Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMERIKSAAN EKUITAS

OLEH KELOMPOK 2
KELAS B

 (B1C120083) Yuniar

 (B1C120084) Zul Yatin

 (B1C120086) Agiel Chandra Galih Nur Alim

 (B1C120087) Ahmad Farizman

 (B1C120088) Alfan Septyan Resky

 (B1C120089) Almira Mimi Kania

 (B1C120090) Ananda Putri Yunisti

 (B1C120091) Andi Fauzia Makmur

 (B1C120092) Andika Ardiansyah

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnya maka kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Berikut ini penulis membuat makalah berjudul“Pemeriksaan Ekuitas”.

Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi tugas ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang
tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terimakasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

26 September 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5

1.3 Tujuan Makalah........................................................................................................................... 5

BAB I PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6

2.1 Sifat Dan Contoh Ekuitas............................................................................................................ 6

2.2 Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Ekuitas ......................................................................... 7

2.3 Audit Prosedur Yang Disarankan Terhadap Ekuitas .................................................................... 7

BAB III PENUTUP .................................................................................................................................. 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Modal suatu perusahaan merupakan setoran harta dari pemilik suatu perusahaan.
Setoran tersebut dapat berupa uang tunai atau harta lain. Di dalam suatu perusahaan yang
berbentuk perusahaan perseorangan modal pemilik terdiri dari suatu akaun modal. Pada
perusahaan yang terbentuk firma, modal pemilik dipecah pada beberapa akun modal
pemilik, sesuai dengan jumlah anggota firma tersebut.
Dari segi perusahaan, modal merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik
perusahaan. Sedangkan dari segi pemilik perusahaan, modal adalah bagiann hak pemilik
atas kekayaab bersih perusahaan (harta dikurangi kewajiban). Di dalam suatu perusahaan
perorangan modal terdiri atas modal pemilik tunggal; laba yang diperoleh dalam suatu
periode dan tambahan setoran modal akan menambah saldo modal, kerugian yang diderita
dalam suatu periode dan pengambilan prive akan mengurangi saldo modal. Di dalam
suatu firma (partnership) modal terdiri atas modal lebih dari satu partner.
Modal masing-masing partner akan bertambah dengan adanya pembagian laba atau
tambahan setoran modal dan akan berkurang dengan adanya pembagian kerugian atau
pengambilan prive. Aktivitas investasi (investing activity) adalah pembelian dan
penjualan tanah, bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan
untuk dijual kembali. Investasi pada umumnya merupakan bagian dari strategi jangka
panjang.
Investasi dalam surat berharga dapat merupakan penanaman modal dalam surat
berharga yang termasuk aktiva lancar maupun bukan aktiva lancar. Modal dan investasi
lainnya merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan
perusahaannya. Auditor dalam melakukan pemeriksaan terhadap modal atau ekuitas
tersebut memerlukan suatu prosedur. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas
selebihnya mengenai pemeriksaan ekuitas.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang saya bahas diatas maka, rumusan masalah yang saya
angkat sebagai berikut:

1. Apa sifat dan contoh dari ekuitas?

2. Apa tujuan yang ingin dicapai dari pemeriksaan ekuitas?

3. Bagaimana audit prosedur yang disarankan untuk pemeriksaan ekuitas?

1.3 Tujuan Makalah

Tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah pembaca dapat:
1. Mengetahui dan memahami sifat dan contoh dari ekuitas.

2. Mengetahui dan memahami tujuan yang ingin dicapai dari pemeriksaan ekuitas.

3. Mengetahui dan memahami audit prosedur yang disarankan untuk pemeriksaan ekuitas.
BAB I
PEMBAHASAN

2.1 Sifat Dan Contoh Ekuitas

Dari segi perusahaan, modal merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik perusahaan.
Sedangkan dari pemilik perusahaan modal adalah bagian hak pemilik atas kekayaan bersih
perusahaan (harta dikurangi kewajiban). Dalam suatu perusahaan perseorangan modal terdiri atas
pemilik tunggal, laba yang diperoleh dalam suatu periode dan tambahan setoran modal akan
menambah saldo modal, kerugian yang diderita dalam suatu periode dan pengambilan prive akan
mengurangi saldo modal. Dalam suatu firma (partnership) modal terdiri atas modal lebih dari
satu partner.
Modal masing-masing partner akan bertambah dengan adanya pembagian laba atau tambahan
setoran modal dan akan berkurang dengan adanya pembagian kerugian atas pengambilan prive.
Dalam badan hukum yang berbentuk koperasi, modal pokoknya adalah simpanan pokok anggota
yang tak dapat dipindahtangankan dan dapat diambil kembali pada saat anggota mengundurkan
diri. Kekayaan bersifat koperasi adalah simpanan pokok, simpanan lain, pinjaman-pinjaman lain,
penyisihan hasil usaha termasuk cadangan.
Menurut PSAK (IAI,2015: 9,12) ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah
dikurangi semua liabilitas. Jumlah ekuitas yang ditampilkan dalam laporan posisis keuangan
(neraca) bergantung pada pengukuran aset dan liabilitas. Biasanya hanya karena factor kebetulan
jika jumlah ekuitas gabungan sama dengan jumlah nilai pasar keseluruhan dan saham entitas atau
jumlah yang dapat diperoleh dengan melepaskan seluruh aset bersih entitas baik satu per satu
(liquidating value) atau secara keseluruhan dalam kondisi kelangsungan usaha (going concern
value).
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009:103) Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam entitas harus
dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas
dan disajikan sesuai dengan peraturan perudangan dan akta pendirian yang berlaku.

Untuk perseroan terbatas, modalnya terdiri atas saham biasa. Tanggung jawab persero
terbatas pada jumlah modal saham yang disetor jika Perseroan Terbatas telah disahkan Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Jika pemegang instrumen keuangan tidak mempunyai hak
keuangan masa depan pada penerbit instrumen, namun berhak secara proporsional atas dividen
atau distribusi berlandaskan ekuitas, maka instrumen tersebut digolongkan sebagai ekuitas.
Instrumen keuangan yang tidak mengandung pemaksaaan pelaksanaan kewajiban keuanganpada
saat entitas dalam kondisi kurang menggembirakan, digolongkan sebagai ekuitas.

Dalam akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT, modal saham meliputi saham
preferen, saham biasa, dan akun Tambahan Modal Disetor. Pos modal lainnya seperti modal yang
berasal dari sumbangan dapat disajikan sebagai bagian dari tambagan modal disetor.

2.2 Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Ekuitas

Tujuan pemeriksaan ekuitas adalah sebagai berikut:


1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas permodalan, termasuk
internal control atas transaksi jual-beli saham, pembayaran dividen, dan sertifikat saham.
2. Untuk memeriksa apakah struktur permodalan yang tercantum di laporam posisi keuangan
(neraca) sudah sesuai dengan apa yang tercantum di akta pendirian perusahaan.
3. Untuk memeriksa apakah izin-izin yang diperlukan dari pemerintah yang menyangkut
ekuitas (misalkan dari KemHumKam, BKPM, BKPMD, BAPEDAMLK, KPP, dan SK
Presiden RI) telah dimiliki oleh perusahaan.
4. Untuk memeriksa apakah perubahan terhadap ekuitas telah mendapat otorisasi baik dari
pejabat perusahaan yang berwenang (direksi, dewan komisaris), Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) maupun dari instansi pemerintah.
5. Untuk memeriksa apakah setiap perubaham pada retained earnings atau accumulated
losses didukung oleh bukti-bukti yang sah.
6. Untuk memeriksa apakah penyajian permodalan di laporan posisi keuangan (neraca) sesuai
dengan SAK dan hal-hal yang penting sudah diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.

2.3 Audit Prosedur Yang Disarankan Terhadap Ekuitas

Berikut adalah audit prosedur yang disarankan terhadap ekuitas:


1. Pelajari dan evaluasi internal control atas permodalan dan transaksi jual beli saham,
pembagian dan pembayaran dividen dan sertifikat saham.
2. Minat salinan (copy) dari akta pendirian, SK Pengesahan Menteri Hukum dan HAM, SK
BKPM/BKPMD, SK Bapepam-LK, SK Presiden, untuk disimpan dalam permanent file.
3. Cocokkan data yang ada dalam akta pendirian tersebut dengan modal yang tercantum di
laporan posisi keuangan (neraca) dan penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan.
4. Untuk perusahaan yang baru didirikan dan perusahaan yang mempunyai tambahan setoran
modal dalam periode yang diperiksa, periksalah bukti setoran dan bukti pembukuan lainnya serta
otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang dan instansi pemerintah.
5. Jelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan:

• Berapa modal dasar, modal ditempatkan, motal disetor serta premium dan discount dari
penjualan usaha

• Jenis saham yang dimiliki perusahaan, beberapa jumlah common stock dan preferred
stock, dalam jumlah lembar maupun nilai nominalnya.

• Rincian pemegang saham.

6. Periksa dokumen pendukung dari setiap perubahan dalam perkiraan retained earnings/deficit,
untuk mengetahui apakah perubahan tersebut sudah diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang dan apakah adjustment ke retained earnings/deficit memang reasonable dan
jumlahnya cukup material.
7. Seandainya ada pembagian dividen, periksa apakah:

• Dividen dibagikan dalam bentuk cash dividend, stock dividend atau property dividend;

• Pencatatannya sudah benar (pada waktu deklarasi dividen maupun pada saat pembayaran
dividen);

• Sudah diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang (melalui notulen rapat direksi
dan rapat umum pemegang saham);

• Aspek perpajakannya sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

8. Periksa apakah akumulasi kerugian perusahaan (accumulated losses/deficit)sudah mencapai


75% dari modal disetor, kalau ini terjadi harus ada penjelasan dalam catatan atas laporan
keuangan.
9. Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi ke pemegang saham atau Biro Administrasi Efek
(Stock Transfer Agent).
10. Seandainya ada treasury stock:

• Periksa bukti pembelian dan otorisasinya.

• Periksa bukti penjualannya dan otorisasinya (jika treasury stock djiual kembali)

• Tanyakan kepada manjamen tujuan pembelian treasury stock (apakah untuk memperbaiki
harga pasar saham perusahaan untuk dibagikan sebagai saham bonus)
• Perhatikan bahwa treasury stock tidak berhak atas pembagian dividen

11. Periksa apakah penyajian permodalan di laporan posisi keuangan (neraca) dan catatan atasa
laporan keuangan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
12. Buat kesimpulan mengenai kewajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari segi perusahaan, modal merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik


perusahaan. Sedangkan dari segi pemilik perusahaan, modal adalah bagian dari hak pemilik
atas kekayaan bersih perusahaan (harta dikurangi kewajiban). Dalam badan hukum yang
berbentuk koperasi, modal pokoknya adalah simpanan pokok anggota yang tidak dapat
dipindahtangankan dan dapat diambil kembali pada saat seseorang anggota mengundurkan
diri. Salah satu tujuan dari pemeriksaan ekuitas adalah untuk memeriksa apakah penyajian
ekuitas di neraca dan catatan atas laporan keuangan sudah sesuai dengan SAK. Adapun
prosedur yang penting dalam pemeriksaan ekuita adalah kesimpulan mengenai kewajaran
ekuitas.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2019. Auditing: Petunjuk praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan
Publik.

Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat


http://nurh8408.blogspot.com/2018/01/caoaba.html
https://www.academia.edu/37302881/MAKALAH_PEMERIKSAAN_EKUITAS.docx

Anda mungkin juga menyukai