Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN

PARKIR DI
INDONESIA DAN
SINGAPURA
KELOMPOK 4

FADHIL ALWI I PUTU KRISNABAWA KAMILIYA


HAKIM SIREGAR NADA SYIFA REFITA

MANAGER

6
RAISYA ULMI SITI AMALIA ULWAN FARID
HAFIZAH AGUSTINA HABIBI
DAFTAR ISI

MANAJEMEN PARKIR DKI JAKARTA DAN SURABAYA


KONDISI PARKIR DKI JAKARTA DAN SURABAYA
TEKNIK PEMUNGUTAN PARKIR

TEKNOLOGI PARKIR
PERDA TERKAIT PARKIR DKI JAKARTA DAN SURABAYA
TARIF PARKIR DKI JAKARTA DAN SURABAYA
PERBANDINGAN MANAJEMEN PARKIR
DI INDONESIA DAN LUAR NEGERI
Manajemen Parkir DKI Jakarta

Perencanaan parkir dan pengaturan parkir dapat dikelola oleh


beberapa organisasi dan lembaga yang berbeda:
1. Pemprov DKI Jakarta
2. Dinas Perhubungan
3. BPTJ Jabodetabek
4. Pengelola Fasilitas Parkir
5. Kepolisian (Polda Metro Jaya):
6. Asosiasi Bisnis

SDM (Sumber Daya Manusia) pada bidang parkir di Jakarta berasal dari
beragam pihak, termasuk pegawai pemerintah, operator parkir swasta, dan
petugas keamanan yang terlibat dalam pengaturan dan pengelolaan parkir
MANAJEMEN PARKIR KOTA SURABAYA
a. Pengaturan Parkir di Kota Surabaya
Zonasi Parkir: Kota Surabaya biasanya memiliki zona-zona parkir yang
ditetapkan untuk berbagai tujuan.
Tarif Parkir: Kota Surabaya menetapkan tarif parkir yang berbeda untuk
berbagai zona dan waktu
Jam Operasional: Jam operasional lahan parkir juga diatur untuk memastikan
penggunaan lahan parkir yang efisien.
Pengawasan dan Penegakan: Kota Surabaya biasanya memiliki petugas parkir
yang bertugas untuk mengawasi lahan parkir, mengumpulkan biaya parkir, dan
memastikan kedisiplinan parkir.
Peraturan Parkir: Kota Surabaya memiliki peraturan parkir yang harus diikuti
oleh para pengendara
Transportasi Umum: Kota Surabaya juga mendorong penggunaan transportasi
umum untuk mengurangi tekanan pada lahan parkir.
Pengembangan Infrastruktur Parkir: Pemerintah Kota Surabaya mungkin juga
mengembangkan lahan parkir baru dan memperbaiki infrastruktur parkir yang
ada
MANAJEMEN PARKIR KOTA SURABAYA
b. Mekanisme Parkir di Surabaya
Standar Teknis; persyaratan satuan ruang khusus parkir, di
Park and Ride terdapat satuan ruang parkir yang terdiri
dari sensor, batas parkir dan garis parkir.
Fasilias yang terdiri dari rambu yang tidak terlihat dan
tidak ketahui oleh pengguna jasa
penggantian kerugian, yang terdiri dari mengganti
kerugian kehilangan, di area tempat khusus parkir Park
and Ride
standar operasional, yang terdiri dari kendaraan keluar
masuk aman, pembangunan Park and Ride telah
memperhitungkan kendaraan keluar masuk aman
MANAJEMEN PARKIR KOTA SURABAYA
a.SDM dalam bidang Parkir di Kota Surabaya
1.Petugas Parkir
2.Inspektur Parki
3.Manajer Parkir
4.Operator Kendaraan Penarik
5.Personel Administrasi

SDM dalam bidang parkir sangat penting untuk


memastikan parkir yang aman dan tertib di kota Surabaya,
serta untuk memenuhi kebijakan pemerintah terkait
transportasi dan lalu lintas.
Kondisi Parkir di DKI
Jakarta dan Kota Surabaya
Kebutuhan parkir meningkat, namun penerapan manajemen parkir
saat ini belum membuahkan hasil yang diharapkan. Masihbanyak
parkir liar yang menghasilkan omset tinggi karena traif yang tidak
sesuai, parkir liar juga membuat kapasitas jalan menjadi sempit
sehingga terjadi kemacetan.

Dinas Perhubungan Kota Surabaya terus berupaya membenahi


manajemen parkir yang ada di Kota Surabaya. Salah satunya dengan
penerapan parkir progresif di Surabaya. Dengan adanya parkir
progresif ini dapat mengurangi penggunaan dan jelajah kendaraan
pribadi, memberikan kemudahan akses, keamanan dan kenyamanan
bagi pejalan kaki serta pengendara kendaraan bukan bermotor, dan
dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya
dalam hal retribusi parkir.
Kondisi Parkir di DKI Jakarta
dan Kota Surabaya
Cara Pemungutan, Pembayaran dan Penagihan Pajak Parkir, Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum
dan Retribusi Tempat Khusus Parkir:
a. Wajib Pajak membayar berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau dokumen lain
yang dipersamakan, berupa karcis dan nota perhitungan;
b. Wajib Pajak membayar sendiri berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, dengan
menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang
Bayar (SKPDKB), dan/atau Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT).

Tarif retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum


sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 8 Peraturan
Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
Teknik Pemungutan Parkir DKI Jakarta
RETRIBUSI MERUPAKAN SUATU PELAYANAN ATAU JASA YANG DISEDIAKAN
PEMERINTAH UNTUK KEPERLUAN MASYARAKAT. PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI
DAERAH MERUPAKAN SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN DAERAH YANG PENTING
GUNA MEMBIAYAI PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DAERAH.

CARA PEMUNGUTAN, PEMBAYARAN DAN PENAGIHAN PAJAK PARKIR, RETRIBUSI


PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DAN RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR:

A. WAJIB PAJAK MEMBAYAR BERDASARKAN SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH


(SKPD) ATAU DOKUMEN LAIN YANG DIPERSAMAKAN, BERUPA KARCIS DAN NOTA
PERHITUNGAN;
B. WAJIB PAJAK MEMBAYAR SENDIRI BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN PERPAJAKAN, DENGAN MENGGUNAKAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK
DAERAH (SPTPD), SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH KURANG BAYAR (SKPDKB),
DAN/ATAU SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH KURANG BAYAR TAMBAHAN
(SKPDKBT).
Teknik Pemungutan
Parkir di Kota Surabaya
Tarif retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum sebagaimana diatur dalam
ketentuan Pasal 8 Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2012
tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

MOBIL PENUMPANG DAN MOBIL BARANG DENGAN JUMLAH BERAT , KENDARAAN TRUCK MINI ATAU KENDARAAN LAIN YANG
SEJENIS, DIKENAKAN RETRIBUSI SEBESAR RP. 7.000,00 (TUJUH RIBU RUPIAH);
KENDARAAN MOBIL SEDAN, PICK UP ATAU KENDARAAN LAIN YANG SEJENIS DIKENAKAN RETRIBUSI SEBESAR RP.3.000,00
KENDARAAN TRUCK DENGAN GANDENGAN, TRAILER ATAU KENDARAAN YANG SEJENIS, DIKENAKAN RETRIBUSI SEBESAR
RP. 15.000,00 (LIMA BELAS RIBU RUPIAH);
KENDARAAN TRUCK, BUS ATAU ALAT BESAR/BERAT YANG SEJENIS, DIKENAKAN RETRIBUSI SEBESAR RP. 10.000,00

KENDARAAN SEPEDA MOTOR, DIKENAKAN RETRIBUSI SEBESAR RP. 1.000,00 (SERIBU RUPIAH)
UNTUK 1 (SATU) KALI PARKIR DI TEMPAT PARKIR INSIDENTIL
Teknologi Parkir Vertikal di Jakarta

Soul Parking mengembangkan solusi yang motor dinamakan


Compact Motorcycle Storage (CMS). Didesain untuk menyiasati
sempitnya lahan dan tingginya kebutuhan tepat parkir di lokasi-
lokasi strategis. Infrastruktur parkir yang dikembangkan dilengkapi
dengan aplikasi digital, yang mampu memudahkan dalam
penyusunan, pengawasan, dan pembayaran parkir kendaraan.
Compact Motor Storage atau sistem rak bersusun dengan lift barang
sehingga bisa menyimpan lebih banyak motor di atas lahan sempit
dan menjadi salah satu solusi untuk penataan parkir khusus motor
di wilayah Ibu Kota Jakarta
Teknologi Parkir Kota Surabaya
Surabaya sudah mengeluarkan aplikasi khusus mengetahui lokasi
dan letak parkir bernama Go Parkir. fitur yang bisa digunakan.
1. fitur maps (peta) yang dapat digunakan untuk melihat titik
parkir terdekat dengan lokasi secara realtime.
2. parking slot, fitur itu memungkinkan pengguna untuk melihat
slot parkir yang tersedia saat itu.
3. pemesanan parkir, yaitu slot parkir dapat dilakukan satu jam
sebelum kedatangan dan maksimal pemesanan parkir inap
hingga 14 hari . pembayarannya dapat dilakukan secara tunai
maupun nontunai dengan transfer ke bank. Bisa melaui BCA,
BRI, BNI, Mandiri, dan Bank Jatim
Peraturan Daerah Yang Mengatur
parkir di DKI Jakarta
Peraturan daerah daerah khusus ibu kota jakarta
nomor 5 tahun 1999 tentang perparkiran
Perda No 5 tahun 1999 ini mengatur tentang
perizinan parkikr, pemungutan biaya parkir,
penggolan tempat parkir, sarana dan prasarana
parkir,
Pasal 11
(1) Cara parkir pada tepi jalan diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Parkir tepi jalan dengan lalu lintas kemacetan rendah dan sedang, adalah
berbentuk serong dan atau paralel.
b. Parkir tepi jalan dengan lalu lintas kemacetan tinggi, adalah berbentuk
paralel satu lajur dengan pembatasan waktutertentu.
(2) Pada setiap tempat parkir tepi jalan dibuat rambu dan marka, parkir serta
dapat
dilengkapi dengan mesin parkir.
Pasal 14
(1) Penggalangan tempat parkir tepi jalan terdiri dari 2 (dua) golongan yaitu :
a. Golongan A, yaitu pada jalan dengan tingkat kemacetan lalu lintas tinggi;
b. Golongan B, yaitu pada jalan dengan tingkat kemacetan lalu lintas rendah dan sedang.
Pasal 18
(1) Sarana Parkir pada gedung, parkir, pelataran parkir dan lingkungan parkir terdiri :
a. rambu lalu lintas orang menunjukkan tempat parkir;
b. pintu masuk dan pintu keluar parkir;
c. jalur tunggu;
d.rambu yang menunjukan jalan masuk dan jalan keluar parkir;
e.gardu pada pintu masuk dan pintu keluar parkir;
f. rambu yang menerangkan golongan tempat parkir dan tarif biaya parkir atau tarif retribusi parkir untuk lingkunganparkir;
g. tanda isyarat yang menerangkan petak parkir penuh atau tidak penuh;
h. mesin parkir;
i. tanda masuk parkir;
j. tanda biaya parkir;
k. tanda retribusi parkir untuk lingkungan parkir;
l. lain-lain yang dipandang perlu sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah.

(2) Sarana Parkir tepi jalan terdiri dari :


a. rambu lalu lintas yang menunjukkan tempat parkir dan atau dengan tambahan rambu yang menerangkan batasanwaktu dan batasan lainnya;
b. rambu yang menerangkan golongan tempat parkir dan tarif retribusi parkir;
c. mesin parkir sesuai kebutuhan;
d. tanda retribusi parkir.
Peraturan Daerah Yang Mengatur
parkir di Kota Surabaya
Dalam menyelenggarakan tempat parkir, Pemerintah dapat bekerja sama dengan orang atau badan.
Penyelenggaraan tempat parkir oleh Pemerintah Daerah meliputi:
1. parkir di dalam Ruang Milik Jalan
2. parkir di luar Ruang Milik Jalan
Pada pasal 5 ayat 3 yang dimaksud dengan petugas parkir adalah koordinator juru parkir dan juru parkir

Penyelenggaraan Tempat Parkir dapat dilaksanakan melalui:


a. Parkir TJU non Zona
b. Parkir TJU Zona
c. Parkir TJU Insidentil
d. Parkir TJU Petak Khusus
e. Parkir TJU Progresif.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Tempat Parkir di dalam
Ruang Milik Jalan dan tata cara pembayaran atas pelayanan Tempat Parkir
diatur dalam Peraturan Walikota
Pada pasal 6 ayat 3 Penyelenggaraan Tempat Parkir di dalam Ruang Milik Jalan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan:
a. paling sedikit memiliki 2 (dua) lajur per arah
b. dapat menjamin keselamatan dan kelancaran lalu lintas
c. mudah dijangkau oleh pengguna jasa
d. kelestarian fungsi lingkungan hidup
e. tidak memanfaatkan fasilitas Pejalan Kaki
f. tidak memanfaatkan fasilitas penyandang disabilitas.
Dijelaskan juga pada ayat 4 bahawa Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
dikecualikan bagi jalan yang memiliki lebar lebih dari 5 (lima) meter untuk setiap arah jalan.
Pasal 8
(1) Parkir Insidentil dapat diselenggarakan di dalam Ruang Milik Jalan apabila Tempat Parkir di
Luar Ruang Milik Jalan telah melebihi kapasitas.
(2) Penggunaan Parkir Insidentil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan dengan
pertimbangan tidak mengganggu keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
Perizinan Pasal 11
Penyelenggaraan Tempat Parkir oleh Orang atau Badan hanya dapat dilaksanakan di luar Ruang
Milik Jalan yang berupa taman parkir dan/atau gedung parkir. Penyelenggaraan Tempat Parkir di
luar Ruang Milik Jalan dapat dilaksanakan oleh Orang atau Badan selain Pemerintah Daerah
setelah memperoleh izin dari Walikota. Orang atau Badan sebagaimana dimaksud adalah
perseorangan Warga Negara Indonesia atau Badan Hukum Indonesia berupa:
a. usaha khusus perparkiran
b. penunjang usaha pokok
Untuk memperoleh izin penyelenggaraan Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan,
Pemohon harus mengajukan permohonan tertulis kepada Walikota melalui Kepala
Dinas dengan melampirkan persyaratan yang ditetapkan oleh Walikota. Walikota
dapat melimpahkan kewenangan pemberian izin kepada Kepala Dinas. Izin
penyelenggaraan Tempat Parkir di luar Ruang Milik Jalan berlaku selama 3 (tiga)
tahun dan dapat diperpanjang kembali apabila diajukan oleh pemegang izin yang
sama. Permohonan perpanjangan Izin penyelenggaraan Tempat Parkir di luar Ruang
Milik Jalan diajukan kepada Walikota paling lambat 2 (dua) minggu sebelum masa izin
berakhir.
SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 33
(2) Setiap orang atau badan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3),
dan/atau Pasal 11 ayat (2) dikenakan sanksi administratif berupa:
a. denda administratif paling banyak Rp. 50.000.000, 00 (lima puluh juta rupiah)
b.penutupan lokasi penyelenggaraan parkir.

Pasal 35
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 24 dikenakan sanksi administratif berupa tindakan:
a. penguncian ban kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor
b. pemindahan kendaraan
c. pengurangan angin roda kendaraan
d.pencabutan pentil ban kendaraan.

Pasal 36
(1) Selain penindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1), dapat
dilakukan penindakan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Terhadap pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35 ayat (1) huruf a dan huruf b, pemilik kendaraan dikenakan denda
paling banyak Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah).
PTerhadap pemilik kendaraan yang tidak segera mengambil kendaraan
pada hari itu ditempat penyimpanan kendaraan yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah dikenakan denda:
Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per hari sampai paling banyak Rp.
2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) untuk kendaraan bermotor
pribadi beroda 4 (empat); dan
Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) per hari sampai paling
banyak Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) untuk
kendaraan bermotor pribadi beroda 2 (dua).
Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan paling lama 6 (enam) hari
kerja Pemerintah Daerah tidak bertanggung jawab atas kehilangan dan
kerusakan kendaraan
TARIF PARKIR DKI JAKARTA

PERBEDAAN TARIF
Penetapan besaran tarif layanan TARIF LAYANAN PARKIR DI RUANG MILIK JALAN
parkir didasarkan pada sejumlah
TARIF LAYANAN PEMAKAIAN LINGKUNGAN PARKIR DAN
faktor, antara lain ada biaya
PELATARAN
penyediaan marka dan rambu parkir;
biaya pengawasan dan pengendalian; TARIF LAYANAN BERLANGGANAN UMUM
biaya operasional dan pemeliharaan;
TARIF LAYANAN BERLANGGANAN KHUSUS PEGAWAI
biaya asuransi; tingkat kemampuan
PEMERINTAH PEMPROV DKI JAKARTA
masyarakat dalam membayar; hingga
biaya periodik yang berkaitan dengan TARIF LAYANAN PEMAKAIAN GEDUNG PARKIR TARIF
laba atau keuntungan. LAYANAN HARIAN

TARIF LAYANAN PENITIPAN KENDARAAN DAN PARK AND


RIDE
TARIF PARKIR SURABAYA

PERBEDAAN TARIF
PARKIR TEPI JALAN UMUM

Tarif parkir resmi Kota PARKIR ZONA

Surabaya diatur dalam Perwali


PARKIR TEPI JALAN UMUM INSIDENTIL [WAKTU-WAKTU
No. 29 Tahun 2018 dan Perwali TERTENTU/BUKAN PERMANEN]

No. 30 Tahun 2018. PARKIR DI PELATARAN

PARKIR DI GEDUNG

PARKIR DI TEMPAT WISATA


PERBANDINGAN PARKIR
DI INDONESIA DAN LUAR
NEGERI

Sebagian besar penduduk perkotaan


Singapura dikenal memiliki salah satu
merasakan pentingnya memiliki mobil
sistem manajemen parkir yang efisien dan
pribadi. Faktor terpenting untuk hal ini
canggih di dunia. Sistem manajemen parkir
adalah bagaimana agar nyaman dalam
di Singapura didukung oleh teknologi
bertransportasi di tempat umum, salah
tinggi dan peraturan ketat.
satunya dengan adanya sistem parkir yang
ideal dan efektif,
PERBANDINGAN PARKIR DI NEGARA
SINGAPURA

Berikut adalah beberapa 1. ERP (Electronic Road Pricing):


elemen kunci dari sistem ERP ADALAH SISTEM TOL ELEKTRONIK YANG DIGUNAKAN DI
manajemen parkir di SINGAPURA UNTUK MENGURANGI KEMACETAN LALU LINTAS
DAN MENGATUR PARKIR DI PUSAT KOTA. PENGENDARA
Singapura: MEMBAYAR TOL BERDASARKAN ZONA DAN WAKTU YANG
MEREKA GUNAKAN. TUJUAN UTAMANYA ADALAH UNTUK
MENGENDALIKAN JUMLAH KENDARAAN DI PUSAT KOTA
SELAMA JAM SIBUK.
PERBANDINGAN PARKIR DI NEGARA
SINGAPURA
2. Coupon Parking System:
BAGI MEREKA YANG INGIN PARKIR DI ZONA TERTENTU DI
SINGAPURA, SISTEM KUPON PARKIR DITERAPKAN. PENGEMUDI
HARUS MEMBELI KUPON PARKIR DAN MENEMPELKANNYA
PADA KACA MOBIL MEREKA UNTUK MENUNJUKKAN BAHWA
MEREKA MEMILIKI IZIN UNTUK PARKIR DI ZONA TERSEBUT

3. Electronic Parking System (EPS):


SINGAPURA JUGA TELAH MENGADOPSI SISTEM PARKIR
BERBASIS ELEKTRONIK. PENGEMUDI DAPAT MEMBAYAR
BIAYA PARKIR MEREKA MENGGUNAKAN KARTU
PRABAYAR ATAU APLIKASI SELULER KHUSUS YANG
TERHUBUNG DENGAN LOKASI PARKIR.
PERBANDINGAN PARKIR DI NEGARA
SINGAPURA

4. Valet Parking:
BEBERAPA HOTEL DAN PUSAT PERBELANJAAN DI
SINGAPURA MENAWARKAN LAYANAN VALET PARKING
DI MANA PENGEMUDI DAPAT MENYERAHKAN
KENDARAAN MEREKA KEPADA PETUGAS PARKIR
PROFESIONAL YANG AKAN PARKIRKAN MOBIL MEREKA.
SOLUSI
1. Memberlakukan aturan aturan yang di buat pemerintah dengan sebaik-baiknya
Dinas Perhubungan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1999 tentang Perparkiran yang
menjadi pedoman dasar pengelolaan perparkiran di Provinsi DKI Jakarta di antaranya
mengatur mengenai pengendalian ruang milik jalan sebagai fasilitas parkir
2. Menertibkan bangunan yang memiliki GSB tidak sesuai dengan ketentuan
Melakukan pelebaran jalan merupakan salah satu solusi mengatasi kemacetan di
samping mengendalikan lahan parkir yang ada di pinggir jalan.
3. Menigkatkan pelayanan trasportasi publik
Dengan adanya transportasi publik tentunya mengurangi orang membawa kendaraan
pribadi yang berakibat pada kurang nya polume kendaraan yang adan di jalan raya.
4. Membuat gedung yang memiliki lahan parkir yang memadai
arsitektur sangat berperan selain mementingkan dari segi keindahan kekuatan fungsi
dan lainnya gedung atau bangunan ini harus mampu mengatasi masalah masalah yang
ada, salah satu nya adalah kurang nya lahan parkir.
KESIMPULAN
Kurangnya ketersediaan lahan parkir ini disebabkan
oleh tidak imbangnya jumlah lahan parkir dengan
jumlah kendaraan bermotor yang tersedia

Adapu hal hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi


masalah ini salah satunya adalah :
1.Memberlakukan aturan aturan yang di buat pemerintah
dengan
sebaik-baiknya
2.Menertibkan bangunan yang memiliki GSB tidak sesuai
dengan ketentuan
3.Menigkatkan pelayanan trasportasi publik
4.Membuat gedung yang memiliki lahan parkir yang
memadai
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai