Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DASAR

PAJAK

Progam Studi : ILMU HUKUM – STRATA I


Mata Kuliah : Hukum Pajak dan Penyelesaiannya
September 2023

DR. RICKY R. HASIBUAN, SE., Ak., CA., SH., MH., BKP


hukum Pajak
Rochmat Sumitro
Suatu kumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah sebagai
pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak.

Santoso Brotodihardjo
Keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi wewenang pemerintah untuk
mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat
dengan melalui kas negara, sehingga ia merupakan bagian dari hukum publik yang
mengatur hubungan-hubungan hukum antara negara dan orang-orang atau badan-
badan yang berkewajiban membayar pajak.
KEDUDUKAN HUKUM PAJAK

● Hukum Perdata
(mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lainnya)

● Hukum Publik
(mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya: Hukum Tata Negara,
Humum Tata Usaha Negara atau Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana,
Hukum Pajak)

Hukum pajak menganut paham imperatif (demi kepentingan hukum,


pelaksanaannya tidak dapat ditunda, hak mendahului) berbeda dengan hukum
pidana yang menganut paham oportunitas (dapat ditunda demi kepentingan
umum).
Fungsi Hukum Pajak

● Hukum Pajak berfungsi sebagai acuan dalam menciptakan sistem pemungutan


pajak yang berlandaskan atas dasar keadilan, efisien, serta diatur sejelas-jelasnya
dalam undang-undang tentang hukum pajak itu sendiri.

● Hukum Pajak berfungsi sebagai sumber yang menerangkan tentang siapa


subjek dan objek yang perlu atau tidak perlu dijadikan sumber pemungutan
pajak demi meningkatkan potensi pajak secara keseluruhan.
Sumber penerimaan negara

● Perusahaan Negara;
● Barang-barang milik pemerintah atau yang dikuasai pemerintah;
● Denda-denda & rampasan-rampasan untuk kepentingan umum;
● Hak waris atas peninggalan harta terlantar (Balai Harta Peninggalan);
● Hibah-hibah wasiat & hibah lainnya;
● Iuran-iuran (pajak, retribusi, sumbangan).

Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang paling besar, dapat lebih 80%
dari penerimaan APBN dalam satu tahun anggaran, dan menjadi tulang punggung
Sumber Penerimaan Negara
.
Definisi pajak
Pasal 23A Perubahan Ketiga UUD 1945 tahun 2001 yang menyatakan
bahwa ‘PAJAK DAN PUNGUTAN LAIN YANG BERSIFAT MEMAKSA
UNTUK KEPERLUAN NEGARA DIATUR DENGAN UNDANG-
UNDANG.

Pajak adalah kontribusi WAJIB kepada negara yang terutang oleh Orang Pribadi
atau Badan yang bersifat MEMAKSA berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
(Pasal 1 angka 1 UU Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan Sebagaimana Telah Diubah Dengan UU Nomor 16 2009)
Fungsi pajak
Fungsi Fungsi FUNFSI
ANGGARAN MENGATUR Fungsi stabilisasi PEMERATAAN
(budgeter) (regulaSI) (distribusi)

01 02 03 04
Fungsi pajak
Fungsi Fungsi
ANGGARAN MENGATUR
(budgeter) (regulaSI)

Pemerintah bisa mengatur


Pajak berfungsi sebagai pertumbuhan ekonomi melalui
sumber dana untuk kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi
pembiayaan pengeluaran- mengatur, pajak bisa digunakan
sebagai alat untuk mencapai
pengeluaran pemerintah. tujuan. Contohnya dalam rangka
Contoh : pajak dalam APBN menggiring penanaman modal,
sebagai penerimaan dalam baik dalam negeri maupun luar
negeri. negeri, diberikan berbagai macam
fasilitas keringanan pajak.
Fungsi pajak
Fungsi
Fungsi Pemerataan
stabiliSASI (distribusi)

Pajak dapat digunakan untuk


Pajak dapat digunakan untuk menyesuaikan dan menyeimbangkan
menstabilkan kondisi dan antara pembagian pendapatan dan
kesejahteraan.
keadaan perekonomian, seperti Misal : Pajak yang sudah dipungut oleh
untuk mengatasi inflasi, negara ini akan digunakan untuk
pemerintah menetapkan pajak membiayai semua kepentingan umum,
termasuk juga untuk membiayai
yang tinggi, sehingga jumlah pembangunan sehingga dapat membuka
uang yang beredar dapat kesempatan kerja, yang pada akhirnya
dikurangi. akan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat
Subjek pajak
Pasal 2 Ayat (1 dan 1a) UU No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak
Penghasilan Sebagaimana Telah Diubah Dengan UU No. 36 Tahun 2006

Orang Pribadi (OP)


Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, bersifat
menggantikan yang berhak.

Badan (PT, Firma, Persekutuan, Yayasan, dll)

Bentuk Usaha Tetap (BUT), merupakan subjek pajak yang perlakua


pajaknya dipersamakan dengan subjek pajak badan.
Objek pajak
Pasal 4 Ayat (1 dan 2)

PENGHASILAN
Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Waj
Pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang da
dipakai untuk KONSUMSI atau untuk MENAMBAH kekayaan Wajib Pajak y
bersangkutan dengan NAMA dan dalam BENTUK apapun.
Jenis pajak berdasarkan sifatnya

Pajak Subjektif Pajak Objektif

Pajak yang pemungutannya Pajak yang pemungutannya berdasarkan


berdasarkan diri Wajib Pajak, adanya objek atau tidak memperhatikan
keadaan Wajib Pajak. contoh: Pajak
contoh: Pertambahan Nilai (PPN), Pajak
Pajak Penghasilan (PPh) Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Jenis pajak berdasarkan golongan

Pajak Pusat Pajak Daerah

Pajak yang dipungut oleh pemerintah Pajak yang dipungut oleh


pusat dan digunakan untuk Pemerintah Daerah dan digunakan
membiayai rumah tangga negara. untuk membiayai rumah tangga daerah.
Contoh: Contoh:
PPh, PPN, PPnBM, Bea Materai PKB, Pajak Hotel, Pajak Restoran
Jenis pajak berdasarkan lembaga
pemungut
Pajak Langsung Pajak Tidak Langsung

Pajak yang harus ditanggung sendiri Pajak yang harus dibayar pihak tertentu,
oleh Wajib Pajak dan tidak dapat tetapi dapat dibebankan atau
dibebankan atau dilimpahkan kepada dilimpahkan kepada Wajib Pajak atau
Wajib Pajak lain. pihak lain.
Contoh: Contoh:
PPh, PBB PPN, Bea Impor, Cukai Tembakau
Asas pemungutan pajak
Asas Domisili
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal
di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun luar negeri
Misal: Amin bertempat tinggal di Indonesia, tahun 2011 memperoleh penghasilan dari Indonesia
sebesar Rp 100 juta dan dari luar negeri sebesar Rp 500 juta, maka dikenakan pajak tahun 2011
sebesar Rp 600 juta

Asas Sumber
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber atas penghasilan yang
bersumber dari wilayah tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak
Misal: Mr King adalah WNA dan pada bulan Maret 2011 memperoleh penghasilan dari Indonesia
sebesar Rp 150 juta dan dari luar negeri sebesar Rp 50 juta, maka dikenakan pajak tahun 2001 di
Indonesia sebesar Rp 150 juta

Asas Kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.
Misal: Pajak WNA (bangsa asing) di Indonesia dikenakan atas setiap orang asing yang bukan
berkebangsaan Indonesia tetapi bertempat tinggal di Indonesia
Sistem pemungutan pajak

Official pemungutan dan perhitungan besarnya pajak


assessment
system ditentukan oleh aparatur pemerintah.

Self pemungutan dan perhitungan besarnya pajak


assessment
system ditentukan sendiri oleh Wajib Pajak.

With
holding
pemungutan dan perhitungan besarnya pajak
system ditentukan pihak ketiga.
TARIF PAJAK

Progresif Degresif Regresif Proporsional


(naik) (turun) (tetap) (sebanding)
TARIF PAJAK
Tarif Progresif
Persentase tarif yang digunakan semakin besar jumlah penghasilan yang dikenakan, maka pajak atau
persentasenya semakin besar.
Contoh: Tarif PPh Wajib Pajak Orang Pribadi dan PPh Badan

Tarif Degresif
Persentase tarif yang digunakan semakin besar jumlah penghasilan yang dikenakan, maka pajak atau
persentasenya semakin kecil.
di Indonesia sendiri, tarif ini tidak pernah digunakan.

Tarif Regresif
Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya
pajak yang terutang tetap.
Contoh : Besarnya tarif Bea Materai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai nominal dibawah Rp 1 juta
dikenakan tariff Rp 3.000 dan nominal di atas Rp 1 juta dikenakan tariff Rp 6.000.

Tarif Sebanding/Proporsional
Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya
pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan tarif10%
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai