Perda Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penyelenggaran Perparkiran di
Kota Surabaya merupakan landasan yuridis dalam mengelola Perparkiran di Kota Surabaya. kajian Perda tersebut terkhusus pada Parkir Tepi Jalan Umum (TJU). Landasan dibentuknya peraturan tersebut merupakan kebutuhan pelayanan parkir di Surabaya, mengingat perkembangan Kota Surabaya yang semakin pesat yang dikuti dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Sehingga dalam mengelola Perparkiran Kota Surabaya khususnya Tempat Parkir di dalam Ruang Milik Jalan yaitu parkir TJU yang diselenggarakan oleh Pemda Surabaya yang merupakan objek Retribusi Pelayanan Parkir TJU. Perda Kota Surabaya No. 3 Tahun 2018, jika di representasikan mengenai penyelenggaraan perparkiran oleh Pemda, bahwa Pemerintah Daerah berwewenang menyelenggarakan tempat Parkir di Daerah yaitu Kota Surabaya, dengan dapat bekerja sama dengan orang atau badan (Pasal 4). Ketentuan mengenai larangan penyelenggaraan tempat parkir seperti di tikungan, jembatan, terowongan, tempat penyebrangan Pejalan kaki atau tempat penyebrangan sepeda yang telah ditentukan, dan tempat yang dilarang lainnya (Pasal 7). Selanjutnya ketentuan mengenai Penyelenggara Tempat Parkir di dalam Ruang Milik Jalan wajib menyediakan tempat parkir sesuai dengan standar teknis yang ditentukan (Pasal 9 ayat (1) huruf a), kelengkapan fasilitas seperti rambu, marka dan media informasi mengenai tarif dan waktu (huruf b), memproritaskan kelancaran lalu lintas, menjaga keamanan kendaraan yang diparkir, dan mengganti kerugian kehilangan atau kerusakan kendaraan (huruf e). Hal lain yang sangat penting dalam penyelenggaraan perparkiran adalah tersedianya karcis parkir yang memenuhi standar teknis pengamanan (Pasal 15). Masalah yang sering di jumpai yaitu area parkir di tepi jalan umum (TJU) di lain pihak dapat menggangu kelancaran lalu lintas, munculnya parkir liar, juru parkir gadungan dan premanisme, dan karcis parkir TJU sering tidak diberikan kepada pengguna layanan parkir. oleh karena itu, pembinaan dan pengelolaan layanan parkir merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi di daerah khususnya Surabaya. Hal ini guna terjaminnya penyelenggaraan pembinaan yang berhasil mewujudkan penataan lingkungan perkotaan, kelancaran berlalu lintas, ketertiban administrasi pendapatan daerah, serta mampu mengurangi beban sosial melalui penyerapan tenaga kerja. Dalam mengatasi masalah Parkir TJU, instrumen kebijakan/regulasi yang dapat digunakan pemerintah. Pemerintah Kota Surabaya menggunakan instrumen regulasi sebagai dasar pengelolaan sektor parkir. sebagai alasan mewujudkan penataan perparkiran yang efektif dan efisien sehingga dapat mendukung kelancaran lalu lintas dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang mengunakan layanan parkir. Dengan menerapkan Perda 3/2018. Aturan ini mendirikan Badan Pengelola Parkir (BPP) yang bertugas mengatur dan mengawasi kebijakan parkir, serta memberlakukan sanksi bagi pelanggar.