Anda di halaman 1dari 5

TUGAS UTS HUKUM PAJAK

MENGHIMPUN PAJAK DAERAH KOTA PARIAMAN

DISUSUN OLEH : SUCI MUHSINI


NIM : 2010113104
KELAS : HUKUM PAJAK 3.12
DOSEN PENGAMPU : GUSMINARTI

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2022
1. Jenis-Jenis Pajak di Kota Pariaman
Berdasarkan Peraturan Walikota Pariaman Nomor 9 tahun 2022 tentang Standar
Operasional Prosedur Pelaksanaan Pajak Daerah Kota Pariaman pada pasal 1 dijelaskan
bahwa
(1) Jenis Pajak Daerah dalam Peraturan Walikota terdiri atas :
a. Pajak Hotel
b. Pajak Restoran
c. Pajak Hiburan
d. Pajak Parkir
e. Pajak Burung Walet
f. Pajak Reklame
g. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

(2) Jenis pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
dan huruf e dipungut dengan menggunakan Self Assesment System.
(3) Jenis pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dan huruf g dipungut
dengan menggunakan Official Assesment Sistem.
Pasal 2 dijelaskan bahwa :
(1) Pemungutan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) dilaksanakan
dengan berpedoman pada Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Pajak
Daerah
(2) Ketentuan mengenai Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Pajak
Daerahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
Berdasarkan kesamaan karakteristik, maka Standar Operasional Prosedur Pajak
Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Parkir, Pajak Burung Sarang Walet digabung
menjadi satu kesatuan, dan Pajak Reklame dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
digabung menjadi satu kestuan pula.
2. Pihak Yang Berwenang
Berdasarkan Keputusan Walikota Pariaman Nomor : 157/900/2019 Tentang
Penerima Intensif Pajak Daerah Di Kota Pariaman Tahun 2019, Penerima Intensif
Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah pejabat dan pegawai Satuan
Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) pelaksana pemungut Pajak Daerah, yaitu :
1) Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapaan Daerah untuk :
a. Pajak hotel.
b. Pajak restoran.
c. Pajak hiburan.
d. Pajak reklame.
e. Pajak penerangan jalan.
f. Pajak parkir.
g. Pajak mineral bukan logam dan batuan.
h. Bea perhotelan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).
i. Pajak bumi dan bangunan (PBB).
j. Pajak sarang burung wallet.
k. Retribusi pemakaian kekayaan daerah (retribusi pemakaian tanah
pemasangan reklame).

2) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruamg da Pertanahan untuk :


a. Retribusi penjualan produksi usaha daerah (retribusi pelayanan air minum
(WTP) Cubadak Mentawai).
b. Retribusi pemakaian kekayaan daerah (penyewaan kendaraan alat berat
dan aula).

3) Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup untuk :


a. Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan.
b. Retribusi pemakaian kekayaan daerah (penyewaan kendaraan bachoe
loader, pemakaian laboraturium, alat berat/excavator).

4) Dinas Kesehatan untuk :


a. Retribusi pelayanan Kesehatan.

5) Dinas Perhubungan untuk :


a. Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum.
b. Retribusi pengujian kendaraan bermotor .
c. Retribusi tempat khusus parkir
d. Retribusi tempat rekreasi dan olahraga (sandaran kapal).
e. Retribusi terminal.
f. Retribusi perizinan tertentu (retribusi izin trayek).

6) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah untuk
:
a. Retribusi pelayanan pasar.
b. Retribusi pemakaian kekayaan daerah (kontrak dan sewa took, sewa wc).

7) Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan untuk :


a. Retribusi tempat pelelangan ikan (TPP).
b. Retribusi penjualan produksi usaha daerah (retribusi balai benih ikan).
c. Retribusi pemakaian kekayaan daerah (penyewaan sarana perikanan,
peralatan senan, aula, pabrik es).
d. Retribusi rumah potong hewan.

8) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan :


a. Retribusi tempat rekreasi dan olahraga (retribusi kawasan wisata).
b. Retribusi pemakaian kekayaan daerah (penyewaan sarana pariwisata, sewa
wc).

9) Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu dan Tenaga Kerja untuk :


a. Retribusi izin mendirikan bangunan.
b. Retribusi pengendalian Menara telekomunikasi.

10) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga untuk :


a. Retribusi tempat rekreasi dan olahraga (retribusi sarana olahraga).

11) Bagian Umum dan Protokoler Sekretariat Daerah untuk :


a. Retribusi pemakaian kekayaan daerah (retribusi pemakaian aula balaikota
dan retribusi pemakaian kantin balaikota).

3. Sistem Pemungutan
Besarnya Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan/atau Retribusi Daerah
sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU adalah 5% (lima perseratus) dari capaian
target Pajak Daerah dan Retribusi Daerah per triwulan yang dihitung dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Pencapaian target penerimaan untuk sampai dengan : 1
a. Triwulan I : 5% (lima belas perseratus)
b. Triwulan II : 40% (empat puluh perseratus)
c. Triwulan III: 75% (tujuh puluh lima perseratus)
d. triwulan IV 100% (seratus perseratus)

2. Apabila pada akhir Triwulan 1 realisasi mencapai 15% (lima belas perseratus)
atau lebih, insentif diberikan pada awal triwulan II.
3. Apabila pada akhir triwulan I realisasi kurang dari 15% (lima belas perseratus),
insentif tidak diberikan pada awal triwulan II.
4. Apabila pada akhir triwulan Il realisasi mencapai 40% (empat puluh perseratus)
atau lebih, insentif diberikan untuk triwulan I yang belum dibayarkan dan triwulan
II.
5. Apabila pada akhir triwulan Il realisasi kurang dari 40% (empat puluh perseratus),
insentif untuk Triwulan II belum dibayarkan pada awal triwulan III.
6. Apabila pada akhir triwulan III realisasi mencapai 75% (tujuh puluh lima
perseratus) atau lebih, insentif diberikan pada awal triwulan IV.
7. Apabila pada akhir triwulan III realisasi kurang dari 75% (tujuh puluh lima
perseratus), insentif tidak diberikan pada awal triwulan IV.
8. Apabila pada akhir triwulan IV realisasi mencapai 100% (seratus perseratus) atau
lebih, insentif diberikan untuk triwulan yang belum dibayarkan.
9. Apabila pada akhir triwulan IV realisasi kurang dari 100% (seratus perseratus)
tetapi lebih dari 75% (tujuh puluh lima perseratus), insentif diberikan untuk
triwulan III dan triwulan sebelumnya yang belum dibayarkan.
Besar Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan/atau Retribusi Daerah
sebagaimana dimaksud pada Diktum dibulatkan menjadi 100% DELAPAN yang
peruntukannya adalah sebagai berikut :
1. Walikota Pariaman 10%
2. Wakil Walikota Pariaman 7%
3. Sekrataris Daerah Kota Pariaman 5%
4. Kepala SOPD Pemungut dan staf lainnya 40% yang ditentukan oleh Kepala
SOPD.
5. Aparat Kepala Bidang/UPTD dan staf 38%
Bidang/UPTD yang langsung melakukan pemungutan Pajak Daerah dan/atau
Retribusi Daerah, yang pelaksanaannya diatur oleh Kepala SOPD Pemungut Pajak
Daerah dan/atau Retribusi Daerah.

Pertanggungjawaban penerimaan Intensif Pemungutan Pajak Daerah dan/atau


Retribusi Daerah dilengkapi dengan daftar penerimaan.

Anda mungkin juga menyukai