Pajak Daerah
Adalah iuran yang wajib dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepala daerah tanpa
imbalan langsung yang seimbang, dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan pembangunan daerah. (UU No. 28 Tahun 2009)
Pajak daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah (APBD) yang digunakan
untuk pembiayaan dan pembangunan daerah.(untuk pemeliharaan kota)
Pajak daerah dipungut oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan peraturan daerah
(PERDA). (PERDA Kota Surabaya No. 4 Tahun 2011)
Ciri-ciri Pajak Daerah
Pajak daerah bisa berasal dari pajak asli daerah tersebut atau pajak pusat yang diserahkan
ke daerah sebagai pajak daerah. (terkadang ada biaya yang dialokasikan dari pusat ke
kabupaten dan kota dianggap seperti subsidi)
Pajak daerah hanya dipungut di wilayah administrasi yang dikuasainya.
Pajak daerah digunakan untuk membiayai pengeluaran untuk pembangunan dan
pemerintahan daerah.
Pajak daerah dipungut berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) dan Undang-undang
(acuan utama).
4 Fungsi Pajak Daerah
Fungsi Anggaran : Sebagai pendapatan asli daerah yang digunakan untuk pendanaan
rutin. (pendapatan asli daerah untuk pendanaan rutin seperti belanja daerah yaitu
belanja pegawai[kompensasi berupa uang atau barang kepada PNS, pejabat negara,
pensiunan dan pegawai honorer],
belanja modal [pengeluaran anggaran untuk asset tetap atau asset lain yang lebih dari
1 periode akuntansi seperti tanah, Gedung, peralatan dan gak berwujud],
belanja barang dan jasa[keperluan kantor dan pemeliharaan, jasa perjalanan, jasa
konsultan],
belanja lain-lain [sebagai dana cadangan, digunakan bendahara negara, dan Lembaga
non kementrian])
Fungsi Mengatur : Untuk mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan Pajak
Daerah. (digunakan pemerintah untnuk mencapai tujuan eko dan kurangi masalah eko
dengan menarik investor dengan memberi keringanan pajak supaya bisa ada lapangan
kerja baru)
Fungsi Stabilitas : Untuk menstabilkan harga barang dan jasa sehingga dapat mengurangi
inflasi
Fungsi Retribusi Pendapatan : Untuk melakukan pemerataan pendapatan sehingga
kesenjangan ekonomi tidak terlalu menonjol (untuk membuka lapangan kerja baru)
Jenis Pajak Daerah
Pajak Provinsi
(Peraturan daerah Provinsi jawa timur no 9 tahun 2010, perubahannya ada di pergub 8
tahun 2017, Pergub13 tahun 2018, Pergub 90 tahun 2017)
o Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) (digunakan untuk pembangunan dan
pemeliharaan jalan serta peningkatan sarana transport umu)
o Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
o Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)
o Pajak Air Permukaan
o Pajak Rokok (pelayanan Kesehatan masyarakat)
Pajak Kabupaten/ Kota
(pergub no 13 tahun 2018 yang mengacu pada Peraturan daerah Provinsi jawa timur no 9
tahun 2010, pajak ini digunakan untuk penggunaan umum)
o Pajak Hotel
o Pajak Restaurant
o Pajak Hiburan
o Pajak Reklame
o Pajak Penerangan Jalan (digunakan untuk alokasi biaya penerangan jalan)
o Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
o Pajak Parkir
o Pajak Air Tanah
o Pajak Sarang Burung Walet
o PBB Pedesaan dan Perkotaan
o BPHTB
Tarif Pajak Provinsi – Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) (1 bulan)
Tarif BBNKB ditetapkan sebagai berikut:
o Penyerahan pertama sebesar 20%
o Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1%
Khusus untuk Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar tarif BBNKB
ditetapkan masing-masing sebagai berikut:
o Penyerahan pertama sebesar 0,75%
o Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 0,075%
Tarif Pajak Provinsi Lainnya
Jenis Pajak Tarif Pajak
Pajak Reklame
Tarif pajak reklame adalah sebesar 25%
Untuk materi reklame rokok, besarnya nilai sewa reklame ditambah 25%
Setiap penambahan ketinggian reklame sampai dengan 15 meter pertama, besarnya nilai
sewa reklame ditambah 20%
Masa pajak reklame untuk penyelenggaraan reklame permanen dan reklame terbatas
ditetapkan 12 bulan
Masa pajak reklame untuk penyelenggaraan reklame isidentil ditetapkan dalam satuan
hari sesuai dengan jangka waktu penyelenggaraan
Pajak Parkir
Masa Pajak ditetapkan 1 bulan kalender
Untuk masa pajak bagi penyelenggara parkir yang tidak menggunakan mesin parkir atau
yang menggunakan karcis porporasi dan penyelenggaraan parkir yang bersifat isidentil
ditetapkan dalam satuan hari sesuai dengan jangka waktu penyelenggaraan
Penyelenggara tempat parkir yang Tarif pajak
memungut sewa parkir kepada penerima
jasa parkir dengan menggunakan
Penerimaan Pajak Daerah digunakan untuk penyediaan layanan publik secara umum dan
pembiayaan kegiatan yang berkaitan dengan jenis pajak tersebut.
Masa kadaluarsa dari retribusi daerah adalah 3 tahun tidak terutang(kecuali Wajib
Retribusi lakukan tindak pidana di siding retribusi), kalau kadaluarsa pajak daerah 5
tahun
Hukum Pajak Internasional
Pengertian Hukum Pajak Internasional
Dalam arti sempit adalah kaidah-kaidah (norma) hukum perselisihan (kolisi) yang
didasarkan pada hukum antar bangsa (hukum internasional).
Dalam arti luas adalah kaidah-kaidah hukum antar-bangsa ini ditambah peraturan
nasional yang objek hukumnya adalah perselisihan (kolisi), tentunya yang letaknya dalam
bidang perpajakan.
Kesimpulan: Merupakan suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu persoalan yang
diatur dalam undang-undang nasional mengenai;
1. Pemajakan terhadap orang-orang luar negeri
2. Peraturan-peraturan nasional untuk menghindarkan pajak ganda
3. Traktat-traktat
Subjek Pajak
Subjek Pajak dalam Negeri yang memperoleh pendapatan/ penghasilan dari sumber-
sumber di luar negeri.
Subjek Pajak Luar Negeri yang memperoleh pendapatan/ penghasilan di dalam negeri.
Objek Pajak
Yang berada di Luar Negeri milik Subjek Pajak Dalam Negeri
Yang berada di Dalam Negeri milik Subjek Pajak Luar Negeri
Putusan Hakim
Nasional maupun internasional
Diwujudkan dengan adanya putusan pengadilan pajak yang menyangkut tentang
perpajakan internasional
Atau Putusan Pengadilan Internasional Den Haag yang memuat soal-soal perpajakan.
Tujuan Umum Dari Perjanjian Pajak Bilateral Menurut United Nations Model
Double Taxation Convention between Developed Countries (UN Model 2011 Update):
Broadly, the general objectives of bilateral tax treaties therefore include the protection of
taxpayers against double taxation with a view to improving the flow of international
trade and investment and the transfer of technology. They also aim to prevent certain
types of discrimination as between foreign investors and local taxpayers, and to provide
a reasonable element of legal and fiscal certainty as a framework within which
international operations can confidently be carried on. With this background, tax treaties
should contribute to the furtherance of the development aims of developing countries. In
addition, the treaties seek to improve cooperation between taxing authorities in carrying
out their functions, including by the exchange of information with a view to preventing
avoidance of taxes and by assistance in the collection of taxes.
Kedudukan Tax Treaty di Hadapan UU Pajak Penghasilan Indonesia
Pasal 32 UU Pph dijelaskan bahwa perjanjian perpajakan berlaku sebagai perangkat
hukum yang berlaku khusus (lex specialis). Maka, ketentuan dalam UU Pph tidak berlaku
jika di dalam perjanjian perpajakan P3B diatur lain dan ketentuan dalam tax treaty yang
diberlakukan.
Metode Penghindaran Pajak Berganda Internasional
1. Tax Exemption Method (Metode Pembebasan Pajak), merupakan metode yang
dilakukan dengan cara tidak memungut pajak yang sumber/ asalnya berasal dari Luar
Negeri. Hak memungut pajak diserahkan kepada negara sumber.
Metode eksemsi meliputi pembebasan subjek (subject exemption), pembebasan objek
(object exemption), dan pembebasan pajak (tax exemption) atau lebih dikenal dengan
exemption with progression.
2. Tax Credit Method (Metode Pengurangan Pajak), menurut metode ini, penghasilan
luar negeri merupakan objek pajak dan ikut dihitung dalam menentukan besarnya
penghasilan kena pajak Namun, pajak yang telah dibayar oleh Wajib Pajak di luar negeri
atas penghasilan dari luar negeri tersebut dapat dikurangkan dari jumlah pajak terutang
yang harus dibayar di dalam negeri.
3. Metode Lainnya
Negara maju gunakan Tax Exemption Method, negara berkembang gunakan Tax Credit
Method
Tax Exemption Method
a. Full exemption method atau exemption without progression
Menurut metode ini, dalam menentukan besaran penghasilan kena pajak, hanya
penghasilan dalam negeri saja yang dianggap sebagai objek pajak dan ikut dihitung,
sedangkan penghasilan luar negeri tidak dianggap sebagai penghasilan dan tidak
ikut dihitung.
Penghasilan DN 10.000.000
Penghasilan LN 25.000.000
Global income 35.000.000
Penghasilan DN 500.000.000
Penghasilan LN 300.000.000
Global income 800.000.000
Penghasilan DN 500.000.000
Penghasilan LN 300.000.000
Global income 800.000.000
Penghasilan DN 300.000.000
Penghasilan LN 30.000.000
Global income 330.000.000
Penghasilan DN 300.000.000
Penghasilan LN 30.000.000
Global income 330.000.000
Penghasilan DN 300.000.000
Penghasilan LN 30.000.000
Global income 330.000.000
Atas penghasilan luar negeri di negara sumber diberikan tax holiday sehingga tidak
dikenakan pajak.
Metode Lain
a. Tax deduction method
Menurut metode ini, penghasilan dari luar negeri merupakan objek Pajak dan harus
digabungkan dengan penghasilan dari dalam negeri. Namun, pajak yang telah dibayar oleh
Wajib Pajak di luar negeri atas penghasilan dari luar negeri tersebut diperlakukan sebagai
biaya untuk menghitung PPh terutang
Penghasilan DN 500.000.000
Penghasilan LN 300.000.000
Global income 800.000.000
Penghasilan DN 500.000.000
Penghasilan LN 300.000.000
Global income 800.000.000