Anda di halaman 1dari 21

PAJAK PROVINSI DAN PAJAK KABUPAT

EN/KOTA
Cindy Tresiana
Phorwanti
A1C017033
PAJAK KENDARAAN BE
RMOTOR
PROVINSI NUSA TENGG
ARA BARAT
Dasar Peraturan
Peraturan Daerah Provinsy NTB No 9 Tahun 2017 tentang
01 Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun
2011 Tentang Pajak Daerah

Peraturan Gubernur NTB Nomor 30 tahun 2014 Tetang


02 Pemberian Keringanan Atas Pajak Kendaraan Bermotor dan
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dalam Daerah

Peraturan Gubernur NTB Nomor 34 Tahun 2015 tentang


03 Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor
dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor tahun 2015

Peraturan Gubernur NTB Nomor 7 Tahun 2018 tentang Tata


04 Cara Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor
Dasar Peraturan
Peraturan Daerah Provinsi NTB No 23 Tahun 2017 tentang
Pembebasan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mutasi
05 Luar Daerah dan Pembebasan Sanksi Administrasi Pajak
Kendaraan Bermotor

Peraturan Gubernur NTB Nomor 15 tahun 2019 Tetang


06 Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor
dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor tahun 2019

Peraturan Gubernur NTB Nomor 14 Tahun 2019 tentang


07 Operasi Gabungan Pajak Kendaraan Bermotor

Peraturan Gubernur NTB Nomor 32 Tahun 2017 tentang


Perubahan atas Peraturan Gubernur no 23 Tahun 2017
08 tentang Pembebasan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
mutasi Luar Daerah dan Pembebasan Sanksi Administrasi
Pajak Kendaraan Bermotor
Objek pajak

Objek PKB adalah kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan Bermotor.


• Termasuk dalam pengertian Kendaraan Bermotor adalah kendaraan bermotor yang
beroda beserta gandengannya yang dioperasikan di semua jenis jalan darat dan
kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT 5 (lima Gross
Tonnage) sampai dengan GT 7 (tujuh Gross Tonnage).
• Dikecualikan dari obyek Pajak Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah :
a. Kendaraan Bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan
dan keamanan negara;
b. Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan, konsulat,
perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga
internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah;
c. Pabrikan atau importir yang semata-mata dipamerkan dan tidak untuk dijual; dan
d. Kereta Api.
Subjek pajak

Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang


pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau
menguasai Kendaraan Bermotor. Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau
Badan yang memiliki Kendaraan
Bermotor. Dalam hal Wajib Pajak Badan, kewajiban
perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa
Badan tersebut.
Mekasnisme pengenaan
• Dasar pengenaan PKB adalah hasil perkalian dari 2 (dua) unsur pokok :
a. Nilai Jual Kendaraan Bermotor; dan
b. Bobot yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan
akibat penggunaan Kendaraan Bermotor.
• Khusus untuk Kendaraan Bermotor yang digunakan di luar jalan umum, termasuk alat-alat besar serta
kendaraan di air, dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor.
• Bobot sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dinyatakan dalam koefisien yang dinilai 1 (satu)
atau lebih besar dari 1 (satu), dengan pengertian sebagai berikut:
a. koefisien sama dengan 1 (satu) berarti kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan oleh
penggunaan Kendaraan Bermotor tersebut masih dalam batas toleransi; dan
b. koefisien lebih besar dari 1 (satu) berarti penggunaan Kendaraan Bermotor tersebut dianggap
melewati batas toleransi.
• Nilai Jual Kendaraan Bermotor ditentukan berdasarkan Harga Pasaran Umum atas suatu kendaraan
bermotor.
• Harga Pasaran Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah harga rata-rata yang diperoleh
dari berbagai sumber data yang akurat.
Mekasnisme pengenaan

• Nilai Jual Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan berdasarkan Harga
Pasaran Umum pada minggu pertama bulan Desember tahun pajak sebelumnya.
• Dalam hal Harga Pasaran Umum suatu kendaraan bermotor tidak diketahui, Nilai Jual Kendaraan
Bermotor dapat ditentukan berdasarkan sebagian atau seluruh faktor-faktor :
a. harga kendaraan bermotor dengan isi silinder dan/atau satuan tenaga yang sama;
b. penggunaan kendaraan bermotor untuk umum atau pribadi;
c. harga kendaraan bermotor dengan merek kendaraan bermotor yang sama;
d. harga kendaraan bermotor dengan tahun pembuatan kendaraan bermotor yang sama;
e. harga kendaraan bermotor dengan pembuat kendaraan bermotor;
f. harga kendaraan bermotor dengan kendaraan bermotor yang sejenis;
g. harga kendaraan bermotor berdasarkan dokumen Pemberitahuan Import Barang (PIB).
Mekasnisme pengenaan

• Bobot sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dihitung berdasarkan faktorfaktor :
a. tekanan gandar, yang dibedakan atas dasar jumlah sumbu/as, roda, dan berat kendaraan bermotor;
b. jenis bahan bakar kendaraan bermotor yang dibedakan menurut solar, bensin, gas, listrik, tenaga surya,
atau jenis bahan bakar lainnya; dan
c. jenis, penggunaan, tahun pembuatan, dan ciri-ciri mesin kendaraan bermotor yang dibedakan
berdasarkan jenis mesin 2 tak atau 4 tak, dan isi silinder.
• Penghitungan dasar pengenaan PKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (8),
dinyatakan dalam suatu tabel yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah mendapat
pertimbangan dari Menteri Keuangan.
• Perhitungan dasar Pengenaan PKB sebagaimana dimaksud pada ayat (9) ditinjau kembali setiap tahun
PAJAK HOTEL
KOTA MATARAM
Dasar Peraturan
Peraturan Walikota Mataram no 23 tahun 2016
Tentang Perubahan kedua atas Peraturan Walikota
01 Mataram Nomor 7 tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Mataram No 4
tahun 2011 tentang Pajak Hotel

Peraturan Daerah Kota Mataram no 11 tahun 2018


02 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota
Mataram Nomor 4 tahun 2011 tentang Pajak Hotel
Objek pajak

O byek Pajak Hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh Hotel dengan
pembayaran, termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan hotel yang sifatnya
memberikan kemudahan dan kenyamanan, termasuk fasilitas olahraga dan
hiburan.
Tidak termasuk obyek Pajak Hotel adalah;
a. Jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah;
b. Jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya;
c. Jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, panti asuhan, dan panti
sosial lainnya yang sejenis;
d. Jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan keagamaan; dan
e. Jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh Hotel yang dapat
dimanfaatkan oleh umum;
Subjek pajak

Subjek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau Badan


yang melakukan pembayaran kepada orang pribadi
atau Badan yang mengusahakan Hotel. Wajib Pajak
Hotel adalah orang pribadi atau Badan yang
mengusahakan Hotel.
Mekasnisme pengenaan

• Dasar pengenaan Pajak Hotel adalah jumlah pembayaran yang diterima atau
yang seharusnya dibayar kepada hotel.
• Tarif pajak ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).
• Besaran pokok Pajak Hotel yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif
dengan dasar pengenaan pajak
• Pajak Hotel yang terutang dipungut di wilayah Kota Mataram.
PAJAK RESTORAN
KOTA MATARAM
Dasar Peraturan
Peraturan Daerah Kota Mataram No 12 tahun 2018
01 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota
Mataram Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pajak Restoran

Peraturan Walikota Mataram no 5 tahun 2019 tentang


02 Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Mataram
No 5 Tahun 2011 tentang Pajak Restoran

Peraturan Walikota Mataram No 24 tahun 2016 tentang


perubahan Kedua atas Peraturan Walikota Mataram No
03 8 tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Peraturan Daerah Kota Mataram No 5 Tahun 2011
tentang Pajak Restoran
Objek Pajak
Obyek Pajak Restoran adalah pelayanan
yang disediakan oleh Restoran;
Tidak termasuk obyek Pajak Restoran
adalah pelayanan yang disediakan oleh
Restoran yang nilai penjualannya
kurang dari Rp. 300.000,-
(Tiga Ratus Ribu Rupiah) per hari.
Subjek pajak

Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau


Badan yang membeli makanan dan/atau minuman
dari Restoran. Wajib Pajak Restoran adalah orang
pribadi atau Badan yang mengusahakan Restoran.
Mekanisme
Pengenaan
• Dasar pengenaan Pajak Restoran adalah
jumlah pembayaran yang diterima atau yang
seharusnya diterima restoran.
• Tarif pajak ditetapkan sebesar 10% (sepuluh
persen);
• Besaran pokok Pajak Restoran yang terutang
dihitung dengan cara mengalikan dengan
dasar pengenaan pajak
• Pajak Restoran yang terutang dipungut di
wilayah Kota Mataram.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai