Anda di halaman 1dari 13

PERPAJAKAN

SOAL–SOAL BREVET - A

I. KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN (KUP)

A. Soal Pilihan Ganda


1. Ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak yang tidak benar di bawah ini adalah:
a. Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang
b. Pajak dibayar dengan tidak mendapat imbalan langsung
c. Pajak dipungut tidak dapat dipaksakan
d. Pajak dipungut oleh pemerintah baik pusat maupun daerah
2. Dalam hukum pajak terdapat hukum formal dan hukum materiil. Yang merupakan ketentuan
yang mengatur hukum formal perpajakan di Indonesia adalah:
a. Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (KUP)
b. Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh)
c. Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN
dan PPnBM)
d. Undang-Undang Bea Materai
3. Yang dimaksud dengan With Holding System dalam pemungutan pajak adalah:
a. Sistem pemungutan pajak dengan cara menentukan pajaknya sendiri oleh Wajib Pajak
berdasarkan Undang-Undang
b. Sistem pemungutan pajak dengan cara memberikan kepercayaan pemotongan dan
pemungutan kepada pihak ketiga oleh Negara
c. Sistem pemungutan pajak dengan cara menentukan besarnya pajak oleh Pemerintah
d. Sistem pemungutan pajak dengan cara menghitung pajak yang sebenarnya terutang dala,
satu tahun pajak
4. Hal-hal yang tidak diatur dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
(KUP) adalah:
a. Definisi-definis administrasi perpajakan
b. Jatuh tempo pembayaran dan pelaporan
c. Tarif-tarif perpajakan
d. Sanksi-sanksi administrasi perpajakan
5. Kewajiban untuk mendaftarkan diri memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah
bagi:
a. Yang telah cukup umur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
pepajakan
b. Yang memiliki pekerjaan tetap sebagai karyawan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan pepajakan
c. Yang memiliki penghasilan di atas upah minimum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan pepajakan
d. Yang memenuhi syarat subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan pepajakan
6. Definisi Pengusaha Kena Pajak dalam Undang-Undang KUP adalah:
a. Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang dan/atau penyerahan Jasa kepada pembeli
b. Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa
Kena Pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan
c. Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa
Kena Pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai
d. Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Tidak Kena Pajak dan/atau penyerahan
Jasa Tidak Kena Pajak
7. Yang bukan penyebab dihapusnya Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) oleh Direktorat
Jenderal Pajak adalah:
a. Diajukan permohonan oleh Wajib Pajak dan/atau ahli warisnya apabila Wajib Pajak
sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif
b. Wajib Pajak Badan dilikuidasi karena penghentian atau penggabungan usaha
c. Wajib Pajak Badan mengalami kerugian usaha
d. Wajib Pajak bentuk usaha tetap menghentikan kegiatan usahanya di Indonesia
8. Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Badan wajib disampaikan paling lama:
a. 20 (dua puluh) hari setelah akhir Masa Pajak
b. 3 (tiga) bulan setelah akhir Tahun Pajak
c. 4 (empat) bulan setelah akhir Tahun Pajak
d. 12 (dua belas) bulan setelah akhir Tahun Pajak
9. Batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa adalah paling lama:
a. 10 (sepuluh) hari setelah akhir Masa Pajak
b. 15 (lima belas) hari setelah akhir Masa Pajak
c. 20 (dua puluh) hari setelah akhir Masa Pajak
d. 25 (dua puluh lima) hari setelah akhir Masa Pajak
10. Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT Tahunan dengan cara
menyampaikan permohonan tertulis atau dengan cara lain kepada Direktur Jenderal Pajak
paling lama:
a. 1 (satu) bulan setelah batas waktu penyampaian SPT Tahunan
b. 2 (dua) bulan setelah batas waktu penyampaian SPT Tahunan
c. 3 (tiga) bulan setelah batas waktu penyampaian SPT Tahunan
d. 4 (empat) bulan setelah batas waktu penyampaian SPT Tahunan
11. Yang bukan merupakan penyebab SPT dianggap tidak disampaikan oleh Wajib Pajak adalah:
a. SPT tidak ditandatangani
b. SPT tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau dokumen yang disyaratkan
c. SPT disampaikan setelah Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Tagihan Pajak
d. SPT disampaikan setelah Direktur Jenderal Pajak melakukan pemeriksaan atau
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
12. Apabila SPT Masa PPN tidak disampaikan dalam jangka waktu atau batas waktu
perpanjangan yang telah ditentukan, dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar
a. Rp.50.000 (lima puluh ribu rupiah)
b. Rp.100.000 (seratus ribu rupiah)
c. Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah)
d. Rp.1.000.000 (satu juta rupiah)
13. Pembayaran dan/atau penyetoran pajak yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo
pembayaran atau penyetoran pajak, dikenai sanksi berupa:
a. Denda sebesar Rp.100.000 (seratus ribu rupiah)
b. Denda sebesar Rp.500.00 (lima ratus ribu rupiah)
c. Bunga sebesar 2% per bulan dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai
dengan tanggal pembayaran
d. Bunga sebesar 5% per bulan dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai
dengan tanggal pembayaran
14. Wajib Pajak membayar atau menyetor pajak yeng terutang dengan cara:
a. Menggunakan Surat Pemberitahuan ke kas Negara melalui tempat pembayaran yang
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
b. Menggunakan Surat Pemberitahuan ke kas Negara melalui tempat pelaporan yang diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
c. Menggunakan Surat Setoran Pajak ke kas Negara melalui tempat pembayaran yang diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
d. Menggunakan Surat Setoran Pajak ke kas Negara melalui tempat pelaporan yang diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
15. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor pedesaan dan perkotaan diatur oleh pemerintah
dalam:
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara
Perpajakan
b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
d. Undang-Undang nomor 42 Tahun 2009 tentang PPN dan PPnBM
16. Yang tidak termasuk dikecualikan dari objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah yang
digunakan untuk:
a. Kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan
nasional
b. Kuburan dan peninggalan purbakala
c. Perwakilan perusahaan asing di Indonesia
d. Badan dan organisasi Internasional seperti Persatuan Bangsa-Bangsa
17. Yang tidak termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan klasifikasi nilai tanah
dalam menentukan Pajak Bumi dan Bangunan adalah:
a. Letak
b. Peruntukan
c. Pemanfaatan
d. Kepemilikan
18. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan dan Perkotaan yang berlaku sekarang
adalah:
a. Paling rendah 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak
b. Paling tinggi 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak
c. Paling rendah 0,5% dari Dasar Pengenaan Pajak
d. Paling tinggi 0,5% dari Dasar Pengenaan Pajak
19. Dasar Pengenaan Pajak untuk Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan dan Perkotaan
adalah:
a. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
b. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP)
c. Nilai Jual Objek Pajak dikurang Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
d. Nilai Jual Objek Pajak ditambah Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
20. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) ditentukan oleh masing-masing Kepala
Daerah paling rendah sebesar:
a. Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak
b. Rp.8.000.000 (delapan juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak
c. Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak
d. Rp.12.000.000 (dua belas juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak
21. Untuk menentukan Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2017, maka saat yang menentukan pajak
terutang adalah menurut keadaan pada:
a. Tanggal 1 Januari 2017
b. Tanggal 31 Desember 2017
c. Tanggal 31 Desember 2016
d. Tanggal 31 Maret 2017
22. Jatuh tempo pembayaran atas Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB adalah:
a. 3 (tiga) bulan sejak dikirimkannya SPPT kepada Wajib Pajak
b. 3 (tiga) bulan sejak diterimanya SPPT oleh Wajib Pajak
c. 6 (enam) bulan sejak dikirimkannya SPPT kepada Wajib Pajak
d. 6 (enam) bulan sejak diterimanya SPPT oleh Wajib Pajak
23. Subjek Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan adalah Orang Pribadi atau Badan
yang:
a. Memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan
b. Melepaskan hak atas tanah dan atau bangunan
c. Melakukan penyerahan hak atas tanah dan atau bangunan
d. Memiliki hak atas tanah dan atau bangunan
24. Tarif Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang berlaku sekarang adalah:
a. Paling rendah 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak
b. Paling tinggi 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak
c. Paling rendah 0,5% dari Dasar Pengenaan Pajak
d. Paling tinggi 0,5% dari Dasar Pengenaan Pajak
25. Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP) sebagai nilai pengurang dalam
menentukan besarnya Dasar Pengenaan BPHTB ditetapkan sebesar
a. Paling rendah 60 juta untuk waris dan hibah wasiat dan 300 juta untuk selain waris dan
hibah wasiat
b. Paling rendah 300 juta untuk waris dan hibah wasiat dan 60 juta untuk selain waris dan
hibah wasiat
c. Paling tinggi 60 juta untuk waris dan hibah wasiat dan 300 juta untuk selain waris dan
hibah wasiat
d. Paling tinggi 300 juta untuk waris dan hibah wasiat dan 60 juta untuk selain waris dan
hibah wasiat
26. Penentuan Nilai Perolehan Objek Pajak sebagai Dasar Pengenaan Pajak untuk menghitung
BPHTB dalam hal penunjukan pembeli dalam lelang menggunakan:
a. Nilai Pasar
b. Harga Transaksi
c. Nilai Lain
d. Harga Wajar
27. Bea Meterai merupakan pajak atas:
a. Dokumen-dokumen tertentu yang disebutkan dalam Undang-Undang Bea Meterai yang
digunakan oleh masyarakat dalam pemerintahan
b. Dokumen-dokumen tertentu yang disebutkan dalam Undang-Undang Bea Meterai yang
digunakan oleh masyarakat dalam lalu lintas usaha
c. Dokumen-dokumen tertentu yang disebutkan dalam Undang-Undang Bea Meterai yang
digunakan oleh masyarakat dalam lalu lintas hukum
d. Dokumen-dokumen tertentu yang disebutkan dalam Undang-Undang Bea Meterai yang
digunakan oleh masyarakat dalam perdagangan
28. Salah satu dokumen yang tidak dikenakan Bea Meterai adalah:
a. Surat-surat perjanjian yang digunakan sebagai alat pembuktian yang bersifat perdata
b. Akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan salinannya
c. Surat berharga seperti wesel, promes, dan askep
d. Tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern organisasi
29. Surat yang memuat jumlah uang yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp.250.000
sampai dengan Rp.1.000.000 terutang Bea Meterai sebesar:
a. Rp.3.000 (tiga ribu rupiah)
b. Rp.5.000 (lima ribu rupiah)
c. Rp.6.000 (enam ribu rupiah)
d. Tidak terutang Bea Metera
30. Pihak yang terutang Bea Meterai untuk Akta Notaris dan salinannya adalah pihak yang:
a. Menerima akta tersebut
b. Membuat dan memberikan akta tersebut
c. Mendapat manfaat dari akta tersebut
d. Mendokumentasikan akta tersebut

B. Essay

Pilihlah Benar atau Salah untuk pernyataan di bawah ini!

No. Pernyataan Benar Salah


1. Self assessmen merupakan suatu sistem pmungutan pajak di mana
wajib pajak menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan
2. Hukum pajak tidak mengatur pelanggaran atau kejahatan yang
diancam hukuman pidana
3. Menurut KUP, salah satu ciri-ciri dalam definisi pajak, pajak
digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemerintah
4. Wajib Pajak meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan
pemungut pajak
5. Sanksi administrasi pepajakan berdaarkan KUP dapat berupa
denda, bunga, atau kenaikan
6. Batas waktu penyampaian SPT Tahunan Orang Pribadi paling
lama 4 (empat) bulan setelah akhir tahun pajak
7. Surat Ketetapan Pajak yang menyebabkan jumlah pajak yang harus
dibayar bertambah harus dilunasi dalam jangka waktu 2 (dua)
bulan sejak tanggal diterbitkan
8. Wajib Pajak dengan kemauan sendiri dapat membetulkan SPT
yang telah disampaikan sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan
oleh Direktur Jenderal Pajak
9. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) sebagai nilai
pengurang dalam menentukan besarnya Dasar Pengenaan PBB
ditetapkan paling tinggi 10 juta rupiah
10. Wajib Pajak tidak dapat mengajukan keberatan atas Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB
11. Tahun Pajak dalam menentukan besarnya PBB adalah jangka
waktu 1 (satu) tahun pembukuan
12. Nilai Perolehan Kena Pajak (NPOP) sebagai dasar pengenaan
BPHTB untuk hibah dan hibah wasiat menggunakan Nilai Pasar
13. Saat Terutang BPHTB untuk transaksi jual beli adalah pada saat
ditandatanganinya akta jual beli
14. Tanda terima gaji pegawai merupakan salah satu dokumen yang
terutang bea meterai
15. Tidak ada cara lain pelunasan bea meterai selain dengan benda
meterai seperti meterai temple

Jawab pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan hubungan antara hukum pajak dengan hukum perdata!


2. Sebutkan apa saja jenis-jenis pajak yang pengenaannya dilakukan oleh pmerintah pusat!
3. Apa saja yang dilaporkan oleh Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan (SPT)?
4. Sebutkan jenis-jenis SPT dan batas waktu penyampaiannya!
5. Apa yang dimaksud dengan Official Assessment System, dan berikan contoh!

II. PENGANTAR HUKUM PERPAJAKAN (PHP)

ESSAY

1. Jelaskan pengertian pajak menurut UU KUP!


Apa maksud dari : “tidak memperoleh imbalan (kontra produksi) secara langsung” dalam
perngertian pajak?
2. Secara umum pajak mempunyai fungsi mengatur (regulasi) dan fungsi anggaran (butget).
Jelaskan!
3. Apa yang Saudara ketahui tentang sistem “self assessment” dalam perpajakan?
Apa yang Saudara ketahui tentang sistem “official assessment”?
Apakah Indonesia menerapkan sistem “self assessment” secara penuh? Jelaskan!
4. Dalam sistem perpajakan yang dianut Indonesia, kapan seseorang diwajibkan memperoleh
NPWP?
Apa fungsi NPWP?
5. Apa yang Saudara ketahui tentang pajak langsung dan pajak tidak langsung?
6. Apa yang Saudara ketahui tentang hukum pajak materiil dan hukum pajak formil? Jelaskan!
7. Apa yang Saudara ketahui tentang Tax Avoidance dan Tax Evasion? Jelaskan!
8. Mengapa penafsiran hukum secara analogi tidak lazim diterapkan untuk menafsirkan undang-
undang perpajakan di Indonesia?
III. PPh POTONG PUNGUT (POT PUT)

Essay
1. PT. ABC, pada bulan Nopember 2017 membayar gaji dengan rincian sebagai berikut :
No. Nama Jabatan Pembayaran Pegawai Status
Sejak:
1 Pak Agus Direktur Rp. 20.000.000 2016 K/2
2 Bu Nia Manajer Rp. 10.000.000 2016 K/1
3 Dedi Staff Rp. 5.000.000 Maret 2017 TK
Apabila semua pegawai sudah ber NPWP ;
a. Berapa PPh Pasal 21 yang terutang ?
b. Kapan batas waktu bayar dan lapor ?

2. PT. DEF menyewa bangunan kantor dengan rincian sebagai berikut :


a. Gedung kantor dari PT. SEWA terdaftar di KPP A Rp. 100.000.000
b. Gudang di Cilembu dari Pak Agus (NPWP tidak diketahui) Rp. 50.000.000
Jenis pajak apa dan berapa pajak yang terutang ?

3. PT. ABC dalam berproduksi selama bulan Desember melakukan pembelian sebagai berikut :
a. Batu bara sebagai bahan bakar pemanas, senilai Rp. 21.000.000.000,-
b. Pembelian kayu sebagai bahan baku pembuatan plywood senilai Rp. 18.000.000
Jenis pajak apa dan berapa pajak yang terutang ?

4. PT. DEF dalam kegiatan operasionalnya selama bulan Desember, melakukan transaksi sebagai
berikut :
a. Katering makan siang selama minggu ke-2 bulan desember kepada Nyonya Tuti sebesar Rp.
15.000.000
b. Membayar tagihan atas perawatan komputer kantor kepada CV. Service sebesar Rp. 7.500.000
c. Membayar Dividen kepada PT. ABC sebagai pemegang 20% saham dengan total Rp.
500.000.000.
d. Membayar Dividen kepada Tn. Budi sebagai pemegang 25% saham dengan total Rp.
600.000.000
Jenis pajak apa dan berapa pajak yang terutang ?
IV. PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI (WP OP)

SoalEssay

1. SebutkankarakteristikPPh.
2. Bagaimanaperlakuanpajakterhadapwarisan yang belumterbagi?
3. Apa yang dimaksuddengan:
- Deductible expenses
- Non deductible expenses
- Sebutkan minimal 3 masing-masingcontohnya
4. Hitunglah besar pajak terutang berikut ini, isikan kedalam formulir SPT tahunan yang sesuai.
- Anto berprofesi sebagai seorang dokter. Tinggal di perumahan Cempaka Putih Regency blok
A.3 No. 10, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. NPWP: 07.655.327.6-024.000. dr. Anto menikah
dan memiliki dua orang anak. Penghasilan rutin dr. Anto setiap bulan yang diterimanya dari
praktik di rumah sebesar Rp 65.000.000,00. Norma penghasilan dokter untuk Jakarta sebesar
50%. dr. Anto memiliki tabungan di BNI sebesar Rp30.000.000,00 di BCA sebesar
Rp120.000.000,00 dan di Bank Mandirisebesar Rp87.000.000,00. Ia memiliki cicilan KPA
sebesar Rp15.000.000,00/bulan dari Bank BCA sejak tahun 2015. Setiap hari, istri dokter
Anto mengantar-jemput anak sekolah dengan mengendarai Honda Jazz yang dibelinya pada
tahun 2014 seharga Rp220.000.000,00 sedangkan dokter Anto sendiri mengendarai Nissan X-
trail yang dibelinya tahun 2012 seharga Rp200.000.000,00.
- Fahri bekerja di PT. Aksara Gemilang. Sepanjang tahun 2017 memperoleh penghasilanneto
sebesar Rp 8.000.000,00/bulan. Istri Fahri tidak bekerja, iahanya mengurus kelima orang anak
mereka yang masih kecil. Demi menopang kebutuhan sehari-hari, Fahri bekerja paruh waktu
di CV. BintangKejoradenganpenghasilanneto Rp4.500.000,00/bulan. Merekatinggal di sebuah
rumah seluas 75 meter persegi dengan NJOP PBB pada SPPT Tahun 2017 sebesar Rp
150.000.000,00 di jalan Digul No. 38 Rt. 005 Rw. 17, Bandar Jati, Bogor. Setiap bulan Fahri
mengeluarkan zakat lewat BAZIS terdaftar di kotanya sebesar Rp100.000,00. Sehari-hari,
Fahri bekerja dengan mengendarai sepeda motor Yamaha V-Ixion yang dibelinya pada tahun
2015 seharga Rp 28.500.000,00
V. PBB, BPHTB, dan Bea Materai

A. Soal Pilihan Ganda


1. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor pedesaan dan perkotaan diatur oleh pemerintah
dalam:
e. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara
Perpajakan
f. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah
g. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
h. Undang-Undang nomor 42 Tahun 2009 tentang PPN dan PPnBM

2. Yang tidak termasuk dikecualikan dari objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah yang
digunakan untuk:
e. Kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan
nasional
f. Kuburan dan peninggalan purbakala
g. Perwakilan perusahaan asing di Indonesia
h. Badan dan organisasi Internasional seperti Persatuan Bangsa-Bangsa

3. Yang tidak termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan klasifikasi nilai tanah
dalam menentukan Pajak Bumi dan Bangunan adalah:
e. Letak
f. Peruntukan
g. Pemanfaatan
h. Kepemilikan

4. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan dan Perkotaan yang berlaku sekarang
adalah:
e. Paling rendah 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak
f. Paling tinggi 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak
g. Paling rendah 0,5% dari Dasar Pengenaan Pajak
h. Paling tinggi 0,5% dari Dasar Pengenaan Pajak

5. Dasar Pengenaan Pajak untuk Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan dan Perkotaan
adalah:
e. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
f. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP)
g. Nilai Jual Objek Pajak dikurang Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
h. Nilai Jual Objek Pajak ditambah Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
6. Dalam administrasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Surat Pemberitahuan Objek Pajak
(SPOP) oleh Kepala Daerah dijadikan sebagai dasar untuk menerbitkan:
a. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
b. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
c. Surat Tagihan Pajak (STP)
d. Surat Setoran Pajak (SSP)

7. Dalam hal Wajib Pajak tidak menyampakan SPOP, maka besarnya PBB Terutang ditagih oleh
Kepala Daerah melalui:
a. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
b. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
c. Surat Tagihan Pajak (STP)
d. Surat Setoran Pajak (SSP)

8. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) ditentukan oleh masing-masing Kepala
Daerah paling rendah sebesar:
e. Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak
f. Rp.8.000.000 (delapan juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak
g. Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak
h. Rp.12.000.000 (dua belas juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak

9. Untuk menentukan Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2017, maka saat yang menentukan pajak
terutang adalah menurut keadaan pada:
e. Tanggal 1 Januari 2017
f. Tanggal 31 Desember 2017
g. Tanggal 31 Desember 2016
h. Tanggal 31 Maret 2017

10. Jatuh tempo pembayaran atas Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB adalah:
e. 3 (tiga) bulan sejak dikirimkannya SPPT kepada Wajib Pajak
f. 3 (tiga) bulan sejak diterimanya SPPT oleh Wajib Pajak
g. 6 (enam) bulan sejak dikirimkannya SPPT kepada Wajib Pajak
h. 6 (enam) bulan sejak diterimanya SPPT oleh Wajib Pajak

11. Subjek Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan adalah Orang Pribadi atau Badan
yang:
e. Memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan
f. Melepaskan hak atas tanah dan atau bangunan
g. Melakukan penyerahan hak atas tanah dan atau bangunan
h. Memiliki hak atas tanah dan atau bangunan

12. Tarif Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang berlaku sekarang adalah:
e. Paling rendah 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak
f. Paling tinggi 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak
g. Paling rendah 0,5% dari Dasar Pengenaan Pajak
h. Paling tinggi 0,5% dari Dasar Pengenaan Pajak

13. Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP) sebagai nilai pengurang dalam
menentukan besarnya Dasar Pengenaan BPHTB ditetapkan sebesar
e. Paling rendah 60 juta untuk waris dan hibah wasiat dan 300 juta untuk selain waris dan
hibah wasiat
f. Paling rendah 300 juta untuk waris dan hibah wasiat dan 60 juta untuk selain waris dan
hibah wasiat
g. Paling tinggi 60 juta untuk waris dan hibah wasiat dan 300 juta untuk selain waris dan
hibah wasiat
h. Paling tinggi 300 juta untuk waris dan hibah wasiat dan 60 juta untuk selain waris dan
hibah wasiat

14. Penentuan Nilai Perolehan Objek Pajak sebagai Dasar Pengenaan Pajak untuk menghitung
BPHTB dalam hal penunjukan pembeli dalam lelang menggunakan:
e. Nilai Pasar
f. Harga Transaksi
g. Nilai Lain
h. Harga Wajar

15. Penentuan Nilai Perolehan Objek Pajak sebagai Dasar Pengenaan Pajak untuk menghitung
BPHTB dalam hal pemindahan hak karena waris menggunakan:
a. Nilai Pasar
b. Harga Transaksi
c. Nilai Lain
d. Harga Wajar

16. Bea Meterai merupakan pajak atas:


e. Dokumen-dokumen tertentu yang disebutkan dalam Undang-Undang Bea Meterai yang
digunakan oleh masyarakat dalam pemerintahan
f. Dokumen-dokumen tertentu yang disebutkan dalam Undang-Undang Bea Meterai yang
digunakan oleh masyarakat dalam lalu lintas usaha
g. Dokumen-dokumen tertentu yang disebutkan dalam Undang-Undang Bea Meterai yang
digunakan oleh masyarakat dalam lalu lintas hukum
h. Dokumen-dokumen tertentu yang disebutkan dalam Undang-Undang Bea Meterai yang
digunakan oleh masyarakat dalam perdagangan

17. Salah satu dokumen yang tidak dikenakan Bea Meterai adalah:
e. Surat-surat perjanjian yang digunakan sebagai alat pembuktian yang bersifat perdata
f. Akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan salinannya
g. Surat berharga seperti wesel, promes, dan askep
h. Tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern organisasi

18. Surat yang memuat jumlah uang yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp.250.000
sampai dengan Rp.1.000.000 terutang Bea Meterai sebesar:
e. Rp.3.000 (tiga ribu rupiah)
f. Rp.5.000 (lima ribu rupiah)
g. Rp.6.000 (enam ribu rupiah)
h. Tidak terutang Bea Meterai

19. Yang tidak termasuk cara pelunasan Bea Meterai adalah:


a. Meterai Tempel
b. Kertas Meterai
c. Mesih Teraan Meterai
d. Mesin Cetakan Meterai

20. Pihak yang terutang Bea Meterai untuk Akta Notaris dan salinannya adalah pihak yang:
e. Menerima akta tersebut
f. Membuat dan memberikan akta tersebut
g. Mendapat manfaat dari akta tersebut
h. Mendokumentasikan akta tersebut

B. Essay
Pilihlah Benar atau Salah untuk pernyataan di bawah ini!
No. Pernyataan Benar Salah
1. Pajak Bumi dan Bangunan tidak termasuk salah satu pajak dalam
kategori Self Assestmen System
2. Saat yang menentukan pajak yang terutang adalah menurut
keadaan objek pajak pada tanggal 31 Desember
3. Jatuh tempo pembayaran SPPT PBB adalah 3 (tiga) bulan sejak
diterimanya SPPT PBB oleh Wajib Pajak
4. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) sebagai nilai
pengurang dalam menentukan besarnya Dasar Pengenaan PBB
ditetapkan paling tinggi 10 juta rupiah
5. Wajib Pajak tidak dapat mengajukan keberatan atas Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB
6. Tahun Pajak dalam menentukan besarnya PBB adalah jangka
waktu 1 (satu) tahun pembukuan
7. Nilai Perolehan Kena Pajak (NPOP) sebagai dasar pengenaan
BPHTB untuk hibah dan hibah wasiat menggunakan Nilai Pasar
8. Saat Terutang BPHTB untuk transaksi jual beli adalah pada saat
ditandatanganinya akta jual beli
9. Tanda terima gaji pegawai merupakan salah satu dokumen yang
terutang bea meterai
10. Tidak ada cara lain pelunasan bea meterai selain dengan benda
meterai seperti meterai tempel

Jawab pertanyaan di bawah ini!

1. Sebutkan objek-objek yang tidak dikenakan PBB!


2. Transaksi pengalihan hak apa saja yang menggunakan harga transaksi sebagai Nilai Perolehan
Objek Pajak (NPOP) untuk menghitung BPHTB?
3. Tuan Recca memiliki Bangunan dengan luas tanah 120 m² dan luas bangunan 80 m², Nilai Jual
Objek Pajak tanah Rp.3.600.000/m² dan Nilai Jual Objek Pajak bangunan Rp.4.000.000/m²,
dengan tarif PBB ditentukan sebesar 0,25% dan Nilai Jual Objek Tidak Kena Pajak sebesar
Rp.10.000.000. Hitung besarnya PBB Tuan Recca!
4. Jelaskan pengertian umum apa yang dimaksud dengan bea meterai!
5. Sebutkan objek-objek pajak yang terutang Bea Meterai sebesar Rp.3.000!
VI. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH
(PPN & PPnBM)

SoalEssay

1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat karakteristik PPN.


2. Apakah yang dimaksud Barang Kena Pajak Tidak Berwujud? Sebutkan contohnya.
3. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang menjadi Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN?
4. Apa yang dimaksud dengan Kegiatan Membangun Sendiri? Berikan ilustrasinya.
5. Jelaskan bagaimana mekanisme pengkreditan PK-PM.
6. Apa yang dimaksud Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah (BKPYTM) sehingga
dijadikan objek PPn BM?
7. Kapankah saat terutang PPN dan PPn BM? Jelaskan secara singkat.
8. PT. Binsar Hiras menjual dua unit mesin produksi makanan ringan kepada CV. Amanah Kita,
seharga Rp 8.000.000,00. Dalam kontrak disebutkan harga penjualan sudah termasuk pajak-
pajaknya. Hitunglah berapa besar DPP, PPN, danPPn BM-nya, jika tarif PPn BM dikenakan
20% dari harga penjualan!
9. Sepanjang bulan September 2017, PT. Menara Daun Teratai mempunyai transaksi sebagai
beriku t:
- Membeli bahan baku seharga Rp 110.000.000,00 (dipungut PPN 10%)
- Membeli bahan penolong seharga Rp 45.000.000,00 (dipungut PPN 10%)
- Menjual produk seharga Rp 210.000.000,00 (memungut PPN 10%)

Hitunglah besar PPN kurang bayarnya?

10. Bapak Pidi melakukan kegiatan membangun sendiri bangunan rumahnya dengan luas 400m2.
Seluruh biaya yang dikeluarkan pada bulan Maret 2016 (di luar pembelian tanah) adalah
sebesar Rp 225.000.000,00. Hitunglah PPN KMS yang harusdisetorkan?

Anda mungkin juga menyukai