sebanyak 3 kali
warna merah segar, tetapi perut tidak terasa nyeri dan ibu terlihat pucat. Setelah
dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil: TD 90/60 mmHg, N:88x/menit, P:
20x/menit, DJJ 136x/menit,

Lead in Tindakan apakah yang harus dihindari pada kasus tersebut?


Option A. Amniotomi
B. Pemeriksaan USG
C. Pemeriksaan palpasi
D. Pemeriksaan dalam
E. Pemeriksaan Inspekulo

Jawaban D
Pembahasa Pemeriksaan dalam merupakan hal yang harus dihindari dalam kasus
n antepartum bleeding ( Placenta previa/ Solutio Placenta) hal ini dikarenakan
dengan dilakukan pemeriksaan dalam maka akan semakin memicu terjadinya
perdarahan. Tindakan pemeriksaan dalam hanya boleh dilakukan di meja
operasi sehingga ketika timbul komplikasi perdarahan maka akan segera
diambil Tindakan lebih lanjut.
Pemeriksaan inspekulo boleh dilakukan untuk mengetahui sumber dan
penyebab perdarahan/

Referensi Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti , Farid Husin, Sagung Seto, 2014
SOAL 59
Vignette Seorang perempuan hamil 7 bulan, datang ke PMB dengan keluhan nyeri
kepala hebat dan penglihatan kabur. Sebelum hamil ibu tidak pernah menderita
hipertensi. Setelah dilakukan pemeriksaan, terperoleh dengan hasil tekanan
darah sebesar 150/100 mmHg. Pada 2 pengukuran yang berjarak 1 jam, tekanan
darah diastolik mengalami kenaikan sebesar 15 mmHg. Ibu tidak mengalami
kejang-kejang, dan pada pemeriksaan proteinuria hasilnya negatif.

Lead in Apakah Diagnosis pada kasus tersebut?


Option A. Eklampsia
B. Hipertensi kronik
C. Preeklampsia ringan
D. Preeklampsia berat
E. Hipertensi gestasional

Jawaban E
Penulis soal Ita Eko Suparni, SSiT, M.Keb
Asal STIKES Karya Husada Kediri
institusi
Pembahasan A. Eklampsia Gejala hamper sama dengan kasus di atas, tetapi hasil
proteinuria positif dan ada kejang
B. Hipertensi kronik : Gejala hamper sama dengan kasus tersebut tetapi ibu
sebelumnya memiliki Riwayat hipertensi
C. Preeklmpsia Ringan : hasil pemeriksaan proteinuria seharusnya positif
D. Preeklampsia Berat : hasil pemeriksaan proteinuria seharusnya positif
E. Hipertensi Gestasional karena dari hasil pemeriksaan Tekanan darah ibu
tinggi, ada keluhan nyeri kepala hebat dan penglihatan kabur. Ibu tidak
memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil

Referensi Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti , Farid Husin, Sagung Seto, 2014

SOAL 60
Vignette Seorang perempuan usia 28 tahun merasa hamil 8 bulan datang ke PMB dengan
keluhan keluar darah merah segar dari kemaluan sejak tadi pagi tanpa disertai
nyeri perut. Hasil pemeriksaan : TD: 100/60 mmHg, N: 88x/menit, P: 20
x/menit, S: 36◦C, , Abdomen tidak tegang. DJJ 148x/mnt regular.

Lead in Apakah tindakan pra rujukan yang harus dilakukan bidan terhadap wanita
tersebut?
Option A. Lakukan VT
B. Pasang infuse
C. Observasi KU ibu
D. Lakukan amniotomi
E. Anjurkan untuk bed rest

Jawaban B
Pembahasa Kasus pada soal tersebut adalah placenta previa dan harus segera dilakukan
n rujukan ke Rumah sakit. Karena kondisi janin baik maka Tindakan utama yang
dilakukan sebelum melakukan rujukan adalah “ pemasangan infus”.

Referensi Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti , Farid Husin, Sagung Seto, 2014

SOAL 61
VIGNETTE
Seorang perempuan umur 26 tahun P1A0, 5 hari post partum datang ke
PMB dengan keluhan badan terasa panas nyeri pada jalan lahir dan keluar
bau busuk dari jalan lahir. Hasil anamnesis: riwayat persalinan dengan
perdarahan banyak dan dilakukan plasenta manual. Hasil Hasil
pemeriksaan: TTV yaitu TD 100/60 mmHg, Nadi 92 x/menit, RR 24
x/menit, Suhu 39.50 C. Hasil pemeriksaan khusus uterus terasa lembek dan
agak membesar, pengeluaran pervaginam lokhia purulenta.

PERTANYAAN Diagnosis apa yang paling tepat untuk kasus diatas?


PILIHAN A. Parametritis
JAWABAN B. Vulvitis
C. Vaginitis
D. Servisitis
E. Tromboplebitis
KUNCI A. Parametritis
Pembahasan
Parametritis adalah infeksi jaringan pelvis yang dapat terjadi melalui
beberapa cara penyebaran langsung dari luka pada serviks yang meluas
sampai ke dasar ligamentum serta penyebaran sekunder dari
tromboflebitis

SOAL 62
VIGNETTE
Seorang perempuan umur 21 tahun P1A0, 7 hari post partum datang ke
PMB dengan keluhan jalan lahir terasa nyeri. Hasil pemeriksaan: TTV
yaitu TD 110/70 mmHg, Nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 38 0 C.
Hasil pemeriksaan khusus bengkak serta bernanah di sekitar jahitan
perineum serta luka kemerahan.
PERTANYAAN Diagnosis apa yang paling tepat untuk kasus diatas?
PILIHAN A. Tromboplebitis
JAWABAN B. Vulvitis
C. Vaginitis
D. Servisitis
E. Endometriosis
KUNCI B. Vulvitis
Pembahasan
Vulvitis adalah peradangan atau infeksi pada vulva yang disebabkan oleh
berbagai mikroorganisme dikarenakan kulit dibagian vulva dan sekitarnya
cenderung lembab sehingga rentan mengalami iritasi maupun infeksi

SOAL 63
VIGNETTE
Seorang perempuan umur 32 tahun P3A2, 12 hari post partum datang ke
PMB dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu, kaki sebelah kiri
terasa panas dan nyeri. Hasil pemeriksaan: TTV yaitu TD 110/70 mmHg,
Nadi 92 x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 39 0 C. Hasil pemeriksaan khusus
kaki kiri sedikit eksi dan rotasi keluar, terlihat bengkak, tegang dan putih.

PERTANYAAN Asuhan apa yang paling tepat untuk kasus diatas?


PILIHAN A. Gantung kedua kaki ke bawah
JAWABAN B. Kompres dingin pada kaki kiri
C. Kompres panas pada kaki kanan
D. Kaki kiri tidak boleh diangkat
E. Kompres panas pada kaki kiri
KUNCI E. Kompres panas pada kaki kiri
Pembahasan Kompres panas bertujuan untuk mengurangi kekakuan sendi dan kejang
otot sehingga memperlebar pembuluh darah dan suplai oksigen lebih
mudah mencapai daerah yang sakit terutama tromboplebitis pada ibu nifas
SOAL 64
VIGNETTE
Seorang perempuan umur 20 tahun P1A0, 1 hari post partum di Rumah
Sakit mengeluh sedih apabila dekat dengan bayinya. Hasil anamnesa:
berulang-ualang mengatakan kehamilan dan persalinan menyiksa dirinya.
Riwayat persalinan vakum ekstraksi dengan indikasi kala II memanjang.
Hasil pemeriksaan: TTV yaitu TD 110/70 mmHg, Nadi 88 x/menit, RR 20
x/menit, Suhu 37 0 C. Hasil pemeriksaan khusus lokhia rubra, TFU 2 jari
bawah pusat dan luka jahitan basah.

PERTANYAAN Sikap apa yang paling tepat untuk kasus diatas?


PILIHAN A. Membiarkan pasien sendiri dengan bayinya’
JAWABAN B. Melakukan rujukuan ke psikater
C. Menganjurkan ibu istirahat agar tenang
D. Memberikan dukungan psikologi
E. Memisahkan ruangan ibu dan bayinya
KUNCI D. Memberikan dukungan psikologi
Pembahasan Stres pasca trauma persalinan merupakan gangguan kecemasan yang
disebabkan oleh hal-hal yang terjadi selama persalinan dan mengakibatkan
trauma yang mendalam. Pada kasus seperti ini dungan keluarga dan tenaga
kesehatan sangat dibutuhkan untuk mengembalikan peran sebagai seorang
ibu.

SOAL 65
VIGNETTE
Seorang perempuan umur 33 tahun P3A0, 6 hari post datang ke PMB
untuk kontrol nifas. Hasil anamnesa ibu menHasil pemeriksaan: TTV
yaitu TD 110/70 mmHg, Nadi 88 x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 37 0 C.
Hasil pemeriksaan khusus lokhia sanguilenta, TFU pertengan pusat
simfisis, payudara tidak bengkak, lokhia sanguilenta dan luka jahitan
basah.

PERTANYAAN Tahapan periode apa yang paling tepat untuk kasus diatas?
PILIHAN A. Early postpartum
JAWABAN B. Late postpartum
C. Immediate post partum
D. Late puerperium
E. Immediate puerperium
KUNCI A. Early postpartum
Pembahasan Periode immediate postpartum yaitu masa segera setelah plasenta lahir
sampai dengan 24 jam
Periode early postpartum yaitu 24 jam sampai 1 minggu dan pada fase ini
bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal
Periode late posrpartum yaitu 1 sampai 5 minggu dan bidan tetap
melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB
SOAL 66
VIGNETTE Seorang perempuan umur 18 tahun P1 A0 postpartum 3 hari datang ke
PMB diantar keluarganya. Ibu dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Keluarga mengatakan ibu mengalami kejang-kejang saat dirumah
kurang lebih 30 detik, tangan menggenggam dan kaki membengkok
kedalam. Hasil pemeriksaan : TD 200/100 mmHg N 100x/menit, P
16x/menit R 18x/menit.

PERTANYAAN Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?


PILIHAN A. Eklampsia F.
JAWABAN B. Preeklampsia
C. Eklampsia ringan
D. Preeklampsia berat
E. Preeklampsia ringan
KUNCI A
PEMBAHASAN Eklampsia merupakan keadaan serangan kejang tiba-tiba pada wanita
hamil, bersalin dan masa nifas yang telah menunjukkan gejala
preeclampsia sebelumnya. Eklampsia post partum adalah kondisi
serangan kejang yang terjadi pada hari ke dua post partum dan dapat
timbul setelah 6 minggu post partum. Tanda gejala eklampsia adalah
kejang umum dan atau koma

SOAL 67
VIGNETTE Seorang perempuan umur 18 tahun P1 A0 postpartum hari ke 14 datang
ke PMB bidan diantar oleh keluarganya. Hasil anamnesis : ibu
mengatakan bahwa ia mendapatkan bisikan bisikan yang memerintahkan
dirinya untuk membunuh bayinya. Hasil pemeriksaan : TD 130/80 mmHg,
N 90x/menit, P 22x/menit. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus
tersebut?
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Sibling rivally
JAWABAN B. Psikosis postpartum
C. Postpartum blues
D. Depresi postpartum
E. Kehilangan dan berduka

KUNCI B
PEMBAHASAN Psikosis adalah suatu kondisi gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya
ketidakmampuan membedakan antara kenyataan dan khayalan. Ibu nifas
dengan psikosis postpartum memiliki keyakinan merasa mendengar ada
bisikan yang memerintahkan dirinya untuk membunuh bayinya sehingga
ibu post partum merasa yakin bahwa anak tersebut harus dibunuh
SOAL 68
VIGNETTE Seorang perempuan umur 18 tahun P1 A0 postpartum hari ke 14 datang
ke PMB diantar suaminya. Hasil anamnesis : ibu mengalami perubahan
pola makan dan tidur, menangis secara terus menerus tanpa sebab pasti.
Hasil pemeriksaan : TD 90/60 mmHg, N 90x/menit, P 22x/menit.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Sibling rivally
JAWABAN B. Psikosis postpartum
C. Postpartum blues
D. Depresi postpartum
E. Kehilangan dan berduka

KUNCI D
PEMBAHASAN Depresi post partum adalah gangguan depresi serius pada ibu pasca
persalinan. Tanda dan gejalanya timbulnya rasa sedih , adany perubahan
pola makan dan tidur, ibu merasa selalu lelah, penurunan libido, merasa
cemas, emosi labil , menangis secara terus menerus tanpa penyebab yang
pasti.

SOAL 69
VIGNETTE Seorang perempuan umur 18 tahun P1 A0 postpartum hari ke 14 datang
ke PMB diantar suaminya. Hasil anamnesis : ibu mengalami perubahan
pola makan dan tidur, menangis secara terus menerus tanpa sebab pasti.
Hasil pemeriksaan : TD 90/60 mmHg, N 90x/menit, P 22x/menit.
PERTANYAAN Apakah penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Menciptakan kondisi yang nyaman dan privasi agar ibu dapat
JAWABAN mengungkapkan perasaannya
B. Menganjurkan suami dan keluarga untuk memberikan dukungan
psikologis pada ibu
C. Memberikan informasi secara lengkap sesuai dengan kebutuhan ibu
postpartum
D. Melakukan kunjungan rumah setiap hari untuk memantau psikologis
ibu
E. Melakukan pemberian obat anti depresi

KUNCI B
PEMBAHASAN Penanganan Depresi post partum secara non farmakologis antara lain
dukungan suami, keluarga yang continue dan komprehensif , istirahat
yang cukup, olahraga dan konsumsi makan makanan yang sehat.

SOAL 70
VIGNETTE Seorang perempuan umur 27 tahun P1 A0 postpartum 10 hari datang ke
PMB diantar keluarganya. Hasil anamnesa riwayat persalinan normal dan
bayi meninggal. Ibu merasa sedih, dan tidak percaya bayinya sudah
meninggal, Ibu sering menangis dan marah secara berlebihan. Hasil
pemeriksaan : TD 130/80 mmHg, N 78x/menit, P 24x/menit, KU lemah,
berat badan turun
PERTANYAAN Apakah pendidikan kesehatan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Menganjurkan ibu mengonsumsi makan-makanan dengan gizi
JAWABAN seimbang
B. Mendorong ibu agar mampu meredakan segala ketegangan dan
emosi
C. Memberikan keyakinan ibu dapat manghadapi masalah
kehilangan tersebut
D. Mendorong ibu dan suami agar mau merawat bayi bersama-
sama
E. Merujuk ibu ke Puskesmas

KUNCI C
PEMBAHASAN Kesedihan post partum merupakan satu gejala depresi ringan yang terjadi
masa post partum. Gejala ini disebabkan perubahan hormon pasca
persalinan, kehilangan anak atau bayi meninggal. Penanganan pada
kesedihan dan duka cita pada ibu post partum dapat dilakukan dengan
memberikan keyakinan & memotivasi ibu agar dapat menghadapi masalah
kehilangan pada anaknya.

SOAL 71
VIGNETTE Seorang perempuan, 32 tahun, G4P3A0, hamil 38 minggu, datang ke
Puskesmas dengan keluhan keluar darah berwarna merah segar sejak
bangun tidur tadi pagi. Hasil anamnesis: tidak ada nyeri perut. Riwayat
kesehatan kejadian ini pernah terjadi pada kehamilan 7 bulan dan pergi
ke bidan dan perdarahan berhenti, perdarahan pada saat itu tidak sebanyak
sekarang. Hasil pemeriksaan: TD 90/70 mmHg, N 88 x/menit, P 20
x/menit , S 36 oC.
PERTANYAAN Apakah prediksi diagnosis yang dimaksud pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Anemia
JAWABAN B. Infeksi
C. Plasenta Previa
D. Solusio Plasenta
E. Sisa Plasenta
KUNCI C. Plasenta Previa
PEMBAHASAN Plasenta Previa adalah plasenta yang berada di depan Jalan lahir Prae =
didepan, vias = jalan
Angka kejadiannya antara 3-6 dari 1000 kehamilan
- Plasenta previa totalis
- Plasenta previa parsialis
- Plasenta previa marginalis
- Plasenta previa letak rendah
Etiologi
Penyebab pasti sulit ditentukan namun ada beberapa faktor yang
meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa, yaitu:
- Bekas operasi rahim
- Sering mengalami infeksi rahim
- Kehamilan ganda
- pernah plasenta previa
- kelainan bawaan rahim
- keadaan-keadaan yang endometriumnya kurang baik (atrofi
endometrium)
Keadaan ini bisa ditemukan pada:
- Multipara, terutama jika jarak kehamilan pendek.
- Mioma uteri
- Korelasi yang berlubang
- Umur lanjut
- Bekas seksio sesarea
- Perubahan inflamasi atau atrofi
Tanda Gejala
- Perdarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya dan
berulang
- Darah biasanya bewarna merah segar
- Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas
- Bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai kelainan letak
janin
- Perdarahan pertama biasanya tidak banyak dan tidak fatal,
kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya. Tetapi
perdarahan berikutnya biasanya lebih banyak.
SOAL 72
VIGNETTE Seorang perempuan, 25 tahun, G1P0A0, hamil 14 minggu, datang ke
PMB dengan keluhan pusing, mual dan muntah yang berat sehingga
aktivitas keseharian pasien sangat terganggu. Hasil anamnesis: pasien
terlihat apatis, pucat, lidah kotor. Hasil pemeriksaan: TD 90/60 mmHg,
N 100 x/menit, P 20 x/menit , S 36 oC.
PERTANYAAN Apakah prediksi diagnosis yang dimaksud pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Morning sicknes
JAWABAN B. Emesis gravidarum
C. Hiperemesis gravidarum derajat I
D. Hiperemesis gravidarum derajat II
E. Hiperemesis gravidarum derajat III

KUNCI D. (Hiperemesis gravidarum derajat II)


PEMBAHASAN Definisi mual dan muntah dalam kehamilan
Emesis gravidarum
- Mual dan muntah dikeluhkan terus melewati 20 minggu pertama
kehamilan
- Tidak mengganggu aktivitas sehari-hari
- Tidak menimbulkan komplikasi patologis
Hiperemesis gravidarum
- Mual dan muntah mengganggu aktivitas sehari-hari
- Mual dan muntah dapat menimbulkan komplikasi ketonuria,
dehidrasi, hypokalemia, penurunan berat badan
Derajat hiperemesis gravidarum
Derajat I
- Muntah yang terus-menerus yang mengganggu aktivitas disertai
dengan penurunan nafsu dimakan dan diminum
- Penurunan berat badan dan nyeri epigastrium
- Pertama-tama isi muntahan adalah makanan, kemudian lendir
beserta sedikit cairan empedu, dan dapat keluar darah jika keluhan
muntah terus berlanjut
- Frekuensi nadi meningkat sampai 100x per menit
- Tekanan darah sistolik menurun.
- Pemeriksaan fisik:
- Mata cekung, lidah kering, penurunan turgor kulit dan penurunan
jumlah urin
- Pemeriksaan fisik:
- Mata cekung, lidah kering, penurunan turgor kulit dan penurunan
jumlah urin
Derajat II
- Pasien memuntahkan semua yang dimakan dan diminum
- Berat badan cepat menurun, dan ada rasa haus yang hebat
- Frekuensi nadi berada pada rentang 100-140 kali/menit dan
tekanan darah sistolik kurang dari 80 mmHg
- Pemeriksaan fisik : Pasien terlihat apatis, pucat, lidah kotor,
kadang ikterus, dan ditemukan aseton serta bilirubin dalam urin
Derajat III
- Muntah yang berkurang atau bahkan berhenti, tetapi kesadaran
pasien menurun (delirium sampai koma).
- Pasien dapat mengalami ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan
jantung dan dalam urin ditemukan bilirubin dan protein.

SOAL 73
VIGNETTE Seorang perempuan, 24 tahun, G3P2A0, hamil 12 minggu, datang ke RS
dengan keluhan keluar darah berupa bercak-bercak atau seperti
kumpulan benjolan Hasil anamnesis: ada nyeri perut. Hasil pemeriksaan:
TD 140/80 mmHg, N 100 x/menit, P 20 x/menit, S 36 oC. Hasil
Pemeriksaan USG tidak terlihat kantung kehamilan, nampak bayangan
“snow storm”
PERTANYAAN Apakah prediksi diagnosis yang dimaksud pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Abortus
JAWABAN B. Kehamilan Ektopik
C. Mola Hidatidosa
D. Solusio Plasenta
E. Plasenta Previa

KUNCI C. Mola Hidatidosa


PEMBAHASAN Mola hidatidosa adalah bagian dari penyakit trofoblastik gestasional
dimana kehamilan berkembang tidak wajar, tidak ditemukan janin pada
pemeriksaan, dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan
berupa degenerasi hidropik. Keunikan dari penyakit ini adalah karena
tumor berasal justru dari jaringan gestasional, bukan berasal dari jaringan
maternal.
Gejala Molahidatidosa
- Perdarahan dari vagina, khususnya pada trimester pertama
- Rahim yang berukuran lebih besar dari usia kandungan yang
seharusnya
- Keluarnya jaringan berbentuk anggur atau seperti benjolan
- Hipertensi
- Penegakkan diagnosis kehamilan mola dibantu dengan
pemeriksaan USG

SOAL 74
VIGNETTE Seorang perempuan, 60 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan
nyeri punggung sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan tidak
mengalami haid sejak 10 tahun yang lalu. Riwayat kesehatan: tidak
pernah olah raga dan tidak merokok. Hasil pemeriksaan: TD 140/70
mmHg, N 88 x/menit, P 20 x/menit , S 36 oC.
PERTANYAAN Apakah prediksi diagnosis yang dimaksud pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Amenorea primer
JAWABAN B. Osteopeni
C. Osteoporosis
D. Bone and joint disorders
E. Fraktur Collum Femoris

KUNCI C. (Osteoporosis)
PEMBAHASAN Menopause : haid terakhir yg dikenali bila setelah haid terakhir dalam
setahun tidak mengalami haid lagi, masa berhentinya haid yang permanen
akibat dari hilangnya aktivitas folikuler ovarium biasanya terjadi pd
wanita usia 45-55 tahun.
Osteoporosis : berkurangnya masa tulang dengan rasio mineral terhadap
matriks yang normal
Gejala Osteoporosis
- Mudah mengalami patah tulang, walau hanya karena benturan
yang ringan
- Nyeri punggung, biasanya disebabkan oleh patah tulang belakang
- Postur badan membungkuk
- Tinggi badan berkurang
Fraktur collum femoris : fraktur yang terjadi antara ujung permukaan
articular caput femur dan regio interthrocanter, collum femur merupakan
bagian terlemah dari femur

SOAL 75
VIGNETTE Seorang perempuan, 21 tahun, G1P0A0, hamil 39 minggu, datang ke
PMB dengan keluhan keluar lendir bercampur darah dan mules semakin
lama semakin sering. Hasil pemeriksaan : TD 110/70 mmHg, N 88
x/menit, P 20 x/menit, S 36 oC, KU baik, TFU 34 Cm, penurunan kepala
2/5, Kontraksi 3 kali/10'/50”, DJJ 150x/menit kuat. Hasil VT: pembukaan
8cm, ketuban (-), Kepala Hodge III, tak ada molase, Bidan memasukkan
observasi kala I
PERTANYAAN Bagaimanakah pencatatan koding ketuban pada partograf dengan kasus di
atas??
PILIHAN A. J (Jernih)
JAWABAN B. D (Darah)
C. K (Keruh)
D. K (Kering)
E. M (Mekonium)

KUNCI D. K (Kering)
PEMBAHASAN Definisi partograf
Informasi klinik tentang kemajuan persalinan, asuhan, pengenalan
penyulit dan panduan dalam membuat keputusan klinik
Catatan tentang air ketuban
- U: selaput ketuban utuh
- J : selaput sudah pecah, cairannya jernih
- M: selaput pecah, cairan dgn meconium
- D: selaput pecah, cairan dgn darah
- K: selaput pecah, cairan tdk ada (kering)

SOAL 76
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2P1A0 , usia kehamilan 39 minggu,
datang ke Puskesmas dengan keluhan mulas tak tertahankan. Hasil
anamnesis: sudah keluar darah lendir. Hasil pemeriksaan: TD 120/80
mmHg, P 20x/ menit, N 84x/menit, S 36,8 0C, TFU 32cm, DJJ 136x/menit,
teratur, penurunan kepala 3/5, kontraksi 3x/10’/40’’, portio tipis lunak,
pembukaan 6 cm, ketuban utuh, UUK kiri depan.
PERTANYAAN Apakah rencana asuhan yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Melakukan periksa dalam 2 jam kemudian
JAWABAN B. Mengukur nadi setelah 4 jam kemudian
C. Melakukan observasi DJJ per 30 menit
D. Memeriksa TD menjelang persalinan
E. Menilai kontraksi 1 jam lagi
KUNCI C. Melakukan Observasi DJJ per 30 menit
PEMBAHASAN
SOAL 77
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39 minggu,
bersama suami datang ke PMB dengan keluhan mulas tak tertahankan.
Hasil anamnesis: keluar dar- ah lendir, Ibu tampak gelisah dan kesakitan.
Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S 36,7oC, N 90x/mnt, P
20x/menit, TFU 33cm, DJJ 136x/menit, teratur, penurunan kepala 3/5,
kontraksi 3x/10’/35’’, porsio lunak, pem- bukaan 5 cm, ketuban utuh.
PERTANYAAN Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Beri dukungan
JAWABAN B. Ajarkan Teknik relaksasi
C. Anjurkan jalan-jalan semampu ibu
D. Motivasi berkemih sesering mungkin
E. Sarankan berbaring dalam posisi terlentang
KUNCI B. Ajarkan Teknik relaksasi
PEMBAHASAN Teknik relaksasi meningkatkan kenyamanan ibu saat bersalin dan
mempunyai pengaruh yang efektif terhadap pengalaman persalinan.
Melakukan Teknik relaksasi fisik yang melepaskan atau merileksasikan
otot-otot membantu untuk mengurangi ketegangan fisik dan mengurangi
rasa sakit. Hal ini juga dapat menyebabkan rasa aman dan kesejahteraan
emosional yang akhirnya akan mengurangi kecemasan, yang mengurangi
kepekaan kita terhadap rasa sakit

SOAL 78
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39 minggu,
datang ke BPM dengan keluhan keluar darah lendir. Hasil Pemeriksaan:
TD 120/80 mmHg, S 36.6°C, N 80x/menit, P 18x/menit, DJJ (+) 144x/
menit, teratur, penurunan kepala 3/5, kontrak- si 3x/10’/35”, portio lunak,
pembukaan 4cm, ketuban positif.
PERTANYAAN Informasi tentang apakah yang paling awal diberikan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Teknik relaksasi
JAWABAN B. Posisi persalinan
C. Hasil pemeriksaan
D. Dukungan keluarga
E. Rencana persalinan

KUNCI A. Periksa lilitan tali pusat


PEMBAHASAN Hasil pemeriksaan penting diinformasikan kepada pasien supaya pasien
merasa tenang. Karena menginformasikan hasil pemeriksaan merupakan
komunikasi anat bidan dengan pasien. Setelah itu, bidan dapat melakukan
rencana asuhan selanjutnya sesuai juga dengan kebutuhan pasien.

SOAL 79
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 28 Tahun, G1P0A0, hamil 30 minggu, datang
ke Rumah Sakit dengan keluhan keluar darah lendir. Hasil anamnesis:
rasa ingin BAB tetapi tidak mau keluar, sakit pinggang sejak semalam,
rumah dekat dengan RS. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, S 36.6°C,
N 80x/menit, P 18x/menit, TFU 34 cm, DJJ (+) 144x/menit, teratur,
penurunan kepala 4/5, portio datar, pembukaan 1 cm, ketuban (+).
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Menawarkan ibu pulang hingga kontraksi adekuat
JAWABAN B. Memantau persalinan kala 1 fase laten
C. Persiapan induksi persalinan
D. Beri pencahar
E. Pasang infus
KUNCI A. Menawarkan ibu pulang hingga kontraksi adekuat
PEMBAHASAN  Adanya perbedaan pada dilatasi serviks antara primipara dengan
multipada. Dimana pada primigravida tidakk mengalami penapisan
serviks dalam 3 minggu terakhir kehamilannya dan suatu penapisan
serviks yang sempurna akan terjadi pada saat memasuki persalinan
 Sedangkan pada multipara sering terjadi perlunakan serviks tanpa
didahului dengan penipisan dari serviks, pasien multipara akan
memasuki persalinan dengan serviks yang lunak dimana penipisan
serviks belum terjadi dengan baik, namun pembukaan dan penipisan
yang cepat akan terjadi dalam waktu yang bersamaan

SOAL 80
VIGNETTE Seorang perempuan umur 30 tahun, G1P0A0, aterm, Kala II di BPM
dipimpin meneran. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, P 20x/menit,
TFU 34 cm, DJJ 144x/menit, kon- traksi 4x/10’/45’’. Saat ini kepala janin
telah selesai putaran paksi luar.
PERTANYAAN Apakah langkah selanjutnya yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Lahirkan badan dan tungkai
JAWABAN B. Lanjutkan meneran saat kontraksi
C. Memegang kepala secara bipariental
D. Periksa apakah terdapat lilitan tali pusat
E. Gerakan kepala dengan lembut kearah bawah
KUNCI C. Memegang kepala secara bipariental
PEMBAHASAN  Langkah persalinan normal setelah kepala melakukan putaran paksi
luar, pegang secara biparietal. Anjjurkan ibu meneran saat kontraksi.
Dengan lembut gerakkan kepala kearas bawah dan distal hingga bahu
depan muncul di bawah arkus pubis.
 Gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang
 Selanjutnya membantu lahirnya badan dan tungkai dan diikuti
langkah sesuai asuhan persalinan normal

SOAL 81
VIGNETTE Seorang perempuan umur 32 tahun P3A0 melahirkan di Praktik Mandiri
Bidan (PMB) bersama suami. Postpartum 2 jam bidan melakukan
pemeriksaan fisik. Hasil anamnesis perut terasa mules. Hasil pemeriksaan
uterus tidak berkontraksi disertai adanya perdarahan dari jalan lahir, TD
90/60 mmHg, S 36,5C, R 18 x/menit, N 80 x/menit.
PERTANYAAN Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Rujuk
JAWABAN B. Plasenta Manual
C. Memberikan Tampon Vagina
D. Kompresi Bimanual Internal
E. Kompresi Bimanual Eksterna
KUNCI d. Kompresi Bimanual Internal
PEMBAHASAN  Atonia uteri adalah kondisi ketika rahim tidak bisa berkontraksi
kembali setelah melahirkan. Kondisi ini dapat mengakibatkan
perdarahan pascapersalinan yang dapat membahayakan nyawa ibu.
 Atonia uteri atau kegagalan rahim untuk berkontraksi adalah penyebab
paling umum perdarahan postpartum atau perdarahan setelah
persalinan yang menjadi salah satu faktor utama penyebab kematian
ibu.
 Jika terjadi atonia uteri, perdarahan yang terjadi akan sulit berhenti.
Akibatnya, ibu bisa kehilangan banyak darah. Hal ini ditandai dengan
meningkatnya detak jantung, menurunnya tekanan darah, serta nyeri
pada punggung.
 Penyebab atonia uteri belum diketahui dengan pasti. Namun, beberapa
faktor selama kehamilan dan proses melahirkan diduga berkontribusi
terhadap terjadinya kondisi ini. Faktor tersebut di antaranya adalah:
1. Rahim yang terlalu teregang akibat polihidramnion
2. Kehamilan kembar
3. Kehamilan dengan bayi berukuran besar
4. Persalinan yang sangat cepat atau persalinan yang sangat lama
5. Persalinan dengan induksi
6. Penggunaan obat-obatan seperti obat bius umum ataupun oksitosin
selama persalinan
 Seorang wanita juga lebih berisiko mengalami atonia uteri jika ia
hamil di atas usia 35 tahun, mengalami obesitas, telah melahirkan
beberapa kali, dan memiliki riwayat persalinan macet.
 Selain kelelahan, anemia, dan hipotensi ortostatik karena perdarahan,
atonia uteri juga dapat menimbulkan komplikasi syok hipovolemik,
yaitu syok karena kurangnya volume darah yang dapat mengancam
nyawa ibu.
 Atonia uteri menyebabkan perdarahan dan bisa menjadi keadaan serius
yang perlu mendapatkan penanganan darurat. Prinsip penanganan
atonia uteri adalah merangsang rahim untuk berkontraksi,
menghentikan pendarahan, dan mengganti volume darah yang hilang.
Berikut adalah rinciannya: Pemasangan infus dan transfusi darah,
memberikan obat perangsang kontraksi rahim, seperti oksitosin,
prostaglandin, dan methylergometrine, untuk membantu rahim agar
lebih cepat berkontraksi, merangsang kontraksi rahim dengan
melakukan pijatan pada rahim (Kompresi Bimanual Internal).

SOAL 82
VIGNETTE Seorang perempuan umur 20 tahun G1P0A0 datang ke Praktik Mandiri
Bidan (PMB) bersama suami dengan keluhan sakit kepala berat terus
menerus disertai pandangan kabur sejak 4 hari yang lalu. Hasil anamnesis
nyeri daerah ulu hati, mual, sering buang air kecil. Hasil pemeriksaan TD.
160/100 mmHg, S 36,5C, R 20 x/menit, N 96 x/menit, refleks Pattela
(-),TFU 30 cm, DJJ 144x/menit, terdapat odema pada daerah muka,
tangan dan tungkai
PERTANYAAN hasil pemeriksaan lab manakah yang dapat mengarah ke diagnosis
tersebut?
PILIHAN A. Cholesterol
JAWABAN B. Haemoglobin
C. Protein Urine
D. Glukosa Urine
E. Golongan darah
KUNCI c. Protein Urine
PEMBAHASAN  Preeklamsia adalah kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan
adanya protein dalam urine. Kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan
lebih dari 20 minggu.
 Preeklamsia harus diberikan penanganan untuk mencegah komplikasi
dan mencegahnya berkembang menjadi eklamsia yang dapat
mengancam nyawa ibu hamil dan janin.
 Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya
preeklampsia adalah ibu hamil berusia lebih dari 40 tahun atau di
bawah 20 tahun.
 Preeklamsia umumnya berkembang secara bertahap. Tanda gejala
yang muncul seiring dengan perkembangan preeklamsia adalah:
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
2. Proteinuria (ditemukannya protein di dalam urin)
3. Sakit kepala berat atau terus-menerus
4. Gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau sensitif
terhadap cahaya
5. Nyeri di ulu hati atau perut kanan atas
6. Sesak napas
7. Pusing, lemas, dan tidak enak badan
8. Frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun
9. Mual dan muntah
10. Bengkak pada tungkai, tangan, wajah, dan beberapa bagian tubuh
lain
11. Berat badan naik secara tiba-tiba
 Penyebab preeklamsia ada dugaan bahwa kondisi ini disebabkan oleh
kelainan perkembangan dan fungsi plasenta, yaitu organ yang
berfungsi menyalurkan darah dan nutrisi untuk janin. Kelainan tersebut
menyebabkan pembuluh darah menyempit dan timbulnya reaksi yang
berbeda dari tubuh ibu hamil terhadap perubahan hormon. Akibatnya,
timbul gangguan pada ibu hamil dan janin.
 Meskipun penyebabnya belum diketahui, sejumlah faktor berikut ini
dinilai dapat memicu gangguan pada plasenta:
1. Pernah atau sedang menderita diabetes, hipertensi, penyakit ginjal,
penyakit autoimun, dan gangguan darah
2. Pernah mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya
3. Baru pertama kali hamil
4. Hamil lagi setelah jeda 10 tahun dengan kehamilan sebelumnya
5. Hamil di usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 40 tahun
6. Mengandung lebih lebih dari satu janin
7. Mengalami obesitas saat hamil, yang ditandai dengan indeks
massa tubuh (IMT) ≥30 kg/m2
8. Kehamilan yang sedang dijalani merupakan hasil metode bayi
tabung (in vitro fertilization)
9. Ada riwayat preeklamsia dalam keluarga
 Jika tekanan darah ibu hamil lebih dari 140/90 mmHg pada 2 kali
pemeriksaan dengan jeda waktu 4 jam, Nakes akan melakukan
pemeriksaan penunjang berikut untuk memastikan diagnosis
preeklamsia:
1. Tes urine, untuk mengetahui kadar protein dalam urine
2. Tes darah, untuk memeriksa fungsi hati, ginjal, dan jumlah
trombosit darah
3. Ultrasonografi (USG), untuk melihat pertumbuhan janin
4. USG Doppler, untuk mengukur efisiensi aliran darah ke plasenta
5. Nonstress test (NST) dengan cardiotocography atau CTG, untuk
mengukur detak jantung janin saat bergerak di dalam kandungan
 Tidak ada cara khusus untuk mencegah preeklampsia. Namun, ada
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurukan risiko terjadinya
preeklamsia, yaitu:
1. Melakukan kontrol rutin selama kehamilan
2. Mengontrol tekanan darah dan gula darah jika memiliki kondisi
hipertensi dan diabetes sebelum kehamilan
3. Menerapkan pola hidup sehat, antara lain dengan menjaga berat
badan ideal, mencukupi kebutuhan nutrisi, tidak mengonsumsi
makanan yang tinggi garam, rajin berolahraga, dan tidak merokok
4. Mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral

SOAL 83
VIGNETTE Seorang perempuan umur 20 tahun G1P0A0 datang ke Praktik Mandiri
Bidan (PMB) bersama suami dengan keluhan sakit kepala berat terus
menerus disertai pandangan kabur sejak 4 hari yang lalu. Hasil anamnesis
nyeri daerah ulu hati, mual, sering buang air kecil. Hasil pemeriksaan TD.
160/100 mmHg, S 36,5C, R 20 x/menit, N 96 x/menit, refleks Pattela
(-),TFU 30 cm, DJJ 144x/menit, terdapat odema pada daerah muka, tangan
dan tungkai, Protein Urine (++)
PERTANYAAN Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Memberikan Diuretik
JAWABAN B. Memberikan diazepam 20 mg
C. Memberikan Defedipin 15 mg
D. Memberikan MgSO4 (Loading Dose)
E. Memberikan MgSO4 (Maintenance Dose)
PEMBAHASAN  Bila preeklamsia cukup berat atau semakin parah, ibu hamil akan
dirawat agar kondisinya terpantau. Selama perawatan, dokter akan
melakukan pemeriksaan darah, NST, dan USG secara rutin guna
memantau kesehatan ibu hamil dan janin.
 Setelah melahirkan, pemantauan tetap perlu dilakukan. Biasanya,
pasien perlu menjalani rawat inap beberapa hari setelah melahirkan.
Pasien juga tetap perlu mengonsumsi obat antihipertensi yang
diresepkan oleh dokter dan melakukan kontrol rutin sampai sekitar 6
minggu setelah melahirkan.
 Jika tidak ditangani, preeklamsia dapat menyebabkan komplikasi,
seperti:
1. Eklamsia, yaitu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
tekanan darah tinggi dan kejang
2. Kerusakan organ, seperti edema paru, gagal ginjal, dan gagal hati
3. Penyakit jantung
4. Gangguan pembekuan darah
5. Solusio plasenta
6. Stroke hemoragik
7. Sindrom HELLP
 Komplikasi juga bisa menyerang janin. Komplikasi pada janin
meliputi: Pertumbuhan janin terhambat, Lahir prematur, Lahir dengan
berat badan rendah, Neonatal respiratory distress syndrome (NRDS)

SOAL 84
PERTANYAAN Apakah diagnosa yang paling tepat untuk kasus tersebut?
PILIHAN A. Eklamsia
JAWABAN B. Hipertensi
C. Preeklamsia Berat
D. Preeklamsia Ringan
E. Superimposed Preeklamsia
KUNCI a. Eklamsia
PEMBAHASAN  Eklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai tekanan darah
tinggi dan kejang sebelum, selama, atau setelah persalinan. Kondisi
serius ini selalu di dahului dengan preeklamsia sebelumnya.
 Eklamsia merupakan kelanjutan dari preeklamsia. Eklamsia
merupakan kondisi yang jarang terjadi, namun harus segera ditangani
karena dapat membahayakan nyawa ibu hamil dan janin.
 Gejala utama eklamsia adalah kejang sebelum, selama, atau sesudah
persalinan. Munculnya eklamsia pada ibu hamil selalu di dahului
dengan preeklamsia. Preeklamsia dapat timbul sejak minggu ke-20
kehamilan.
 Preeklampia akan ditandai dengan tekanan darah >140/90 mm Hg,
ditemukannya protein pada urin, dan bisa disertai dengan
pembengkakan pada tungkai. Jika tidak mendapatkan penanganan,
preeklampsia bisa menyebabkan eklamsia.
 Pada beberapa kasus, bisa terjadi impending eclampsia yang ditandai
dengan: Tekanan darah yang semakin tinggi, Sakit kepala yang
semakin parah, Mual dan muntah, Sakit perut terutama pada bagian
perut kanan atas, Tangan dan kaki membengkak, Gangguan
penglihatan, Frekuensi dan jumlah urin yang berkurang (oligouria),
Peningkatan kadar protein di urin
 Jika terus berlanjut, akan muncul kejang. Kejang akibat eklamsia bisa
terjadi sebelum, selama, atau setelah persalinan.
 Kejang eklamsia dapat terjadi sekali atau berulang kali. Namun, ada 2
fase kejang yang bisa terjadi saat mengalami eklamsia, yaitu:
1. Fase pertama. Pada fase ini, kejang akan terjadi selama 15-20 detik
disertai dengan kedutan pada wajah, kemudian dilanjutkan dengan
munculnya kontraksi otot di seluruh tubuh.
2. Fase kedua. Fase kedua dimulai pada rahang, kemudian bergerak
ke otot muka, kelopak mata, dan akhirnya menyebar ke seluruh
tubuh selama 60 detik. Pada fase kedua, kejang eklamsia akan
membuat otot kontraksi dan rileks secara berulang-ulang dalam
waktu yang cepat.
 Setelah kejang berhenti, penderita umumnya akan pingsan. Setelah
sadar, penderita biasanya akan merasa sangat gelisah dan bernapas
cepat karena tubuhnya kekurangan oksigen.
 Penyebab terjadinya preeklamsia dan eklamsia belum diketahui
dengan pasti. Namun, diduga kondisi ini diakibatkan oleh adanya
kelainan pada fungsi dan formasi plasenta. Faktor-faktor lain yang
diduga dapat meningkatkan risiko preeklamsia dan eklamsia pada ibu
hamil adalah:
1. Memiliki riwayat menderita preeklamsia pada kehamilan
sebelumnya
2. Sedang menjalani kehamilan pertama atau memiliki jarak antar
kehamilan yang terlalu dekat (kurang dari 2 tahun)
3. Memiliki riwayat hipertensi kronis atau hipertensi dalam
kehamilan
4. Hamil pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
5. Mengalami kondisi dan penyakit tertentu, seperti diabetes,
penyakit ginjal, anemia sel sabit, obesitas, serta penyakit autoimun,
seperti lupus dan sindrom antifosfolipid (APS)
6. Kondisi tertentu dalam kehamilan, seperti mengandung lebih dari
satu janin atau hamil dengan program bayi tabung (IVF)
 Dalam mendiagnosis eklamsia, dokter akan menanyakan kepada
keluarga yang membawa ibu hamil ke rumah sakit tentang kejang yang
dialami, termasuk riwayat pemeriksaan kehamilan, penyakit, dan
preeklampsia sebelumnya. Setelah itu, akan melakukan pemeriksaan
fisik menyeluruh untuk memastikan apakah kondisi ibu hamil dan
janin dalam keadaan stabil. Untuk memastikan eklampsia dan
kerusakan organ yang sudah terjadi, akan dilakukan pemeriksaan
penunjang berikut:
1. Tes darah, untuk mengetahui jumlah sel darah secara keseluruhan
2. Tes urin, untuk memeriksa keberadaan dan kadar protein di urin
3. Tes fungsi hati, untuk mendeteksi kerusakan fungsi hati
4. Tes fungsi ginjal, termasuk ureum dan kreatin, untuk mengetahui
kadar kreatin di ginjal dan mendeteksi adanya kerusakan ginjal
5. Ultrasonografi (USG), untuk memastikan kondisi janin dalam
keadaan sehat

SOAL 85
VIGNETTE Seorang perempuan umur 39 tahun G2P1A0 UK 8 bulan di Praktik
Mandiri Bidan (PMB) bersama suami dengan keluhan sering pusing hasil
anamnesis rasa mual, nyeri pada ulu hati, kaki tangan bengkak. Hasil
pemeriksaan TD.150/90 mmHg, S 36,5C, R 18 x/menit, N 80 x/menit,
TFU 30 cm, ada odema di kaki, Protein urine (++)
PERTANYAAN Apakah diet makanan yang dianjurkan kasus tersebut?
PILIHAN A. Rendah lemak
JAWABAN B. Tinggi protein
C. Rendah protein
D. Rendah Kalori
E. Rendah lemak dan tinggi kalori
KUNCI b. Tinggi kalori dan protein
PENULIS SOAL Niluh Nita Silfia SST.,M.Keb
ASAL Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan
INSTITUSI
REFERENSI Setyarini DI, Suprapti, 2016, Modul Baan Ajar Cetak kebidanan Asuhan
Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
PEMBAHASAN  Tujuan terapi gizi untuk pre eklamsi adalah untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi dan tekanan dalam keadaan darah normal.
Mencegah atau mengurangi retensi garam atau air. Mencapai
keseimbangan nitrogen. Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor
risiko lain atau penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah
melahirkan.
 Standar diet bagi pre eklamsi, Energi cukup. Protein 1 – 1,5 gr / kg BB
dengan memperhatikan komplikasi yang ada. Lemak sedang.
Karbohidrat cukup. Vitamin dan mineral sesuai kebutuhan pada masa
hamil. Serat cukup.
 Syarat dietnya, Antioksidan diberikan tinggi. Porsi kecil dan sering.
Makanan mudah cerna. Dihindarkan makanan yang berbumbu tajam.
Menjaga keseimbangan elektrolit. Cairan diberikan 2500 ml sehari.
Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan disesuaikan dengan cairan
yang keluar melalui urin, muntah, keringat, dan pernapasan.
 Macam diet bagi pre eklamsi, Diet Preeklamsia I, Diet pertama ini
diberikan jika mengalami pre dan eklamsi berat, diberikan paling
sedikit 1500 ml yang semuanya berupa sari buah dan susu. Diet
Preeklamsi II, Diet ini diberikan setelah melewati diet I atau keadaan
sudah berangsur baik dan makanan yang diberikan berbentuk makanan
lunak berupa diet rendah garam. Diet Preeklamsi III, Diet ini
perpindahan dari diet II makanan berprotein tinggi dan rendah garam
dan diberikan dalam bentuk makanan biasa bila kondisi belum
membaik makanan masih dalam bentuk lunak.

SOAL 86
VIGNETTE Seorang perempuan datang membawa bayinya yang berumur 2 hari ke
Puskesmas. Ibu mengatakan bayinya mengalami kedinginan, setelah
dilakukan anamnesa dan pemeriksaan pada ibu ternyata bayi mengalami
kedinginan setelah diletakkan ruangan dengan kipas angin. Hasil
pemeriksaan didapatkan hasil warna kulit kebiruan, suhu 35˚C.
PERTANYAAN Berdasarkan kasus diatas, penyebab bayi mengalami mekanisme
kehilangan panas secara...
PILIHAN A. Konveksi
JAWABAN B. Radiasi
C. Konduksi
D. Evaporasi
E. Insulasi termal
KUNCI A
PENULIS SOAL Nopri Padma Nudesti, S.S.T.,M.Kes
ASAL STIKes Bakti Utama Pati
INSTITUSI
REFERENSI 1. Helen Varney, Jan M.Kriebs dan Carolyn L.Gegor. 2008. Varney’s
Midwifery, 4th ed.Jakarta: EGC
2. JNPK-KR/POGI dan JHPIEGO Corporation. 2007. Pelatihan Asuhan
Persalinan Normal Buku Panduan Peserta. Jakarta: JNPK
3. Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP
PEMBAHASAN Jawabannya adalah A (Konveksi) karena konveksi adalah
kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar
yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkam atau ditempatkan di dalam
ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas.
Kehilangan panas juga terjadi konveksi aliran udara dari kipas angin
maupun pendingin udara.

 Radiasi: Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan


didekat benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari
suhu tubuh bayi
Misal: Bayi dibiarkan dalam keadaan telanjang
 Konduksi: Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara
tubuh bayi dengan permukaan yang dingin
Misal: Menimbang bayi tanpa alas timbangan, tangan penolong yang
dingin saat memegang bayi, menggunakan stetoskop dingin untuk
memeriksa BBL
 Evaporasi: Jalan utama bayi kehilangan panas. Jika saat lahir tubuh bayi
tidak segera dikeringkan dapat terjadi kehilangan panas tubuh bayi
sendiri. Kehilangan panas juga terjadi pada bayi yang terlalu cepat
dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
 Insulasi termal (isolasi termal): metode atau proses yang diguanakan
untuk mengurangi laju perpindahan panas/kalor

SOAL 87
VIGNETTE Seorang bayi perempuan lahir prematur di Rumah Sakit. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan hasil: BB: 2400gram, P: 46cm, RR: 20x/menit,
Apgar Score 4-6, frekuensi jantung 100x/menit, tonus otot kurang baik,
reflek iritabilitas tidak ada.
PERTANYAAN Apa diagnosa yang tepat sesuai dengan kasus diatas?
PILIHAN A. Apneu
JAWABAN B. Asfiksia neonatorum ringan
C. Asfiksia neonatorum sedang
D. Asfiksia neonatorum berat
E. Pneumonia Neonatal
KUNCI C
PEMBAHASAN Jawabannya adalah C (Asfiksia Neonatorum Sedang) karena dari
data fokus didapatkan hasil Apgar Score 4-6, frekuensi jantung
100x/menit, tonus otot kurang baik, reflek iritabilitas tidak ada.

 Apneu atau henti nafas: suatu kondisi berhentinya proses pernafasan


dalam waktu singkat atau beberapa detik. Apneu terjadi karena adanya
sumbatan pada saluran nafas atau karena sistim saraf pusat tempat
mengontrol pernafasan belum berkembang dengan sempurna.
 Asfiksia Ringan: APGAR Score 7-10, hasil pemeriksaan baik
 Asfiksia Berat: APGAR Score 0-3, pada pemeriksan fisik ditemukan
frekuensi jantung kurang dari 100x/menit, tonus otot buruk, sianosis
berat dan kadang-kadang pucat, refleks iritabilitas tidak ada.
 Pneumonia neonatal: radang paru-paru yang terjadi pada bayi baru
lahir. Gangguan ini disebabkan oleh bakteri maupun virus

SOAL 88
VIGNETTE Seorang perempuan membawa bayinya yang berumur 3 hari ke
Puskesmas untuk memeriksakan kondisi bayinya. Ibu mengatakan bahwa
bayinya tidak mau menyusu dan rewel. Hasil pemeriksaan frekuensi
jantung 120x/menit, Respirasi 50x/menit, Suhu 37,4˚C, terdapat bercak
putih pada lidah, langit-langit dan pipi bagian dalam.
PERTANYAAN Apakah pendidikan kesehatan yang sesuai diberikan bidan menurut kasus
diatas?
PILIHAN A. Menjaga kebersihan area kulit bayi
JAWABAN B. Menjaga kebersihan mulut bayi setelah menyusui
C. Mengatur posisi menyusui yang benar
D. Memberikan ASI on demand
E. Menjaga kehangatan bayi
KUNCI B
PEMBAHASAN Jawabannya adalah B (menjaga kebersihan mulut bayi setelah
menyusui)
Diagnosa kasus diatas adalah oral trush, dimana pendidikan
kesehatan yang sesuai adalah menjaga kebersihan mulut bayi setelah
menyusui dengan cara lidah maupun langit-langit dibersihkan
dengan menggunakan kapas atau kassa yang sudah dibasahi oleh air
DTT kemudian

 Menjaga area kulit bayi: tidak sesuai dengan data fokus pada kasus
 Mengatur posisi menyusui yang benar: tidak sesuai dengan data fokus
dan tidak mencegah terjadinya oral trush
 Memberikan ASI on demand: tidak sesuai dengan data fokus dan tidak
mencegah terjadinya oral trush
 Menjaga kehangatan bayi: tidak sesuai dengan data fokus dan tidak
mencegah terjadinya oral trush

SOAL 89
VIGNETTE Seorang bayi perempuan lahir 1 jam yang lalu di Rumah Sakit dengan BB
3100 gr dan PB 49cm dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kelainan.
Bidan yang membantu persalinan kemudian memberikan injeksi vitamin
K dan memberikan salep mata pada bayi. Bidan memberikan salep mata
pada bayi untuk mencegah terjadinya infeksi.
PERTANYAAN Apakah nama antibiotik salep mata dan dosis yang diberikan pada bayi
sesuai dengan kasus diatas?
PILIHAN A. Amphicilin 1%
JAWABAN B. Chloramphenicol 1%
C. Amoxcilin 1%
D. Taxegram 1%
E. Terfacef 1%
KUNCI B
PEMBAHASAN Jawabannya adalah B (Chlorampenicol 1%)
Antibiotik yang digunakan untuk membasmi bakteri penyebab
infeksi atau memperlambat hingga menghentikan pertumbuhannya
terutama pada penyakit konjungtivitis, otitis, pes, anthrax,
meningitis.

 Amphicilin: antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri


pada tubuh seperti saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran
kemih
 Amoxcilin: antibiotik yang digunakan untuk menghambat pertumbuhn
bakteri yang menyebabkan infeksi di organ paru-paru, saluran kemih,
kulit serta di bagian telinga, hidung dan tenggorokan
 Taxegram: antibiotik yang digunakan untuk terapi infeksi saluran
pernafasan bawah, infeksi saluran urogenital, gonore, infeksi kulit dan
jaringan lunak, infeksi intra abdominal termasuk peritonitis, infeksi
tulang dan sendi, infeksi sistem saraf pusat (meningitis)
 Terfacef: antibiotik yang digunakan untuk terapi infeksi saluran
pernafasan bawah, infeksi saluran urogenital, gonore, infeksi kulit dan
jaringan lunak, infeksi intra abdominal termasuk peritonitis, infeksi
tulang dan sendi, infeksi sistem saraf pusat (meningitis), pencegahan
infeksi sebelum operasi.

SOAL 90
VIGNETTE Seorang bayi laki-laki lahir spontan 1 jam yang lalu di Puskesmas, gerak
aktif, BB 2500 gram, PB 47cm, RR 40x/menit, suhu 36˚C. Dari hasil
pemeriksaan tidak ditemukan kelainan pada bayi. Setelah 30 menit
kemudian bayi mengalami penurunan suhu sampai 35,6˚C.
PERTANYAAN Asuhan yang tepat pada bayi sesuai dengan kasus diatas adalah....
PILIHAN A. Berikan antibiotik
JAWABAN B. Berikan antipiretik
C. Lakukan rujukan segera
D. Lakukan metode kanguru
E. Berikan cairan infus dextrose
KUNCI D
PENULIS SOAL Nopri Padma Nudesti, S.S.T.,M.Kes
ASAL STIKes Bakti Utama Pati
INSTITUSI
REFERENSI 1. Kristiyanasari, Weni. Kelainan dan Penyakit Pada Bayi dan Anak.
2010. Yogyakarta: Nuha Medika
2. Maryunani, Anik. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita& Anak Pra
Sekolah. Jakarta: In Media
PEMBAHASAN Jawabannya adalah D (Lakukan Metode Kanguru) karena dari data
fokus sesuai dengan kasus bahwa bayi mengalami hipotermi
(penurunan suhu) jadi asuhan yang tepat adalah melakukan metode
kanguru pada bayi.

 Berikan antibiotik, tidak tepat dilakukan karena bayi tidak ada indikasi
mengalami infeksi yang ditandai dengan adanya peningkatan suhu.
 Berikan antipiretik, tidak tepat karena dalam data fokus tidak ada
menerangkan bayi mengalami nyeri maupun demam
 Lakukan rujukan segera, kondisi bayi masih bisa distabilkan dengan
menggunakan metode kanguru dan dalam kasus tidak menerangkan
bayi mengalami kegawatdaruratan
 Berikan cairan infus dextrose, data fokus tidak menerangkan bayi
mengalami hipoglikemi sehingga tidak perlu dipasang infus dextrose.

SOAL 91
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0 datang ke PMB dengan
keluhan terlambat haid 2 minggu. Hasil anamnesis: menikah 2 bulan yang
lalu, siklus haid teratur. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 52 kg, TB 158
cm, status IMT normal, TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S
36,5oC, HCG urine (+)

PERTANYAAN Berapakah peningkatan berat badan selama kehamilan yang dianjurkan


pada kasus tersebut?

PILIHAN A. 5 – 9 kg
JAWABAN B. 7 – 11,5 kg
C. 11,5 – 16 kg
D. 12 – 17,5 kg
E. 12,5 – 18 kg

KUNCI C
PEMBAHASAN Kata kunci : IMT Normal
Rekomendasi kenaikan berat badan ibu hamil berdasarkan IMT yaitu :
Kurus ( IMT < 18,5 ) = 12,5 – 18 kg
Normal ( IMT 18,5 – 24,9 ) = 11,5 – 16 kg
Overweight ( IMT 25,0 – 29,9) = 7 – 11,5 kg
Obesitas ( IMT ≥ 30,0 ) = 5 – 9 kg

SOAL 92
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu, datang ke
PMB untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: ibu sering
merasa pusing, dan cepat lelah. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N
80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,5°C, konjungtiva pucat

PERTANYAAN Pemeriksaan lanjutan apakah yang perlu dilakukan untuk mendukung


diagnosis pada kasus tersebut?

PILIHAN A. PMTCT
JAWABAN B. Reduksi urine
C. Albumin urine
D. Golongan darah
E. Kadar Haemoglobin

KUNCI E
PEMBAHASAN Kata kunci : keluhan sering pusing, cepat lelah, konjungtiva pucat

Gejala anemia pada ibu hamil meliputi 3 golongan yaitu gejala umum,
gejala khas defisiensi besi, dan gejala penyakit dasar.
1. Gejala Umum
Gejala meliputi badan lemah, lesu, cepat lelah, nata berkunang-kunang
dan terlinga berdenging. Saat pemeriksaan fisik, penderita pucat
terutama bagian konjungtiva dan jaringan kuku bagian bawah
Untuk memastikan hasil pemeriksaan yang sudah didapat maka perlu
dilakukan pemeriksaan laboratorium sederhana yaitu cek kadar
Haemoglobin.

SOAL 93
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 36 tahun, G2P1A0 hamil 32 minggu, datang ke
Puskesmas dengan keluhan sesak nafas. Hasil anamnesis: nafas terasa
sesak sejak 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 84
x/menit, P 28 x/menit, S 36,5oC, TFU 28 cm

PERTANYAAN Intervensi apakah yang tepat untuk kasus tersebut?

PILIHAN A. Tidur miring kanan


JAWABAN B. Mengurangi karbohidrat
C. Tidur dengan posisi duduk
D. Mengatur sikap tubuh yang baik
E. Banyak mengonsumsi sayur dan buah

KUNCI D
PEMBAHASAN Kata kunci : Usia kehamilan 32 minggu, nafas terasa sesak, TTV Normal

Wanita hamil sering mengeluh sesak napas yang biasanya terjadi pada
umur kehamilan 32 minggu lebih, hal ini disebabkan oleh karena uterus
yang semakin membesar sehingga menekan usus dan mendorong keatas
menyebabkan tinggi diafragma bergeser 4 cm sehingga kurang leluasa
bergerak.
Untuk meringankan atau mencegah, bidan dapat menjelaskan
penyebab fisiologisnya. Bidan juga dapat melatih ibu hamil untuk
membiasakan dengan pernapasan normal. Ibu hamil juga harus tetap
mengatur sikap tubuh yang baik, saat berdiri tegak dengan kedua tangan
direntangkan diatas kepala kemudian menarik nafas panjang.

SOAL 94
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, hamil 14 minggu, datang
ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: tidak
ada keluhan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20
x/menit, S 36,5oC, TFU 3 jari di atas simfisis, pada pemeriksaan payudara
terlihat kedua puting tenggelam

PERTANYAAN Asuhan apakah yang tepat untuk kasus tersebut?

PILIHAN A. Memberikan pijatan lembut di areola


JAWABAN B. Melakukan stimulasi puting susu
C. Menggunakan bra berkawat
D. Menarik puting 2 kali sehari
E. Memompa payudara

KUNCI A
PEMBAHASAN Kata kunci : Usia kehamilan 14 minggu, puting tenggelam

Payudara dan puting harus diperiksa sejak kunjungan pertama


kehamilan. Jika putingnya cekung atau masuk kedalam maka harus
memakai nipple shield yang dipakai sejak kehamilan 12 minggu atau
tekan areola mamae disamping kiri dan kanan putting susu dengan kedua
ibu jari sehingga putting susu keluar, lakukan setiap hari.
SOAL 95
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 30 tahun, G1P0A0, hamil 36 minggu, datang
ke PMB untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: terasa
sesak dan penuh di ulu hati. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 82
x/menit, P 24 x/menit, S 36,5oC, TFU 33 cm, palpasi abdomen bagian
bawah janin teraba melenting, didapatkan kedua tangan pemeriksa dapat
saling bertemu (convergent).

PERTANYAAN Pemeriksaan apakah yang perlu dilakukan untuk menentukan penyebab


pada kasus tersebut?

PILIHAN A. Denyut Jantung Janin


JAWABAN B. Kadar Haemoglobin
C. Lingkar Lengan Atas
D. Pelvimetri internal
E. Tinggi Badan

KUNCI E
PEMBAHASAN Kata kunci : Kehamilan pertama, usia kehamilan 36 minggu, palpasi
abdomen bagian bawah janin teraba melenting, didapatkan kedua tangan
pemeriksa dapat saling bertemu (convergent)

Cephalopelvic disproportion (CPD) adalah ketidaksesuaian antara


ukuran kepala janin dan kapasitas panggul (pelvis) ibu yang menyebabkan
hambatan persalinan per vaginam. Pada proses kehamilan, terutama saat
usia kehamilan lanjut >36 minggu, PAP yang sempit membuat janin tidak
dapat turun, sehingga fundus uteri tetap tinggi dan ibu mengeluhkan
sesak, sulit bernapas, rasa penuh di ulu hati, dan perut yang besar
membentuk abdomen pendulum (perut gantung)
Pemeriksaan fisik CPD dapat dilakukan saat antenatal salah satunya
yaitu Pemeriksaan Antropometri Antenatal. Selain ukuran panggul yang
sempit, kriteria lain yang perlu dinilai pada antropometri adalah tinggi
badan ≤145 cm, pertambahan berat badan ibu >15 kg (biasanya
berhubungan dengan ukuran janin yang besar), dan BMI ibu >30.

SOAL 96
VIGNETTE Seorang perempuan umur 22 tahun G1P0A0 hamil 37 minggu datang ke
PMB untuk kunjungan ulang. Hasil anamnesis sering merasa lelah dan
mudah mengantuk, gerakan janin dirasakan aktif. Hasil pemeriksaan
konjungtiva pucat TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/memnit, TFU
33 cm, puka, presentasi kepala belum masuk PAP, DJJ 120 x/menit. Hb
11.8 gr%.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Panggul sempit
JAWABAN B. Anemia ringan
C. Anemia berat
D. Makrosomia
E. Hipotensi
KUNCI A
PEMBAHASAN • Kata pengecoh : sering merasa lelah dan mudah mengantuk,
konjungtiva pucat
• Kata kunci : G1P0A0 hamil 37 minggu, TFU 33 cm, puka, presentasi
kepala belum masuk PAP, DJJ 120 x/menit. Hb 11.8 gr%
• CPD (Chepalppelvic Disproportion) : suatu keadaan yang timbul
karena tidak adanya keseimbangan antara panggul ibu dengan kepala
janin disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar sehingga tidak
dapatmelewati panggul ataupun kombinasi keduanya
• Indikasi : ukuran janin besar, tipe dan karakteristik tubuh wanita
tertentu (postur pendek, bahu lebih lebar dari pada pinggul, tangan dan
kaki pendek serta lebar), riwayat fraktur pelvis, deformitas spinal
(skloliosis atau kifosis), malpresentasi/malposisi

SOAL 97
VIGNETTE Seorang perempuan umur 29 tahuan G2P1A) datang ke PMB diantar oleh
dukun untuk memeriksakan kehamilannya pertama kalinya. Hasil
anamnesa umur kehamilan 3 bulan, ibu menyatakan belum pernah
memeriksakan diri ke tenaga kesehatan sebelumnya . Hasil pemeriksaan
TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36 C, P 22 x/menit, ballotement (+).
Bidan menyatakan hasil pemeriksaan normal.
PERTANYAAN Apakah peran dukun dalam masa kehamilan pasien diatas?
PILIHAN A. Memotivasi rujukan
JAWABAN B. Pelayanan pemeriksaan kelamilan
C. Memotivasi dan mengantar ibu hamil periksa ke bidan
D. Melapor ke bidan apabila ada ibu hamil baru
E. Mendampingi bidan dalam kunjungan rumah
KUNCI C
PEMBAHASAN Peran dukun dan bidan pada masa kehamilan adalah sbb :
Bidan :
 Penyuluhan dan konseling untuk ibu hamil dan keluarga
 Pelayanan ANC terpadu sesuai standar
 Kunjungan rumah
 Rujukan cepat dan tepat sesuai indikasi medis
 Pencatatan dan pelaporan kehamilan dan tindak lanjutnya

Dukun :
 Memotivasi dan mengantar bumil untuk periksa ke bidan
 Membantu bidan pada saat pemeriksaan
 Mendapingi bidan dalam kunjungan rumah
 Memotivasi apabila diperlukan rujukan
 Melaporkan ke bidan apabila ada ibu hamil baru

SOAL 98
VIGNETTE Seorang perempuan umur 38 tahun G3P2A0 hamil 8 bulan datang ke
PMB dengan keluhan kaki bengkak dan sulit tidur dimalam hari. Hasil
pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N 82 x/menit, S 36 C, P 24 x/menit, janin
tunggal puka, preskep DJJ 125 x/menit.
PERTANYAAN Apakah yang menyebabkan keluhan pada pasien tersebut?
PILIHAN A. Gangguan sirkulasi vena akibat tekanan uterus
JAWABAN B. Tanda adanya pre eklamsi
C. Terlalu banyak minum air
D. Kurang istirahat
E. Umur kehamilan
KUNCI A
PEMBAHASAN Salah satu ketidaknyaman pada kehamilan yaitu Kaki yang bengkak.
Edema dependen biasanya terjadi pada trimester 3 akaibat tekanan vena
pada ekstremitas bawah dan gangguan sirkulasi vena. Gangguan sirkulasi
vena terjadi akibat tekanan uterus yang memebrsar pada vena panggul
saat wanita dalam posisi duduk dan berdiri atau tekanan pada vena kava
inferior saat tidur terlentang

SOAL 99
VIGNETTE Seorang perempuan umur 38 tahun G3P2A0 hamil 8 bulan datang ke
PMB dengan keluhan kaki bengkak dan sulit tidur dimalam hari. Hasil
pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N 82 x/menit, S 36 C, P 24 x/menit,
janin tunggal puka, preskep DJJ 125 x/menit
PERTANYAAN Cara apa yang dapat diberikan oleh bidan untuk mengurangi keluhan kaki
bengka tersebut?
PILIHAN A. Mandi benadam air hangat
JAWABAN B. Senam hamil secara teratur
C. Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
D. Anjurkan diet mengandung kalsuim, magnesiumm dan fosfor
E. Tirah baring dengan mengelivasi panggul dan esktremitas bawah
KUNCI C
PEMBAHASAN Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kaki bengkak adalah :
 Hindari pakaian ketat
 Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari’
 Saat berbaring dengan posisi miring
 Menggunaklan korset abdomen
 Kurangi konsumsi garam
 Jangan menyilangkan kaki
SOAL 100
VIGNETTE Seorang Perempuan umur 33 tahun GIIPIIA0 datang ke Kinik untuk
memeriksakan kehamilannya yang pertama. Seorang Perempuan
mengaku hamil 8 bulan. Ibu mengeluh susah buang air besar. Setelah
dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil TD : 110 / 80 mmHg, Nadi
84x/mnt, suhu 37,2 °C, RR:24x/mnt.
PERTANYAAN Hormon apakah yang mempengaruhi terjadinya keluhan ibu hamil
tersebut di atas?
PILIHAN A. HCG
JAWABAN B. FSH
C. Estrogen
D. Progesteron
E. Oksitosin

KUNCI D
PEMBAHASAN • Hormon HCG (Human chorionic gonadotropin ) : Menyebabkan
mual muntah di awal kehamilan
• FSH : hormone pada mulainya masa kehamilan
• Estrogen : payudara membesar
• Progesteron : Dapat mempengaruhi terjadiny konstipasi dan
pusing krn progesterone memicu pelebaran dinding pembuluh
darah
• Oksitosin : mengecangkan otot pada Rahim baik saat persalinan
maupun setelah persalinan

SOAL 101
VIGNETTE Seorang perempuan umur 28 tahun, G2P1A0 datang ke PMB pada tanggal
18 Juni 2021 untuk memeriksakan kehamilannya, HPHT tanggal 10 Maret
2021 hasil pemeriksaan didapatkan hasil: KU baik, CM, TD 110/80
mmHg, N:80 x/menit, S:360 C, P 18/menit, pemeriksaan abdomen: uterus
membesar dan menonjol ke sisi kiri uterus ibu.

PERTANYAAN Disebut tanda hamil apakah yang dialami ibu pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Tanda Hegar
JAWABAN B. Tanda Goodell
C. Tanda Piscasek
D. Tanda Chadwick
E. Tanda Braxton Hicks
KUNCI C
PEMBAHASAN Tanda Hegar
Perlunakan pada daerah istmus uteri sehingga serviks seolah terpisah dari
uterus
Terjadipada usia kehamilan 6-8 minggu karena hormone estrogen
Tanda Goodell’s
• Perubahan konsistensi serviks menjadi lebih lunak dan kenyal pada
saat hamil
• Dipengaruhi oleh hormone progesterone

Tanda piscasek yang bisa diperiksa antara lain:


• Uterus membesar secara simetris menjauhi garis tengah tubuh
(setengah bagian terasa lebih keras dari bagian lain) bagian lebih
besar tersebut terdapat pada tempat melekatnya (implantasi) tempat
kehamilan.
• Sejalan dengan besarnya kehamilan uterus semakin simetris
• Uterus membesar kesalah satu sisi uterus

Tanda Chadwick
Terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva hingga minggu ke 8
Warna Vagina berubah menjadi ungu Kebiruan
Pengaruh hormone estrogen

Braxton hicks
Kontraksi yang tidak beraturan
Tidak terasa sakit, menjelang akhir kehamilan menjadi cukup kuat
Pada pemeriksaan Rahim yang lunak seakan menjadi keras karena
berkontraksi
SOAL 102
VIGNETTE Seorang perempuan umur 30 tahun G2P1A0, usia kehamilan 10 minggu,
datang ke PMB dengan keluhan mual muntah dipagi hari sejak 2 hari
yang lalu. Hasil pemeriksaan, KU: Baik, Kes: CM, TD: 100/70 mmHg,
N: 88x/menit, S: 36,5 0C, P: 20x/menit. Fundus uteri belum teraba, HCG
(+)

PERTANYAAN Apakah anjuran yang diberikan pada kasus tersebut?


PILIHAN A. Makan sering dengan porsi kecil
JAWABAN B. Mengkonsumsi makanan tinggi lemak
C. Makan seperti biasa dengan porsi besar
D. Mengkonsumsi buah yang mengandung vitamin C
E. Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan rendah karbohidrat
KUNCI A
PEMBAHASAN Mual muntah pagi hari disebut dengan morning sickness
Jika terjadi muntah/morning sickenss yang berlebihan pada masa
kehamilan disebut hyperemesis gravidarum

Asuhan yang dapat dilakukan pada kasuh mual muntah adalah:


- Mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan protein, tetapi
rendah lemak sehingga makanan lebih mudah dicerna
- Menghindari makanan berminyak, pedas dan banyak
menggunakan bumbu
- Makan dalam porsi kecil tetapi sering
- Minum air mineral dalam jumlah banyak pada pagi hingga sore
dan mengurangi pada malam hari
- Mengkonsumsi air jahe
- Menghindari bau makanan yang menyebabkan timbulnya rasa
mual dan muntah
- Mengkonsumsi multivitamin khususnya Vitamin B6 yang
berfungsi untuk mengurangi rasa mual

SOAL 103
VIGNETTE Pada pukul 07.00 WIB, Seorang perempuan, umur 36 tahun, usia
kehamilan 30 minggu, G6P5A0, datang ke Puskesmas, mengeluh keluar
bercak darah berwarna merah segar sejak pagi tanpa rasa nyeri pada perut
bagian bawah. Hasil pemeriksaan: KU: Baik TD 110/80 mmHg, N:80
x/menit, S 360 C, P 18/menit. Pemeriksaan penunjang: HB: 10,5 gr%,
USG : implantasi plasenta menutupi sebagian ostium internum.

PERTANYAAN Apakah diagnosa pada kasus tersebut?


PILIHAN A. Plasenta previa
JAWABAN B. Solusio plasenta
C. Retensio plasenta
D. Ruptur sinus marginalis
A. Placenta previa

KUNCI A
PEMBAHASAN Plasenta previa adalah: plasenta yang berimplantasi rendah sehingga
menutupi sebagian/seluruh ostium uteri internum.

Jenis Placenta Previa


1. Placenta previa totalis: plasenta menutupi seluruh ostium internal
2. Plasenta previa parsialis: plasenta menutupi sebagina ostium
internal
3. Plasenta previa marginalis: tepi plasenta terletak di tepi ostium
internal
4. Plasenta previa letak rendah: plasenta berimplantasi di segmen
bawah uterus sehingga tepi plasenta terletak dengan ostium
Faktor predisposisi:
1. Usia Resiko tinggi > 35 tahun
2. Multiparitas
3. Riwayat section sesaria
Diagnosis:
1. Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22 minggu
2. Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia
3. Tidak ada kontraksi uterus
4. Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
5. Kondisi janin normal atau tidak terjadi gawat janin

SOAL 104
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 24 minggu,
datang ke Puskesmas dengan keluhan pusing dan pandangan kabur,
bengkak pada wajah dan ekstremitas bawah, nyeri ulu hati, Hasil
pemeriksaan TD: 160/110 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5 0C, P:18x/mnt,
Proten urine (+++).

PERTANYAAN Apakah diagnosa pada kasus tersebut?


PILIHAN A. Hipertensi dalam kehamilan
JAWABAN B. Pre Eklampsia Ringan
C. Pre Eklampsia Berat
D. Hipertensi Kronis
E. Eklampsia
KUNCI C
PEMBAHASAN Hipertensi dalam kehamilan
Pengertian: Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan.
Diagnosis:
1. Tekanan darah 140/90 mmHg
2. Tidak ada riwayat hipertensi sebelum hamil, tekanan darah normal
diusia kehamilan <12 minggu
3. Tidak ada proteinuria
4. Dapat disertai gejala preeklampsia, seperti nyeri ulu hatidan
trombositopenia
Hipertensi Kronis
Pengertian: Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul sebelum kehamilan
dan menetap setelah persalinan
Diagnosis:
1. Tekanan darah 140/90 mmHg
2. Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil, atau diketahui adanya
hipertensi pada usia kehamilan <20 minggu
3. Tidak ada proteinuria
4. Dapat disertai keterlibatan organ lain, seperti mata jantung dan
ginjal
Pre Eklampsia Ringan
1. Tekanan Darah 140/90 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu
2. Tes celum urine menunjukkan proteinuria 1+ atau pemeriksaan
kuantitatif menunjuukan hasil >300mg/24jam
Pre Eklampsia Berat
1. Tekanan Darah 160/110 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu
2. Tes celum urine menunjukkan proteinuria  2+ atau pemeriksaan
kuantitatif menunjukkan hasil >5g/24jam
3. Dapat disertai keterlibatan organ lain:
4. Trombositopenia (<100.000 sel/ul), hemofilis, mikroangiopati
5. Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
6. Sakit kepala, scotoma, penglihatan
7. Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
8. Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
9. Oliguria(<500ml/24jam, kreatinin>1,2mg/dl

Eklampsia
1. Kejang umum dan/atau koma
2. Ada tanda dan gejala preeklampsia
3. Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misalnya epilepsy,
perdarahan subarachnoid dan meningitis)
SOAL 105
VIGNETTE Seorang perempuan umur 31 tahun, G2P1A0, hamil 2 bulan datang ke
BPM jam 11.00 WIB mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak pukul
07.00 WIB disertai rasa nyeri/ kram pada perut. Darah yang keluar
berwarna merah segar. Dari pemeriksaan menggunakan inspekulo
diketahui bahwa serviks/ostium terbuka.

PERTANYAAN Apakah diagnose pada kasus tersebut ?


PILIHAN A. Abortus Imminens
JAWABAN B. Abortus Insipiens
C. Abortus Inkomplit
D. Abortus Komplit
E. Missed Abortion
KUNCI B
PEMBAHASAN Abortus adalah:
Berakhirnya suatu kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu dan berat
janin sekitar 500 gr.
Diagnosis:
1. Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah banyak
2. Pengeluaran sebagian produk konsepsi
3. Serviks dapat tertutup maupun terbuka
4. Ukuran uterus lebih kecil dari yang seharusnya

Abortus Imminens
Abortus yang mengancam, perdarahannya bisa berlanjut beberapa hari atau
dapat berulang.Kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan.
Perdarahan: Sedikit
Nyeri Perut: Sedang
Uterus: Sesuai usia gestasi
Serviks :Tertutup
Gejala Khas: Tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi

Abortus Insipiens
Perdarahan: Sedang - banyak
Nyeri Perut: Sedang-berat
Uterus : Sesuai usia kehamilan
Serviks : Terbuka
Gejala Khas: Tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi

Abortus Inkomplit
Perdarahan: Sedang - banyak
Nyeri Perut: Sedang-berat
Uterus : Sesuai usia kehamilan
Serviks : Terbuka
Gejala Khas: Ekspulsi sebagian jaringan konsepsi
Abortus Komplit
Perdarahan: Sedang - banyak
Nyeri Perut: Sedang-berat
Uterus : Sesuai usia kehamilan
Serviks : Terbuka/tertutup
Gejala Khas: Ekspulsi seluruh jaringan konsepsi
Missed Abortion
Perdarahan: Tidak ada
Nyeri Perut: Tidak ada
Uterus : Lebih kecil dari usia gestasi
Serviks : Tertutup
Gejala Khas: Janin telah mati tapi tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi

SOAL 106
VIGNETTE Seorang perempuan umur 27 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu datang ke
PMB dengan keluhan mulas sejak 2 jam yang lalu. Hasil anamnesis :
ingin meneran. Hasil pemeriksaan : TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit, S
36,4oC, P 24 x/menit, TFU 33 cm, DJJ 144 x/menit teratur, kontraksi
4x/10/40”, pembukaan lengkap, selaput ketuban (+), kepala H I
PERTANYAAN Apakah posisi ibu yang paling tepat untuk menurunkan kepala pada kasus
diatas?
PILIHAN A. Duduk
JAWABAN B. Jongkok
C. Miring kiri
D. Merangkak
E. Setengah duduk
KUNCI B. Jongkok
PEMBAHASAN Macam-macam posisi meneran diantaranya:
1. Jongkok atau berdiri  posisi jongkok atau berdiri memudahkan
penurunan kepala janin, memperluas panggul sebesar 28% lebih besar
pada pintu bawah panggul, dan memperkuat dorongan meneran.
Namun posisi ini beresiko memperbesar terjadinya laserasi (perlukaan)
jalan lahir.
2. Duduk atau setengah duduk  posisi ini memudahkan bidan dalam
membantu kelahiran kepala janin dan memperhatikan keadaan
perineum.
3. Berbaring miring  posisi berbaring miring dapat mengurangi
penekanan pada vena cava inverior, sehingga dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya hipoksia janin karena suplai oksigen tidak
terganggu, dapat memberi suasana rileks bagi ibu yang mengalami
kecapekan, dan dapat mencegah terjadinya robekan jalan lahir.
4. Merangkak  posisi merangkak sangat cocok untuk persalinan
dengan rasa sakit pada punggung, mempermudah janin dalam
melakukan rotasi serta peregangan pada perineum berkurang.

SOAL 107
VIGNETTE Seorang perempuan umur 29 tahun G1P0A0 hamil 12 minggu datang ke
Puskesmas dengan keluhan keluar darah banyak. Hasil anamnesis : nyeri
perut. Hasil pemeriksaan : TD 90/70 mmHg, N 78 x/menit, S 36,1 oC, P 18
x/menit, TFU 2 jari diatas syimpisis. Pemeriksaan speculum : terdapat
pembukaan ostium uteri internum (OUI) dan teraba sisa
PERTANYAAN Apakah Diagnosis yang paling tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Abortus komplit
JAWABAN B. Abortus incipient
C. Abortus inkomplit
D. Abortus imminens
E. Kehamilan Ektopik Terganggu
KUNCI C. Abortus inkomplit
PEMBAHASAN Ciri-ciri Abortus inkomplit :
 Pengeluaran sebagian hasil konsepsi
 Masih ada sisa di dalam uterus
 Terdapat pembukaan ostium uteri internum (OUI) dan teraba sisa
 Perdarahan >>> / tidak berhenti jika hasil konsepsi belum keluar
semua
 Bisa sampai syok bila perdarahan sangat banyak

SOAL 108
VIGNETTE Seorang perempuan umur 24 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu datang ke
Puskesmas dengan keluhan mulas sejak 3 jam yang lalu. Hasil
anamnesis : ingin meneran dan nyeri perut. Hasil pemeriksaan : TD 90/70
mmHg, N 88 x/menit, S 36,2oC, P 20 x/menit, TFU 32 cm, DJJ 140
x/menit teratur, kontraksi 4x/10/40”, pembukaan 7 cm, selaput ketuban
(+), kepala H II
PERTANYAAN Apakah tindakan yang paling tepat untuk mengalihkan nyeri pada kasus
diatas?
PILIHAN A.Kompres
JAWABAN B.Teknik relaksasi
C.Melakukan massase
D.Pemberian analgesik
E. Mendengarkan musik
KUNCI E. Mendengarkan musik
PENULIS SOAL Tutik Iswanti, SST., M.Keb
ASAL Poltekkes Kemenkes Banten
INSTITUSI
REFERENSI Kemenkes RI.. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta : 2016
PEMBAHASAN Tubuh memiliki metode mengontrol rasa nyeri persalinan dalam bentuk
beta-endorphin. Sebagai opiat alami, beta-endorphin memiliki sifat mirip
petidin, morfin dan heroin serta telah terbukti bekerja pada reseptor yang
sama di otak. Seperti oksitosin, beta-endorphin dikeluarkan oleh kelenjar
hipofisis dan kadarnya tinggi saat berhubungan seks, kehamilan dan
kelahiran serta menyusui.
Hormon ini dapat menimbulkan perasaan senang dan euphoria pada saat
melahirkan.
Berbagai cara menghilangkan nyeri diantaranya: teknik self-help,
hidroterapi, pemberian entonox (gas dan udara) melalui masker, stimulasi
menggunakan TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation),
pemberian analgesik sistemik atau regional.
Usaha yang dilakukan bidan agar ibu tetap tenang dan santai selama
proses persalinan berlangsung adalah dengan membiarkan ibu untuk
mendengarkan musik, membimbing ibu untuk mengeluarkan suara saat
merasakan kontraksi, serta visualisasi dan pemusatan perhatian.

SOAL 109
VIGNETTE Seorang perempuan umur 29 tahun G3P1A1 hamil 39 minggu datang ke
PMB dengan keluhan mulas sejak 2 jam yang lalu. Hasil anamnesis :
ingin meneran dan nyeri perut. Hasil pemeriksaan : TD 100/70 mmHg, N
80 x/menit, S 36,4oC, P 24 x/menit, TFU 32 cm, DJJ 144 x/menit teratur,
kontraksi 3x/10/40”, pembukaan 5 cm, selaput ketuban (+), kepala H I
PERTANYAAN Apakah tindakan yang paling tepat untuk memberikan sugesti pada kasus
diatas?
PILIHAN A. Membimbing ibu meneran
JAWABAN B. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi
C. Menjelaskan tentang indahnya persalinan
D. Memberikan pengaruh pemikiran pada ibu
E. Mengijinkan suami untuk mendampingi ibu
KUNCI C. Menjelaskan tentang indahnya persalinan
PEMBAHASAN Sugesti positif yang dapat diberikan bidan pada ibu bersalin diantaranya
adalah dengan mengatakan pada ibu bahwa proses persalinan yang ibu
hadapi akan berjalan lancar dan normal, ucapkan hal tersebut berulang
kali untuk memberikan keyakinan pada ibu bahwa segalanya akan baik-
baik saja. Contoh yang lain, misal saat terjadi his/kontraksi, bidan
membimbing ibu untuk melakukan teknik relaksasi dan memberikan
sugestibahwa dengan menarik dan menghembuskan nafas, seiring dengan
proses pengeluaran nafas, rasa sakit ibu akan berkurang.
Sebaiknya bidan selalu mengucapkan kata-kata positif yang dapat
memotivasi ibu untuk tetap semangat dalam menjalani proses persalinan.
Inti dari pemberian sugesti ini adalah pada komunikasi efektif yang baik.
Bidan juga dituntut untuk selalu bersikap ramah dan sopan, dan
menyenangkan hati ibu dan suami/keluarga. Sikap ini akan menambah
besarnya sugesti yang telah diberikan.

SOAL 110
VIGNETTE Seorang perempuan umur 24 tahun G1P0A hamil 40 minggu datang ke
Puskesmas dengan keluhan mulas sejak 3 jam yang lalu. Hasil
anamnesis : ingin meneran. Hasil pemeriksaan : TD 90/70 mmHg, N 84
x/menit, S 36,2oC, P 20 x/menit, TFU 33 cm, DJJ 140 x/menit teratur,
kontraksi 4x/10/40”, pembukaan 8 cm, selaput ketuban (+), kepala H II,
ibu memilih posisi telentang
PERTANYAAN Apakah kekurangan posisi yang dipilih ibu pada kasus diatas?
PILIHAN A. Terjadi perdarahan
JAWABAN B. Nyeri yang bertambah
C. Ibu menjadi kurang santai
D. Mempercepat pembukaan
E. Memperbesar risiko laserasi
KUNCI B. Nyeri yang bertambah
PENULIS SOAL Tutik Iswanti, SST., M.Keb
ASAL Poltekkes Kemenkes Banten
INSTITUSI
REFERENSI Kemenkes RI.. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta : 2016
PEMBAHASAN Hindari posisi telentang (dorsal recumbent), posisi ini dapat
mengakibatkan: hipotensi (beresiko terjadinya syok dan berkurangnya
suplai oksigen dalam sirkulasi utero placenter, sehingga mengakibatkan
hipoksia bagi janin), rasa nyeri yang bertambah, kemajuan persalinan
bertambah lama.

SOAL 111
VIGNETTE Seorang perempuan umur 25 tahun P2A0 datang ke Praktik Mandiri
Bidan ingin memakai KB alami. Hasil anamnesis pasien menyatakan telah
mengamati siklus haidnya selama 6 bulan dan didapatkan data bahwa
siklus haid terpendeknya 28 hari dan siklus terpanjang 34 hari.
PERTANYAAN Kapankah perkiraan masa subur yang tepat pada pasien sesuai kasus
tersebut ?
PILIHAN A. Hari ke 8 sampai dengan hari ke 18
JAWABAN
B. Hari ke 9 samapai dengan hari ke 20
C. Hari ke 10 sampai dengan hari ke 23
D. Hari ke 10 sampai dengan hari ke 20
E. Hari ke 11 sampai dengan hari ke 18
KUNCI C
Pembahasan Untuk menentukan masa aman dalam berhubungan suamai istri, pertama
dicatat lama siklus haid selama 3 bulan terakhir dan tentukan lama siklus
haid terpendek dan terpanjang. Kemudian siklus haid terpendek dikurangi
18 hari dan siklus haid terpanjang dikurangi 11 hari. Dua angka yang
diperoleh merupakan rentang masa subur. Dalam jangka waktu subur
tersebut pasangan suami istri harus pantang melakukan hubugan seksual,
sedangkan diluar waktu tersebut merupakan masa aman. Adapun
penghitungan dalam kasus diatas sebagai berikut :
Siklus terpendek 28 hari – 18 hari = 10
Siklus terpanjang 34 hari – 11 hari = 23
Jadi perkiraan masa subur yaitu mulai hari ke 10 sampai dengan hari ke 23

SOAL 112
VIGNETTE Seorang perempuan umur 30 tahun P2A0 datang ke PMB ingin menunda
kehamilan selama 3 tahun. Hasil anamnesis pasien ingin menggunakan
kontrasepsi yang tidak mengganggu ASI karena sekarang memiliki anak
terkecil berusia 1 tahun yang masih menyusu.
PERTANYAAN Kandungan hormon apakah yang terdapat pada kontrasepsi yang
diinginkan pasien sesuai kasus tersebut ?
PILIHAN A. Levonorgestrel
JAWABAN B. Estrogen
C. Gonadotropin
D. Estradiol valeat
E. Estradiol sipionat
KUNCI A
Pembahasan Levonorgestrel termasuk ke dalam golongan hormon progestin yang
merupakan obat khusus wanita yang dapat digunakan untuk mencegah
kehamilan. Cara kerjanya adalah mencegah pelepasan sel telur dari
ovarium atau mencegah pembuahan sel telur oleh sperma setelah
berhubungan seksual. Apabila sel telur tersebut terlanjur terbuahi,
levonorgestrel mampu mencegah menempelnya hasil pembuahan pada
dinding endometrium dengan cara mengubah lapisan organ tersebut.
SOAL 113
VIGNETTE Seorang perempuan umur 40 tahun P4A0 bersama suami datang ke
Rumah Sakit dengan alasan ingin menggunakan alat kontrasepsi karena
tidak ingin hamil lagi. Hasil anamnesis anak terkecil usia 5 tahun, sudah
mendapat dukungan dari suami. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N
80x/menit, P 20x/menit, S 36,5ºC dan tidak ada penyakit yang diderita.
PERTANYAAN Apakah tujuan pemilihan kontrasepsi yang diinginkan oleh pasien sesuai
kasus tersebut ?
PILIHAN A. Membatasi jumlah anak
JAWABAN B. Mengatur jarak anak
C. Menunda kehamilan
D. Mengakhiri kehamilan
E. Menjarangkan kehamilan
KUNCI D
Pembahasan Data focus pada kasus adalah ibu umur 40 tahun P4A0 ingin
menggunakan alat kontrasepsi karena tidak ingin hamil lagi. sesuai dengan
rasional penggunaan KB, bahwa perencanaan menuju keluarga kecil
bahagia dan sejahtera di bagi atas 3 masa menurut usia reproduksi yaitu :
a. Masa menunda kehamilan yaitu bagi pasangan usia subur dengan istri
umur dibawah 20 tahun
b. Masa menjarangkan kehamilan yaitu periode umur istri antara 20-30
tahun yang merupakan periode usia paling baik untuk melahirkan
dengan jumlah anak dua orang dan jarak kelahiran anak pertama dan
kedua adalah minimal 2 tahun
c. Masa mengakhiri kehamilan yaitu periode umur istri diatas 30 tahun
setelah mempunyai dua orang anak

SOAL 114
VIGNETTE Seorang perempuan umur 40 tahun P4A0 datang ke Rumah Sakit,
mengatakan ingin menjadi akseptor AKDR dan sudah mendaptkan
persetujuan dari suami. Hasil pemeriksan TD 120/80 mmHg, N 82x/menit,
P 24x/menit, S 36,7ºC, tidak ada penyakit radang panggul dan perdarahan
banyak diluar siklus haid. Kemudian bidan meminta persetujuan tindakan
kepada pasien. Sebelum AKDR dimasukkan kedalam rahim, bidan
melakukan antiseptik pada servik.
PERTANYAAN Apakan tindakan selanjutnya yang dilakukan bidan sesuai kasus tersebut ?
PILIHAN A. Memasang spekulum
JAWABAN B. Menjepit servik dengan tenakulum
C. Memasukkan sonde ke dalam rahim
D. Memasukkan tabung inserter kedalam rahim
E. Mengeluarkan pendorong dari tabung inserter
KUNCI B
Pembahasan Langkah-langkah pemasangan alat kontrasepsi AKDR adalah :
1. Meminta ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya dan
membersihkan area genetalianya
2. Mempersilahkan ibu berbaring ke atas bed ginekologi dan mengatur
posisi
3. Memastikan kandung kemih kosong dan tidak ada pembesaran uterus
4. Memakai APD ( clemek, masker, kaca mata, penutup kepala )
5. Melakukan cuci tangan
6. Menyalakan & mengarahkan lampu sorot ke arah genetalia
7. Memakai sarung tangan steril
8. Melakukan vulva higiene / membersihkan vulva
9. Memasang spekulum dan melihat servik
10. Mengusap vagina dan servik dengan larutan antiseptik
11. Menjepit servik dengan tenakulum secara hati-hati
12. Memasukkan sonde dengan cara “no touch technique” ( tanpa
menyentuh dinding vagina & speculum )
13. Mengukur kedalaman uterus dengan sonde uterus dan menyesuaikan
tabung inserter sesuai hasil pengukuran dengan menggeser leher biru
14. Masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher biru
menyentuh servik atau sampai terasa adanya tahanan.
15. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan,
sedang tangan lain melepaskan lengan IUD dengan menggunakan
“Withdrawal technique”, yaitu menarik keluar tabung inserter sampai
pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong.
16. Mengeluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali
ke servik sampai leher biru menyentuh servik atau terasa adanya
tahanan
17. Mengeluarkan sebagian tabung inserter sepanjang benang yang akan
dipotong kurang lebih 3 – 4 cm
18. Menggunting benang IUD dan mengeluarkan tabung inserter
19. Mengeluarkan tenakulum dengan hati-hati
20. Menekan dengan kasa betadin pada bekas jepitan tenakulum selama
30-60 detik
21. Mengeluarkan spekulum dengan hati-hati
22. Membereskan alat-alat & merendam kedalam larutan klorin
23. Mencuci tangan dalam larutan klorin 0,5%, melepaskan sarung tangan
dan merendamnya dalam keadaan terbalik
24. Mencuci tangan dan melepas APD
SOAL 115
VIGNETTE Seorang perempuan umur 27 tahun, P1A0 datang bersama suami ke
Praktik Mandiri Bidan mengatakan sejak melahirkan anak pertama sampai
sekarang belum pernah KB. Hasil anamnesis pasien ingin ber KB dan
ingin mengetahui lebih jelas lagi tentang KB. Kemudian bidan
menjelaskan mengenai cara-cara atau alat kontrasepsi yang dapat
dipertimbangkan, dipilih dan dipakai oleh pasien.
PERTANYAAN Termasuk dalam langkah konseling apakah yang di lakukan bidan sesuai
kasus tersebut ?
PILIHAN A. Tanyakan
JAWABAN B. Uraikan
C. Bantu
D. Jelaskan
E. Ulangan
KUNCI B
Pembahasan Dalam memberikan konseling, khususnya bagi calon peserta KB yang
baru hendaknya menerapkan enam langkah yang sudha dikenal dengan
kata kunci SATU TUJU”. Berdasarkan kasus, langkah konseling yang
dilakukan bidan termasuk langkah konseling pada tahap “Uraikan” yaitu
penjelasan mengenai cara-cara atau alat kontrasepsi yang dapat
dipertimbangkan, dipilih dan dipakai oleh pasien. Berapa banyak
penjelasan yang diperukan tergantung dari pengetahuan pasien dan cara-
0cara KB mana yang menarik minat pasien.

SOAL 116
VIGNETTE Seorang perempuan usia 25 tahun, G2P0A0, datang ke PMB dengan
keluhan sering mual dan muntah. Hasil anamnesis amenorrhoe 3 bulan.
Hasil pemeriksaan : TFU 3 Jari dibawah pusat, tidak teraba bolatemen,
hasil pemeriksaan didapatkan TD. 100/70 mmHg, nadi 100 x/menit PPV:
darah kecoklatan
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang mungkin terjadi pada kasus tersebut ?
PILIHAN A. Kehamilan dengan Hiperemesis Gravidarum
JAWABAN B. Kehamilan dengan Abortus Imminens
C. Kehamilan dengan Mola Hidatidosa
D. Kehamilan Ektopik Terganggu
E. Kehamilan dengan Anemia
KUNCI C
PEMBAHASAN Jawaban C dengan alasan bahwa ibu mengalami pendarahan pervaginam
berupa bercak, ukuran uterus lebih besar dari usia kehamilan serta
mengalami Takikardi yang mengarah kepada penegakkan diagnosis
kehamilan mola.
SOAL 117

VIGNETTE Seorang perempuan usia 36 tahun baru bersalin di PMB dengan keluhan
lemas, dan menggigil, hasil anamnesis ibu kelelahan saat persalinan.
Hasil pemeriksaan didapatkan pendarahan lebih dari 500 ml dan TD.
80/60 mmHg, nadi 100 x/menit, Hb 7 g%.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut ?
PILIHAN A. Pendarahan pasca persalinan
JAWABAN B. Pendarahan pasca kehamilan
C. Laserasi derajat 3
D. Laserasi derajat 4
E. Laserasi epitel Vagina
KUNCI A
PEMBAHASAN Jawaban A karena adanya pendarahan setelah persalinan pendarahan
abnormal yang menyebabkan perubahan tanda-tanda vital dan Hb ibu
yang rendah

SOAL 118

VIGNETTE Bayi Ny. M laki-laki 1 hari dirujuk ke RS dengan keluhan lahir prematur
34 mggu, hasil pemeriksaan didapatkan TD. 110/80 mmHg, nadi 70
x/menit, Suhu 32 0C dan hasil pemeriksaan didapatkan kedua kaki dan
tangan teraba dingin, menghisap lemah, tangisan lemah kulit berwarna
tidak rata.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut ?
PILIHAN A. Hipotermia Prematur
JAWABAN B. Hipotermia Sedang
C. Hipotermia Berat
D. Hipotermia
E. BBLR
KUNCI A
PENULIS SOAL Silvia Nova
ASAL Akbid Helvetia Pekanbaru
INSTITUSI
REFERENSI Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal, Kemenkes
RI,Hal 29
PEMBAHASAN Jawaban B karena tanda-tanda klinis hipotermia sedang suhu 32 0C-<36
0
C, kaki dan tangan teraba dingin, menghisap lemah, tangisan lemah kulit
berwarna tidak rata atau isebut kutis marmorata.
SOAL 119

VIGNETTE Seorang perempuan usia 26 tahun sudah menikah 2 tahun datang ke PMB
dengan keluhan keluar cairan dari vagina berwarna putih keabu-abuan,
berbau amis. Hasil pemeriksaan dengan spekulum didapatkan cairan
vagina putih keabu-abuan yang berbau amis.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut ?
PILIHAN A. Sifilis
JAWABAN B. Kandidiasis
C. Trikomoniasis
D. Vaginosis Bakterial
E. Kandiloma Akuminata
KUNCI D
PEMBAHASAN Jawaban D karena adanya peradangan pada vagina akibat pertumbuhan
berlebihan dari satu atau lebih bakteri yang pada keadaan normaal
ditemukan pada vagina, ditemukan cairan vagina berwarna putih keabu-
abuan, dan sekret vagina berbau amis

SOAL 120

VIGNETTE Seorang perempuan umur 34 tahun menikah, datang ke PMB dengan


keluhan lupa minum pil KB lebih dari 2 tablet. Hasil anamnesis ibu
melakukan sanggama td malam. Hasil pemeriksaan TD 110/80 x/menit,
nadi 70 x/menit, respirasi 20 x/menit ibu cemas.
PERTANYAAN Apakah asuhan yang tepat untuk kasus tersebut ?
PILIHAN A. Kontrasepsi Darurat
JAWABAN B. Suntikan kombinasi
C. Metode kalender
D. Pil kombinasi
E. Minipil
KUNCI A
PEMBAHASAN Jawabn A karena kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang digunakan
untuk mencegah kehamilan setelah senggama tanpa pelindung atau tanpa
pemakaian kontrasepsi yang tepat dan konsisten sebelumnya

SOAL 121
VIGNETTE Seorang perempuan umur 25 tahun P1A0 melahirkan 15 menit yang lalu
di Puskesmas mengeluh perut mules. Hasil pemeriksaan TD 100/70
mmHg, N 76 x/menit, S 36,2 C, P 24x/menit. TFU 2 jari di bawah pusat,
terdapat laserasi perineum derajat I, bidan tidak melakukan heating.
PERTANYAAN Bagian manakah laserasi yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Otot Perineum
JAWABAN B. Mukosa Vagina
C. Otot sfingter ani
D. Dinding rektum anterior
E. Kulit dan otot perineum
KUNCI B
PEMBAHASAN Pada Kasus , ibu dalam persalinan Kala IV fisiologis dengan laserasi
perineum derajat I dan tidak memerlukan heating.
Klasifikasi Derajat Laserasi Perineum
1. Derajat 1 : robekan terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan,
kulit perineum
2. Derajat 2 : robekan terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan,
kulit perineum dan otot-otot perineum
3. Derajat 3 : robekan terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan,
kulit perineum dan otot-otot perineum serta sfingter ani eksterna
4. Derajat 4 : robekan terjadi pada seluruh perineum dan sfingter ani
yang meluas sampai ke mukosa

Penatalaksanaan
Derajat 1 : robekan kalau tidak terlalu besar tidak perlu dijahit
Derajat 2 : lakukan penjahitan
Derajat 3 dan 4 : lakukan rujukan

SOAL 122
VIGNETTE Seorang perempuan umur 27 tahun P1A0 melahirkan 30 menit ditolong
oleh dukun. Pasien dibawa keluarganya ke RS mengeluh perutnya mulas
dan nyeri pada luka perinum. Hasil pemeriksaan TD 100/70 mmHg, N 76
x/menit, S 36,2 C, P 24x/menit. Kontraksi baik, TFU 2 jari di bawah
pusat, terdapat laserasi perineum derajat 3, riwayat partus presipitatus,
Plasenta lahir lengkap. saat ini bidan sedang melakukan heating.
PERTANYAAN Apakah penyebab Laserasi perineum pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Atonia uteri
JAWABAN B. Perineum Kaku
C. Persalinan pertama
D. Partus Presipitatus
E. Tidak mampu berhenti mengejan
KUNCI D
PEMBAHASAN Pada Kasus ibu dalam Persalinan Kala IV dengan riwayat partus
presipitatus ditolong dukun, hasil pemeriksaan laserasi perineum derajat 3
yakni robekan terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan, kulit
perineum dan otot-otot perineum serta sfingter ani eksterna dimana
memerlukan tindakan penjahitan di RS.
Penyebab dari Laserasi perineum adalah
1. Partus presipitatus yang tidak dikendalikan dan tidak ditolong
2. Pasien tidak mampu berhenti mengejan
3. partus diselesaikan tergesa-gesa dengan dorongan fundus yang
berlebihan
4. oedema dan kerapuhan pada perineum
5. varikositas vulva yang melemahkan jaringan perineum
6. Arcus puis sempit dengan PBP yang sempit pula sehingga
menekan bayi kearah posterior dan perluasan episiotomi

SOAL 123
VIGNETTE Seorang perempuan umur 37 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 39 minggu
datang ke Puskesmas mengeluh kenceng-kenceng teratur, mengeluarkan
lendir darah sejak 2 jam yang lalu, pasien sudah ingin mengejan. Hasil
pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, DJJ
142x/menit, Kontraksi 4x/10’/40’’. PPV lendir darah, perineum menonjol,
vulva dan vagina tampak membuka. Bidan mempersiapkan kelengkapan
alat persalinan.
PERTANYAAN Apakah tindakan bidan selanjutnya pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Memakai APD
JAWABAN B. Melakukan Amniotomi
C. Memakai Sarung tangan DTT
D. Menanyakan anamnesa pasien
E. Memastikan pembukaan lengkap

KUNCI E
PEMBAHASAN Pada Kasus Ibu datang dengan keluhan yang menjurus pada tanda gejala
Kala II, maka setelah mempersiapkan pertolongan persalinan maka bidan
harus memastikan pembukaan lengkap.
Penuntun Belajar Persalinan Normal
I. Mengenal Gejala dan Tanda Kala II
- ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
- ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan
vagina
- perineum tampak menonjol
- vulva dan sfingter ani membuka
II. Menyiapkan Pertolongan Persalinan
- Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial
untuk menolong persalinan dan menatalaksanakan komplikasi
segera pada ibu dan bayi baru lahir
- pakai celemek plastik
- melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan
dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering
- pakai sarung tangan DTT pada tangan yang digunakan untuk
periksa dalam
- masukkan oksitosin kedalam spuit
III. Memastikan Pembukaan lengkap dan keadaan janin
- membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati
dari anterior ke posterior menggunakan kapas / kasa yang
dibasahi dengan air DTT
- Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap
- dekontaminasi sarung tangan
- periksa DJJ

SOAL 124
VIGNETTE Seorang perempuan umur 24 tahun G2P1A0 UK 39 minggu datang ke
PMB mengeluh kenceng-kenceng teratur, mengeluarkan lendir darah
sejak 2 jam yang lalu, sudah merasa ingin mengejan. Hasil pemeriksaan
TD 100/80 mmHg, N 84x/menit, P 22x/menit, S 36,4 C hasil pemeriksaan
dalam pembukaan lengkap, Penurunan Kepala Hodge III+, KK masih
utuh, vulva dan anus tampak membuka saat kontraksi. Setelah
memastikan pembukaan lengkap, bidan melakukan amniotomi.

PERTANYAAN Apakah yang dilakukan bidan tersebut ?


PILIHAN A. Mencegah infeksi
JAWABAN B. Menginduksi partus
C. Memperlambat persalinan
D. Mengurangi perdarahan
E. Mempercepat persalinan
KUNCI B
PEMBAHASAN Pada Kasus, ibu dalam persalinan Kala II, setelah memastikan
pembukaan lengkap bidan melakukan amniotomi (pecah ketuban).
Pecah ketuban (amniotomi) merupakan cara untuk menginduksi partus
Sebab-sebab Terjadinya Persalinan
a. Teori Penurunan Hormonal
b. Teori Plasenta Menjadi tua
c. Teori Distensi Rahim
d. Teori Iritasi Mekanik
e. Induksi Partus , partus dapat ditimbulkan dengan jalan :
1) Rangsang laminaria
2) Amniotomi
3) oksitosn Drips
SOAL 125
VIGNETTE Seorang perempuan umur 18 tahun P1A0 melahirkan 4 jam yang lalu di
Rumah Sakit dengan riwayat hipertensi mengeluh pusing dan Sakit
kepala, mual muntah, nyeri ulu hati dan penglihatan kabur. Hasil
pemeriksaan TD 140/110 mmHg, N 84x/menit, P 20x/menit, S 36,2 C.
TFU 2 jari dibawah pusat, Protein urin +++.

PERTANYAAN Apakah Diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?


PILIHAN A. Eklampsia
JAWABAN B. Diabetes Gestasional
C. Pre Eklampsia Berat
D. Pre Eklampsia Ringan
E. Hipertensi dalam Kehamilan
KUNCI C
PEMBAHASAN Menurut Manuaba (2009) Gejala Klinis Pre Eklampsia Berat yakni :
- Tekanan Darah 160/110 mmHg atau lebih
- Pengeluaran protein dalam urin lebih dari 5 g/ 24 jam atau tes
urine > positif 2
- terjadi pengurangan produksi urin kurang dari 400cc/24 jam
- terdapat edema paru dan sianosis (kebiruan) dan sesak nafas
- terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan,
nyeri didaerah perut atas)
-

SOAL 126
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 minggu,
datang ke PMB dengan keluhan mulas sejak 3 jam yang lalu. Hasil
anamnesis: ibu merasa kelelahan, bibir kering, dan berkeringat dingin.
Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 79 x/menit, S 36.7 OC, P 20
x/menit, kontraksi 3x/10’/40”, DJJ 140 x/menit teratur, penurunan kepala
3/5, PD pembukaan 6 cm, ketuban (+), molase 0, presentasi kepala.
PERTANYAAN Apakah asuhan yang diberikan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Mengajarkan teknik meneran
JAWABAN B. Meminta pasien miring kiri
C. Menganjurkan makan dan minum disela kontraksi
D. Berjalan-berjalan untuk mempercepat penurunan kepala
E. Memasang infus
KUNCI C. Menganjurkan makan dan minum disela kontraksi
PEMBAHASAN Kata kunci: kelelahan, bibir kering, berkeringat
Salah satu bentuk asuhan sayang ibu pada kala 1 adalah memberikan
asupan nutrisi. Pada kasus ini tampak bahwa ibu mengalami gejala
dehidrasi. Maka anjurkan ibu untuk makan dan minum. Tidak perlu
dilakukan pemasangan infus karena tidak ada indikasi pemberian nutrisi
parenteral.

SOAL 127
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 32 tahun, G3P1A1, datang ke PMB dengan
keluhan mulas sejak 2 jam yang lalu. Hasil anamnesis: ibu belum ada
keinginan meneran. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit,
S 36.6OC, P 20 x/menit, penurunan kepala 3/5, kontraksi 3x/10’/35”, DJJ
140 x/menit teratur, PD pembukaan 5 cm, selaput ketuban (+).
PERTANYAAN Apakah posisi yang tepat untuk membantu penurunan kepala janin pada
kasus tersebut?
PILIHAN A. Berjalan-jalan
JAWABAN B. Lithotomi
C. Terlentang
D. Trendenlenburg
E. Miring kiri
KUNCI A. Berjalan-jalan
PENULIS SOAL Eka Faizaturrahmi, S.ST.,M.Kes.
ASAL STIKes Hamzar Memben Lombok Timur
INSTITUSI
REFERENSI BPPSDMK Kemenkes RI. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi
Baru lahir. Jakarta: BPPSDMK Kemenkes RI
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan Pedoman bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta:
Kemenkes RI
PEMBAHASAN Kata kunci: penurunan kepala 3/5, ketuban +, pembukaan 5 cm
Posisi pada kala 1 yang dapat membantu penurunan kepala adalah upward
position (posisi tegak) termasuk berjalan-jalan. Dalam kasus ini ketuban
masih utuh, maka pasien dapat ditawarkan untuk berjalan-jalan.

SOAL 128
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 21 tahun, G1P0A0, datang ke puskesmas
dengan keluhan mulas sejak 3 jam yang lalu. Hasil anamnesis: keluar
lendir darah dan ibu ingin BAB. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80
mmHg, N 79 x/menit, S 36.5OC, P 22 x/menit, kontraksi 3x/10’/40”, DJJ
136 x/menit teratur, ibu sudah dipimpin meneran sejak 2 jam yang lalu,
kandung kemih penuh.
PERTANYAAN Apakah tindakan awal yang harus dilakukan bidan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Menganjurkan jangan minum
JAWABAN B. Meminta ibu kencing dengan pispot
C. Tetap pimpin ibu meneran
D. Kateterisasi dengan nelaton kateter
E. Memasang kateter metal
KUNCI D. Kateterisasi dengan nelaton kateter
PEMBAHASAN Kata kunci: dipimpin meneran 2 jam, kandung kemih penuh
Tindakan yang tepat adalah mengosongkan kandung kemih. Dalam kala 2
diperkenankan utnuk melakukan keteterisasi namun harus memperhatikan
prinsip pencegahan infeksi, menggunakan kateter nelaton yang berbahan
karet agar tidak invasif.

SOAL 129
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 32 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 41 minggu,
datang ke PMB dengan keluhan mulas sejak 3 jam yang lalu. Hasil
anamnesis: keluar lendir darah dan ingin BAB. Hasil pemeriksaan:
kontraksi 3x/10’/35”, DJJ 148 x/menit teratur, PD pembukaan 8 cm,
ketuban (+). 2 jam berikutnya selaput ketuban pecah spontan bercampur
mekoneum, PD pembukaan 10 cm.
PERTANYAAN Apakah tindakan pertama yang harus dilakukan oleh bidan?
PILIHAN A. Merujuk segera
JAWABAN B. Memeriksa DJJ
C. Memberi bantuan oksigen
D. Melihat tanda gejala kala 2
E. Memimpin meneran
KUNCI B. Memeriksa DJJ
PEMBAHASAN Kata kunci: ketuban pecah bercampur mekoneum
Ketuban bercampur mekoneum adalah tanda awal gawat janin, pastikan
diagnosa gawat janin dengan melakukan pemeriksaan DJJ. Jika DJJ <120
x/menit atau >160 x/menit maka diagnosa dengan gawat janin.

SOAL 130
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39 minggu,
datang ke PMB dengan keluhan mulas sejak 2 jam yang lalu. Hasil
anamnesis: keluar lendir darah dan ingin BAB. Hasil pemeriksaan:
kontraksi 3x/10’/40”, DJJ 140 x/menit teratur, penurunan kepala 3/5, PD
pembukaan 6 cm, ketuban (+), setelah observasi 1 jam selaput ketuban
pecah spontan.
PERTANYAAN Apakah tindakan yang harus dilakukan bidan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Pimpin meneran
JAWABAN B. Menunggu adanya dorongan meneran
C. Memeriksa DJJ
D. Melakukan periksa dalam
E. Melihat tanda gejala kala 2
KUNCI D. Melakukan periksa dalam
PEMBAHASAN Kata kunci: ketuban pecah spontan
Segera setelah ketuban pecah lakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan tidak ada bagian janin yang menumbung, cek kemajuan
pembukaan serviks dan lihat karakteristik cairan ketuban. Setelah itu
lakukan pemeriksaan DJJ.

Soal 131

Vignette Seorang wanita, usia 37 tahun datang ke RS, G5P4A0, riwayat hipertensi,
usia kehamilan 34 minggu, mengeluh perut terasa nyeri, perdarahan sedikit
warna kehitaman. Hasil pemeriksaan KU ibu lemah, Tekanan darah 150/90
mmHg, nadi 96 x/menit, DJJ + 165 x/menit.
Pertanyaan Apakah diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Ruptur sinus marginalis
B. Plasenta letak rendah
C. Solusio plasenta
D. Plasenta restan
E. Placenta previa
Kunci C
PEMBAHASAN Tanda pasti dari solusio placenta adalah:
1. Perdarahan di TM 3
2. Nyeri pada abdomen
3. Warna darah merah kehitaman

Placenta letak rendah dan placenta previa serta uptur sinus marginalis
memiliki tanda gejala:
1. Perdarahan di TM 3
2. Tanpa rasa nyeri
3. Warna darah merah segar

Placenta restan terjadi pada kala III dimana uterus tidak memiliki kekuatan
untuk berkontraksi mengeluarkan placenta. Nama lain dari retensio placenta

Referensi Siti Tyastuti: Asuhan Kebidanan Kehamilan (2016): Kemenkes RI

Soal 132
Vignette Seorang wanita, 25 tahun G1P0A0, hamil 32 minggu datang ke PMB untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan. Saat ini ingin melakukan senam hamil
yang fokus pada pernafasan. Hasil pemeriksaan: T 120/80 mmhg, N
80x/menit, S 37,1oC, P 12 x/menit. Bidan menyimpulkan kehamilannya
normal sehingga bisa diberikan intervensi senam hamil.
Pertanyaan Apakah jenis senam hamil yang bisa diterapkan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Renang
B. Aerobic ringan
C. Cha cha
D. Yoga
E. Belly dance
Kunci D
PEMBAHASAN Selama masa kehamilan olah raga dapat membantu tubuhnya siap untuk
menghadapi kelahiran. Wanita dapat berolah raga sambil mengangkat air,
bekerja di ladang, menggiling padi, mengejar anak-anaknya dan naik turun
bukit. Bagi wanita yang bekerja sambil duduk atau bekerja di rumah
biasanya membutuhkan olah raga lagi. Mereka dapat berjalan kaki,
melakukan kegiatan-kegiatan fisik atau melakukan bentuk-bentuk olah raga
lainnya.
Olahraga yang banyak dianjurkan adalah jalan-jalan pagi hari untuk
ketenangan, relaksasi, latihan otot ringan dan mendapatkan udara
segar.Sekalipun senam paling populer dan banyak dilakukan ibu hamil, jenis
olahraga ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Hindari melakukan
gerakan peregangan yang berlebihan, khususnya pada otot perut, punggung
serta rahim. Misalnya, gerakan sit-up. Bila ingin melakukan senam aerobik,
pilihlah gerakan yang benturan ringan atau tanpa benturan. Misalnya, senam
low-impact contohnya cha-cha-cha. Hindari gerakan lompat, melempar, juga
gerakan memutar atau mengubah arah tubuh dengan cepat. Sebaiknya ikuti
senam khusus untuk ibu hamil, karena gerakan-gerakan yang dilakukan
memang dikonsentrasikan pada organ-organ kehamilan yang diperlukan
untuk memperlancar proses kehamilan dan persalinan.

Berenang merupakan olahraga yang paling baik dilakukan selama hamil.


Hal ini disebabkan saat tubuh berada di dalam air hampir tanpa beban.
Selain itu, jarang terjadi peregangan pada rahim dan otot-otot dinding perut
pada saat anda berada dalam air. Berenang tidak saja memperkuat jantung
dan system peredaran darah, tetapi juga melatih otot serta menjaga bentuk
tubuh agar tetap padat dan kuat. Berenang pada ibu hamil tidak boleh
dilakukan di laut atau di tempat yang aliran airnya terlalu deras.

Berjalan kaki merupakan latihan olah tubuh yang paling sederhana dan
aman bagi hamil, dapat dilakukan dengan mudah, tanpa dibatasi waktu,
dapat dilakukan setiap hari. Sebaiknya, berjalan dimulai dengan langkah
yang lambat, secara perlahan-lahan lalu dipercepat, lalu kembali
diperlambat lagi sebelum akhirnya berhenti.Bila ibu merasakan ayunan kaki
terlalu cepat dan napas terasa sesak, maka sebaiknya langkah kaki
diperlambat. Berjalan kaki baik dilakukan pada pagi hari di tempat yang
udaranya segar, misalnya di sekitar persawahan, taman, atau kebun.

Yoga adalah bentuk latihan olah tubuh yang paling baik karena yoga tidak
hanya melatih otot tubuh, tapi juga membantu memahami cara kerja tubuh.
Latihan pernapasan adalah unsur yang terpenting dalam melakukan yoga.
Kemampuan untuk melakukan pernapasan dengan baik sangat
menguntungkan bagi ibu.Ketika ibu sedang berusaha mengendalikan
kontraksi rahim dan rasa sakit yang timbul maka kombinasi pernapasan
dalam yang terkontrol dan napas pendek dengan cepat yang biasa ibu
lakukan saat beryoga akan sangat membantu.Ada dua prinsip dasar dalam
berolahraga ini, yaitu meditasi dan asana (sikap dasar tubuh). Asana
dirancang untuk melatih berbagai daerah tubuh dengan gerakan yang lambat
dan terkendali. Jika dilakukan secara teratur, maka tubuh akan
lentur.Dengan berlatih dan menguasai asana tersebut, ibu akan memperoleh
pengendalian dan kesadaran tubuh yang lebih baik dan juga perasaan hati
yang damai. Dengan bermeditasi, ibu bisa menyelaraskan jiwa dan raga,
sehingga menjadi sempurna. Ketenangan pikiran dan hati ibu secara
langsung akan menular pada bayi dalam kandungan.

Referensi Siti Tyastuti: Asuhan Kebidanan Kehamilan (2016): Kemenkes RI

Soal 133
Vignette Seorang wanita, 28 tahun G2P1A0, hamil 32 minggu datang ke PMB untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan. Ibu mengatakan gerakan janin terasa
banyak. Hasil pemeriksaan: T 120/80 mmhg, N 80x/menit, S 37,1 oC, P 12
x/menit, janin intra uteri, teraba 3 bagian bulat besar, DJJ ditemukan di 2
tempat berbeda dengan hasil DJJ I 130x/menit, DJJ II 140x/menit, TFU 36
cm.
Pertanyaan Apakah diagnosa yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Gemelly
B. Sungsang
C. Letak lintang
D. Oblique
E. IUFD
Kunci A
PEMBAHASAN Tanda-tanda hamil kembar :
a. TFU lebih dari UK.
b. Teraba 3 bagian besar atau lebih.
c. Meraba 2 bagian besar berdampingan.
d. Meraba banyak bagian-bagian kecil.
e. DDJ terdengar di dua tempat dengan perbedaan frekuensi 10
denyut atau lebih dalam 1 menit.
f. USG; ditemukan 2 bayangan janin.
g. Foto rontgen ada 2 kerangka janin

Soal 134
Vignette Seorang wanita, 23 tahun G1P0A0, hamil 12 minggu datang ke PMB untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan. Ibu mengatakan ingin memberikan ASI
saja nantinya ketika bayi lahir. Hasil pemeriksaan: T 120/80 mmhg, N
80x/menit, S 37,1oC, P 12 x/menit, puting susu rata, tidak menonjol. Bidan
memberikan pendidikan kesehatan tentang persiapan laktasi.
Pertanyaan Apakah penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban A. Menarik-narik puting susu dengan pelan
B. Memakai nipple shield
C. Penjelasan jika nanti saat melahirkan, puting akan menjulur keluar
D. Tekan bagian puting kanan kiri yang berwarna hitam/kecoklatan dengan
kedua ibu jari
E. Mengkonsumsi makanan bergizi tinggi
Kunci C
PEMBAHASA Perawatan payudara selama Kehamilan
N 1. Umur kehamilan 3 bulan.
Payudara dan puting harus diperiksa sejak kunjungan pertama. Jika putingnya
cekung atau masuk kedalam maka harus memakai nipple shield yang dipakai
sejak kehamilan 12 minggu atau tekan areola mamae disamping kiri dan kanan
putting susu dengan kedua ibu jari sehingga putting susu keluar, lakukan setiap
hari. Pada ibu dengan putting susu rata tidak diperlukan persiapan khusus
karena perbaikan bentuk puting biasanya terjadi setelah melahirkan karena
puting lebih menjulur keluar.
2. Umur kehamilan 6-9 bulan
Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa, kemudian puting susu
sampai areola mamae (daerah sekitar puting dengan warna lebih gelap)
dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk
mempelunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga
mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol atau yang lainnya
yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting susu lecet.

Referensi Siti Tyastuti: Asuhan Kebidanan Kehamilan (2016): Kemenkes RI

Soal 135
Vignette Seorang wanita, 33 tahun G2P1A0, hamil 34 minggu datang ke PMB untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan. Ibu mengeluh punggungnya sering
nyeri. Hasil pemeriksaan: T 120/80 mmhg, N 80x/menit, S 37,1oC, P 12
x/menit, puting susu rata, tidak menonjol. Bidan menyimpulkan keluhan
yang dirasakan ibu hamil masih dalam batas normal. Bidan menyarankan
ibu untuk kembali datang melakukan kunjungan ulang.
Pertanyaan Kapankah waktu yang tepat untuk melakukan kunjungan ulang pada kasus
tersebut?
Pilihan jawaban A. 1 minggu setelah pemeriksaan
B. 2 minggu setelah pemeriksaan
C. 3 minggu setelah pemeriksaan
D. 4 minggu setelah pemeriksaan
E. 5 minggu setelah pemeriksaan
Kunci B
Penulis soal Wahyuningsih, SST, MKes
Asal institusi STIKes Estu Utomo
PEMBAHASAN Selama kehamilan waktu yang tersisa setelah pemeriksaan pertama, ibu
hamil diharapkan datang periksa ke klinik atau fasilitas kesehatan. Jadwal
pemeriksaan kehamilan diatur seperti; pada saat usia kehamilan 28 minggu,
pemeriksaan dilakukan 4 minggu sekali; setelah memasuki usia kehamilan
28 minggu sampai 36 minggu, pemeriksaan 2 minggu sekali; dan setelah
usia kehamilan 36 minggu sampai melahirkan pemeriksaan semakin intensif
yaitu satu minggu sekali. Apabila terdapat komplikasi, kelainan maka
diharapkan segera datang periksa dan tidak menunggu jadual pemeriksaan
berikutnya.

Referensi Siti Tyastuti: Asuhan Kebidanan Kehamilan (2016): Kemenkes RI

SOAL 136
Vignette Seorang perempuan usia 38 tahun bekerja sebagai seorang guru dengan
keadaan sosial ekonomi baik, datang ke Bidan, hamil 8 bulan mempunyai 4
orang anak, anak terkecil 12 tahun. Dia mengatakan sering merasakan lelah
dan pusing, dari hasil pemeriksaan didapatkankan tekanan darah 90/60 mmHg,
nadi 92 x/menit, RR 24 x/menit, suhu 360 C, Hb 13 gr %.
Petanyaan Dari kasus diatas kondisi perempuan tersebut dipengaruhi oleh faktor …..
Pilihan A. Gizi
jawaban B. Usia
C. Gaya hidup
D. Sosial ekonomi
E. Riwayat kesehatan
Kunci B
Pembahasan Usia pada ibu hamil yang melebihi masa produktif dapat menyebabkan
perubahan secara hormonal sehingga ibu hamil seringkali merasakan
kelelahan. Pada masa kehamilan ini otot- otot yang dimiliki ibu cenderung
berubah menjadi lembek dan juga lemah tidak seperti ketika belum hamil.

SOAL 137
Vignette Seorang perempuan usia 16 tahun datang ke BPM, hamil yang pertama usia
kehamilan 2 bulan, menstruasi pertama pada usia 9 tahun. Dia mengatakan
dalam 2 bulan ini mengalami pusing, mual dan nyeri uluh hati. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan tensi 100/60 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 20 x/menit,
suhu 360 C, perempuan ini tampak terlihat pucat, gugup dan bingung.
Petanyaan Faktor apakah yang mempengaruhi kondisi kehamilan perempuan tersebut ?
Pilihan A. Primimuda
jawaban B. Primipara
C. Partner abuse
D. Menarche dini
E. Latar belakang kepribadian
Kunci A
Penulis soal Mytha Febriany Pondaang, SST., M.Keb
Asal institusi Akbid Griya Husada Surabaya
Referensi Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta :
Salemba Medika
Henderson, C., Jones K. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC
Pembahasan Primi muda adalah terlalu muda, hamil pertama usia 16 tahun atau kurang

SOAL 138
Vignette Seorang wanita, 28 tahun, datang ke Bidan, dengan keluhan : mengeluarkan
darah dari vagina. Perut terasa mules. Saat ini hamil anak ke 2 Anak 1 usia 5
tahun. HPHT 12 Juni 2021. Hasil pemeriksaan : Tensi 110 mmHg, Nadi
88X/mnt, TFU 3 jari atas sympisis. Pada vagina tampak pengeluaran darah
sedikit. Pada pemeriksaan dalam didapatkan serviks masih menutup.
Petanyaan Berdasarkan score Poedji Rohyati, keadaan yang dialami oleh pasien
tersebut….
Pilihan A. Kehamilan Resiko Rendah, total skor : 2
jawaban B. Kehamilan Resiko Rendah, total skor : 6
C. Kehamilan Resiko Tinggi , total skor : 6
D. Kehamilan Resiko Tinggi , total skor : 10
E. Kehamilan Resiko Sangat tinggi, total skor : 12
Kunci D
Pembahasan Skor awal ibu hamil adalah 2, perdarahan dalam kehamilan skornya adalah 8
sehingga total skor poedji rohyati adalah 10 yang termasuk pada resiko tinggi.
SOAL 139
Vignette Seorang perempuan berusia 28 mengaku hamil anak pertama dengan usia
kehamilan 20 minggu datang ke BPM dengan keluhan mudah lelah.
Pemeriksaan fisik diperoleh hasil TD: 110/70 mmHg, S: 37,5oC, RR:
18x/menit, N: 80x/menit, konjungtiva pucat, Hb 8 mmHg.
Petanyaan Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut?
Pilihan A. Emesis
jawaban B. Hiperemesis
C. Hipotensi kehamilan
D. Hipertensi kehamilan
E. Anemia pada kehamilan
Kunci E

Pembahasan Kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan
III atau kadar < 10,5 gr% pada trimester II disebut anemia dalam kehamilan.

SOAL 140
Vignette Seorang wanita, 28 tahun, hamil anak ke 4, datang ke Puskesmas, dengan
keluhan : keluar darah sedikit berwarna merah segar dari vagina. HPHT 12
Oktober 2021. Hasil pemeriksaan : Tensi 120/80 mmHg, Nadi 120 X/mnt,
TFU pertengahan pusat dan px dengan letsu. Kontraksi dalam 10 menit tidak
ada.
Petanyaan Menurut anda, apa yang perlu dilakukan oleh bidan sesuai dengan kasus
diatas…
Pilihan A. Berikan tablet Fe kepada ibu
jawaban B. Berikan obat anti perdarahan
C. Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan USG
D. Oservasi 4 jam lagi untuk dilakukan pemeriksaan dalam
E. Melakukan pemeriksaan dalam untuk mematikan pembukaan serviks
Kunci C
Pembahasan Apabila dalam kehamilan terjadi patologi maka perlu dilakukan kolaborasi
dengan dokter untuk melakukan pemantauan janin salah satunya dengan
kolaborasi pelaksanaan USG dimana USG dalam kehamilan bermanfaat untuk
mengkonfirmasi apakah memang terjadi kehamilan dengan melihat apakah ada
kantung hamil atau tidak. Jika sudah terlihat kantung hamil, evaluasi apakah
ada dalam rahim atau luar rahim. Termasuk evaluasi apakah kantung hamilnya
satu atau dua (kembar). Setelah hamil semakin besar, perlu dipantau
perkembangan janin (membandingkan berat janin apakah sesuai dengan usia
kehamilan), memantau detak jantung bayi, ketuban, placenta dan lain-lain.
Mengevaluasi kelainan janin, melihat jenis kelamin.
SOAL 141
Vignette Seorang bayi perempuan, umur 9 bulan dibawa ke Puskesmas dengan
keluhan diare sejak 3 hari yang lalu. Hasil anamnesis: Bayi demam dan
malas minum. Hasil pemeriksaan: S 39oC, P 40 x/menit, FJ 126 x/menit,
mata cekung, turgor kulit > 2 detik.
Petanyaan Tindakan awal apa yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban A. Rujuk ke RS
B. Konsul ke dr. Anak
C. Observasi keadaan umum
D. Beri cairan untuk dehidrasi
E. Larutkan tablet zinc untuk diminum
Kunci D
PEMBAHASAN Konsep Teori:
Diare merupakan kehilangan cairan dan eletrolit secara berlebihan yang
terjadi karena frekuensi buang air besar lebih dari satu kali dengan bentuk
tinja encer atau cair. Kondisi diare dapat disertai dengan dehidrasi dengan
gejala klinis turgor kulit jelek atau kembali lambat (> 2 detik), ubun-ubun
dan mata cekung, membran mukosa kering, demam, mual muntah, letargis,
dan perubahan tanda vital yaitu nadi dan pernapasan cepat. Oleh karena itu
jika kondisi ini terjadi, maka perlu penanganan pertama yaitu terapi cairan
untuk rehidrasi dan pemberian obat-obatan.
Penyelesaian:
Berdasarkan kasus, hasil anamnesis didapatkan bahwa bayi mengalami
diare, demam, dan malas minum, serta pada hasil pemeriksaan ditemukan
bayi mengalami demam, mata cekung, turgor kulit kembali lambat. Hasil
pemeriksaan menunjukkan bahwa bayi mengalami diare disertai tanda
dehidrasi sehingga perlu penanganan awal yang tepat yaitu terapi cairan
untuk rehidrasi.
SOAL 142
Vignette Seorang bidan yang bertugas di Desa, mendapatkan data bahwa terdapat 1
bayi BBLR dari 10 kelahiran, bayi BBLR tersebut lahir di RS dan sekarang
sudah dirawat di rumah karena tidak memiliki biaya untuk merawat terlalu
lama di RS. Bidan beserta petugas kesehatan yang ada di Puskesmas
sedang mencari solusi yang tepat untuk perawatan bayi BBLR tersebut.
Petanyaan Perencanaan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban A. Memberikan informasi pada keluarga untuk menjaga kebersihan bayi
B. Membuat poster tentang pencegahan infeksi pada bayi BBLR
C. Mengajarkan ibu dan keluarga tentang metode kanguru
D. Melakukan penyuluhan tentang pencegahan hipotermi
E. Memotivasi keluarga untuk tetap memberikan nutrisi
Kunci C
PEMBAHASAN Konsep Teori:
Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti
inkubator dalam perawatan BBLR dengan beberapa kelebihan antara lain:
merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling
mendasar yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu
akan menjadi thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi mendapatkan
kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia), PMK memudahkan
pemberian ASI, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih
sayang. PMK dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah
menyusui dan ketidakpuasan ibu serta meningkatnya hubungan antara ibu
dan bayi serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Penelitian memperlihatkan PMK bermanfaat dalam menurunkan secara
bermakna jumlah neonatus atau bayi baru lahir yang meninggal,
menghindari bayi berat lahir rendah dari kedinginan (hipotermia),
menstabilkan bayi, mengurangi terjadinya infeksi, meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan bayi, meningkatkan pemberian ASI, dan
meningkatkan ikatan (bonding) antara ibu dan bayi. Terdapat tiga
penelitian dengan metodologi pengujian terkontrol secara acak yang
membandingkan PMK dengan perawatan konvensional (menggunakan
inkubator). Data Cochrane menunjukkan bahwa jumlah kematian bayi
yang dilakukan PMK lebih sedikit dibandingkan bayi yang dirawat dalam
inkubator. Penelitian di Addis Abeba memperlihatkan jumlah bayi yang
meninggal pada kelompok PMK sebesar 22,5 % sedangkan pada kelompok
non PMK sebesar 38% (p<0,05).
Penyelesaian:
Berdasarkan kasus, disebutkan bahwa keluarga tidak memiliki biaya untuk
melakukan perawatan bayi BBLR di RS sehingga perlu alternatif
perawatan yang efektif untuk bayi BBLR di rumah. Menurut hasil
penelitian, disebutkan bahwa perawatan metode kanguru dapat menjadi
alternatif pengganti inkubator, hal tersebut telah terbukti secara ilmiah,
oleh karena itu jawaban yang paling tepat pada kasus tersebut adalah
mengajarkan ibu dan keluarga tentang perawatan metode kanguru.

SOAL 143
Vignette Seorang wanita membawa anaknya umur 10 bulan ke Puskesmas dengan
keluhan batuk dan pilek sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: anak
demam, selalu memuntahkan makanan dan minuman yang diberikan. Hasil
pemeriksaan: N 120 x/menit, S 39oC, P 62 x/menit, pada saat bernapas
tampak tarikan dinding dada kedalam.
Petanyaan Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban A. Pneumonia
B. Demam
C. ISPA
D. Batuk
E. Pilek
Kunci A
PEMBAHASAN Konsep Teori:
Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut bagian
bawah (paru) yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae
ditandai dengan gejala demam, batuk, pilek, napas cepat dan sesak (ada
tarikan dinding dada kedalam).

Penyelesaian:
Berdasarkan kasus, hasil anamnesis didapatkan bahwa bayi mengalami
keluhan batuk dan pilek disertai demam dan muntah dan hasil pemeriksaan
menunjukkan gejala takikardi, terdapat tarikan dinding dada kedalam pada
saat bernapas, sehingga diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut
adalah pneumonia.

SOAL 144
Vignette Seorang wanita membawa bayinya umur 7 hari ke BPM dengan keluhan
mata bayi terlihat kuning sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: bayi
hanya diberi ASI, bayi minum setiap 2 – 3 jam. Hasil pemeriksaan: N 120
x/menit, S 36,5oC, P 42 x/menit.
Petanyaan Apakah konseling yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban A. Melakukan observasi keadaan umum
B. Menyarankan konsultasi ke dr. Anak
C. Menganjurkan untuk periksa ke RS
D. Melanjutkan pemberian ASI
E. Menjemur bayi setiap pagi
Kunci D
PEMBAHASAN Konsep Teori:
Ikterus adalah warna kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa yang terjadi
karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah. Ikterus terbagi menjadi
dua, yaitu ikterus fisiologis dan patologis. Ikterus fisioligis ditandai dengan
munculnya warna kuning pada hari ke-2 atau 3 dan menghilang pada hari
ke-10, keadaan umum bayi baik, minum ASI, berat badan naik, tidak ada
pembesaran hati atau limpa, buang air besar atau kecil biasa. Penanganan
umum ikterus fisiologis dengan menjaga suhu tubuh bayi agar tetap stabil,
memberikan ASI sedini mungkin dengan jumlah yang mencukupi, jika
keadaan bayi memburuk perlu dirujuk ke RS.

Penyelesaian:
Berdasarkan kasus, didapatkan bahwa bayi mengalami ikterus fisiologis
karena gejala klinis yang muncul adalah kuning terjadi pada hari ketujuh,
bayi hanya diberi ASI, hasil pemeriksaan tidak ada gejala klinis ikterus
patologis, sehingga penanganan umum yang paling tepat adalah perawatan
ikterus fisiologis yaitu tetap melanjutkan pemberian ASI.

SOAL 145
Vignette Seorang bidan Puskesmas mendapatkan data bahwa cakupan ASI Eksklusif
di wilayah kerjanya mengalami penurunan. Hasil pengkajian ditemukan
permasalahan bahwa bayi yang lahir di PMB pada saat pulang tidak
diberikan informasi mengenai pentingnya bayi diberi ASI. Menurut
informasi masyarakat disebutkan bahwa bidan tersebut membekali susu
formula ketika pasien akan pulang ke rumah.
Petanyaan Tindakan apakah yang tepat untuk mengatasi kasus tersebut?
Pilihan jawaban A. Membuat spanduk tentang promosi ASI eksklusif
B. Melakukan musyawarah bersama pihak puskesmas
C. Menjalin kerjasama antar PMB untuk promosi ASI eksklusif
D. Memberikan dukungan pada keluarga untuk memberikan ASI
E. Mengumpulkan keluarga yang memiliki bayi untuk penyuluhan
pentingnya ASI
Kunci C
PEMBAHASAN Konsep Teori:
ASI merupakan makanan terbaik dan terlengkap untuk bayi usia dini
karena menyusui pada periode ini dapat meningkatkan hubungan kasih
sayang antara ibu dan anak. Memberi minuman atau makanan selain ASI
pada usia 0 – 6 bulan akan membuat alergi pada bayi karena lambung bayi
yang masih belum siap. Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 128,
disebutkan bahwa setiap bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif sejak
dilahirkan sampai 6 bulan, kecuali atas indikasi medis. Barangsiapa yang
dengan sengaja menghalangi pemberian ASI dipidana penjara paling lama
1 tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00.

Penyelesaian:
Berdasarkan kasus, dapat diketahui bahwa memberikan minuman atau
makanan pada bayi selain ASI akan menyebabkan alergi pada bayi, hak
bayi adalah mendapatkan ASI, hal ini tercantum pada UU No. 36 tahun
2009, oleh karena itu tindakan bidan yang menolong persalinan atau bidan
yang memiliki PMB seharusnya memberikan konseling tentang pentingnya
pemberian ASI pada bayi.

SOAL 146
Vignette Seorang perempuan, umur 16 tahun, datang ke PMB untuk periksa. Keluhan
: nyeri saat BAK . Anamnesis: sejak 2 minggu ini tinggal di kost, merasa
cemas karena baru pertama kali berpisah dengan keluarga . Hasil pemeriksaan
TD: 120/80 MmmHg,N: 76 x/menit, S:36,3 0 C. Inspeksi : Vagina tampak
kemerahan dan keluar cairan warna putih seperti susu,
Pertanyaan Apakah penyebab yang paling tepat pada kasus tersebut?

Pilihan A. Trichomonas
jawaban B. N.Gonorrhoe
C. Candinda albicans
D. Vaginosis Bakterial
E. Treponema Palidum

Kunci C. Candinda albicans

Pembahasan Penyakit : vaginitis kandida


Penyebab : Candida albicans
Karakteristik :Penghuni vagina normal, bukan penyakit menular seksual
Factor resiko : DM, Imunosupresi,obesitas,perubahan hormonal
Keluhan : pruritis,iritasi vagina,disuria.
Cairan vagina: berwarna putih seperti susu,tidak berbau

SOAL 147
Vignette Seorang perempuan, umur 11 tahun, datang diantar ibunya ke PMB untuk
konsultasi. Keluhan : nyeri di daerah dada. Anamnesis : sejak 2 minggu yang
lalu payudaranya membesar dan sakit . Hasil pemeriksaan : TD 110/80
mmHg, N 75x/menit, P 20 x/menit, S 36,5 C. Inspeksi: pembesaran daerah
payudara , putting susu tampakmenonjol

Pertanyaan Apakah tanda pubertas yang tepat pada kasus tersebut?

Pilihan A. Amenore
jawaban B. Pubarche
C. Thelarche
D. Menarche
E. Adrenarche

Kunci C. Thelarche

Pembahasan Pertumbuhan fisik perempuan pada masa pubertas


Tanda seks sekunder dicapai kemudian kemampuan reproduksi seks
Perubahan fisik menyertai perkembangan masa pubertas
Perubahan fisik di pengaruhi oleh system hormonal, nutrisi geografi, paparan
sinar matahari
Pertumbuhan payudara( thelarche) yang paling cepat dikenali diikuti rambut
pubis puncak pertumbuhan menarche
Stadium 2 Tarner: payudara bersemi,dapat dilihat dan teraba gundukan
jaringan payudara dengan diameter areaola kurang dari 2 cm,putting susu
berkembang menjadi beberapa derajat.

SOAL 148
Vignette Sepasang calon pengantin , umur 20 tahun datang ke PMB. Keluhan : ingin
segera hamil. Anamnesis : 2 minggu lagi akan menikah, saat ini sedang
menderita malaria . Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80 mmHg, N
80x/menit, S 38 0 C, P 24x/menit. Bidan memberikan konseling Pra nikah.

Pertanyaan Apa kemungkinan paling besar komplikasi kehamilan pada kasus tersebut ?

Pilihan A. KET
jawaban B. Abortus
C. Pre eklampsia
D. Mola Hidatidosa
E. Hipertensi kronik

Kunci B. Abortus

Pembahasan Perempuan hamil yang mengalami infeksi ditandai dengan demam tinggi
Infeksi yang sering terjadi : influenza, pielitis,malaria sebagai presdiposisi
mengalami abortus

SOAL 149
Vignette Seorang perempuan, umur 19 tahun, datang ke PMB untuk konsultasi. Keluhan
: merasa cemas untuk menikah . Anamnesis: keluarga menjodohkan karena
masalah ekonomi,3 bulan tidak menstruasi. Siklus menstruasi sebelumnya
teratur tiap 28 hari. Hasil pemeriksaan KU baik, CM, TD 110/70mmHg, N
82x/menit, S 37,4C, P 21x/menit. Palpasi tidak teraba balotement.

Pertanyaan Apa diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?

Pilihan A. Amenorea
jawaban B. Polimenorea
C. Hipomenorea
D. Hipermenorea
E. Oligomenorea

Kunci A. Amenorea

Pembahasan Amenorea:
Definisi tidak terjadinya haid
Definisi: wanita tidak mengalami haid yang mencakup salah satu dari 3 tanda
1. Tidak haid sampai usia 14 tahun , tidak disertai adanya pertumbuhan
/perkembangan tanda kelamin sekunder
2. Tidak haid sampai usia 16 tahun ,disertai adanya pertumbuhan normal
dan perkembangan tanda kelamin sekunder
3. Tidak terjadi haid sedikitnya 3 bulan berturut turut pada perempuan
yang sebelumnya pernah haid

SOAL 150
Vignette Sepasang suami istri berusia 21 tahun datang ke PMB untuk konsultasi.
Keluhan : ingin punya anak. Anamnesis : sudah 2 tahun menikah , hubungab
seks rutin setiap 2 hari sekali tanpa menggunakan kontrasepsi apapun, siklus
menstruasi istri normal. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80mmHg,
N 80x/menit, S 36,4 0 C, P 20x/menit, IMT 29 ,tidak terdapat pembesaran
didaerah perut bagian bawah.

Pertanyaan Apa pemeriksaan yang perlu dilakukan pada kasus tersebut ?

Pilihan A. ovum
jawaban B. Testis
C. uterus
D. Sperma
E. Skrotum

Kunci D. Sperma

Pembahasan Pemeriksaan penunjang infertilitas pada pria


Analisis sperma
Penting dilakukan pada awal kunjungan pasutri dengan masalah infertilitas
Kontribusi infertilitas dari pria : 40 %
Analisis sperma meliputi :
Volume, waktu likuefaksi,PH,konsentrasi sperma,jumlah sperma total, lurus
gerak, morfologi.vitalitas dan lekosit

SOAL 151
VIGNETTE Seorang perempuan umur 21 tahun datang ke Poskesdes, untuk konsultasi
tentang metode kontrasepsi, hasil anamnesa: klien baru menikah satu
bulan belum ingin hamil, sudah melakukan kontak seksual dengan suami,
sekarang menstruasi hari kedua. Hasil pemeriksaan: KU ibu baik, TD
120/80 mmHg, N 82x/menit, P 20 x/menit, S36,8°C
PERTANYAAN Apakah asuhan yang tepat sesuai kasus diatas?
PILIHAN A. Penggunaan pil
JAWABAN B. Pemasangan AKBK langsung
C. Pemasangan AKDR langsung
D. Pemakaian suntik kombinasi
E. Pemberian konseling metode kontrasepsi
KUNCI E
Pembahasan Target utama pelayanan kontrasepsi adalah Pasangan Usia Subur (PUS).
Konseling merupakan proses pertukaran informasi dan interaksi positif
antara klien dan petugas untuk membantu klien mengenali kebutuhannya.
Pemberian konseling ini merupakan tahapan awal asuhan yang harus
diberikan kepada klien sebelum mendapatkan pelayanan KB sesuai
pilihan.

SOAL 152
VIGNETTE Seorang perempuan umur 32 tahun G3P2A2 UK 36 minggu datang ke
Poskesdes ingin menggunakan alat kontrasepsi langsung setelah
melahirkan. Hasil anamnesa: Ibu masih ingin punya anak lagi. Hasil
pemeriksaan Ku ibu baik, TTV TD 130/90 mmHg, N 88 x/menit, P 18
x/menit.
PERTANYAAN Apa metode kontrasepsi yang tepat sesuai kasus di atas?
PILIHAN A. Pil
JAWABAN B. AKDR pascaplasenta
C. AKBK
D. Suntik Kombinasi
E. MOW
KUNCI B
Pembahasan Kata kunci yang harus diperhatikan disini adalah “kontrasepsi langsung
setelah melahirkan”. Satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa langsung
digunakan setelah melahirkan adalah IUD/AKDR pascaplasenta.
Pemasangan IUD/AKDR postplasenta dapat dilakukan 10 menit setelah
plasenta lahir.

SOAL 153
VIGNETTE Seorang perempuan umur 20 tahun P0A0 datang ke Poskesdes, untuk
konsultasi tentang metode kontrasepsi, hasil anamnesa: ibu baru menikah
satu minggu yang lalu ingin menunda kehamilannya 1 tahun. Riwayat
menstruasi teratur, 5-7 hari tidak ada nyeri haid. Ibu sekarang menstruasi
hari kedua. Hasil pemeriksaan: KU ibu baik, TTV TD 120/80 mmHg, N
88 x/menit, P 16 x/menit. Terdapat darah menstruasi ½ pembalut.
PERTANYAAN Apa metode kontrasepsi yang tepat sesuai kasus di atas?
PILIHAN A. Pil Progestin
JAWABAN B. Pil Kombinasi
C. Suntik progestin dan kombinasi
D. AKDR
E. AKBK
KUNCI A
Pembahasan Klien usia 20 tahun ingin menunda kehamilan selama 1 tahun setelah
menikah. Kontrasepsi yang paling sesuai adalah pil progestin karena
efektivitasnya dalam mencegah kehamilan sangat tinggi sekitar 97-99%,
setelah berhenti minumpun kembalinya kesuburan akan jauh lebih cepat,
tidak dalam hitungan bulan bahkan tahun tapi cukup mingguan, yaitu
sekitar 2 minggu sampai 3 bulan. Sehingga setelah berhenti minum pil
progestin klien dapat segera program untuk hamil/mempunyai anak.

SOAL 154
VIGNETTE Pasangan usia subur (PUS), istri 28 tahun dan suami 30 tahun P2A2.
Datang ke Poskesdes untuk konsultasi tentang metode kontrasepsi. Hasil
anamnesa: rencana ingin mempunyai satu anak lagi, mestruasi teratur,
dysmenohoe (-) lama 4-6 hari. Ibu sekarang menstruasi hari pertama.
Pasangan ingin KB jangka panjang yang tidak memberikan efek
hormonal. Hasil pemeriksaan: KU ibu baik, TTV TD 120/80 mmHg, N 88
x/menit, P 16 x/menit. Terdapat darah menstruasi ½ pembalut.
PERTANYAAN Apametodekontrasepsi yang tepatpadakasus di atas?
PILIHAN A. Pil
JAWABAN B. AKDR
C. AKBK
D. Suntik Kombinasi
E. MOW/ MOP
KUNCI B
Pembahasan Kata kunci soal disini adalah klien ingin menggunakan KB jangka panjang
dan tidak mempunyai efek hormonal, sehingga alat kontrasepsi yang
paling sesuai adalah AKDR. Pil, AKBK, dan suntik kombinasi
mengandung horomonal yang tentu saja mempunyai efek hormonal dalam
tubuh, sedangkan MOW/MOP tidak sesuai karena klien masih ingin
mempunyai satu anak lagi.

SOAL 155
VIGNETTE Seorang perempuan umur 27 tahun datang ke Poskesdes dengan keluhan
pusing sejak menggunakan alat kontrasepsi pil Kombinasi. Hasil
anamnesa: Ibu memiliki riwayat siklus menstruasi yang tidak teratur.
Hasil pemeriksaan: KU ibu lemah, TD: 140/90 mmHg, N: 80 x/mnt, S:
36,8 0C.
PERTANYAAN Apakah konseling yang tepat sesuai kasus diatas?
PILIHAN A.Tetap mempertahankan alat yang dipakai
JAWABAN B. Tidak menggunakan alat kontarasepsi
C. Ganti metode kontrasepsi hormonal yang lain
D.Ganti metode kontrasepsi non hormonal
E. Ganti metode kontrasepsi alamiah
KUNCI D
Pembahasan Pusing merupakan efek samping dari penggunaan KB hormonal, baik
kombinasi maupun progestin, sehingga dapat diasumsikan bahwa jika
tetap menggunakan KB hormonal apapun maka keluhan pusing tetap
dirasakan oleh klien. Penggunaan KB non hormonal paling sesuai untuk
klien karena tidak menimbulkan efek pusing dan dapat memperbaiki
siklus menstruasi klien menjadi lebih teratur.

SOAL 156
VIGNETTE Seorang perempuan umur 37 tahun P1A0 datang ke Poskesdes dengan
keluhan terdapat benjolan pada payudara sebelah kiri teraba sejak 1 bulan,
di sertai rasa nyeri dan riwayat tidak pernah menyusui . Hasil
pemeriksaana TD 110/70 mmHg, S 37°C ,N 88x/mnt ,P 24x/mnt. Palpasi
payudara terdapat benjolan tidak dapat di gerakkan dan kulit tampak
seperti kulit jeruk
PERTANYAAN Apakah diagnosa yang tepat pada kasus diatas?
PILIHAN A. Ca mame
JAWABAN B. Fibroandenoma mamae
C. Kista mamae
D. Mastitis
E. Kisosarcoma fillodes
KUNCI A. Ca mame
PEMBAHASAN A. Ca mame
Faktor resiko Ca mamae adalah nuliparitas, menarche pada umur
muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada
umur tua. Keluhan utama penderita antara lain benjolan di payudara
tidak dapat digerakkan, kecepatan tumbuh dengan/tanpa rasa
sakit, nipple discharge, retraksi puting susu, dan krusta, kelainan
kulit, dimpling, peau d’orange, ulserasi,venektasi, dan benjolan
ketiak dan edema lengan.
B. Fibroandenoma mamae
Merupakan neoplasma jinak yang terbentuk baik dalam jaringan
payudara glandular maupun dalam jaringan stromal. Fibroadenoma
biasa terjadi pada usia 20 hingga 30-an tahun. Benjolan pada payudara
dapat digerakkan.
C. Kista mamae
Kista payudara adalah kantung di payudara berbentuk oval atau bulat
yang berisi cairan dan biasanya tidak bersifat ganas (jinak).
D. Mastitis
Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara. Mastitis
merupakan kondisi yang sering terjadi pada ibu menyusui, dan bisa
mengganggu proses pemberian nutrisi kepada bayi.
E. Lipoma
Adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang
terdiri dari lemak. Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat
digerakkan, dan tidak nyeri,

SOAL 157
VIGNETTE Seorang perempuan umur 19 tahun datang ke PMB, menyatakan
dari keluarga mempunyai riwayat kanker payudara. Ia khawatir
mengalami hal yang sama. Bidan memberikan konseling tentang
deteksi dini kanker payudara dengan SADARI.
PERTANYAAN Kapankah waktu yang tepat untuk dilakukan deteksi dini kanker
payudara?
PILIHAN A. Saat menstruasi
JAWABAN B. Menjelang mentruasi
C. Beberapa hari setelah mentruasi
D. Hari pertama menstruasi
E. Setiap saat
KUNCI C. Beberapa hari setelah mentruasi
PEMBAHASAN A. Saat menstruasi, menjelang menstruasi, hari pertama menstruasi
Tidak dianjurkan karena kadar hormon berfluktuasi sehingga
menyebabkan perubahan pada tubuh, termasuk pada payudara
yang mengencang.
B. Beberapa hari setelah mentruasi
Dianjurkan karena kadar hormon setelah beberapa hari
menstruasi akan kembali stabil sehingga tidak menyebabkan
perubahan pada tubuh khususnya payudara.
C. Setiap saat
Kurang jelas jika setiap saat, dianjurkan setelah menstruasi.

SOAL 158
VIGNETTE Seorang perempuan umur 21 tahun belum menikah, datang ke PMB
dengan keluhan menstruasinya tidak teratur, kadang-kadang dua bulan
sekali baru mentruasi. Hasil pemeriksaana TD 110/70 mmHg, S 37°C ,N
78x/mnt ,P 20x/mnt.

PERTANYAAN Apakah dignosa yang paling tepat sesuai kasus diatas?

PILIHAN A. Hipomenorea
JAWABAN B. Oligomenorea
C. Dismenorea
D. Hiperminorea
E. Amenorea
KUNCI B. Oligomenorea
PEMBAHASAN A. Hipomenorea
adalah perdarahan dengan jumlah darah sedikit (<40 ml),
B. Oligomenorea
Adalah Siklus menstruasi lebih panjang atau lebih dari 35 hari
dengan jumlah perdarahan tetap sama. (dikasus menyebutkan
kadang-kadang dua bulan sekali baru mentruasi).
C. Dismenorea
Adalah Rasa nyeri saat menstruasi yang berupa kram ringan pada
bagian kemaluan sampai terjadi gangguan dalam tugas sehari-hari.
D. Hiperminorea
Adalah Perdarahan menstruasi yang lebih lama atau lebih banyak
dari biasanya (lebih dari 8 hari) dan mengganti pembalut 5-6 kali per
hari.
E. Amenorea
adalah keadaan tidak ada menstruasi untuk sedikitnya 3 bulan
berturut-turut

SOAL 159
VIGNETTE Seorang perempuan umur 41 tahun , P7A1 datang ke puskesmas
dengan keluhan mengalami keputihan berbau, gatal dan berwarna
hijau serta mengeluarkan darah setiap selesai hubungan seksual
dengan suaminya sejak 1 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaana TD
110/70 mmHg,S 37 C ,N 78x/mnt ,P20x/mnt.

PERTANYAAN Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat sesuai kasus tersebut ?

PILIHAN A. Papsmear
JAWABAN B. Elektrokardiogram
C. Ultrasonografi
D. Eliza test
E. Rapid test
KUNCI A. Papsmear
PEMBAHASAN A. Papsmear
Adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi
adanya kanker serviks. (dari kasus menunjukkan adanya
gejala yang mengarah ke kanker serviks yaitu mengalami
keputihan berbau, gatal dan berwarna hijau serta
keluarnya darah saat berhubungan seksual)
B. Elektrokardiogram
adalah tes untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik
jantung menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik
(elektrokardiograf).
C. Ultrasonografi
Adalah prosedur pemindaian dengan menggunakan teknologi
gelombang suara berfrekuensi tinggi. Tujuan USG adalah
untuk menghasilkan gambar organ tubuh bagian dalam.
D. Eliza test
adalah tes skrining pertama yang digunakan secara luas
untuk HIV
E. Rapid test
Rapid test adalah metode pemeriksaan / tes secara cepat
didapatkan hasilnya.

SOAL 160
Vignette Seorang perempuan umur 37 tahun P1A0 datang ke Poskesdes dengan
keluhan terdapat benjolan pada payudara sebelah kiri teraba sejak 1 bulan,
di sertai rasa nyeri dan riwayat tidak pernah menyusui . Hasil
pemeriksaana TD 110/70 mmHg, S 37°C ,N 88x/mnt ,P 24x/mnt. Palpasi
payudara terdapat benjolan tidak dapat di gerakkan dan kulit tampak
seperti kulit jeruk.
Pertanyaan Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat sesuai kasus tersebut ?
Pilihan A. Elektrokardiogram
B. Mamografi
Jawaban
C. Ultrasonografi
D. Eliza test
E. Rapid test
Kunci B. Mamografi
PEMBAHASAN A. Elektrokardiogram
adalah tes untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung
menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik (elektrokardiograf).
B. Mamografi
Adalah prosedur pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X atau
rontgen dosis rendah untuk mengambil gambar jaringan payudara.
C. Ultrasonografi
Adalah prosedur pemindaian dengan menggunakan teknologi
gelombang suara berfrekuensi tinggi. Tujuan USG adalah untuk
menghasilkan gambar organ tubuh bagian dalam.
D. Eliza test
adalah tes skrining pertama yang digunakan secara luas untuk HIV
E. Rapid test
Rapid test adalah metode pemeriksaan / tes secara cepat didapatkan
hasilnya.

SOAL 161
VIGNETTE Seorang perempuan umur 28 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 40 minggu,
kala I di BPM ditemani suami, dengan keluhan sering mulas. Hasil
anamnesis : nyeri hingga menjalar ke pinggang, minta digosok pada
bagian yang nyeri. Hasil pemeriksaan : TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit,
S 37◦C, P 24 x/menit, kontraksi 3x/10’/50”, DJJ 135 x/menit, penurunan
3/5, pembukaan 6 cm, selaput ketuban (+).
PERTANYAAN/ Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut ?
LEAD IN
PILIHAN A. Menganjurkan ibu istirahat
JAWABAN B. Memberikan kompres dingin
C. Mengajarkan relaksasi pernapasan
D. Melibatkan suami dalam manajemen pengurangan nyeri
E. Menjelaskan fisiologi persalinan
KUNCI D. Melibatkan suami dalam manajemen pengurangan nyeri
PEMBAHASAN Pijatan dapat membantu meminimalkan nyeri. Manfaat pendamping
(suami atau keluarga) membuat adanya keterlibatan emosi dan
menimbulkan kasih sayang. Oleh karena itu dengan adanya pendamping
maka bidan sangat terbantu dalam memberikan dukungan psikologis
pada ibu serta memberikan pijatan yang dapat membantu ibu lebih rileks
dalam menjalani proses persalinannya.

SOAL 162
VIGNETTE Seorang perempuan umur 24 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 40
minggu, kala II di BPM ditemani suami, dengan keluhan mulas tak
tertahankan. Hasil anamnesis : merasa gerah, perasaan ingin BAB. Hasil
pemeriksaan : TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,8◦C, P 24 x/menit,
DJJ 148 x/menit, kontraksi 4x/10’/50”, kepala janin sudah tampak 5-6
cm di vulva.

PERTANYAAN/ Apakah langkah asuhan selanjutnya pada kasus tersebut ?


LEAD IN
PILIHAN A. Memberitahu ibu bahwa perlu dilakukan episiotomi
JAWABAN B. Melibatkan suami untuk memberi minum
C. Memfasilitasi ibu melakukan posisi meneran
D. Memasang sarung tangan DTT
E. Memasukkan oksitosin 10 IU ke dalam spuit
KUNCI C. Memfasilitasi ibu melakukan posisi meneran
PEMBAHASAN Posisi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan ibu untuk meneran.
Seorang bidan hendaknya membiarkan ibu bersalin memilih sendiri
posisi persalinan yang diinginkannya dan bukan berdasarkan keinginan
bidan. Kebebasan untuk memutuskan posisi yang dipilihnya akan
membuat ibu lebih merasa nyaman.

SOAL 163
VIGNETTE Seorang perempuan umur 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 40
minggu, kala I di BPM, dengan keluhan sering mulas. Hasil anamnesis :
sudah keluar lendir darah, kontraksi makin sering, memilih berbaring.
Hasil pemeriksaan : TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36,8◦C, P 24
x/menit, DJJ 135 x/menit, kontraksi 3x/10’/50”, penurunan 2/5,
pembukaan 7 cm, selaput ketuban (+), UUK kiri depan.
PERTANYAAN/ Apakah posisi yang paling tepat pada kasus tersebut ?
LEAD IN
PILIHAN A. Duduk
JAWABAN B. Telentang
C. Miring kanan
D. Miring kiri
E. Setengah duduk
KUNCI D. Miring kiri
PEMBAHASAN Tidur miring ke kiri membantu sirkulasi darah janin tidak terhambat dan
kerja jantung ibu lebih mudah karena berat badan janin tidak menekan
vena cava inferior.

SOAL 164
VIGNETTE Seorang perempuan umur 19 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38
minggu, kala I di puskesmas, dengan keluhan keluar lendir darah. Hasil
pemeriksaan : TD 110/80 mmHg, N 84 x/menit, S 37◦C, P 24 x/menit,
TFU 28 cm, konvergen, kontraksi 3x/10’/40”, DJJ 145 x/menit. Rencana
pasien dirujuk tanpa pemeriksaan dalam terlebih dahulu.
PERTANYAAN/ Apakah alasan yang paling tepat untuk merujuk pada kasus tersebut ?
LEAD IN
PILIHAN A. Usia ibu
JAWABAN B. Masa gestasi
C. His belum adekuat
D. Belum inpartu
E. Penurunan kepala 5/5
PEMBAHASAN Mulai penurunan kepala janin pada primigravida pada usia kehamilan 36
minggu. Hal ini disebabkan akibat mengencangnya otot dinding perut,
tarikan kuat ligamentum yang menyangga rahim, bentuk kepala janin
sesuai dengan pintu atas panggul, gaya berat kepala janin serta karena
adanya kontraksi Braxton Hicks.
Pada kasus terdapat kepala janin belum masuk PAP pada primigravida,
sedangkan usia kehamilan sudah 38 minggu. Perlu dicurigai adanya :
1. Kepala janin lebih besar dari panggul ibu
2. Berat bayi melebihi 4000 gram (makrosomia)
3. Rongga panggul ibu sempit
4. Bayi terlilit tali pusat atau adanya tumor yang menutupi rongga
panggul ibu.
5. Plasenta previa

SOAL 165
VIGNETTE Seorang perempuan umur 39 tahun, G4P3A0, usia kehamilan 40
minggu, dalam kala III persalinan di BPM. Pada proses kala II sangat
cepat. Bayi diletakkan di abdomen, tampak darah keluar tiba-tiba dari
vulva. Hasil pemeriksaan : tidak ada janin kedua, fundus keras.
PERTANYAAN/ Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut ?
LEAD IN
PILIHAN A. Melahirkan plasenta
JAWABAN B. Memotong tali pusat
C. Masase fundus
D. Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM
E. Memeriksa apakah ada janin kedua
KUNCI D. Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM
PEMBAHASAN Pada langkah Asuhan Persalinan Normal setelah janin dilahirkan dan
memastikan tidak adanya janin kedua maka tindakan selanjutnya adalah
menyuntikkan oksitosin 10 IU secara intramuskular (IM).

SOAL 166
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 22 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan
terlambat haid. Hasil anamnesis: menikah 3 minggu yang lalu, siklus haid
teratur. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 52 kg, TB 158 cm, status BB
(IMT) normal, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,5 oC,
HCG urine (+).
PERTANYAAN Berapakah peningkatan berat badan selama kehamilan yang dianjurkan
pada kasus tersebut?
PILIHAN A. 12,5 – 18 kg
JAWABAN B. 12 – 18,5 kg
C. 11,5 – 16 kg
D. 7 – 11,5 kg
E. 5 – 9 kg
KUNCI C. 11,5 – 16 kg
PEMBAHASAN Peningkatan berat badan yang dianjurkan selama kehamilan disesuaikan
dengan status berat badan ibu hamil berdasarkan perhitungan indeks masa
tubuh (IMT) di awal kehamilan. Menurut pedoman IOM-WHO, kisaran
peningkatan berat badan yang dianjurkan untuk kategori perempuan
hamil, adalah sebagai berikut:
Rekomendasi
peningkatan BB
IMT Status BB
selama
kehamilan
<18,5 kg / m2 berat badan kurang 12,5 -18 kg
18,5–24,9 kg / m2 berat normal 11,5-16 kg
kelebihan berat
25–29,9 kg / m2 7-11,5 kg
badan
≥30 kg / m2 obesitas 5-9 kg
Pada kasus tersebut, status BB ibu hamil adalah berat badan normal,
sehingga peningkatan BB yang dianjurkan selama kehamilan adalah 11,5-
16 kg (Jawaban C).

Peningkatan berat badan yang berlebihan pada kehamilan berkaitan


dengan kejadian makrosomia, besar untuk usia kehamilan, persalinan SC,
diabetes gestasional, dan hipertesi. Sedangkan, peningkatan berat badan
yang kurang pada kehamilan berkaitan dengan berat lahir rendah, kecil
untuk usia kehamilan, dan kelahiran prematur.

SOAL 167
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 28 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan
terlambat haid. Hasil anamnesis: menikah 4 tahun yang lalu, siklus haid
teratur. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 65 kg, TB 155 cm, TD 110/70
mmHg, N 82 x/menit, P 22 x/menit, S 36,7 oC, HCG urine (+), status gizi
(IMT) lebih.
PERTANYAAN Berapakah peningkatan berat badan selama kehamilan yang dianjurkan
pada kasus tersebut?
PILIHAN A. 5 – 9 kg
JAWABAN B. 7 – 11,5 kg
C. 11,5 – 16 kg
D. 12,5 – 18 kg
E. 12 – 18,5 kg
KUNCI B. 7 – 11,5 kg
PEMBAHASAN Peningkatan berat badan yang dianjurkan selama kehamilan disesuaikan
dengan status berat badan ibu hamil berdasarkan perhitungan indeks masa
tubuh (IMT) di awal kehamilan. Menurut pedoman IOM-WHO, kisaran
peningkatan berat badan yang dianjurkan untuk kategori perempuan
hamil, adalah sebagai berikut:
IMT Status BB Rekomendasi
peningkatan BB
selama
kehamilan
<18,5 kg / m2 berat badan kurang 12,5 -18 kg
18,5–24,9 kg / m2 berat normal 11,5-16 kg
kelebihan berat
25–29,9 kg / m2 7-11,5 kg
badan
≥30 kg / m2 obesitas 5-9 kg
Pada kasus tersebut, status BB ibu hamil adalah berat badan lebih /
overweight, sehingga peningkatan BB yang dianjurkan selama kehamilan
adalah 7-11,5 kg (Jawaban B).

Peningkatan berat badan yang berlebihan pada kehamilan berkaitan


dengan kejadian makrosomia, besar untuk usia kehamilan, persalinan SC,
serta diabetes gestasional, dan hipertesi. Sedangkan, peningkatan berat
badan yang kurang pada kehamilan berkaitan dengan berat lahir rendah,
kecil untuk usia kehamilan, dan kelahiran prematur.

SOAL 168
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 28 tahun, datang ke Puskesmas dengan
keluhan merasa hamil. Hasil anamnesis: tidak haid sejak ± 3 bulan yang
lalu, menikah 4 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 58 kg,
TB 160 cm, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 22 x/menit, S 36,5 oC,
HCG urine (+).
PERTANYAAN Pemeriksaan apakah yang paling tepat pada rencana asuhan kasus
tersebut?
PILIHAN A. USG
JAWABAN B. Test lab
C. Konseling gizi
D. Kesehatan gigi
E. Skrining risiko tinggi
KUNCI A. USG
PEMBAHASAN Pemeriksaan USG perlu dilakukan pada UK < 24 mg untuk
memperkirakan usia kehamilan, deteksi kelainan janin/kehamilan
ganda, mengurangi kemungkinan induksi persalinan pada kehamilan post-
term, dan meningkatkan pengalaman kehamilan ibu.
Pada kasus tersebut, “tidak haid sejak ± 3 bulan yang lalu” dan HCG
urine (+) menunjukkan tanda tidak pasti dan tanda mungkin hamil,
sehingga perlu memastikan kehamilan sekaligus mengetahui usia
kehamilan, sehingga pemeriksaan yang paling tepat adalah USG
(Jawaban A).
Pemeriksaan test lab, konseling gizi, kesehatan gigi, dan skrining risiko
tinggi diberikan setelah diketahui status kehamilan dan usia kehamilan.
SOAL 169
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 35 tahun, G2P1A0, hamil 30 minggu, datang
ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: pola
kebiasaan: minum kopi sachet setiap hari sejak sebelum hamil hingga saat
ini, tidak mengonsumsi alkohol, dan tidak merokok. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,5 oC, TFU
31 cm, DJJ 124 x/menit.
PERTANYAAN Informasi apakah yang paling tepat diberikan pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Konsumsi kopi sachet sebaiknya dihindari
JAWABAN B. Batas konsumsi kopi < 5 sachet per hari
C. Substitusi kopi sachet dengan teh
D. Efek samping konsumsi kopi
E. Manfaat konsumsi kopi
KUNCI B. Batas konsumsi kopi < 5 sachet per hari
PEMBAHASAN WHO merekomendasikan konsumsi cafein tidak lebih dari 300
mg/hari. Kafein terkandung dalam teh, kopi, coklat, kacang, dan obat2an
tertentu. Kandungan kafein paling banyak ada pada kopi. 1 sachet kopi
rata-rata mengandung kafein 60 mg. Konsumsi kafein >300 mg per hari
berhubungan dengan kejadian abortus dan BBLR.

Pada kasus tersebut, hasil anamnesis menunjukkan ibu hamil terbiasa


mengonsumsi kopi sachet, sehingga bidan perlu memberikan informasi
kesehatan tentang batas konsumsi kopi < 5 sachet per hari (Jawaban
B). Apabila bidan melarang mengonsumsi kopi, maka tidak sesuai dengan
evidence based medicine. Mengganti konsumsi kopi dengan teh, mungkin
sulit dilakukan, karena ibu sudah terbiasa mengonsumsi kopi. Informasi
tentang efek samping dan manfaat mengonsumsi kopi bukan informasi
yang paling tepat pada kasus tersebut.

SOAL 170
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 21 tahun, G1P0A0, hamil 20 minggu, datang
ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis:
merokok, insomia sejak 1 minggu yang lalu karena cemas akan
kehamilannya. Hasil pemeriksaan: tangan dan punggung memar kebiruan,
TD 120/80 mmHg, N 84 x/menit, P 24 x/menit, S 36,8oC, TFU 2 jari di
bawah pusat.
PERTANYAAN Deteksi dini apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Gejala depresi
JAWABAN B. Gangguan tidur
C. Gangguan psikologis
D. Unwanted pregnancy
E. Intimate partner violence
KUNCI E. Intimate partner violence
PEMBAHASAN Deteksi dini atau penyelidikan klinis tentang kemungkinan terjadinya
kekerasan oleh pasangan intim (Intimate partner violence / IPV) harus
sangat dipertimbangkan untuk dilakukan saat ANC.
Contoh kondisi selama kehamilan yang mungkin disebabkan atau
dipersulit oleh IPV meliputi:
 Cedera traumatis, terutama jika berulang dan dengan penjelasan yang
tidak jelas atau tidak masuk akal;
 Pasangan atau suami yang mengganggu saat konsultasi;
 Hasil reproduksi yang merugikan, termasuk beberapa kehamilan yang
tidak diinginkan dan / atau terminasi, keterlambatan mencari ANC,
hasil kelahiran yang merugikan, IMS berulang;
 Gejala genitourinari yang tidak dapat dijelaskan atau berulang;
 Gejala depresi dan kecemasan;
 Penggunaan alkohol dan penggunaan zat lainnya;
 Melukai diri sendiri, bunuh diri, gejala depresi, dan kecemasan.
Pada kasus tersebut, terdapat beberapa kondisi yang dialami ibu hamil
yaitu cedera traumatis pada tangan dan punggung (memar
kebiruan), cemas hingga menyebabkan insomnia, dan mengonsumsi
alkohol. Beberapa kondisi tersebut disebabkan oleh IPV, sehingga
deteksi dini yang paling tepat yaitu Intimate partner violence (Jawaban
E). Jawaban gejala depresi, gangguan tidur, gangguan psikologis, dan
unwanted pregnancy merupakan kondisi yang disebabkan atau dipersulit
oleh IPV, sehingga bukan jawaban yang tepat.

SOAL 171
VIGNETTE Seorang bayi laki laki lahir 3 jam yang lalu di Puskesmas. Hasil
anamnesis : Bayi tampak kuning Hasil pemeriksaan: BB 2.200 gr, PB 51
cm,S 36,4 ⁰, n 110 x/menit riwayat persalinan spontan LBK, A/S 8/9,
kulit tampak kuning pada seluruh tubuh sampai telapak tangan dan telapak
kaki (derajat ikterus V)
PERTANYAAN Apakah penatalaksanaan awal yang harus dilakukan sesuai dengan
kasus tersebut?
PILIHAN A. Menjaga kehangatan bayi
JAWABAN B. Melakukan rujukan segera
C. Melakukan asuhan dasar bayi muda
D. Mencegah agar gula darah tidak turun
E. Menganjurkan untuk memberikan ASI on demand
KUNCI D Mencegah agar gula darah tidak turun
PEMBAHASAN Pada kasus tersebut kejadian kuning terjadi 3 jam setelah bayi
dilahirkan di Puskesmas, bisa disimpulkan bahwa bayi mengalami
Ikterus patologis. Ikterus patologis yakni timbul kuning pada hari
pertama (<24 jam ) setelah lahir, atau kuning ditemukan pada umur lebih
dari 14 hari atau kuning sampai telapak tangan atau telapak kaki bayi.
Penatalaksanaan yang harus dilakukan jika hal tersebut terjadi di
Puskesmas ialah:
- Cegah atau mempertahankan kadar gula darah tetap stabil
dan tidak turun
- Anjurkan ibu untuk menjaga bayi tetap hangat
- Lakukan rujukan segera

SOAL 172
VIGNETTE Seorang bayi laki laki umur 10 hari datang dibawa ibunya ke Puskesmas
dengan keluhan Bayi mengeluarkan nanah dari matanya sejak
kemarin. Hasil anamnesis: terdapat pengeluaran nanah dari mata
dengan kuantitas sedikit. Hasil pemeriksaan: BB 3.000 gram, PB 50 cm,
N 100 x/menit, S 36,7⁰C, P 45 x/menit .
PERTANYAAN Apakah tindakan yang sesuai dengan kasus tersebut?
PILIHAN A. Cegah agar gula darah tidak turun
JAWABAN B. Berikan salep/tetes mata antibiotik
C. Tangani gangguan nafas yang terjadi
D. Berikan dosis pertama antibiotik secara IM
E. Lakukan rujukan segera ke fasilitas yang memadai
KUNCI A. Berikan salep/tetes mata antibiotik
PEMBAHASAN Dari kasus telah terjadi infeksi bakteri lokal pada bayi terbukti dari
pengeluaran nanah dalam jumlah yang sedikit dari mata. Tanda dan gejala
infeksi bakteri lokal yakni jika terdapat salah satu atau lebih tanda berikut:
- Mata bernanah sedikit
- Pusar kemerahan
- Pustul di kulit
Adapun tindakan/pengobatan yang dilakukan sesuai kasus adalah:
1. Jika ada mata bernanah, beri salep mata/tetes mata antibiotik
2. Ajari ibu cara mengobati infeksi lokal dirumah
3. Lakukan asuhan dasar bayi muda
4. Nasihati kapan kembali segera
5. Kunjungan ulang dalam 2 hari

SOAL 173
VIGNETTE Seorang bayi umur 3 hari dibawa ibunya ke Puskesmas. Ibunya
mengatakan bayi lahir ditolong oleh dukun. Hasil anamnesis: Bayi
menangis terus menerus. Hasil pemeriksaan: BB 2.900 gram, PB 49 cm,
N 110 x/menit, S 37,4 ⁰C, tangan bayi tergantung secara longgar dan
berotasi kedalam, refleks morro asimetris, dan refleks palmar grasp
masih ada.
PERTANYAAN Apakah diagnosis yang sesuai dengan kasus tersebut?
PILIHAN A. Paresis erb
JAWABAN B. Paresis klumpke
C. Caput sucsedeneum
D. Trauma pleksus brachialis
E. Paresis saraf fasialis perifer
KUNCI B. Paresis Erb
PEMBAHASAN - Paresis erb: gerakang tangan dan lengan bayi asimetris, ada
gangguan posisi dan fungsi otot lengan, refleks bisep dan radial tidak
ada, reflek memegang masih ada
- Presis klumpke: terdapat kelemahan gerakan tangan, ada gangguan
posisi dan fungsi otot telapak tangan tidak ada, telapak tangan terkulai
lemah/lumpuh, dan refleks memegang tidak ada
- Fraktur klavikula: terdapat benjolan dan bayi menangis pada perabaan
klavikula
- Paresis saraf fasialis perifer: Akibat penekanan yang keras seperti
partus lama, Kelumpuhan otot wajah terlihat segera setelah ahir, Akan
sembuh sendiri dalam beberapa minggu
- Caput succedeneum: akibat tekanan yang keras pada kepala saat
dijalan lahir, sehingga terjadi bendungan sirkulasi kapiler dan aliran
limfe, dapat cepat menghilang dengan sendirinya 3-6 hari

SOAL 174
VIGNETTE Seorang Bayi perempuan baru saja lahir di PMB. Hasil anamnesis :
Penilaian sebelum bayi lahir Ketuban pecah bercampur mekonium,
Hasil pemeriksaan: bernafas megap-megap dan tidak segera menangis
setelah lahir.
PERTANYAAN Apakah rencana yang harus dilakukan bidan sesuai kasus tersebut?
PILIHAN A. Lakukan VTP
JAWABAN B. Keringkan bayi
C. Potong tali pusat
D. Jaga Kehangatan
E. Bersihkan dan isap lendir

KUNCI E.Bersihkan dan isap lendir


PEMBAHASAN - Air ketuban yang bercampur mekonium dapat masuk kedalam
paru paru janin, tersedak mekonium dapat menyebabkan penumonia
dan mungkin kematian bayi. Langkah-langkah tersebut pada
prinsipnya sama dengan bayi yang air ketubannya tidak bercampur
mekonium. Jika pada penilaian didapatkan bayi megap/megap /tidak
bernafas , harus dilakukan pembersihan dan pengisapan lendir
dimulut
- Pelaksanaan VTP dilaksanakan setelah langkah awal , sehingga
kurang tepat dilakukan ketika penilaian awal bayi bernafas megap
megap dan tonus otot kurang
- Pelaksanaan pemotongan tali pusat dapat segera dilakukan pada bayi
asfiksia setelah dilakukan pembersihan dan pengisapan lendir
- Pengeringan bayi dilakukan setelah pengisapan lendir pada langkah
awal, dan dilakukan diatas meja resusitasi

SOAL 175
VIGNETTE Seorang bayi perempuan lahir di RS 3 hari yang lalu. Hasil anamnesis:
riwayat kelahiran prematur dan mendapatkan perawatan dalam inkubator.
Hasil pemeriksaan: S 36,5 ⁰C, P 50 x/menit, N 110 x/menit, PB 46 cm dan
keadaaam umum baik, bayi sudah pulang ke rumah.
PERTANYAAN Apakah konseling yang paling tepat diberikan sesuai kasus tersebut?
PILIHAN A. Menjaga kehangatan Bayi
JAWABAN B. Menjemur bayi setiap pagi
C. Melakukan kunjungan ulang
D. Memandikan bayi 2 kali sehari
E. Mengecek suhu bayi setiap 2 jam
KUNCI A. Menjaga kehangatan Bayi
PEMBAHASAN - Bayi dengan riwayat prematur memiliki masalah yang lebih sering
adalah pada ketidak stabilan suhunya.hal ini disebabkan karena
kurangnya lemak sub kutan pada lapisan kulit bayi, rasio luas
permukaan badan bayi dengan berat bada yang besar. Sehingga
pada bayi prematur dengan kondisi yang sudah stabil perlu
dilakukan upaya untuk menjaga kehangatan bayi dengan
menggunakan metode kangguru dan juga menyelimuti bayi untuk
menghindari resiko terjadi nya hipotermi.
- Menjemur bayi pada bayi prematur dianggap dapat beresiko terjadi
kehilangan panas, hal ini disebabkan pada saat menjemur bayi
umumnya pakaian bayi akan dibuka
- Melakukan kunjungan ulang memang menjadi pilihan namun
sesuai kasus hal ini bukan menjadi prioritas pada masalah bayi
dengan diagnosis kelahiran prematur
- Memandikan bayi pada bayi dengan riwayat prematur sebaiknya
dilakukan hanya dengan melap tubuh bayi dengan air hangat dan
tidak memandikan langsung dengan air
- Pengecekan suhu tubuh bayi pada bayi yang sudah stabil dengan
diagnosis prematur sebelumnya dapat dilakukan jika bayi
menunjukkan tanda kegawatdaruratan.

SOAL 176
VIGNETTE Seorang perempuan usia 25 tahun P1A1 datang ke Puskesmas ingin ber-
KB. Hasil Anamnesis : ibu belum haid sejak 2 bulan nifas, masih
menyusui dan belum melakukan hubungan seksual. Hasil Pemeriksaaan :
KU : Baik, TD 110/ 70 mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit S 36,5˚C
Abdomen = tidak ada pembesaran uterus.
PERTANYAAN Tindakan apakah yang tepat dilakukan bidan pada kasus tersebut ?
PILIHAN A. Melakukan PP Test
JAWABAN B. Melakukan informed consent
C. Menyarankan menunggu haid
D. Memberikan pilihan kontrasepsi
E. Melakukan anamnesa pra penggunaan KB

KUNCI D
PEMBAHASAN Ibu post partum 2 bulan belum mengalami menstruasi dan masih
menyusui adalah suatu hal fisiologis, walaupun ibu belum memasuki
masa subur, tetapi ibu disarankan untuk mengikuti program KB. Tahapan
dalam melakukan konseling Kb adalah memberikan pilihan kontrasepsi.
Pemberian pilihan kontrasepsi kepada klien dengan menyesuaikan kondisi
kesehatan dan pilihan kontrasepsi yang diinginkan.

SOAL 177
VIGNETTE Seorang perempuan umur 26 tahun P1A0 datang ke RS dengan keluhan
luka dibagian alat kelaminnya. Hasil anamnesis : suami bekerja di luar
kota. Hasil pemeriksaan : TD110/70 mmHg N 82 x/menit P 24 x/menit S
37 ̊C, pada alat kelamin terdapat bintil-bintil seperti jenger ayam.
PERTANYAAN Diagnosis apakah yang mungkin pada kasus tersebut?
PILIHAN A. Gonorhoe
JAWABAN B. Sifilis primer
C. Sifilis sekunder
D. Sifilis tersier
E. Herpes genitalis
KUNCI C
PEMBAHASAN Sifilis merupakan salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) atau
biasa disebut raja singa sebagai nama lainnya. Dengan penyebab bakteri
treponema Pallidum. Sifilis sekunder terjadi beberapa minggu setelah
luka menghilang, dengan ruam yang terdapat di bagian tubuh manapun
khususnya di telapak tangan dan kaki. Ditambah dengan penyakit flu, rasa
lelah, sakit kepala, nyeri pada persendian dan demam umumnya menjadi
contoh gejala lain yang dialami pengidap

SOAL 178
VIGNETTE Seorang perempuan, umur 35 tahun P2A0, akseptor pil kombinasi selama
4 tahun, datang ke bidan dengan keluhan ingin mendapatkan pil ulangan.
Hasil Anamnesis : ibu baru saja di rawat di RS karena penyakit jantung.
Hasil Pemeriksaan : TD 90/60 mmHg, N 82 x/menit S 36 ̊C P 24 x/menit
PERTANYAAN Tindakan apakah yang dilakukan bidan pada kasus diatas?
PILIHAN A. Konseling penyakitnya
JAWABAN B. Konseling pil kombinasi
C. Konseling tentang rujukan
D. Konseling kontrasepsi yang lain
E. Konseling jadwal kunjungan ulang
KUNCI D
PEMBAHASAN Wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan pil kombinasi adalah
wanita yang memiliki penyakit jantung. karena pil kombinasi
mengandung hormon estrogen dan progestron dapat memperberat kerja
jantung, Sehingga wanita yang memiliki penyakit jantung dianjurkan
untuk menggunakan alat kontrasepsi yang tidak mengandung hormonal.

SOAL 179
VIGNETTE Seorang perempuan umur 18 tahun datang ke PMB dengan keluhan dari
kemaluan keluar berbau. Hasil Anamnesis alat kemaluan terasa panas
sejak 5 hari yang lalu, perempuan tersebut selalu membersihkan
kemaluannya menggunakan sabun. Hasil pemeriksaan : TD 110/70
mmHg, N 80 x/menit S 37,8 ̊C, P 24x/menit, Vulva tampak kemerahan,
terdapat cairan berwarna putih kental dan berbau.
PERTANYAAN Apakah kemungkinan penyebab dari keadaan pada kasus diatas?
PILIHAN A. Mendekati ovulasi
JAWABAN B. Pengaruh estrogen
C. Keturunan/herediter
D. Pengaruh progesteron
E. Pemakaian antiseptic terlalu lama
KUNCI E
PEMBAHASAN Tanda gejala dari fluor albus ( keputihan) yang patologis adalah keputihan
berbaru,berwarna putih kental, vulva tampak kemerahan. berdasarkan
data diatas pemicu dari keputihan adalah penggunaan antiseptik terlalu
lama.
SOAL 180
VIGNETTE Seorang perempuan umur 26 tahun P1A0 datang ke PMB ingin menjadi
akseptor KB. Hasil Anamesis : anak pertama umur 2 tahun, ingin
menggunakan KB pil yang haidnya tetap teratur dan saat ini masih haid
hari pertama. Hasil pemeriksaan : TD 120/70 mmHg, N 82 x/menit, S
36,6 ̊C, P 24 x.menit, BB 52 kg
PERTANYAAN Kapankah alat kontrapsepsi tersebut dapat mulai digunakan pada kasus
diatas?
PILIHAN A. Menunggu haid selesai, setelah itu minum pil sampai habis
JAWABAN B. Dapat langsung minum pil tanpa perlindungan kontrasepsi lain
C. Dapat langsung minum pil dengan perlindungan kontrasepsi lain
D. Menunggu haid berikutnya, sementara memakai kontrasepsi lain
E. Menunggu haid berikutnya, sementara tidak berhubungan seksual

KUNCI B

PEMBAHASAN KB Pil Kombinasi dapat digunakan bagi peremuan yang sudah tidak
menyusui secara ekslusif. karena kasus diatas menginginkan KB Pil,
sehingga alternatifnya adalah Pil Kombinasi yang berisi hormon etsrogen
dan progesteron. Waktu mulai penggunaan KB Pil Kombinasi adalah
diminum pada saat menstruasi. sehingga jawabannya adalah dapat
langsung minum Pil tanpa perlindungan Alat Kontrasepsi.

Anda mungkin juga menyukai