Anda di halaman 1dari 6

UNTUK LATIHAN (BELAJAR)

SOAL : A
Benar atau Salah ( 10 Soal )
Pilih ”B” bila pernyataan di bawah ini menurut Anda ”Benar” dan pilih ”S” bila pernyataan di
bawah ini menurut Anda ”Salah”. Jawaban di lingkari pada huruf ”B” atau ”S”, contoh : B

1. Dasar Pengenaan Pajak Reklame untuk reklame yang diselenggarakan melalui Biro
Reklame adalah Nilai Kontrak Reklame atau Nilai Sewa Reklame (NSR).
Pernyataan di atas : B atau S

2. Dasar Pengenaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah Nilai Jual Objek
Tanah (NJOP) yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
Pernyataan di atas : B atau S

3. Reklame yang diselenggarakan oleh Biro Reklame maka Biro Reklame ditetapkan sebagai
Wajib Pajak dan ditanggung oleh Pemasang Reklame. Di samping itu, Biro Reklame juga
mempunyai kewajiban atas Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan.
Pernyataan di atas : B atau S

4. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di masing-masing Satuan Kerja Pemerintah Daerah
dapat memberikan pelayanan Jasa Umum dan Jasa Usaha, yang hasil penerimaannya
dialokasikan menjadi Lain-Lain PAD yang sah dalam APBD.
Pernyataan di atas : B atau S

5. Dalam pemungutan Pajak Air Tanah, Daerah Kabupaten/Kota dapat menetapkan Nilai
Perolehan Air Tanah sebagai Dasar Pengenaan Pajak Air Tanah. Penetapan pajak yang
terutang harus ditentukan secara progresif sesuai dengan debit pengambilan air tanah.
Pernyataan di atas : B atau S

6. Gubernur dapat menetapkan besarnya Nilai Perolehan Air Permukaan dan Tarif Pajak Air
Permukaan di atas 10% sesuai dengan potensi air permukaan di wilayah Daerahnya.
Pernyataan di atas : B atau S

7. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor ditetapkan secara Progresif baik untuk kepemilikan Orang
Pribadi maupun kepemilikan Badan.
Pernyataan di atas : B atau S

8. Tn A membeli Kendaraan Bermotor melalui leasing pada sebuah Dealer Kendaraan


Bermotor, maka Tn T tidak terutang BBNKB karena BPKBnya masih pada pihak leasing
atau belum dimiliki oleh Tn A.
Pernyataan di atas : B atau S

9. Dengan berlakunya ketentuan Opsen PKB dan BBNKB, maka Daerah Kabupaten/Kota
tidak lagi mendapatkan bagihasil penerimaan PKB dan BBNKB dari Pemerintah Provinsi.
Pernyataan di atas : B atau S
10. Tn A beralamat di Jakarta mempunyai 50 unit Alat Berat. Pajak Alat Berat telah dibayar
lunas di Jakarta dan berakhir masa pajaknya bulan September 2023. Pada bulan Oktober
2023 Tn A menyewakan 30 unit Alat Berat tersebut kepada Tn B beralamat di Bandung dan
Alat Berat tersebut dioperasikan di Bandung. Tn A tetap terutang Pajak Alat di Jakarta
untuk 50 unit Alat Berat dan harus dibayar di Jakarta pada bulan Oktober 2023.
Pernyataan di atas : B atau S

11. Tn A menjual tanah dan bangunan kepada Tn B, maka Tn A terhutang Pajak Penghasilan
sebesar 2,5 % dari harga bruto dikurangi NJOP-TKP dan Tn A terhutang PBB-P2 sebesar
0,5% dari NJOP – NJOP-TKP.
Pernyataan di atas : B atau S

12. Tn A menjual tanah dan bangunan kepada Tn B, maka Tn B terutang BPHTB sebesar 5%
dari persentase NPOP setelah dikurangi NPOP-TKP terlebih dahulu.
Pernyataan di atas : B atau S

13. Retribusi Daerah dipungut atas pungutan Daerah sebagai pembayaran atas pelayanan jasa
umum, jasa usaha dan perizinan tertentu serta pungutan oleh BLUD untuk kepentingan
Oang Pribadi atau Badan.
Pernyataan di atas : B atau S

14. Tn A membeli 30 (tiga puluh) unit Alat Berat pada bulan September 2023 dan masa
pembayaran Pajak Alat Berat masih berlaku sampai dengan bulan Desember 2023. Tn A
langsung melakukan proses pemindahan hak milik Alat Berat, maka Tn A harus membayar
Bea Balik Nama Alat Berat dan Pajak Alat Berat.
Pernyataan di atas : B atau S

15. Kendaraan Bermotor yang digunakan oleh Kedutaan, Konsulat dan Perwakilan Negara
Asing, meskipun dianggap impor karena masuk ke Daerah Pabean Indonesia masih
dibebaskan dari pungutan Bea Mauk, PPnBm, PPN Impor dan PPh Pasal 22 karena men-
dapatkan fasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah karena asas timbal balik.
Pernyataan di atas : B atau S

SOAL : Pilihan Ganda ( 20 Soal )


Pilih jawaban yang paling benar menurut Anda dari pernyataan di bawah ini. Jawaban dilingkari,
contoh : a

1. Reklame yang diselenggarakan oleh Biro Reklame maka Biro Reklame ditetapkan sebagai
Wajib Pajak Reklame. Selain kewajiban pembayaran Pajak Reklame, Biro Reklame juga
harus membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari Nilai Konrak Reklame. Pajak Reklame
menjadi tanggungan Pemasang Reklame yang harus disetorkan oleh Biro Reklame. Untuk
menghitung besarnya Pajak Reklame yang terutang, dasar pengenaan Pajak Reklame :
a. Nilai Kontrak Reklame.
b. Nilai Kontrak Reklame atau Nilai Sewa Reklame (NSR).
c. Nilai Kontrak Reklame dinilai wajar dibandingkan dengan Nilai Sewa Reklame (NSR0
d. Nilai Pengganti Pembuatan Reklame dan Nilai Sewa Lokasi Pemasangan Reklame.
2. Penyelenggaraan Reklame berupa reklame bersinar, running teks dan sejenisnya yang di
pasang pada Kereta Api dipungut di :
a. Dikenakan Pajak Reklame pada tempat Depo Lokomotif berada.
b. Dikenakan Pajak Reklame di mana Wajib Pajak mudah untuk membayar pajak.
c. Dikenakan Pajak Reklame di mana Biro Reklame terdaftar sebagai Pengusaha di bidang
advertising.
d. Dikenakan Pajak Reklame di mana Kantor Pusat pemasang reklame berada.

3. Dasar Pengenaan Pajak Reklame pada reklame yang dipasang atau ditempatkan pada kendaraan
bermotor melalui Biro Reklame adalah :
a. Nilai Kontrak Reklame.
b. Nilai Pengganti atas persewaan media reklame pada kendaraan bermotor.
c. Nilai Pengganti atas kesepakatan antara pemasang reklame dengan pemilik media reklame.
d. Nilai Kotrak Reklame atau Nilai Sewa Reklame yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

4. Penyelenggaraan Reklame berupa reklame bersinar, running teks dan sejenisnya yang di
pasang pada Kereta Api dipungut di :
a. Dikenakan Pajak Reklame pada tempat Depo Lokomotif berada.
b. Dikenakan Pajak Reklame di mana Wajib Pajak mudah untuk membayar pajak.
c. Dikenakan Pajak Reklame di mana Biro Reklame terdaftar sebagai Pengusaha di bidang
advertising.
d. Dikenakan Pajak Reklame di mana Kantor Pusat pemasang reklame berada.

5. Nilai Perolehan Air Tahah ditentukan oleh beberapa variabel, yaitu :


a. Harga Air Baku (HAB) dan Faktor Nilai Air Tanah (FNA).
b. Harga Air Baku (HAB) dan Harga Dasar Air (HDA).
c. Harga Air Baku (HAB) dan Volume Air Tanah yang Diambil dan/atau dimanfaatkan.
d. Volume Air Tanah yang diambil dan/atau dimanfaatkan dan Harga Dasar Air (HDA).

6. Orang Pribadi atau Badan yang mengambil air tanah melebihi debit yang ditentukan dalam Surat Izin
Pemanfaatan Air Tanah (SIPA), dikenakan :
a. Sanksi Bunga 2% per bulan atas kelebihan debit Air Tanah yang diambil.
b. Sanksi Denda 50% atas kelebihan debit Air Tanah yang diambil.
c. Sanksi Denda 100% atas kelebihan debit Air Tanah yang diambil.
d. Sanksi penyegelan dan penutupan sumur tempat pengambilan air tanah.

7. Pajak Air Tanah dikenakan atas :


a. Pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah yang mendapatkan Surat Izin Pemanfaatan Ar
Tanah (SIPA).
b. Pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah termasuk penggunaan air dari PD PAM.
c. Pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah termasuk kegiatan dewatering.
d. Pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah dengan sumur bor atau sumur artesis.

8. Saat terutang Pajak Kendaraan Bermotor adalah


a. Pada saat pembayaran atas pembelian kendaraan bermotor.
b. Pada saat tagihan dibuat atas pembelian kendaraan bermotor.
c. Pada saat penyerahan fisik kendaraan bermotor.
d. Pada saat pendaftaran kendaraan bermotor di wilayah Daerah di mana tempat kendaraan
bermotor berada.
9. Besarnya Pajak Kendaraan Bermotor yang terutang adalah :
a. Tarif Pajak dikalikan dengan Harga Pasaran Umum Kendaraan Bermotor.
b. Tarif Pajak dikalikan dengan NJKB yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
c. Tarif Pajak dikalikan dengan hasil perkalian antara NJKB dengan Bobot Kendaraan Bermotor
yang ditetapkan oleh Pemerintah
d. Tarif Pajak dikalikan dengan Harga Jual Kendaraan Bermotor sesuai dengan faktur pembelian.

10. Perlakuan Pajak Progresif atas kepemilikan Orang Pribadi Kendaraan Bermotor ditentukan atas :
a. Nama yang sama.
b. Nama dan alamat yang sama.
c. Nama, alamat sama dan jenis Kendaraan Bermotor.
d. Waktu kepemilikan Kendaraan Bermotor.

11. Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan dipergunakan oleh Kedutaan di Indonesia, masih
menggunakan dokumen formuir B dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
a. Dikecualikan dari PPN.
b. Dikecualikan dari PPnBm dan PPN.
c. Dikecualikan dari PKB dan BBNKB.
d. Dikecualikan dari Bea Masuk, PPnBm, PPN dan PKB, BBNKB.

12. Bea Balik Kendaraan Bermotor adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai
akibat perjanjian dua belah pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena :
a. Jual beli,
b. Tukar menukar.
c. Hibah, warisan dan pemasukan ke dalam Badan Usaha.
d. Jual menukar, hibah, warisan atau pemasukan ke dalam Badan Usaha.

13. Pajak Kendaraan Bermotor dikenakan dan dibayar dimuka selama :


a. 1 (satu) tahun pajak.sejak pendaftaran kendaraan bermotor.
b. 1 (satu) bulan pajak.sejak pendaftaran kendaraan bermotor.
c. 12 (dua belas bulan) berturut-turut terhitung sejak tanggal pendaftaran kendaraan bermotor.
d. 5 (lima) tahun sejak tanggal pendaftaran kendaraan bermotor.

14. Sistem pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor menurut ketentuan pasal 3 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, adalah :
a. Besarnya PKB yang terutang adalah dihitung dan ditetapkan oleh Wajib Pajak.
b. Besarnya PKB yang terutang adalah dihitung dan ditetapkan oleh Fiskus.
c. Besarnya PKB yang terutang adalah dihitung dan ditetapkan oleh Wajib Pajak atau Fiskus.
d. Besarnya PKB yang terutang adalah dihitung dan ditetapkan oleh Dealer Kendaraan Bermotor.

15. Sistem pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan menurut ketentuan pasal 3 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, adalah :
a. Besarnya PKB yang terutang adalah dihitung dan ditetapkan oleh Wajib Pajak.
b. Besarnya PKB yang terutang adalah dihitung dan ditetapkan oleh Fiskus.
c. Besarnya PKB yang terutang adalah dihitung dan ditetapkan oleh Wajib Pajak atau Fiskus.
d. Besarnya PKB yang terutang adalah dihitung dan ditetapkan oleh Dealer Kendaraan Bermotor.
16. Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan dipergunakan oleh Perwakilan Diplomatik, Kedutaan dan
Lembaga Internasional :
a. Dikeculiakan dari Bea Masuk, PPN Impor dan PPnBm.
b. Dikeculiakan dari Bea Masuk, PPN Impor, PPnBm dan PPh Pasal 22.
c. Dikeculikan dari PKB dan BBNKB.
d. Dikecualikan dari Bea Masuk, PPN Impor, PPnBm, PPh Pasal 22, PKB dan BBNKB.

17. Penerimaan Retribusi Daerah dalam APBD masuk ke dalam kelompok :


a. Pendapatan Daerah.
b. Lain-lain Pendapatan Daerah.
c. Pendapatan Asi Daerah.
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah.

18. Retribusi Perizinan Tertentu dikenakan atas :


a. Pengendalian lalu lintas.
b. Penyeberangan orang atau barang di di atas air.
c. Pemanfaatan aset Pemerintah Daerah.
d. Persetujuan bangunan gedung.

19. Penyediaan tempat khusus parkir di luar badan jalan yang dibangun dan disediakan oleh Pemerintah
Daerah, merupakan :
a. Retribusi Jasa Umum.
b. Retribusi Jasa Usaha.
c. Retribusi Perizinan Tertentu.
d. Pungutan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

20. Pelayanan parkir di tepi jalan umum untuk areal tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
merupakan :
a. Retribusi Jasa Umum.
b. Retribusi Jasa Usaha.
c. Retribusi Perizinan Tertentu.
d. Pungutan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

21. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang terdapat pada masing-masing Satuan Kerja Pemerintah
Daerah, dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang :
a. Pelayanan Jasa Umum.
b. Pelayanan Jasa Usaha.
c. Pelayanan Jasa Umum dan Jasa Usaha.
d. Pelayanan Jasa Umum, Jasa Usaha dan Perizinan Tertentu.

22. Tempat khusus parkir yang disediakan oleh Pemerintah Daerah, contohnya untuk Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta menyediakan tempat khusus parkir kendaraan bermotor di lapangan Taman
IRTI Monas, maka atas pembayaran jasa layanan tersebut dipungut :
a. Retribusi Jasa Umum.
b. Retribusi Jasa Usaha.
c. Perizinan Tertentu.
d. Pajak Parkir.
23. Saat yang menentukan untuk menghitung Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan
(PBB-P2) yang terutang adalah :
a. Menurut saat penyampaian Surat Pendaftaran Objek Pajak (SPOP).
b. Menurut saat kepemilikan, penguasaan atau pemanfaatan atas Tanah dan Bangunan.
c. Menurut keadaan objek PBB-P2 pada tanggal Saat 1 Januari.
d. Menurut saat penandatangan pemindahan hak milik pada Kantor PPAT atau Notaris.

24. Hasil penerimaan PKB dan Opsen PKB dialokasikan untuk program pembangunan dan/atau
pemeliharaan jalan serta peningkatan moda dan sarana transportasi umum, sebesar :
a. Paling sedikit sebesar 10%, baik oleh Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
b. Paling sedikit sebesar 15%, baik oleh Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
c. Paling sedikit sebesar 20%, baik oleh Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
d. Paling sedikit sebesar 25%, baik oleh Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

25. Hasil penerimaan Pajak Air Permukaan dibagihasilkan kepada Kabupaten/Kota :


a. Sebesar 60%, jika sumber air berada pada lebih dari 1 (satu) wilayah Kabupaten/Kota.
b. Sebesar 70%, jika sumber air berada pada lebih dari 1 (satu) wilayah Kabupaten/Kota.
c. Sebesar 80%, jika sumber air berada hanya pada 1 (satu) wilayah Kabupaten/Kota.
d. Tergantung kebijakan perhitungan biaya yang dikeluarkan oleh Daerah Kabupaten/Kota akibat
dari dampak lingkungan yang ditimbulkan.

--------------- SELAMAT BELAJAR -----------------

Anda mungkin juga menyukai