PARKIR DI
INDONESIA DAN
SINGAPURA
KELOMPOK 4
MANAGER
6
RAISYA ULMI SITI AMALIA ULWAN FARID
HAFIZAH AGUSTINA HABIBI
DAFTAR ISI
TEKNOLOGI PARKIR
PERDA TERKAIT PARKIR DKI JAKARTA DAN SURABAYA
TARIF PARKIR DKI JAKARTA DAN SURABAYA
PERBANDINGAN MANAJEMEN PARKIR
DI INDONESIA DAN LUAR NEGERI
Manajemen Parkir DKI Jakarta
SDM (Sumber Daya Manusia) pada bidang parkir di Jakarta berasal dari
beragam pihak, termasuk pegawai pemerintah, operator parkir swasta, dan
petugas keamanan yang terlibat dalam pengaturan dan pengelolaan parkir
MANAJEMEN PARKIR KOTA SURABAYA
a. Pengaturan Parkir di Kota Surabaya
Zonasi Parkir: Kota Surabaya biasanya memiliki zona-zona parkir yang
ditetapkan untuk berbagai tujuan.
Tarif Parkir: Kota Surabaya menetapkan tarif parkir yang berbeda untuk
berbagai zona dan waktu
Jam Operasional: Jam operasional lahan parkir juga diatur untuk memastikan
penggunaan lahan parkir yang efisien.
Pengawasan dan Penegakan: Kota Surabaya biasanya memiliki petugas parkir
yang bertugas untuk mengawasi lahan parkir, mengumpulkan biaya parkir, dan
memastikan kedisiplinan parkir.
Peraturan Parkir: Kota Surabaya memiliki peraturan parkir yang harus diikuti
oleh para pengendara
Transportasi Umum: Kota Surabaya juga mendorong penggunaan transportasi
umum untuk mengurangi tekanan pada lahan parkir.
Pengembangan Infrastruktur Parkir: Pemerintah Kota Surabaya mungkin juga
mengembangkan lahan parkir baru dan memperbaiki infrastruktur parkir yang
ada
MANAJEMEN PARKIR KOTA SURABAYA
b. Mekanisme Parkir di Surabaya
Standar Teknis; persyaratan satuan ruang khusus parkir, di
Park and Ride terdapat satuan ruang parkir yang terdiri
dari sensor, batas parkir dan garis parkir.
Fasilias yang terdiri dari rambu yang tidak terlihat dan
tidak ketahui oleh pengguna jasa
penggantian kerugian, yang terdiri dari mengganti
kerugian kehilangan, di area tempat khusus parkir Park
and Ride
standar operasional, yang terdiri dari kendaraan keluar
masuk aman, pembangunan Park and Ride telah
memperhitungkan kendaraan keluar masuk aman
MANAJEMEN PARKIR KOTA SURABAYA
a.SDM dalam bidang Parkir di Kota Surabaya
1.Petugas Parkir
2.Inspektur Parki
3.Manajer Parkir
4.Operator Kendaraan Penarik
5.Personel Administrasi
MOBIL PENUMPANG DAN MOBIL BARANG DENGAN JUMLAH BERAT , KENDARAAN TRUCK MINI ATAU KENDARAAN LAIN YANG
SEJENIS, DIKENAKAN RETRIBUSI SEBESAR RP. 7.000,00 (TUJUH RIBU RUPIAH);
KENDARAAN MOBIL SEDAN, PICK UP ATAU KENDARAAN LAIN YANG SEJENIS DIKENAKAN RETRIBUSI SEBESAR RP.3.000,00
KENDARAAN TRUCK DENGAN GANDENGAN, TRAILER ATAU KENDARAAN YANG SEJENIS, DIKENAKAN RETRIBUSI SEBESAR
RP. 15.000,00 (LIMA BELAS RIBU RUPIAH);
KENDARAAN TRUCK, BUS ATAU ALAT BESAR/BERAT YANG SEJENIS, DIKENAKAN RETRIBUSI SEBESAR RP. 10.000,00
KENDARAAN SEPEDA MOTOR, DIKENAKAN RETRIBUSI SEBESAR RP. 1.000,00 (SERIBU RUPIAH)
UNTUK 1 (SATU) KALI PARKIR DI TEMPAT PARKIR INSIDENTIL
Teknologi Parkir Vertikal di Jakarta
Pasal 35
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 24 dikenakan sanksi administratif berupa tindakan:
a. penguncian ban kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor
b. pemindahan kendaraan
c. pengurangan angin roda kendaraan
d.pencabutan pentil ban kendaraan.
Pasal 36
(1) Selain penindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1), dapat
dilakukan penindakan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Terhadap pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35 ayat (1) huruf a dan huruf b, pemilik kendaraan dikenakan denda
paling banyak Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah).
PTerhadap pemilik kendaraan yang tidak segera mengambil kendaraan
pada hari itu ditempat penyimpanan kendaraan yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah dikenakan denda:
Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per hari sampai paling banyak Rp.
2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) untuk kendaraan bermotor
pribadi beroda 4 (empat); dan
Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) per hari sampai paling
banyak Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) untuk
kendaraan bermotor pribadi beroda 2 (dua).
Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan paling lama 6 (enam) hari
kerja Pemerintah Daerah tidak bertanggung jawab atas kehilangan dan
kerusakan kendaraan
TARIF PARKIR DKI JAKARTA
PERBEDAAN TARIF
Penetapan besaran tarif layanan TARIF LAYANAN PARKIR DI RUANG MILIK JALAN
parkir didasarkan pada sejumlah
TARIF LAYANAN PEMAKAIAN LINGKUNGAN PARKIR DAN
faktor, antara lain ada biaya
PELATARAN
penyediaan marka dan rambu parkir;
biaya pengawasan dan pengendalian; TARIF LAYANAN BERLANGGANAN UMUM
biaya operasional dan pemeliharaan;
TARIF LAYANAN BERLANGGANAN KHUSUS PEGAWAI
biaya asuransi; tingkat kemampuan
PEMERINTAH PEMPROV DKI JAKARTA
masyarakat dalam membayar; hingga
biaya periodik yang berkaitan dengan TARIF LAYANAN PEMAKAIAN GEDUNG PARKIR TARIF
laba atau keuntungan. LAYANAN HARIAN
PERBEDAAN TARIF
PARKIR TEPI JALAN UMUM
PARKIR DI GEDUNG
4. Valet Parking:
BEBERAPA HOTEL DAN PUSAT PERBELANJAAN DI
SINGAPURA MENAWARKAN LAYANAN VALET PARKING
DI MANA PENGEMUDI DAPAT MENYERAHKAN
KENDARAAN MEREKA KEPADA PETUGAS PARKIR
PROFESIONAL YANG AKAN PARKIRKAN MOBIL MEREKA.
SOLUSI
1. Memberlakukan aturan aturan yang di buat pemerintah dengan sebaik-baiknya
Dinas Perhubungan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1999 tentang Perparkiran yang
menjadi pedoman dasar pengelolaan perparkiran di Provinsi DKI Jakarta di antaranya
mengatur mengenai pengendalian ruang milik jalan sebagai fasilitas parkir
2. Menertibkan bangunan yang memiliki GSB tidak sesuai dengan ketentuan
Melakukan pelebaran jalan merupakan salah satu solusi mengatasi kemacetan di
samping mengendalikan lahan parkir yang ada di pinggir jalan.
3. Menigkatkan pelayanan trasportasi publik
Dengan adanya transportasi publik tentunya mengurangi orang membawa kendaraan
pribadi yang berakibat pada kurang nya polume kendaraan yang adan di jalan raya.
4. Membuat gedung yang memiliki lahan parkir yang memadai
arsitektur sangat berperan selain mementingkan dari segi keindahan kekuatan fungsi
dan lainnya gedung atau bangunan ini harus mampu mengatasi masalah masalah yang
ada, salah satu nya adalah kurang nya lahan parkir.
KESIMPULAN
Kurangnya ketersediaan lahan parkir ini disebabkan
oleh tidak imbangnya jumlah lahan parkir dengan
jumlah kendaraan bermotor yang tersedia