Anda di halaman 1dari 2

PENTINGNYA BUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Oleh Mohammad Yuskie Amada

Dalam bekerja, tentunya kita mengharapkan hasil dan proses yang berjalan dengan baik.
Banyak faktor maupun aspek kerja yang selalu ada disaat kita bekerja Aspek-aspek tersebut
dapat mempengaruhi kinerja kita, baik dalam proses maupun hasil kerja. Maka dari itu, banyak
aspek yang harus diperhatikan dalam bekerja. Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi aspek
yang diprioritaskan untuk diperhatikan agar terciptanya kinerja yang baik.

Menurut Husni (2003: 138), ditinjau dari sudut keilmuan, kesehatan dan keselamatan
kerja adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja [1]. Tujuan dibentuknya K3 baik
secara prosedur maupun peraturan adalah untuk mengatur perilaku pekerja, melindungi pekerja
dari kecelakaan, dan mengendalikan bahaya yang muncul di tempat kerja, sehingga dapat
terbentuk budaya safety yang baik. Secara perundang-undangan, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) telah tertuang dalam UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Dalam
Undang-undang tersebut mengatur banyak hal terkait keselamatan kerja, seperti syarat-syarat
keselamatan kerja, kewajiban dan hak tenaga kerja, pengawasan, pembinaan, kecelakaan,
kewajiban bila memasuki tempat kerja, dan ketentuan-ketentuan lainnya. Pemerintah juga
menjamin bahwa kepada setiap pekerja atas hak untuk mendapatkan perlindungan atas
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan pasal 86 ayat (1) huruf a UU No.13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Dalam dunia perindustrian, salah satu contoh dalam mematuhi K3 adalah menggunakan
wear pack. Wear pack adalah pakaian keselamatan kerja yang wajib digunakan pada beberapa
bidang tertentu. Fungsi utama wear pack adalah untuk melindungi tubuh saat bekerja dari hal-
hal yang membahayakan. Wear pack termasuk dalam Alat Pelindung Diri (APD) yang tentu
saja wajib dipakai saat bekerja dalam dunia perindustrian. Alat pelindung diri memiliki fungsi
yang sama dengan wear pack, yaitu melindungi diri dari hal-hal yang dapat mencelakakan
tubuh. Alat Pelindung Diri (APD) ini sangat diperlukan, karena sebagai perlindungan diri saat
bekerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi salah satu faktor penentu produktivitas
dalam bekerja. Pengoptimalan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu dilakukan agar
[1] Husni, Lalu. 2003. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
[2] Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Menaker Hanif Canagkan
Peringatan Bulan K3 Nasional. Januari, 12, 2018. http://kemenkopmk.go.id/artikel/menaker-hanif-canangkan-
peringatan-bulan-k3-nasional-2018 Diakses pada tanggal 13 Oktober 2018, pukul 20.15 WIB.
pekerjaan dapat terselesaikan secara efektif dan juga mencegah terjadinya bahaya di tempat
kerja. Salah satu penyebab bahaya di tempat kerja adalah belum terlaksananya Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) secara optimal, baik pengawasannya maupun pelaksanaannya.
Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan, dalam empat tahun terakhir jumlah kasus
kecelakaan kerja terus menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 terjadi kecelakaan kerja
sebanyak 110.285 kasus, sedangkan tahun 2016 sejumlah 105.182 kasus. Sedangkan sampai
bulan Agustus tahun 2017 kasus kecelakaan kerja lebih menurun lagi, yaitu sebanyak 80.392
kasus[2]. Data-data tersebut menunjukkan bahwa mulai terjadi pengoptimalan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) sehingga kasus kecelakaan dapat ditekan pertahunnya.

Melihat data kasus kecelakaan kerja yang terus menerus menurun pertahunnya, maka
dapat diketahui bahwa sudah ada kesadaran dalam memperhatikan K3. Tentu saja pembiasaan
penerapan K3 harus terus menerus dilakukan demi mencapai kegiatan kerja yang kondusif dan
sebagai bentuk perlindungan diri saat bekerja. Maka dari itu, sangatlah jelas bahwa Keamanan
Keselamatan Kerja (K3) harus diperhatikan karena menyangkut kelancaran kerja dan
keselamatan pekerja.

[1] Husni, Lalu. 2003. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
[2] Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Menaker Hanif Canagkan
Peringatan Bulan K3 Nasional. Januari, 12, 2018. http://kemenkopmk.go.id/artikel/menaker-hanif-canangkan-
peringatan-bulan-k3-nasional-2018 Diakses pada tanggal 13 Oktober 2018, pukul 20.15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai