Anda di halaman 1dari 34

SNI Tentang Pengukuran Getaran

Dosen Pengampu: Slamet Riyadi, S. Si., M.Kes


ANGGOTA KELOMPOK :

1. Armanda (022020006)

2. Dendiansyah (022020009)

3. Dika Riduan (022020010)

4. Linda Kristina Uli(022020020)

5. Yochanan Meisandro (022020029)


Pokok Materi Pembahasan
Teknik
Pengertian Jenis Getaran Pengukuran Dan
Getaran Riksa Uji

02 04

01 05
Getaran
03 Sumber
Mekanis Getaran
Pokok Materi Pembahasan
Intepretasi
PengertianHasil
Pengukuran/riksa
Getaran
Uji
07

06
Evaluasi Dan
Pengendalian
Pengertian Getaran

Menurut Depkes tahun Menurut peraturan Menteri Menurut Menteri Kesehatan RI


Menurut SNI 16-7063-2004
2003 Tenaga kerja RI Nomor 1405/Menkes
No.13/MEN/X/2011 /SK/XI/20002 Getaran ialah gerakan teratur dari
Getaran adalah efek suatu
Getaran adalah gerakan yang Getaran adalah gerakan bolak suatu benda atau media dengan arah
sumber yang memakai satuan
teratur dari benda atau media balik suatu massa melalui bolak-balik dari kedudukan
hertz. Getaran adalah
dengan arah bolak balik dari keadaan seimbang terhadap keseimbangannya. Getaran dapat
pergerakan mekanis yang
kedudukan keseimbangan. suatu titik acuan, sedangkan diukur dengan menentukan besar
berosilasi disekitar titik yang
Pekerja yang terpajan getaran yang dimaksud dengan sutu energi mekanis yang
tetap. Getaran adalah betuk
secara kontinyu akan getaran mekanik adalah dihantarkan permukaan selama
gelombang mekanik yang
mengalami gangguan kesehatan getaran yang ditimbulkan oleh periode waktu tertentu. Getaran
mentransfer energi mekanik
pada bagian tubuh yang sering sarana dan peralatan kegiatan mekanis dapat dirasakan ketika
yang akan digunakan sebagai
terkena pajanan. manusia. kekuatan mekanis mesin atau
media atau jalan untuk
peralatan kerja disalurkan kepada
bertranmisi. tubuh pekerja
GETARAN MEKANIS
Getaran mekanis adalah getaran dimana benda yang bergetar mengalami pergeseran linear atau
pergeseran sudut. Peralatan kerja mekanis dan mesin tersebut dapat menimbulkan getaran yang teratur
dari benda atau media dengan arah bolak - balik dari kedudukan keseimbangannya. Getaran ini dapat
menyebabkan efek yang buruk bagi kesehatan dan mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Getaran
mekanis demikian jauh dari bentuk sinusoid, melainkan terdiri atas komponen yang tidak teratur
dengan puncak percepatan maksimumnya

Penyebab terjadinya keluhan pekerja atau gangguan kesehatan dari getaran


mekanis adalah :
a. Rangsangan getaran mekanis kepada reseptor saraf di dalam jaringan; serta
b. Dampak dari getaran mekanis kepada jaringan pada tubuh.
Pada dampak getaran mekanis ini, beberapa sel jaringan mungkin rusak atau
terganggunya metabolisme. Pada rangsangan reseptor, gangguan yang mungkin terjadi
adalah gangguan sistem saraf otonom maupun langsung melalui saraf sentral. Kedua
mekanisme tersebut dapat terjadi secara bersamaan.
Pada dampak getaran mekanis ini, beberapa sel jaringan mungkin rusak atau terganggunya metabolisme. Pada
rangsangan reseptor, gangguan yang mungkin terjadi adalah gangguan sistem saraf otonom maupun langsung
melalui saraf sentral. Kedua mekanisme tersebut dapat terjadi secara bersamaan. Dampak getaran mekanis
terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu sebagaimana berikut ini:

  Gangguan kenyamanan saat


Bahaya serta gangguan pada Dampak dari getaran ialah bekerja : pengaruh getaran
 d. 5 – 6 m/s² = dengan mekanis kepada pekerja,
kesehatan. Tingkatan efek akibat cepatnya rasa lelah yang rentang waktu 25 menit
dari getaran mekanis, yaitu timbul akibat dari timbulnya memungkinkan terjadinya
e. 6,3 – 10 m/s² = dengan
1. Tingkatan Accelerasi/ beberapa tonus otot. Maka, ketidaknyamanan saat
rentang waktu 1 menit
percepatan getaran: rasa lelah yang terjadi dapat bekerja.
f. 10m/s² = sama sekali
a. Gangguan Kesehatan = 1 10 menganggu tugas tidak diperkenankan. 3. Frekuensi getaran :
m/s² pekerjaan. berpengaruh terhadap tubuh
2. Tingkat percepatan ini yaitu:
b. Mengganggu kenyamanan =
diperbolehkan dengan a. Sumbu X: arah depan
0,01 – 0,1 m/s²
batas waktu tertentu belakang atau sebaliknya
c. Mempercepat timbulnya misalnya:
kelelahan = 0,1 – 1,1 m/s² b. Sumbu X dan sumbu Y
a. 1– 1,5 m/s² = dengan yaitu 1 – 2 Hz.
rentang waktu 4 jam
c. Sumbu Y: arah kanan kekiri
b. 1,5 – 3 m/s = dengan
atau sebaliknya
rentang waktu 2,5 jam
c. 3 – 5 m/s² = dengan d. Sumbu Z : arah kaki kepala
rentang waktu 1 jam atau sebaliknya yaitu 4 – 8 Hz
Jenis Getaran
Getaran terdiri atas 2 jenis yaitu : Hand Arm Vibration atau getaran tangan dan lengan
dan Whole Body Vibration atau getaran seluruh tubuh. Hand Arm Vibration Syndrome
adalah kumpulan gejala vaskuler, neuologic, dan musculoskeletal yang mengenai jari,
tangan dan lengan yang disebabkan oleh penggunaan alat – alat yang menggetarkan tangan,
seperti mesin yang bergetar. Efek getaran yang ditimbulkan tergantung dari besarnya
getaran, lama penggunaan dan frekuensinya. Semakin lama pekerja menggunakan alat-alat
tersebut dan,semakin cepat getarannya maka makin tinggi risiko terkena Hand Arm
Vibration Syndrome. Makin pendek periode laten, makin berat Hand Arm Vibration
Syndrome yang terjadi bila pajanan pada tangan dengan alat-alat yang bergetar tetap
berlanjut.
Getaran Seluruh Tubuh

Getaran Seluruh Tubuh atau disebut sebagai Whole Body Vibration dapat dirasakan dan terjadi pada
seluruh tubuh pada range frekuensi yang besar yaitu antara 0,1 – 10000 Hz. Vibrasi ini umumnya
dialami oleh pengemudi yang mengendarai kendaraan; bus, exapator, traktor,dan helikopter. Getaran
pada seluruh tubuh terjadi terutama pada alat angkutan yang memiliki getaran yang cukup
meresahkan. Getaran seluruh badan terjadi pada angkutan dam proses industri, yakni pada truk, alat
angkut yang dugunakan dalam kegiatan industri, traktor pertanian dan perlengkapan untuk
mengerjakan tanah. Akibat dari getaran yang ditimbulkan oleh alat angkutan tersebut, seluruh badan
dapat ikut bergetar.
Getaran seluruh tubuh biasanya dialami pengemudi kendaran, tractor, bus, helicopter, atau
bahkan kapal. Efek yang timbul tergantung kepada jaringan manusia (Sucofindo, 2002), seperti:
a. 3-6 Hz untuk bagian thorax (dada dan perut)
b. 20-30-Hz untuk bagian kepala
c. 100-150 Hz untuk rahang.
 
Vibrasi pada seluruh tubuh umumnya disebabkan oleh mesin industri/konturksi, pertanian, atau
peralatan transportasi, dapat dibagi menjadi:
a) Vibrasi frekuensi rendah, misalnya peralatan transportasi darat (bis, truk, kereta api).
b) Vibrasi frekuensi tinggi, misalnya mesin industri, alat-alat berat (forklift, traktor, traktor roda gigi,
derek, sekop elektrik, motor gandeng, bulldozer), peralatan transportasi udara /laut(helicopter, kapal
laut).
c) Syok, peralatan transportasi darat yang berjalan dijalanan yang tidak rata/berlubang.
 
Getaran setempat yaitu getaran yang merambat melalui tangan akibat
pemakaian alat yang bergetar, frekuensinya biasanya 20-500 Hz. Getaran ini
biasanya terjadi pada orang orang yang bekerja pada industri pertambangan, GETARAN LENGAN
kayu, konstruksi dan lain-lain. misalnya dalam kegiatan pengeboran. Pada TANGAN
tenaga kerja konstruksi, semisal pada saat menggunakan grinda, dan bor. Dan
01
Add Contents Title
terjadi pada beberapa industri
Get a modern lainnya
PowerPoint sepertithatindustri
Presentation kayu,
is beautifully semisal saat
designed.
menggunakan alat pemotong kayu (senso) sehingga dapat berpotensi untuk
02
Add Contents Title
mengakibatkan getaran pada tangan. Frekuensi yang paling berbahaya adalah
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
pada 128 Hz, karena tubuh manusia sangat peka pada frekuensi ini. Getaran
03
ini berbahaya pada Add Contents
pekerjaan Title :
seperti
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
1. Supir bajaj

04
2. Operator mesin
Add blasting
Contents Title
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
3. Tukang potong rumput
4. Gerinda
05
5. Penempa palu
Add Contents Title
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.

06 Add Contents Title


Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
Dua efek yang dapat ditimbulkan akibat pengaruh getaran mekanis pada tangan - lengan
tersebut adalah sebagaimana berikut ini:

a. Kelainan persarafan dan peredaran darah


Gejala kelainan peredaran darah dan persarafan sangat mirip dengan fenomin Raynaud,
yaitu dimana tangan terlihat dalam keadaan biru dan pucat. Jika dilihat dari dampak penyakit
yang timbul, perasaan nyeri tidaklah begitu penting dibandingkan dengan tangan yang tidak
dapat digunakan sebagaimana mestinya serta perasaan tangan yang mati rasa.
 
b. Kerusakan persendian dan tulang
Kerusakan yang terjadi pada persendian atau tulang merupakan dampak dari getaran.
Gejala subjektifnya adalah perasaan nyeri dan keterbatasan gerak pada beberapa sendi.

Efek ini dari getaran diatas dikenal dengan sindrom getaran lengan tangan atau Hand Arm
Vibration Syndrome. Hand Arm Vibration Syndrome ialah suatu gangguan pada saraf jari dan
pembuluh darah yang disebabkan oleh getaran, ditransmisikan langsung ke tangan (getaran
segmental). Kondisi Hand Arm Vibration Syndrome pada umumnya ditandai dengan perasaan
kesemutan, mati rasa, dan warna pucat (memutih) pada jari. Pada awalnya gejala mati rasa ataupun
perasaan kesemutan terjadi secara perlahan dan kemudian disusul dengan warna putih pucat
(memutih) pada jari. Yang terjadi pada ujung jari dan kemudian terasa hingga seluruh bagian pada
jari
Berdasarkan patofisiologi HAVS, beberapa gejala yang dapat
ditimbulkan, yakni:

Gejala Vaskuler Gejala Sensorineural


pemucatan pada epiodik buku jari yang bertambah rasa kesemutan pada satu atau lebih jari. Gejala
pada suhu dingin (fenomena Raynauld) atau vibration yang terjadi dimulai dari efek ringan dan hanya
white finger/VWF, yang terjadi akibat adanya spasme berefek pada ujung jari yang sifatnya hilang timbul.
pembuluh darah. Gejala-gejala khas fenomena Pada kasus yang berat, kesemutan dapat dirasakan
Raynauld adalah: pada seluruh jari. Keadaan seperti ini dapat
a. Dimulai dengan memutihnya jari dan disertai mengganggu aktivitas pekerjaan sehari-hari. Misal,
perasaan yang semakin dingin penderita tidak dapat merasakan ketika sedang
b. Kurangnya oksigen akan membuat jari-jari memegang koin atau mur yang hendak digunakan saat
terlihat menjadi berwarna kebiruan. bekerja, dan sebagainya. Tidak selalu semua jari
c. Kemudian jari-jari memerah karena terjadinya bersamaan menjadi kasus ringan atau berat, terkadang
vasodilatasi pembuluh darah dan aliran darah kembali ada bagian jari yang gejalanya ringan, dan bagian jari
lancar. yang lain terasa berat.
Faktor yang mempengaruhi Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS)
Umur Masa Kerja
Pertambahan usia dapat dipastikan
bahwa paparan yang lama dengan Masa kerja ialah suatu waktu yang diperlukan seorang
alat kerja tangan yang digunakan pekerja untuk melakukan pekerjaannya. Sehingga dapat
setiap hari pada waktu kerja dan diketahui lamanya paparan bagi pekerja akibat getaran
kemampuan elastisitas tulang, otot lengan tangan. Jika masa kerja lebih lama dalam
ataupun urat juga semakin berkurang menggunakan alat getar maka semakin banyak jugalah
sebagai peredam dari getaran yang paparan yang sampai ke tubuh. Hal itu akan berpotensi
dirambatkan pada tubuh. . ebih besar atau mempermudah pekerja untuk terkena Hand
Arm Vibration Syndrome.
Lama Kerja Jenis Kelamin
Menurut peraturan standar yang ada di Beberapa penelitian menunjukkan fakta
Indonesia, lama bekerja seseorang bahwa jenis kelamin memengaruhi tingkat
yakni hanya 8 jam perhari atau 40 jam risiko keluhan otot. Hal ini dapat terjadi
satu minggunya. Lama bekerja dapat karna wanita memiliki kekuatan otot yang
menyebabkan paparan getaran pada lebih lemah dibanding pria. Kekuatan dari
pekerja meningkat. Menurut Siswanto otot seorang wanita hanya terdapat sekitar
dalam Hidayat (2012), bahwa tingkat dua pertiga dari kekuatan otot pria sehingga
intensitas getaran yang lebih tinggi dapat disimpulkan bahwa daya tahan otot
serta waktu pemaparan lama akan pria pun lebih besar dibandingkan seorang
terjadi kerusakan pada tulang dansendi. wanita.
Nilai Ambang Batas (NAB)
Menurut SNI 16-7063-2004 nilai suatu ambang batas getaran mekanis untuk pemaparan tangan-lengan dengan
parameter percepatan pada sumbu yang dominan adalah 4 meter/detik² atau 0.40 gravitasi.Pengendalian getaran
tangan-lengan dilakukan dengan mengatur waktu kerja yang berkaitan dengan tingkat paparan getaran tangan-
lengan, seperti pada tabel berikut Standar faktor bahaya di tempat kerja tentu
digunakan sebagai pedoman dalam pengendalian agar
Jumlah waktu Nilai percepatan pada tenaga kerja masih dapat menjalankan pekerjaan tanpa
pemaparan per hari sumbu yang dominan mengakibatkan gangguan atau penyakit kesehatan
kerja Meter per Grav dalam pekerjaan sehari-hari, dan waktu tidak melebihi 8
detik kuadrat (m/det^2)
jam sehari atau 40 jam seminggu.Menurut Peraturan
(m/det^2)
Menteri Kesehatan RI No 70 Tahun 2016 . Nilai
2 jam dan kurang dari 6 0,61
Ambang Batas (NAB) faktor fisik dan kimia adalah
4
intensitas dan konsentrasi rata-rata pajanan bahaya
1 jam dan kurang dari 8 0,81
fisik/kimia yang dapat diterima oleh hampir semua
2 jam
pekerja tanpa mengakibatkan gangguan kesehatan atau
kurang dari 1 jam 12 1,22
penyakit dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu yang
CATATAN 1 gravitasi = 9,81 m/det^2 tidak melebihi 8 jam perhari dan 40 jam perminggu,
yang terdiri dari TWA (Time Weighted Average), STEL
(Short Term Exposure Limit), dan Ceiling.
Sumber Getaran
Perkakas yang bergetar secara luas dipergunakan
dalam industry logam,perakitan kapal,dan otomotif, juga
pertambangan, kehutanan, dan proses konstruksi. Banyak
dari alat ini menggunakan berbagai alat yang
menghasilkan getaran baik getaran seluruh badan (whole
body vibration) atau getaran lengan tangan. Perkakas yang
paling banyak digunakan adalah bor pneumatic, alat-alat
ini menghasilkan getaran mekanik dengan cirri fisik dan
efeknya merugikan yang berbeda . Tabel berikut
menyebutkan beberapa alat yang mengahasilkan getaran.
Tabel. Sumber Dan Tipe Getaran Berdasarkan Jenis Industri
Industri Type of vibration Common Vibration Source
Agriculture Whole body Tractor operation
Boiler making Segmental Pneumatic tools
Contruction Whole body/segmental Heavy equipment vehicles, pneumatic
drills, Jackhammers, Etc

Diamond cutting Segmental Vibrating tools


Forestry Whole body/segmental Tractors operator/ Chain saw
Furniture Segmental Pneumatic chisel
Manufacture    
Iron & Steel Segmental Vibrating hand tool
Lumber Segmental Chain saw
Machine tools Segmental Brating hand tools
Mining Whole body Vehicle operators rock dill
Riveting Segmental Hand tools
Rubber Segmental Pneumatic stripping tools
Sheet metal Segmental Stamping tools
Shipyards Segmental Pneumatic hand tools
Stone dressing Segmental Pneumatic hand tools
Textile Segmental Sewing machine looms
Transportation Whole body Vehicle operation
TEKNIK PENGUKURAN
DAN RIKSA UJI
ALAT UKUR Pengukuran getaran dapat dilakukan searah sumbu X, sumbu Y, dan sumbu
Z pada setiap titik pengukurannya. Getaran diukur dengan menggunakan sebua
alat yang dikenal dengan sebutan alat vibration meter. Dengan menggunakan
vibration meter dalam pengukurannya, maka akan mendapatkan hasil yang
akan dibandingkan dengan nilai ambang batas sesuai dengan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja nomor KEP.51/MEN/1999. Alat pengukur ini pada prinsipnya
terdiri dari sebuah penangkap getaran Vibration meter yang dihubungkan
dengan sebuah attenuator kemudian melalui sebuah filter yang diteruskan ke
amplifier, selanjutnya secara selektif dihubungkan dengan alat pengukur
amplitudo, kecepatan atau percepatan dan seterusnya dapat dihubungkan dengan
menggunakan skala.
CARA MENGUKUR GETARAN
Getaran dapat diukur dengan menggunakan suatu alat ukur yang dikenal dengan
sebutan vibration meter. Dengan pengukuran menggunakan vibration meter ini, maka akan
mendapatkan hasil yang dapat dibandingkan dengan nilai ambang batas sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 13 (PER 13/MEN/X/2011).
Teknik seperti ini dilakukan dalam rangka untuk mengambil beberapa data mengenai
tingkat paparan getaran pada pekerja. Untuk langkah-langkah pengukurannya adalah :
1. Sebelum pengukuran 3. pengukuran
a. Menyediakan alat ukur yang nantinya akan di pakai. a. Pasangkan rangkaian transducer pada chanel alat vibration
2. Pengecekan alat ukur meter sesuai dengan jenis pengukuran HAV (Hand Arm Vibration)

a. Mengecek kondisi baterai (power). b. Sambungkan kabel konektor sensor dngan unit vibration meter

b. Mengkalibrasi alat pengukur intensitas getaran. c. Posisikan sensor pada lengan atau tangan
d. Pastikan kondisi baterai baik
e. Hidupkan alat dengan menekan tombol “Power/ On”
f. Tunggu beberapa menit
g. Letakkan tranducer untuk lengan ke titik yang akan diukur
h. Lakukan pengumpulan data pengukuran
i. Tekan tombol “Hold” untuk mendapatkan data hasil pengukuran
j. Catat hasil pengukuran pada form yang telah disediakan
k. Mematikan alat, teka tombol “Pause” dan “Start - Stop”
bersamaan sampai alat “OFF”
Jenis pajanan yang kemungkinan diterima pekerja dapat berupa
getaran tangan dan lengan serta getaran seluruh tubuh.
 NAB Getaran pada Tangan dan Lengan
Nilai dari Ambang Batas pajanan getaran tangan dan lengan yang telah tercantum pada Tabel 5 merupakan nilai rata-
rata akselerasi pada frekuensi dominan (meter/ 〖 detik 〗 ^2) berdasarkan durasi pajanan 8 (delapan) jam per hari kerja
yang dapat mewakili kondisi dimana hampir semua pekerja terpajan getaran secara terus-menerus tanpa menimbulkan
penyakit atau gangguan kesehatan. Pekerja dapat terpajan getaran tangan dan lengan pada saat menggunakan alat kerja
yang bergetar seperti halnya; gerinda, gergaji listrik,jack hammer dan lain-lain.
Nilai ambang batar getaran tangan dan lengan untuk 8 jam kerja per hari adalah sebesar 5 meter/detik^2. Sedangkan
NAB getaran tangan dan lengan untuk durasi pajanan tertentu dapat dilihat pada Tabel

Durasi Pajanan Per Hari Nilai Akselerasi Pada


Kerja Frekuensi Dominan
(meter/detik^2)
8 jam 5
4 jam 7
2 jam 10
1 jam 14
Gambar tersebut merupakan Sistem
Biodinamik dan Biosentrik Tangan
ALLPPT Layout Clean Text Slide menunjukkan Arah Aksis Akselerasi Getaran
for your Presentation. ALLPPT
Layout Clean Text Slide for your
Presentation.

Arah gerakan tangan yang bergetar


terdiri atas gerakan biodinamik dan gerakan
biosentrik. Kecepatan getaran atau nilai
akselerasi getaran tangan dan lengan terdiri
atas tiga arah aksis (x, y, dan z) seperti
terlihat pada gambar diatas
Intepretasi Hasil Pengukuran/ Riksa Uji
Beberapa hal yang diperhatikan ketika hendak menginterpretasikan NAB getaran tangan dan lengan adalah
sebagai berikut.
a) Pengukuran suatu getaran tangan dan lengan dapat dilakukan dengan menggunakan vibrasi meter sesuai
metode yang standar.
b) NAB getaran tangan dan lengan merupakan nilai rata-rata akselerasi pajanan getaran tangan dan lengan
dalam satuan meter/detik yang diterima oleh tangan dan lengan pekerja dalam periode waktu tertentu yang tidak
boleh dilewati.
c) Nilai Ambang Batas untuk durasi pajanan getaran tangan dan lengan selain yang tercantum pada Tabel,
dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan:
t = durasi pajanan dalam satuan jam
a = nilai hasil pengukuran akselerasi getaran tangan dan
lengan (meter/detik kuadrat)
Contoh Perhitungan Kasus

Semisalnya terdapat kasus x yaitu: Nilai akselerasi getaran tangan dan lengan berdasarkan hasil
pengukuran sebesar 12 meter/detik kuadrat. Maka berapakah durasi pajanan yang diperbolehkan!
Jawaban kita:
  = 8 jam ×
= 1,391 jam.

Waktu pajanan yang diperkenankan untuk getaran tangan dan


lengan sebesar 12 meter/detik2 adalah 1,391 jam.
2. Getaran Seluruh Tubuh
Getaran yang diterima seluruh tubuh harus dievaluasi
pada masing-masing aksis (x, y dan z) dan resultan
dari 3 aksis.
a) Pajanan Getaran Seluruh Tubuh untuk Masing-
Gambar 3. Faktor Pembebanan Getaran Seluruh masing Aksis (x, y dan z)
Tubuh (aksis x, y dan z) Nilai Ambang Batas pajanan getaran seluruh
tubuh sebagaimana tercantum pada Tabel 6
(untuk aksis x dan y) dan Tabel 7 (untuk aksis z)
merupakan akselerasi rata-rata dalam
meter/detik^2 pada frekuensi (hertz) dan durasi
pajanan yang mewakili kondisi dimana hampir
semua pekerja berulangkali terpajan dengan
risiko minimum pada nyeri punggung, gangguan
kesehatan pada tulang belakang dan
ketidakmampuan dalam mengoperasikan suatu
alat dengan benar (misal supir angkutan alat
berat yang kesulitan mengoprasikan kendaraan
trsebut dengan benar.)
Tabel 6. Nilai Ambang Batas Pajanan Getaran Seluruh Tubuh untuk Aksis x atau
y

2016

Berdasarkan Permenkes Nomor 70 Tahun 2016


b. Pajanan Getaran Seluruh Tubuh untuk Resultan 3 Aksis (x,
y dan z)
Nilai Ambang Batas Ceiling untuk pajanan Getaran
Seluruh Tubuh resultan 3 aksis (x, y, dan z) adalah
sebesar 1,15 meter/detik2.Resultan untuk pajanan Getaran
Seluruh Tubuh untuk resultan 3 aksis (x, y, dan z)
dihitung dengan rumus:
Keterangan:
=total nilai akselerasi yang terukur dengan faktor pembebanan untuk aksis x
=faktor pembebanan untuk aksis x pada setiap 1/3 frekuensi octave band dari 1 hingga 80 Hertz
=nilai akselerasi rms untuk spektrum aksis x pada setiap 1/3 frekuensi octave band dari 1 hingga 80 Hertz

Keterangan:
=total nilai akselerasi yang terukur dengan faktor pembebanan (weighted rmsacceleration) untuk aksis y
=pembebanan untuk aksis y pada setiap 1/3 frekuensi octave band dari 1 hingga 80 Hertz
=nilai akselerasi rms untuk spektrum aksis y pada setiap 1/3 frekuensi octave band dari 1 hingga 80 Hertz

Keterangan:
=total nilai rms pembobotan akselerasi yang terukur (weighted rms acceleration) untuk aksis z
=faktor pembebanan untuk aksis z pada setiap 1/3 frekuensi octave band dari 1 hingga80 Hertz
nilai rms akselerasi untuk spektrum aksis z pada setiap 1/3 frekuensi octave band dari1 hingga 80 Hertz
A. Evaluasi Dan Pengendalian

Setelah melakukan penilaian dalam suatu risiko dan mengidentifikasi tenaga kerja yang terpapar pajanan maka harus
diputuskan bagaimana cara yang paling efektif dalam mengurangi risiko akibat getaran di tempat kerja tersebut.
Secara hierarki pengendalian risiko getaran di tempat kerja dapat dilakukan dengan :  

1. Subtitution
Penggantian metode kerja, misalnya dengan automasi atau mekanisasi kerja. Dan penggantian alat yang sudah
usang atau tua, yang memiliki vibrasi tinggi.
2. Engineering Control
Pemasangan vibration damper untuk meredam getaran, peredam getaran ini dapat berupa bantalan peredam atau
pegas yang dapat dibuat dari karet, gabus, kapuk atau bahan lainnya yang dapat digunakan untuk meredam getaran.
Merancang area tempat kerja untuk tidak menerima beban berlebihan dari perlatan yang digunakan. Sebagai contoh
yang terjadi pada tenaga kerja yang mengendarai alat angkut atau kendaraan angkut. Seperti truk, exapator,
traktor, dan lainnya. Perlu disediakannya kursi dan alas kaki yang berbahan empuk agar dapat mengurangi pajanan
getaran. Dan pada bidang kontruksi, industri kayu, dan industri lainnya diharapkan dapat menggunakan sarung
tangan berbahan busa agar dapat mengurangi getaran yang terjadi pada saat menggunakan alat gerinda, bor, alat
pemotong kayu, alat penghalus kayu ataupun palu.  
3. Administratif control
Pengaturan jadwal kerja atau pergantian shif kerja, hal ini dilakukan untuk mengurangi pemaparan getaran pada
pekerja , dengan standar ketentuan-ketentuan yang berlaku mengenai paparan dan lamanya bekerja. Sehingga
paparan getaran yang terkena dapat ditekan serendah-rendahnya.  
4. Alat Pelindung Diri (APD)
Dalam pemilihan APD yang sesuai harus memperhtikan tipe getarannya, untuk getaran menyeluruh
sebaiknya menggunakan APD full body protection yang terbuat dari bahan karet atau kulit, selain itu
pakaian pelindung juga harus bisa dala menjaga tubuh pekerja untuk tetap hangat dan kering untuk
mencegah terjadinya pengembangan Vibration W hite Finger. Sedangkan untuk getaran pada tangan dan
lengan sebaiknya menggunakan sarung tangan yang terbuat dari bahan karet atau kulit, dan yang berbahan
busa
5. Maintenance
Melakukan pemeriksaan mesin atau alat secara berkala tentang getaran dengan alat ukur untuk
mengetahui tingkat getaran mesin. Karena bisa saja suatu mesin atau alat, memiliki kerusakan tertentu
dan menimbulkan getaran yang lebih besar dari pada seharusnya.
 
6. Pemeriksaan Kesehatan
Suatu penyediaan pemeriksaan kesehatan pada semua pekerja adalah suatu hal yang sangatlah penting.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan dan adanya faktor kesehatan pekerja yang
mengakibatkan seorang pekerja mengalami masalah kesehatan akibat vibrasi.
Dan Jika seorang pekerja telah terkena suatu efek getaran yang merugikan maka untu sementara waktu
pekerja harus dihindarkan dari sumber getaran untuk mengurangi paparan selanjutnya. Penderita HAVS
(Hand Arm Vibration Syndrome ) memerlukan penanganan secara menyeluruh antara lain : terapi
olahraga, olahraga di dalam kolam, dan fisioterapi, pemberian obat (vasodilator, stabilisasi otomik,
calcium channel blockers, pentoxyphylline) untuk memperbaiki sel darah merah, terapi bloking saraf,
terapi bedah untuk paralisa atau paresis nervus ulnaris.
 
THANK YOU!

Your Company Here


silahkan bertanya!
DAFTAR
  PUSTAKA

• Charunisa. (2017). HUBUNGAN PAPARAN GETARAN DENGAN TERJADINYA . HAND ARM VIBRATION SYNDROMEPADA
PEKERJA PARUT .

• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2016 . (n.d.). STANDAR DAN PERSYARATAN
KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA INDUSTRI.

• Wijaya, C. 1995. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

• Suma’mur, P. K. 2014. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja (HIPERKES) Penerbit CV. Sagung Seto. Jakarta.

• Wilhite, C.R. 2007. Pneumatic Tool Hand Arm Vibration and Posture Characterization Involving U.S Navy Shipboard Personnel. Thesis
University of South Florida.

• Hidayat, S.M. 2012. Paparan Getaran Mesin Gerinda Dan Keluhan Subyektif (Hand Arm Vibration Syndrome) Pada Tenaga Kerja Di
Abadi Dental Laboratorium Gigi Surabaya. Jurnal Kesehatan Masyarakat (eJournal). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga.

• Tarwaka, Bakri S.H.A. dan Sudiajeng L. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Produktivitas, Surakarta : UNIBA
Press.

• Sri Rizka Annisa. 2018. Hubungan Paparan Getaran Seluruh Tubuh Dengan Keluhan Kesehatan Pada Supir Angkutan Kota Trayek 99
PU. Gajah Mada Di Kota Medan [skripsi]. Medan (ID). Universitas Sumatera Utara

• Novi, Aan Darmawan, Olga Chaterina Pattipawej. 2016. Analisis pengaruh Getaran Terhadap Konsentrasi Pekerja. Makalah. Dalam:
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Fakultas Teknik Univeristas Muhamadiyah Jakarta, 8 November.

• Sunu Ariastin Kurniawati. 2013. Analisis Kebisingan Dan Getaran Mekanis pada Mesin Saccof Harvester. Jurnal Keteknikan Pertanian.
Vol. 27(1): 35-40.

Anda mungkin juga menyukai