Anda di halaman 1dari 8

RESUME

Nama Mahasiswa : Rista Novianti


NIM : 043919502
Semester : 2
Prodi / Kelas : Manajemen / 2A

MODUL 7

AKUNTANSI UNTUK PERSEROAN I

KEGIATAN BELAJAR 1
Perseroan
A. Karakteristik Perseroan
PT. Adalah singkatan dari kata perseroan terbatas dan Co. adalah singkatan dari corporation
dan Inc singkatan dari kata incorporated yang artinya kurang lebih sama, yaitu perusahaan
yang modalnya terdiri dari sero-sero atau saham-saham.
Perseroan adalah satu bentuk badan hukum yang ada di Indonesia. Bentuk badan hukum yang
lain dapat berupa yayasan atau koperasi. Arti badan hukum yang dimaksud berarti perusahaan
dianggap sebagai “makhluk hidup” yang boleh melakukan tindakan hukum sebagaimana
tindakan yang dapat dilakukan oleh manusia pada umumnya.
Secara umum, bentuk badan usaha di Indonesia dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
1. Corporative (koperasi) merupakan badan hukum yang terdiri atas banyak anggota. Bentuk
badan ini merupakan bentuk badan usaha yang paling demokratis karena dalam pemilihan
pengurus dan pengawas berlaku satu anggota satu suara.
2. Partnership (Permitraan) perusahaan dimiliki dan dikelola oleh lebih dari seorang dengan
perjanjian bersama. Permitraan dapat berbentuk :
- Maatchap (Persekutuan)
- Vennotschap Onder Firma (VOF atau Fa)
- Commanditair Vennotschap (CV) atau Permitraan Terbatas
- Yayasan
- Perusahaan Negara dan perusahaan daerah
- Perseroan Terbatas
Karakteristik suatu perseroan yaitu :
1. Badan Hukum Tersendiri
Sebagai badan hukum tersendiri perseroan dapat melakukan pembelian, pemilikan,, dan
penjualan harta kekayaan atas namanya sendiri. Demikian juga perseroan dapat
menandatangani kontrak-kontrak perjanjian asal sejalan dengan anggaran dasar perusahaan
2. Hak Pemilikan yang dapat Dipindahtangankan
Ciri lain dari suatu perseroan adalah pemilikan perseroan yang ditandai dengan saham atau
sero yang dapat dengan mudah diperjualbelikan tanpa mengganggu kegiatan atau
perubahan modal perusahaan.
3. Tanggung Jawab Utang yang Terbatas
Nama perseroan terbatas dapat dikaitkan dengan masalah tanggung jawab pemilik
perseroan yang terbatas pada jumlah yang telah disetorkan ke dalam perseroan tersebut atau
jumlah uang yang telah dibayarkan untuk membeli saham perusahaan.
4. Struktur Organisasi Tertentu
Pemilik sesungguhnya dari suatu perseroan adalah pemegag saham atau persero. Para
pemegang saham ini ada yang memiliki satu lot saham saja namun ada pula yang memiliki
ratusan bahkan ribuat lot saham.
5. Tambahan Pajak (Pengenaan Pajak Ganda) atas Laba
Untuk mendirikan perseroan, perusahaan harus membayar bea materai modal yang
jumlahnya telah ditetapkan oleh UU. Selain itu perseroan dikenakan pajak penghasilan
yang besarnya dapat mencapai 30 persen.
6. Peraturan Pemerintah
Peraturan-peraturan yang ada mengatur siapa yang dapat menajdi pemegang saham, tata
cara dalam menjual saham pada masyarakat, jenis modal yang dapat dikeluarkan, kapan
perseroan dapat beroperasi, dan sebagainya.
B. Modal Perseroan
Modal perseroan, disebut juga modal saham atau modal sero adalah jumlah modal yang
disebut dalam akta pendirian dan merupakan suatu jumlah maksimum, sejauh perseroan dapat
mengeluarkan sertifikat saham.
Modal perseroan menurut kebiasaan tidak ditempatkan seluruhnya sekaligus, tetapi ada
sebagaian yang ditempatkan dan ada sebagain yang masih disimpan dalam portofolio. Saham
dalam portofolio ini baru akan dikeluarkan lagi bila perseroan membutuhkan pertambahan
modal. Modal yang ditempatkan terdiri atas modal yang telah disetor (dibayar oleh pemegang
saham) dan modal yang belum di setor. Modal setoran (modal yang telah disetor) adalah modal
perseroan yang telah diwujudkan dalam bentuk aktiva. (contohnya terdapat dalam modul
halaman 7.9)
C. Karakteristik Modal Saham
Saham atau sertifikat saham adalah suatu bentuk keikutsertaan dalam modul suatu
perseroan. Sertifiikat saham sering disebut juga surat andil, surat peserta, atau surat sero.
Pembagian modal perseroan dalam sertifikat saham diatur dalam anggaran perseroan. Pada
setiap lembar saham harus dinyatakan harga nominalnya.
Saham dapat dikeluarkan atas nama atau atas tunjuk. Saham-saham yang telah
ditempatkan tetapi belum dibayar penuh harus dituliskan atas nama. Perdagangan saham atas
nama harus seizin perseroan terbatas yang bersangkutan. Maksud dikeluarkannya saham atas
nama adalah agartidak mudah terjadi perpindaham pemilik perseroan, karena pribadi-pribadi
para pemegang saham dibutuhkan oleh perusahaan.
Pada saham yang atas tunuk tidak disebutkan siapa yang memiliki saham tersebut. Setiap orang
yang memegang saham atas tunuk mempunyai hak dan kewajiban sebbagai pemegang saham.
D. Jenis Saham
Dalam praktik, perusahaan mengeluarkan berbagai jenis saham, yang pada pokoknya dapat
dibedakan menjadi dua macam saham, yaitu saham biasa dan saham prioritas (preferen).
Saham biasa adalah saham yang tidak memilkikeistimewaan tertentu dibandingkan denngan
saham yang lain. Sedangkan, saham prioritas adalah saham yang mempunyai hak-hak lebih
tertentu.
Sehubungan dengan akuntansi selanjutnya saham prioritas dapat dibedaakan menajdi :
1. Saham Prioritas Partisipasi dan Non-partisipasi
Saham prioritas partisipasi adalah saham yang selain memperoleh dividen yang tetap
jumlahnya, juga ikut ambil bagian dalam pembagian keuntungan, bila keuntungan melebihi
jumlah persentase tertentu. Partisipasi ini bisa partisipasi sebagian atau partisipasi peuh.
Sehubungan nominal sahamnya. Namun apabila saham prrioritas tersebut non partsipasi
maka hak pembagian dividen jumlahnya sudah tertentu, yaitu sebesar enam persen dari
nominal sahamnya.
2. Saham Prioritas Kumulatif dan Non-kumulatif
Saham prioritas kumulatif adalah saham-saham yang jika pada suatu tahun perusahaan
tidak membagikan laba (dividen), maka dividen-dividen dari tahun yang tidak dibagikan
tersebut dapat digabungkan dengan dividen tahu berikutnya. Sebaliknya, dengan saham
prioritas non-kumulatif, pada jenis saham ini apabila perusahaan pada suatu tahun tidak
membagikan laba, maka dividen untuk tahun tersebuttidak dapat digabungkan dengan
dividen tahun berikutnya.
3. Jenis Saham yang Lain
Jenis saham lain seperti saham bonus (stock dividen), yakni saham yang diberikan
kepada para pemeganh saham lama dengan tanpa membeli atau menyetorkan aktiva kepada
perusahaan. Saham ini diberkan sebagai pengganti dividen dengan tujuan untuk menjaga
keseimbangan antara harga nominal sahm dengan harga pasarnya.
Jenis saham selanjutnya adalah saham pendiri, adalah saham yang diberikan kepada
orang-orang yang yang berjasa dalam mendirikan perseroan terbatas dan sebagai tanda
penghargaan, perseroan memberikan saham kepada merka secara gratis. Saham ii juga
memiliki nilai nominal dan biasanya berupa saham prioritas. Kemudian surat sertifikat,
yakni sebagai pengganti surat saham yang dimiliki oleh suatu kantor administrasi atau suatu
perusahaan.

KEGIATAN BELAJAR 2
Transaksi Modal
A. Pencatatan Perolehan Modal
1. Emisi Saham per Kas, pada Nilai Nominalnya
Pencatatan investasi pemegang saham (stockholders) pada perseroan tidak berebda dengan
pencatatan investasi pemilik pada jenis perusahaan lain. Penanaman modal pemilik akan di
debet pada arus kas (aktiva yang lain) dan di kredit pada akun modal. Perlu digaris bawahi,
akun modal yang di kredit disesuaikan dengan jenis saham yang diterbitkan.
2. Emisi Saham per Kas, di atas Nilai Nominalnya
Saham perusahaan sering kali dikeluarkan dengan harga di atas nominalnya. Bila emisis
saham dilakukan di atas nominalnya, maka selisihnya ini disebut dengan istilah agio saham
(premium saham). Agio saham ini dicatat dalam akun agio saham.
3. Emisi Saham per Kas di Bawah Nilai Nominalnya
Secara teoritis, tidak ada alasan mengapa perusahaan yang baru berdiri menjual sahamnya
di atas atau di bawah nominalnya. Nilai nominal semata-mata diadakan untuk memudahkan
pembagian kepemilikan saham dan tetntu saja untuk pembagian laba bila perusahaan
membagi dividen.
Bila saham dikeluarkan dengan harga di bawah nominal, maka selisih yang timbul disebut
dengan disagio (discount iatau diskonto). Jumlah ini seperti halnya dengan agio dibukukan
secara terpish dalam akun disagio saham.
4. Emisi Sahan Tanpa Nilai Nominal
Saham ini dapat dikeluarkan dengan nilai yang telah ditetapkan (stated vale) dan dapat pula
dikeluarkan tanpa ditetapkan nilainya. Bila nilai saham telah ditetapkan, maka untuk tujuan
akuntansi dan pelaporan nilai yang ditetapkan ini diperlukan sebagaimana nilai nominal.
Agio atau disagio yang terjadi dilaporkan sebagai kelebihan setoran modal di atas nilai
yang ditetapkan dan untuk disagio dilaporkan sebagai kekurangan setoran modal di bawah
nilai yang ditetapkan.
5. Emisi Saham dengan Menukarkan dengan Aktiva Selain Kas
Sering terjadi saham yang dikeluarkan perusahaan tidak dibeli dengan uang, tetapi ditukar
dengan mobil, gedung, tanah, atau aktiva yang lain. Transaksi yang demikian akan
menimbulkan kesulitan di dalam menentukan nilai mobil, gedung, atau tanah. Bila mobil,
gedung, atau tanah dapat ditentukan, maka nilai tersebut yang akan digunakan sebagai
dasar untuk mencatat modal saham. Bila nilai aktiva tidak ada, maka dapat digunakan harga
pasar saham yang dikeluarkan tersebut.
6. Piutang Pesanan Saham
Perusahaan dapat menjual sahamnya secara tunai dan dapat pula menjual sahamnya secara
tempo. Jika terjadi penjualan modal secara kredit, pemegang saham diminta untuk
menandatangani kontrak perjanjian kredit. Biasanya surat saham baru diberikan kepada
pemegang saham setelah terjadi pelunasan.
7. Nilai Buku Per Lembar Saham
Jumlah ekuitas yang tampak di dalam neraca adalah jumlah total modal yang dimiliki oleh
perusahaan. Jumlah modal ini sering juga dinyatakan jumlah modal per lembar saham atau
nilai buku per lembar saham (book value per share). Nilai buku per lembar saham adalah
hak dari setiap pemegang satu lembar saham yang tertanam di dalam suatu perseroan. Bila
perseroan hanya memiliki satu jenis saham saja, maka nilai buk per lembar saham dihitung
dengan membagi jumlah modal sendiri dengan jumlah modal saham yang beredar.
8. Biaya Organisasi (Biaya Pendirian)
Pengeluaran-pengeluaran yang terjadi di dalam usaha mendirikan suatu perseroan seperti
biaya notars, pajak, biaya promosi dan pengurusan izin biasanya dicatat dalam akun khusus
yaitu biaya organisasi. Akun biaya organisasi adalah akun aktiva tidak verwujud dan akan
disajikan neraca sebagaimana penyajian akun aktiva tetap. Meskipun jumlah biaya
organisasi tidak mempunyai nilai perusahaan dilikuidasi, namun jumlah ini menmpunyai
arti peting bagi perseroan. Sebab tanpa biaya organisasi ini perusahaan tidak akan berdiri.
9. Saham Treasury (Khasanah)
Saham ini merupakan saham yang dimiliki kembali oleh suatu perseroan yang mana saham
ini telah dikeluarkan sebelumnya. Alasan sebuah perseroan memperoleh sahamnya kembali
yaitu :
a. Saham treasury ini akan dibagikan atauu dijual kepada para karyawa perseroan itu
sendiri.
b. Sebagaimana penanaman sementara di mana saham treasury ini kemudian akan dijual
kembali kepada masyarakat.
c. Untuk menjaga agar harga pasar saham perusahaan tetap stabil.
d. Diperoleh dari sumbangan para pemegang saham, untuk menambah modal kerja
perusahaan.
Perbedaan antara saham ini dengan saham yang belum dikeluarkan adalah bahwa saham
treasury pernah dimilki oleh para pemegang saham, sedangkan saham yang belum
dikeluarkan tidak pernah dimiliki para pemegang saham. Sedangkan persamaannya yaitu :
- Kedua tipe saham ini bukan merupakan aktiva perusahaan. Suatu perseroan tidak dapat
meimiliki dirinya sendiri.
- Untuk menghitung jumlah saham yang beredar kedua jenis saham ini dikurangkan dari
modal saham statutair.
- Kedua jenis sham ini tidak memiliki hak suara dan hak pembagian dividen.
Dalam beberapa negara jumlah pemilikan saham ini oleh suatu perseroan dibatasi, hal ini
dimaksdukan untuk melindungi kepentingan para kreditur. Sebab bila perseroan mengubah
aktivanya menjadi saham ini hal ini akan membahyakan kepentingan para kreditur.
a. Saham Treasury Sumbangan
Jika perseroan megalami kesulitan keuangan, perseroan dapat meminta kepada para
pemegang saham untuk menyumbangkan sebagian sahamnya untuk dapat dijual
kembali. Oleh karena hal ini tidak berpengaruh terhadap aktiva, utang dan modal
perseroan, maka transaksi ini tidak dicatat dalam buku jurnal. Pencatatan peristiwa ini
cukup dilakukan dalam catatan memorandum saja yang menunjukkan jumlah saham
yang dimilikinya kembali.
b. Pembelian Saham Treasury
Pemebalian saham ini harus dilakukan dengan persetujuan para pemegang saham. Pada
umunya pembelian saham ini dicatat pada harga perolehannya, yaitu mendebit akun
saham treasury dan mengkredit akun kas sebesar harga belinya.
MODUL 8

AKUNTANSI UNTUK PERSEROAN II


KEGIATAN BELAJAR 1
Klasifikasi Modal
A. Peyajian Modal Saham Dalam Neraca
Penyajian modal saham dalam neraca harus diungkapkan dengan jelas. Hal tersebut
dilakukan agar neraca dpat disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan, dan juga
sesuai dengan UU yang berlaku di Indonesia. Penyajian modal saham dalam neraca juga harus
mengungkapkan berap jumlah saldo dasar, modal yang diteampatkan dan modal yang ada
dalam portofolio. Selisih antara jumlah yang disetor pemegang saham dengan nominal saham
dicatat sebagai premium modal saham. Nama lain dari akun ini adalah agio odal saham. Akun
modal sumbangan digunakan untuk menampung sumbangan-sumbangan yang diterima
perseroan. Aktiva yang diterima sebagai sumbangan dinilai sebesar harga pasar dari aktiva
terebut ketika diterima perusahaan.
B. Alokasi Pajak Penghasilan
Laba kena pajak seringkali berbeda dengan laba akuntansi (sebelum pajak penghasilan) yang
dihitung atas dasar prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (standar akuntansi Indonesia),
seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi. Pebedaan tersebut timbul karena salah satu atau
lebih dari situasi sebagai berikut, yaitu perbedaan :
1. Tarif pajak atas sumber-sumber pendapatan atau penghasilan tertentu berbeda dengan tarif
pajak perusahaan.
2. Biaya-biaya untuk tujuan tertentu tidak boleh digunakan utuk menghitung laba kena pajak,
misalnya sumbangan yang diberikan perusahaan, biaya perjamuan tamu, dan biaya prmosi
tertentu.
3. Metode pengakuan pendapatan dan biaya. Metode yang digunakan untuk menghitung
pendapatan dan biaya dapat saja berbeda antara peraturan perpajakan dan prinsip-prinsip
akuntansi (PABU).
C. Penyisihan Saldo Laba (Laba Yang Ditahan)
Laba yang ditahan adalah milik pemegang saham dan merupakan bagian laba yang
belum dibagikan. Untuk tujun tertentu (misalnya, untuk mencegah dibagikan sebagai dividen
guna ujuan ekspansi). Seringkali ada sebagian laba ditahan yang disisihkan. Jumlah yang
disisihkan masih merupakan bagian laba yang ditahan biarpun penggunaannya dibatasi.
Penyisihan dapat dibuat oleh direktur perusahaan, atau mungkin diharuskan oleh UU
atau kontrak perjanjian antara perusahaan dengan pihak lain. Sering kali dalam perjanjian utang
piutang antara perusahaan dengan bank, kreditur menghendaki agar sebelum kredit yang
diberikan lunas, perusahaan harus meyakinkan sebagian laba ditahan. Penyisihan ini
dimaksudkan agar tidak membagikan dividen semaunya, sehingga keamanan kredit bank lebih
terjamin.

Anda mungkin juga menyukai