Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Kautsar Rasyid

Notar : 2202230
Kelas : MTJ 1.8

1. Perubahan yang dilakukan UU Nomor 11 tahun 2020 tentang UU Ciptaker atas UU No 22 tahun
2009 tentang LLAJ adalah sebagai berikut:

- Definisi kendaraan yang berlaku pada UU LLAJ diperluas termasuk kendaraan listrik dan otonom.

- Sanksi pidana bagi pelanggar aturan lalu lintas diperketat, dengan tambahan sanksi pidana bagi
pengemudi yang tidak mematuhi perintah petugas kepolisian atau petugas lalu lintas.

- Sistem tilang elektronik diperkenalkan, dimana pelanggaran dapat dicatat menggunakan alat elektronik
dan dikenakan sanksi administratif berupa denda.

- Peran pemerintah dalam pengaturan transportasi dipertegas dengan penambahan kewajiban untuk
melakukan pengaturan, pengendalian, dan pengawasan transportasi.

- Penambahan kewajiban bagi produsen kendaraan untuk memasang sistem keamanan yang canggih
pada kendaraannya.

- Peningkatan kualitas jalan raya yang dilakukan oleh pemerintah sebagai bentuk tanggung jawab untuk
menciptakan transportasi yang aman dan nyaman.

Tindak lanjut dari UU Nomor 11 tahun 2020 tentang UU Ciptaker atas UU No 22 tahun 2009 tentang
LLAJ, dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No 30 tahun 2021 tentang Pelaksanaan UU Nomor 11
tahun 2020 tentang Cipta Kerja Bidang Perhubungan dan Permenhub Nomor 14 tahun 2021 tentang
Tata Cara Pendaftaran dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor. Beberapa poin penting dari peraturan
dan permenhub tersebut adalah:

- Penambahan kewajiban bagi pengendara untuk mematuhi perintah petugas keamanan jalan raya.

- Peraturan tentang penggunaan helm bagi pengendara sepeda motor yang lebih tegas.

- Penyederhanaan proses pendaftaran kendaraan dan pengurangan biaya pendaftaran kendaraan.

- Peraturan tentang batasan umur kendaraan yang masih dapat digunakan di jalan raya.

- Pengaturan mengenai kendaraan angkutan umum berbasis online.

- Penetapan persyaratan teknis dan keselamatan kendaraan listrik dan otonom.

- Penambahan kewajiban bagi produsen kendaraan untuk memperlihatkan sertifikat kesesuaian produk
(SKP) pada kendaraannya.
2. Pengaturan Kendaraan Bermotor dan Pengemudi berdasarkan UULLAJ dan peraturan
pelaksanaannya di Indonesia, dengan perubahannya yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut:

- Kendaraan bermotor yang diizinkan untuk digunakan di jalan raya harus memenuhi persyaratan teknis
dan keselamatan yang ditetapkan oleh pemerintah, seperti mempunyai sistem pengereman yang baik,
lampu-lampu yang berfungsi, dan lain-lain.

- Kendaraan bermotor yang diizinkan untuk beroperasi di jalan raya harus memiliki tanda nomor
kendaraan bermotor (TNKB).

- Pengemudi harus memiliki Surat Tanda Uji Kendaraan Bermotor (STNK), Surat Izin Mengemudi (SIM),
dan Surat Izin Mengemudi Satuan Angkutan Umum (SIM SAU) yang masih berlaku dan harus selalu
dibawa saat mengemudi.

- Pengemudi juga harus mematuhi aturan lalu lintas dan rambu-rambu jalan raya yang berlaku, serta
menjaga keamanan dan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

- Selain itu, pengemudi juga diwajibkan untuk menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor dan
menempatkan anak di tempat yang aman dan sesuai dengan standar keselamatan, serta tidak
menggunakan ponsel atau gadget saat mengemudi.

- Peraturan pelaksanaan terkait pengaturan kendaraan bermotor dan pengemudi di Indonesia antara
lain Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019 tentang Registrasi dan Identifikasi
Kendaraan Bermotor, dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 118 Tahun 2020 tentang
Keselamatan Kendaraan Bermotor di Jalan Raya.

Perubahan terbaru yang berlaku saat ini antara lain adalah penggunaan sistem tilang elektronik untuk
menindak pelanggaran lalu lintas, pengetatan sanksi pidana bagi pelanggar aturan lalu lintas, dan
penambahan kewajiban bagi produsen kendaraan untuk memasang sistem keamanan yang canggih
pada kendaraannya.

3. Pengaturan Parkir, Fasilitas Parkir, dan Terminal Penumpang berdasarkan UULLAJ dan UU
Perkeretaapian dan peraturan pelaksanaannya, beserta perubahannya yang berlaku saat ini adalah
sebagai berikut:

- UU LLAJ mengatur mengenai peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas parkir yang memadai dan
memadukan dengan sistem transportasi publik lainnya.

- UU Perkeretaapian juga mengatur mengenai penyediaan fasilitas parkir dan terminal penumpang di
stasiun kereta api yang memadai.

- Peraturan pelaksanaan terkait parkir, fasilitas parkir, dan terminal penumpang antara lain Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Standar Pelayanan Minimal Terminal Penumpang,
dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Parkir.
Beberapa poin penting dari peraturan tersebut antara lain:

- Pemerintah diwajibkan untuk menyediakan fasilitas parkir yang memadai dan terintegrasi dengan
sistem transportasi publik lainnya, seperti bus atau kereta api.

- Pemerintah juga diwajibkan untuk menyediakan terminal penumpang yang memadai dan memenuhi
standar pelayanan minimal.

- Peraturan tentang pengelolaan parkir yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi
pengelolaan parkir, serta meningkatkan pendapatan daerah dari sektor parkir.

- Peraturan tersebut juga mengatur tentang jenis kendaraan yang diizinkan untuk diparkir di tempat
parkir tertentu, dan sanksi bagi pelanggar aturan parkir yang tidak mematuhi peraturan yang berlaku.

Perubahan terbaru yang berlaku saat ini antara lain adalah:

- Pemerintah meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap penyediaan fasilitas parkir,


termasuk mengenai kualitas, kapasitas, keamanan, dan harga parkir yang wajar.

- Pemerintah juga mengembangkan sistem parkir berbasis elektronik dan aplikasi untuk memudahkan
pengguna kendaraan dalam mencari tempat parkir yang tersedia.

- Peraturan tentang standar pelayanan minimal terminal penumpang juga mengalami perubahan,
dimana pemerintah harus memastikan bahwa terminal penumpang dilengkapi dengan fasilitas yang
memadai, seperti toilet, tempat duduk, area bermain anak, dan area parkir kendaraan.

- Pemerintah juga memperketat pengawasan terhadap pengelolaan terminal penumpang, termasuk


pengelolaan keamanan, fasilitas, dan pelayanan di dalam terminal penumpang.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan keselamatan pengguna jalan dan transportasi umum,
pemerintah Indonesia terus berupaya melakukan perubahan dan penyesuaian terhadap peraturan yang
berlaku. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi transportasi yang lebih efisien, aman, dan nyaman
bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai