Anda di halaman 1dari 13

PENGGOLONGAN JENIS

PAJAK DAN SISTEM


PEMUNGUTAN PAJAK
PENGGOLONGAN PAJAK

PAJAK

Pihak yang
Sifat memungut
Sasaran

Tak
Langsung
Langsung
Pusat Daerah Subjektif Objektif
PENGGOLONGAN PAJAK
Peanggung jawab,
pembayar, dan pemikul Berdasarkan Sifat
pajak adalah orang yang
sama
 Pembayarannya ditanggung
sendiri oleh WP
 Tidak dapat dialihkan
PAJAK LANGSUNG  Dikenakan berulang-ulang

Peanggung jawab, Contoh : PPh dan PBB


pembayar, dan pemikul
pajak bisa orang yang
berbeda
 Dapat dialihkan kepada pihak
lain
 Hanya dikenakan pada hal atau
PAJAK TIDAK peristiwa tertentu saja
LANGSUNG Contoh : PPN , PPn-BM, Bea
Materai, Cukai, dsb.
PENGGOLONGAN PAJAK
Berdasarkan Sasaran Pengenaanya

 Pertama-tama memperhatikan
keadaan pribadi Wajib Pajak
(subjeknya)
 Pengenaan pajak berdasarkan
PAJAK SUBJEKTIF keadaan objektifnya sesuai
gaya pikul

contoh : Pajak Penghasilan (PPh)

 Pertama-tama melihat
PAJAK OBJEKTIF objeknya.
 Setelah itu dicari subjek yang
menjadi penanggung pajak.

Contoh : Pajak Bumi dan


Bangunan, PPN.
PENGGOLONGAN PAJAK
Berdasarkan pihak yang memugut

AK
A J
SA
T P RA H
A E
D
PU
K
JA

PAJAK PAJAK
PA

KABUPATEN /
PROVINSI KOTA
PAJAK PUSAT

Pajak Penjualan atas Barang


Pajak Penghasilan (PPh) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Mewah (PPn BM)

Pajak Bumi dan Bangunan


Bea Materai Bea Perolehan Hak Atas Tanah
(PBB)
dan Bangunan (BPHTB)
PAJAK DAERAH

DAERAH KABUPATEN/KOTA
• Pajak Hotel
• Pajak Restoran
DAERAH PROVINSI
• Pajak Hiburan
• Pajak Kendaraan Bermotor
• Pajak Reklame
• Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan
• Pajak Penerangan Jalan
Kendaraan di Atas Air
• Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan
• Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor
C
• Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air
• Pajak Parkir.
Bawah Tanah dan Air Permukaan.
• Retribusi Daerah
• Pajak Rokok
• Retribusi Jasa Umum
• Retribusi Jasa Usaha
• Retribusi Perizinan Tertentu.
Sistem Pemungutan Pajak

Withholding Tax System

Self Assessment System

Official Assesment System


Withholding Tax System

* Suatu sistem perpajakan dimana pihak ketiga


diberi kepercayaan (kewajiban), atau
diberdayakan (empowerment) oleh undang-
undang perpajakan untuk memotong pajak
penghasilan sekian persen dari penghasilan yang
dibayarkan kepada wajib pajak
* Pihak ketiga inilah yang menjadi pemeran utama.
* Fiskus akan berperan jika terjadi gejala pemotong
pajak tidak atau tidak sepenuhnya melaksanakan
kewajibannya untuk memotong pajak.
2 Tipe Pajak yang dipotong pihak
ketiga dalam Withholding Tax System

Withholding tax
yang bertipe final
Withholding tax yang kredit
pajaknya tidak lagi
Withholding tax yang diperhitungkan atau dikreditkan
bersifat proporsional dengan pajak terutang atas
(sementara) seluruh penghasilan.

Withholding tax yang kredit pajaknya


dapat diperhitungkan sesudah akhir
tahun dengan jumlah pajak penghasilan
yang terutang atas seluruh penghasilan.
Self Assessment System

* Adalah suatu sistem perpajakan yang memberi kepercayaan


kepada wajib pajak untuk memenuhi dan melaksanakan
sendiri kewajiban dan hak perpajakannya.
*5M
 Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP
Menghitung sendiri jumlah pajak yang terutang
Menyetor pajak tersebut ke Bank Persepsi/Kantor Pos dan Giro
Melaporkan penyetoran tsb ke DJP
Menetapkan sendiri jumlah pajak yang terutang melalui
Pengisian Surat Pemberitahuan dengan baik dan benar.
Official Assesment System

* Suatu sistem perpajakan yang mana inisiatif untuk


memenuhi kewajiban perpajakan berada di pihak
fiskus.
* Fiskus yang aktif sejak mencari Wajib Pajak untuk
diberikan NPWP sampai kepada penetapan jumlah
pajak yang terutang melalui penetapan jumlah
pajak yang terutang melalui penerbitan surat
keterangan pajak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai