TENTANG
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
18041010088
TAHUN 2020
1. Masalah Kebijakan
Identifikasi Masalah
Demi mengembalikan fungsi jalan untuk kelancaran lalu lintas,
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub)
telah menetapkan aturan baru tentang Penyelenggaraan Perparkiran di Kota
Surabaya. Aturan baru tersebut, tertuang dalam Perda No. 3 Tahun 2018,
yang merupakan revisi Perda No. 1 Tahun 2009. Dalam Perda baru ini,
menyebutkan beberapa hal. Pertama yakni terkait adanya pemberian insentif
bagi penyedia dan pengelola parkir swasta di luar Rumija (Ruang Milik
Jalan). Kedua, bagi setiap kendaraan yang parkir di Tepi Jalan Umum (TJU)
dan Tempat Khusus Parkir (TKP) akan diberikan asuransi layanan parkir.
Disamping pemberian layanan asuransi bagi setiap kendaraan yang
parkir, dalam Perda baru ini juga menyebutkan bahwa Dishub Surabaya juga
terus melakukan pembinaan dan pengawasan secara berkala dan rutin kepada
setiap Juru Parkir (Jukir). Selain itu, aplikasi layanan parkir (Go-Parkir) pun
dirilis untuk memudahkan masyarakat menentukan lokasi titik parkir. Dan
yang terakhir dalam Perda baru tersebut menyebutkan, bahwa Dishub
Surabaya akan memberikan sanksi administratif bagi setiap orang yang
melanggar tata tertib parkir.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat
menyampaikan, Pemkot Surabaya bersama dengan DPRD Kota Surabaya
telah menghasilkan Perda No. 3 tahun 2018 tentang Penyelenggaran
Perparkiran di Kota Surabaya, yang merupakan revisi Perda No. 1 Tahun
2009. Dalam perda baru tersebut, menyebutkan adanya perbaikan melalui
sistem atau manajemen parkir di Kota Surabaya. Karena prinsipnya dalam
perda ini, parkir dipandang menjadi instrument pengendali lalu lintas, bukan
lagi sebagai pencari PAD.
Sasaran
Sasaran dari kebijakan ini adalah masyarakat umum khususnya kota surabaya
yang menggunakan kendaraan agar memarkir kendaraannya sesuai tempat
parkir yang ditentukan.
3. Aktor Kebijakan
Pada Tahap Formulasi
Secara umum aktor aktor atau yang terlibat dalam proses formulasi
kebijakan dibagi
dalam dua katagori besar yakni :
Aktor Inside Government (actor resmi) pada umumnya meliputi:
a. Eksekutif yaitu Kepala Daerah /Walikota Kota Surabaya
b. Anggota-anggota dari badan perwakilan rakyat (Lembaga Legislatif)
yaitu DPRD Tingkat 2 Kota Surabaya
c. Kepala Dinas perhubungan kota Surabaya
Aktor Outside Government (actor tidak resmi) pada umumnya meliputi:
a. koordinator juru parkir
b. juru parkir
c. Masyarakat pengguna kendaaran di Kota Surabaya
Pada Tahap Implementasi
Pada tahap Implementasi pelaku resmi nya adalah Pemerintah Kota
Surabaya beserta Dinas Perhubungan Kota Surabaya sedangkan pelaku
tidak resmi nya adalah koorninator dan juru parkir dan seluruh lapisan
masyarakat Surabaya yang berkendara.
4. Jenis Kebijakan
Kebijakan ini termasuk dalam kebijakan regulatori . hal ini dikarenakan
kebijakan ini merupakan pembatasan atau pelarangan terhadap perilaku individu
atau kelompok masyarakat dimana adanya peraturan yang ditetapkan untuk
dipatuhi dan jika melanggar akan dikenakan sanksi administratif.
Bukti empiris: https://www.dictio.id/t/apa-saja-jenis-jenis-kebijakan-publik/8469
5. Karakteristik Kebijakan
a. Isi Kebijakan
Peraturan Daerah ini secara khusus hanya mengatur mengenai aspek
perparkiran, sehingga materi muatannya adalah dalam konteks jaringan
lalu lintas dan angkutan jalan. Adapun aspek-aspek yang berkaitan
dengan retribusi dan pajak sepenuhnya tunduk pada ketentuan di bidang
pajak dan retribusi daerah dan diatur dalam peraturan daerah tersendiri.
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kota
Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perparkiran
dan Retribusi Parkir dinyatakan tidak berlaku. Pemerintah Kota (Pemkot)
Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah menetapkan aturan
baru tentang Penyelenggaraan Perparkiran di Kota Surabaya. Aturan
baru tersebut, tertuang dalam Perda No. 3 Tahun 2018, yang merupakan
revisi Perda No. 1 Tahun 2009. Dalam Perda baru ini, menyebutkan
beberapa hal. Pertama yakni terkait adanya pemberian insentif bagi
penyedia dan pengelola parkir swasta di luar Rumija (Ruang Milik
Jalan). Kedua, bagi setiap kendaraan yang parkir di Tepi Jalan Umum
(TJU) dan Tempat Khusus Parkir (TKP) akan diberikan asuransi layanan
parkir.
Bukti empiris: https://biz.kompas.com/read/2018/07/06/104213628/pemkot-
surabaya-terapkan-perda-baru-tentang-penyelenggaraan-perpakiran
https://biz.kompas.com/read/2018/07/06/104213628/pemkot-surabaya-terapkan-
perda-baru-tentang-penyelenggaraan-perpakiran
https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2018/08/19/93128/parkir-kian-sulit-dipikir