Anda di halaman 1dari 1

ISU : Apakah penarikan IPL oleh developer melanggar peraturan perundang-undangan

khususnya di Kota Surabaya ?

1. UU 1/2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;


2. PP 12/2021 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Dan Kawasan Permukiman;
3. Permendagri 14/2006 Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas
DASAR : Perumahan Dan Permukiman Di Daerah;
HUKUM 4. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Tata Cara
Penyerahan Prasarana, Sarana Dan Utilitas Pada Kawasan Industri,
Perdagangan, Perumahan Dan Permukiman Kepada Pemerintah Daerah;
5. PPJB.

A. Pengertian IPL
Merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pengelolaan di
sebuah kawasan hunian yang dibebankan secara proporsional kepada
masing-masing warga/penghuni sesuai dengan kesepakatan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

B. Pengaturan Mengenai Pengelolaan Lingkungan


- Pasal 89 UU 1/2011 : Pemeliharaan prasarana untuk kawasan permukiman
wajib dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau badan
hukum;
- PP 12/2021 : tidak ada ketentuan mengenai IPL
ANALISA : - Permendagri 14/2006 : tidak ada ketentuan mengenai iuran pengelolaan
lingkungan, hanya terdapat ketentuan “Pengelolaan prasarana, sarana, dan
utilitas yang telah diserahkan kepada pemerintah daerah sepenuhnya
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah yang bersangkutan”.
- Perwali Surabaya 14/2016 : tidak ada ketentuan mengenai iuran
pengelolaan lingkungan, hanya terdapat ketentuan “Prasarana, sarana, dan
utilitas tertentu yg telah diserahkan kepada Pemerintah Daerah dikelola
Pemerintah Daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
- PPJB : Pasal 9 ayat 2 “Dalam hal Pengelolaan yang dilakukan oleh
Manajemen Estate PIHAK KEDUA akan dikenakan biaya atau Iuran
pengelolaan yang besaran Biaya Pengelolaan tersebut ditetapkan oleh
Manajemen Estate yang ditunjuk PIHAK PERTAMA dengan besaran
yang akan disampaikan pada saat penandatanganan Berita Acara Serah
Terima”

-Apabila prasarana, sarana dan utilitas belum diberikan pengembang kepada


pemerintah, maka prasarana, sarana dan utilitas wajib dikelola oleh developer
hingga prasarana, sarana dan utilitas tersebut diserahkan kepada pemerintah
daerah;
-Pengelolaan tersebut dapat dikelola oleh pengembang menggunakan iuran yang
dikumpulkan dari tiap penghuni dengan ketentuan besarannya dihitung secara
KESIMPULAN : proporsional tergantung luasan rumah yang dimiliki oleh penghuni tersebut;
-Jadi, pengembang dapat melakukan penarikan atas iuran pengelolaan tersebut
karena hal tersebut juga telah disepakati dalam PPJB (ketetuan PPJB tidak ada
yang bertentangan dengan hukum) sehingga apabila terdapat tunggakan atas
iuran tersebut, maka pengembang memiliki hak untuk melakukan penagihan
atas iuran pengelolaan tersebut;
-Tunggakan IPL tersebut hanya membuat si pemilik rumah tidak dapat menikmati
prasarana, sarana, dan utilitas yang ada tetapi tetap dapat hak untuk tinggal
pada rumah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai