Anda di halaman 1dari 6

Soal A 5 buah Pajak Kabupaten Kota beserta penjelasannya

1. Pajak Hiburan
Pajak Hiburan adalah pajak yang dikenakan biaya layanan hiburan yang memiliki biaya atau
biaya pemungutan tambahan. Obejek pajak hiburan adalahh yang diadakan hiburan tersebut,
sedangkan subjeknya adalah mereka yang menikmati hiburan tersebut.

2. Pajak Reklame
Pajak Reklame merupakan pajak yang diambil atau dipumgut atas benda, alatu atau media
yang dibuat untuk tujuan komersial agar menarik perhatian umum. Contohnya seperti papan
reklame, papan iklan, videotron, megatron dan sebagainya.

3. Pajak Hotel
Objek dari pajak ini adalah layanan yang disediakan oleh hotel dengan pembayaran, termasuk
layanan penunjang dan fasilitas olahraga serta hiburan.

4. Pajak Restorant
Objek pajak ini adalah layanan yang disediakan oleh restorant, yang termasuk dalam layanan
makanan dan minuman yang disediakan untuk pembeli baik dikonsumsi ditempat pelayanan
maupun ditempat lain.

5. Pajak Air Tanah


Merupakan pajak yang dikenakan atas pengambilan dan/ atau penggunaan air tanah, yang
digunakan untuk keperluan rumah tangga, pertanian, perikanan rakyat, dan peribadatan.

Soal A 5 buah Pajak Provinsi beserta penjelasannya

1. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air

Pajak Kendaraan Bermotor merupakan pajak terhadap seluruh kendaraan beroda yang
digunakan di semua jenis jalan baik darat maupun air.

Pajak ini dibayar di muka dan dikenakan kembali untuk masa 12 bulan atau 1 tahun.

Tarif yang yang dikenakan untuk kendaraan bermotor beragam, berikut ini rinciannya:
 Bagi kepemilikan kendaraan motor pertama sebesar 2%, kemudian untuk kendaraan
bermotor kedua sebesar 2,5% dan akan meningkat untuk kepemilikan setiap
kendaraan bermotor seterusnya sebesar 0,5%.
 Bagi kepemilikan kendaraan bermotor oleh badan, tarif pajaknya sebesar 2%.
 Bagi kepemilikan kendaraan bermotor oleh pemerintah pusat dan daerah sebesar
0,50%.
 Bagi kepemilikan kendaraan bermotor alat berat sebesar 0,20%.

2. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

Menurut Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2010 tentang Bea Balik Nama Kendaraan


Bermotor (BBNKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pajak atas penyerahan hak
milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau pembuatan sepihak atau
keadaan terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam
badan usaha.

Nah, untuk tarif BBNKB, berikut ini rinciannya:

 Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ditetapkan masing-masing sebagai


berikut:
1. Penyerahan pertama sebesar 10%.
2. Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1%.

 Khusus kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar yang tidak
menggunakan jalan umum, tarif pajak ditetapkan masing-masing sebagai berikut:
1. Penyerahan pertama sebesar 0,75%.
2. Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 0,075%.

3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB)

Bahan bakar kendaraan bermotor yang dimaksud adalah semua jenis bahan bakar baik yang
cair maupun gas yang digunakan untuk kendaraan bermotor.

Pajak PBB-KB ini dipungut atas bahan bakar kendaraan bermotor yang disediakan atau
dianggap berguna untuk kendaraan bermotor, termasuk bahan bakar yang digunakan untuk
kendaraan yang beroperasi di atas air.
Pajak PBB-KB diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pajak Bahan
Bakar Kendaraan Bermotor.

Tarif PBB-KB:

 Tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor titetapkan sebesar 5%


 Tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebagaimana yang dimaksud pada poin
sebelumnya, dapat diubah oleh Pemerintah dengan Peraturan Presiden, dalam hal:
1. Terjadi kenaikan harga minyak dunia melebihi 130% dari asumsi harga
minyak dunia yang ditetapkan dalam Undang-undang tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara tahun berjalan.
2. Diperlukan stabilitas harga bahan bakar minyak untuk jangka waktu paling
lama 3 tahun sejak ditetapkannya Undang-undang Nomor 28 tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

 Dalam hal harga minyak dunia sebagaimana dimaksud pada poin kedua huruf a sudah
kembali normal, Peraturan Presiden dicabut dalam jangka waktu paling lama 2 bulan.

4. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah

Pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah merupakan setiap kegiatan pengambilan dan
pemanfaatan air tanah yang dilakukan dengan cara penggalian, pengeboran atau dengan
membuat bangunan untuk dimanfaatkan airnya dan/atau tujuan lainnya.

Pajak Air Tanah didapat dengan melakukan pencatatan terhadap alat pencatatan debit untuk
mengetahui volume air yang diambil dalam rangka pengendalian air tanah dan penerbitan
Surat Ketetapan Pajak Daerah.

Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sebesar 20%.

5. Pajak Rokok

Pajak Rokok merupakan pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh pemerintah pusat.
Objek pajak dari Pajak Rokok adalah jenis rokok yang meliputi sigaret, cerutu, dan rokok
daun. Konsumen rokok telah otomatis membayar pajak rokok karena WP membayar Pajak
Rokok bersamaan dengan pembelian pita cukai.

Wajib pajak yang bertanggung jawab membayar pajak adalah pengusaha pabrik
rokok/produsen dan importir rokok yang memiliki izin berupa Nomor Pokok Pengusaha kena
Cukai.

Subjek pajak dari Pajak Rokok ini adalah konsumen rokok.

Tarif pajak rokok sebesar 10% dari cukai rokok dipungut oleh instansi pemerintah yang
berwenang memungut cukai bersamaan dengan pemungutan cukai rokok.

Soal A 5 buah Pajak Pusat

1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di
dalam Daerah Pabean (dalam wilayah Indonesia). Orang Pribadi, perusahaan, maupun
pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN.
Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak,
kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN.

2. Pajak Penghasilan (PPh)


PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak. Yang dimaksud dengan penghasilan adalah
setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak baik yang
berasal baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi
atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam
bentuk apapun. Dengan demikian maka penghasilan itu dapat berupa keuntungan usaha, gaji,
honorarium, hadiah, dan lain sebagainya.

3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)


Selain dikenakan PPN, atas pengkonsumsian Barang KenaPajak tertentu yang tergolong
mewah, juga dikenakan PPnBM. Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak yang tergolong
mewah adalah:

– Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok; atau


– Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu; atauPada umumnya barang tersebut
dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi; atau

– Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status; atauApabila dikonsumsi dapat


merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta mengganggu ketertiban masyarakat.

4. Bea Meterai
Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen, seperti surat
perjanjian, akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat berharga, dan efek, yang memuat
jumlah uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan.

5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 


PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan atau
bangunan. PBB merupakan Pajak Pusat namun demikian hampir seluruh realisasi penerimaan
PBB diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota.

Soal A 5 Hak Wajib Pajak

1. Hak atas kerahasiaan bagi wajib pajak


2. Hak atas kelebihan pembayaran pajak
3. Hak pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak
4. Hak untuk mendapatkan pajak ditanggung pemerintah
5. Hak untuk mendapatkan insentif perpajakan

Soal A 5 Kewajiban Wajib Pajak

1. Kewajiban mendaftarkan diri


2. Kewajiban untuk melapor
3. Kewajiban pemeriksaan
4. Kewajiban memberi data
5. Kewajiban pembayaran, pemotongan dan pemungutan
Soal B Jelaskan tentang Pajak Langsung dan Contohnya

 Pajak penghasilan (PPh) Pajak ini dikenai terhadap penghasilan yang diterima dalam


tahun pajak
 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
 Pajak Kendaraan Bermotor
 Pajak ekspor

Soal C Jelaskan tentang Pajak Tidak Langsung dan Contohnya

 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


 Pajak Bea Masuk
 Pajak Ekspor

Soal D Jelaskan tentang Subjek Pajak

Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang dikenakan pajak sesuai dengan
ketetapan yang telah diatur oleh Undang-Undang.  Subjek pajak ini dibagi menjadi 4
kategori yaitu pribadi, badan, warisan yang belum dibagi, dan badan usaha tetap.

Soal E Jelaskan Perbedaan antara Wajib Pajak dengan Pengusaha Kena Pajak

Wajib pajak adalah orangpribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban pajak
perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Sedangkan
pengusaha kena pajak merupakan pihak yang melaksanakan kewajiban memungut
PPN/PPnBM, menyetorkan PPN/PPnBM terutang yang kurang bayar, setelah
memungut dan menyetorkan, maka pengusaha yang sudah PKP wajib
melaporkan/menyampaikan SPT Masa PPN/PPnBM yang terutang

Anda mungkin juga menyukai