Anda di halaman 1dari 4

NAMA : KINANTI SISWIYANA PRATIWI

KELAS : MTJ 1.8

NOTAR : 2202163

MATKUL : PERUNDANG-UNDANGAN LLAJ

Terminal adalah salah satu komponen dari sistem transportasi yang mempunyai fungsi utama
sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan umum untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang dan barang hingga sampai ketujuan akhir suatu perjalanan.

MACAM TERMINAL

Terminal dibagi menjadi 2 macam yaitu terminal penumpang dan terminal barang, hal
tersebut tercantum dalam UU No.22 Tahun 2002 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Pasal 33 Ayat 2, sebagai berikut:

UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan


Pasal 33
(1) Untuk menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau barang serta
keterpaduan intramoda dan antarmoda di tempat tertentu, dapat dibangun dan
diselenggarakan Terminal.
(2) Terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa Terminal penumpang
dan/atau Terminal barang.

Pasal 34

(1) Terminal penumpang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (2) menurut
pelayanannya dikelompokkan dalam tipe A, tipe B, dan tipe C.
(2) Setiap tipe sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi dalam beberapa kelas
berdasarkan intensitas Kendaraan yang dilayani.

Pasal 35

Untuk kepentingan sendiri, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan
swasta dapat membangun Terminal barang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Penyelenggaraan terminal penumpang diatur lebih lanjut dalam Permenhub No.132 Tahun
2015 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang.

Permenhub No.132 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang


Angkutan Jalan

Pasal 3

(1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan untuk memberikan arahan dan pedoman
dalam penetapan dan penyelenggaraan terminal penumpang.

(2) Penyelenggaraan terminal penumpang ini diatur bertujuan:

a. Menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau barang serta keterpaduan


intra-moda dan antar-moda.
b. Menjalankan fungsi pengawasan terhadap penyelenggaraan angkutan.

Penyelenggaraan terminal barang diatur lebih lanjut dalam Permenhub No.102 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang.

Permenhub No.102 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Terminal Barang

Pasal 2

(1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai pedoman mengenai penyelenggaraan


Terminal Barang.
(2) Penyelenggaraan Terminal Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan:
a. Menjalankan kegiatan pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian
fasilitas Terminal Barang.
b. Menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan
Terminal Barang.

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara
dan berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan untuk sementara dengan
pengemudi tidak meninggalkan kendaraan. Sedangkan Fasilitas parkir adalah lokasi yang
ditentukan sebagai tempat pemberhentian kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk
melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu.
Fasilitas parkir itu sendiri dibagi menjadi (1) Parkir di badan jalan (on street parking )
adalah fasilitas parkir yang menggunakan tepi jalan dan (2) Parkir di luar badan jalan (off
street parking ) adalah fasilitas parkir kendaraan di luar tepi jalan umum yang dibuat khusus
atau penunjang kegiatan yang dapat berupa tempat parkir dan/atau gedung parkir.
Penempatan fasilitas parkir di luar badan jalan (off street parking ) terdiri dari :

A). Fasilitas parkir untuk umum adalah tempat yang berupa gedung parkir atau taman parkir
untuk umum yang diusahakan sebagai kegiatan tersendiri.

B). Fasilitas parkir sebagai fasilitas penunjang adalah tempat yang berupa gedung parkir atau
taman parkir yang disediakan untuk menunjang kegiatan pada bangunan utama.

Fasilitas Parkir

Pasal 43

(1) Penyediaan fasilitas Parkir untuk umum hanya dapat diselenggarakan di luar
Ruang Milik Jalan sesuai dengan izin yang diberikan.

(2) Penyelenggaraan fasilitas Parkir di luar Ruang Milik Jalan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh perseorangan warga negara
Indonesia atau badan hukum Indonesia berupa:
a. usaha khusus perparkiran; atau
b. penunjang usaha pokok.

(3) Fasilitas Parkir di dalam Ruang Milik Jalan hanya dapat diselenggarakan di
tempat tertentu pada jalan kabupaten, jalan desa, atau jalan kota yang harus
dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas, dan/atau Marka Jalan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengguna Jasa fasilitas Parkir, perizinan,
persyaratan, dan tata cara penyelenggaraan fasilitas dan Parkir untuk umum diatur
dengan peraturan pemerintah.
Pasal 44

Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas Parkir untuk umum dilakukan oleh Pemerintah
Daerah dengan memperhatikan:

a. rencana umum tata ruang;


b. analisis dampak lalu lintas; dan
c. kemudahan bagi Pengguna Jasa.

Catatan : Penyelenggaranya sendiri yaitu pada PP No.79 Tahun 2019 mengenai Jejaring
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Anda mungkin juga menyukai