Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB)


MENURUT UU NOMOR 28 TAHUN 2008 DAN UU NOMOR 1 TAHUN
2022

Disusun oleh :
- Vanessa Ordrick Sanjaya (2702286293)
- Virginia Vinnetan (2702348202)

JURUSAN PERPAJAKAN
BINA NUSANTARA UNIVERSITY
2023
A. Dasar Hukum

A.1. Pajak Kendaraan Bermotor Menurut UU Nomor 28 Tahun 2009


Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) adalah jenis pajak provinsi yang merupakan bagian dari
Pajak Daerah. PKB dikenakan atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan
bermotor. Dasar hukum Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dalam Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) adalah
sebagai berikut :
- Pasal 1 Ayat 12 dan 13 UU No. 28 Tahun 2009 : PKB adalah pajak atas
kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.
- Pasal 3 UU No. 28 Tahun 2009 : Objek PKB adalah kepemilikan dan/atau
penguasaan Kendaraan Bermotor.
- Pasal 4 UU No. 28 Tahun 2009 : Subjek PKB adalah orang pribadi atau badan
yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor, sedangkan wajib pajak
kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan
bermotor.
- Pasal 5 UU No. 28 Tahun 2009 : Dasar pengenaan PKB adalah hasil perkalian
dari dua unsur pokok, yaitu besaran pokok (nilai jual kendaraan bermotor) dan
tarif (bobot yang mencerminkan daya angkut). Penghitungan dasar pengenaan
PKB dinyatakan dalam suatu tabel yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri setelah mendapat pertimbangan dari Menteri Keuangan. Dasar
pengenaan PKB ditinjau kembali setiap tahun.
- Pasal 6 UU No. 28 Tahun 2009 : Tarif PKB.
- Pasal 7 UU No. 28 Tahun 2009 : PKB yang terutang dipungut di wilayah daerah
tempat kendaraan bermotor terdaftar dan dilakukan bersamaan dengan penerbitan
Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
- Pasal 8 UU No. 28 Tahun 2009 : PKB dikenakan untuk masa pajak 12 bulan
berturut-turut dan dibayar sekaligus di muka. Hasil penerimaan PKB paling
sedikit 10%, termasuk yang diberikan kepada kabupaten/kota, dialokasikan untuk
pembangunan dan/atau pemeliharaan jalan serta peningkatan moda dan sarana
transportasi umum.

A.2. Pajak Kendaraan Bermotor Menurut UU Nomor 1 Tahun 2022


UU No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (HKPD) mengatur hubungan keuangan antara pemerintah pusat
dan pemerintahan daerah, termasuk pengenaan pajak kendaraan bermotor. Dasar hukum
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD) adalah
sebagai berikut :
- Pasal 7 UU No. 28 Tahun 2009 : Objek PKB adalah kepemilikan dan/atau
penguasaan Kendaraan Bermotor.
- Pasal 8 UU No. 28 Tahun 2009 : Subjek PKB adalah orang pribadi atau badan
yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor, sedangkan wajib pajak
kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan
bermotor.
- Pasal 9 UU No. 28 Tahun 2009 : Dasar pengenaan PKB adalah hasil perkalian
dari dua unsur pokok, yaitu besaran pokok (nilai jual kendaraan bermotor) dan
tarif (bobot yang mencerminkan daya angkut). Perhitungan dasar pengenaan PKB
dinyatakan dalam suatu tabel yang ditetapkan dengan ketentuan:
a. Kendaraan Bermotor baru ditetapkan dengan peraturan menteri yang
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan dalam negeri setelah mendapat
pertimbangan dari Menteri.
b. Selain Kendaraan Bermotor baru ditetapkan dengan peraturan gubernur
berdasarkan peraturan menteri yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan dalam negeri dengan memperhatikan penyusutan nilai jual
Kendaraan Bermotor dan bobot.
Dasar pengenaan PKB ditinjau kembali paling lama setiap 3 tahun dengan
memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian.
- Pasal 10 UU No. 28 Tahun 2009 : Tarif PKB.
- Pasal 11 UU No. 28 Tahun 2009 : PKB yang terutang dipungut di wilayah daerah
tempat kendaraan bermotor terdaftar dan dikenakan untuk masa pajak 12 bulan
berturut-turut.

B. Pengertian
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan
kendaraan bermotor. Dengan kata lain, PKB adalah pajak yang harus dibayarkan oleh
pemilik atau pengguna kendaraan bermotor untuk dapat menggunakannya di jalan umum.
Pajak kendaraan bermotor memiliki beberapa fungsi, antara lain:
- Merupakan salah satu sumber pendapatan daerah.
- Berguna untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah.
- Berguna untuk pembangunan dan/atau pemeliharaan jalan serta peningkatan moda
dan sarana transportasi umum.
- Membantu peningkatan pendapatan kabupaten/kota.
Semua negara bagian di Indonesia mewajibkan pembayaran pajak kendaraan bermotor
setiap tahun untuk setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan umum. Besaran
pajaknya bervariasi antar negara bagian dan tergantung pada jenis kendaraannya

C. Objek Pajak

C.1. Objek Pajak Kendaraan Bermotor Menurut UU Nomor 28 Tahun 2009


Menurut UU No. 28 Tahun 2009 Pasal 3 ayat (1) dan (2), objek Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) adalah kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan Bermotor.
Termasuk dalam pengertian Kendaraan Bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh
tenaga mekanik, seperti sepeda motor, mobil, truk, bus, dan lain sebagainya.

C.2. Objek Pajak Kendaraan Bermotor Menurut UU Nomor 1 Tahun 2022


Menurut UU No. 1 Tahun 2022 Pasal 7 Ayat (1) dan (2), objek Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) adalah kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan Bermotor yang
wajib didaftarkan di wilayah provinsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Kendaraan Bermotor yang tidak wajib didaftarkan di wilayah provinsi tidak
termasuk dalam objek PKB.
D. Non Objek

D.1. Non Objek Pajak Kendaraan Bermotor Menurut UU Nomor 28 Tahun 2009
Menurut UU No. 28 Tahun 2009 Pasal 3 ayat (3), Non Objek Pajak Kendaraan Bermotor
(PKB) adalah kereta api, kendaraan bermotor yang digunakan untuk pertahanan negara
dan keamanan negara, kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan,
konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga
internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari pemerintah, dan objek
pajak lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

D.1. Non Objek Pajak Kendaraan Bermotor Menurut UU Nomor 1 Tahun 2022
Menurut UU No. 1 Tahun 2022 Pasal 7 ayat (3), non objek Pajak Kendaraan Bermotor
(PKB) adalah kereta api, kendaraan bermotor yang digunakan untuk pertahanan negara
dan keamanan negara, kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan,
konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga
internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari pemerintah, kendaraan
bermotor berbasis energi terbarukan, dan objek pajak lainnya yang ditetapkan dalam
Peraturan Daerah.

E. Tarif

E.1. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor Menurut UU Nomor 28 Tahun 2009


Menurut UU No. 28 Tahun 2009 Pasal 6, tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
ditetapkan sebagai berikut :
● Kepemilikan Kendaraan Bermotor pertama = paling rendah 1% dan paling tinggi
2%. (Ayat 1)
● Kepemilikan Kendaraan Bermotor kedua dan seterusnya = secara progresif paling
rendah 2% dan paling tinggi 10%. (Ayat 1)
● Kepemilikan Kendaraan Bermotor didasarkan atas nama dan/atau alamat yang
sama. (Ayat 2)
● Kendaraan Bermotor angkutan umum, ambulans, pemadam kebakaran, sosial
keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan, Pemerintah/TNI/POLRI, Pemerintah
Daerah, dan kendaraan lain yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah = paling
rendah 0,5% dan paling tinggi sebesar 1%. (Ayat 3)
● Tarif Pajak Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar = paling rendah
0,1% dan paling tinggi 0,2% (Ayat 4)
● Tarif Pajak Kendaraan Bermotor ditetapkan dengan Peraturan Daerah. (Ayat 5)

E.2. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor Menurut UU Nomor 1 Tahun 2022


Menurut UU No. 1 Tahun 2022 Pasal 10, tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
ditetapkan sebagai berikut :
● Kepemilikan Kendaraan Bermotor pertama = paling tinggi 1,2%. (Ayat 1)
● Kepemilikan Kendaraan Bermotor kedua dan seterusnya = secara progresif paling
tinggi 6%. (Ayat 1)
Khusus untuk daerah yang setingkat dengan daerah provinsi yang tidak terbagi dalam
daerah kabupaten/kota otonom, tarif PKB ditetapkan sebagai berikut :
● Kepemilikan Kendaraan Bermotor pertama = paling tinggi 2%. (Ayat 2)
● Kepemilikan Kendaraan Bermotor kedua dan seterusnya = secara progresif paling
tinggi 10%. (Ayat 2)
● Kendaraan Bermotor yang digunakan untuk angkutan umum, angkutan karyawan,
angkutan sekolah, ambulans, pemadam kebakaran, sosial keagamaan, lembaga
sosial dan keagamaan, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah = paling tinggi 0,5%.
(Ayat 3)
● Kepemilikan Kendaraan Bermotor didasarkan atas nama, nomor induk
kependudukan, dan/atau alamat yang sama. (Ayat 4)
● Tarif PKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (3)
ditetapkan dengan Perda. (Ayat 5)

F. Perhitungan Pajak Kendaran Bermotor

F.1. UU Nomor 28 Tahun 2009 dan UU Nomor 1 Tahun 2022


Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009, cara perhitungan tarif Pajak Kendaran Bermotor
adalah sebagai berikut :
● Pajak Kendaran Bermotor (PKB) kendaraan pertama
= Tarif Pajak x Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB)
● Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas (SWDKLLJ)
= Mobil (Rp. 143.000,-) / Motor (Rp. 35.000,-)

Perhitungan Pajak Tahunan = PKB + SWDKLLJ

G. Contoh Perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Gambar 1.1 (STNK Bermobil)

G.1. UU Nomor 28 Tahun 2009 dan UU Nomor 1 Tahun 2022


Pak Anto mempunyai sebuah mobil SUV. Nilai Jual Kendaran Bermotor (NJKB) dari
mobil tersebut adalah sebesar Rp 375.000.000,-. Mobil tersebut merupakan mobil
pertama yang Ia beli. Hitunglah besaran pajak PKB yang harus dibayarkan oleh Pak
Anto!
Jawaban :
PKB = Tarif Pajak x Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB)
= 2% (Tarif mobil kepemilikan pertama) x Rp. 375.000.000,-
= Rp. 7.500.000,-
Pajak Tahunan= PKB + SWDKLLJ
= Rp. 7.500.000,- + Rp. 143.000,- (mobil)
= Rp. 7.643.000,-

H. Tata Cara Pembayaran dan Pelaporan PKB

H.1. UU Nomor 28 Tahun 2009


a. Pembayaran Awal (PKB pertama)
● Kendaraan baru : PKB dibayarkan oleh dealer mobil.
● Kendaraan bekas : Jika tidak dibayarkan oleh pemilik mobil sebelumnya,
maka yang melaporkan adalah pemilik mobil terakhir.
b. Pembayaran PKB Tahunan
● PKB tahunan harus dibayarkan oleh setiap pemilik kendaraan bermotor
yang bisa dilakukan di bank terdekat atau di gerai Samsat.
● Hal yang diperlukan dalam pembayaran PKB adalah Nomor Polisi
Kendaraan dan NIK (Nomor Identifikasi Kendaraan).

H.2. UU Nomor 1 Tahun 2022


a. Pembayaran Awal (PKB pertama)
● Kendaraan baru : PKB dibayarkan oleh dealer mobil.
● Kendaraan Bekas : Pemilik mobil terakhir harus melaporkan perubahan
kepemilikan lalu membayar PKB awal.
b. PKB Tahunan
● Setiap Pemilik Kendaraan Bermotor wajib membayarkan PKB tahunan
mereka yang dapat dilakukan melalui bank maupun aplikasi online yang
telah disediakan oleh pemerintah daerah setempat.

I. Praktik Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta


(Gambar 1.3 Logo Aplikasi Signal)

(Gambar 1.4 Metode Pembayaran Menggunakan Aplikasi Signal)

Sistem Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui E-Samsat adalah sebagai berikut :
1. Wajib Pajak harus memiliki Kartu Debit dan memastikan memiliki data NIK yang sama
antara data pada kendaraan dan data pada Bank.
2. Wajib Pajak melakukan pembayaran melalui channel Bank DKI :
● ATM (menggunakan menu e-Samsat).
● EDC dan Bank DKI (menggunakan menu PKB)
● JakOne Mobile (melalui menu e-Samsat)
● JakOne Mobile pay melalui Qris
3. Setelah membayar, kunjungi loket e-samsat dengan membawa struk/resi. Loket e-Samsat
melalui pilihan berikut :
● Kantor Samsat
● Gerai Samsat
● Kantor Kecamatan yang ditunjuk
● Mobil samsat keliling
4. Pengesahan STNK selesai dan STNK terbaru sudah bisa diperoleh.

J. Saran, Strategi, dan Upaya Untuk Mengoptimalkan Pembayaran Pajak dan Dapat
Memberikan Dampak Kepada Masyarakat
a. Meningkatkan sistem pelayanan pembayaran pajak
- Mengoptimalkan aplikasi-aplikasi yang digunakan untuk melakukan pembayaran pajak
secara online seperti E-Samsat.
b. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
- Melakukan edukasi mengenai pentingnya membayar pajak kepada masyarakat.
c. Memberikan Insentif
- Mengapresiasi masyarakat yang taat membayar pajak serta tepat waktu dengan
memberikan potongan atau diskon.
d. Meningkatkan Penegakan Hukum
- Memberikan hukuman terhadap mereka yang tidak membayar pajak.
e. Melakukan Kerjasama dengan Perusahaan atau Pelayanan Jasa di Bidang Otomotif
- Menerapkan aturan bagi pemilik kendaraan bermotor untuk melakukan pembayaran
pajak saat hendak membeli kendaraan bermotor baru atau memperpanjang asuransi
kendaraan bermotor.

Sumber :
● https://bapenda.kalteng.go.id/pajak-pkb
● https://bapenda.jabarprov.go.id/pajak-kendaraan-bermotor/
● https://bapenda.kaltaraprov.go.id/pajak/pajak-kendaraan-bermotor-pkb/
● https://djpk.kemenkeu.go.id/attach/post-no-28-tahun-2009-tentang-pajak-daerah-
dan-retribusi-daerah/UU-427-973-UU_28_Tahun_2009_Ttg_PDRD.pdf
● https://kalsel.bpk.go.id/easy/doc/TULISANHUKUM/tulisan-hukum-PKB-dan-
BBNKB-edit-Binbangkum2.pdf
● https://bappenda.ntbprov.go.id/Download%20File/
pajak_daerah_dan_retribusi_daerah.pdf
● http://bapenda.palopokota.go.id/regulasi/UU/UU%20RI%20NO%2028%20THN
%202009%20TENTANG%20PAJAK%20DAERAH%20&%20RETRIBUSI
%20DAERAH.pdf
● https://peraturan.bpk.go.id/Details/38763/uu-no-28-tahun-2009
● https://datacenter.ortax.org/ortax/aturan/show/18010
● https://bapenda.jabarprov.go.id/pajak-bahan-bakar-kendaraan-bermotor/
● https://peraturan.go.id/files/uu1-2022bt.pdf
● https://id.wikipedia.org/wiki/Pajak_kendaraan_bermotor
● https://bapenda.jabarprov.go.id/2017/03/27/fungsi-pajak-kendaraan-bermotor/
● https://bapenda.luwuutarakab.go.id/berita/3/sekilas-tentang-pajak-pusat-dan-
pajak-daerah.html
● https://dpkd.sumbarprov.go.id/download/regulasi/1598
● https://uptppdptk1-bapenda.kalbarprov.go.id/pages/pajak-kendaraan-
bermotor.html
● https://www.jakarta.go.id/e-samsat

Anda mungkin juga menyukai