Anda di halaman 1dari 5

“Pelanggaran rambu rambu lalu lintas yang masih terjadi”

Pendahuluan

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi dikota kota besar adalah masalah lalu lintas. Hal ini
terbukti adanya indikasi angka angka kecelakaan lalu lintas yang meningkat. Keadaan ini salah satu
perwujudan dari perkembangan teknologi modern. Perrkembangan lalu lintas itu sendiri dapat memberi
pengaruh, baik bersifat positif maupun bersifat negative bagi kehidupan masyarakat. Sebagaimana
diketahui sejumlah kendaraan yang beredar dari tahun ketahun semakin meningkat.

Hal ini Nampak juga mebawa pengaruh terhadap keamanan lalu lintas yang semakin sering terjadi,
pelanggaran lalu lintas yang menyebabkan kecelakaan dan kemacetan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas
disebabkan oleh beberapa factor tidak sekedar oleh pengemudi pengendara yang buruk, pejalan kaki
yang kurang hati hati, kerusakan kendaraan, rancangan kendaraan yang cacat pengemudi, rancangan
jalan, dan kurang mematuhinya rambu rambu lalu lintas.

latar belakang

1. Menorobos lampu merah


Lampu merah menyala, namun diterobos oleh si pengendara mobil atau motor. Hal ini mereka
lakukan dengan dalih terburu buru atau tidak sempat melihat lampu lalu lintas. Namun ada juga
yang sengaja melakukannya.
Kasus pelanggaran lalu lintas ini tergolong berbahaya. Soalnya, sipenorobos lampu merah bisa
saja ditabrak atau menabrak kendaraan lain, bila tidak hati hati.
setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang melanggar aturan perintah
atau larangan yang dinyatakan dengan alat pemberi isyarat lalu lintas sebagaimana yang
dimaksud dalam, “pasal 106 ayat 4 huruf c dipidana dengan pidana dengan kurangan paling
lama dua bulan atau denda paling banyak lima ratus ribu”.
Sehingga, jika ada yang menorobos lampu merah, maka pengendara bersangkutan akan
mendapat sanksi, baik pidana maupun denda.

2. Melawan arus jalan

Lawan arus menjadi salah satu pelanggaran lalu lintas yang paling sering terjadi. Pelanggaran
yang umumnya yang dilakoni pengendara sepeda motor ini menjadi penyebab terbesar
terjadinya kecelakaan yang dapat merugikan pengguna jalan lain.
Melawan arus jalan sangatlah berbahaya bagi pengendara lain. Biasanya pengendara melawan
arus jalan dikarenakan takut razia.
Lawan arus akan mengganggu arus normal yang ada imbasnya akan semakin membuat macet.
Lawan arus juga memicu emosi pengguna jalan lain untuk bertikai dan ini berbahaya.
Pelanggaran lalu lintas yang melawan arus akan dikenakan sanksi sesuai “pasal 287 ayat 1
Undang Undang No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan”.
3. Tidak membawa surat kelengkapan berkendara

Pelanggaran ini dilakukan oleh pengendara di semua kalangan. Namun, yang paling sering
melakukannya adalah pengendara motor yang masih dibawah umur. Mereka lazin melakukan hal
itu karena ingin segera mengendarai motor mereka kejalanan, padahal belum cukup umur dan
belum layak punya surat kelengkapan berkendara.
Dalam “pasal 288 ayat 2 Tahun 2009 disebutkan bahwa dalam setiap pengendara yang tidak
dapat menunjukkan surat izin mengemudi (SIM) yang sah akan dipidana dengan pidana
dengan kurungan paling lama satu bulan atau denda sebesar dua ratus lima puluh ribu”.

Penyelesaian

Memberi hukuman berupa denda atau hukuman penjara mungkin adalah penyelesaian terbaik.
Khususnya, untuk kasus pelanggaran lalu lintas. Namun, hal itu sifatnya cenderung jangka
pendek.
Jika ingin menyelesaikan kasus pelanggaran lalu lintas untuk jangka panjang, maka kita harus
melakukan langka pencegahan. Hal itu dilakukan guna memperkecil pelanggaran lalu lintas di
Negara kita.
Ada beberapa langka pencegahan yang mungkin bisa dilakukan. Langka langka itu adalah:
1). Masyarakat mesti berinisiatif untuk mempelajari seperti peraturan lalu lintas, serta contoh
pelanggarannya. Mempelajari hal tersebut bisa dilakukan dimana saja entah
dirumah,disekolah,atau ditempat kursus mengemudi.
2). Untuk orang tua yang memiliki anak dibawah umur, mohon untuk tidak mengizinkn mereka
untuk membawa kendaraan umum dijalan raya. Kalaupun mau belajar mengendarai motor, bisa
dilakukan dilingkungan sekitar yang cukup aman.
3). Pihak kepolisian mesti lebih rutin melakukan patrol diarah rawan pelanggaran lalu lintas. Bila
perlu, tambah pos penjagaan di daerah daerah tersebut. Sebisa mungkin pihak terkait juga bisa
memberi contoh bagaimana cara menaati peraturan lalu lintas yang baik dan benar.

Kesimpulan, saran dan penutup

Ada 3 komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan
yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan. Masalah lalu lintas bukan hanya soal
kemacetan dan kecelakaan, tetapi banyak hal juga yang sering terjadi di lalu lintas. Pelanggaran
lalu lintas adalah hal yang paling sering terjadi di jalan raya, masalah lalu lintas juga diatur dalam
Undang Undang nomor 22 tahun 2009 di definisikan sebagai gerak kendaraan dan orang diruang
lalu lintas jalan.
Sehingga proses penyelesaian pelanggaran lalu lintas, upaya preventif atau tindakan
pencegahan. Upaya represif atau menindak dengan mengkaji ulang suatu peristiwa yang terjadi
sesuai dengan ketentuan yang di atur oleh UU. Mengadakan patrol ptroli rutin dan operasi rutin.
dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa, pelanggaran lalu lintas sebenarnya terletak
pada faktor factor yang mempengaruhinya. Cara mengatasinya dengan mengutamakan upaya
preventif atau tindakan pencegahan dan represif. Pihak kepolisian setidaknya harus memahami
betapa pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas yang sudah di tetapkan dalam UU. Salah satu
tindakan yang harus menjadi perhatian polisi ialah sanksi pelanggaran yang tegas.
TUGAS KLIPPING
PKN
“PELANGGARAN RAMBU RAMBU LALU LINTAS YANG MASIH
SERING TERJADI”

D
I

S
U
S
U
N
Oleh:
Nurlisah

Mulidya Rezky

Rahmatullah S.s

Anda mungkin juga menyukai