DISUSUN OLEH
Melasari 11.152.034
DOSEN PEMBIMBING
FAKULTAS EKONOMI
PALEMBANG
2013
KATA PENGANTAR
Pertama puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat
rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan tak lama penulis juga
memanjatkan salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
bagian dari sisi pasiva dalam Laporan Posisi Keuangan atau neraca. Pada makalah
ini ekuitas dipandang dari sudut akuntansi komersial dan akuntansi pajak.
Penulis sadar bahwa apa yang telah disajikan ini mungkin masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam hal penulisan maupun dalam hal materi, hal
ini dikarenakan oleh keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis. Akhirnya penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar tulisan ini dapat menjadi lebih
sempurna.
Palembang,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... ii
Pendahuluan.......................................................................................................... 1
Ekuitas Saham....................................................................................................... 4
Daftar Pustaka....................................................................................................... 19
iii
PENDAHULUAN
Reformat Tahun 2007) diartikan sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan
yaitu selisih antara aset dan kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak
merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut. Jika kita ingat kembali
persamaan dasar akuntansi, sisi kiri merupakan harta dan sisi kanan merupakan
hutang dan ekuitas. Sisi kiri merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan
keuangan tidak mempunyai hak keuangan masa depan pada penerbit instrumen,
namun berhak secara proporsional atas dividen atau distribusi berlandas ekuitas,
1
BENTUK HUKUM, PERUSAHAAN DAN EKUITAS
Walaupun secara hukum perusahaan perseorangan tidak diakui sebagai
negara yang diteruskan APBN dan tidaktrdiri atas saham. Dari sudut pandang
2. Perusahaan Swasta
a. Perusahaan perorangan
tidak terdiri dari saham. Oleh karena itulah harta pribadi pemilik perusahaan
2
b. Persekutuan Perdata
Persekutuan ini bukan badan hukum, dan ekuitasnya tidak terdiri atas saham.
c. Firma
Bentuk terima ekuitas tidak terbagi atas saham dan pola partner/anggota firma
perusahaan orang.
e. Perseroan Terbatas
Jika dilihat dari sudut pandang akuntansi perseroan terbatas adalah suatu
lembaga yang ikut serta menyerahkan sumber daya (harta) ke perseroan akan
saham dan tanggung jawab setiap persero yang terbatas jumlah ekuitas saham
yang disetor apabila PT telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Azazi Manusia.
3. Koperasi
anggota, tidak dapat dipindah tangankan tetapi dapat diambil bila anggota
keluar dari keanggotaan koperasi. Ekuitas koperasi ini terdiri atas simpanan
3
ekuitas, simpanan lain, pinjaman-pinjaman, dan penyisihan hasil usaha
termasuk cadangan.
EKUITAS SAHAM
Sebagaimana telah diuraikan bahwa ekuitas saham bagian dari ekuitas. Dalam
pengelompokkan:
1. Ekuitas disetor;
2. Saldo laba;
4. Ekuitas sumbangan.
A. JENIS-JENIS SAHAM
Secara umum ekuitas saham yang termasuk dalam ekuntansi ekuitas untuk
badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas yang diatur dalam PSAK 21 Tahun
4
yang berlaku, dan menggambarkan keuangan yang ada, sehingga dalam neraca
akan terlihat ekuitas dasar, ekuitas yang ditetapkan, ekuitasyang disetor, nilai
3. Convertible.
berbagai unsur penambah ekuitas seperti agio saham, tambahan ekuitas, dan
diterima pada saat pengeluaran, tambahan ekuitas dari penjualan saham yang
diperoleh kembali dengan harga diatas jumlah yang dibayarkan pada saat
diperolehnya, tambahan ekuitas dari perbedaan harus ekuitas disetor dan lain
berdasarkan:
2. Setoran saham dalam bentuk uang sesuai transaksi nyata untuk jenis saham
yang status dalam bentuk rupiah pada akta pendiriannya, setoran saham tunai
dalam bentuk mata uang asing dinilai berdasarkan kurs yang berlaku.
5
3. Besarnya tagihan yang timbul atau kurang yang dikonversi menjadi ekuitas.
4. Setoran saham dalam dividen saham dilakukan dengan harga wajar saham,
yaitu harga dasar tanggal transaksi untuk PT yang sahamnya terdaftar di bursa
efek atau nilai wajar yang disepakati Rapat Umum Pemegang Saham untuk
6. Setoran saham dalam bentuk barang (inbreng), menggunakan nilai wajar aset
bukan kas yang diserahkan yaitu nilai appraisal atau tanggal transaksi yang
Pencatatan dapat pula untuk penggunaan saham yang disetor yang lainnya
Undang PT). Akan tetapi, dapat pula terjadi nilainya ditetapkan (stated value)
sebagai berikut:
6
1. Pada tanggal 1 juni 2012 PT Aditya setuju dengan mengeluarkan saham
10.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 100.000,00 per lembar.
Ayat jurnal:
Kas 450.000.000,00
dalam akuntansi tambahan ekuitas disetor atau tahun “agio saham biasa”.
2. Kemungkinan nilai nominal tidak ditetapkan (no par value), sehingga jumlah
yang diterima tunai atas penjualan tersebut tidak dicatat dalam akun
akan dijurnal:
Kas 450.000.000,00
3. Dampak pula terjadi bahan penjualan saham tersebut berupa tanah yang
Tanah 450.000.000,00
4. Apabila harga pasar tanah ditetapkan sebesar Rp. 425.000.000,00 dan Harga
Tanah 425.000.000,00
lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 100.000,00 per lembar. Pada
tanggal 1 November 2012 dijual 5.000 dengan biaya Rp. 125.000,00 per saham
8
a. Saat penempatan
Saham
1)
2)
9
l
Berdasarkan data diatas, maka ekuitas yang dilaporkan tampak sebagai berikut:
B. PENERBITAN SAHAM
bermacam-macam yaitu:
10
5. Dibatalkan.
Jika dilihat dari nilai yang ditetapkan suatu saham, terdapat tiga jenis
saham yaitu:
Untuk saham yang bernilai nominal atau nilai yang ditetapkan, akuntansinya
sama yaitu rekening modal saham akan dikreditkan sebesar nilai nominal atau
nilai yang ditetapkan. Jika ada selisih antara nilai yang ditetapkan/nominal dengan
uang yang diterima, selisih tersebut dicatat sebagai diskon (jika harga jual saham
lebih kecil dari nilai nominal saham) atau agio sebaliknya. Misalkan perusahaan
menjual 1000 saham biasa yang nilai nominalnya adalah Rp 10.000.000,00 tunai.
2. Saham dengan nilai ditetapkan, di dalam surat saham tidak tulis nilai
Untuk saham tanpa nilai nominal atau ditetapkan, rekening modal saham akan
dikredit sebesar uang yang diterima tersebut. Misalkan perusahaan menjual 1000
saham biasa tanpa nilai nominal tunai. Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
11
a. Harga jualnya Rp 10.000.000,00 per lembar
Kas Rp 10.000.000,00
Kas Rp 11.000.000,00
Kas Rp 9.500.000,00
non kas seperti aktiva tetap, pertukaran ini akan dicatat sebesar harga pasar dari
saham atau harga pasar dari aktiva tetap yang diperoleh mana yang lebih dapat
2000 lembar saham yang nilai nominatnya adalah Rp 10.000,00 per lembar. Harga
Tanah Rp 30.000.000,00
12
Jika saham dijual dengan pembayaran bertahap atau dengan pesanan, saham
mestinya baru diserahkan setelah harga saham dilunasi oleh pemesan saham. Pada
pemesanan saham dan jika menerimauang akun piutang di kredit. Setelah lunas,
menjual 1.000 lembar saham biasa dengan nominal Rp 10.000.000,00 per lembar
dengan harga Rp 11.000.000,00 per lembar. Saat itu diterima kas 50% dari harga
jualnya. Sisanya dibayar dua kali yaitu pada tanggal 1 Mei dan 1 Juni. Pada
tanggal 1 Juni saham diserahkan ke pemesan. Jurnal yang dibuat adalah sebagai
berikut:
mengelompokkan modal disetor, saldo laba, selisih penilaian kembali aktiva tetap,
13
dan modal sumbangan. Rincian tiap kelompok diperkenankan, selama tak
dengan peraturan perundangan yang berlaku untuk badan usaha tersebut dan
Modal saham meliputi saham preferen, saham biasa dan akun Tambahan
Modal Disetor. Pos modal lainnya seperti modal yang berasal dari sumbangan
penambah modal, seperti; agio saham, tambahan modal dari perolehan kembali
saham dengan harga yang lebih rendah dari pada jumlah yang diterima pada saat
dengan harga di atas jumlah yang dibayarkan pada saat perolehannya, tambahan
modal dari perbedaan kurs modal disetor dan lain sebagainya. Akun Tambahan
Modal Disetor tidak boleh didebit atau dikredit dengan pos laba/rugi usaha
14
a) Jumlah uang yang diterima.
b) Setoran saham dalam bentuk uang, sesuai transaksi nyata. Untuk jenis saham
yang diatur dalam bentuk Rupiah dalam akta pendirian, setoran saham tunai
dalam bentuk mata uang asing dinilai dengan kurs berlaku tanggal setoran.
jumlah yang diterima dari pengeluaran saham tersebut lebih besar dari pada nilai
Dalam praktik bisnis (di Indonesia), belakangan ini, agiio itu dikonversi
saham dengan mata uang asing akan dikenversikan kedalam rupiah bedasarkan
ketentuan yang berlaku. Selisih nilai tukar dapat merupakan bagian dari setoran
sebagai dividen tapi ada beberapa kondisi yang dianggap sebagai dividen, yaitu:
15
4. pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal yang
disetor;
8. jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima atau diperoleh
yang bersangkutan ;
pembayaran kembali itu adalah akibat dari pengecilan modal dasar (statuter)
Tetapi ada kondisi dividen bukan objek PPh. Hal ini diatur di Pasal 4 ayat
f. dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas
sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara, atau
16
badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang
2. bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik
memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah
Berdasarkan hal diatas, maka pemberi dividen wajib memotong PPh Pasal 23
1. yang dibayarkan;
untuk dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f dan dividen
yang diterima oleh orang pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2c).
Artinya, PPh Pasal 23 atas objek dividen hanya dilakukan pemotongan PPh Pasal
23 jika penerima dividen Wajib Pajak badan dengan kepemilikan kurang dari
25%. Inilah dividen yang dikenakan tarif 15% dari penghasilan bruto. Sedangkan
17
yang diterima oleh Wajib Pajak luar negeri (baik badan maupun orang pribadi)
Khusus dividen yang diterima oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri,
maka tetap dipotong PPh tetapi dengan tarif 10%. Hal ini diatur di Pasal 17 ayat
(2c) UU PPh. Atas pemotongan ini, bagi penerima dividen menjadi final sehingga
pada saat membuat SPT Tahunan PPh OP, maka penghitungannya dipisah dari
1. Tarif 10% bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri dan bersifat final.
2. Tarif 15% bagi Wajib Pajak badan dalam negeri dengan kepemilikan saham
18
DAFTAR PUSTAKA
Penghasilan.
19