Anda di halaman 1dari 16

TUJUAN DAN BUKTI

AUDIT
Ade Suryana SE, Ak. MM, CA, CPA., Asean CPA., CPA (Aust.)
Tujuan audit
• Tujuan umum (general objective):
• Memberikan pernyataan pendapat apakah laporan keuangan, dalam
semua aspek yang material, sesuai dengan PABU.
• Tujuan khusus:
• Membuktikan kebenaran informasi yang disampaikan dalam laporan
keuangan berdasar setiap kategori asersi manajemen
Asersi manajemen
• Laporan keuangan merupakan asersi manajemen atau
suatu pernyataan tertulis dari manajemen yang
memberikan informasi tertentu baik secara eksplisit
maupun implisit.
• Kategori asersi manajemen:
• Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence)
• Kelengkapan (completeness)
• Hak dan kewajiban (right and obligation)
• Penilaian atau alokasi (valuation of allocation)
• Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)
Keberadaan atau keterjadian

• Berhubungan dengan apakah aktiva atau utang


perusahaan benar-benar ada pada tanggal neraca dan
transaksi-transaksi yang tercatat benar-benar terjadi
selama periode tertentu.
• Aktiva berujud dan aktiva tak berujud.
• Utang
• Transaksi pendapatan dan transaksi biaya.
Kelengkapan
• Berhubungan dengan apakah telah memasukkan semua
transaksi dan akun (rekening) yang seharusnya disajikan dalam
laporan keuangan.
• Mendeteksi understatement laporan keuangan.
Hak dan kewajiban
• Berhubungan dengan apakah aktiva tersebut benar-benar
milik perusahaan dan semua utang adalah benar-benar
kewajiban perusahaan pada tanggal neraca.
• Dinyatakan secara implisit.
• Hanya berkaitan dengan komponen neraca (aktiva dan utang)
Penilaian atau alokasi
• Berhubungan deng ketepatan metode penilaian maupun
pengalokasian yang digunakan perusahaan serta
kebenaran perhitungannya.
• Komponen LK telah ditentukan sesuai PABU.
• Tidak terdapat kesalahan perhitungan atau kekeliruan
klerikal.
• Berhubungan dengan:
• Penilaian bruto
• Penilaian neto
• Ketelitian sistematis
Penyajian dan pengungkapan
• Berhubungan dengan apakah masing-masing komponen LK telah
diklasifikasikan, dijelaskan dan diungkapkan dengan benar.
Bukti audit
• Segala informasi yang mendukung data yang disajikan dalam
laporan keuangan, terdiri atas data akuntansi dan informasi
pendukung lainnya, yang digunakan auditor sebagai dasar untuk
menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran LK tersebut.
• Bukti dari data akuntansi:
• Jurnal, buku besar, buku pembantu
• Pedoman akuntansi terkait
• Informasi dan catatan memorandum (kertas kerja perhitungan-
perhitungan, rekonsiliasi)
• Bukti pendukung lainnya
• Dokumen-dokumen (cek, faktur, perjanjian, kontrak, dll)
• Konfirmasi dan pernyataan tertulis
• Informasi dari wawancara, observasi, inspeksi dn pemeriksaan fisik
Bukti yang Cukup
• Berhubungan dengan jumlah (kuantitas) apakah jumlah
tersebut representatif atau tidak.
• Faktor yang menentukan:
• Faktor materialitas dan resiko
• Semakin material suatu akun semakin banyak bukti diperlukan
• Semakin berisiko akun/SPI semakin banyak bukti diperlukan
• Faktor ekonomis dan efisiensi
• Memperhitungkan biaya dan manfaat
• Banyaknya dan karakteristik populasi
• Semakin besar populasi semakin banyak bukti
Bukti yang kompeten
• Berkaitan dengan kualitas atau mutu dari bukti (dapat
dipercaya/reliability, sah, obyektif dan relevan).
• Faktor penentu:
• Sumber bukti (dari mana diperoleh dan siapa pembuat bukti)
• Relevansi bukti (sesuai dengan tujuan audit)
• Obyektifitas bukti (apabila dipakai dalam pengambilan keputusan
oleh pihak yang berbeda, hasilnya relatif sama)
• Saat atau waktu (kapan bukti diperoleh)
Faktor Penentu Kompetensi Bukti
Bukti kurang kompeten Faktor Bukti lebih kompetensi
kompetensi

Dari dalam perusahaan Dari luar perusahaan


SUMBER
SPI lemah SPI baik

Perolehan/pengetahuan Perolehan/pengetahuan
langsung tidak langsung

Relevan tidak RELEVANSI Relevan langsung


langsung
Subyektif OBYEKTIVITAS obyektif
Bukti diterapkan pada SAAT/WAKTU Bukti diterapkan pada
selain tgl neraca tgl neraca
Penilaian bukti
• Faktor-faktor penentu lainnya dalam menilai
kompetensi dan kecukupan bukti:
• Kemampuan pemberi bukti
• Mampu vs tak mampu i.e. Bank vs KUD
• Go public vs non-go public
• Tenaga ahli vs auditor langsung
• Integritas manajemen
• Kondisi keuangan klien
Macam-macam bukti
• SPI, catatan akuntansi, perhitungan-perhitungan, bukti lesan, bukti
analitis,bukti dari spesialis, pernyataan tertulis
• Bukti fisik
• Dapat menunjukkan keberadaan dan jumlah fisik barang Sangat
membantu dalam menentukan kondisi barang
• Diperoleh langsung dari auditor
• Bukti dokumenter (perhatikan: sumber, kemudahan untuk dipalsukan,
kejujuran pihak penyimpan)
• Konfirmasi
• Konfirmasi positif (pihak III wajib menjawab baik cocok/tak cocok)
• SPI lemah, saldo piutang relatif besar, peluang menjawab besar,
banyak piutang dalam sengketa
• Konfirmasi negatif (pihak III wajib menjawab jika tidak cocok)
Prosedur Audit
• Tindakan yang dilakukan atau metode dan teknik yang
digunakan auditor untuk memperoleh bukti audit yang
dilakukan selama pelaksanaan tugas.
• Inspeksi
• Observasi
• Konfirmasi
• pengkajian ulang
• Wawancara
• Perbandingan
• Penilaian
• Verifikasi
• penelusuran (tracing)
• pembuktian (vouching),
• Analisis
• Rekonsisliasi
• Penghitungan (footing & crossing)
• Pengujian
Evaluasi bukti harus lebih teliti bila
menghadapi situasi audit yang mengandung
resiko besar.

Situasi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pengawasan intern yang lemah .


b.Kondisi keuangan klien yang tidak sehat.
c. Manajemen yang tidak dapat dipercaya.
d.Penggantian kantor akuntan publik.
e. Perubahan peraturan perpajakan.
f. Usaha yang bersifat spekulatif.
g.Transaksi yang kompleks.

Anda mungkin juga menyukai