Anda di halaman 1dari 3

ANALISI PP No.

10 TAHUN 2021
TENTANG PAJAK DAERAH DAN RESTRIBUSI DAERAH DALAM RANGKA MENDUKUNG
KEMUDAHANBERUSAHA DAN LAYANAN DAERAH

NAMA: M. ARIFALDY
KELAS: ABI 1 2022
NIM: 20922002
Internasional Women University E-mail marifaldy@gmail.com

A. PPNo.10Tahun2021
1. Latar Belakang
Pertimbangan diterbitkannya PP 10 tahun 2021 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah dalam rangka Mendukung Kemudahan Berusaha dan Layanan Daerah adalah untuk
melaksanakan ketentuan pasal 114, pasar 176, dan Pasal 185 huruf b Undang-Undang Nomor11 Tahun 2020
tentang cipta Kerja, perlu menetapkan peraturan Pemerintah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam
rangka Mendukung Kemudahan Berusaha dan Layanan Daerah.
2. Dasar Hukum
Dasar hukum PP 10 tahun 2021 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam rangka
Mendukung Kemudahan Berusaha dan Layanan Daerah, adalah:
a) Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b) Undang-UndangNomor11Tahun2020tentangCiptaKerja(LembaranNegara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 6573).
3. Penjelasan Umum PP Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam rangka Mendukung Kemudahan
Berusaha dan Layanan Daerah.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja merupakan wujud kebijakan dan langkah strategis
yang ditetapkan dengan tujuan untuk menciptakan kerja yang seluas-luasnya bagirakyat Indonesia secara merata
di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia dalam rangka memenuhi hak atas penghidupan yang layak.
Undang-Undang tersebut menuangkan tujuan tersebut melalui kebijakan:
a) Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusahab)Peningkatan
perlindungan dan kesejahteraan pekerja
c) Kemudahan, pemberdayaan, dan perlindungan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengahd)Peningkatan
investasi dan percepatan proyek strategis nasional.
Pelaksanaan kebijakan strategis peningkatan investasi dan penciptaan kerja tersebut membutuhkan peningkatan
penyelarasan kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, utamanya dalam hal percepatan
proyek strategis nasional,pengaturan mengenai penataan administrasi perpajakan daerah serta penyelenggaraan
kemudahan berusaha. Untuk itu, telah dilakukan penyesuaian atas beberapa pengaturan mengenai Pajak dan
Retribusi yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah untuk mampu mendorong tingkat kepatuhan Pemerintah Daerah dalam mengimplementasikan
penyesuaian tarif Pajak dan Retribusi secara nasional serta dalam penrusunan Perda mengenai Pajak dan
Retribusi.
Selain penyempurnaan kebijakan Pajak dan Retribusi tersebut, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja juga mengamanatkan agar Pemerintah Pusat mendukung pelaksanaan penyederhanaan perizinan
berusaha di daerah melalui dukungan insentif anggaran bagi PemerintahDaerah yang mengalami penurunan
pendapatan asli daerah sebagai akibat adanya pelaksanaan penyederhanaan perizinan berusaha tersebut.
Agar kebijakan Pajak dan Retribusi dan pemberian dukungan insentif anggaran dimaksud dapat
diimplementasikan dengan baik dan sejalan dengan amanat Undang- Undang Nomor 11 Tahun2020 tentang
Cipta Kerja, perlu ditetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Dalam Rangka
Mendukung Kemudahan Berusaha dan Layanan Daerah.
B. PajakDaerah
1. Pengertian Pajak Daerah
Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada
Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat
2. Jenis Pajak
a) Pajak yang di Pungut oleh Pemeritah Provinsi atas :
• Pajak Kendaraan Bermotor
• Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
• Pajak Alat Berat
• Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
• Pajak Air Permukaan
• Pajak Rokok
• Opseen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
b) Pajak yang dipungut oleh Pemeritah Kabupaten/Kota terdiri atas:
• Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaandan Perkotaan •Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
• Pajak Barang dan Jasa Tertentu
• Pajak Reklame
• Pajak Air Tanah
• Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
• Pajak Sarang burung Walet
• Opsen Pajak Kendaraan Bermotor
• Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bemotor

C. RetribusiDaerah
1. Pengertian Retribusi Daerah
Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus di sediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untukkepentingan orang
pribadi atau badan.
2. Istilah yang Perlu di Perhatikan dalam Retribusi
a) Objek Retribusi; Penyediaan/pelayanan barang atau jasa dan pemberian izintertentu
kepada orang pribadi atau Badan oleh Pemerintah
Daerah.
b) Subjek Retribusi; Orang pribadi atau badan yang menggunakan/menikmati pelayanan barang jasadan
perizinan.
c) Wajib Retribusi; Orang pribadi atau badan yang emggunakan/menikmati pelayanan
barang atau jasa dan perizinan dan wajib membayar atas layanan yang
digunakan/dinikmati.
3. Jenis retribusi
a) Retribusi jasa umum
Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan
kemanfaatan ummum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Retribusi Jasa Umum dapat tidak
dipungut apabila potensi penerimaannya kecil atau dalam rangka pelaksanaan kebijakan nasional/daerah untuk
memberikan pelayanan tersebut secara cuma cuma.Objek retribusi Jasa Umum mencakup :
• Pelayanan Kesehatan
• Pelayanan Kebersihan
• Pelayanan Parkir di tepi jalan umum
• Pelayanan Pasar
• Pengendalian Lalu lintas
b) RetribusiJasaUsaha
Jasa Usaha adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah yang dapat bersifat mencari keuntungan karena pada dasarnya dapat pula disediakan olehsektor swasta.
Yang termasuk ke dalam Retribusi Jasa usaha adalah :
• Penyediaan tempat kegiatan usaha berupa pasar,grosir, pertokoan, dan tempat kegiatan usahalainnya
• Penyediaan tempat pelelangan iklan, ternak, hasil bumi, dan hasil hutan termasuk fasilitas lainnyadlam
lingkungan tempat pelelangan.
• Penyediaan tempat khusus parkir di luar badan jalan
• Penyediaan tempat khusus penginapan/pesanggrahan/vila
• Pelayanan rumah pemotongan hewan ternak
• Pelayanan jasa Kepelabuhan
• Pelayanan tempat rekreasi,pariwista, dan olahraga
• Pelayanan penyeberangan orang atau barang dengan menggunakan
kendaraan di air
• Penjualan hasil produksi usaha Pemerintah Daerah
• Pemanfaatan aset daerah yang tidak menggunakan penyelenggaraantugas
dan fungsi organisasi perangkat daerah atau optimalisasi aset

daerah dengan tidak mengubahn status kepemilikan sesuai denganketentuan


perundang – undangan. c) Retribusi Perizinan Tertentu
Perizinan Tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang
pribadi atau badan yang dimaksud kan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian,dan pengawasan atas
kegiatan, pemanfaatan ruang, serta penggunaan sumber daya alam, barang,prasaran, sarana, atau fasilitas
tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkunga. Retribusi jenit ini mencakup :
• Persetujuan bangunan gedung : Pungutan atas penerbitan persetujuan bangunan gedung olehdaerah
• Penggunan tenaga kerja asing : Dana kompensasi penggunaan tenaga kerja asing atas pengesahanrencana
penggunan tenaga kerja asing perpanjangan sesuai wilayah kerja tenaga kerja asing.
• Pengelolaan pertambangan rakyat : Pungutan daerah berupa iuran pertabangan rakyat kepada pemegang
izin pertambangan rakyat oleh Pemerintah Daerah dalam rangka menjalankan delegasikewenangan
Pemerintah di bidang pemerintah di bidang pertambangan mineral dan batu bara.
Hal yang perlu di perhatikan terkait pengaturan Retribusi adalah tatacara perhitungannya. BesaranRetribusi
yang terutang di itung sebagai berikut :
Retribusi terutang = Tingkat Penggunaan Jasa x Tarif Retribusi.Keterangan:
• Tingkatan Penggunaan Jasa :
Jumlah penggunaan jasa yang dijadikan dasar alokasi beban biaya yang dipikul pemerintah daerahuntuk
penyelenggaraan jasa yang bersangkutan.
• Tarif Retribusi :
o Nilai rupiah yang di tetapkan untuk menghitung besarnya retribusi yang terutang, dapat ditentukan seragam
atau bervariasi menurut golongan sesuai dengan prinsip dan sasaranpenetapan tarif Retribusi
o Tarif Retribusi di tetapkan dengan Perdaa dan tinjauan kembali paling lama 3 tahun sekali yangdilakukan
dengan memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian, tanpa melakukan penambahan
objek Retribusi.

Anda mungkin juga menyukai