Anda di halaman 1dari 15

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
PT. RAJAWALI CIPTA SELARAS
DENGAN
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS
TENTANG
SEWA KENDARAAN

Nomor :
Nomor : B/25/UN16.36/HM.01.00/2020

PERJANJIAN SEWA KENDARAAN ( selanjutnya disebut “Perjanjian” ) ini dibuat pada


hari ini, Kamis tanggal Dua Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh (02/01/2020) oleh dan
antara :
1. PT. Rajawali Cipta Selaras, sebuah perusahaan yang diatur dan didirikan berdasarkan
Peraturan Perundang Republik Indonesia, berkedudukan di Padang, dalam hal ini
diwakili oleh Agung Pambudi bertindak selaku Direktur Utama, selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA.
2. Rumah Sakit Universitas Andalas, merupakan Rumah Sakit yang didirikan
berdasarkan Hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Komplek Kampus
Unand Limau Manis, Padang, 25163, dalam hal ini diwakili oleh Dr. dr. Yevri
Zulfiqar, Sp.B-Sp.U dalam jabatannya selaku Direktur Utama Rumah Sakit
Universitas Andalas, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, yang untuk selanjutnya secara bersama-sama
disebut “PARA PIHAK”, menerangkan terlebih dahulu bahwa :
1. PIHAK PERTAMA menyediakan Jasa Tranportasi, termasuk namun tidak terbatas
pada sewa / rental kendaraan bermotor kepada para pelanggannya.
2. PIHAK KEDUA menunjuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA
menerima penunjukkan tersebut untuk melaksanakan penyediaan sejumlah Kendaraan
bermotor untuk memenuhi kebutuhan operasional PIHAK KEDUA.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk mengikatkan
diri pada PERJANJIAN SEWA KENDARAAN ( untuk selanjutnya disebut “Perjanjian”),
dengan syarat –syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Halaman 1 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
PASAL 1
POKOK PERJANJIAN

PIHAK PERTAMA menyatakan setuju untuk menyewakan sejumlah kendaraan bermotor


milik PIHAK PERTAMA (untuk selanjutnya disebut “Kendaraan”) kepada PIHAK
KEDUA, dengan identitas Kendaraan sebagaimana tersebut pada Lampiran Perjanjian ini.

PASAL 2
KEBERLAKUAN PERJANJIAN

PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian mulai berlaku terhitung sejak tanggal di tanda
tanganinya sampai dengan berakhirnya seluruh masa sewa kendaraan yang disepakati.
PASAL 3
MASA SEWA DAN HARGA SEWA KENDARAAN

A. Masa Sewa Kendaraan akan dimulai dan berakhir sesuai dengan tanggal masa sewa yang
tercantum pada Lampiran Perjanjian (untuk selanjutnya disebut sebagai “Masa Sewa”)
jika Masa Sewa telah berakhir dan tidak ada pemberitahuan dari PIHAK KEDUA untuk
mengakhirinya, maka Masa Sewa dianggap diperpanjang untuk bulan berikutnya.
B. PIHAK KEDUA setuju untuk membayar Harga Sewa selama Masa Sewa dengan
jumlah sebagaimana diatur dalam Lampiran Perjanjian ini (untuk selanjutnya disebut
sebagai “Harga Sewa”).
C. Harga Sewa yang dibayarkan oleh PIHAK KEDUA tidak mencakup biaya-biaya dan
hal-hal dibawah ini :
1. Bahan bakar, denda, parkir, biaya tol dan perbaikan asesoris tambahan diluar
yang disebutkan dalam butir Lampiran Perjanjian.
2. Kerusakan pada Kendaraan sebagai akibat dari penggunaan di luar jalur jalan atau
kesalahan Pelanggan.
3. Kerusakan pada Kendaraan yang disebabkan oleh hal-hal yang tidak tercakup
oleh asuransi Kendaraan.
4. Biaya lainnya yang tidak temasuk dalam ayat D pasal ini, termasuk namun tidak
terbatas pada denda tilang dan biaya lainnya yang berhubungan dengan
Kepolisian.
D. Harga Sewa dibayarkan PIHAK KEDUA sudah termasuk hal-hal sebagai berikut :
1. Biaya penggunaan Kendaraan
2. Biaya pemeliharaan dan perbaikan
3. Kendaraan pengganti
4. Biaya Perpanjang Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan KIR
5. Asuransi, yang lebih lanjut diatur dalam Pasal 8 Perjanjian ini.
6. Biaya derek resmi (towing), jika kerusakan bukan disebabkan karena kelalaian
PIHAK KEDUA.
E. PARA PIHAK sepakat bahwa di dalam hal terjadinya perubahan moneter yang sangat
berpengaruh terhadap perhitungan Harga Sewa, yaitu terjadinya perubahan tingkat suku
Halaman 2 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
bunga Bank Indonesia 1 (satu) bualanan, dimana kenaikan/penurunan bunga seketika
yang mencapai 5% (lima persen), maka PARA PIHAK sepakat untuk menegosiasikan
kembali semua tarif/harga yang disebutkan dalam Lampiran Perjanjian ini.
F. Jika dalam waktu 30 ( tiga puluh ) hari sejak kesepakatan di antara PARA PIHAK
dilakukan sebagaimana dimaksud dalam ayat E pasal ini belum atau tidak tercapai, maka
PIHAK PETAMA berhak melakukan pemutusan Perjanjian ini secara sepihak dengan
sebelumnya menyampaikan pemberitahuan tetulis kepada PIHAK KEDUA mengenai
pemutusan Perjanjian tersebut dengan tetap mengacu pada Pasal 11 Perjanjian ini.
PASAL 4
CARA PEMBAYARAN DAN SANKSI KETERLAMBATAN PEMBAYARAN

PIHAK KEDUA menyanggupi dan meminta sistem pembayaran yang ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA, sebagai berikut :
A. PIHAK PERTAMA akan mengirimkan invoice/tagihan atas Harga Sewa 14 (empat
belas) hari sebelum jatuh tempo tagihan ( selanjutnya disebut “Term Of Payment”)
kepada PIHAK KEDUA setiap bulannya dan pembayaran tersebut wajib dilakukan
PIHAK KEDUA paling lambat dalam TOP sebagaimana tersebut pada Lampiran
Perjanjian. Jika TOP dimaksud jatuh pada hari selain hari kerja (hari senin sampai jum’at
mulai pukul 09.00-17.00 atau hari dimana Bank dibuka untuk umum) maka pembayaran
tersebut harus dilakukan secepatnya pada hari kerja sebelumnya.
B. Pembayaran dapat dilakukan PIHAK KEDUA melalui transfer antar bank ke rekening
atas nama PIHAK PERTAMA yang tercantum dalam dokumen invoice/tagihan. Setiap
pembayaran yang dilakukan dengan transfer antar bank, baru akan dinyatakan atau
dianggap lunas apabila telah dibukukan oleh bank kedalam rekening yang dimaksud.
C. Dalam hal terjadi keterlambatan kewajiban pembayaran dari PIHAK KEDUA, PIHAK
KEDUA akan membayar denda sebesar 0,2% (nol koma dua persen) dari Harga Sewa
setiap hari keterlambatan. Jika dalam waktu 7 (tujuh) hari berturut-turut setelah tanggal
keterlambatan, PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajibannya, berhak menarik
Kendaraan tersebut dari PIHAK KEDUA tanpa pemberitahuan terlebih dahulu PIHAK
KEDUA setuju untuk tidak akan menuntut atas segala tindakan yang dilakukan oleh
PIHAK PERTAMA sehubungan dengan hal itu. Tindakan yang yang dimaksud diatas
tidak akan dianggap sebagai tindakan pelangaran terhadap hak-hak PIHAK KEDUA
dan tanpa menghilangkan kewajiban PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian ini.
PASAL 5
SERAH TERIMA DAN CACAT PADA KENDARAAN

A. Penyerahan Kendaraan dilakukan di alamat yang telah disepakati oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA harus segera memeriksa Kendaraan dan segera menandatangani Berita
Acara Serah Terima Kendaraan (selanjutnya disebut “BASTK”) dalam bentuk yang
dikehendaki PIHAK PERTAMA. Sejak Kendaraan tersebut diterima, PIHAK KEDUA
dapat menggunakan Kendaraan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Perjanjian ini.
B. Dalam hal PIHAK KEDUA menemukan cacat yang berarti (material) pada Kendaraan,
PIHAK KEDUA harus segera memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
Halaman 3 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
PERTAMA mengenai hal tersebut dan PIHAK KEDUA harus menguraikan cacat-cacat
tersebut dalam Bukti Penerimaan Kendaraan. PIHAK KEDUA setuju bahwa
kewajiban -kewajiban PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian ini tidak akan dikurangi
dengan adanya cacat-cacat tersebut namun tidak mengurangi hak PIHAK KEDUA
untuk tidak menandatangani BASTK Kendaraan dan/atau meminta kendaraan lain yang
tidak memiliki cacat yang berarti kepada PIHAK PERTAMA. Dalam hal tidak ada
pemberitahuan tertulis mengenai cacat-cacat tersebut, PIHAK KEDUA setuju untuk
dianggap dengan pasti bahwa Kendaraan telah diserahkan dalam keadaan sempurna.

PASAL 6
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

Selain daripada kewajiban-kewajiban yang tertuang pada Pasal lain dari Perjanjian ini,
PIHAK PERTAMA mempunyai kewajiban sebagai berikut :
A. Perawatan dan Perbaikan :
1. Menanggung seluruh biaya dan pelaksanaan perbaikan serta perawatan Kendaraan,
baik yang dilakukan secara periodik, maupun insidentil dibengkel yang telah
ditentukan oleh PIHKA PERTAMA.
2. Melakukan servis mekanis secara teratur, termasuk perawatan dan perbaikan
Kendaraan sehubungan dengan kegagalan mekanis sebagai akibat dari penggunaan
yang wajar (normal wear and tear).
3. Melakukan atau pemeriksaan secara teratur setiap perjalanan 5.000 Km (lima ribu
kilometer) atau 10.000 Km (sepuluh ribu kilometer) mengacu pada buku servis yang
dikeluarkan oleh ATPM dan sesuai dengan ketentuan pasal 7.B.2 Perjanjian ini.
B. Kendaraan Pengganti:
1. Kendaraan Pengganti Sementara
a. Jika kendaraan tidak dapat digunakan oleh PIHAK KEDUA dalam jangka waktu
4 (empat) jam atau lebih karena alasan berikut :
 Kendaraan dalam pelayanan pemeliharaan rutin yang sesuai dengan
jadwal pemeliharaan sebagaimana dimaksud ayat A pasal ini.
 Kendaraan dalam perbaikan kecuali yang dijelaskan dalam pasal 7.B.3.
 Kendaraan rusak dalam kecelakaan tetapi masih bisa diperbaiki dan
digunakan kembali oleh PIHAK KEDUA.
b. PIHAK PERTAMA akan menyediakan Kendaraan Pengganti Sementara kepada
PIHAK KEDUA tanpa biaya tambahan. Penggunaan Kendaraan Pengganti
Sementara harus sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini. Dalam hal ini Kendaraan
Pengganti Sementara tidak harus dari tipe yang sama melainkan harus dalam
kondisi yang baik. Kendaraan Pengganti Sementara harus segera dikembalikan
jika Kendaraan sudah dapat digunakan kembali oleh PIHAK KEDUA.
c. Jika PIHAK PERTAMA tidak dapat menyediakan Kendaraan Pengganti kepada
PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA akan dikenakan denda secara
proporsional dari Harga Sewa terhitung dari jumlah hari dimana Kendaraan tidak
dapat digunakan.

Halaman 4 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
2. Kendaraan Pengganti Tetap :
a. Jika Kendaraan tidak dapat digunakan oleh PIHAK KEDUA karena Kendaraan
hilang atau Kendaraan rusak total dalam kecelakaan dan tidak dapat digunakan
kembali oleh PIHAK KEDUA.
b. Dalam hal Kendaraan hilang atau rusak total, maka PIHAK KEDUA harus
memberikan kepada PIHAK PERTAMA Surat Keterangan Hilang dan Berita
Acara Perkara (BAP) dari kepolisian setempat palig lambat 1x24 (satu kali
duapuluh empat) jam setelah kejadian kehilangan atau kecelakaan tersebut.
PIHAK PERTAMA akan menyediakan Kendaraan Pengganti Tetap kepada
PIHAK KEDUA tanpa biaya tambahan paling lambat 1x24 (satu kali dua puluh
empat) jam setelah adanya Surat Pernyataan Resmi dari kepolisian atas
kehilangan atau kecelakaan tersebut.
c. Penggunaan Kendaraan Pengganti Tetap harus sesuai dengan ketentuan
Perjanjian ini. Tipe Kendaraan Pengganti Tetap akan dinegosiasikan kembali
antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. Harga Sewa akan disesuaikan
jika Kendaraan Pengganti Tetap adalah Tipe yang berbeda dengan Kendaraan
yang hilang atau rusak total tersebut.
d. Jika PIHAK PERTAMA tidak dapat menyediakan Kendaraan Pengganti Tetap
kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA akan dikarenakan denda
secara proporsional dari Harga Sewa terhitung dari jumlah hari dimana
Kendaraan tidak dapat digunakan atau Perjanjian dapat diakhiri dengan tetap
memperhitungkan kewajiban PARA PIHAK yang sudah terlaksana/terhutang
berdasarkan Perjanjian ini.
C. Perpanjangan STNK
PIHAK PERTAMA bertanggung jawab utuk berlakunya STNK dan akan
memperpanjang STNK paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal berakhirnya STNK.
Semua biaya dan pengeluaran untuk perpanjangan tersebut ditanggung oleh PIHAK
PERTAMA, dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam Pasal 7.D Perjanjian ini.

PASAL 7
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

Selain daripada kewajiban-kewajiban yang tertuang pada bagian lain dari perjanjian ini,
PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban sebagai berikut :
A. PIHAK KEDUA wajib memenuhi kewajiban pembayarannya atas Harga Sewa serta
denda-denda atau kewajiban pembayaran lainnya (jika ada) sebagaimana ditentukan
dalam Perjanjian ini dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 1560 ayat 2 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
B. Perawatan dan Perbaikan :
1. PIHAK KEDUA akan memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA atau bengkel
yang ditunjuk PIHAK PERTAMA untuk perawatan berkala dan/atau reparasi
Kendaraan, dalam hal Kendaraan memasuki jadwal perawatan dan/atau mengalami
kerusakan atau kecelakaan.
Halaman 5 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
2. PIHAK KEDUA akan meluangkan waktu dan bersedia memberikan informasi dalam
hal pengaturan perawatan atau pemeriksaan rutin setiap perjalanan 5.000 Km (lima
ribu Kilometer) atau 10.000 Km (sepuluh ribu kilometer) mengacu pada buku servis
yang dikeluarkan oleh ATPM
3. Segala perbaikan yang diperlukan bagi Kendaraan yang rusak akibat kelalaian
PIHAK KEDUA mengikuti jadwal pemeliharaan atau karena pemakaian bahan bakar
yang tidak sesuai dengan yang ditentukan oleh pihak manufaktur dan setiap perbaikan
yang dilakukan tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA menjadi tanggung jawab dan
beban PIHAK KEDUA.
C. Kendaraan hanya boleh digunakan untuk dan dengan cara sebagai berikut :
1. Menggunakan kendaraan secara normal dan wajar (normal wear and tear)
2. Penggunaan Kendaraan hanya semaa-mata untuk hal-hal yang tidak bertentangan
dengan hukum, segala resiko dan biaya yang timbul sebagai pelanggaran terhadap
ketentuan ini akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
3. Selama Masa Sewa penggunaan Kendaraan harus senantiasa memperhatikan
ketentuan dalam Pasal Pasal 1560 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
4. Dalam hal penggunaan pengemudi untuk kepentingan/keperluan dinas perusahaan
atau kepentingan pribadi karyawan PIHAK KEDUA harus dengan pengemudi yang
mampu dan memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi) yang masih berlaku. Jika PIHAK
KEDUA tidak menggunakan pengemudi sebagaimana dimaksud, maka PIHAK
KEDUA akan sepenuhnya bertanggung jawab untuk setiap kerusakan, kehilangan,
kecelakaan lalu lintas dan/atau sesuatu klaim dari pihak ketiga.
D. Jika karena kelalaian PIHAK KEDUA menyebabkan STNK dan KIR hilang atau
mengalami kerusakan atau mengalami keterlambatan perpanjangan, maka PIHAK
KEDUA akan bertanggung jawab penuh atas biaya penggantian atau pembaruan STNK
dan KIR tersebut, termasuk denda yang timbul sebagai akibat dari kehilangan atau
kerusakan atau keterlambatan tersebut (jika ada).
E. Jika karena kelalaian PIHAK KEDUA, kunci Kendaraan, aksesoris dan/atau
perlengkapan Kendaraan lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada tape dan/atau
tools set hilang atau mengalami kerusakan, maka PIHAK KEDUA akan bertanggung
jawab penuh atas biaya penggantian atau perbaikan atas kehilangan atau kerusakan
tersebut.
F. PIHAK KEDUA tidak boleh mengalihkan atau menyewakan lebih lanjut atau
memberikan hak dalam hal ini atau menjadikan Kendaraan sebagai agunan kepada pihak
lain.
G. PIHAK KEDUA tidak boleh melakukan perubahan apapun terhadap bentuk semula dari
Kendaraan baik menambah, mengurangi dan/atau meniadakan perlengkapan orisinal dari
Kendaraan.
H. PIHAK KEDUA wajib memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA segera mungkin
jika terjadi hal-hal sebagai berikut :
1. PIHAK KEDUA bermaksud untuk mengganti nama dan/atau alamat.
2. Terjadi kehilangan, pencurian, penipuan atau klaim dari pihak ketiga berkenaan dengan
Kendaraan.
3. Terjadi sesuatu perubahan di dalam tujuan utama penggunaan Kendaraan.

Halaman 6 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
4. PIHAK KEDUA diperingatkan untuk mengakhiri kegiatan usahanya untuk
sementara waktu atau apabila PIHAK KEDUA akan memindahtangankan semua
atau sebagian besar aktivanya atau apabila PIHAK KEDUA melepaskan (abandons)
Kendaraan.
5. Suatu permohonan kepailitan telah diajukan untuk PIHAK KEDUA atau untuk pihak
yang memberi jaminan atas kewajiban-kewajiban PIHAK KEDUA.
I. Tidak menggunakan Kendaraan untuk balapan, rally atau kampanye politik, tindak
kejahatan atau tidak membawa penumpang dengan tujuan komersial dengan
menggunakan Kendaraan ini.
J. Tidak mengemudikan Kendaraan di bawah pengaruh obat bius atau alkohol dan/atau
mengemudikannya di luar jalan yang wajar/layak untuk dilalui.
K. Jika kendaraan yang disewa akan dibawa dan disimpan di tempat/garasi PIHAK
KEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib menyimpannya di tempat yang layak dan aman.
L. Memberikan ijin kepada PIHAK PERTAMA atau setiap orang atau badan hukum yang
ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA untuk memasuki gedung atau bangunan tempat
Kendaraan disimpan dan/atau dipakai, untuk memeriksa dan meneliti keadaan Kendaraan
pada setiap waktu yang wajar.
PASAL 8
ASURANSI KENDARAAN

A. Atas tanggungan PIHAK PERTAMA Kendaraan diasuransikan kepada perusahaan


asuransi yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA secara Comprehensive sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam polis standar asuransi Kendaraan. Dalam hal terjadi
sesuatu kecelakaan atau kehilangan Kendaraan, PIHAK KEDUA wajib menghubungi
PIHAK PERTAMA dalam tempo 1x24 (satu kali duapuluh empat) jam dan PIHAK
PERTAMA bertanggung jawab untuk membantu menangani semua proses penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan kecelakaan tersebut. Dalam hal terjadi
kecelakaan/kehilangan tersebut, PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap hal-hal
sebagaimana dimaksud pada lampiran butir A,B dan C Perjanjian ini.
B. Ketentuan pengalihan resiko kepada pihak asuransi menjadi tidak berlaku untuk :
1. Resiko-resiko yang merupakan akibat dari kecelakaan /kehilangan Kendaraan yang
disebabkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA memenuhi salah satu kewajiban dan/atau
ketentuan penggunaan Kendaraan yang dicantumkan dalam pasal 7 Perjanjian ini;
2. Kelebihan atas biaya sebagaimana dimaksud dalam lampiran butir D dan E Perjanjian
ini.
3. Kerugian yang timbul dari kecelakaan/kehilangan Kendaraan yang tidak ditanggung
oleh pihak asuransi (unclaimable), termasuk :
i. Pelanggaran atas peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk
diantaranya kerugian akibat pelanggaran ramu-rambu lalu lintas.
ii. Kerugian akibat PIHAK KEDUA mengemudikan secara terpaksa walaupun secara
teknis kondisi kendaraan dalam keadaan rusak atau tidak layak jalan; Hal tersebut
di atas akan ditanggung penuh oleh PIHAK KEDUA, termasuk setiap dan segala
biaya/ongkos maupun klaim dari pihak ketiga yang timbul akibat terjadinya
kecelakaan /kehilangan ditanggung terserbut.

Halaman 7 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
PASAL 9
RELOKASI KENDARAAN

Dalam hal akan dilakukan pemindahan Kendaraan ke daerah lain (relokasi) atas permintaan
PIHAK KEDUA maka PARA PIHAK sepakat untuk melakukan ketentuang sebagai
berikut:
A. Permintaan relokasi Kendaraan wajib dilakukan PIHAK KEDUA melalui
pemberitahuan tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari sebelum rencana reloksi dilakukan.
B. Segala biaya yang ditimbulkan sebagai akibat dari relokasi Kendaraan, termasuk namun
tidak terbatas kepada biaya ekspedisi dan asuransi, biaya pengapalan (jika ada), pajak
daerah dan biaya administrasi untuk mutasi nomor polis Kendaraan, pengembalian
Kendaraan ke tempat asal seperti semula akan sitanggung sepenuhnya oleh PIHAK
KEDUA.
C. Apabila atas keinginan PIHAK KEDUA sendiri, Kendaraan akan direlokasi tidak
dilakukan proses mutasi nomor polisi maka segala resiko biaya yang timbul sebagai
akibat dilakukannya proses mutasi nomor polisi tersebut akan ditanggung sepenuhnya
oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 10
WANPRESTASI

A. Jika PIHAK KEDUA terlambat, lalai, tidak melakukan dan/atau tidak memenuhi
kewajibannya sesuai dengan yang dituangkan di dalam Perjanjian ini, sedangkan atas
kelalaian tersebut telah diperingatkan dengan Surat Peringatan oleh PIHAK PERTAMA
namun tanpa ada tindakan ataupun itikad baik PIHAK KEDUA untuk memperbaikinya,
maka PIHAK PERTAMA berhak untuk :
1. Mengakhiri Perjanjian secara sepihak dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis
terlebih dahulu kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA setuju untuk
membayar denda senilai 25% (dua puluh lima persen) dari Total sisa Harga Sewa
berdasarkan Perjanjian;
2. Menarik kembali Kendaraan dari penguasaan PIHAK KEDUA atau karyawan
PIHAK KEDUA dan meminta pelunasan pembayaran Harga Sewa yang telah
terhutang dan/atau denda-denda dan/atau biaya yang terhutang sesuai dengan
ketentuan dalam Perjanjian.
B. Jika PIHAK PERTAMA terlambat, lalai, tidak melakukan dan/atau tidak memenuhi
kewajibannya sesuai dengan yang dituangkan di dalam Perjanjian ini, sedangkan atas
kelalaian tersebut telah diperingatkan dengan Surat Peringatan oleh PIHAK KEDUA
namun tanpa ada tindakan ataupun itikad baik PT. Rajawali Cipta Selaras untuk
memperbaikinya, maka PIHAK KEDUA berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini secara
sepihak dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis sebelumnya kepada PIHAK
PERTAMA, dengan tidak mengurangi kewajiban dari PIHAK KEDUA untuk
melaksanakan pembayaran Harga Sewa yang telah terhutang kepada PIHAK
PERTAMA.
Halaman 8 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
PASAL 11
PEMBATALAN, PENGAKHIRAN, DAN PERPANJANGAN PERJANJIAN

A. PIHAK KEDUA akan membayar denda pembatalan Perjanjian ini kepada PIHAK
PERTAMA dengan alasan apapun juga sebesar 3 (tiga) kali dari Harga Sewa apabila
terjadi hal-hal sebagai berikut :
1. PIHAK KEDUA membatalkan Perjanjian ini pada saat PIAK KEDUA telah
menerbitkan dan menandatangani PO (Purchase Order) atau Perjanjian ini dan
sebelum saat tanggal dimulainya Masa Kendaraan dengan spesifikasi Kendaraan
sebagaimana tercantum dalam Surat Penawaran.
2. PIHAK KEDUA membatalkan Perjanjian ini pada saat PIHAK KEDUA menolak
untuk menerima Kendaraan dengan spesifikasi Kendaraan sebagaimana tercantum
dalam Surat Penawaran.
B. Perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya tanpa pemberitahuan terhadap terjadinya
hal-hal sebagai berikut :
1. Pembubaran, pengakhiran pailit, kegagalan usaha dari masing-masing Pihak atau
pernyataan pailit dari PIHAK KEDUA atau permulaan dari proses kepailitan atau
ketidakmampuan secara hukum yang dialami oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA menyewakan kembali Kendaraan kepada pihak lain tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA sebagimana dimaksud dalam Pasal 7 F
Perjanjian.
3. PIHAK KEDUA tidak bisa menerima perubahan Harga Sewa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3E dan 3F Perjanjian.
PIHAK KEDUA akan memberitahukan PIHAK PERTAMA dalam waktu 24 (dua
puluh empat) jam jika hal-hal tersebut diatas terjadi.
C. Jika PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajiban pembayarannya sebagaimana
ditentukan dalam PASAL 7 A Perjanjian, maka PIHAK PERTAMA berhak mengakhiri
Perjanjian ini dengan sebelumnya menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK
KEDUA tentang pengakhiran tersebut.
D. Jika PIHAK KEDUA melakukan penghentian atau pemutusan Masa Sewa secara
sepihak terhadap sebagian maupun keseluruhan Kendaraan atau melakukan pengakhiran
Perjanjian, maka PIHAK KEDUA setuju untuk membayar 25% (dua puluh lima persen)
dari Total sisa Harga Sewa Kendaraan selama Masa Sewa. Selanjutnya PIHAK KEDUA
akan mengganti biaya reparasi untuk setiap dan seluruh kerusakan yang terjadi pada
Kendaraan yang diakibatkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA.
E. Sehubungan dengan ketentuan ayat C Pasal ini, PIHAK PERTAMA akan menerbitkan
dan menyampaikan memo kredit kepada PIHAK KEDUA jika terhadap pembayaran
yang telah dilakukan terhadap kelebihan bayar.
F. PIHAK KEDUA berhak memperpanjang Masa Sewa dengan menyampaikan
permohonan tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya Masa Sewa.
PIHAK PERTAMA akan menyediakan bagi PIHAK KEDUA perpanjangan sewa
Kendaraan lebih lanjut sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati bersama.
G. Pada tanggal berakhirnya Masa Sewa dan/atau Jika terjadi pemutusan Perjanjian bail
oleh PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib
Halaman 9 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
menyerahkan dan mengembalikan Kendaraan kepada PIHAK PERTAMA tempat
semula di mana Kendaraan tersebut diserahkan, dalam keadaan baik, terhitung sejak
berakhirnya Masa Sewa dan/atau terjadinya pemutusan Perjanjian baik oleh PIHAK
PERTAMA maupun PIHAK KEDUA.
H. Jika PIHAK KEDUA terlambat atau tidak menyerahkan dan mengembalikan Kendaraan
sebagaimana dimaksud dalam ayat F Pasal ini, maka PIHAK KEDUA setuju untuk
membayar denda sebesar 5% (lima persen) dari Total Harga Sewa per bulan, per hari
keterlambatan.
I. Sehubungan dengan ayat F, G dan H Pasal ini PIHAK PERTAMA berhak untuk
menarik Kendaraan dari penguasaan PIHAK KEDUA atau pihak manapun, dan jika
dianggap perlu dengan bantuan alat-alat kekuasaan Negara. Segala sesuatu yang timbul
sebagai akibat dari tindakan tersebut akan menjasi resiko dan tanggungan PIHAK
KEDUA termasuk namun tidak terbatas pada biaya-biaya yang timbul dan untuk itu
PIHAK KEDUA melepaskan haknya untuk melakukan pembelaan dalam bentuk apapun
juga terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan PIHAK PERTAMA dalam penarikan
Kendaraan.
J. Dalam hal terjadi pemutusan dan/atau pengakhiran Perjanjian ini oleh sebab apapun yang
tersebut dalam Perjanjian ini, tidak menghapuskan; (i) segala kewajiban pembayaran
PIHAK KEDUA yang terhutang kepada PIHAK PERTAMA, (ii) sanksi harus
dipenuhi/dijalankan oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian ini.

PASAL 12
PERNYATAAN DAN JAMINAN PARA PIHAK

A. PARA PIHAK adalah badan hukum yang didirikan, disetujui, didaftarkan secara sah
sebagai badan hukum di Indonesia yang tunduk terhadap hukum Indonesia, yang dalam
hal ini diwakili oleh wakilnya yang sah dan berwenang untuk menandatangani Perjanjian
ini.
B. PARA PIHAK akan menaati semua syarat dan kewajiban yang tertuang dalam
Perjanjian ini dan melaksanakan keseluruhan dari isi Perjanjian ini dengan itikad baik
dan penuh tanggung jawab.
C. Dokumen-dokumen serta kuasa yang diperlukan dan diisyaratkan untuk melakukan
Perjanjian ini adalah sah dan apa yang dinyatakan dalam dokumen-dokumen tersebut
adalah benar adanya.
D. Kendaraan adalah milik PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA wajib
melindungi PIHAK KEDUA dari tuntutan maupun gugatan pihak lain manapun yang
merasa memiliki hak dan kepentingan atas kendaraan tersebut.
E. Apabila diminta oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA harus memberikan kepada
PIHAK PERTAMA suatu jaminan tambahan (collateral security), tidak terbatas pada
jaminan perorangan (borgtocht),dalam jumlah dan nilai yang setiap saat cukup untuk
menjamin sepenuhnya kewajiban PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian ini. Jaminan
tersebut harus memberi jaminan tanpa syarat untuk kewajiban PIHAK KEDUA dan
harus didokumentasikan dalam bentuk yang dapat diterima PIHAK PERTAMA.
F. PARA PIHAK sepakat untuk menjaga kerahasaiaan semua informasi, data, dokumen,
pengetahun yang timbul dan diperoleh dalam pelaksanaan Perjanjian ini dan tidak akan

Halaman 10 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
mengungkapkannya kepada pihak ketiga maupun tanp persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari pihak lainnya dalam Perjanjian ini, kecuali pengungkapan tersebut dilakukan
kepada (i) instansi pemerintah yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku,
(ii) konsultan hukum, (iii) lembaga keuangan yang tugasnya memerlukan informasi
rahasia tersebut, dengan ketentuan bahwa lembaga keuangan tersebut telah menyetujui
tidak akan mempublikasikannya kepada pihak ketiga dengan alasan apapun.

PASAL 13
LARANGAN PEMBERIAN HADIAH

A. PIHAK PERTAMA atau perwakilannya atau affiliasinya tidak diperkenankan


mengikatkan atau mencoba melakukan pemberian hadiah.
B. PIHAK KEDUA dapat mengakhiri Perjanjian, baik seluruhnya maupun sebagian,
apabila PIHAK KEDUA berdasarkan alasan yang jelas menemukan bahwa PIHAK
PERTAMA, perwakilan atau agen atau affiliasi dari PIHAK PERTAMA, telah
bekerjasama atau mencoba untuk bekerjasama dalam rangka pemberian hadiah.
C. PIHAK PERTAMA atau pegawai dari PIHAK PERTAMA dilarang menawarkan,
memberikan atau setuju untuk memberi hadiah, rabat, atau bentuk-bentuk lainnya kepada
pegawai PIHAK KEDUA yang berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini.
D. Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut Pasal ini oleh PIHAK PERTAMA atau
pegawainya atau orang yang bekerja untuknya dapat mengakibatkan dibatalkannya
Perjanjian ini oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA dibebaskan dari semua denda
atau kerugian yang mungkin timbul dari pengembalian Kendaraan.

PASAL 14
PAJAK

A. PARA PIHAK wajib melaksanakan kewajiban perpajakannya masing-masing yang


timbul sehubungan dengan adanya Perjanjian ini, sesuai peraturan perpajakan yang
berlaku di Indonesia.
B. Pajak-pajak dan bea materai yang timbul dari pelaksanaan Perjanjian ini akan
dibebankan dalam jumlah serta dengan tatacara yang ditentukan oleh peraturan
perpajakan yang berlaku di Indonesia.
C. Bea materai yang timbul dari pelaksanaan Perjanjian, termasuk namun tidak terbatas
pada bea materai pada invoive/tagihan yang dicetak oleh PIHAK PERTAMA menjadi
bebadan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
D. Jika terjadi hal-hal yang menyebabkan terjadinya pembatalan/pemutusan Perjanjian,
maka PIHAK KEDUA tidak memiliki hak untuk mencairkan kembali PPN yang telah
dibayarkan.

Halaman 11 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
PASAL 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila terjadi perselisihan sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, maka PARA
PIHAK akan menyelesaikannya dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat, dan
apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan
dengan jalan musyawarah, PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan permasalahan tersebut
ke Kantor Pengadilan Negeri Padang di Padang.

PASAL 16
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

A. PARA PIHAK dibebaskan dari selutuh tuntutan, apabila terbukti telah terjadi sesuatu
peristiwa di luar kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasinya, antara lain bencana
alam, perang, huru-hara, kerusuhan, dan gangguan keamanan lainnya, sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentua seluruh hak dan kewajiban masing-
masing pihk yang timbul sebelum terjadinya keadaan force majeure tersebut tetap wajib
dilaksanakan oleh masing-masing pihak.
B. Atas kejadian/akibat tersebut, pihak yang mengalami keadaan force majeure diwajibkan
memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya, pemberitahuan mana wajib
diterima oleh pihak lainnya paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak terjadinya
kejadian tersebut. Apabila pihak yang mengalami keadaan force majeure tersebut tidak
memberitahukan kepada pihak lainnya kdalam jangka waktu tersebut, maka dianggap
tidak terjadi keadaan force majeure dan pihak yang bersangkutan tetap wajib
melaksanakan seluruh kewajibannya sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
Perjanjian ini.
C. Terhadap pemberitahuan pihak yang mengalami keadaan force majeure tersebut pada
ayat B pasal ini, pihak lainnya tersebut wajib memberikan tanggapan secara tertulis
dalam 7 (tujuh) hari kalender sejak diterimanya surat pemberitahuan tersebut.
D. Apabila setelah lewatnya waktu, sebagaimana tersebut pada ayat C pasal ini, ternyata
pihak lainnya belum memberikan jawaban, maka pihak lainnya tersebut dianggap
menyetujui adanya keadaan force majeure tersebut dan pihak yang mengalami keadaan
force majeure dengan ini diberikan perpanjangan waktu, yang lamanya akan ditetapkan
oleh pihak lainnya dengan mempertimbangkan keadaan di lapangan, yang seluruhnya
akan dilaksanakan dengan persyaratan dan ketentuan yang akan disepakati bersama
untuk kemudian dituangkn dalam suatu adendum Perjanjian. Sebaliknya, apabila pihak
lainnya tersebut tidak menyetujuinya, maka pihak yang mengalami keadaab force
majeure tetap diwajibkan untuk menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian ini.

Halaman 12 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
PASAL 17
ADENDUM

PARA PIHAK sepakat bahwa apabila dikemudian hari ternyata ada hal-hal lain yang tidak
atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, maka hal-hal tersebut akan segera
dimusyawarahkan untuk disepakati bersama dan untuk kelanjutannya akan dituangkan secara
tertulis ke dalam Adendum (tambahan) Perjanjian ini.

PASAL 18
KETENTUAN LAIN-LAIN

A. Perubahan Perjanjian :
1. Seluruh Adendum Perjanjian, lampiran, surat dan atau dokumen lainnya (jika ada)
yang berkaitan dengan Perjanjian ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
2. Apabila ada 1 (satu) atau lebih ketentuan yang menyimpang/bertentangan dengan
Perjanjian ini, maka ketentuan yang berlaku sah dan mengikat PARA PIHAK
adalah ketentuan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian ini.
3. Apabila karena alasan apapun juga, salah satu atau lebih pasal dalam Perjanjian ini
menjadi tidak berlaku dan/atau tidak dapat dilaksanakan, maka hal tersebut tidak
mempengaruhi berlakunya dan/atau dilaksanakannya pasal-pasal lain dalam
Perjanjian ini.
B. Korespodensi/pemberitahuan :
Setiap korespodensi baik permintaan atau yang lainnya akan disampaikan melalui pos
tercatat, jasa kurir atau diserahkan langsung (masing-masing wajib disertai dengan tanda
terima), dan dialamatkan ke :
Perusahaan :
PT. Rajawali Cipta Selaras
Jl. Beringin Raya No. 29 Lolong Belanti Padang Utara
Telpon : 081364989000 - 085263930203
Fax :-
UP : Direktur Utama
Pelanggan :
Rumah Sakit Universitas Andalas
KAMPUS UNAND LIMAU MANIS ATAS PADANG 25166
Telpon : 0751-8465000
Fax :-
UP : Direktur Utama

Atau kepada alamat lain seperti yang dinyatakan secara tertulis oleh salah satu pihak sesuai
dengan dengan yang disebutkan diatas. Setiap pemberitahuan/korespodensi melalui pos
tercatat atau jasa kurir dianggap telah diterima pada hari ke-lima hari kerja setelah tanggal
Halaman 13 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
pengiriman dan pemberitahuan dengan penyerahan langsung akan dianggap telah diterima
pada saat diserahkan.
C. Pengabaian :
PARA PIHAK sekarang dan untuk nanti pada waktunya, sepakat untuk mengabaikan
ketentuan-ketentuan pada pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Republik
Indonesia, yang mensyaratkan bahwa perintah Pengadilan wajib dimintakan sehubungan
dengan pengakhiran Perjanjian.
D. Hukum yang berlaku :
PARA PIHAK sepakat bahwa untuk Perjanjian ini berlaku hukum negara Republik
Indonesia
E. Bahasa :
PARA PIHAK sepakat bahwa untuk Perjanjian ini menggunakan 2 (dua) bahasa yaitu
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka
yang berlaku adalah penafsiran dan teks dalam Bahasa Indonesia yang merupakan
bahasa yang sah terlepas dari terjemahan dalam sesuatu bahasa yang lain.

Demikian, PARA PIHAK menandatangani Perjanjian ini pada tanggal tersebut pada awal
Perjanjian ini, dibuat dalam 2 (dua) rangkap, keduanya asli, bermaterai cukup dan masing-
masing memiliki kekuatan hukum yang sama.

Ditetapkan di : Padang
Pada Tanggal : 2 Januari 2020

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. RAJAWALI CIPTA SELARAS RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS

Agung Pambudi Dr. dr. Yevri Zulfiqar, Sp.B-Sp.U


DIREKTUR UTAMA DIREKTUR UTAMA

Halaman 14 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA
LAMPIRAN I
TATA CARA PEMBAYARAN
Seluruh pembayaran dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA akan
dilakukan melalui rekening Bank sebagai berikut :
Bank : BNI Syariah
Cabang : Syariah Padang
No. Rek : 1018490000
Atas nama : PT. Rajawali Cipta Selaras

Dan

Bank : Syariah Mandiri


Cabang : Syariah Padang
No. Rek : 7112219778
Atas nama : Bpk. Agung Pambudi

LAMPIRAN II
HARGA SEWA

Harga sewa atas kendaraan Mobil Innova Tahun 2019 berjumlah Rp. 8.200.000/ bulan dan
Mobil Avanza Manual Tahun 2018 berjumlah Rp. 4.600.000/ bulan yang keseluruhannya
akan dibayarkan PIHAK KEDUA secara sekaligus bersamaan dengan penandatanganan
Surat Perjanjian ini. Harga yang ditetapkan sudah termasuk pajak.

Halaman 15 dari 15
PIHAK PERTAMA
Paraf PIHAK KEDUA

Anda mungkin juga menyukai