Modal Saham
Pengertian dan Jenis-Jenis Saham serta
Istilah yang terkait dengan Modal Saham
Kelompok 1
Kelompok 1
1992140001 INDAH I. A. HARKAVRI
1992140002 RAHMAT SETIAWAN
1992140003 KURNIA PRABAWATI J.
1992140004 ANDHIKA HILMAN AKUNTANSI S1 / A
1992140005 QUR ANITA PUTRI HAFID
1992140006 NIKMATUL ATHIYAH
1992141001 AZISAH KHAIRUNNISA NURUL QOLBI
1992141002 ANDI ALIYYAH RAMADHANI SAM
1992141003 MUH. ANUGRAH ARYA PRATAMA
1992141004 AMBO UPE
1992141005 MUHAMMAD FAIZAL RAHMATULLAH
1992141006 ANNISA FITRIANDINI MULYA SARI
1992141008 REZKY AMALIA H
1992142001 APRILIANI KUSUMA WARDANI
POKOK BAHASAN
01 Pengertian Modal Saham
02 Jenis – Jenis Saham
03 Istilah Kunci
01
perusahaan dilikuidasi.
dipertahankan.
• Hak-hak para pemegang saham tersebut akan sama jika
perusahaan hanya mengeluarkan satu macam saham.
• Akan tetapi apabila perusahaan mengeluarkan lebih dari
satu macam saham, hak pemegang saham akan berlainan
menurut jenis / golongan sahamnya.
• Hal yang demikian ini diatur dalam Akte Pendirian dan
Anggaran Dasar Perusahaan.
02
komisaris.
a. Partisipasi Penuh
ekstra deviden dihitung proprosional dengan deviden saham biasa.
Bagaimana prosedurnya?
Peralihan saham harus melalui pencatatan nama dari pemilik saham
yang baru ke dalam buku khusus yang memuat daftar nama pemegang
saham perusahaan.
Apabila sertifikat saham ini hilang, pemegang saham dapat
meminta penggantinya karena namanya sudah tercatat dalam
buku pemegang saham.
7. Devensive Stock
1. Bluechips
Stock
Menurut New York Stock Exchange, blue chips dapat
didefinisikan sebagai saham dari perusahaan yang
memiliki reputasi nasional, baik dari sisi kualitas,
kemampuan serta kehandalan untuk beroperasi yang
menguntungkan dalam berbagai situasi ekonomi
dengan keadaan baik maupun buruk.
Menurut para ahli di bidang ini, saham blue chips dapat dikatakan sebagai
salah satu jenis saham paling aman untuk berinvestasi dibandingkan
jenis saham lainnya.
Income stock adalah pilihan ideal bagi investor yang mencari tingkat
pendapatan saat ini yang tinggi dan relatif aman. “Income” itu sendiri
yang berarti pendapatan lebih memfokuskan pada perusahaan yang
telah mengalami fase mature yang sudah sulit untuk berekspansi
atau berkembang lagi (growth) sehingga perusahaan lebih sering
membagi dividen.
CIRI - CIRI
Untuk melihat jenis income stock lain, investor dapat menggunakan index
baru BEI yaitu IDX High Dividend 20 denga jumlah saham 20 saham yang
diupdate BEI secara berkala.
3. Growth
Stock
Growth Stock adalah saham-saham dalam perusahaan
apa pun yang diperkirakan akan mengalami laju
pertumbuhan lebih tinggi dibanding rata-rata pasar
atau rata-rata sektoral. Saham-saham ini tidak suka
memberikan dividen dalam jumlah besar, karena
perusahaan memprioritaskan reinvestasi laba untuk
mengembangkan bisnisnya.
CIRI - CIRI
IDX Growth 30 adalah Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham
yang secara historis perusahaan relatif memiliki profitabilitas tinggi,
solvabilitas baik, dan pertumbuhan laba stabil dengan likuiditas transaksi
serta kinerja keuangan yang baik.
4. Speculative
Stock
Speculative Stocks yaitu saham suatu
perusahaan yang tidak bisa secara konsisten
memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun,
akan tetapi mempunyai kemungkinan
penghasilan tinggi dimasa mendatang.
CIRI - CIRI
• Speculative stock pada dasarnya biasa diperdagangkan di
bursa efek dan bisa digolongkan sebagai speculative stocks.
• Para investor umumnya tidak mendapatkan kepastian
apakah saham yang dibelinya ini akan memberikan
keuntungan (capital gain) atau justru harga sahamnya akan
turun ketika saham akan dijual.
5. Counter
Cyclical
Stock
Saham kontra-siklus (countercyclical stock) adalah jenis
saham yang cenderung bergerak berlawanan arah
dengan kecenderungan siklus ekonomi atau pasar
saham. Harga saham ini naik pada saat resesi (atau
pasar sedang bearish ) dan jatuh selama periode
ekspansi ekonomi (atau pasar saham sedang bullish) .
Saham countercyclical memiliki kinerja keuangan yang berkorelasi
negatif dengan keadaan ekonomi secara keseluruhan. Akibatnya, harga
saham akan cenderung bergerak ke arah yang berlawanan dengan siklus
bisnis atau pasar saham.
Contoh Counter Cyclical stock
Sulit untuk menemukan perusahaan-perusahaan yang dapat tumbuh besar
dalam periode di mana kebanyakan orang tidak punya uang. Meskipun tidak
100%, beberapa jenis industri memiliki catatan siklus, di antaranya:
• Produsen makanan dan obat – obatan
• Perusahaan outsourcing
• Penyedia jasa pekerja sementara
• Perusahaan outplacement
• Peritel diskon
6. Emerging
Growth
Stock
Emerging Growth Stocks, saham yang dikeluarkan oleh
emiten yang relatif kecil dan stabil meskipun dalam
kondisi ekonomi yang kurang mendukung. Defensive
Stocks, saham yang tetap stabil dari suatu periode
atau kondisi yang tidak menentu dan resesi.
7. Devensive
Stock
Saham defensif adalah saham yang memberikan dividen konsisten dan
pendapatan yang stabil terlepas dari keadaan pasar saham secara
keseluruhan. Biasanya, ada permintaan konstan untuk produk mereka,
sehingga saham defensif cenderung lebih stabil selama berbagai fase
siklus bisnis.
Contoh Devensive Stock
Saham defensif juga dikenal sebagai saham non-siklus karena tidak
berkorelasi tinggi dengan siklus bisnis. Di bawah ini adalah beberapa jenis
saham defensif:
• Perbankan
• Kebutuhan pokok
• Sektor utilitas
• Bidang kesehatan
• Replacement market / suku cadang
STUDI KASUS
A. Saham Biasa :
Penerbitan Nilai
Nominal
PT ABCD menerbitkan 500.000 lembar saham
biasa bernilai nominal Rp 200, dengan harga Rp
500 per lembar yang dibayar tunai oleh sejumlah
investor yang membelinya.
Modal Saham Biasa = 3.000.000 lembar saham × Rp 150 (nilai yang ditetapkan)
= Rp 450.000.000
Rp 1.800.000.000
Saham Biasa = Rp 3.400.000.000
× 100%
= 53%
Jurnal
Kas Rp 2.000.000.000
Alokasi
Harga Penerbitan Rp 2.000.000.000
Alokasi (%) Rp (1.600.000.000)
Jumlah Rp 1.600.000.000 Rp 400.000.000
Jurnal
Kas Rp 2.000.000.000
Disagio Saham Preferen Rp 600.000.000
Saham Preseren Rp 1.000.000.000
Saham Biasa Rp 800.000.000
Agio Saham Biasa Rp 800.000.000
Perhitungan
Nilai nominal saham preferen = 2.000.000 × Rp 500
= Rp 1.000.000.000
5 Agustus ;
Saham Treasury Rp 25.000.000
Kas Rp 25.000.000
Perhitungan
Jumlah saham treasury yang dibeli × harga perolehan
1.500 × Rp 17.000 = Rp 25.000.000
3. Pada tanggal 17 agustus PT Sumber Maju menjual
saham treasury sebanyak 700 lembar dengan
harga Rp 20.000.
17 Agustus ;
Kas Rp 14.000.000
Saham Treasury Rp 11.900.000
Agio Saham-Saham Treasury Rp 2.100.000
Perhitungan
Kas = jumlah saham yang dijual × harga jual
= 700 × Rp 20.000
= Rp 14.000.000
25 Agustus ;
Kas Rp 6.800.000
Agio Saham-Saham Treasury Rp 425.000
Saham Treasury Rp 7.225.000
Perhitungan
Kas = jumlah saham yang dijual × harga jual
= 425 × Rp 16.000
= Rp 6.800.000
29 Agustus ;
Kas Rp 3.000.000
Agio Saham-Saham Treasury Rp 1.675.000
Saldo Laba Rp 425.000
Saham Treasury Rp 5.100.000
Perhitungan
Kas = jumlah saham yang dijual × harga jual
= 300 × Rp 10.000
= Rp 3.000.000
Agio saham = agio saham treasury (D) – agio saham treasury (K)
= Rp 2.100.000 – Rp 425.000
= Rp 1.675.000
5 Agustus ;
Saham Treasury Rp 1.125.000
Agio Saham-Saham Biasa Rp 3.000.000
Saldo Laba Rp 21.375.000
Kas Rp 25.500.000
Perhitungan
Saham treasury = Jumlah saham yang dibeli × nilai nominal
= 1.500 × Rp 750
= Rp 1.125.000
17 Agustus ;
Kas Rp 14.000.000
Saham Treasury Rp 525.000
Agio Saham-Saham Treasury Rp 13.475.000
Perhitungan
Kas = jumlah saham yang dijual × harga jual
= 700 × Rp 20.000
= Rp 14.000.000
25 Agustus ;
Kas Rp 6.800.000
Agio Saham-Saham Biasa Rp 318.750
Saham Treasury Rp 6.481.250
Perhitungan
Kas = jumlah saham yang dijual × harga jual
= 425 × Rp 16.000
= Rp 6.800.000
29 Agustus ;
Kas Rp 3.000.000
Agio Saham-Saham Biasa Rp 225.000
Saham Treasury Rp 2.775.000
Perhitungan
Kas = jumlah saham yang dijual × harga jual
= 300 × Rp 10.000
= Rp 3.000.000
Jurnal;
Kas Rp 300.000.000
Saham Preferen Rp 250.000.000
Agio Saham – Preferen Rp 50.000.000
Perhitungan
1.000.000 LS × Rp. 300 = Rp 300.000.000
1.000.000 LS × Rp. 250 = Rp 250.000.000
Selisih = Rp 50.000.000
Pembagian Dividen
Pada 1 november 2017 PT Sam melakukan pembagian deviden
Rp 150.000.000 kepada para pemegang saham, komposisi
pemegang saham terdiri sebagai berikut:
• Saham preferen 8% dengan total nominal Rp 250.000.000
• Saham biasa, dengan total nominal Rp 500.000.000
Selama tahun 2015 dan 2016 PT Sam tidak membagikan deviden karena
kebutuhan dana investasi yang besar. Diasumsikan komposisi pemegang
saham tidak berubah selama 2015-2017.
1) Deviden Saham Preferen Bersifat
Non-kumulatif dan Non Tartisipatif
Tabel 01 Perhitungan Non-Kumulatif dan Non-Partisipatif
Dividen tahun
Rp 20.000.000 Rp 40.000.000 Rp 60.000.000
berjalan: 8%
Dividen partisipatif:
Rp 30.000.000 Rp 60.000.000 Rp 90.000.000
12%
𝑅𝑝 90.000.000
• Dividen partisipatif : 12% (𝑅𝑝 750.000.000 × 100% = 12%)
𝑅𝑝 90.000.000
Tingkat partisipatif × 100% = 12%
𝑅𝑝 750.000.000
Saham
preferen = 6,667% × Rp 250.000.000 = Rp 16.665.000
Saham
biasa = 6,667% × Rp 500.000.000 = Rp 33.335.000
= Rp 50.000.000
• Tingkat partisipasi 6,667% (Rp 50.000.000/Rp 750.000.000)
besarnya dividen partisipatif saham preferen = 6,667% ×
Rp 250.000.000 = Rp 16.665.000.
Istilah Kunci
• Agio saham (share premium)
• Agio saham biasa (agio common stock)
• Agio saham preferen (agio preferred stock)
• Agio saham treasuri (Agio shares treasuri)
• Berpartisipasi (Participate)
• Biaya jaminan emisi efek (Securities emission
guarantee costs)
• Biaya percetakan dokumen (Document printing costs)
• Dapat dikonversikan (convertible)
• Dapat ditarik kembali (callable)
• Disagio saham (disagio stocks)
• Disagio saham biasa (Disagio common stock)
• Disagio saham preferen (Disagio preferred stock)
• Disagio saham treasuri (Disagio shares treasuri)
• Dividen dalam tunggakan (dividend in arrears)
• Dividen kumulatif (cumulative dividend)
• Dividen partisipatif (participatory dividends)
• Ekspansi ekonomi (economic expansion)
• Emerging growth stocks
• Harga pasar (market price)
• Kapitalisasi (Capitalization)
• Kumulatif (Cumulative)
• Lembar saham (stock sheet)
• Merek dagang (Trademark)
• Metode biaya (cost method)
• Metode Inkremental (incremental method)
• Metode nilai nominal (nominal value method)
• Metode proporsional (proportional method)
• Modal saham (share capital)
• Nilai nominal (par value)
• Nilai yang ditetapkan (stated value)
• Outplacement
• Outsourcing
• Partisipasi penuh (full participation)
• Partisipasi sebagian (partial participation)
• Pasar pengganti (replacement market)
• Pemegang saham (Shareholders)
• Pemegang saham biasa (Ordinary shareholders)
• Pemegang saham preferen (Preferred shareholders)
• Pemimpin pasar (market leader)
• Peritel diskon (discount retailers)
• Saham atas nama (registered share)
• Saham atas unjuk (bearer share)
• Saham biasa (ordinary share)
• Saham blue chip (Bluechips stock)
• Saham devensif (devensive stocks)
• Saham kontra-siklus (countercyclical stock)
• Saham nilai (value stock)
• Saham pendapatan (income stock)
• Saham pertumbuhan (growth stock)
• Saham prioritas / saham preferen (preferred share)
• Saham siklonik (cyclical stock)
• Saham spekulatif (speculative stocks)
• Saham treasuri (Treasuri stocks)
• Saldo laba (retained earnings)
• Selisih laba (profit difference)
• Siklus bisnis (business cycle)
• Surat berharga / Sekuritas (Securities)
• Tanpa nilai nominal (without face value)
• Tidak berpartisipasi (not participate)
• Tidak kumulatif (not cumulative)
• Tingkat partisipasi (Participation rate)
• Volatilitas (Volatility)
Kesimpulan
Modal saham merupakan jenis modal yang hanya terdapat dalam perusahaan
yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang diperoleh dengan cara
menerbitkan dan menempatkan saham–saham tersebut kepada pihak tertentu
atau kepada masyarakat umum. Jenis-jenis saham terbagi atas saham
berdasarkan hak tagih atau kemampuan klaim , saham treasury, saham
berdasarkan cara peralihannya, dan saham berdasarkan kinerja perdagangan.
Adapun saham dilihat dari nilai setiap lembar sahamnya terdiri atas dua jenis
yaitu saham dengan nilai nominal dan saham tanpa nilai nominal. Saham
dengan nilai nominal Yaitu saham yang nilai setiap lembarnya ditetapkan dalam
anggaran dasar dan akte pendirian perusahaan, sedangkan saham tanpa nilai
nominal adalah saham yang tidak dinyatakan secara tertulis nilai setiap
lembarnay, baik pada sertifikat saham itu sendiri maupun dalam anggaran
dasar dan akte pendirian perusahaan.
Kesimpulan
Saham berdasarkan hak tagih atau klaim terdiri atas saham biasa, dan saham preferen.
Saham biasa terdiri lagi atas penerbitan dengan nilai nominal, penerbitan tanpa nilai
nominal, dan penerbitan dengan sekuritas lain dimana ketiga hal ini mempunyai
keuntungan masing-masing. Sedangkan saham preferen merupakan jenis saham yang
diterbitkan oleh perusahaan dengan karakteristik atau fitur tertentu. Saham treasuri
merupakan saham perusahaan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dan kemudian
dibeli kembali. Saham berdasarkan cara peralihannya terbagi atas dua yaitu, saham atas
unjuk dan saham atas nama. Saham atas unjuk merupakan jenis saham yang secara fisik
tidak tertulis nama pemilik pada saham tersebut sehingga mudah dialihkan. Sedangkan
saham atas nama ini investornya tertulis secara jelas pada kertas saham dan untuk
peralihannya pun memerlukan prosedur khusus. Dan saham berdasarkan kinerja
perdagangan terdiri atas : bluechip stocks, income stocks, growth stocks, speculative
stocks, counter cyclical stocks, emerging growth stock, dan defensive stocks.
Terima Kasih