Dian Safitri (S012021005) Desi Natalia (S012021008) Nurhaliza (S012021013) Andi Muh.Firjatullah (S01202102 ) Tempat parkir menjadi kebutuhan bagi setiap pemilik kendaraan, oleh karena itu tempat parkir harus mendapat perhatian yang serius, terutama mengenai pengaturannya. Salah satu hal yang penting dalam pengelolaan parkir adalah masalah perlindungan bagi pengguna jasa parkir mengenai keamanan kendaraan yang diparkir di tempat parkir tersebut.
Namun, terdapat perbedaan antara klausul dalam karcis parkir PD Parkir
Makassar dengan putusan Mahkamah Agung. Klausul dalam karcis parkir menyatakan bahwa pengelola parkir tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang/kendaraan, sedangkan putusan Mahkamah Agung menyatakan bahwa pengelola parkir bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang/kendaraan.
Hasil wawancara bersama pihak PD Parkir, Pihak PD Parkir mengatakan
bahwa belum ada kebijakan atau regulasi yang mengatur tentang kehilangan atau kerusakan barang pengguna parkir. Dalam Perda No 17 Tahun 2006 yang selama ini menjadi pedomoan PD Parkir dalam menjalankan tugasnya juga belum ada penjelasan terkait pertanggung jawaban atas kehilangan atau kerusakan barang pengguna parkir.
Sehingga, muncul dapat dikatakan Pengelola Parkir Tidak Bertanggung
Jawab atas Kerusakan dan Kehilangan Barang/Kendaraan Fenomena masalah :
Seorang warga, Bayu, kehilangan sepeda motor saat memarkir
kendaraannya di area parkir Mesjid Al-markaz Al-Islam pada tanggal 19 Juni 2016. Meski memiliki karcis masuk, setelah melaksanakan shalat Taraweh, Bayu mendapati kendaraannya telah hilang dari tempat parkir tersebut.
Bayu melaporkan kehilangan kendaraannya kepada koordinator parkir,
tetapi tidak mendapatkan tanggapan yang memuaskan. Koordinator parkir menyatakan kesulitan untuk mengembalikan kendaraan yang hilang, menunjukkan sikap yang kurang bertanggung jawab terhadap kejadian tersebut.
Koordinator parkir mengakui adanya kelalaian petugas parkir karena hanya
memeriksa karcis tanpa memeriksa STNK kendaraan. Meskipun demikian, ia berjanji untuk mengkoordinasikan kehilangan kendaraan tersebut dengan pengurus mesjid guna mencari solusi atas kejadian tersebut.
Keseluruhan, kejadian ini mencerminkan kurangnya tanggung jawab dari
pihak pengelola parkir dalam menangani klaim kehilangan kendaraan dan fenomena ini menimbulkan ketidakpastian hukum dan keresahan di masyarakat. Pengalihan Penggunaan Penggunaan Ketidakpastian Tanggung Jawab Karcis klausula Karcis klausula hukum bagi Pengelola Parkir Sistem Ketidakpastian pengguna jasa atas Kehilangan Keamanan hukum bagi parkir Kendaraan parkir yang pengguna jasa tidak memadai parkir Ketidakpastian hukum bagi pengguna jasa parkir Ketidaktahuan pengguna jasa parkir mengenai hak dan perlindungan mereka di bawah hukum yang berkaitan dengan layanan parkir 1. Meningkatkan mekanisme penyelesaian pengaduan 2. Memperkuat kerangka hukum 3. Menggiatkan penggunaan teknologi Pemerintah dapat mengembangkan mekanisme penyelesaian pengaduan yang lebih efektif untuk konsumen yang mengalami kehilangan kendaraan di area parkir. Mekanisme ini harus mudah diakses dan transparan, serta harus memberikan keadilan bagi konsumen. Peraturan ini harus mencakup definisi yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan "kehilangan kendaraan", serta kewajiban yang harus dipenuhi oleh pengelola parkir untuk mencegah terjadinya kehilangan kendaraan. Dalam hal ini adalah memperbaruhi regulasi (UU Perda 17/2006 tentang pengeloaan parkir tepi jalan umum dalam daerah Kota Makassar) yang ada. PD Parkir dapat memanfaatkan teknologi ntuk meningkatkan layanan parkir disetiap titik parkir resmi dan mengembangkan standar dan regulasi untuk penggunaan teknologi dalam sistem parkir, sehingga teknologi dapat diterapkan secara konsisten dan aman. Salah satu pemanfaatan teknologinya, yaitu penggunaan sensor parkir dan kamera dapat digunakan untuk memantau ketersediaan parkir dan mencegah pelanggaran parkir. Alternatif Terpilih : Menggiatkan penggunaan teknologi