Anda di halaman 1dari 4

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

[ ] Dasar Hukum

[ ] Latar Belakang

[ ] Tujuan Pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermtor

[v] Fungsi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor

1. Semua jenis kendaraan bermotor yang sudah terdaftar dan mempunyai STNK untuk suatu kendaraan
bermotor baik dalam keadaan berjalan maupun dalam keadaan rusak diharuskan memiliki BPKB sebagai
tanda pengenal kendaraan bermotor.

2. BPKB dapat disamakan dengan Certificate of Ownership yang disempurnakan dan merupakan
dokumen penting yang harus disimpan baik-baik oleh yang bersangkutan.

3. BPKB akan mempertinggi daya guna dari tata cara administrasi pendaftaran kendaraan bermotor,
sehingga di samping meningkatkan public service juga dimanfaatkan untuk menyempurnakan cara
pengawasan terhadap pemasukan keuangan negara non pajak, kepemilikan kendaraan bermotor dan
sebagainya.

4. BPKB dapat dijadikan sebagai jaminan/tanggungan dalam pinjaman uang berdasarkan kepercayaan
masyarakat.

[ ] Beberapa Pengertian Penting

[v] Subjek, Objek dan Wajib Pajak

Subjek Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah :

1. Orang pribadi
2. Badan

yang dapat menerima penyerahan kendaraan bermotor.[v] Dasar Pengenaan, Tarif dan Tata
Perhitungan BBNKB

Objek Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor.

Termasuk dalam pengertian Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada angka (1), adalah:
kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioprasikan di semua jenis jalan darat; dan

kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT 5 (lima Gross Tonnage) sampai
dengan GT 7 (tujuh Gross Tonnage).

Dikecualikan dari pengertian Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada angka (2), adalah:

kereta api;

kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan negara;

kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing
dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan
pajak dari Pemerintah; dan

kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh pabrikan atau importir yang semata-mata
disediakan untuk keperluan pameran dan tidak untuk dijual.

Termasuk penyerahan kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada angka (1), meliputi :

penguasaan kendaraan bermotor melebihi 12 (dua belas) bulan dianggap sebagai penyerahan, kecuali
penguasaan kendaraan bermotor karena perjanjian sewa beli;

pemasukan kendaraan bermotor dari luar negeri untuk dipakai secara tetap di Indonesia kecuali untuk;

dipakai sendiri oleh orang pribadi yang bersangkutan;

diperdagangkan;

dikeluarkan kembali dari wilayah pabean Indonesia; dan

digunakan untuk pameran, penelitian, contoh, dan kegiatan olahraga bertaraf internasional.

Pengecualian sebagaimana dimaksud pada angka (4) huruf b angka 3, tidak berlaku apabila selama 3
(tiga) tahun berturut – turut tidak dikeluarkan kembali dari wilayah Indonesia.

Wajib Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah :

1. Orang pribadi
2. Badan
yang menerima penyerahan kendaraan bermotor.

Dalam hal Wajib Pajak badan, kewajiban perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa badan
tersebut

[v] Dasar Pengenaan, Tarif dan Tata Perhitungan BBNKB


Dasar pengenaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor

Nilai Jual Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada angka (1), ditentukan berdasarkan Harga
Pasaran Umum atas suatu kendaraan bermotor.

Nilai Jual Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada angka (2), ditetapkan berdasarkan Harga
Pasaran Umum pada minggu pertama bulan Desember Tahun Pajak sebelumnya.

Harga Pasaran Umum sebagaimana dimaksud pada angka (3), adalah harga rata – rata yang diperoleh
dari berbagai sumber data yang akurat.

Dalam hal Harga Pasaran Umum suatu kendaraan bermotor tidak diketahui, Nilai Jual Kendaraan
Bermotor dapat ditentukan berdasarkan sebagian atau seluruh faktor-faktor :

harga kendaraan bermotor dengan isi silinder dan/atau satuan tenaga yang sama;

penggunaan kendaraan bermotor untuk umum atau pribadi;

harga kendaraan bermotor dengan merek kendaraan bermotor yang sama;

harga kendaraan bermotor dengan tahun pembuatan kendaraan bermotor yang sama;

harga kendaraan bermotor dengan pembuat kendaraan bermotor;

harga kendaraan bermotor dengan kendaraan bermotor sejenis; dan

harga kendaraan bermotor berdasarkan dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB).

6. Penghitungan dasar pengenaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada
angka (1) sampai dengan angka (5), dinyatakan dalam suatu tabel yang ditetapkan oleh Menteri Dalam
Negeri setelah mendapat pertimbangan dari Menteri Keuangan.

7. Penghitungan dasar pengenaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada
angka (6), ditinjau kembali setiap tahun

Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ditetapkan masing – masing sebagai berikut :

penyerahan pertama sebesar 10% (supuluh persen)

penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1% (satu persen)

Khusus untuk kendaraaan bermotor alat – alat berat dan alat – alat besar besar yang tidak menggunakan
jalan umum, tarif pajak ditetapkan masing – masing sebagai berikut :

penyerahan pertama sebesar 0,75% (nol koma tujuh puluh lima persen)

penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 0,075% (nol koma nol tujuh puluh lima persen)
CARA PERHITUNGAN

Besaran pokok Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang terutang dihitung dengan cara
mengalikan tarif sebagaimana dimaksud pada tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak.

Pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dilakukan pada saat pendaftaran.

[ ] Pengurangan dan Pembebasan Pajak

[ ] Pelaporan Penyerahan/Penjualan KB

[ ] Masa Pajak, Saat Terutang Pajak dan SPTPD

[ ] Tata Cara Penghitungan dan Penetapan BBNKB

[ ] Tata Cara Pembayaran dan Penagihan BBNKB

[ ] Keberatan dan Banding

[ ] Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan, Ketetapan dan Penghapusan atau Pengurangan Sanksi


Administrasi

[ ] Pengembalian Kelebihan Pembayaran

[ ] Kedaluwarsa, Penagihan dan Penghapusan Piutang

Anda mungkin juga menyukai