SOAL–SOAL BREVET - A
B. Essay
ESSAY
Essay
1. PT. ABC, pada bulan Nopember 2017 membayar gaji dengan rincian sebagai berikut :
No. Nama Jabatan Pembayaran Pegawai Status
Sejak:
1 Pak Agus Direktur Rp. 20.000.000 2016 K/2
2 Bu Nia Manajer Rp. 10.000.000 2016 K/1
3 Dedi Staff Rp. 5.000.000 Maret 2017 TK
Apabila semua pegawai sudah ber NPWP ;
a. Berapa PPh Pasal 21 yang terutang ?
b. Kapan batas waktu bayar dan lapor ?
3. PT. ABC dalam berproduksi selama bulan Desember melakukan pembelian sebagai berikut :
a. Batu bara sebagai bahan bakar pemanas, senilai Rp. 21.000.000.000,-
b. Pembelian kayu sebagai bahan baku pembuatan plywood senilai Rp. 18.000.000
Jenis pajak apa dan berapa pajak yang terutang ?
4. PT. DEF dalam kegiatan operasionalnya selama bulan Desember, melakukan transaksi sebagai
berikut :
a. Katering makan siang selama minggu ke-2 bulan desember kepada Nyonya Tuti sebesar Rp.
15.000.000
b. Membayar tagihan atas perawatan komputer kantor kepada CV. Service sebesar Rp. 7.500.000
c. Membayar Dividen kepada PT. ABC sebagai pemegang 20% saham dengan total Rp.
500.000.000.
d. Membayar Dividen kepada Tn. Budi sebagai pemegang 25% saham dengan total Rp.
600.000.000
Jenis pajak apa dan berapa pajak yang terutang ?
IV. PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI (WP OP)
SoalEssay
1. SebutkankarakteristikPPh.
2. Bagaimanaperlakuanpajakterhadapwarisan yang belumterbagi?
3. Apa yang dimaksuddengan:
- Deductible expenses
- Non deductible expenses
- Sebutkan minimal 3 masing-masingcontohnya
4. Hitunglah besar pajak terutang berikut ini, isikan kedalam formulir SPT tahunan yang sesuai.
- Anto berprofesi sebagai seorang dokter. Tinggal di perumahan Cempaka Putih Regency blok
A.3 No. 10, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. NPWP: 07.655.327.6-024.000. dr. Anto menikah
dan memiliki dua orang anak. Penghasilan rutin dr. Anto setiap bulan yang diterimanya dari
praktik di rumah sebesar Rp 65.000.000,00. Norma penghasilan dokter untuk Jakarta sebesar
50%. dr. Anto memiliki tabungan di BNI sebesar Rp30.000.000,00 di BCA sebesar
Rp120.000.000,00 dan di Bank Mandirisebesar Rp87.000.000,00. Ia memiliki cicilan KPA
sebesar Rp15.000.000,00/bulan dari Bank BCA sejak tahun 2015. Setiap hari, istri dokter
Anto mengantar-jemput anak sekolah dengan mengendarai Honda Jazz yang dibelinya pada
tahun 2014 seharga Rp220.000.000,00 sedangkan dokter Anto sendiri mengendarai Nissan X-
trail yang dibelinya tahun 2012 seharga Rp200.000.000,00.
- Fahri bekerja di PT. Aksara Gemilang. Sepanjang tahun 2017 memperoleh penghasilanneto
sebesar Rp 8.000.000,00/bulan. Istri Fahri tidak bekerja, iahanya mengurus kelima orang anak
mereka yang masih kecil. Demi menopang kebutuhan sehari-hari, Fahri bekerja paruh waktu
di CV. BintangKejoradenganpenghasilanneto Rp4.500.000,00/bulan. Merekatinggal di sebuah
rumah seluas 75 meter persegi dengan NJOP PBB pada SPPT Tahun 2017 sebesar Rp
150.000.000,00 di jalan Digul No. 38 Rt. 005 Rw. 17, Bandar Jati, Bogor. Setiap bulan Fahri
mengeluarkan zakat lewat BAZIS terdaftar di kotanya sebesar Rp100.000,00. Sehari-hari,
Fahri bekerja dengan mengendarai sepeda motor Yamaha V-Ixion yang dibelinya pada tahun
2015 seharga Rp 28.500.000,00
V. PBB, BPHTB, dan Bea Materai
2. Yang tidak termasuk dikecualikan dari objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah yang
digunakan untuk:
e. Kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan
nasional
f. Kuburan dan peninggalan purbakala
g. Perwakilan perusahaan asing di Indonesia
h. Badan dan organisasi Internasional seperti Persatuan Bangsa-Bangsa
3. Yang tidak termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan klasifikasi nilai tanah
dalam menentukan Pajak Bumi dan Bangunan adalah:
e. Letak
f. Peruntukan
g. Pemanfaatan
h. Kepemilikan
4. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan dan Perkotaan yang berlaku sekarang
adalah:
e. Paling rendah 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak
f. Paling tinggi 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak
g. Paling rendah 0,5% dari Dasar Pengenaan Pajak
h. Paling tinggi 0,5% dari Dasar Pengenaan Pajak
5. Dasar Pengenaan Pajak untuk Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan dan Perkotaan
adalah:
e. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
f. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP)
g. Nilai Jual Objek Pajak dikurang Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
h. Nilai Jual Objek Pajak ditambah Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
6. Dalam administrasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Surat Pemberitahuan Objek Pajak
(SPOP) oleh Kepala Daerah dijadikan sebagai dasar untuk menerbitkan:
a. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
b. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
c. Surat Tagihan Pajak (STP)
d. Surat Setoran Pajak (SSP)
7. Dalam hal Wajib Pajak tidak menyampakan SPOP, maka besarnya PBB Terutang ditagih oleh
Kepala Daerah melalui:
a. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
b. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
c. Surat Tagihan Pajak (STP)
d. Surat Setoran Pajak (SSP)
8. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) ditentukan oleh masing-masing Kepala
Daerah paling rendah sebesar:
e. Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak
f. Rp.8.000.000 (delapan juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak
g. Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak
h. Rp.12.000.000 (dua belas juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak
9. Untuk menentukan Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2017, maka saat yang menentukan pajak
terutang adalah menurut keadaan pada:
e. Tanggal 1 Januari 2017
f. Tanggal 31 Desember 2017
g. Tanggal 31 Desember 2016
h. Tanggal 31 Maret 2017
10. Jatuh tempo pembayaran atas Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB adalah:
e. 3 (tiga) bulan sejak dikirimkannya SPPT kepada Wajib Pajak
f. 3 (tiga) bulan sejak diterimanya SPPT oleh Wajib Pajak
g. 6 (enam) bulan sejak dikirimkannya SPPT kepada Wajib Pajak
h. 6 (enam) bulan sejak diterimanya SPPT oleh Wajib Pajak
11. Subjek Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan adalah Orang Pribadi atau Badan
yang:
e. Memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan
f. Melepaskan hak atas tanah dan atau bangunan
g. Melakukan penyerahan hak atas tanah dan atau bangunan
h. Memiliki hak atas tanah dan atau bangunan
12. Tarif Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang berlaku sekarang adalah:
e. Paling rendah 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak
f. Paling tinggi 0,3% dari Dasar Pengenaan Pajak
g. Paling rendah 0,5% dari Dasar Pengenaan Pajak
h. Paling tinggi 0,5% dari Dasar Pengenaan Pajak
13. Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP) sebagai nilai pengurang dalam
menentukan besarnya Dasar Pengenaan BPHTB ditetapkan sebesar
e. Paling rendah 60 juta untuk waris dan hibah wasiat dan 300 juta untuk selain waris dan
hibah wasiat
f. Paling rendah 300 juta untuk waris dan hibah wasiat dan 60 juta untuk selain waris dan
hibah wasiat
g. Paling tinggi 60 juta untuk waris dan hibah wasiat dan 300 juta untuk selain waris dan
hibah wasiat
h. Paling tinggi 300 juta untuk waris dan hibah wasiat dan 60 juta untuk selain waris dan
hibah wasiat
14. Penentuan Nilai Perolehan Objek Pajak sebagai Dasar Pengenaan Pajak untuk menghitung
BPHTB dalam hal penunjukan pembeli dalam lelang menggunakan:
e. Nilai Pasar
f. Harga Transaksi
g. Nilai Lain
h. Harga Wajar
15. Penentuan Nilai Perolehan Objek Pajak sebagai Dasar Pengenaan Pajak untuk menghitung
BPHTB dalam hal pemindahan hak karena waris menggunakan:
a. Nilai Pasar
b. Harga Transaksi
c. Nilai Lain
d. Harga Wajar
17. Salah satu dokumen yang tidak dikenakan Bea Meterai adalah:
e. Surat-surat perjanjian yang digunakan sebagai alat pembuktian yang bersifat perdata
f. Akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan salinannya
g. Surat berharga seperti wesel, promes, dan askep
h. Tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern organisasi
18. Surat yang memuat jumlah uang yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp.250.000
sampai dengan Rp.1.000.000 terutang Bea Meterai sebesar:
e. Rp.3.000 (tiga ribu rupiah)
f. Rp.5.000 (lima ribu rupiah)
g. Rp.6.000 (enam ribu rupiah)
h. Tidak terutang Bea Meterai
20. Pihak yang terutang Bea Meterai untuk Akta Notaris dan salinannya adalah pihak yang:
e. Menerima akta tersebut
f. Membuat dan memberikan akta tersebut
g. Mendapat manfaat dari akta tersebut
h. Mendokumentasikan akta tersebut
B. Essay
Pilihlah Benar atau Salah untuk pernyataan di bawah ini!
No. Pernyataan Benar Salah
1. Pajak Bumi dan Bangunan tidak termasuk salah satu pajak dalam
kategori Self Assestmen System
2. Saat yang menentukan pajak yang terutang adalah menurut
keadaan objek pajak pada tanggal 31 Desember
3. Jatuh tempo pembayaran SPPT PBB adalah 3 (tiga) bulan sejak
diterimanya SPPT PBB oleh Wajib Pajak
4. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) sebagai nilai
pengurang dalam menentukan besarnya Dasar Pengenaan PBB
ditetapkan paling tinggi 10 juta rupiah
5. Wajib Pajak tidak dapat mengajukan keberatan atas Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB
6. Tahun Pajak dalam menentukan besarnya PBB adalah jangka
waktu 1 (satu) tahun pembukuan
7. Nilai Perolehan Kena Pajak (NPOP) sebagai dasar pengenaan
BPHTB untuk hibah dan hibah wasiat menggunakan Nilai Pasar
8. Saat Terutang BPHTB untuk transaksi jual beli adalah pada saat
ditandatanganinya akta jual beli
9. Tanda terima gaji pegawai merupakan salah satu dokumen yang
terutang bea meterai
10. Tidak ada cara lain pelunasan bea meterai selain dengan benda
meterai seperti meterai tempel
SoalEssay
10. Bapak Pidi melakukan kegiatan membangun sendiri bangunan rumahnya dengan luas 400m2.
Seluruh biaya yang dikeluarkan pada bulan Maret 2016 (di luar pembelian tanah) adalah
sebesar Rp 225.000.000,00. Hitunglah PPN KMS yang harusdisetorkan?