Anda di halaman 1dari 11

PERJANJIAN KERJA SAMA OPERASI (KSO)

ANTARA
PT. A
DAN
PT. B
TENTANG
PENGELOLAAN PERPARKIRAN
Nomor : ……………………………..

Pada hari ini ………, tanggal …….bulan ……..tahun ……… (dd-mm-yyyy) telah dibuat dan
disepakati Perjanjian Kerjasama antara PARA PIHAK sebagai berikut :

Tuan X Direktur Utama PT. A, bertempat kedudukan beralamat


di Jl. Raya Pamulang, Tangerang Selatan – Banten,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perseroan
terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia,
dengan Akta Pendirian nomor 07 tanggal 29/10/2023
Notaris Sejahtera, SH dan telah mendapat pengesahan
Kemenkumham No. AHU 0045678.AH.29.10.2023
TAHUN 2023 tanggal 29/10/2023, Selanjutnya disebut
“PIHAK PERTAMA “.

Tuan Y Direktur dari PT. B berdasarkan Akta Pendirian nomor


20 tanggal 16/10/2023 Notaris Sukses, SH, bertempat
kedudukan beralamat di Jl. Raya Kemoceng, Jakarta
Barat – Jakarta, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama perseroan terbatas untuk selanjutnya disebut
juga sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri selanjutnya disebut “PIHAK” dan
secara bersama-sama selanjutnya disebut “PARA PIHAK” terlebih dahulu menjelaskan:

1. PIHAK PERTAMA, adalah perusahaan nasional yang didirikan berdasarkan hukum


Indonesia, bergerak dalam bidang Jasa Konsultasi dan Pengelolaan Parkir yang
memiliki perijinan dan memiliki pengalaman dalam bidang operasional parkir
termasuk pengadaan peralatan parkir (parking equipment), pengadaan sumber
daya manusia (SDM) parkir dan memiliki serta mengembangkan software parking
system sendiri dengan dukungan tenaga profesional dan jaringan kerja yang luas.

2. PIHAK KEDUA, adalah perusahaan nasional yang didirikan berdasarkan hukum


Indonesia, bergerak dalam bidang Security Services, Cleaning Services, Driver
Services, Parking Services, Supporting People Service, Training Services, Advocate
& legal Consultant.

Pihak I
Pihak II
3. PARA PIHAK, berkeinginan melakukan kerjasama operasi (KSO) dalam
pengelolaan perparkiran.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri secara
hukum dalam Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO), yaitu secara bersama-sama melakukan
jasa pengelolaan perparkiran (selanjutnya disebut “Perjanjian”), dengan ketentuan dan
persyaratan sebagai mana tercantum dalam pasal – pasal berikut :

Pasal 1
POKOK-POKOK KERJASAMA

1. PARA PIHAK sepakat melakukan kerjasama operasi (KSO) jasa pengelolaan


perparkiran (KSO), antara PARA PIHAK :
1. PT. A
2. PT. B

2. Kerjasama KSO dilakukan untuk, yaitu :


1. Tahap pertama KSO untuk pengelolaan operasional parkir dilokasi MAL Bahagia
Tangerang Selatan
2. Tahap kedua dilaksanakan setelah proses evaluasi dengan mempertimbangkan
saran dan masukan dari Pihak PT. Projek
3. Nama KSO yang disepakati adalah “AB Joint Operation atau A-B JO”

PARA PIHAK sepakat kerjasama ini berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan
PARA PIHAK dengan berpedoman kepada prinsip transparansi, akuntable dan profesional.

Pasal 2
LINGKUP KERJASAMA OPERASI

2.1. TAHAP 1, PARA PIHAK setuju dan sepakat satu sama lain bahwa A-B JO ini dibuat
khusus dan terbatas untuk pelaksanaan Pengelolaan Parkir Area Mal Bahagia,
Tangerang Selatan, Banten, sesuai jangka waktu yang disepakati antara PIHAK
PERTAMA dengan PEMBERI TUGAS (PT PROJEK). Dan dapat di perpanjang sesuai
kesepakatan antara pihak PT PRojek dan A-B JO.

2.2. Proses pelaksanaan A-B JO yang akan dilakukan oleh PARA PIHAK akan mengacu
dan sesuai dengan dokumen perjanjian serta lampirannya untuk Proyek yang akan
dibuat oleh dan antara A-B JO dan PEMBERI TUGAS (PT Projek)

Pihak I
Pihak II
Pasal 3
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Tugas dan tanggung jawab PARA PIHAK adalah sebagai berikut :

1. PARA PIHAK sepakat dan berkomitmen penuh dalam Kerja Sama Operasi (KSO) ini
dengan sungguh-sungguh dan itikad baik untuk terlaksananya pengelolaan
perparkiran, baik di Mal Bahagia Tangerang Selatan maupun lokasi lainnya.

2. PARA PIHAK bertanggung jawab atas operasional dan pendapatan parkir serta
pembayaran kewajiban (sewa) kepada PT Projek sesusai dengan Perjanjian
Kerjasama Pengelolaan Parkir antara PT Projek dengan PT. A, selama kerjasama
PIHAK PERTAMA memberikan mentoring kepada PIHAK KEDUA mengenai teknis
pelaksanaan pengelolaan perparkiran termasuk pengetahuan mengenai hardware
dan software serta penyusunan anggaran, quality control / audit dan menjalin
hubungan dengan pihak eksternal.

3. PARA PIHAK secara bersama – sama bertanggung jawab terhadap pengadaan


hardware dan software, proses perijinan, recruitment SDM dan pembiayaan
overhead serta pengumpulan pendapatan parkir dan pembayaran pajak parkir.

4. PIHAK KEDUA akan melakukan penggantian investasi seluruh biaya pengadaan


peralatan parkir, parking support sesuai proposal kerjasama antara PT Projek
dengan PT. A.
5. PARA PIHAK menyetujui untuk dilakukan review bersama berupa evaluasi kinerja
operasional dan keuangan secara periodik setiap tahun melalui mekanisme Rapat
Koordinasi KSO.

Pasal 4
KETERBUKAAN DATA DAN INFORMASI
1. Pihak Pertama akan memberikan akses dan keterbukaan informasi sepenuhnya
kepada Pihak Kedua untuk setiap data yang dihasilkan, disimpan, dikelola Pihak
Pertama baik mengenai hardware, software dan Sumber Daya Manusia (SDM) dan
lalu-lintas keuangan.
2. Pihak Pertama akan menyiapkan data dan informasi sebagaimana ayat (1) dalam
bentuk laporan Harian, yang meliputi
a) Income gabungan harian;
b) Print system income gabungan harian;
c) Rekap laporan income gabungan harian;
d) Rekonsiliasi setoran;
e) Laporan shift tugas;
f) Rekap laporan tiket hilang;

Pihak I
Pihak II
g) Rekap penjualan tiket manual;
h) Laporan tiket masalah;
i) Berita Acara (mengenai Tiket Bermasalah, Kerusakan Aset dan berita acara
terkait operasional pada umumnya).
j) Laporan statistik lama parkir
k) Laporan over night kendaraan

3. Pihak Pertama akan menyiapkan data dan informasi sebagaimana ayat (1) dalam
bentuk laporan Bulanan, yang meliputi ;
a) Rekap Penjualan Stiker Langganan;
b) Laporan temuan audit internal GB;
c) Rekap laporan pembatalan tiket;
d) Laporan asset;
e) Kerusakan & Perbaikan dan;
f) Pengerjaan project;
g) Dan laporan penting dan terkait lainnya.

4. Pihak Kedua akan dibukakan akses oleh Pihak Pertama sebagai super admin (user)
ke dalam sistem (software) yang digunakan dalam project Mal Bahagua dan atau
project-project lainnya. Sistem dan software sebagaimana dimaksud diinstal di
kantor Pihak Kedua pada perangkat komputer yang lokasinya ditentukan oleh Pihak
Kedua.

Pasal 5
TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK

1. PARA PIHAK bertanggung jawab secara penuh untuk kepeduliannya terhadap


keberhasilan pelaksanaan Proyek sesuai dengan Perjanjian ini.
2. Dalam pelaksanaan Proyek atau dalam A-B JO, apabila ada salah satu PIHAK yang
tidak dapat memenuhi kewajiban dan tugas yang telah ditentukan dan ditetapkan
untuknya, maka PIHAK lainnya wajib mengambilalih kewajiban dan tugas tersebut
3. Pengambilalihan kewajiban dan tugas oleh salah satu PIHAK sebagaimana
dimaksud pada Pasal 9.2. Perjanjian ini, tidak membebaskan PIHAK yang
diambilalih kewajiban dan tugasnya itu untuk mengganti segala kerugian,
kerusakan dan kehilangan yang timbul atau yang diderita oleh Pihak lainnya
(termasuk biaya-biaya, ongkos-ongkos dan beban-beban)
4. Tanggung-jawab Para Pihak secara bersama-sama adalah untuk mencarikan solusi
modal kerja yang diperlukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.2. Perjanjian ini.

Pihak I
Pihak II
Pasal 6
KOMPOSISI PENYERTAAN PARA PIHAK &
BAGI HASIL (KEUNTUNGAN / KERUGIAN)

1. Tahap ke – 1, khusus pada pada pengelolaan perparkiran di Mal Bahagia Tangerang


Selatan, maka Bagi Hasil sebagai berikut :

PT. A 50%

PT. B 50%

2. PARA PIHAK sepakat dalam kerjasama KSO Tahap-1 ini melakukan penyertaan
(investasi) dengan komposisi sebagai berikut :

PT. A 0%

PT. B 100%

3. Tahap ke – 2 dan seterusnya, dimana PIHAK KEDUA yang melakukan kerjasama


dengan pihak Pemberi Pekerjaan maka Bagi Hasil sesuai kesepakatan Para Pihak:

PT. A 30%
PT.B 70%

4. Untuk lokasi kerjasama berikutnya besaran investasi dan modal kerja akan
ditetapkan kemudian.

Pasal 7
STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi KSO terdapat 2 (dua) tingkatan, yaitu sebagai berikut :

1. Komite Direksi :

PT. A Tuan X

PT. B Tuan Y

Pihak I
Pihak II
2. Komite Manajemen :

PT. A Tuan C

PT. B Tuan D

Pasal 8
REKENING BANK

1. PARA PIHAK sepakat akan membuka rekening bank joint account pada bank yang
ditunjuk untuk keperluan menampung investasi dan transaksi operasional KSO.
2. Khusus untuk lokasi Mal Bahagia, Tangerang Selatan dikarenakan adanya kerjasama
dengan agregator Bank untuk transasksi non tunai (cashless parking system) maka
rekening operasional menggunakan rekening bank PIHAK PERTAMA – untuk selama-
lamanya 3 (tiga) bulan.
3. Setelah 3 (tiga) bulan rekening bersama akan digunakan dan dikoneksikan dengan
agregator .
4. Pihak Kedua berhak mendapatkan seluruh rekening koran Bank Pihak Pertama yang
digunakan bekerjasama dengan agregator Bank untuk transaksi non tunai (cashless).

Pasal 9
PERNYATAAN DAN JAMINAN

1. Bahwa selama perjanjian KSO ini berlangsung, PARA PIHAK sepakat tidak akan
mengundurkan diri dari kerjasama kecuali terjadi wan prestasi salah satu pihak.
2. Apabila salah satu pihak mundur maka akan mengganti kerugian investasi, dan
apabila salah satu pihak diminta diminta mundur (tanpa wan prestasi) maka PARA
PIHAK sepakat memberikan kompensasi keuntungan yang seharusnya diterima
(potential loss).

Pasal 10
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Khusus untuk kerjasama Tahap-1 untuk lokasi Mal Bahagia, Tangerang Selatan, jangka
waktu kerjasama operasional (KSO) selama 12 (dua belas) bulan.
2. Untuk kerjasama Tahap-2, jangka waktu kerjasama operasional (KSO) ditetapkan
setelah ada ketentuan dan kesepatan sesuai pasal 1.2.2.

Pasal 11
JANGKA WAKTU KERJASAMA OPERASI
1. Jangka waktu Kerjasama Operasi berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian
ini oleh PARA PIHAK dan akan berakhir apabila :

Pihak I
Pihak II
a. Pelaksanaan pekerjaan Proyek telah selesai sesuai dengan hubungan
kerjasama antara PIHAK PERTAMA dengan PEMBERI TUGAS, serta seluruh hak
dan kewajiban antara A-B JO dan PEMBERI TUGAS maupun pihak-pihak diluar
Perjanjian ini yang masih berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan Proyek
telah terpenuhi semuanya.
b. Telah diselesaikannya hak dan kewajiban masing-masing PIHAK dalam
Kerjasama Operasi.
c. Atas persetujuan PARA PIHAK untuk mengakhiri Perjanjian ini.
d. Salah satu pihak melakukan wanprestasi.

2. PARA PIHAK setuju dan sepakat apabila jangka waktu Kerjasama Operasi telah
berakhir sesuai dengan kondisi yang diatur dalam Pasal 4.1. Perjanjian ini, maka
pembukuan A-B JO akan diaudit oleh auditor independen atau perusahaan lain
yang akan ditunjuk oleh Komite Manajemen yang ahli dalam bidangnya dan
menghasilkan neraca serta pernyataan laba/rugi A-B JO. Audit dalam Pasal ini
dilakukan sebagai pelengkap berakhirnya A-B JO.

Pasal 12
PENGALIHAN PERJANJIAN

1. PARA PIHAK tidak dapat menyerahkan dan atau mengalihkan sebagian atau
keseluruhan Perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) ini kepada pihak ketiga tanpa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari salah satu pihak.
2. Jika salah satu Pihak dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga RI, maka PARA PIHAK
sepakat akan mengambil alih tugas dan tanggungjawab pihak yang pailit.

Pasal 13
KEPAILITAN

PARA PIHAK setuju dan sepakat satu sama lain bahwa dalam hal terdapat anggota A-B JO
bermasalah antara lain berada dalam keadaan jatuh pailit (bankruptcy) atau berada dalam
keadaan tidak mampu untuk membayar (insolvency) yang dinyatakan oleh pihak yang
berwenang atau mengadakan perubahan atas status badan hukum sebagai akibat
reorganisasi dengan pihak lain, maka anggota A-B JO yang bermasalah tersebut dikenai
ketentuan sebagai berikut:

a. Anggota A-B JO yang bermasalah tersebut secara hukum masih secara bersama-
sama dengan anggota A-B JO yang lain terikat kontrak dengan PEMBERI TUGAS
sampai masa kontrak berakhir dengan segala kewajiban yang melekat kepadanya.

Pihak I
Pihak II
Kewajiban kontraktual anggota A-B JOyang bermasalah tersebut akan diambil alih
oleh anggota A-B JOyang lain.

b. Modal kerja dan sumber daya yang dipersyaratkan dalam Perjanjian ini yang telah
diserahkan kepada A-B JO yang berasal dari anggota A-B JO yang bermasalah
tersebut untuk sementara tidak dapat ditarik, tetapi dikuasai oleh A-B JOuntuk
dipergunakan oleh A-B JOsampai proyek tidak membutuhkan dan segala bentuk
rental sewa peralatan dan perlengkapan yang disewa dari anggota A-B JOyang
bermasalah tersebut akan diperhitungkan sesuai dengan jam pemakaian alat.

c. Dalam hal A-B JOmendapat keuntungan ataupun kerugian di akhir Proyek, maka
anggota A-B JOyang bermasalah tersebut berhak mendapat bagian keuntungan
atau menanggung kerugian sesuai dengan dengan komposisi penyertaan PARA
PIHAK sesuai Pasal 5.3 Perjanjian ini.

Pasal 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. PARA PIHAK terikat untuk melaksanakan semua ketentuan yang ada dalam
Perjanjian ini dengan itikad baik.
2. Segala perselisihan yang timbul diantara kedua belah pihak akibat pelaksanaan
atau penafsiran dari Perjanjian ini akan diselesaikan oleh PARA PIHAK dengan cara
musyawarah dan mufakat.
3. Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang berhubungan
dengan Perjanjian ini akan sepanjang memungkinkan diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat antara PARA PIHAK paling lama 30 (tiga puluh) Hari.
4. Bila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tersebut tidak berhasil tercapai,
maka setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang
berhubungan dengan Perjanjian ini akan diselesaikan secara tuntas berdasarkan
arbitrase yang diselenggarakan menurut ketentuan Badan Arbitrasae Nasional
Indonesia (“BANI”) dengan 3 (tiga) arbitrator yang ditunjuk sesuai dengan
peraturan BANI.
5. PARA PIHAK dengan ini secara tegas menyatakan setuju dan sepakat bahwa para
arbitrator hanya akan mengambil keputusan berdasarkan kaidah-kaidah hukum
yang berlaku serta fakta-fakta yang ada.
6. Keputusan para arbitrator diambil sedapat mungkin secara musyawarah dan
mufakat; apabila musyawarah dan mufakat tersebut tak berhasil dicapai, maka para
arbitrator mengambil keputusan berdasarkan suara terbanyak. Keputusan para
arbitrator adalah final, mengikat dan tidak dapat banding, serta dapat digunakan
sebagai dasar untuk keputusan pengadilan. Keputusan tersebut akan meliputi juga
keputusan tentang bagaimana dan untuk berapa banyak PARA PIHAK akan
membayar imbalan dan biaya arbitrase.

Pihak I
Pihak II
7. PARA PIHAK dengan tegas menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengenyampingkan hak naik banding atas keputusan para arbitrator. Oleh karena
itu tidak akan ada banding pada pengadilan apapun atau pada badan-badan lainnya
(baik pemerintah atau swasta) atas keputusan para arbitrator dan Para Pihak tidak
akan memperselisihkan atau mempersoalkan keabsahan keputusan tersebut di
hadapan pihak yang berwenang manapun dalam wilayah hukum di mana
pelaksanaan keputusan dilakukan oleh Pihak yang dimenangkan oleh arbitrase.
8. Tidak salah satu PIHAK pun yang berhak untuk memulai atau melanjutkan tindakan
hukum di muka pengadilan atas masalah yang sedang diperselisihkan sampai
masalah tersebut diputuskan oleh para arbitrator, kecuali bila tindakan hukum
tersebut bertujuan melaksanakan keputusan para arbitrator.
9. Sambil menanti pengumuman keputusan para arbitrator PARA PIHAK akan terus
melaksanakan masing-masing kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini kecuali bila
Perjanjian ini telah diakhiri, sesuatu dan lain tanpa mengurangi kekuatan
berlakunya penyelesaian dan penyesuaian perhitungan akhir berdasarkan
keputusan para arbitrator.
10. PARA PIHAK dengan ini menyatakan dengan tegas kewenangan para arbitrator yang
telah diberikan secara sah sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini tetap berlaku
sampai suatu keputusan akhir arbitrase dikeluarkan dan diumumkan oleh para
arbitrator.

Pasal 15
DOMISILI

PARA PIHAK sepakat menentukan tempat kedudukan hukum (domisili) yang umum dan
tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat. (Badan Arbitrase Nasional
Indonesia -BANI)
Pasal 16
PERPAJAKAN

Untuk akibat perjanjian KSO yang menimbulkan pajak atas PARA PIHAK, maka ketententuan
pajaknya sebagai berikut :

1. Pajak Parkir Daerah (PPD) adalah menjadi tanggungan PARA PIHAK terkait
pendapatan parkir dilokasi parkir.

2. Pajak Badan yang menjadi kewajiban Perseroan Terbatas (PT) masing-masing


menjadi tanggung jawab masing-masing Pihak.

Pasal 17
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJAURE)

1. Yang dimaksud dengan keadaan Force Majeure dalam Perjanjian ini adalah kejadian
yang timbul di luar dugaan / kemampuan/ kekuasaan manusia seperti : gempa
bumi, banjir besar, cuaca, tanah longsor, ombak besar di laut, hujan terus menerus,

Pihak I
Pihak II
kebakaran besar, epidemic, peraturan pemerintah, larangan dari Pemerintah,
perang dan huru hara. Kerugian akibat Force Majeure ditanggung oleh masing-
masing pihak secara sendiri-sendiri.
2. Sedangkan kerugian yang timbul akibat perbuatan manusia seperti huru hara,
demonstrasi, perubahan peraturan Pemerintah. PARA PIHAK dapat
bermusyawarah, guna mencari penyelesaian yang terbaik bagi PARA PIHAK.
3. Pemberitahuan tentang adanya keadaan Force Majeure sebagaimana dimaksud
dalam Pasal ini harus diikuti dan dibuktikan dengan keterangan tertulis dalam
waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah kejadian, dengan didukung bukti-
bukti.
4. Kelalaian dalam memberikan keterangan tertulis sebagaimana tersebut dalam ayat
(3) di atas mengakibatkan tidak diakuinya keadaan Force Majeure oleh pihak yang
tidak terkena Force Majeure, sehingga pihak yang lalai dalam Perjanjian ini tetap
bertanggung jawab atas pemenuhan kewajibannya
5. Apabila keadaan Force Majeure tersebut terus berlangsung, maka atas hal ini PARA
PIHAK akan bermusyawarah / mufakat untuk mencari penyelesaian yang terbaik
bagi PARA PIHAK.

Pasal 18
KORESPONDENSI

1. Segala pemberitahuan berkaitan dengan Pelaksanaan Perjanjian ini harus dilakukan


melalui Faxsimili, e-mail dengan disertakan dokumen aslinya melalui surat pos tercatat
yang ditujukan pada

PIHAK PERTAMA : PT. A


Nama : Tuan C
Jabatan : Direktur Operasional
Alamat : Jl. Raya Pamulang, Tangerang Selatan – Banten
No telp : 021-1234567, 0816 6789 2345

PIHAK KEDUA : PT. B


Nama : Tuan D
Jabatan : Business Manager
Alamat : Jl. Raya Kemoceng, Jakarta Barat – Jakarta No telp
: 021-5823456, 0877 4567 7654
ALAMAT A-B KSO :
Nama : Tuan X
Jabatan : Direktur Utama
Alamat : Jl. Raya Pamulang, Tangerang Selatan – Banten
No telp : : 021-1234567, 39899309
Email : A-BJo@parking.co.id

Pihak I
Pihak II
2. Jika ada perubahan alamat dari salah satu Pihak, maka Pihak yang bersangkutan wajib
segera memberitahukan alamat barunya kepada Pihak yang lain secara tertulis dalam
waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum perubahannya.
3. Setiap pemberitahuan yang perlu atau yang boleh dikeluarkan berdasarkan Perjanjian
ini dianggap telah diterima pada saat tanggal penerimaan bilamana pemberitahuan itu
diantar langsung 14 (empat belas) hari kalender setelah dikirim melalui surat tercatat
yang telah dibayar terlebih dahulu, atau pada saat setelah konfirmasi pengiriman jika
dikirim melalui facsimile atau e-mail yang ditujukan ke alamat pihak lainnya,
sebagimana tertera pada Perjanjian ini atau yang ditujukan ke alamat lain yang
diutarakan secara tertulis oleh para Pihak.

Pasal 19
ADDENDUM

Hal-hal yang belum dan atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan diatur serta
ditetapkan oleh kedua belah Pihak dengan cara musyawarah dan mufakat serta akan
dituangkan dalam suatu perjanjian tertulis tambahan (Addendum) yang akan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 20
PENUTUP

Demikian Surat Perjanjian Kerjasama ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan


ditandatangani dalam keadaan sehat jasmani dan rohani tanpa adanya paksaan dari
pihak manapun juga.

Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup
dan semuanya berlaku sebagai aslinya, serta mempunyai kekuatan hukum yang sama,
dan ditandatangani pada hari dan tiap lembarnya diparaf oleh PARA PIHAK, tanggal,
bulan dan tahun tersebut pada bagian awal Perjanjian ini.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


PT. A PT. B

Tuan X Tuan Y
Direktur Utama Direktur

Saksi-saksi :

1. Tuan EE : ____________________________________

2. Tuan FF : ____________________________________

Pihak I
Pihak II

Anda mungkin juga menyukai