DI JAKARTA
PAPARAN
Ir. U. PRISTONO
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA
PENGENDALIAN & PENATAAN PERPARKIRAN DI JAKARTA
JANGKA PENDEK :
o LAW ENFORCEMENT (Operasi Penertiban Parkir)
o PENATAAN PARKIR KAWASAN
o PENYEDIAAN PARKIR OFF STREET (Gedung/ lahan Parkir di luar ruang milik jalan)
o PENYEDIAAN PARK & RIDE
o PELARANGAN PARKIR ON STREET (parkir di ruang milik jalan)
JANGKA MENENGAH:
o PENERAPAN TARIF TINGGI MELALUI TARIF ZONASI PARKIR
o KERJASAMA PENGELOLAAN PERPARKIRAN DENGAN PIHAK KETIGA
o PERALIHAN PARKIR ON STREET KE OFF STREET (dari ruang milik jalan ke luar ruang milik
jalan)
DINAS PERHUBUNGAN DKI
PULOGADUNG
KALIDERES
HI
4
PULOGEBANG
KP. MELAYU
BLOK M
LEBAK BULUS 7
6 KP. RAMBUTAN
RAGUNAN
KP. RAMBUTAN
RAGUNAN
LOKASI POTENSIAL PARK & RIDE
2 3
5
4
6
7
8
3
PELARANGAN PARKIR ON STREET
• Diterapkan secara bertahap pada Sudah dilakukan :
ruas-ruas jalan di Jakarta dengan • Jl. Gajah Mada – Hayam Wuruk
( mulai 20 Juni 2011)
mempertimbangkan alternatif • Jl. HOS Cokroaminoto
ketersediaan fasilitas gedung/lahan (Menteng)
parkir di luar badan jalan (off street • Jl. Gunung Sahari
parking). • Taman Suropati (Menteng)
Before After
MENAIKKAN TARIF PARKIR
1. Pemberlakuan Pergub 120 Thn 2012 (18 Sept’ 2012) tentang Biaya
parkir pada penyelenggaraan fasilitas parkir untuk umum di luar badan
jalan (off-street).
kendaraan golongan I;
2 Waktu Jam Penggunaan kendaraan golongan II;
sepeda motor; dan
sepeda
3 Kawasan (Zoning) parkir
Pengolongan berdasarkan
Keputusan Dirjen
Kawasan (zona) Pengendalian Perhubungn Darat No.
A Frekuensi Parkir Tinggi 272/HK.105/DRJD/96
Kemacetan Tinggi tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Fasilitas
Parkir
B Bukan Kawasan Pengendalian
Frekuensi Parkir Rendah sd Sedang
Kemacetan Rendah sd Sedang Diatur lebih lanjut melalui
Peraturan Gubernur
PP. 32 TAHUN 2011
Manajemen dan Rekayasa, Analisa Dampak,
Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas
Pasal 72 : Pembatasan Ruang Parkir Pada Kawasan Tertentu
(1) Pembatasan ruang parkir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 Ayat (2)
huruf e dapat dilakukan pada :
a) ruang milik jalan pada jalan Kabupaten atau jalan Kota; atau
b) luar ruang milik jalan.
(2) Pembatasan ruang parkir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
apabila memenuhi kriteria paling sedikit :
a) memiliki perbandingan volume lalu lintas kendaraan bermotor dengan
kapasitas jalan pada salah satu jalur sama dengan atau lebih besar dari 0.7
(nol koma tujuh); dan
b) hanya dapat dilalui kendaraan dengan kecepatan rata-rata pada jam puncak
kurang dari 30 (tiga puluh) km/jam.
(3) Pemberlakuan pembatasan ruang parkir selain memenuhi kriteria
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan kualitas
lingkungan.
PP. 32 TAHUN 2011
Manajemen dan Rekayasa, Analisa Dampak,
Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas
Kapasitas ruas
jalan meningkat
Latar Belakang
KONDISI
Tingginya intensitas on street parking di sepanjang ruas Jl.
Gajah Mada dan Jl. Hayam Wuruk. Pada segmen dan waktu
tertentu, lebih dari 1 (satu) lajur jalan terpakai untuk on street
parking.
PERMASALAHAN
Berkurangnya kapasitas jalan yang ada, yang akhirnya
menyebabkan terjadinya kemacetan di sepanjang ruas jalan
tersebut.
Kapasitas jalan = 1.800 smp/jam/lajur
Foto-foto Kondisi On Street Parking
di Jl. Gajah Mada dan Jl. Hayam Wuruk
DASAR HUKUM
1. UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
2. Pergub Prov. DKI Jakarta Nomor 64 Tahun 2011 tentang Perubahan Pergub
No. 111 Tahun 2010 Tentang Tempat Parkir Umum di Lokasi Milik
Pemerintah Daerah.
Penghapusan Jl. Gajah Mada dan Jl. Hayam Wuruk sebagai Tempat Parkir Tepi Jalan di
Wilayah Kota Adminstrasi Jakarta Pusat dan Jakarta Barat
3. Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta Nomor 877 Tahun 2011 tentang
Penempatan Rambu Larangan pada Jalan Tertentu yang Bukan sebagai
Tempat Parkir Umum
Pemberlakukan Larangan Parkir selama 24 jam pada Jl. Gajah Mada dan Jalan Hayam
Wuruk
Pasal 43
(1) Penyediaan Fasilitas Parkir untuk umum hanya dapat diselenggarakan di luar Ruang Milik
Jalan sesuai dengan izin yang diberikan.
(3) Fasilitas Parkir di dalam Ruang Milik Jalan hanya dapat diselenggrakan di tempat tertentu
pada jalan kabupaten, jalan desa, atau jalan kota yang harus dinyatakan dengan Rambu Lalu
Lintas, dan/atau Marka Jalan.
Pasal 133
(1) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan Ruang Lalu Lintas dan
mengendalikan pergerakan Lalu Lintas, diselenggarakan Manajemen kebutuhan lalu lintas, ...
(2) Manajemen kebutuhan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
dengan cara :
(e) Pembatasan ruang Parkir pada kawasan tertentu dengan batasan ruang parkir
maksimal;
DASAR HUKUM PENATAAN PARKIR ON STREET
DI Jl. HAJAH MADA DAN Jl. HAYAM WURUK
17 + 3 LANGKAH PENANGANAN TRANSPORTASI JABODETABEK (UKP4)
1 • L1: Memberlakukan Electronic Road Pricing (ERP)
• L2: Mengkaji kebijakan perparkiran on-street dan penegakan hukum
Sarana dan Prasarana • L3: Perbaikan sarana-prasarana jalan
Transportasi • L4: Jalan tol dalam kota tambahan
• L5: Menyusun kebijakan pembatasan kendaraan bermotor
No RENCANA AKSI
I. Parkir On Street
Keterangan :
N A : Not Available (data tidak tersedia)
Kapasitas parkir untuk menampung
volume pindahan dari parkir on street
PETA SITUASI LOKASI PARKIR DAN KAPASITAS ON STREET
Gajah Mada Plaza
PARKING DI JL. GAJAH MADA DAN JL. HAYAM WURUK
(WILAYAH JAKARTA PUSAT)
Duta Merlin
PERAMBUAN
P
Penempatan Rambu Larangan Parkir
(jarak ± 100 m) di sepanjang Jl.
Gajah Mada dan Jl. Hayam Wuruk
sebagai payung hukum untuk
melakukan penindakan.
Kondisi Real-Time Parking Information System (terpasang)
di Jl. Gajah Mada dan Jl. Hayam Wuruk
BEFORE AFTER
KONSEP DESAIN FASILITAS PEDESTRIAN
BEFORE AFTER
KONSEP DESAIN FASILITAS PEDESTRIAN
BEFORE AFTER
TERIMA KASIH
1. Fasilitas parkir dikelompokkan atas:
a. Fasilitas parkir di ruang milik jalan;
b. Fasilitas parkir di luar ruang milik jalan.
2. Parkir di ruang milik jalan hanya dapat
diselenggarakan di tempat tertentu di jalan
kabupaten, jalan desa atau jalan kota.
3. Parkir di luar ruang milik jalan hanya dapat
diselenggarakan sesuai izin yang diberikan.
Pasal 43
1) Penyediaan fasilitas Parkir untuk umum hanya dapat diselenggarakan di
luar Ruang Milik Jalan sesuai dengan izin yang diberikan.
2) Penyelenggaraan fasilitas Parkir di luar Ruang Milik Jalan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh perseorangan warga negara
Indonesia atau badan hukum Indonesia berupa:
a. usaha khusus perparkiran; atau
b. penunjang usaha pokok.
3) Fasilitas Parkir di dalam Ruang Milik Jalan hanya dapat diselenggarakan di
tempat tertentu pada jalan kabupaten, jalan desa, atau jalan kota yang
harus dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas, dan/atau Marka Jalan.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengguna Jasa fasilitas Parkir,
perizinan, persyaratan, dan tata cara penyelenggaraan fasilitas dan
Parkir untuk umum diatur dengan peraturan pemerintah.
Pasal 44
Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas Parkir untuk
umum dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan
memperhatikan:
a. rencana umum tata ruang;
b. analisis dampak lalu lintas; dan
c. kemudahan bagi Pengguna Jasa.