Anda di halaman 1dari 16

Tugas Akuntansi Keuangan II

“ Modal Saham ”

Dosen : Dr. Ilham Z. Salle, S.E., M.Si., Ak.

Andi Muhammad Hari Satriyo Wibowo (21AKX021)

Deasy Try Ramadani (20AK003)

Hady Adietya Maulana Karim (20AK017)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NUSANTARA


MAKASSAR

2021/2022
DAFTAR ISI
Sifat Modal Saham.................................................................................................................2
Penerbitan Saham..................................................................................................................3
Pembelian Kembali Saham...................................................................................................5
Apa Itu Pembelian Kembali Saham?....................................................................................5
Metode Pembelian Kembali Saham.....................................................................................6
Konversi Saham.....................................................................................................................7
Keuntungan Investasi Obligasi Konversi.............................................................................7
Jenis-Jenis Obligasi Konversi..............................................................................................8
1. Obligasi Tukar – Exchangeable Convertible................................................................8
2. Obligasi Konversi Saham Preferen – Convertible Preffered Stock...............................8
3. Obligasi Wajib Konversi – Mandatory Convertible.....................................................8
4. Obligasi Konversi Bersyarat – Contingent Convertible................................................8
5. Vanilla Convertible Bonds...........................................................................................9
6. Reverse Convertible.....................................................................................................9
Risiko Investasi Obligasi Konversi......................................................................................9
Pemecahan saham..................................................................................................................9
Jenis Stock split..................................................................................................................11
Mekanisme Stock split.......................................................................................................12
Alasan Stock split...............................................................................................................13
Kerugian Stock split...........................................................................................................13
Penyajian Modal Saham dalam Neraca.............................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15

2
SIFAT MODAL SAHAM

 Voting Rights: artinya setiap pemegang saham mempunyai hak mengeluarkan suara


dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS).
 Claims on Income: artinya pemegang saham berhak mendapatkan bagian
keuntungan yang dibagikan, biasanya dalam bentuk dividen tunai atau saham bonus.
 Claims on Assets: artinya pemegang saham berhak mendapatkan aset perusahaan
apabila perusahaan dilikuidasi.
 Limited Liability: artinya pemegang saham hanya bertanggung jawab sebatas nilai
saham yang dimilikinya.
 Preemptive Rights: artinya setiap pemegang saham berhak memesan efek terlebih
dahulu atas setiap pengeluaran saham baru oleh perusahaan.

PENERBITAN SAHAM
Berdasarkan pembagiannya, penerbitan saham baru dibagi menjadi 2, yakni right issue dan
private placement. Kedua istilah disebut pula dengan Penambahan Modal Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu atau (PMTHMETD). Kedua pembagian dari penerbitan saham baru ini
memiliki perbedaan mendasar mengenai siapa saja yang diperbolehkan untuk melakukan
pembelian saham. Lantas, apa perbedaan kompleks dari kedua jenis penerbitan saham baru
tersebut? Dan apa dampaknya bagi pergerakan saham? Agar semakin memahaminya, simak
penjelasan di bawah ini!

PERBEDAAN RIGHT ISSUE DAN PRIVATE PLACEMENT

Right issue dan private placement sejatinya memiliki persamaan arti hanya saja sasaran yang
dituju berasal dari pihak berbeda. Jika pada right issue sasaran penerbitan saham mengacu
pada pemegang saham lama (existing). Pemegang saham lama diberikan sebuah hak prioritas
untuk bisa membeli saham baru sebelum kesempatan itu nantinya diberikan kepada

3
pemegang saham baru. Jika diurutkan kembali berdasarkan skala prioritasnya,
pemegang saham mayoritas akan menjadi pihak pertama yang diberikan hak tersebut.

Berbeda dengan right issue, kebijakan pada private placement menyasar pihak-pihak tertentu
untuk dijadikan sebagai sasaran utama dalam penerbitan saham baru. Biasanya, sasaran
tersebut mengarah pada pihak-pihak yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan
pemilik perusahaan. Transaksi pembelian saham baru dilaksanakan secara langsung tanpa
melewati sejumlah mekanisme pada di bursa efek.

TUJUAN PENERBITAN SAHAM BARU

Tujuan penerbitan saham baru oleh perusahaan pastinya dilakukan untuk menambah


cadangan modal yang berfungsi sebagai bentuk keperluan ekspansi bisnis dalam memperluas
jaringan penjualan produk pada pasar serta sebagai bentuk usaha pengembalian dana
pinjaman sebelumnya yang masih tersendat akibat kekurangan dana. Kedua hal tersebut
merupakan urgensi utama mengapa perusahaan melakukan penerbitan saham baru. Namun,
penerbitan saham baru tidak serta merta memperoleh hasil sesuai dengan keinginan
perusahaan karena itu semua didorong oleh beberapa hal, meliputi tujuan dilakukannya
penerbitan saham baru, prospek pertumbuhan perusahaan, dan latar belakang perusahaan
berdasarkan laporan keuangannya.

Biasanya, penerbitan saham–saham baru akan lebih diminati apabila tujuannya untuk


ekspansi bisnis karena melalui agenda tersebut diyakini lebih mampu menciptakan
peningkatan pertumbuhan bisnis karena berkaitan dengan laba bersih perusahaan. Namun,
faktor-faktor penyebab keberhasilan penerbitan saham baru bergantung dari berbagai hal,
sehingga tidak ada salahnya jika perusahaan tetap berusaha melakukan pengajuan tersebut.

Kemudian, tujuan dilakukannya penerbitan saham baru lainnya adalah sebagai upaya


menghindarkan perusahaan dari adanya penambahan beban utang jika langkah penambahan
modal berasal dari pinjaman kredit bank. Pinjaman kredit bank akan membuat perusahaan
semakin waspada dalam pengelolaan keuangannya karena kewajiban pengeluaran dana
semakin meningkat. Selain itu, pengajuan pinjaman yang tidak mudah dikabulkan juga

4
menjadi alasan mengapa penerbitan saham baru dipilih sebagai solusi efektif bagi
penambahan cadangan modal perusahaan.

DAMPAK PENERBITAN SAHAM BARU BAGI PERGERAKAN HARGA SAHAM

1. Dilusi saham

Dampak penerbitan saham baru menyebabkan terjadinya dilusi saham. Dilusi saham adalah


pengurangan persentase kepemilikan akibat penyusutan nilai saham karena
penerbitan saham baru. Dilusi saham terjadi apabila pemegang saham yang diberikan hak
prioritas tidak melakukan pembelian saham baru. Hal ini berpengaruh secara kompleks
karena berimbas pula pada saat perolehan nilai dividen berlangsung.

2. Peluang Terjadinya Kenaikan Harga Saham

Kenaikan harga saham berpeluang terjadi apabila dalam pelaksanaan mekanisme pembelian
saham baru dibeli dengan jumlah besar atau terdapat pihak tertentu yang membeli saham
tersebut, sehingga mendorong kenaikan harga saham. Pihak tersebut dianggap memiliki
pengaruh kuat atau dikenal sebagai sosok yang berpengalaman dalam dunia saham, sehingga
saat pihak tersebut melakukan pembelian saham baru akan memicu pemegang saham lainnya
untuk turut serta melakukan investasi pada saham tersebut.

PEMBELIAN KEMBALI SAHAM


Perjanjian bahwa perusahaan dapat membeli kembali saham yang telah diterbitkan jika
perusahaan membutuhkan; perjanjian ini dapat menjadi insentif bagi karyawan kontrak
karena dengan demikian mereka dapat menjual kembali sahamnya pada saat masa kontrak
kerjanya berakhir (stock repurchase).

5
APA ITU PEMBELIAN KEMBALI SAHAM?

Pembelian kembali saham adalah transaksi di mana perusahaan membeli kembali sahamnya
sendiri dari pasar. Perusahaan mungkin membeli kembali sahamnya karena manajemen
menganggap nilai sahamnya berada di bawah harga pasaran. Perusahaan
membeli saham langsung dari pasar atau menawarkan kepada pemegang sahamnya opsi
untuk menenderkan sahamnya langsung ke perusahaan dengan harga tetap. Pembelian
kembali saham mengurangi jumlah saham yang beredar, yang meningkatkan permintaan
untuk saham dan harga.

METODE PEMBELIAN KEMBALI SAHAM

Ada beberapa metode yang digunakan oleh perusahaan dalam membeli sahamnya kembali,
seperti berikut:

1. Tender Offer

Lewat metode tender offer, perusahaan mengumumkan kepada para pemegang sahamnya
bahwa perusahaan akan membeli kembali beberapa lembar sahamnya pada harga dan periode
tertentu yang sudah ditetapkan. Pembelian kembali saham dengan metode ini dapat
menaikkan kembali harga saham di pasar modal.

2. Open-market Repurchase

Open market repurchase tidak mengikat suatu perusahaan untuk benar-benar membeli
kembali sahamnya sebanyak jumlah yang dijual sebelumnya. Melainkan, jumlah saham yang
dibeli kembali relatif lebih kecil. Pembelian kembali dilakukan melalui pialang dengan
pembayaran komisi pada tingkat normal dan pembelian pada harga pasar.

3. Dutch Auction

6
Dalam metode ini perusahaan menyebutkan range harga saham yang ditawarkan dimana para
pemegang saham akan memilih satu harga yang mereka tetapkan untuk menjual saham yang
mereka miliki kepada perusahaan.

KONVERSI SAHAM
Obligasi Konversi dikenal juga dengan istilah Convertible Bond, yaitu suatu jenis obligasi
yang dapat dikonversikan menjadi saham dari perusahaan yang menerbitkan obligasi
tersebut.

Biasanya Obligasi Konversi memiliki tingkat suku bunga kupon yang rendah, karena investor
(pemegang obligasi) dianggap menerima kompensasi yaitu kesempatan menukarkan efek
tersebut menjadi saham biasa dengan harga yang lebih rendah dibanding harga saham yang
sama di pasaran.

KEUNTUNGAN INVESTASI OBLIGASI KONVERSI

1. OBLIGASI KONVERSI DARI SISI PENERBIT

Bagi penerbit, obligasi konversi menjadi salah satu solusi terbaik mengingat pembayaran
bunga di tahap awal proyek lebih rendah.

Selain itu berkurangnya kewajiban membayar utang karena investor diperbolehkan


menukarkan efeknya ke dalam bentuk saham.

2. OBLIGASI KONVERSI DARI SISI INVESTOR (PEMODAL)

Saat dikonversikan menjadi saham, kamu pun mendapat tawaran harga saham yang lebih
rendah dibanding yang ada di pasaran.

7
Cocok untuk pemula yang ingin investasi saham tetapi dengan cara yang lebih aman.

JENIS-JENIS OBLIGASI KONVERSI

1. OBLIGASI TUKAR – EXCHANGEABLE CONVERTIBLE

Obligasi Tukar atau yang biasa dikenal dengan Exchangeable Convertible adalah obligasi


dimana asset dasar obligasi tersebut berasal dari perusahaan yang berbeda dari penerbit
obligasi.

2. OBLIGASI KONVERSI SAHAM PREFEREN – CONVERTIBLE PREFFERED STOCK

Obligasi Konversi Saham Preferen hampir serupa dengan obligasi lainnya, hanya saja tingkat
senioritasnya dalam struktur permodalan lebih rendah.

3. OBLIGASI WAJIB KONVERSI – MANDATORY CONVERTIBLE

Yaitu merupakan sebuah obligasi yang mewajibkan investornya mengkonversikan ke bentuk


saham pada saat jatuh tempo. Terdapat dua harga konversi yaitu harga setara nilai saham dan
harga di atas nilai par.

Mandatory Convertible memiliki tanggal jatuh tempo yang pendek dan imbal hasil yang
tinggi. Cocok untuk investasi jangka pendek.

4. OBLIGASI KONVERSI BERSYARAT – CONTINGENT CONVERTIBLE

Obligasi ini memiliki syarat bagi investor yang ingin mengkonversikannya ke dalam bentuk
saham. Yaitu bila harga saham yang berlaku di pasar modal mencapai presentase tertentu.

Sehingga harga sajam di atas harga konversi telah dintentukan.

8
5. VANILLA CONVERTIBLE BONDS

Yaitu obligasi yang memberikan hak investor obligasi untuk mengkonversikannya ke


sejumlah saham dengan harga dan nilai konversi yang telah ditentukan pada tanggal jatuh
tempo.

Jadi, selama masa berlakuya obligasi si investor mendapatkan kupon bunga dan pada tanggal
jatuh tempo mendapatkan hak atas nominal obligasi atau dikonversikan dalam bentuk saham.

6. REVERSE CONVERTIBLE

Berbeda dengan Vanilla Convertible yang memberikan hak konversi kepada pemodal,
Reverse Convertible memberikan hak konversi kepada penerbit obligasi.

Opsi tersebut yaitu membeli kembali obligasi secara tunai atau dikonversikan dalam bentuk
ekuitas dengan harga dan kurs konversi yang telah ditentukan pada saat jatuh tempo.

RISIKO INVESTASI OBLIGASI KONVERSI

 Risiko kupon (bunga) lebih rendah dibanding jenis obligasi lainnya.

 Saat dikonversikan dalam bentuk saham, belum tentu harga saham naik sehingga
memberikan keuntungan bagi investor.

 Penerbit memiliki risiko gagal bayar kupon obligasi, sehingga investor dibayar
dalam bentuk saham.

PEMECAHAN SAHAM

Pemecahan saham atau stock split adalah memecah selembar saham menjadi n lembar


saham sehingga harga per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga
sebelumnya (Hartono, 2009).

9
Pemecahan saham juga diartikan sebagai tindakan memecah nilai nominal saham menjadi
pecahan yang lebih kecil dan jumlah lembar saham yang beredar menjadi banyak sesuai
dengan faktor pemecahan (split factor). Jika sebelum pemecahan saham harga saham
di pasar Rp 1.000 per lembar, maka setelah adanya pemecahan saham harga saham baru yang
berlaku di pasar menjadi Rp 500 per lembar (Novita, 2005).

Stock split biasanya dilakukan pada saat harga saham dinilai terlalu tinggi sehingga akan


mengurangi kemampuan investor untuk membelinya. Dengan demikian, sebenarnya stock
split tidak menambah nilai dari perusahaan atau dengan kata lain stock split tidak
mempunyai nilai ekonomis.

Banyaknya peristiwa stock split di pasar modal memberikan indikasi bahwa stock split
merupakan alat yang penting dalam praktik pasar modal karena stock split menjadi salah satu
alat manajemen untuk membentuk harga pasar perusahaan, dan dalam praktik di pasar modal
apabila perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang bagus maka harga akan meningkat lebih
cepat.

Secara umum, stock split akan cenderung meningkatkan kinerja pasar. Pada hari pencatatatan
terakhir, kecenderungan harga saham akan naik dibandingkan dengan harga sekarang.
Seberapa besar kenaikannya tergantung target harga stock split-nya. Bila target harga saham
baru sesudah stock split Rp 4000 maka harga saham sebelum stock split akan cenderung naik
setara Rp 8000.

Namun demikian hari- hari menuju target tersebut akan terjadi fluktuasi kenaikan dan
penurunan harga saham yang dipengaruhi oleh faktor lain baik peristiwa dalam negeri
maupun global. Menuju hari pencatatan terakhir, harga saham yang terbentuk merupakan
harga penyesuaian. Para investor yang sudah berpengalaman dalam membeli saham dengan
tujuan mendapatkan dividen akan mencari waktu dan harga yang tepat pada kurun waktu
tersebut.

Kombinasi antara peristiwa pembagian dividen dengan peristiwa stock split nampaknya
merupakan upaya memberikan sinyal yang positif. Dengan pemilihan waktu dan harga yang

10
tepat dalam kurun waktu tersebut, maka investor akan mendapat dividen tanpa atau dengan
penurunan nilai pada harga sahamnya. Dapat dipastikan hal tersebut akan terwujud dengan
prasyarat tidak terjadi peristiwa politik yang dapat mengejutkan pasar.

Dengan adanya stock split, saham emiten di pasar akan lebih murah dan jumlahnya pun akan
lebih banyak. Dengan kondisi deperti ini, maka perdagangan saham pelaku stock
split diharapkan bisa lebih likuid dan kemampuannya menggalang dana untuk perusahaan
akan semakin baik. Selain itu, dengan murahnya harga saham tersebut,
kesempatan masyarakat luas untuk ikut memiliki saham ini akan semakin tinggi.

Hanya perusahaan yang mempunyai kinerja yang baik yang dapat melakukan stock split,
karena untuk melakukan stock split, perusahaan harus menanggung semua biaya yang
ditimbulkan oleh stock split tersebut.

JENIS STOCK SPLIT

Pada dasarnya ada dua jenis stock split yang dapat dilakukan yaitu stock split-up dan stock
split-down.

1. Stock split-up adalah penurunan nilai nominal per lembar saham yang


mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya stock split
dengan faktor pemecahan 2:1, 3:1, dan 4:1. Stock split dengan faktor pemecahan 2:1
maksudnya adalah dua lembar saham baru (lembar setelah stock split) dapat ditukar
dengan satu lembar saham lama (lembar sebelum stock split). Stock split dengan
faktor pemecahan 3:1 maksudnya adalah tiga lembar saham baru (lembar setelah
stock split) dapat ditukar dengan satu lembar saham lama (lembar sebelum stock
split) dan seterusnya.

2. Stock split-down adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham dan


mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya pemecahan turun dengan faktor
pemecahan 1:2, 1:3, 1:4. Stock split dengan faktor pemecahan 1:2 maksudnya adalah
satu lembar saham baru (lembar setelah stock split) dapat ditukar dengan dua lembar
saham lama (lembar sebelum stock split). Stock split dengan faktor pemecahan 1:3

11
maksudnya adalah satu lembar saham baru (lembar setelah stock split) dapat ditukar
dengan tiga lembar saham lama (lembar sebelum stock split) dan seterusnya.

Para emiten sampai sampai saat ini hanya melakukan stock split naik (stock splits-up). Dan
jarang terjadi kasus reverse stock (stock split-down).

MEKANISME STOCK SPLIT

Aksi korporasi stock split dapat berperan sebagai salah satu upaya mencapai pemberdayaan.
Stock split dapat menjadikan harga saham secara absolut lebih rendah. Investor yang semula
tak dapat menjangkau harga saham, melalui stock split menjadi terjangkau.

Stock split merupakan perwujudan pemerataan untuk para investor untuk membeli dan
memiliki saham. Melalui stock split frekuensi perdagangan saham cenderung meningkat atau
lebih likuid.

Perdagangan saham yang likuid akan cenderung meningkatkan harga sahamnya.


Mekanisme dan informasi mengenai kebijakan stock split akan diberitahukan oleh
Dewan Direksi berdasarkan dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sebagai contoh nilai nominal saham yang semula sebesar Rp 500,- (lima ratus rupiah)
menjadi sebesar Rp 250,- (dua ratus lima puluh rupiah) per saham.

12
Jika dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memutuskan adanya perubahan anggaran
dasar, keputusan tersebut dibuat dihadapan notaris yang ditunjuk oleh Dewan Direksi.
Perubahan anggaran dasar tersebut harus diterima dan dicatat oleh Direktorat
Jenderal Administrasi Hukum Umum serta didaftarkan dalam daftar perusahaan pada kantor
pendaftaran perusahaan daerah setempat. Sehubungan dengan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) mengenai persetujuan untuk melakukan konversi sahamnya
menjadi catatan elektronik (tanpa warkat) dalam rekening efek perusahaan efek atau bank
kustodian dimana pemegang saham membuka rekening efeknya (konversi saham) dan
pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500,- (lima ratus rupiah) per saham menjadi sebesar
Rp 250,- (dua ratus lima puluh rupiah) per saham, Dewan Direksi akan memberitahukan tata
cara konversi saham dan pemecahan nilai nominal saham.

ALASAN STOCK SPLIT

Para ahli keuangan melakukan penelitian terhadap beberapa manajer perusahaan yang


melakukan stock split. Dari hasil penelitian mereka, dapat disimpulkan berbagai alasan para
manajer perusahaan dalam melakukan stock split adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar manajer perusahaan yang melakukan split percaya bahwa stock


split akan mengembalikan harga saham pada kisaran perdagangan yang
optimal yang selanjutnya dapat menambah daya tarik investor untuk
memiliki saham tersebut sehingga membuat saham likuid untuk diperdagangkan.

2. Secara teoritis, motivasi yang melatarbelakangi perusahaan melakukan stock


split serta efek yang ditimbulkannya tertuang dalam
beberapa hipotesis yakni hipotesis signaling dan liquidity. Penjelasan ini didukung
oleh adanya pandangan bahwa perusahaan yang melakukan stock split akan
menambah daya tarik investor akibat semakin rendahnya harga saham.

3. Harga saham yang semakin rendah akan menambah kemampuan saham tersebut


untuk diperjualbelikan setiap saat dan akan meningkatkan efisiensi pasar.

13
KERUGIAN STOCK SPLIT

Selain keuntungan yang diperoleh dari stock split, terdapat kerugian antara lain:

1. Manfaat yang illusionistis dari stock split yang dilakukan bagi para pemodal adalah
biaya surat saham akan naik karena kepemilikan yang tadinya cukup diwakili
selembar saham kemudian menjadi 2 lembar saham, biaya back office di perusahaan
efek, biaya kliring dan biaya kustodian dipengaruhi oleh jumlah fisik
surat saham yang dikelola.

2. Adanya biaya pemecahan, yang termasuk didalamnya biaya transfer agen untuk
proses sertifikat dan biaya lainnya dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan,
sedangkan bagi pemegang saham tidak terdapat kerugian akibat dilakukan stock split.

PENYAJIAN MODAL SAHAM DALAM NERACA

Secara keseruhan, bagian modal pemengan saham yang tampak dalam neraca berisi
komponen modal disetor (modal yang di kontribusi), laba ditahan, yang ditahan, dan saham
yang diperoleh kembali. Komponen modal disetor terdiri atas modal saham dan tambahan
modal disetor.

Modal saham (yang disajikan sebesar nilai pari) terdiri atas saham preferen, saham
biasa, pesanan saham, dan deviden saham yang dapat dibagikan. Yang termasuk sebagai
tambahan modal disetor adalah kelebihan harga jual (terbit) saham prefren dan saham biasa
di atas nilai parinya, dan kelebihan harga treasruy stocks di harga atas perolehannya. Modal
setor dapat berkurang karena adanya piutang pesanan saham yang belum dilunasi oleh
pembeli. Bentuk Laporan Keuangan Peseroan terbatas sebagai Berikut :

PT.XXXX

Neraca (Sebagian)

14
20XX

MODAL PEMENGANG SAHAM

Modal Disetor

Modal Saham:

Saham preferen XXXXX

Saham Biasa XXXXX

Pesanan Saham Biasa XXXXX

Deviden Saham yang dapat dibagikan XXXXX +

Total modal saham


XXXXX

Tambahan Modal Disetor:

Kelebihan di atas nilai pari-saham prefren XXXXX

Kelebihan diatas nilai pari- Saham Biasa XXXXX

Modal Disetor dari saham yang diperoleh kembali XXXXX +

Total Tambahan Modal disetor


XXXXX

Dikurangin Piutang Pesanan Saham Biasa


(XXXXX)+

Total Modal Disetor


XXXXX

Laba Ditahan
XXXXX +

Total Modal Pemegang Saham


XXXXXX

15
DAFTAR PUSTAKA
https://pengertianahli.id/pengertian-saham-keuntungan-saham-dan_16/#:~:text=Setiap
%20saham%20mempunyai%20sifat%20spesifik,dividen%20tunai%20atau%20saham
%20bonus

https://emiten.com/info/tujuan-dari-penerbitan-saham-baru/#:~:text=Penerbitan%20jumlah
%20saham%20baru%20artinya,oleh%20pinjaman%20kredit%20melalui%20bank

https://libera.id/blogs/ketahui-fakta-mengenai-konversi-utang/

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pemecahan-saham-atau-stock-split/3670

https://kamus.tokopedia.com/p/pembelian-kembali-saham/

https://www.academia.edu/12144985/Penyajian_Pelaporan_Modal_Saham

16

Anda mungkin juga menyukai