Anda di halaman 1dari 8

BPERJANJIAN KEMITRAAN

NOMOR ________________

Pada hari ini …….. Tanggal .., Bulan Juli Tahun dua ribu dua puluh (2020), telah disepakati dan
ditandatangani PERJANJIAN KEMITRAAN (untuk selanjutnya disebut “PERJANJIAN”) oleh dan antara:
1. PT Juru Supervisi Indonesia (JSI), suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta
Pendirian Perseroan Nomor 02 tanggal 30 Desember 2017 dihadapan Notaris Kabupaten Kulon
Progo DI Yogyakarta bernama Mutia Rahmaningrum, S.H., M.Kn., saat ini berkedudukan di yang
berkedudukan dan berkantor di jalan Tanjung No. 126 Nitikan, Sorosutan Umbulharjo
Yogyakarta, Indonesia – 55162, dalam hal ini diwakili oleh ABID MUHAMMAD selaku Direktur
Utama. Untuk selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”.
2. Apri Baja, bernomor KTP __________, domisili ______________bertindak dalam kapasitasnya
untuk dan atas nama diri sendiri. Untuk selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama sama disebut “PARA PIHAK”dan secara masing-
masing disebut “PIHAK”.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:


1. Bahwa PIHAK PERTAMA merupakan badan hukum pemilik hak paten serta lisensi atas produk,
sistem, dan teknologi berbasis Informatika Teknologi (IT), salah satunya digunakan dalam
pelayanan jasa perparkiran yang telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM c.q Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual;
2. Bahwa PIHAK KEDUA merupakan perorangan yang memiliki jaringan pemasaran, klien, dan mitra
dengan perorangan maupun badan hukum, akan menggunakan dan/atau memasarkan aplikasi
sistem milik PIHAK PERTAMA untuk usaha/bisnis dibidang jasa perparkiran, baik on sreet
maupun off street;
3. Bahwa secara bersama-sama, PARA PIHAK bermaksud untuk menjadi mitra dalam
mengembangkan potensi-potensi usaha/bisnis dibidang jasa pelayanan parkir dengan
penerapan teknologi berbasis IT.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat dan setuju serta tunduk untuk bermitra
dengan ketentuan yang diatur sebagai berikut :

JSI ___
PASAL 1
Untuk menghindari perbedaan penafsiran tentang istilah-istilah yang timbul dalam PERJANJIAN ini
maka perlu disusun istilah-istilah yang digunakan, antara lain:
1. Paten adalah hak ekslusif inventor atas invensi dibidang teknologi yang diberikan oleh negara
kepada PIHAK PERTAMA selama waktu tertentu untuk digunakan sendiri atau memberikan
persetujuan penggunaan kepada pihak lain.
2. Lisensi perangkat lunak adalah lisensi milik PIHAK PERTAMA mencakup izin, hak, dan
pembatasan yang diberlakukan atas perangkat lunak, baik suatu komponen atau program.
3. Branding dalam PERJANJIAN adalah pemberian label/merek terhadap barang/produk yang
digunakan dalam melakukan kegiatan dibidang jasa perparkiran yang menggunakan system milik
PIHAK PERTAMA.
4. Kepemilikan system adalah hak intelektual system parkir milik PIHAK PERTAMA yang telah milik
hak merek dagang yang telah didaftarkan di Kementerian.
5. Labeling system adalah pencantuman nama PIHAK KEDUA pada system parkir milik PIHAK
PERTAMA.
6. Juru Parkir (“jukir”), yang dimaksud dalam PERJANJIAN adalah pihak atau mitra, baik itu orang
perorangan maupun perusahaan pengelola tempat parkir yang menggunakan aplikasi sistem
parkir milik PIHAK PERTAMA yang terikat dalam hubungan kerjasama dengan PIHAK KEDUA .
7. Konsumen adalah setiap orang yang menggunakan jasa pelayanan parkir di lokasi-lokasi parkir.
8. LAMPIRAN adalah keterangan informasi yang merupakan satu kesatuan dengan PERJANJIAN.

PASAL 2
Maksud dan tujuan PERJANJIAN adalah sebagai perikatan awal bagi PARA PIHAK dalam
mengembangkan dan memperluas jaringan usaha/bisnis masing-masing PIHAK yang saling
membutuhkan serta menjaga keharmonisasian kerja sama yang berkelanjutan.

PASAL 3
1. Aplikasi sistem parkir milik PIHAK PERTAMA merupakan aplikasi untuk pelayanan jasa parkir off
street dan on street yang dikelola oleh PIHAK KEDUA maupun pihak lain yang bekerjasama oleh
PIHAK KEDUA berdasarkan permintaan dari PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA akan menyediakan aplikasi sistem parkir untuk PIHAK KEDUA dengan
ketentuan:

JSI ___
a. PIHAK PERTAMA hanya akan menyediakan aplikasi sistem parkir per lokasi parkir untuk
digunakan oleh PIHAK KEDUA maupun pihak-pihak lain yang ditunjuk PIHAK KEDUA;
b. penyediaan aplikasi sistem parkir per lokasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a
di atas, wajib tertuang dalam perjanjian atau kesepakatan tersendiri terkait ketentuan tata
cara, kebutuhan, dan penunjukan lokasi-lokasi;
c. segala bentuk administrasi yang ada pada lokasi parkir yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA
seperti perizinan, kerjasama kemitraan, peralatan yang dibutuhkan, dan biaya-biaya yang
timbul merupakan tanggung jawab PIHAK KEDUA;
d. PIHAK PERTAMA akan memberikan panduan dan tata cara penggunaan sistem aplikasi
parkir kepada PIHAK KEDUA melalui email, aplikasi whatsapp, atau media komunikasi
lainnya;
e. berdasarkan kesepakatan bersama, PIHAK PERTAMA dapat mendampingi PIHAK KEDUA
dalam memberikan pelatihan terkait tata cara penggunaan sistem aplikasi parkir dengan
segala biaya yang ada ditanggung oleh PIHAK KEDUA dan tertuang dalam kesepakatan
bersama;
3. PIHAK KEDUA akan memasarkan dan/atau menggunakan aplikasi sistem parkir milik PIHAK
PERTAMA dengan ketentuan sebagai berikut:
a. pemasaran atas aplikasi sistem parkir yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA menggunakan
jaringan pemasaran PIHAK KEDUA;
b. PIHAK KEDUA memiliki kewenangan untuk menjadi dan/atau menunjuk pihak lain sebagai
operator pada lokasi-lokasi parkir yang menggunakan aplikasi sistem parkir dari PIHAK
PERTAMA;
c. PIHAK KEDUA diperbolehkan membawa nama PIHAK PERTAMA dalam kegiatan pemasaran
aplikasi sistem milik PIHAK PERTAMA;
d. PIHAK KEDUA diperbolehkan melakukan kerjasama dengan pihak lain menggunakan
aplikasi sistem parkir milik PIHAK PERTAMA sesuai kebutuhan usaha/bisnis yang
dituangkan dalam perjanjian tersendiri sebagaimana angka 1 huruf a Pasal ini;
e. PIHAK KEDUA atau pihak lain yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA diperbolehkan
mencantumkan nama/identitas PIHAK KEDUA atau pihak lain yang ditunjuk oleh PIHAK
KEDUA pada produk/barang yang menggunakan aplikasi sistem parkir milik PIHAK
PERTAMA;

JSI ___
4. Untuk kepentingan pengembangan-pengembangan aplikasi sesuai kebutuhan lokasi parkir yang
telah menggunakan aplikasi sistem parkir, PIHAK PERTAMA diperbolehkan mengelola data-data
yang terdapat pada aplikasi.
5. Segala bentuk Pengembangan-pengembangan aplikasi yang menyebabkan perubahan pada
sistem aplikasi bukan merupakan objek dari PERJANJIAN, sehingga wajib disepakati secara
tertulis terlebih dahulu dakam bentuk perjanjian lain.
6. PIHAK KEDUA berkewajiban memberitahukan PIHAK PERTAMA apabila melakukan kerjasama
dengan pihak lain selama menggunakan sistem aplikasi parkir milik PIHAK PERTAMA dan/atau
mencantumkan nama PIHAK PERTAMA pada branding pihak lain.
7. Biaya-biaya yang timbul karena adanya pelatihan secara langsung di lokasi parkir, atau biaya-
biaya atas pemasaran, ditanggung oleh PIHAK KEDUA dan/atau pihak-pihak lain yang ditunjuk
oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 4
1. PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk pelaksanaan PERJANJIAN mengenai ketentuan tata cara,
kebutuhan, dan penunjukan lokasi-lokasi parkir on street maupun off street akan diatur lebih
lanjut dalam perjanjian tersendiri yang tidak terlepas dari bagian PERJANJIAN.
2. PARA PIHAK sepakat dan menjamin keterbukaan data maupun produk atau barang guna
kelancaran pekerjaan yang diatur dalam perjanjian pelaksana atas PERJANJIAN.

PASAL 5
1. PERJANJIAN berlaku untuk jangka waktu 60 (enam puluh) bulan/ 5 (lima) tahun terhitung sejak
ditanda-tanganinya Perjanjian ini.
2. Perpanjangan PERJANJIAN dapat dilakukan oleh PIHAK yang ingin memperpanjang dengan cara
mengirimkan pemberitahuan perpanjangan PERJANJIAN secara tertulis, selambat-lambatnya 2
(dua) bulan sebelum PERJANJIAN berakhir.
3. Pemberitahuan perpanjangan PERJANJIAN sebagaimana angka 2 dalam Pasal ini, dapat
dikirimkan melalui:
PIHAK PERTAMA :
Alamat Email : .....................................................................................
Alamat Kantor : .....................................................................................
Nomor Telp : .....................................................................................
PIHAK KEDUA :
JSI ___
Alamat Email : .....................................................................................
Alamat : .....................................................................................
Nomor Telp : .....................................................................................
4. Untuk menjaga hak-hak dan kepentingan PARA PIHAK, PERJANJIAN ini tetap berlaku hingga
PARA PIHAK menyelesaikan hak dan kewajibannya meskipun jangka waktu dalam PERJANJIAN
ini telah berakhir.
PASAL 6
1. PERJANJIAN ini mengikat dan berlaku sebagai Undang-Undang bagi yang menandatanganinya,
sehingga tidak dapat dibatalkan atau diakhiri tanpa adanya kesepakatan dari PARA PIHAK.
2. Berakhirnya PERJANJIAN ini dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
(a) Berakhirnya jangka waktu perjanjian;
(b) Salah satu PIHAK kedapatan menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan
berdasarkan PERJANJIAN ini;
(c) Salah satu PIHAK melakukan transaksi dan/atau perbuatan-perbuatan yang melawan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan dapat dikenakan sanksi
pidana;
(d) Terdapat kondisi yang tidak dapat dihindari dan tidak diinginkan oleh PARA PIHAK
sehingga menyebabkan tidak dapat dilaksanakannya kewajiban masing-masing PIHAK
untuk selamanya.
3. PERJANJIAN ini dapat berakhir sebelum habisnya jangka waktu PERJANJIAN atas dasar
kesepakatan PARA PIHAK.
4. Dalam hal tidak ada pemberitahuan pengakhiran PERJANJIAN karena jangka waktunya telah
habis, PERJANJIAN dengan sendirinya masih tetap berlaku dengan jangka waktu 60 (enam
puluh) bulan terhitung sejak berakhirnya jangka waktu PERJANJIAN sebagaimana diatur dalam
Pasal 8 PERJANJIAN.
5. Berakhirnya PERJANJIAN karena alasan-alasan di atas tidak menghilangkan kewajiban PARA
PIHAK yang belum terselesaikan.

PASAL 7
1. Yang dimaksud force majeure adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak dapat
dihindarkan dan/atau diluar kemampuan PARA PIHAK untuk menghindarkan kejadian atau
peristiwa tersebut yang mengakibatkan kewajiban PARA PIHAK tidak dapat lagi melaksanakan
kewajibannya seperti pemberontakan, bencana alam, bencana kesehatan/wabah penyakit yang
JSI ___
tidak bisa dicegah dan dihindari, perang, atau hal lainnya yang dianggap PARA PIHAK sebagai
keadaan force majeure maupun terhadap kondisi-kondisi yang dinyatakan oleh pemerintah
setempat sebagai keadaan force majeure.
2. Dalam hal terjadi kondisi yang dianggap force majeure sebagaimana dimaksud dalam angka 1
Pasal ini, PIHAK yang mengalami keadaan force majeure wajib memberitahukan secara tertulis
dengan disertai bukti-buktinya kepada PIHAK yang lain dalam waktu 14 (empat belas) hari
kalender sejak dimulainya keadaan force majeure.
3. Kelalaian atau keterlambatan pemberitahuan kondisi force majeure yang dialami salah satu
PIHAK dapat mengakibatkan dianggap tidak adanya keadaan force majeure sehingga PIHAK
yang mengalami kondisi force majeure tetap wajib melaksanakan kewajibannya.
4. PIHAK yang mengalami kondisi force majeure dapat mengesampingkan atau dibebaskan dari
segala kewajiban setelah mendapatkan balasan pembebasan kewajiban dari PIHAK yang lain
atau 2 x 24 jam setelah pemberitahuan tersebut diterima PIHAK yang lain.
5. Force majeure tidak menghilangkan kewajiban PARA PIHAK yang belum terselesaikan. Artinya
kewajiban masing-masing PIHAK yang telah jatuh tempo dan/atau seharusnya selesai sebelum
terjadinya kondisi force majeure tetap menjadi tanggung jawab PIHAK yang belum
menyelesaikan kewajibannya tersebut.

PASAL 8
1. PARA PIHAK berkewajiban menjaga kerahasiaan isi PERJANJIAN, data, dokumen, catatan,
maupun informasi yang didapat dari pelaksanaan PERJANJIAN.
2. PARA PIHAK dilarang memberitahukan isi PERJANJIAN, data, dokumen, catatan, dan/atau
informasi kepada pihak manapun yang tidak berkepentingan secara lisan maupun tertulis.
3. PARA PIHAK sadar dan sepakat bahwa memberitahukan isi PERJANJIAN, data, dokumen,
catatan, dan/atau informasi kepada pihak manapun yang tidak berkepentingan merupakan
perbuatan melawan hukum yang dapat dikenakan sanksi hukum sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Pengecualian terhadap ketentuan-ketentuan mengenai kerahasiaan dapat diberlakukan
terhadap informasi, keterangan, maupun dokumen-dokumen yang telah menjadi milik
umum/public domain, yang menurut PERJANJIAN diperbolehkan, perintah putusan-putusan
pengadilan, atau atas permintaan instansi pemerintah yang berwenang seperti kepolisian,
kejaksaan, pengadilan, dll guna kepentingan penegakan hukum dan/atau persidangan.

JSI ___
PASAL 9
Masing-masing PIHAK dengan ini menyatakan dan saling menjamin hal-hal sebagai berikut:
1. Masing-masing PIHAK dalam kapasitasnya untuk terikat dalam PERJANJIAN, bukan dalam
kondisi yang sedang di ampu, sedang menjalani hukuman, atau hal-hal lain yang tidak
diperbolehkan terikat dalam perjanjian.
2. PIHAK KEDUA menyatakan dan menjamin lisensi, hak paten, serta kepemilikan system parkir
dari PIHAK PERTAMA, tetap menjadi milik PIHAK PERTAMA meskipun PIHAK KEDUA
membrandingnya.
3. PERJANJIAN tidak mengakibatkan wanprestasi dan/atau batalnya suatu perjanjian antara
masing-masing PIHAK dengan pihak manapun baik yang telah ada maupun yang akan datang.

PASAL 10
1. Segala bentuk perselisihan yang timbul akibat adanya PERJANJIAN ini wajib dimusyawarahkan
untuk mufakat.
2. Apabila musyawarah tidak tercapai kesepakatan, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan
perselisihan melalui Pengadilan Negeri tempat PERJANJIAN ditandatangani atau berdasarkan
kesepakatan bersama dapat diselesaikan melalui Badan Arbitrase di wilayah Negara Republik
Indonesia.
3. Selama terjadi perselisihan, PARA PIHAK tetap melaksanakan kewajibannya masing-masing
hingga terdapat putusan yang berkekuatan hukum tetap.

PASAL 11
1. Hal-hal yang berkaitan dalam pelaksanaan PERJANJIAN namun belum diatur pada PERJANJIAN
ini wajib dibicarakan oleh PARA PIHAK terlebih dahulu untuk dibuatkan kesepakatan atau
perjanjian.
2. PERJANJIAN tidak menutup dibuatnya perjanjian lain antara PARA PIHAK terkait pelaksanaan
PERJANJIAN yang disesuaikan dengan kebutuhan PARA PIHAK .
3. Segala perubahan terhadap hal-hal yang sudah diatur dalam PERJANJIAN hanya dapat dilakukan
berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan dalam bentuk amandemen, adendum,
atau side letter.
4. Seluruh dokumen, lampiran, dan/atau kesepakatan PARA PIHAK dari pelaksanaan PERJANJIAN
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN, kecuali diatur
lain.
JSI ___
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam keadaan sadar, sehat
jasmani dan rohani, serta tanpa adanya paksaan dari pihak manapun yang dibuat rangkap 2 (dua)
untuk dipegang oleh masing-masing PIHAK, dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang
sama.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA


PT Juru Supervisi Indonesia

Abid Muhamad …………………


Direktur Utama

JSI ___

Anda mungkin juga menyukai