Anda di halaman 1dari 25

EKUITAS

Oleh
Rayhan D1114 BAGIAN 1 DARI 2
Bagus Prasetyo Aji D1137 BAGIAN 2 DARI 2
Pengertian
bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu
selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada,
dan dengan demikian tidak merupakan
ukuran nilai jual perusahaan tersebut

menyatakan bahwa ekuitas sebagai bagian


PSAK No.21 hak pemilik dalam perusahaan harus
(IAI, 2002) dilaporkan sedemikian rupa sehingga
memberikan informasi mengenai sumbernya
secara jelas dan disajikan sesuai dengan
peraturan perundangan dan akta pendirian
yang berlaku.
Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha
Bukan PT

Akuntansi untuk ekuitas badan usaha bukan PT harus dilaporkan sesuai


dengan peraturan perundangan yang berlaku untuk badan usaha
tersebut dan standar akuntansi keuangan yang berlaku khusus untuk
industriyang bersangkutan, misalnya koperasi.
.
Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha
Bukan PT
Ekuitas perusahaan perseorangan adalah kepemilikan usaha pemilik yang pada
umumnya disajikandalam satu jumlah tertentu, dimana tidak diperlukan penyajian
subklasifikasi ekuitas karena pemilik tidakmembatasi mengenai berapa banyak yang
harus diinvestasikan atau ditarik dari bisnis. Dalam hal likuidasi atau insolvensi,
kreditor dapat mengambil aktiva pribadi si pemilik, dan laba yang timbul dihitung
secara berkala danditambahkan pada akun modal pada setiap akhir periode.
Transaksi modal (penarikan dan investasi tambahan) dicatat langsung dalam akun
modal, dan semua perubahan diikhtisarkan dalam laporan perusahaan yang terpisah.

.
Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha
Berbentuk PT

Modal saham berbentuk PT meliputi saham preferen, saham biasa dan akun
tambahan modal disetor. Posmodal lainnya seperti modal yang berasal dari
sumbangan dapat disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor.

.
Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha
Berbentuk PT
Pada umumnya, tujuan pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah
menyediakan informasi kepada yang berkepentingan tentang efesiensi dan
kepengurusan manajemen. Tujuan yang lain adalah menyediakan informasi tentang
riwayat serta prospek investasi pemilik dan pemegang ekuitas lainnya, serta
merupakan tanggung jawab yuridis pemilik. Untuk memenuhi tujuan tersebut,
informasi yang harus disampaikan berkaitan tentang ekuitas pemegang saham
tersebut minimal adalah sumber ekuitas, pembatasan pembagiandividen dan
likuidasi, batas perlindungan dan urutan penyerapan rugi.

.
Perbedaan Modal Setoran
dan Laba Ditahan
Ditinjau dari sumbernya, ada beberapa komponen yang membentuk ekuitas
pemegang saham yaitu: labaditahan pada dasarnya adalah terbentuk dari
akumulasi laba yang dipindahkan dari akun ikhtisar laba-rugi. Begitu saldo laba
ditutup ke laba ditahan, sebenarnya saldo laba tersebut telah lebur menjadi
elemen modalpemegang saham yang sah. Seperti juga modal setoran, laba
ditahan menunjukan sejumlah hak atas seluruhjumlah rupiah aset bukan hak
atas jenis aset tertentu. Dengan demikian untuk mengukur seluruh hak
pemegang saham atas aset, laba ditahan harus digabungkan dengan modal
setoran.

Perbedaan antara dua bagian elemen ekuitas pemegang sangat penting.


Dari segi administrasi keuangan, laba ditahan merupakan indikator daya
melaba sehingga laba ditahan harus selalu dipisahkan dengan
modalsetoran meskipun jumlah akhirnya ditotal untuk membentuk
ekuitas pemegang saham. Pembedaan ini juga penting secara yuridis
karena modal setoran merupakan dana besar yang harus tetap
dipertahankan untukmenunjukan perlindungan bagi pihak lain. Dana ini
hanya dapat ditarik kembali dalam likuidasi rupiah yangsecara yuridis
dapat digunakan untuk pembagian dividen.
Unsur penambah modal disetor PT terdiri atas :
· agio saham
· tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan harga yang
lebih rendah daripada jumlahyang diterima pada saat pengeluaran

· tambahan modal dari penjualan saham yang diperoleh kembali dengan


harga di atas jumlah yangdibayarkan pada saat perolehannya
- tambahan modal dari perbedaan kurs modal disetor

Modal Yuridis
Modal yuridis timbul karena ketentuan hukum yang
mengharuskan bahwa harus ada sejumlah rupiah yang
harus dipertahankan dalam rangka perlindungan
terhadap pihak lain.Bentuk ketentuan hukum ini adalah
bahwa saham harus empunyai nilai nominal atau nilai
minimun yang dinyatakan untuk menunjukan hak
yuridis. Modal yuridis adalah jumlah rupiah "minimal"
yang harus disetor olehinvestor sehingga membentuk
modal yuridis.
Besarnya Modal Yuridis
Dalam hal saham bernilai nominal , modal yuridis dapat sama dengan
jumlah yang dikenal dengan nama modal saham. Modal saham
menunjukan jumlah rupiah perkalian antara cacah sahamberedar dengan
nilai nominal persaham. Jumlah ini merupakan jumlah rupiah yang secara
yuridis menjadi hak pemegang saham walaupun dalam transaksi
pembelian saham jumlah rupiah yang disetoratau dibayar melebihi
modal yiridis tersebut.

Modal Setoran Lain


Nominal saham sering dianggap bukan merupakan harga efektip saham
sehingga secara akuntansi penentuan nilai nominal sahamsebenarnya
tidak bermakna ekonomik. Dalam hal tertentu, nilai nominal saham lebih
merupakan alat untuk pemerataan distribusi pemilikan daripada untuk
menunjukan nilai salaham itu sendiri. Karena tidak bermakna ekonomik,
saham dapat diterbitkan tanpanilai nominal.
Perubahan Modal Setoran
Tujuan utama perekayasaan akuntansi modal setoran ini adalah untuk
membedakan secara tegas antara perubahan akibat transaksi operasi dan
perubahan akibat transaksi modal. Dalam hal kenaikan modal setoran,
pembedaan ini bermanfaat untuk mencegahmemperlakukan kenaikan
akibat transaksi modal sebagai laba sehingga timbul kesan adanya
jumlah yang trsedia untuk pembagian dividen.

Berbagai sumber yang dapat mengubah modal setoran dengan


berbagai masalah teoretisnya adalah:
a. Pemesanan saham
b. Obligasi terkonversi atau berhak tukar
c. Saham istimewa terkonversi atau brhak tukar
d. Dividen saham
e. Hak beli saham, opsi, dan warna
f. Saham treasuri

Pemesanan Saham
Pada umumnya, investor yang berminat membeli saham harus memesan
lebih dahulu saham yang akan dibeli dengan harga sesuai dengan
kesepakatan pada saat pemesanan. Pada saat perusahaandidirikan atau
melakukan penawaran publik perdana, perusahaan telah menetapkan
apa yang disebut modal dasar. Dengan autorisasi tersebut perusahaan
akan mencetak sertifikat saham. Bila saham telahterjual dan pembeli
telah membayar penuh kesepakatannya, sertifikat saham akan
diserahkan kepadapembeli. Berdasar konsep kesatuan usaha, jumlah
rupiah yang diterima perusahaan akan menimbulkanatau diimbangi
dengan modal setoran.

Obligasi terkonversi atau berhak tukar


Dalam hal tertentu perusahaan menerbitkan obligasi dengan
kharakteristik dapat ditukarkan dengan saham biasa. Kalau hak tukar dari
obligasi tersebut digunakan oleh pemegang obligasi akan timbul
perubahan status kewajiban menjadi modal storan.
Saham prioritas terkonversi
Saham prioritas atau saham istimewa menjadi saham biasa atas
kehendak pemegang saham. Masalah yang ada sama dengan masalah
yang muncul pada obligasi terkonversi, yaitu Pada saat hak diambil,
berapakah jumlah rupiah yang diakui sebagai modal setoran? Dalam
mengatasi permasalahan tersebut terdapat dua alternatif yang dapat
digunakan, yaitu Pendekatan satu-transaksi, dan pendekatandua-
transaksi.

Deviden Saham
Dividen saham adalah distribusi dividen dalam bentuk saham yang
sejenis dengan saham yang mula-mula diterbitkan. Permasalahan yang
muncul akibat pembagian deviden saham adalah bila dikapitalisasi,
berapakah jumlah rupiah yang dikapitalisasi menjadi modal setoran?
Untukmengatasinya, alternatif penyelesaian yang digunakan terdiri atas
dasar nilai nominal, dan atas dasarnilai pasar saham.

Hak beli saham, opsi, dan warna


Hak beli saham adalah hak yang diberikan bagi pemegang saham lama
untuk membeli sejumlahsaham (proposional dengan pemilikan). Hak ini
biasanya dimaksudkan untuk mempertahankan pemilikanpemegang
saham lama. Pada umumnya, hak beli saham umurnya tidak lama dan
beli harga saham dengan hak beli tersebut biasanya lebih rendah dari
harga pasar saham bersangkutan. Oleh karena itu, hak beli saham sering
dianggap mempunyai harga pasar sehingga timbul pendapat bahwa hak
beli saham tersebut dikapitalisasi.

Secara umum opsi diartikan sebagai klaim untuk membeli atau


menjual saham tertentu yang sengaja diciptakan oleh investor untuk
dijual kepada investor lain. Dalam arti khusus, opsi saham adalah
semacam kontrak yang membeli hak kepada karyawanperusahaan
(termasuk manager atau pemimpin) untuk membeli saham perusahaan
dalam jangka waktu tertentu dengan harga yangtertentu pula.
Dalam hal opsi saham karyawan, ada kalanya harga pengambilan
begitu rendah di banding harga pasar sehingga selisihnya dapat
dipandang sebagai kompensasi atau imbalan jasa karyawan. Ada kalanya
program opsi saham diluncurkan bukan untuk tujuan meningkatkan
kompensasi karyawan tetapi untuk meningkatkan status karyawan
sebagai pemilik perusahaan dan untuk membantu perusahaan
menambah dana. APB Opinion No.25 pasal 7 menentukan bahwa opsi
saham dapat dikategorikan sebagai nonimbalan. Jika program opsisaham
tidak memenuhi kriteria sebagai opsi saham nonimbalan, tentunya opsi
saham tersebut merupakan opsisaham imbalan. Terdapat dua macam
opsi yaitu call dan put. Opsi call adalah opsi yang memberi hak
kepadapemegang opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu
selama perioda tertentu. Orang membeli bila mengharapkan harga
saham menaik. Sedangkan opsi put adalah opsi yang memberi hak
kepadapemegang opsi untuk menjual saham dengan harga tertentu
selama perioda tertentu. Orang membeli opsi bilamengharapkan harga
saham menurun.
Perusahaan dapat juga menjual hak beli saham kepada nonpemegang
saham dengan cara menjual kupon pembelian saham atau waran.
. Dalam PSAK No. 41, IAI mendefinisikan waran sebagai berikut:
Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada
pemegangnya untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga dan jangka waktu
tertentu (pasal 30). Terdapat beberapakarakteristik dari warran, yaitu (1) berbeda dengan hak beli
saham atau opsi, (2) terdapat beberapa jenis: lepas,lekat, dan bebas, (3) perlakuan akuntansi
berbeda untuk tiap jenis. Perbedaan waran dengan hak beli sahamdan opsi saham dalam
beberapa aspek, yaitu:
· Jumlah rupiah hasil penerbitan sekuritas (utang atau ekuitas yang disertai waran lepas dialokasi
ke sekuritas dan waran atas dasar nilai wajar masing-masing komponen pada saat penerbitannya.
jumlah rupiah yang melekat pada sekuritas dilaporkan sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai
dengankarakteristiknya (pasal 15).
· Apabila waran diambil, jumlah rupiah yang melekat pada waran dikapitalisasi ke modal saham
dan agio saham (bila ada) apa bila waran tidak diambil sampai masa opsi berakhir, jumlah rupiah
tecatat waran tetap diperlakukan sebagai modal setoran lain (pasal 16).
· Seluruh jumlah rupiah hasil penerbitan sekuritas (utang/ekuitas) yang disertai waran lekat
diakui seluruhnya sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai dengan karakteristiknya (pasal 17).
· Penerbitan waran bebas diperlakukan sebagai modal setoran lain sebesar jumlah rupiah hasil
penerbitan tersebut. bila waran bebas diterbitkan secara cuma-cuma, tidak diperlukan penaksiran
nilai waran untukdiakui sebagai modal setoran lain (pasal 18-19).

. Dalam PSAK No. 41, IAI mendefinisikan waran sebagai berikut:


Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada
pemegangnya untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga dan jangka waktu
tertentu (pasal 30). Terdapat beberapakarakteristik dari warran, yaitu (1) berbeda dengan hak beli
saham atau opsi, (2) terdapat beberapa jenis: lepas,lekat, dan bebas, (3) perlakuan akuntansi
berbeda untuk tiap jenis. Perbedaan waran dengan hak beli sahamdan opsi saham dalam
beberapa aspek, yaitu:
· Jumlah rupiah hasil penerbitan sekuritas (utang atau ekuitas yang disertai waran lepas dialokasi
ke sekuritas dan waran atas dasar nilai wajar masing-masing komponen pada saat penerbitannya.
jumlah rupiah yang melekat pada sekuritas dilaporkan sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai
dengankarakteristiknya (pasal 15).
· Apabila waran diambil, jumlah rupiah yang melekat pada waran dikapitalisasi ke modal saham
dan agio saham (bila ada) apa bila waran tidak diambil sampai masa opsi berakhir, jumlah rupiah
tecatat waran tetap diperlakukan sebagai modal setoran lain (pasal 16).
· Seluruh jumlah rupiah hasil penerbitan sekuritas (utang/ekuitas) yang disertai waran lekat
diakui seluruhnya sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai dengan karakteristiknya (pasal 17).
· Penerbitan waran bebas diperlakukan sebagai modal setoran lain sebesar jumlah rupiah hasil
penerbitan tersebut. bila waran bebas diterbitkan secara cuma-cuma, tidak diperlukan penaksiran
nilai waran untukdiakui sebagai modal setoran lain (pasal 18-19).

Saham treasuri
Saham treasuri adalah penarikan kembali saham yang beredar untuk sementara dan
kemudianditerbitkan kembali. Beberapa alasan perusahaan melakukan penarikan kembali antara lain
saham tersebut akan diterbitkan kembali kepada karyawan dalam program opsi saham, serta saham
tersebut akan digunakan untuk membeli perusahaan lain dalam transaksi penggabungan usaha.
Masalah teoritis yang melekat pada transaksi saham treasuri adalah (1) penentuan jumlah rupiah
yang harus dianggap sebagai pengurangan modal setoran dan laba ditahan, (2) pengungkapan
pengaruhnya terhadap modal yuridis bila saham treasuri dijual kembali. Mengenai hal tersebut,
terdapat dua pendekatan atau konsep yang dapat diterapkan yaitu konsep satu-transaksi dan konsep
dua-transaksi.
Penebusan/Penarikan Kembali Modal Saham PT
Perolehan Kembali Saham Beredar dengan Cost Method
Jika perusahaan memperoleh kembali saham yang telah dikeluarkan, selisih antara jumlah yang
dibayarkan pada saat perolehan kembali dengan jumlah yang diterima pada saat pengeluaran saham
tidakdiakui sebagai laba atau rugi perusahaan. Perolehan kembali saham yang telah dikeluarkan dapat
dicatat dengan menggunakan cost atau par value method. Dengan cost method, saham yang diperoleh
kembalidicatat sebesar harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang atas jumlah modal.
Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai harga perolehan kembali, disajikan sebagai pengurang akun
modal saham, untuk saham sejenis, disajikan dalam jumlah lembar dan nilai nominal. Kemudian, selisih
harga perolehan kembali dengan nilai nominal disajikan sebagai pengurang atau penambah akun agio
saham, disajikan per jenis saham dan rupiah, dengan judul tambahan (pengurang) agio modal
dariperolehan kembali saham. Apabila agio saham menjadi defisit (disagio) karena transaksi perolehan
kembali, defisit tersebut dibebankan pada saldo laba.

Perolehan Kembali Saham Beredar dengan Par Value Method


Metode nilai nominal atau par value method lazimnya digunakan dalam hal saham yang
diperolehkembali tersebut akan dikeluarkan lagi dikemudian hari. Dengan metode nilai nominal (par
value method), saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominal saham yang bersangkutan
dan disajikansebagai pengurang akun modal saham. Apabila saham yang diperoleh kembali tersebut
semula dikeluarkan dengan harga di atas pari, akun agio saham akan didebit dengan agio saham yang
bersangkutan.
Dalam hal jumlah yang dibayarkan lebih besar dari pada jumlah yang diterima pada saat
pengeluarannya, selisih tersebut dibukukan dengan mendebet akun saldo laba. Sebaliknya bila jumlah
yang dibayarkan lebih kecil, selisihnya dianggap sebagai unsur penambahmodal dan dibukukan dengan
mengkredit akun tambahan modal dari perolehan kembali saham. Metode ini lazimnya digunakan bila
perolehan kembali dilakukan dalam rangka penarikan saham.

Perolehan Kembali Saham Sumbangan


Saham yang diperoleh kembali dari sumbangan lazimnya dicatat sebesar jumlah yang diterimapada
saat pengeluarannya dengan mendebet akun modal saham yang diperoleh kembali dan mengkredit
akun modal yang berasal dari sumbangan. Pada saat saham tersebut dijual kembali, selisih antara
jumlah yang tercatat dengan harga jualnya ditambahkan pada akun modal yang berasal dari
sumbangan.

Ekuitas didefinisikan secara sintatik sebagai hak residual atas aset


perusahaan setelah dikurangi semuakewajiban. Ekuitas terpaksa
didefinisi secara sintatik bukan semantik karena keperluan untuk
memprtahankan artikulasi statemen keuangan. Ekuitas mengandung
makna pemilikan. Oleh karena itu, untuk organisasi nonbisnis ekuitas
sering disebut sebagai aset bersih.
Ekuitas berbeda dengan kewajiban dalam tiga hal, yaitu hak atas
penyelesaian klaim, hak penggunaan aset, dan substansi perjanjian
(yuridis). Walaupun demikian, atas dasar konsep kesatuan usaha kreditor
dan investordipandang sebagai pihak luar perusahaan yang terpisah
dari manajemen.
Modal setoran perlu dibedakan dengan laba ditahan karena
modal setoran merupakan suatu bentuk kontrak yuridis yang harus
dipertahankan keutuhannya sedangkan laba ditahan merupakan
modal yang tercipta atau terhimpun karena pemanfaatan aset.
Modal setoran merupakan perubahaan aset dalamrangka pendanaan
(transaksi modal) sedangkan laba ditahan merupakan perubahan aset
dalam rangka produksi (transaksi operasi).
Kontrak yang sesungguhnya antara pemegang saham dan perseroan
ditunjukan oleh keseluruhan dana yang disetor (modal setoran) tanpa
memperhatikan adanya modal yuridis atau modal saham yang sering
dianggapsebagai batas perlindungan bagi pihak lain. Pemisahan dan
pelaporan modal yuridis tidak menjadi masalah secara teknis. Akan
tetapi, secara konseptual modal yuridis dan modal setoran lain harus
ditotal untuk menunjukanmodal setoran yang harus dibedakan dengan
laba ditahan. Dari segi akuntansi, yang mendasarkan diri pada konsep
dasar substansi di atas bentuk, ekuitas pemegang saham adalah seluruh
jumlah yang secara ekonomik tertanam dalam perseroan termasuk laba
ditahan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai