Anda di halaman 1dari 5

KETENTUAN PERPARKIRAN DI KOTA SURABAYA

1. Tempat parkir yaitu fasilitas parkir untuk umum yang disediakan baik yang berada di dalam ruang
milik jalan maupun di luar ruang milik jalan. (Ps.1 angka 10)

2. Tempat Parkir di dalam Ruang Milik Jalan adalah fasilitas parkir untuk umum di ruang milik jalan
yang lokasinya ditentukan oleh Pemerintah Daerah. (Ps.1 angka 11)

3. Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan adalah fasilitas parkir untuk umum yang disediakan, dimiliki
dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, perseorangan Warga Negara Indonesia atau Badan Hukum
Indonesia. (Ps.1 angka 12)

4. Penyelenggaraan perparkiran di Daerah meliputi:


a. parkir yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah;
b. parkir yang diselenggarakan orang atau badan selain Pemerintah Daerah. (Ps.2 ayat 2)

Karena badan hukum, maka kita berlaku untuk Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan.

5. Penyelenggaraan Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan dalam
bentuk Tempat Khusus Parkir. (Ps.10 ayat 1)

6. Pembayaran atas pelayanan Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan dapat dilakukan dengan cara:
a. pembayaran tunai;
b. prabayar;
c. pasca bayar;
d. berlangganan; dan/atau
e. transaksi elektronik. (Ps.10 ayat 3)

7. Penyelenggaraan Tempat Parkir oleh Orang atau Badan hanya dapat dilaksanakan di luar Ruang Milik
Jalan yang berupa Taman Parkir dan/atau Gedung Parkir

8. Orang atau Badan adalah perseorangan Warga Negara Indonesia atau Badan Hukum Indonesia berupa:
a. usaha khusus perparkiran; atau
b. penunjang usaha pokok (Ps.11 ayat 3)

9. Untuk memperoleh izin penyelenggaraan Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan, Pemohon harus
mengajukan permohonan tertulis kepada Walikota melalui Kepala Dinas dengan melampirkan
persyaratan yang ditetapkan oleh Walikota. (Ps.11 ayat 4)

10. Izin penyelenggaraan Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan berlaku selama 3 (tiga) tahun dan
dapat diperpanjang kembali apabila diajukan oleh pemegang izin yang sama. (Ps.11 ayat 6)

11. Permohonan perpanjangan Izin penyelenggaraan Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan
diajukan kepada Walikota paling lambat 2 (dua) minggu sebelum masa izin berakhir. (Ps.11 ayat 7)

12. Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan diperuntukkan untuk sepeda dan kendaraan bermotor. (Ps.13 ayat
1)

13. Penetapan lokasi Tempat Parkir harus memperhatikan:


a. rencana umum tata ruang;
b. analisis dampak lalu lintas;
c. kemudahan bagi pengguna jasa; dan
d. kelestarian fungsi lingkungan hidup. (Ps.13 ayat 3)

14. Penyelenggara Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan oleh orang atau badan wajib: (Ps.14 ayat 1)
a. menyediakan Tempat Parkir sesuai dengan standar teknis yang ditentukan;
b. melengkapi fasilitas Tempat Parkir paling sedikit berupa rambu, marka dan media informasi tarif,
waktu, ketersediaan ruang parkir, dan informasi fasilitas parkir khusus;
c. memastikan kendaraan keluar masuk satuan ruang parkir dengan aman, selamat, dan
memprioritaskan kelancaran lalu lintas;
d. menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran dalam dan sekitar kawasan parkir;
e. menjaga kebersihan, keindahan dan kenyamanan lokasi parkir;
f. mengganti kerugian kehilangan dan kerusakan kendaraan yang diparkir sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan termasuk dalam hal asuransi kehilangan;
g. menyusun tata tertib parkir dan menetapkan standar operasional yang profesional, modern, prima
serta mengutamakan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa parkir;
h. menyediakan tempat parkir khusus untuk penyandang cacat, manusia lanjut usia dan ibu hamil yang
diberi tanda petunjuk khusus;
i. mempekerjakan petugas parkir dalam jumlah memadai, berseragam dan memakai tanda pengenal;
j. menarik sewa/biaya parkir sesuai dengan tarif yang tertera pada karcis/tanda bukti/tanda bayar;
k. memberikan karcis/tanda bukti/tanda bayar kepada pengguna jasa parkir untuk setiap kali parkir;
l. membayar pajak parkir sesuai dengan ketentuan pajak yang berlaku di Daerah;
m. menyediakan informasi kapasitas parkir dan ketersediaan secara serta merta (real time);
n. menyediakan layanan informasi dan pengaduan;
o. bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan sistem parkir yang saling terintegrasi dan
serta merta (realtime) termasuk secara bertahap menyiapkan sarana dan fasilitas penunjangnya; dan
p. secara bertahap terus meningkatkan kualitas pelayanan termasuk penyediaan fasilitas-fasilitas umum
yang menunjang kenyamanan dan keamanan pengguna jasa parkir.

15. Penyelenggara Tempat Parkir wajib menyediakan karcis parkir, tanda bukti dan tanda bayar yang resmi
dan sah sebagai bukti pembayaran penggunaan satuan ruang parkir kepada pengguna jasa parkir. (Pasal
15 ayat 1)

16. Pengadaan karcis parkir pada Tempat Parkir yang diselenggarakan oleh orang atau badan dilaksanakan
oleh orang atau badan yang bersangkutan. (Pasal 15 ayat 3)

17. Karcis parkir sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib diporporasi oleh Pemerintah Daerah, kecuali
bagi Tempat Parkir yang menggunakan alat parkir elektronik yang telah terhubung dengan Pemerintah
Daerah. (Pasal 15 ayat 4)

18. Pada karcis parkir sekurang-kurangnya harus memuat data sebagai berikut:
a. Nomor seri;
b. Nama jenis pungutan;
c. Dasar hukum pungutan/izin penyelenggaraan parkir;
d. Nomor urut karcis parkir;
e. Besarnya retribusi / sewa;
f. Waktu masuk dan keluarnya kendaraan;
g. Nomor polisi kendaraan;
h. Asuransi;
i. Hari, tanggal dan bulan;
j. Kontak layanan dan pengaduan. (Pasal 16 ayat 1)

19. Orang atau badan penyelenggara Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan wajib memperkerjakan petugas
parkir dalam jumlah memadai sesuai dengan luasan area parkir, kapasitas parkir, waktu layanan parkir
serta penggunaan sistem dan teknologi (Pasal 20 ayat 1)

20. Orang atau badan penyelenggara Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan wajib memberikan pembinaan
dan pelatihan kepada petugas parkir mengenai tata cara layanan perparkiran, kesehatan dan keselamatan
kerja, keselamatan dan keamanan lalu lintas, respon dan tindakan tanggap darurat, penggunaan teknologi
informasi untuk perparkiran dan aspek lainnya dalam bidang perparkiran (Pasal 20 ayat 2)

21. Penyelenggara Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan wajib mengasuransikan setiap kendaraan yang
menggunakan jasa atas Tempat Parkir yang diselenggarakannya. (Pasal 22 ayat 1)

22. Asuransi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menanggung kerusakan dan/atau kehilangan kendaraan.
(Pasal 22 ayat 2)

23. Pada setiap Tempat Parkir harus dipasang tanda-tanda parkir berupa:
a. Rambu Parkir ;dan/atau
b. Marka parkir.

24. Pemerintah Daerah dapat memberikan insentif kepada orang atau badan yang menyelenggarakan parkir
di luar ruang milik jalan yang terintegrasi dengan kawasan pemukiman, perkantoran, industri dan/atau
transportasi umum yang berupa taman parkir/gedung parkir. (Pasal 27 ayat 1)

25. Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa perizinan, perpajakan atau lainnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 27 ayat 2)

26. Orang atau badan penyelenggara Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan wajib menggunakan sistem
informasi dan aplikasi untuk layanan dalam penyelenggaraan perparkiran. (Pasal 29 ayat 1)

BAB XIV SANKSI ADMINISTRATIF


Pasal 33
1. Walikota berwenang memberikan sanksi administratif bagi setiap orang atau badan yang melanggar
ketentuan Pasal 8 ayat (3), Pasal 11 ayat (2), Pasal 12 ayat (1), Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15 ayat (1),
Pasal 15 ayat (4), Pasal 19, Pasal 20 ayat (1), Pasal 20 ayat (2), Pasal 22, Pasal 24, Pasal 29 ayat (1)
dan/atau Pasal 29 ayat (2).
2. Setiap orang atau badan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3),
dan/atau Pasal 11 ayat (2) dikenakan sanksi administratif berupa: a. denda administratif paling banyak
Rp. 50.000.000, 00 (lima puluh juta rupiah); b. penutupan lokasi penyelenggaraan parkir
3. Setiap orang atau badan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1),
Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15 ayat (1), Pasal 15 ayat (4), Pasal 20 ayat (1), Pasal 20 ayat (2), Pasal 24,
Pasal 29 ayat (1) dan/atau Pasal 29 ayat (2) dikenakan ssanksi administratif berupa: a. teguran lisan ; b.
peringatan tertulis ; c. penutupan lokasi penyelenggaraan parkir; dan/atau d. denda.

KESIMPULAN

1. Badan hukum dalam melakukan penyelenggaraan parkir wajib mengajukan izin kepada walikota;
2. Parkir yang bisa dikelola badan hukum hanya kategori taman parkir dan gedung parkir;
3. badan hukum wajib membayar Pajak Parkir (seperti uraian pada poin 14 huruf l)
4. Pengenaan pajak parkir diatur dalam Peraturan walikota nomor
LEGAL OPINION
KETENTUAN PARKIR DI KOTA SURABAYA

ISU / PERMASALAHAN :
1. Bagaimana Ketentuan Bagi Pengelola Parkir Yang Berbadan Hukum ?
2. Bagaimana Ketentuan Pajak Atau Retribusi Terhadap Pengelolaan Parkir Tersebut ?

REGULASI :
1. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Perparkiran Di Kota
Surabaya;
2. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

ANALISA :
1. Ketentuan Bagi Pengelola Parkir Yang Berbadan Hukum
Jawaban Seseorang / Badan Hukum dapat melakukan pengelolaan parkir dengan cara :
 Mengajukan permohonan tertulis kepada Walikota melalui Kepala Dinas Untuk
memperoleh izin penyelenggaraan Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan. (Ps.11
ayat 4 Perda 2018);
 Izin penyelenggaraan Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan berlaku selama 3 (tiga)
tahun dan dapat diperpanjang kembali. (Ps.11 ayat 6 Perda 2018);
 Badan hukum hanya dapat mengelola kawasan parkir di aera TEMPAT PARKIR DI
LUAR RUANG MILIK JALAN, yaitu fasilitas parkir untuk umum yang disediakan,
dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, perseorangan Warga Negara
Indonesia atau Badan Hukum Indonesia. (Ps.1 angka 12 Perda 2018);
 Selanjutnya, Penyelenggaraan Tempat Parkir oleh Orang atau Badan hanya dapat
dilaksanakan di luar Ruang Milik Jalan yang berupa Taman Parkir dan/atau Gedung
Parkir;
 Taman parkir, adalah fasilitas berupa bidang tanah atau pelataran di luar badan jalan
yang penggunaannya sebagai tempat parkir kendaraan. (Pasal 1 angka 25 Perda
2018);
 Dalam penyelenggaraan parkir tersebut, maka Penyelenggara Tempat Parkir wajib
menyediakan karcis parkir, tanda bukti dan tanda bayar yang resmi dan sah sebagai
bukti pembayaran penggunaan satuan ruang parkir kepada pengguna jasa parkir.
(Pasal 15 ayat 1 Perda 2018);
 Orang atau badan penyelenggara Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan wajib
memperkerjakan petugas parkir dalam jumlah memadai sesuai dengan luasan area
parkir, kapasitas parkir, waktu layanan parkir serta penggunaan sistem dan teknologi
(Pasal 20 ayat 1 Perda 2018);
 Penyelenggara Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan wajib mengasuransikan setiap
kendaraan yang menggunakan jasa atas Tempat Parkir yang diselenggarakannya.
(Pasal 22 ayat 1 Perda 2018);
 Asuransi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menanggung kerusakan dan/atau
kehilangan kendaraan. (Pasal 22 ayat 2 Perda 2018);

2. Bagaimana Ketentuan Pajak Atau Retribusi Terhadap Pengelolaan Parkir Tersebut ?


Jawaban 1. Terkait dengan ketentuan pajak dan/atau retribusi terhadap pengelolaan parkir, maka
hal tersebut adalah merupakan kewajiban dari penyelenggara parkir. Hal ini dapat dilihat
pada ketentuan PERDA 2018 Pasal 14 ayat 1 huruf L, yang menentukan bahwa :
Penyelenggara Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan oleh orang atau badan wajib :
L. membayar pajak parkir sesuai dengan ketentuan pajak yang berlaku di Daerah;
2. Dengan adanya kewajiban tersebut, maka Penyelenggara Parkir wajib membayar pajak
parkir ke pemerintah daerah yang apabila di kota Surabaya berlaku PERDA 4 Tahun
2011 tentang Pajak Daerah;
3. Menurut PERDA 2011 tersebut, Pajak Parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat
parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun
yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan
bermotor (Pasal 1 angka 18 PERDA 2011);
4. Besarnya tarif sewa parkir menurut PERDA 2011 adalah untuk sepeda Rp.500, Sepeda
Motor Rp.1.000, Mobil Rp.3.000 dst (Pasal 39 ayat 5 PERDA 2011);
5. Sedangkan tarif pajak parkir yang harus diberikan penyelenggara parkir kepada
pemerintah daerah adalah ditentukan sebagai berikut :
 Penyelenggara tempat parkir yang memungut sewa parkir kepada penerima jasa
parkir dengan menggunakan tarif sewa parkir tetap dan parkir khusus dikenakan
pajak parkir sebesar 20% (dua puluh persen) dari pembayaran;
 Penyelenggara tempat parkir yang memungut sewa parkir kepada penerima jasa
parkir dengan menggunakan tarif sewa Parkir progresif dikenakan pajak parkir
sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari pembayaran;
 Penyelenggara tempat parkir yang memungut sewa parkir kepada penerima jasa
parkir dengan menggunakan tarif sewa Parkir Vallet atau parkir yang memberikan
pelayanan sejenis dikenakan pajak parkir sebesar 30% (tiga puluh persen) dari
pembayaran;
 Penyelenggara tempat parkir yang tidak memungut sewa parkir dikenakan pajak
parkir sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah pembayaran yang seharusnya
dibayar kepada penyelenggara tempat Parkir.
6. Dan besaran pokok pajak parkir yang terutang dihitung dengan cara mengalikan pajak
parkir dengan tarif parkir; (Pasal 40 PERDA 2011)

KESIMPULAN :

1. Badan hukum dapat melakukan penyelenggaraan parkir selama memperoleh izin dari pemerintah kota
Surabaya;

2. Izin tersebut hanya berlaku untuk 3 tahun dan dapat diperpanjang;

3. Area parkir yang hanya dapat dikelola oleh badan hukum adalah Tempat Parkir Di Luar Ruang Milik Jalan;

4. Terhadap pengelolaan dan penyelenggaraan parkir tersebut, maka badan hukum wajib melakukan
pembayaran pajak parkir yang menjadi pajak daerah kota Surabaya dengan cara mengalikan tarif pajak
dan tarif parkir sehingga dapat ditentukan besaran pajak parkir yang harus dibayar oleh badan hukum
tersebut;

Anda mungkin juga menyukai