Anda di halaman 1dari 12

PERJANJIAN

KERJASAMA
DISTRIBUTOR


Nomor :
Nomor :

Perjanjian Kerjasama Distribusi dan Jual Beli ini (selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian”) ditandatangani
pada hari ini __________ tanggal __________ Juli 2018, oleh dan antara:

1. PT. DWI SINERGI SUKSES adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum
Negara Republik Indonesia serta berkedudukan dan berdomisili di Jalan Balikpapan Raya No.32B,
Jakarta Pusat, Jakarta, dalam hal ini diwakili oleh Nicolas Tannady dalam jabatannya selaku
Direktur Utama, oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT. DWI SINERGI SUKSES yang
selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”.
2. PT ____________________ adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum
Negara Republik Indonesia serta berkedudukan dan berdomisili di Jalan ____________________
dalam hal ini diwakili oleh ____________________ dalam jabatannya selaku
____________________ oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT
____________________ yang selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK” dan sendiri-sendiri
disebut “PIHAK”;

PARA PIHAK dalam kedudukannya masing-masing terlebih dahulu dengan ini menerangkan hal-hal sebagai
berikut:

A. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah perseroan yang bergerak dalam bidang distribusi dan pemasaran
produk GPS Tracker yang berasal dari perusahaan “Mobilogix, Inc.” di Amerika Serikat yang
selanjutnya dipasarkan di Indonesia dengan merk dagang “BINI”, berdasarkan Supporting Letter
dari Mobilogix, Inc. untuk PT. Dwi Sinergi Sukses sebagaimana pada Lampiran 1;
B. Bahwa produk dengan merek dagang BINI dan/atau produk yang dipasok oleh PIHAK PERTAMA,
beserta turunan-turunannya tersebut merupakan merek dagang resmi dan telah terdaftar dan
sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah diatur hukum Negara Republik Indonesia,
berdasarkan Nomor Pengumuman / Publikasi Pendaftaran Merk DJKI Nomor BRF1812A Tanggal 15
Maret 2018;
C. Bahwa untuk melaksanakan ruang lingkup kegiatan usahanya, PIHAK PERTAMA membutuhkan
jaringan DISTRIBUSI untuk memasarkan produk BINI;
D. Bahwa PIHAK KEDUA adalah perseroan yang bergerak dalam bidang distribusi dan pemasaran yang
memiliki izin-izin yang sah sesuai dengan undang-undang dan peraturan hukum Negara Republik
Indonesia;
E. Bahwa PIHAK PERTAMA telah menunjuk PIHAK KEDUA sebagai DISTRIBUTOR untuk melakukan
distribusi dan pemasaran produk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat untuk
menerima penunjukan dari PIHAK PERTAMA sebagai Distributor untuk melakukan distribusi dan
pemasaran produk BINI.

Sehubungan dengan hal tersebut dan dengan itikad baik, maka PARA PIHAK dalam kedudukan masing-
masing sebagaimana tersebut di atas, sepakat untuk membuat Perjanjian ini dengan syarat dan ketentuan
sebagai berikut:


Halaman 1 dari 12

PASAL 1
DEFINISI

1. “BINI” adalah sebuah kesatuan sistem yang terdiri dari peranti lunak, M2M Sim Card, dan
perangkat keras yang mampu menentukan posisi kendaraan, alat berat ataupun asset barang
(begerak) dengan bantuan teknologi satelit GPS dan teknologi berbasis cloud, dimana alat tersebut
mampu berinteraksi dan menerima perintah melalui sinyal GSM dari pengguna melalui aplikasi
komputer maupun perangkat seluler dengan contoh perangkat BINI sebagaimana tercantum di
dalam Lampiran 1;
2. “Distribusi” adalah jaringan kegiatan distribusi dan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian produk BINI kepada konsumen di Indonesia;
3. “Distributor” adalah PIHAK KEDUA yang melakukan kegiatan Distribusi;
4. "Pengguna” adalah pihak yang menggunakan sistem BINI;
5. “Custom Software Application” (CSA) adalah program komputer yang mampu berjalan baik di
komputer maupun perangkat seluler dengan sistem operasi iOS/Android;
a. “Realtime Tracking” adalah fitur produk BINI dalam melacak posisi unit BINI secara
langsung;
b. “Geofences” adalah fitur produk BINI dalam membuat area yang ditandai dalam peta
sistem, dimana sistem akan mengirimkan pemberitahuan kepada Pengguna apabila unit
berada di luar area yang ditandai;
c. “Disable Engine” adalah fitur produk BINI dalam mematikan mesin kendaraan/asset;
d. “Historical Trips” adalah fitur produk BINI dalam mencatat histori aktifitas dan perjalanan
unit ke dalam server selama jangka waktu tertentu;
e. “Tamper Alert” adalah fitur produk BINI dalam mengirimkan pemberitahuan kepada
pengguna apabila unit dilepas dari kendaraan/asset;
f. “Manage Users” adalah fitur khusus dalam sistem BINI yang digunakan untuk mengatur
Pengguna;
g. “Manage Devices” adalah fitur khusus dalam sistem BINI yang digunakan untuk mengatur
unit BINI, diantaranya untuk mengaktifkan dan meng-assign unit BINI ke perusahaan
tertentu;
h. “Manage Companies” adalah fitur khusus dalam sistem BINI yang digunakan untuk
pengaturan perusahaan, seperti membuat, merubah atau menghapus nama perusahaan;
6. “Device Connectivity Platform” (DCP) adalah merupakan sistem kompleks yang berfungsi dalam
manajemen konektivitas data dan konektivitas server pada sistem BINI;
7. “GSM 2G” adalah teknologi jaringan seluler generasi kedua;
8. “GPS Tracker” adalah teknologi yang memungkinkan Pengguna untuk melacak posisi kendaraan,
alat berat, ataupun asset (bergerak) tertentu secara terkini, dengan memanfaatkan kombinasi
teknologi jaringan seluler dan sinyal satelit untuk menentukan koordinat sebuah objek, yang
selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk digital;
9. “M2M” adalah perangkat mesin yang dapat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain tanpa
bantuan manusia;
10. “M2M Sim Card” adalah kartu pintar seukuran perangko yang berfungsi sebagai jalur komunikasi
data pada sebuah perangkat mesin M2M;
11. “Active” adalah keadaan dimana fitur dari unit produk BINI dapat digunakan;
12. “Deactivated” adalah keadaan dimana fitur dan fungsi dari unit produk BINI tidak dapat digunakan;
13. “No Coverage” adalah keadaan dimana unit produk BINI tidak dapat melakukan menampilkan data
secara akurat atau gagal berkomunikasi dengan server yang diakibatkan ketiadaan atau lemahnya
jaringan seluler ataupun sinyal satelit GPS;
14. “End User” adalah perusahaan yang membeli produk BINI melalui Distributor untuk digunakan
sendiri (sebagai pengguna akhir).


Halaman 2 dari 12

PASAL 2
KESEPAKATAN

PIHAK PERTAMA dengan ini sepakat untuk menunjuk PIHAK KEDUA sebagai Distributor untuk melakukan
distribusi dan pemasaran produk BINI kepada End User sebagaimana PIHAK KEDUA dengan ini sepakat
untuk menerima penunjukan dari PIHAK PERTAMA sebagai Distributor produk BINI.

PASAL 3
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

PARA PIHAK bersepakat dan menyetujui untuk menetapkan jangka waktu Perjanjian adalah 1 (satu) Tahun
sejak penandatanganan Perjanjian ini, terhitung dimulai sejak ____________________ sampai dengan
___________________.

PASAL 4
RUANG LINGKUP

1. Distribusi produk BINI sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini adalah kegiatan penyaluran dan
pemasaran barang secara langsung dari PIHAK KEDUA kepada End User;
2. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini sepakat bahwa kerjasama Distribusi produk BINI
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini bersifat non-eksklusif;
3. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini sepakat, bahwa untuk melakukan Distribusi dan
pemasaran produk BINI maka PIHAK KEDUA wajib untuk melakukan pembelian produk BINI dari
PIHAK PERTAMA dengan jumlah pembelian barang sebagaimana ditentukan dalam Pasal _____;
4. PIHAK KEDUA tidak bisa mengalihkan Perjanjian ini kepada pihak ketiga di luar Perjanjian ini tanpa
adanya persetujuan PIHAK PERTAMA;
5. Segmentasi pasar yang dituju oleh PIHAK KEDUA adalah perusahaan pembiayaan atau
multifinance, perusahaan asuransi, dan/atau perusahaan rental dengan asset berupa sepeda
motor, mobil dan/atau alat berat baik dalam keadaan baru ataupun dalam keadaan bekas;
6. Spesifikasi perangkat BINI dalam Perjanjian ini adalah sebagai berikut:

Nama Barang : BINI

Model : BINI-1000

Fungsi Barang : GPS Tracker

Kartu SIM Card : M2M Sim Card

Frekwensi : GSM 2G


Halaman 3 dari 12

7. Fitur dalam CSA sistem BINI adalah sebagai berikut:


a. Fitur untuk End User diantaranya adalah Realtime Tracking, Geofences, Disable Engine,
Historical Trips, dan Tamper Alert;
b. Fitur untuk Distributor diantaranya fitur yang telah disebutkan dalam Pasal 4 Ayat 7 butir a,
serta fitur Manage Users, Manage Devices, dan Manage Companies.
8. Perangkat BINI yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA hanya dapat digunakan dengan M2M Sim
Card yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA saja.

Pasal 5
JUMLAH DAN HARGA

1. Harga per unit dari produk BINI yang disepakati adalah sebesar Rp900.000,- (sembilan ratus ribu
rupiah) ditambah PPN 10% (sepuluh persen);
2. Harga tersebut diatas sudah termasuk:
a. Perangkat BINI dengan spesifikasi sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4 Ayat 6 serta
kabel, relay dan socket kelistrikan;
b. Penggunaan Custom Software Application (CSA) dengan fitur sebagaimana disebutkan
dalam Pasal 4 Ayat 7 dan layanan DCP selama 1 tahun;
c. Pelatihan Instalasi dan penggunaan CSA untuk area Jakarta;
3. Setelah 1 (satu) tahun, PIHAK KEDUA dapat memperpanjang penggunaan CSA dan layanan DCP
tersebut dengan biaya sebesar Rp50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per bulan per unit;
4. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan diskon dalam melakukan perpanjangan penggunaan CSA dan
layanan DCP dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Diskon sebesar 10 % (sepuluh persen) untuk perpanjangan selama 1 (satu) tahun;
b. Diskon sebesar 5 % (lima persen) untuk perpanjangan selama 6 (enam) bulan;
5. Jumlah pemesanan unit BINI dalam 1 (satu) Tahun adalah sebesar 20.000 (dua puluh ribu) unit;
6. Biaya untuk mengaktifkan dan setting kembali produk BINI yang diakibatkan masalah pada M2M
Sim Card yang hilang, diubah ataupun rusak adalah sebesar Rp200.000,- (dua ratus ribu rupiah) per
unit BINI.


Halaman 4 dari 12

PASAL 6
JADWAL PEMESANAN DAN PENYERAHAN

1. Untuk pembelian atas unit BINI tersebut, PARA PIHAK sepakat pembelian dari PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA adalah 20.000 (dua puluh ribu) unit dalam 1 tahun dengan ketentuan sebagai
berikut:

TAHAPAN BULAN JUMLAH UNIT

Tahap I Saat penandatangan perjanjian ini 3.500 Unit

Tahap II 2 (dua) bulan berikutnya 3.500 Unit

Tahap III 2 (dua) bulan berikutnya 5.000 Unit

Tahap IV 2 (dua) bulan berikutnya 8.000 Unit

TOTAL 20.000 Unit

2. Penandatanganan kontrak menandai pembelian Tahap I yaitu sebanyak 3.500 (tiga ribu lima ratus)
unit;
3. Unit BINI diserahkan maksimum 120 (seratus dua puluh) hari kalender setelah pembayaran setiap
tahapnya;
4. Apabila pada Tahap IV jumlah pemesanan PO (Purchase Order) belum mencapai 20.000 unit, maka
PIHAK KEDUA diwajibkan untuk memenuhi target 20.000 unit tersebut;
5. Apabila dalam jangka waktu Perjanjian ini ada penambahan unit dari PIHAK KEDUA, pemesanan
dapat dilakukan kepada PIHAK PERTAMA dengan melihat kemampuan manufaktur dalam
memasok kebutuhan tersebut.

PASAL 7
TATA CARA PEMBAYARAN

Untuk pembelian atas unit BINI tersebut, PARA PIHAK sepakat untuk melakukan pembayaran dengan
ketentuan sebagai berikut :

1. Pembayaran masing-masing tahap dibayarkan dengan rincian sebagai berikut:


a. Pembayaran Tahap I sebesar Rp3.465.000.000,- (tiga milyar empat ratus enam puluh lima
juta rupiah) dengan perhitungan Rp900.000,- x 3.500 unit = Rp3.150.000.000,- (tiga milyar
seratus lima puluh juta Rupiah) ditambah PPN 10% (sepuluh persen) menjadi total
Rp3.465.000.000,- (tiga milyar empat ratus enam puluh lima juta rupiah) dibayar paling
lambat tanggal __________ setelah penandatanganan Perjanjian ini;
b. Pembayaran Tahap II sebesar Rp3.465.000.000,- (tiga milyar empat ratus enam puluh
lima juta rupiah) dengan perhitungan Rp900.000,- x 3.500 unit = ditambah PPN 10%
(sepuluh persen) menjadi total Rp3.465.000.000,- (tiga milyar empat ratus enam puluh
lima juta rupiah) dibayar paling lambat tanggal __________;
c. Pembayaran Tahap III sebesar Rp4.950.000.000,- (empat milyar Sembilan ratus lima
puluh juta rupiah) dengan perhitungan Rp900.000,- x 5.000 unit = Rp4.500.000.000,-
(empat milyar lima ratus juta rupiah) ditambah PPN 10% (sepuluh persen) menjadi total


Halaman 5 dari 12

Rp4.950.000.000,- (empat milyar Sembilan ratus lima puluh juta rupiah) dibayar paling
lambat tanggal __________;
d. Pembayaran Tahap IV sebesar Rp7.920.000.000,- (empat milyar Sembilan ratus lima
puluh juta rupiah) dengan perhitungan Rp900.000,- x 8.000 unit = Rp7.200.000.000,-
(tujuh milyar dua ratus juta rupiah) ditambah PPN 10% (sepuluh persen) menjadi total
Rp7.920.000.000,- (empat milyar Sembilan ratus lima puluh juta rupiah) dibayar paling
lambat tanggal __________;
2. Pembayaran oleh PIHAK KEDUA akan dilakukan dengan cara melakukan pemindahbukuan atau
transfer ke nomor rekening:
a. Nama Bank : Bank BRI - KCP Tomang
b. Nomor Rekening : 1119.01.000248.30.7
c. Atas Nama : PT. Dwi Sinergi Sukses

atau dengan cara memberikan Bilyet Giro (BG) atau Cek dengan tanggal sesuai jatuh tempo
pembayaran.

PASAL 8
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. Hak PIHAK PERTAMA:


a. PIHAK PERTAMA berhak menerima pembayaran tepat waktu sebagaimana diatur dalam
Tata Cara Pembayaran yang ada di dalam Pasal 7 Perjanjian ini;
b. PIHAK PERTAMA berhak untuk menolak perbaikan dan atau penggantian unit yang
disebabkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 10
Ayat 2 Perjanjian ini;
c. PIHAK PERTAMA berhak untuk menetapkan unit BINI pada status Deactivated yang
disebabkan karena M2M Sim Card diganti dengan M2M Sim Card lain.
2. Kewajiban PIHAK PERTAMA:
a. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan 20.000 (dua puluh ribu) unit BINI kepada PIHAK
KEDUA tepat waktu;
b. Memberikan pelatihan kepada PIHAK KEDUA tentang cara instalasi dan cara peenggunaan
CSA yang akan diselenggarakan di Jakarta, sedangkan pelatihan yang dilakukan diluar
Jakarta maka segala biaya yang timbul didalamnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA;
c. Memberikan bantuan dan solusi apabila terdapat unit yang bermasalah selama unit
tersebut tidak mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh kelalaian dari PIHAK KEDUA;
d. PIHAK PERTAMA wajib menyerahkan akses CSA (Custom Software Application) kepada
PIHAK KEDUA sehingga PIHAK KEDUA dapat melakukan pengaturan secara mandiri dan
menjaga kerahasiaannya sendiri.

PASAL 9
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. Hak PIHAK KEDUA:


a. Mendapatkan unit dalam kondisi baik dengan jumlah sebanyak 20.000 (dua puluh ribu) unit
BINI dalam kondisi baik;
b. Mendapatkan pelatihan yang cukup dari PIHAK PERTAMA tentang cara instalasi dan cara
peenggunaan CSA;


Halaman 6 dari 12

c. Mendapatkan bantuan dan solusi apabila terdapat unit yang bermasalah selama unit
tersebut tidak mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh kelalaian dari PIHAK KEDUA;
d. Mendapatkan perbaikan atau penggantian unit BINI yang baru apabila terdapat kerusakan
yang diakibatkan oleh kesalahan manufaktur selama masih dalam masa garansi;
e. PIHAK KEDUA berhak menerima akses Custom Software Application (CSA) dengan fitur
sebagaimana tercantum pada Pasal 4 Ayat 7, sehingga PIHAK KEDUA bisa mengoperasikan
secara mandiri dan dan menjaga kerahasiaannya sendiri.
2. Kewajiban PIHAK KEDUA:
a. Melakukan pembayaran tepat waktu sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini;
b. Menyediakan tenaga teknis yang akan dilatih oleh PIHAK PERTAMA untuk pemasangan
unit;
c. Melakukan pemasangan / instalasi BINI.

PASAL 10
JANGKA WAKTU GARANSI

1. Jangka waktu jaminan garansi perbaikan dan atau penggantian unit BINI adalah 1 (satu) Tahun
sejak Unit diterima oleh PIHAK KEDUA;
2. Garansi hanya dapat diberikan apabila terdapat kerusakan unit BINI, yang tidak disebabkan oleh:
a. Kesalahan pemasangan oleh PIHAK KEDUA;
b. Unit BINI telah dibongkar atau diperbaiki sendiri oleh PIHAK KEDUA;
c. Terjadi masalah kelistrikan yang berasal dari tempat dimana unit BINI dipasang yang
mengakibatkan adanya gangguan atau kerusakan pada unit BINI tersebut;
d. Hal lainnya yang disebabkan oleh faktor kelalaian (human error) yang berasal dari PIHAK
KEDUA.

PASAL 11
PELATIHAN

1. PIHAK PERTAMA memberikan pelatihan kepada PIHAK KEDUA tentang cara pemasangan dan cara
pemakaian unit produk BINI;
2. Lokasi pelatihan akan diselenggarakan di Jakarta serta menggunakan tempat milik PIHAK KEDUA
atau menggunakan tempat yang biayanya ditanggung oleh PIHAK KEDUA;
3. Pelatihan akan di berikan sepanjang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA;
4. Apabila pelatihan dilakukan di luar Jakarta, maka segala biaya ditanggunng oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 12
DENDA DAN SANKSI

1. Apabila terjadi keterlambatan penyelesaian Pembayaran oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK
KEDUAakan dikenakan denda sebesar 1 ‰ (satu per seribu) per hari kalender yang dimulai dari
tanggal kewajiban pembayaran yang belum dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan
Perjanjian ini;
2. Apabila terjadi keterlambatan Penyerahan barang karena kelalaian PIHAK PERTAMA, makaPIHAK
PERTAMAakan dikenakan denda sebesar 1 ‰ (satu per seribu) per hari kalender yang dimulai dari


Halaman 7 dari 12

tanggal kewajiban Penyerahan barangatas barang yang belum diserahkan olehPIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan Perjanjian ini.

PASAL 13
FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud dengan Force Majeure dalam Perjanjian ini adalah kejadian-kejadian diluar
kekuasaan PARA PIHAK yang mengakibatkan terhentinya atau tertundanya pelaksanaan Perjanjian
ini, seperti dan tidak terbatas pada: bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tsunami serta, huru
hara,perang, wabah penyakit, peraturan dan atau larangan pemerintah yang tidak dapat dituntut.
2. Setiap terjadinya Force Majeure harus diberitahukan secara tertulis oleh pihak yang mengalami
kejadian Force Majeure dimaksud kepada pihak lainnya, paling lambat 7 (tujuh) hari kalender
setelah terjadinya maupun berakhirnya kejadian Force Majeure tersebut.
3. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu pihak sebagai akibat terjadinya Force
Majeure bukan merupakan tanggung jawab pihak yang lainnya.


PASAL 14
DISCLAIMER

1. PARA PIHAK sepakat bahwa dalam hal pemakaian BINI oleh PIHAK KEDUA dan/atau End User,
maka apabila timbul suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Pengguna dan/atau End
User yang menimbulkan kerugian akibat menggunakan BINI adalah tanggung jawab masing-masing
PIHAK dan/atau End User itu sendiri, bukan tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
2. Sehubungan dengan Ayat 1 Pasal ini, PARA PIHAK, maka dengan ini PIHAK PERTAMA melepaskan
dan/atau memindahkan tanggung jawab atas kerugian tersebut sebagai akibat adanya perbuatan
melawan hukum yang dilakukan Pengguna dan/atau End User.
3. Khusus dalam hal penggunaan fitur Disable Engine, PIHAK PERTAMA dibebaskan dari segala
kerugian yang timbul sebagai akibat dari ketidakhati-hatian dari Pengguna dan/atau End User, yang
menimbulkan kerugian dan/atau kecelakaan yang mengakibatkan rusaknya barang milik Pengguna
dan/atau End User dan/atau milik pihak lain dan/atau pihak ketiga, atau yang mengakibatkan cacat
atau meninggal dunia Pengguna dan/atau End User dan/atau milik pihak lain dan/atau pihak ketiga.

PASAL 15
PERPANJANGAN PERJANJIAN

Perjanjian ini dapat diperpanjang apabila PARA PIHAK atau salah satu pihak mengajukan surat permohonan
perpanjangan kerjasama paling lambat 3 bulan sebelum masa Perjanjian ini berakhir, dengan persyaratan
dan kondisi yang akan disepakati bersama.


Halaman 8 dari 12

PASAL 16
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. PARA PIHAK mempunyai hak untuk membatalkan/memutuskan Perjanjian ini apabila pihak lainnya
cidera janji/tidak memenuhi seluruh atau sebagian kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana
diatur di dalam Perjanjian ini, dengan pemberitahuan 1 (satu) bulan sebelumnya dan
mengedepankan penyelesaian secara musyawarah;
2. PIHAK PERTAMA berhak memperoleh pembayaran dari PIHAK KEDUA atas unit yang telah
diserahkan, meskipun adanya pemutusan Perjanjian ini;
3. PARA PIHAK sepakat apabila salah satu pihak akan mengakhiri Perjanjian ini sebelum Perjanjian ini
berakhir, maka PARA PIHAK sepakat bahwa pengakhiran Perjanjian ini akan mengkesampingkan
Pasal 1266 KUHPerdata;


PASAL 17
DOMISILI HUKUM

1. Dalam hal terjadi sengketa atau perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian ini, maka PARA PIHAK
sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah mufakat;
2. Apabila dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas tidak tercapai, PARA
PIHAK sepakat untuk menyelesaikan sengketa atau perselisihan tersebut melalui kepaniteraan
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.


Halaman 9 dari 12

PASAL 19
LAIN-LAIN

1. Pemberitahuan:

Dalam pelaksanaan Perjanjian ini, semua pemberitahuan dan atau surat menyurat ditujukan
kepada:

PT. DWI SINERGI SUKSES

Nama : Rendra F. Perdana


Jabatan : IT Manager
Telepon : +62 21 63864174
Email : rendra@bini.co.id
Alamat : Jalan Balikpapan No. 32B, Jakarta Pusat, Jakarta 10130.

PT _____________________

Nama : ______________
Jabatan : ______________
Telepon : ______________
Email : ______________
Alamat : ______________

Segala perubahan mengenai nama, jabatan, alamat, nomor telepon dan fax yang tertera dalam
Pasal ini, dapat disampaikan oleh satu PIHAK ke PIHAK lainnya secara tertulis.

2. Addendum/Amandemen:

Apabila dikemudian hari ada penambahan, pengurangan, maupun revisi dari Perjanjian ini, atau
ada hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, maka akan diatur kemudian
dalam ammandemen tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini
dan harus disetujui serta ditandatangani oleh PARA PIHAK. Addendum/Amandemen Perjanjian
tersebut mengikat PARA PIHAK dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian;

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), semuanya bermeterai cukup dan masing-
masing merupakan asli serta mempunyai kekuatan hukum yang sama, ditandatangani oleh PARA PIHAK
pada tanggal tersebut diatas.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

NICOLAS TANNADY ___________________


Halaman 10 dari 12

Direktur Utama PT DWI SINERGI SUKSES Direktur Utama PT __________________
LAMPIRAN 1
Supporting Letter dari Mobilogix untuk PT. Dwi Sinergi Sukses


Halaman 11 dari 12

Lampiran 2
Contoh perangkat BINI


Halaman 12 dari 12

Anda mungkin juga menyukai