Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2 Lab Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Nama : Ismail Riza


NIP : 043444057

1. Pajak daerah merupakan salah satu primadona penerimaan bagi daerah. Sebutkanlah
pengertian pajak daerah menurut Davey (1988 : 39) !

Menurut Davey (1988:39-40) ada beberapa pengertian tentang pajak daerah antara lain:
a. Pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dengan pengaturan dari daerah sendiri;
b. Pajak yang dipungut berdasarkan peraturan nasional tetapi penetapan tarifnya
dilakukan oleh Pemerintah Daerah;
c. Pajak yang ditetapkan dan dipungut oleh Pemerintah Daerah;
d. Pajak yang dipungut dan diadministrasikan oleh pemerintah pusat tetapi hasilnya
diberikan kepada, dibagihasilkan, atau dibebani pungutan tambahan (opsen) oleh
Pemerintah Daerah.

2. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan
kendaraan bermotor. Sebutkanlah objek, subjek, dasar pengenaan pajak dan tarif pajak
wajib pajak orang pribadi dari pajak kendaraan bermotor, yang saudara ketahui !

Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan


bermotor. Kepemilikan adalah hubungan hukum antara orang pribadi dan/atau badan
dengan kendaraan bermotor yang namanya tercantum di dalam bukti kepemilikan atau
dokumen yang sah termasuk Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). Penguasaan
adalah penggunaan dan/atau peguasaan fisik kendaraan bermotor oleh orang pribadi
dan/atau badan dengan bukti penguasaan yang sah menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dalam pengertian kendaraan bermotor termasuk pula kendaraan
bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan di semua jenis jalan darat
dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT 5 (lima gross
tonnage) sampai dengan GT 7.

Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau Badan yang memiliki
dan/atau menguasai Kendaraan Bermotor. Wajib Pajak Kendaraan Bermotor adalah
orang pribadi atau Badan yang memiliki Kendaraan Bermotor. Dalam hal Wajib Pajak
Badan, kewajiban perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa Badan tersebut.
Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor adalah hasil perkalian dari 2 unsur pokok:
a. Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB); dan
b. bobot yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan/atau pencemaran
lingkungan akibat penggunaan Kendaraan Bermotor.
Khusus untuk Kendaraan Bermotor yang digunakan di luar jalan umum, termasuk alat-alat
berat dan alat-alat besar serta kendaraan di air, dasar pengenaan Pajak Kendaraan
Bermotor adalah NJKB. Bobot kendaraan dinyatakan dalam koefisien yang nilainya 1 atau
lebih besar dari 1, dengan pengertian sebagai berikut:
c. koefisien sama dengan 1 berarti kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan
oleh penggunaan Kendaraan Bermotor tersebut dianggap masih dalam batas
toleransi; dan
d. koefisien lebih besar dari 1 berarti penggunaan Kendaraan Bermotor tersebut
dianggap melewati batas toleransi.
Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) ditentukan berdasarkan Harga Pasaran Umum
atas suatu Kendaraan Bermotor. Harga Pasaran Umum adalah harga rata-rata yang
diperoleh dari berbagai sumber data yang akurat. NJKB ditetapkan berdasarkan Harga
Pasaran Umum pada minggu pertama bulan Desember Tahun Pajak sebelumnya. Dalam
hal Harga Pasaran Umum suatu Kendaraan Bermotor tidak diketahui, NJKB dapat
ditentukan berdasarkan sebagian atau seluruh faktor-faktor:
a. harga Kendaraan Bermotor dengan isi silinder dan/atau satuan tenaga yang sama;
b. penggunaan Kendaraan Bermotor untuk umum atau pribadi;
c. harga Kendaraan Bermotor dengan merek Kendaraan Bermotor yang sama;
d. harga Kendaraan Bermotor dengan tahun pembuatan Kendaraan Bermotor yang
sama;
e. harga Kendaraan Bermotor dengan pembuat Kendaraan Bermotor;
f. harga Kendaraan Bermotor dengan Kendaraan Bermotor sejenis; dan
g. harga Kendaraan Bermotor berdasarkan dokumen Pemberitahuan Impor Barang
(PIB).
Bobot kendaraan dihitung berdasarkan faktor-faktor:
a. tekanan gandar, yang dibedakan atas dasar jumlah sumbu/as, roda, dan berat
Kendaraan Bermotor;
b. jenis bahan bakar Kendaraan Bermotor yang dibedakan menurut solar, bensin, gas,
listrik, tenaga surya, atau jenis bahan bakar lainnya; dan
c. jenis, penggunaan, tahun pembuatan, dan ciri-ciri mesin Kendaraan Bermotor yang
dibedakan berdasarkan jenis mesin 2 tak atau 4 tak, dan isi silinder.

Penghitungan dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dinyatakan dalam suatu tabel
yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri setelah mendapat pertimbangan
dari Menteri Keuangan. Penghitungan dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor
ditinjau kembali setiap tahun. Salah satu Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Dasar
Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
23 Tahun 2011.
Tarif Pajak Kendaraan Bermotor ditetapkan sebagai berikut :
A. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor pribadi ditetapkan sebagai berikut:
a. untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor pertama paling rendah sebesar 1% dan
paling tinggi sebesar 2%;
b. untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor kedua dan seterusnya tarif dapat
ditetapkan secara progresif paling rendah sebesar 2% dan paling tinggi sebesar
10%.
c. Kepemilikan Kendaraan Bermotor didasarkan atas nama dan/atau alamat yang
sama.
B. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor lainnya:
a. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor angkutan umum, ambulans, pemadam
kebakaran, sosial keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan,
Pemerintah/TNI/Polri, Pemerintah Daerah, dan kendaraan lain yang ditetapkan
dengan Peraturan Daerah, ditetapkan paling rendah sebesar 0,5% dan paling
tinggi sebesar 1% (satu persen). paling rendah sebesar 0,5% dan paling tinggi
sebesar 1% (satu persen).
b. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar ditetapkan
paling rendah sebesar 0,1% dan paling tinggi sebesar 0,2%.
c. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

3. Tn. Dedy memiliki mobil sedan merek Camry dengan harga jual Rp. 350.000.000, tahun
pembuatan 2019, tarif pajak 2 %. Kepemilikan pertama atas nama sendiri dengan alamat
di Jakarta Selatan. Buatlah perhitungan pajak kendaraan bermotornya !
- Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 Tahun
2010 Tentang Pajak Kendaraan Bermotor untuk kepemilikan pertama atas nama
sendiri kendaraan bermotor seharusnya ditetapkan pajak sebesar 1,5
- Rumus perhitungan PKB nya adalah (Nilai Jual x Bobot) x Tarif
- Berdasarkan pasal 2 ayat (7) huruf a Permendagri No. 29 Tahun 2012 sedan memiliki
bobot koefisien senilai 1 (satu). -PKB = (Rp. 350.000.000,- X 1) X 1,5% = Rp.
5.250.000,-
- Selain membayar pajak tahunan, ada biaya lain yang juga harus dibayarkan terkait
kendaraan. Biaya-biaya tersebut adalah Bea Balik nama pertama kali ketika
melakukan pembelian pertama kendaraan bermotor, serta sumbangan wajib dana
kecelakaan lalu lintas jalan (SWDKLLJ). Menurut Peraturan Menteri Keuangan nomor
PMK-36/PMK.010/2008 Pasal 4 ayat (2) tentang Beasar Santunan dan Sumabangan
Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan bahwa besarnya SWDKLLJ untuk mobil
sedan adalah sebesar Rp. 140.000,-

4. Sebutkan pajak yang dipungut dan diadministrasikan oleh pemerintah pusat, tetapi hasil
pemungutannya diberikan kepada pemerintah daerah !

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tertentu adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan
atau pemanfaatan tanah dan atau bangunan. PBB merupakan Pajak Pusat namun
demikian hampir seluruh realisasi penerimaan PBB diserahkan kepada Pemerintah
Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai