Anda di halaman 1dari 1

Pada suatu hari pukul 08.

00 WITA kegiatan di pasar Karang Sukun berlangsung


seperti biasanya. Aktivitas jual beli semarak dengan riuh ramainya pasar. Tiba-tiba, salah
satu pedagang melihat kepulan asap muncul dari salah satu kios pedagang. Sontak
seketika pedagang tersebut langsung berteriak Kebakaran! Kebakaran!. Seketika
seluruh pedagang dan pembeli berlari dan menyelamatkan diri dan barang dagangannya.
Tukang perkir yang melihat kejadian tersebut langsung menelepon petugas
pemadam kebakaran. Halo selamat pagi pak, Saya Pak Udin ingin melaporkan kejadian
kebakaran di Pasar Karang Sukun. Warga sekitar sudah berusaha unntuk memadamkan
api, namun api tidak kunjung padam. Kondisi api saat ini mulai membesar dan merembet
ke seluruh kios pasar. Mohon bantuannya segera pak. Kemudian petugas pemadam
kebakaran pun langsung menanggapi hal tersebut Baiklah kami akan segera ke lokasi
kejadian. (video dinas kebakaran)
Kepala pemadam kebakaran langsung berkoordinasi dengan pihak BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) terkait kejadian tersebut. Kemudian pihak BPBD
melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, Kepolisian, dan Walikota Mataram.
Petugas pemadam kebakaran yang telah tiba di lokasi kejadian langsung berusaha
memadamkan api. (video pemadam kebakaran)
Setelah api mulai padam, pihak kepolisian langsung mengamankan lokasi kejadian
dengan memasang garis polisi. Lalu petugas triage langsung masuk ke lokasi kejadian
untuk memilih dan memilah korban sesuai dengan prioritas kegawatdaruratan. Kemudian
korban dievakuasi ke lokasi yang aman (Yelow Zone) oleh pihak evakuator dibantu
dengan pemadam kebakaran.
Dalam managemen disaster, korban yang memiliki kesempatan hidup lebih tinggi
maka ia yang akan diselamatkan terlebih dahulu. Dalam hal ini adalah P3. Korban yang
tergolong P3 adalah korban yang masih bisa berjalan dan hanya terluka sedikit.
Selanjutnya yang dievakuasi adalah P2 yakni korban dengan luka bakar kurang daro 30%.
Selanjutnya untuk P1 adalah untuk korban yang memiliki kegawatan pada saluran napas,
henti napas dan henti jantung, luka bakar derajat 3 lebih dr 30%.

Selanjutnya petugas kesehatan dengan segera tanggap untuk memberikan


pertolongan pertama pada korban.

Setelah kondisi ndisi aman terkendali beberapa hari kemudian piha Pemadam
Kebakaran memberikan pelatihan pengguanaan APAR.

Anda mungkin juga menyukai