KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Pada hari ini, Senin tanggal dua bulan Januari tahun dua ribu dua puluh tiga (02-01-
2023), kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kantor Unit Penyelenggara Bandar
Udara Kelas III Ranai, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut PARA PIHAK
sepakat untuk mengadakan Perjanjian Konsesi Penggunaan Area Parkir (konsesi
penyimpanan kendaraan bermotor) di Unit Penyelengara Bandar Udara Kelas III
Ranai yang selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian”, dengan syarat-syarat dan
ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
DASAR
(2) Undang - undang Nomor 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak.
(3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Jenis
dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian
Perhubungan.
2
(4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 29 Tahun 2009 tentang Tata
Cara Penentuan Jumlah, Pembayaran, dan Penyetoran Penerimaan Negara
Bukan Pajak Yang Terutang.
(6) Perjanjian Kerja Sama antara Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Ranai
dengan Primer Koperasi TNI AU Unit I Lanud Ranai, Nomor :
HK.201/002/Perjama/IV/UPBU- RN/2019 dan Nomor : B/02/PRIM//IV/2019/PKS,
tanggal 30 April 2019.
Pasal 2
RUANG LINGKUP
Pasal 3
OBJEK PERJANJIAN
Objek dari perjanjian ini adalah fasilitas sisi darat berupa area parkir terbuka dibawah
kewenangan PIHAK PERTAMA di Bandar Udara Kelas III Ranai yang digunakan oleh
PIHAK KEDUA yang terdiri dari Area parkir seluas 5.020 M2.
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
Pasal 6
TARIF SEWA DAN PELAKSANAAN PEMBAYARAN
(1) Tarif konsesi atas penggunaan area parkir sebagaimana dimaksud Pasal 3
Perjanjian ini adalah sebagai berikut :
4
Pasal 7
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
(1) Perjanjian kerjasama konsesi tempat penyimpanan kendaraan bermotor ini berlaku
selama 12 (dua belas) bulan terhitung mulai tanggal ditandatangani oleh PARA
PIHAK.
(2) Apabila PIHAK KEDUA bermaksud memperpanjang Perjanjian ini maka PIHAK
KEDUA menyampaikan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dengan
pertimbangan selama penggunaan area parkir 12 (dua belas) bulan sebelumnya
tidak pernah menyimpang atau melanggar ketentuan yang dipersyaratkan dalam
perjanjian ini.
(3) Perjanjian konsesi penyimpanan kendaraan bermotor tidak boleh ditawarkan Pihak
Lain selama PIHAK KEDUA masih akan memperpanjang.
Pasal 8
PERUBAHAN TARIF SEWA
(4) Apabila PIHAK KEDUA menyetujui penetapan atas perubahan tarif konsesi,
selanjutnya akan dilaksanakan perubahan/amandemen Perjanjian.
Pasal 9
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
(1) Perjanjian konsesi tempat penyimpanan kendaraan bermotor ini berakhir apabila
tidak diperpanjang setelah berakhirnya masa berlaku perjanjian sesuai Pasal 7
Perjanjian ini dan telah mendapatkan keterangan dari PIHAK KEDUA secara
resmi kalau tidak akan memperpanjang.
(2) Apabila PARA PIHAK sepakat untuk mengakhiri Perjanjian Kerjasama, maka akan
dituangkan dalam suatu Berita Acara Pengakhiran Perjanjian.
Pasal 10
FORCE MAJURE
(1) Yang dimaksud dengan force majeure dalam perjanjian ini adalah keadaan yang
tidak terduga yang terjadi diluar kekuasaan PARA PIHAK, termasuk tetapi tidak
terbatas pada kebakaran, perang, sabotase, epidemi, huru hara akibat politik
dan/atau bencana alam.
(2) Dalam hal terjadi force majeure sehingga mengakibatkan kerugian bagi salah satu
pihak, maka semua kerugian dan biaya yang diderita pihak tersebut, tidak
merupakan tanggung jawab pihak lain dan apabila force majeure tersebut
berakibat tidak dapat dilaksanakannya ketentuan dalam Perjanjian ini, maka PARA
PIHAK sepakat untuk meninjau kembali.
Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perbedaan penafasiran dalam surat perjanjian ini maka akan
dilakukan perbaikan sesuai peraturan yang berlaku dengan persetujuan PARA
PIHAK.
(2) Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini maka PARA PIHAK
akan menyelesaikan melalui musyawarah dan mufakat.
Pasal 12
6
PENUTUP
(1) Hal - hal yang belum cukup diatur dan/atau belum tercangkup dalam Perjanjian ini,
akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk Addendum.
(2) Addendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
(4) Demikian Perjanjian ini dibuat dengan itikad baik dalam rangkap 2 (dua) dan
ditandatangani oleh PARA PIHAK di Ranai pada hari, tanggal, bulan, dan tahun
tersebut di atas.