Anda di halaman 1dari 5

Aksi Korporasi (Corporate Action)

Aksi korporasi (corporate action) adalah langkah atau tindakan yang diambil oleh perusahaan
yang berdampak langsung terhadap kepemilikan saham para pemegang saham (investor).

 IPO (Initial Public Offering)

Langkah pertama perusahaan menjual sahamnya kepada publik melalui Bursa Efek
Indonesia

 Dividen

Dividen adalah bagian dari keuntungan (Laba) perusahaan, yang mana perusahaan itu
memutuskan untuk membaginya kepada para pemegang saham. Berikut jenis-jenis deviden:

Cash Dividend (Dividen Tunai)

Cash dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai. Pada umumnya
cash dividend lebih disukai oleh para pemegang saham dan lebih sering dipakai perseroan jika
dibandingkan dengan jenis dividen yang lain.

Stock Dividend (dividen saham)

Stock dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham, bukan dalam
bentuk uang tunai. Pembayaran stock dividend juga harus disarankan adanya laba atau surplus
yang tersedia, dengan adanya pembayaran dividen saham ini, maka jumlah saham yang beredar
meningkat, namun pembayaran dividen saham ini tidak akan merubah posisi likuiditas
perusahaan karena yang dibayarkan oleh perusahaan bukan merupakan bagian dari arus kas
perusahaan.

Property dividend (dividen barang)

Property dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk barang (aktiva selain
kas). Property dividend yang dibagikan ini haruslah merupakan barang yang dapat dibagi-bagi
atau bagian-bagian yang homogeny serta penyerahannya kepada pemegang saham tidak akan
mengganggu kontinuitas perusahaan.

Scrip Dividend

Scrip dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk surat (scrip) janji hutang.
Perseroan akan membayar sejumlah tertentu dan pada waku tertentu, sesuai dengan yang
tercantum dalam scrip tersebut. Pembayaran dalam bentuk ini akan menyebabkan perseroan
mempunyai hutang jangka pendek kepada pemegang scrip.
Liquidating dividend

Liquidating dividend adalah dividen yang dibagikan berdasarkan pengurangan modal


perusahaan, bukan berdasarkan keuntungan yang diperoleh perusahaan.

 Right Issue (HMETD)

Right Issue atau HMETD (HAK Memesan Efek Terlebih Dahulu) adalah hak bagi pemegang
saham untuk membeli saham baru pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.

Pemegang saham yang berhak mendapatkan right adalah pemegang saham yang memiliki
atau memegang saham perusahaan hingga batas akhir cum date. Jika pemegang saham tersebut
tidak mengambil haknya, maka ia dapat menjual hak-nya tersebut kepada investor lain. inilah
yang dikenal dengan perdagangan right. Jadi right adalah hak yang diberikan kepada pemegang
saham lama untuk terlebih dahulu membeli saham yang baru dikeluarkan dengan tujuan agar
para pemegang saham lama diberi kesempatan untuk mempertahankan persentase
kepemilikannya dalam suatu perusahaan. Pemegang saham tidak mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan haknya tersebut.

Tujuan Right Issue

-Meningkatakan modal perusahaan

-Perusahaan melakukan right issue untuk meningkatkan modalnya dalam rangka membiayai
ekspansi bisnis, membeli mesin, membuat inovasi produk baru, atau untuk biaya akuisisi
perusahaan lain sehingga bisnis perusahaan semakin besar.

-Membayar hutang

-Selain itu, tujuan right issue bagi perusahaan adalah untuk membayar hutang perusahaan
yang telah jatuh tempo atau mengurangi beban hutang yang ada. sehingga keuangan perusahaan
terlihat lebih sehat dan mengurangi beban bunga perusahaan.

 Private Placement
Private placement adalah penempatan sejumlah modal tertentu dalam suatu perusahaan
melalui pembelian aset/sekuritas di mana transaksi tersebut terjadi pada pasar negosiasi. Trasaksi
ini dilakukan atas dasar kesepakatan yang dicapai antara emiten dan investor, sedangkan
sekuritas hanya sebagai perantara saja supaya transaksi yang telah disepakati tidak terjadi gagal
serah atau gagal bayar. Tindakan private placement sering dilakukan oleh para emiten untuk
dapat menjual sahamnya diatas harga pasar atau dilakukan oleh investor untuk mendapatkan
saham yang diinginkannya dibawah harga pasar sesuai dengan hasil negosiasi kedua belah pihak.
Selain untuk alasan tersebut, private placement juga sering dijadikan emiten sabagai cara yang
ditempuh untuk memperbaiki laporan keuangan/ kondisi keuangan salah satunya untuk
meningkatkan likuiditas perusahaan.

 Saham Bonus
Saham bonus adalah saham yang diberikan secara cuma-cuma oleh emiten kepada pemegang
saham, yang merupakan kapitalisasi dari agio saham. Saham bonus diambil dari agio dalam
laporan keuangan, dimana agio ini didapat dari selisih harga nominal saham dengan harga
penawaran saham pada saat IPO atau pada saat right issue.

 Stock Split

Stock split atau pemecahan saham adalah sebuah aksi korporasi yang dilakukan perusahaan
yang telah go public (emiten) untuk memecahkan nilai nominal saham kedalam nilai nominal
yang lebih kecil, dengan cara memecahkan selembar saham menjadi beberapa lembar saham.
Stock split biasanya dilakukan pada saat harga saham dinilai sudah terlalu tinggi yang
mengurangi kemampuan investor untuk membelinya. Sebenarnya stock split tidak menambah
nilai dari perusahaan atau tidak mempunyai nilai ekonomis.

 Reverse Stock Split

Reverse stock adalah salah satu aksi perusahaan dalam usaha menaikkan harga saham dengan
memperkecil jumlah saham beredar.

Aksi ini dianggap pasar sebagai kabar negatif (bad news), hal ini karena perusahaan
memiliki nilai saham yang sangat kecil seperti harga saham Rp 50. dalam peraturannya, investor
tidak bisa menjual saham atau membeli saham dibawah harga tersebut, maka harus dilakukan
aksi ini agar saham perusahaan bisa diperjual belikan

Meskipun nilai harga saham naik, jumlah kepemilikan juga berkurang, jika dikalikan
jumlah saham yang dimiliki dengan harga saham pada saat penutupan cum date dengan jumlah
saham yang dimiliki pada saat ex date dengan harga saham baru pada saat awal perdagangan ex
date, maka nilai kekayaan pemegang saham tidak berubah. Aksi korporasi reverse stock split ini
dinilai merugikan investor,karena perusahaan yang melakukan RSS ini biasanya adalah
perusahaan yang sahamnya sudah lama tidur di harga Rp 50. Aksi RSS membuat investor
berlomba-lomba melakukan aksi jual, karena memang sudah lama nyangkut pada saham tersebut
dan pada akhirnya harga saham mengalami penurunan yang lebih dalam lagi.
 RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
RUPS adalah forum yang mana di dalamnya para pemilik saham memiliki hak untuk
mengetahui pengelolaan perseroan dari pimpinan yang bertanggung jawab yaitu direksi atau
dewan komisaris. Di dalam RUPS, kebijakan perusahaan ditetapkan sesuai dengan kondisi dan
keadaan yang ada. Kewenangan RUPS bahkan diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas
dan Anggaran Dasar Perseroan, yang mana berarti di dalam RUPS sekalipun para pemilik saham
tidak dapat melakukan kebijakan secara sewenang-wenang.

RUPS diadakan dalam 2 situasi. Pertama, ada RUPS tahunan yang wajib diselenggarakan
oleh direksi minimal 6 bulan setelah tahun buku perseroan berakhir. RUPS tahunan ini akan
membahas pengelolaan dan masalah-masalah yang ada di dalam perusahaan selama satu tahun
terakhir. Selain RUPS tahunan, terdapat RUPS lainnya, yang hanya diadakan apabila ada
kepentingan dari perusahaan yang mendesak dan harus segera diselesaikan. RUPS lainnya dapat
diajukan oleh pemegang saham yang memiliki hak suara, dengan mengirimkan surat tercatat
berisi alasan mengapa pemilik saham tersebut berkehendak untuk mengadakan RUPS kepada
direksi. Selanjutnya, tugas direksi lah untuk melakukan pemangilan RUPS kepada para pemilik
saham lainnya dalam jangka waktu 15 hari sejak surat tercatat tersebut diterima.

RUPS bertujuan untuk mengambil keputusan berdasarkan musyawarah mufakat. Namun,


apabila jalan musyawarah tidak dapat dicapai, maka pengambilan keputusan akan dilakukan
dengan cara pengambilan suara, keputusan dianggap sah apabila disetujui oleh 50% anggota
pemilik hak suara.

 Merger Dan Akuisisi

Merger (Penggabungan)

Merger merupakan penggabungan dari dua perusahaan sehingga menjadi satu, dimana
perusahaan yang melakukan merger sebagai pengambil atau pembeli semua aset dan liabilitas
perusahaan yang dibeli atau yang di merger, sehingga perusahaan yang melakukan merger atau
pembeli paling tidak akan mendapatkan 50% saham dari perusahaan yang di beli. Perusahaan
yang di beli atau di merger akan berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya akan menerima
sejumlah uang tunai atau saham pada perusahaan yang baru. Proses merger, secara sederhana
dapat digambarkan sebagai berikut:

Perusahaan A + Perusahaan B = Perusahaan A


Akuisisi (Pengambil alihan)

Akuisisi merupakan pengambil alihan atau takeover dari sebuah perusahaan


dengan cara membeli saham ataupun aset dari perusahaan tersebut. Bedanya dengan
merger, pada akuisisi perusahaan yang telah dibeli akan tetap ada. Akusisi secara
sederhana digambarkan sebagai berikut:

Perusahaan A + Perusahaan B = Perusahaan (A+B)

Contoh dari proses akuisisi yaitu Aqua yang diakuisisi oleh Danone..

 Tender Offer

Tender offer adalah suatu proses penawaran pembelian saham yang hendak dilakukan oleh
seorang investor atau sebuah perusahaan yang akan membeli saham suatu perusahaan yang
tercatat di bursa efek (perusahaan publik) dalam jumlah tertentu.

Anda mungkin juga menyukai