Anda di halaman 1dari 9

MATERI

MODAL
SAHAM
TIM 8 :

INTAN YESTIA (19)


KEYSA SALSABILLA (23)
MAULIDATUN N. (29)
Pengertian
Modal Saham
Modal Saham adalah tanda penyertaan atau
kepemilikan sesorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau Perseroan Terbatas. Modal
saham (capital stock) hanya dapat dikeluarkan
oleh perusahaan dengan jumlah edar tertentu.

Perusahaan mengeluarkan modal saham


dengan tujuan untuk meningkatkan modal guna
mengembangkan usahanya. Menerbitkan modal
saham juga dapat memungkinkan perusahaan
mengumpulkan uang tanpa menimbulkan beban
utang dan beban bunga terkait.

Saham yang diterbitkan tersebut nantinya dapat


dibeli oleh investor atau ditukar dengan aset
untuk kebutuhan operasional. Jumlah modal
saham biasanya tercantum di neraca di bagian
ekuitas pemegang saham perusahaan.
Jenis – jenis
Modal Saham
1. Saham resmi: Mewakili jumlah maksimum
saham yang diizinkan untuk diterbitkan
oleh perusahaan. Ini biasanya ditentukan
dalam piagam perusahaan, yang mungkin
menguraikan prosedur untuk
mengotorisasi saham tambahan. Contoh
piagam perusahaan amazon yang
menyatakan bahwa total saham resmi
perusahaan harus mencakup 5 miliar
lembar saham biasa dan 500 juta lembar
saham preferen.

2. Saham yang diterbitkan: Bagian dari saham


resmi yang telah dijual perusahaan kepada
investor. Contoh jika sebuah perusahaan
rintisan menebitkan 10 juta saham dari 20
juta secara resmi kepada seorang pemilik,
dan hanya saham pemilik yang diterbitkan
maka pemilik memiliki 100% saham
korporasi.
1) Saham treasuri: Saham yang diterbitkan yang
dimiliki perusahaan di rekeningnya sendiri,
biasanya sebagai hasil dari pembelian
kembali. Saham ini tidak memiliki hak suara
atau dividen.contoh yang pernah dilakukan
oleh Bank Rakyat Indonesia ( BRI ), Saham
treasuri yang dimiliki oleh perusahaan dari
hasil Buyback pada 2015 dan 2016 dialihkan
untuk program kepemilikan saham bagi
pekerja pada 2020.

2) Saham beredar: Jumlah saham yang masih


dipegang oleh investor luar, terutama setelah
pembelian kembali. Saham beredar mengacu
pada saham perusahaan yang saat ini dimiliki
oleh semua pemegang saham, termasuk blok
saham yang dipegang oleh investor institusi
dan saham terbatas yang dimiliki oleh pejabat
dan orang dalam perusahaan. Jumlah saham
beredar suatu perusahaan tidak statis dan
dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Hak – Hak
Modal Saham

1. Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan


arah dan tujuan perusahaan yaitu melalui hak
suara dalam rapat pemegang saham.

2. Benar untuk memperoleh laba dari


perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi
oleh perusahaan.

3. Hak untuk membeli saham baru yang


dikeluarkan perusahaan agar proporsi pemilikan
saham masing-masing pemegang saham dapat
tidak berubah.

4. Hak untuk menerima pembagian aktiva


perusahaan dalam hal perusahaan yang
dilikuidasi.
PENILAIAN
Modal Saham
Menurut Investopedia, modal saham biasanya
dinilai berdasarkan nilai nominal dan nilai
tambahan modal disetor. Ini mewakili kelebihan
nilai nominal yang dibayarkan investor kepada
perusahaan untuk saham mereka.

Ketika sebuah perusahaan menjual saham dalam


penawaran umum perdana, harga IPO (Initial
Public Offering) biasanya jauh di atas nilai
nominalnya. Selisih ini nantinya akan dicatat
sebagai tambahan modal disetor.
setiap penawaran sekunder atau pembelian
kembali saham juga akan mempengaruhi nilai
modal saham. Perusahaan publik kemudian
harus melaporkan nilai modal saham mereka
di bagian ekuitas pemegang saham pada
neraca triwulanan mereka.

Dikutip dari Buku Ajar Investasi dan Pasar


Modal karya Namira Ufrida Rahmi dan Jhon
Lismart Benget, rumus untuk menilai
persediaan modal atau modal saham adalah:

Modal Saham =

(Jumlah saham yang diterbitkan) x


(nilai nominal per saham)
ALOKASI
Modal Saham
Dewan Direksi suatu perusahaan menyetujui
jumlah maksimum saham yang dapat
dikeluarkan. Saham tersebut dapat berupa
ekuitas atau saham preferensi. Bisnis dapat
menerbitkan saham dari waktu ke waktu
dengan tunduk pada modal saham resmi.
Modal saham juga termasuk saham preferensi
namun, preferensi pemegang saham
dibayarkan dividen sebelum memegang saham
ekuitas.

Kadang – kadang,tingkat dividen untuk saham


preferensi telah ditentukan sebelumnya.
Selain itu,preferensi pemegang saham
diprioritaskan daripada pemegang saham
eekuitas pada saat likuidasi. Saham preferen
dapat kehilangan nilainya jika inflasi naik
karena dividen yang dibayarkan kepada
pemegang saham preferen bersifat
tetap,sedangkan dividen yang dibayarkan
kepada pemegang saham ekuitas bergantung
pada kinerja keuangan perusahaan.
“ sekian dari tim kami, kami siap
menerima pertanyaan, kecuali
menerima kenyataan bahwa kita
hanya sebatas teman ’’

—thank you for listening

Anda mungkin juga menyukai