Anda di halaman 1dari 1

Penghasilan pajak daerah berasal dari berbagai sumber, salah satunya adalah Pajak Kendaraan

Bermotor (PKB), Pajak Kendaraan Bermotor menurut UndangUndang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 1,
yaitu pajak yang menyangkut urusan transportasi dan dipungut oleh pemerintah daerah atas
kepemilikan atau penguasaan kendaraan bermotor. Menurut Ilhamsyah, kendaraan bermotor
adalah transportasidarat yang memiliki roda baik dua atau lebih beserta gandengannya yang
digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan tersebut. Saat ini pengguna
kendaraan bermotor di Indonesia tiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Dapat dilihat dari
situasi saat ini yang mana banyak masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya lebih memilih
menggunakan kendaran pribadi dari pada kendaraan umum. Tidak hanya itu, sebagian dari mereka
justru ada yang memiliki kendaraan pribadi lebih dari satu. Hal ini disebabkan karena mudahnya
masyarakat dalam memperoleh atau mendapatkan kendaraan bermotor yang diinginkan dengan
sistem kredit yang diberikan dealer kepada masyarakat. Dalam hal ini penghasilan pajak daerah
dapat meningkat dengan meningkatnya pertumbuhan kendaraan bermotor melalui Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) yang dibayarkan oleh masyarakat.

Pemungutan PKB di Indonesia saat ini didasarkan pada dasar hukum yang jelas dan kuat sehingga
harus dipatuhi oleh masyarakat dan pihak yang terkait. Dasar hukum pemungutan PKB pada suatu
provinsi adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor
18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah.

c. Peraturan daerah provinsi yang mengatur tentang PKB. Peraturan daerah ini dapat menyatu, yaitu
satu peraturan daerah untu PKB, tetapi dapat juga dibuat secara terpisah misalnya Peraturan Daerah
tentang PKB.

d. Kepatuhan gubernur yang mengatur tentang PKB sebagai aturan pelaksanaan peraturan daerah
tentang PKB pada provinsi dimaksud. Sebagaimana poin 3 di atas, kepatuhan gubernur yang
mengatur tentang PKB dapat dibuat menyatu, yaitu suatu keputusan gubernur untuk PKB, tetapi
dapat juga dibuat secara terpisah misalnya Kepatuhan Gubernur tentang PKB.

3 Objek PajakYang menjadi objek PKB adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan
bermotor. Dikecualikan sebagai objek PKB adalah kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan
bermotor oleh:

a. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

b. Kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing, dan perwakilan lembaga-lembaga internasional


dengan asas timbal balik.

c. Pabrikan atau imporitir yang semata-mata disediakan untuk dipamerkan atau tidak untuk dijual.

Anda mungkin juga menyukai