Jalan Kepelanan
-
Aturan lalu lintas ada untuk ditaati agar Anda tidak ugal-ugalan di jalan raya
karena membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu,
tilang ada untuk menertibkan mereka yang bandel dan tertangkap basah
melakukan pelanggaran lalu lintas. Di lain sisi, Anda sebagai pengguna jalan
raya wajib tahu aturan tilang yang jelas termasuk besaran denda sesuai jenis
pelanggaran.
Jadi, tilang adalah sebuah akronim dari bukti pelanggaran. Secara spesifik KBBI
mengartikan tilang sebagai bukti pelanggaran lalu lintas. Dalam pelaksanaanya,
tilang dilakukan oleh petugas kepolisian selaku pihak berwajib di Indonesia.
Umumnya, penilangan dilakukan dalam sebuah operasi lalu lintas yang diadakan
kepolisian.
Baca:
Sanksi Penghapusan Data Motor Cs Penunggak Pajak, Efektif?
Prosedur Penilangan
Ditilang mungkin jadi salah satu momen bersejarah dalam hidup. Polisi yang
tiba-tiba muncul dan menghentikan kendaraan tentu membuat Anda kaget,
apalagi jika memang terbukti melanggar aturan lalu lintas. Namun, Polri
sebenarnya telah menjelaskan bahwa tilang tidak dilakukan tiba-tiba tanpa
prosedur yang jelas. Berikut prosedur penilangan menurut penjelasan di situs
resmi Polri:
Bagi Anda yang sengaja atau tidak melakukan pelanggaran lalu lintas,
polisi akan memberhentikan mobil/motor terlebih dahulu. Polisi juga bakal
memberhentikan mobil/motor saat melakukan operasi lalu lintas
Polisi yang memberhentikan pelanggar wajib menyapa dengan sopan
serta menunjukan jati diri dengan jelas
Umumnya, polisi bakal menanyakan kelengkapan surat-surat seperti SIM
dan STNK
Jika kedapatan melanggar, polisi harus menerangkan dengan jelas
kepada pelanggar apa kesalahan yang terjadi, seperti pasal berapa yang
telah dilanggar dan tabel berisi jumlah denda yang harus dibayarkan
Pelanggar dapat memilih untuk menerima kesalahan dan menerima slip
biru, kemudian membayar denda di BRI tempat kejadian dan mengambil
dokumen yang ditahan di Polsek tempat kejadian, atau menolak kesalahan
yang didakwakan dan meminta sidang pengadilan serta menerima slip
merah
Jika mendapatkan slip merah, pengadilan yang akan memutuskan apakah
pelanggar bersalah atau tidak, dengan mendengarkan keterangan dari
polisi bersangkutan dan pelanggar dalam persidangan di kehakiman
setempat, pada waktu yang telah ditentukan.
Seperti namanya, slip biru ini adalah surat tilang dengan warna biru. Surat tilang
biru berarti Anda dengan sadar mengakui kesalahan melanggar aturan lalu lintas
dan bersedia membayar denda tilang dengan sistem e-tilang.
Biasanya polisi akan memberikan nomor virtual account BRI untuk Anda
membayarkan denda tilang. Setelah bayar denda, dokumen Anda entah itu SIM
atau STNK yang disita bisa diambil di Kejaksaan Negeri sesuai tanggal yang
tertera di surat tilang.
SIM atau STNK Anda bakal tetap ditahan saat penilangan. Jangan lupa datang
ke Kejaksaan Negeri untuk mengikuti sidang tilang sesuai jadwal yang sudah
ditentukan. Hakim akan memutuskan apakah Anda bersalah atau tidak dan
menetapkan besaran denda yang harus dibayarkan.
Baca:
Simak! Jadwal Pemberlakuan Ganjil Genap Jakarta Hari Ini
Ini Denda Tilang Berdasarkan Jenis Pelanggaran: Tak
Ada SIM, Helm & Jalan Kepelanan
Besaran denda tilang diklaim semakin berat. Penetapan besaran denda tilang ini
diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Berikut daftar denda tilang sesuai jenis pelanggaran:
Setiap pengendara kendaraan bermotor yang memiliki SIM namun tak dapat
menunjukkannya saat razia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1
bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 288 ayat 2).
4. Motor Tidak Memenuhi Syarat Teknis (spion, lampu utama, klakson, dll)
Setiap pengendara sepeda motor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan
laik jalan seperti spion, lampu utama, lampu rem, klakson, pengukur kecepatan,
dan knalpot dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda
paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 285 ayat 1).
Baca:
Awas Kena Tilang! Ini Jam Pemberlakuan Ganjil Genap Jakarta
5. Mobil Tidak Memenuhi Syarat Teknis (spion, lampu utama, klakson, dll)
Setiap pengendara mobil yang tidak memenuhi persyaratan teknis seperti spion,
klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu rem, kaca depan, bumper,
penghapus kaca dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau
denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 285 ayat 2).
Setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 287
ayat 1).
Setiap pengendara yang melanggar aturan batas kecepatan paling tinggi atau
paling rendah dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda
paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 287 ayat 5).
Baca:
Ini Cara Cek 25 Titik Ganjil Genap di Jakarta via Google Maps
10. Tak Pakai Sabuk Pengaman
Setiap pengemudi atau penumpang yang duduk di samping pengemudi mobil tak
mengenakan sabuk keselamatan dipidana dengan pidana kurungan paling lama
1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 289).
Setiap pengendara atau penumpang sepeda motor yang tak mengenakan helm
standar nasional dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau
denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 291 ayat 1).
Setiap pengendara sepeda motor yang akan berbelok atau balik arah tanpa
memberi isyarat lampu dipidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling
banyak Rp 250 ribu (Pasal 294).
Sidang tilang masih ada dan dilakukan untuk memutuskan bersalah atau
tidaknya pelanggar dan menetapkan besaran denda tilang. Namun, pelanggar
sudah tidak perlu repot datang ke Pengadilan Negeri karena semua urusan tilang
kini sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri sesuai lokasi pelanggaran.
Jadi, Anda tidak perlu lagi datang ke Pengadilan Negeri. Cukup duduk manis
menunggu hasil putusan hakim di sidang tilang dan mengambil dokumen yang
ditahan (SIM atau STNK) di Kejaksaan Negeri sesuai tanggal yang tertera di
surat tilang.
Aturan ini berlaku sesuai Pasal 7 ayat (4) Nomor 12 Tahun 2016 Peraturan
Mahkamah Agung (Perma) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelesaian Perkara Lalu Lintas yang berbunyi: Bagi yang keberatan dengan
adanya penetapan/putusan perampasan kemerdekaan dapat mengajukan
perlawanan pada hari itu juga.
Silakan pilih hendak membayar denda tilang secara online dengan cara
apa, melalui teller, transfer ATM, atau mobile dan internet banking
Pastikan Anda sudah mendapatkan nomor BRIVA untuk membayar denda
tilang
Setelah melakukan pembayaran denda tilang sesuai dengan nominal
titipan, simpan dan cetak bukti pembayaran untuk dibawa ke Kejaksaan
Negeri saat mengambil dokumen yang disita
Saat tiba ke Kejaksaan Negeri, maju ke loket dan tunjukkan bukti
pembayaran untuk mengambil nomor antrean
Tunggu giliran dipanggil sesuai antrean dan maju ke loket yang telah
ditunjuk untuk mengambil dokumen sitaan (SIM atau STNK)
Petugas akan menginformasikan besaran denda yang diputuskan oleh
hakim. Jangan lupa ambil sisa titipan denda tilang jika denda yang
ditetapkan lebih rendah dari nominal titipan.
Namun, jumlah denda yang tertera pada situs tersebut adalah nominal titipan
alias denda maksimal sesuai pelanggaran yang Anda lakukan. Besaran denda
bisa jadi berbeda saat putusan hakim sudah keluar, mungkin saja lebih rendah
dari nominal titipan tersebut. Namun, putusan hakim baru akan keluar 2 minggu
setelah penilangan. Biasanya, sidang akan dilakukan di hari Jumat.
Bagi Anda yang sudah membayarkan denda tilang secara online sesuai nominal
titipan, jangan bingung jika putusan hakim menetapkan besaran denda tilang
lebih rendah dari seharusnya. Anda bisa dengan mudah mengambil kelebihan
sisa denda tilang tersebut dengan mengikuti langkah berikut ini:
Sebenarnya, ada cara lain bagi Anda yang tidak bisa bayar denda tilang secara
online. Anda bisa membayarnya langsung di loket tilang Kejaksaan Negeri saat
mengambil dokumen yang ditilang. Namun, ada biaya tambahan sebesar Rp 30
ribu. Pastikan juga Anda mengurus tilang sesuai dengan tanggal yang tertera di
surat tilang.
Jika tidak sempat datang ke Kejaksaan Negeri sesuai tanggal yang tertera di
surat tilang, Anda bisa datang di hari lain sesuai jam operasional. Namun, jangan
sampai kelamaan tidak mengurus tilang dan menelantarkan dokumen seperti
SIM dan STNK Anda. Karena jika melewati batas waktu tertentu, dokumen tilang
itu akan dimusnahkan untuk menghindari penyalahgunaan.
Pada dasarnya, tenggat pengambilan dokumen tilang adalah 3 bulan. Namun,
Kejari masih bakal menyimpan dokumen tilang pengendara hingga setahun,
bahkan ada yang sampai dua tahun. Jika masih juga tidak diambil, maka
dokumen-dokumen tersebut bakal dimusnahkan untuk menghindari
penyalahgunaan.