Anda di halaman 1dari 3

Di Indonesia, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kematian nomor dua setelah

penyakit stroke. Tentu ini menjadi momok yang menakutkan, pasalnya sebagian besar
masyarakat Indonesia bergantung pada kendaraan bermotor dalam menunjang aktivitas
kesehariannya.Kecelakaan lalu lintas adalah hal yang menjadi faktor berkurangnya populasi
manusia. Hal ini disebabkan karena biasanya kecelakaan lalu lintas yang terjadi mengakibatkan
para korbannya meninggal dunia.

Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia terbilang cukup besar. Bagaimana tidak? Angka
kecelakaan di Indonesia bertambah tiap tahunnya. Tercatat angka kecelakaan pada tahun 2018
telah menelan ratusan jiwa yang melayang dijalan raya. Angka kecelakaan tahun 2018
merupakan peningkatan terparah sampai tahun ini. Berdasarkan data di sepanjang 2018 yang
tercatat di korlantas polri melalui IRSMS, korban kecelakaan lalu lintas baik yang meninggal
maupun luka-luka pada usia 10-14 tahun sebanyak 7.061; usia 15-19 sebanyak 17.910.
Lalu usia 20-24 mencapai 17.258. Sedangkan usia 25-29 mencapai 11.140 dan usia 30-34
sebesar 9.412. korban kecelakaan lalu lintas masih dalam usia produktif yaitu sebesar
56,87 persen dan secara spesifik 24,43 persen korban berasal dari kalangan pelajar dan
mahasiswa.

Hal ini disebabkan karena rendahnya kesadaran pengendara dalam mematuhi peraturan berlalu
lintas. Kecepatan kendaraan yang melebihi batas normal menjadi faktor utama rentannya
kecelakaan terjadi. Apalagi korban kecelakaan lalu lintas kebanyakan dari kalangan pelajar baik
dari tingkat menengah, tingkat atas maupun mahasiswa. Tentu saja hal ini sangat
mengkhawatirkan mengingat mereka adalah para generasi muda.

Untuk itu, pentingnya menyadari aturan berkendara menjadi langkah awal untuk mengurangi
angka kecelakaan yang kian bertambah. Pembenahan sikap dan mental juga harus dilakukan agar
tercipta tujuan yang telah dicanangkan.

Para pengendara sepatutnya bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Apalagi yang setiap harinya
bermobilitas tinggi dengan kendaraan bermotor, maka sudah sewajarnya membekali diri dengan
pengetahuan tentang safety riding atau keselamatan dalam berkendara.

Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen. Pol. Chryshnanda


Dwilaksana mengatakan, generasi milenial harus peduli akan keselamatan berlalu lintas
sekaligus menjadi ikon road safety.

Menurutnya, keselamatan adalah yang pertama dan utama yang digelorakan dan terus
menerus menjadi perjuangan generasi milenial.

"Karena gerakan moral yang dilakukan generasi milenial ini akan menyelamatkan dari
korban sia-sia di jalan raya," ujar Chryshnanda dalam keterangan resminya, Senin
(14/1/2019).
Keselamatan di jalan untuk pengendara sepeda motor jadi perhatian penting, karena mengendarai
sepeda motor memerlukan keseimbangan, keterampilan, dan kontrol yang lebih besar dibanding
mengemudikan sebuah mobil.

Untuk menghindari kecelakaan, sebelum mengendarai sepeda motor sebaiknya mulai dengan
memakai perlengkapan yang tepat.

1. Helm yang baik dan sesuai standard, sarung tangan, jaket, sepatu. Periksa ban, pastikan
ban tidak botak dan masih berulir
2. Menjaga kendaraan dalam kondisi laik jalan
3. Memakai baju yang pas dan baik dan memakai sepatu
4. Memastikan pengait helm terpasang dengan baik pada dagu saat berkendara
5. Mengecek kaca spion apakah terpasang dengan benar
6. Melakukan pengereman dengan efektif
7. Selalu memakai ban yang berulir dan tidak botak/aus
8. Saat menyalip ambil lajur sebelah kiri.
9. Menjaga jarak aman dari kendaraan lain, hindari membuntuti kendaraan
10. Mengontrol emosi, selalu sopan dan menghargai pemakai jalan lainnya
11. Selalu mematuhi ketentuan lalu lintas, lampu pengatur lalu lintas/traffic light, maupun
rambu-rambu lalu lintas
12. Berkonsentrasi ketika berkendara dan konsentrasi pada jalan
13. Tidak berkendara saat mabuk
14. Janganlah mengendarai sepeda motor secara zig zag
15. Janganlah menyalip sebuah konvoi kendaraan
16. Mengatur kecepatan kendaraan sesuai ketetapan kecepatan yang diatur
17. Perlambat laju kendaraan saat mendekati tikungan
18. Mengantisipasi pejalan kaki yang mungkin menyeberang di seberang jalan
19. Mampu merespons segala kondisi jalan yang berbahaya atau sulit dengan aman, seperti
adanya pekerjaan jalan, kecelakaan lalu lintas, jalan yang berpasir, tumpahan oli, puing-
puing di jalan, maupun cuaca buruk.
20. Keluar dari blind spot, hingga dapat terlihat oleh pengendara lain.
21. Jangan berhenti mendadak dan mengubah jalur tiba-tiba, berikan isyarat tangan atau
lampu isyarat penunjuk arah pada pengguna jalan lain sebelum mengubah lajur maupun
saat mendahului.

Edukasi mengenai keselamatan berkendara harus mulai ditanamkan sejak dini. Hal ini tidak hanya
edukasi dari pihak berwajib, tetapi masyarakat sendiri juga harus mulai sadar akan hal tersebut.
Pengetahuan yang cukup tentang keselamatan berkendara bisa meminimalisasi risiko terjadinya
kecelakaan di jalan raya.

Tingkatkan kesadaran Anda akan pentingnya keselamatan berkendara. Ingat, masih ada
keluarga tercinta yang setia menunggu di rumah.

https://www.kompasiana.com/mayliza/5c825fa412ae943d7e1b2f05/lakalantas-dan-pentingnya-
keselamatan-berkendara#

https://kumparan.com/@kumparanoto/pentingnya-meningkatkan-kesadaran-akan-keselamatan-
berkendara-1545311738659398638

Anda mungkin juga menyukai