Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Salsabillah Fakriah Daryanto

NIM : 2102025088

Kelas : 3C Manajemen

QUIZ PERPAJAKAN THN 2023

90 MENIT

TEORI 50 %.

1. Jelaskan mengenai Subjek dan Objek PPN dan PPnBM serta karakteristiknya.
Jawab:
Subjek PPN di Indonesia berdasarkan peraturan perundang-undangan adalah orang pribadi atau
badan yang melakukan kegiatan penyerahan dan menerima Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa
Kena Pajak (JKP). Ini artinya semua orang di Indonesia bisa menjadi sebagai subjek PPN.
Objek PPN yaitu:

a. Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) di dalam daerah pabean yang dilakukan
pengusaha.
b. Impor BKP.
c. Penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh
pengusaha.
d. Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean.
e. Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean.
f. Ekspor BKP Berwujud oleh PKP.
g. Ekspor BKP Tidak Berwujud oleh PKP.
h. Ekspor JKP oleh PKP.
Karakteristik PPN:
a. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau orang lain.
b. Pajak konsumsi dalam negeri dikenakan untuk barang yang dijuak di dalam negeri
c. Pajak yang dipungut setiap bulan yaitu pajak ditambahkan dalam harganya
d. Pajak yang dapat dikreditkan ada pajak masuk (PM) dan pajak keluaran (PK)
e. Pajak dipungut secara bertahap ; tarif 10% dikenakan setiap ada penjualan mulai
produsen s.d. konsumen
f. Pajak yang menggunakan faktur pajak ada FP Standar, Gabungan, Sederhana, lainnya
(khusus)
g. Tarif pajak hanya 10% dari DPP (Dasar Pengenaan Pajak)
Subjek pajak PPnBM adalah pengusaha kena pajak yang menghasilkan Barang Kena Pajak (BKP)
yang tegolong mewah dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya dan pengusaha yang
mengimpor barang yang tergolong mewah.
Objek PPnBM adalah sebagai berikut:
a. Merupakan barang-barang kebutuhan pokok.
b. Hanya dikonsumsi oleh orang-orang atau masyarakat tertentu.
c. Umumnya hanya dikonsumsi oleh orang-orang yang memiliki penghasilan tinggi.
d. Dikonsumsi demi status atau untuk menunjukkan status sosialnya.
Karakteristik PPnBM yaitu :
a. Pajak tidak langsung
b. Pajak yang dikenakan hanya sekali saja yakni pada saat impor barang/saat memproduksi
barang/jasa
c. Pajak yang dipungut setiap bulan tetapi tidak dikreditkan
d. Tarif pajak minimal 10% sampai dengan 200%
2. Uraikan subjek dan Objek dan Bukan Pajak Bumi dan Bangunan –Perdesaan dan Perkotaan.
Jawab :
Subjek PBB-P2 adalah orang oribadi atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas
bumi dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan atau memiliki, menguasai, dan/atau
memperoleh manfaat atas bangunan
Objek PBB-P2 adalah pajak atas bumi dan bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau
dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan kecuali Kawasan yang digunakan untuk kegiatan
usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. yaitu:
Objek pajak yang tidak dikenakan PBB-P2 yaitu:
1) Digunakan oleh pemerintah dan daerah untuk penyelenggaraan pemerintah.
2) Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dibidang ibadah, social,
Kesehatan, Pendidikan dan kebudayaan nasional yang tidak dimaksudkan untuk
memperoleh keuntungan
3) Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau sejenisnya dengan itu
4) Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah
penggembalaan yang dikuasai oleh desa dan tanah negara yang belum dibebani suatu
hak.
5) Digunakan oleh perwakilan diplomatic dan konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal
balik
6) Digunakan oleh badan atau perwakilan Lembaga internasional yang ditetapkan dengan
peraturan Menteri keuangan.
3. Jelaskan mengenai subjek dan Objek Bea Perolehan Hak atas Bumi dan Bangunan.
Jawab:
Subjek Pajak BPHTB adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh Ha katas Tanah
dan/atau Bangunan.
Objek Pajak Bea Perolehan Hak atas tanah dan Bangunan adalah Perolehan Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan
4. Uraikan tentang Subjek dan Objek Bea Meterai menurut UU 10 tahun 2020.
Jawab:
Subjek pajak yaitu orang pribadi dan/atau badan yang memiliki, memanfaatkan,
menggunakan/memakai dokumen tersebut
Objeka Pajak adalah Dokumen yang berbentuK:
1) Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan
sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan,kenyaataan atau keadaan yang bersifat
perdata;
2) Akta-akta notaris termasuk salinannya;
3) Akta-akta yang dibuat oleh Pembuata Akta Tanah termasuk rangkap-tangkapnya;
4) Surat yang memuat jumlah uang lebih dari Rp.1.000.000 :
a. Yang menyebutkan penerimaan uang;
b. Yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam rekening di
Bank
c. Yang berusi pemberitahua saldo rekening di bank;
d. Yang berisi pengakuan bahwa hutang uang selisihnya atau sebagiannya telah
dilunasi. Jika pemebelian harga Nominal diatas Rp.250.000 sd Rp.1.000.000
terhutang Bea Meterai Rp.3000,-
5) Surat berharga seperti Wesel,promes,aksep, dan cek yang harga nominalnya lebih dari
Rp.1.000000,-PP N0.24 tahun 2000.
6) Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun,sepanjang harga nominalnya lebi dari
Rp.1.000.000,-
7) Semua dokumen diatas diekanakan tarif pajak bea meterai Rp.6.000,-
8) Cek dan giro billet dikenakan Rp.3.000,-
9) Dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan dikenakan
Rp6000
5. Jelaskan mengenai subjek dan Objek Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta contohnya pajak
Daerah Tingkat 1 dan PD Tingkat 2.
Jawab:
Pajak Daerah
Subjek Pajak Daerah
Orang Pribadi atau Badan yang berada pada wilayah daerah tersebut

Objek Pajak Daerah


1) Pajak Hotel: jasa pelayanan hotel, losmen, penginapan, rumah kos, dan sejenisnya.
2) Pajak Restoran: penjualan makanan dan minuman dalam rumah makan, warung makan,
cafetaria, catering, dan sejenisnya (termasuk jasa boga).
3) Pajak Reklame: pemasangan papan iklan, billboard, videotron, megatron, spanduk,
banner, stiker, dan bentuk iklan lainnya.
4) Pajak Air Tanah: pengambilan dan pemanfaatan sumber air bawah tanah untuk tujuan
bisnis/komersial atau yang menunjang kegiatan komersial tersebut.
5) PBB-P2: objek tanah dan bangunan yang dimiliki, dikuasai, atau dimanfaatkan oleh
orang pribadi/badan selain fasilitas umum, keagamaan, dan sosial.
6) BPHTB: perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan.
7) Pajak Parkir: penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan
berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha tersendiri,
termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan parkir gratis.
8) Pajak Penerangan Jalan: penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun
yang diperoleh dari sumber lain.
9) Pajak Hiburan: penyelenggaraan hiburan berupa:
• Pagelaran kesenian, musik, tari, atau busana.
• Kontes kecantikan.
• Pameran.
• Karaoke, dan sejenisnya.
• Permainan bilyard.
• Balap motor/Road race.
• Pertandingan olahraga.
10) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan: kegiatan pengambilan mineral bukan
logam dan batuan, meliputi pasir, kerikil, tanah liat, tawas, marmer, granit, batu
apung, kalsit, dan jenis lainnya yang ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan.
11) Pajak Sarang Burung: pengambilan atau pengusahaan sarang burung walet.

Retribusi Daerah
1. Retribusi jasa usaha
Subjek Jasa Usaha adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan /menikmati
pelayanan jasa usaha yang bersangkutan.
Objek Retribusi Jasa adalah Pelayanan yang disediakan Oelh perusahaan Daerah dengan
menganut prinsip komersial yang meliputi:
a. Pelayanan dengan mengggunakan /memanfaatkan kekayaan Daerah yang
dimanfaatkan secara optimal dan atau
b. Pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan secara memadai
oleh pihak swasta.
2. Retribusi Perizinan
Subjek Retribusi Perizinan Tertentu adalah Orang pribadi atau Badan yang memperoleh
izinn tertentu dari Pemerintah Daerah.
Objek Retribusi Perizinan Tertentu adalah Pelayanan Perizinan tertentu oleh Pemerintah
Daerah kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pengaturan dan
pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang , penggunaan sumber daya alam, barang,
prasarana ,sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan
menjaga kelestarian lingkungan.

Contoh Pajak:
Pajak Daerah Provinsi /Tingkat I terdiri atas :
• Pajak Kendaraan Bermotor
• Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
• Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
• Pajak Air Permukaan dan
• Pajak Rokok.
Jenis Pajak Tingkat II/ Kabupaten/Kota terdiri :
• Pajak Hotel
• Pajak Restoran;
• Pajak Hiburan;
• Pajak Reklame
• Pajak Penerangan Jalan;
• Pajak Mineral bukan logam dan batuan;
• Pajak Parkir;
• Pajak Air Tanah;
• Pajak Sarang Burung Walet
• Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dan
• Bea Perolehan Ha katas Tanah dan Bangunan
• Pajak Pertokoan dan Mall

HITUNGAN 50%.

1. PT. Maju Terus sebagai PKP untuk bulan Desember 2022 mempunyai data sebagai berikut:
a.Tanggal 2 desember Import Barang dari Ukraina seharga $ 10.000 biaya asuransi 5%,Biaya kirim
6% dari harga barang, dikenakan Bea Masuk 10%, BMT 2% dan Biaya Pabean Rp.2.000.000
PPN 11%, PPbM 10%. (1 $ =rp.15.600).
b. Menjual barang ke Agen seharga Rp.111.000.000 sudah termasuk PPN 11%
c. Membeli bahan Baku dari PT ABC seharga Rp.25.000.000 dapat discount 10% blm ada PPN
d. Menjual Barang ke PT.AB seharga Rp.121.000.000 (trmasuk PPN 11%,PPnBM 10% .
hitung PP dan PPnBm yang terhutang utk Desember kapan setor dan lapor paling lama.
Jawab :
a. Diketahui: $1 = Rp. 15.600
Biaya beli = $10.000
Biaya asuransi = $ 500
Biaya angkut = $ 600
CIF = $ 11.100 x Rp. 15.600 = Rp. 173.160.000
Bea materai = 10% x Rp. Rp. 173.160.000 = Rp. 17.316.000
BMT = 2% x Rp. 173.160.000 = Rp. 3.463.200
NI (Nilai Impor) = Rp. 195.939.200
PPN 11% x Rp. 195.939.200 = Rp. 21.553.312
No. Tanggal Transaksi Pajak Masukan Pajak Keluaran ket
a. 2/12/22 Beli Rp. 195.939.200
PPN 11% x Rp. Rp. 21.553.312
195.939.200
PPnBM 10% x Rp.
195.939.200 = Rp.
19.593.920
b Jual Rp. 111.000.000
(PPN)
DPP = 100/111 x Rp. Rp. 11.000.000
111.000.000 = Rp.
100.000.000
PPN 11% x Rp.
100.000.000
c. Beli Rp. 25.000.000
Disc 10% x Rp. 25.000.000 Rp. 2.475.000
= Rp. 2.500.000
Harga beli setelah diskon
Rp. 25.000.000-
Rp.2.500.000 = Rp.
22.500.000
PPN 11% x Rp. 22.500.000
d. Jual Rp. 121.000.000
DPP = Rp. 100/111 x Rp. Rp. 11.000.000
121.000.000 = Rp.
100.000.000
PPN = 11% x Rp.
100.000.000
PPnBM = 10% x Rp.
100.000.000
Total Rp. 24.028.312 Rp. 22.000.000
Lebih bayar Rp. 2. 028.312
Rp. 24.028.312 Rp. 24.028.312

2. Drs. Cecep,MM mempunyai 2 Rumah di Perum Mertua Indah Jakarta-timur data tahun 2022
sebagai berikut:
a. Rumah 1 luas Bumi/tanah 200 M2 NJOP Rp.4.500.000 M2
Luas bangunan 120 M2 NJOP Rp.5.000.000 M2
b. Rumah 2 Luas Bumi/tanah 300 M2 NJOP Rp.5.500.000 M2
Luas Bangunan dua lantai peer lantai 150 M2 NJOP Rp.6.000.000M2
1. Hitung SPPT PBB-P2 yang terhutang thn 2022
2. Jika Rumah 1 dijual ke Dedi seharga Rp.Rp.2.000.000.000 dan rumah kedua diwariskan ke
Yanti anaknya. Hitung BPHTB dan PPh final.
Jawab :
1) Hitung SPPT PBB-P2 yang terhutang thn 2022
a. Rumah 1 luas Bumi/tanah 200 M2 NJOP Rp. 4.500.000 M2 =Rp. 9.000.000.000
Luas bangunan 120 M2 NJOP Rp. 5.000.000 M2 =Rp. 600.000.000
Jumlah NJOP tanah dan bangunanRp. 1.500.000.000
SPPT PBB-P2 = 0,1% x Rp. 1.500.000.000 =1.500.000

Rumah 2 Luas Bumi/tanah 300 M2 NJOP Rp.5.500.000 M2 = Rp. 1.650.000.000


Luas Bangunan dua lantai per lantai 150 M2 NJOP Rp.6.000.000M2 =
Rp.1.800.000.000
Jumlah NJOP tanah dan bangunan Rp. 3.450.000.000
SPPT PBB-P2 = 0,2% x (Rp. 3.450.000.000 – Rp. 15.000.000) = Rp. 6.870.000
2) Jika Rumah 1 dijual ke Dedi seharga Rp.Rp.2.000.000.000 dan rumah kedua diwariskan ke
Yanti anaknya. Hitung BPHTB dan PPh final.
Biaya BPHTB yang harus dibayar Dedi
5% x (Rp. 1.500.000.000 – Rp. 150.000.000) = Rp. 67.500.000
PPh final Dedi
5% x Rp. 1.500.000.000= Rp. 75.000.000

Biaya BPHTB yang harus dibayar Yanti


50% X 5% x (Rp. 3.450.000.000 – Rp. Rp. 350.000.000) = Rp. 77 .500.000
PPh Final Yanti
5% x Rp. 3.450.000.000= Rp.172.500.000

Anda mungkin juga menyukai