1. Armanda (022020006)
2. Dendiansyah (022020009)
02 04
01 05
Getaran
03 Sumber
Mekanis Getaran
Pokok Materi Pembahasan
Intepretasi
PengertianHasil
Pengukuran/riksa
Getaran
Uji
07
06
Evaluasi Dan
Pengendalian
Pengertian Getaran
Getaran Seluruh Tubuh atau disebut sebagai Whole Body Vibration dapat dirasakan dan terjadi pada
seluruh tubuh pada range frekuensi yang besar yaitu antara 0,1 – 10000 Hz. Vibrasi ini umumnya
dialami oleh pengemudi yang mengendarai kendaraan; bus, exapator, traktor,dan helikopter. Getaran
pada seluruh tubuh terjadi terutama pada alat angkutan yang memiliki getaran yang cukup
meresahkan. Getaran seluruh badan terjadi pada angkutan dam proses industri, yakni pada truk, alat
angkut yang dugunakan dalam kegiatan industri, traktor pertanian dan perlengkapan untuk
mengerjakan tanah. Akibat dari getaran yang ditimbulkan oleh alat angkutan tersebut, seluruh badan
dapat ikut bergetar.
Getaran seluruh tubuh biasanya dialami pengemudi kendaran, tractor, bus, helicopter, atau
bahkan kapal. Efek yang timbul tergantung kepada jaringan manusia (Sucofindo, 2002), seperti:
a. 3-6 Hz untuk bagian thorax (dada dan perut)
b. 20-30-Hz untuk bagian kepala
c. 100-150 Hz untuk rahang.
Vibrasi pada seluruh tubuh umumnya disebabkan oleh mesin industri/konturksi, pertanian, atau
peralatan transportasi, dapat dibagi menjadi:
a) Vibrasi frekuensi rendah, misalnya peralatan transportasi darat (bis, truk, kereta api).
b) Vibrasi frekuensi tinggi, misalnya mesin industri, alat-alat berat (forklift, traktor, traktor roda gigi,
derek, sekop elektrik, motor gandeng, bulldozer), peralatan transportasi udara /laut(helicopter, kapal
laut).
c) Syok, peralatan transportasi darat yang berjalan dijalanan yang tidak rata/berlubang.
Getaran setempat yaitu getaran yang merambat melalui tangan akibat
pemakaian alat yang bergetar, frekuensinya biasanya 20-500 Hz. Getaran ini
biasanya terjadi pada orang orang yang bekerja pada industri pertambangan, GETARAN LENGAN
kayu, konstruksi dan lain-lain. misalnya dalam kegiatan pengeboran. Pada TANGAN
tenaga kerja konstruksi, semisal pada saat menggunakan grinda, dan bor. Dan
01
Add Contents Title
terjadi pada beberapa industri
Get a modern lainnya
PowerPoint sepertithatindustri
Presentation kayu,
is beautifully semisal saat
designed.
menggunakan alat pemotong kayu (senso) sehingga dapat berpotensi untuk
02
Add Contents Title
mengakibatkan getaran pada tangan. Frekuensi yang paling berbahaya adalah
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
pada 128 Hz, karena tubuh manusia sangat peka pada frekuensi ini. Getaran
03
ini berbahaya pada Add Contents
pekerjaan Title :
seperti
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
1. Supir bajaj
04
2. Operator mesin
Add blasting
Contents Title
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
3. Tukang potong rumput
4. Gerinda
05
5. Penempa palu
Add Contents Title
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
Efek ini dari getaran diatas dikenal dengan sindrom getaran lengan tangan atau Hand Arm
Vibration Syndrome. Hand Arm Vibration Syndrome ialah suatu gangguan pada saraf jari dan
pembuluh darah yang disebabkan oleh getaran, ditransmisikan langsung ke tangan (getaran
segmental). Kondisi Hand Arm Vibration Syndrome pada umumnya ditandai dengan perasaan
kesemutan, mati rasa, dan warna pucat (memutih) pada jari. Pada awalnya gejala mati rasa ataupun
perasaan kesemutan terjadi secara perlahan dan kemudian disusul dengan warna putih pucat
(memutih) pada jari. Yang terjadi pada ujung jari dan kemudian terasa hingga seluruh bagian pada
jari
Berdasarkan patofisiologi HAVS, beberapa gejala yang dapat
ditimbulkan, yakni:
a. Mengecek kondisi baterai (power). b. Sambungkan kabel konektor sensor dngan unit vibration meter
b. Mengkalibrasi alat pengukur intensitas getaran. c. Posisikan sensor pada lengan atau tangan
d. Pastikan kondisi baterai baik
e. Hidupkan alat dengan menekan tombol “Power/ On”
f. Tunggu beberapa menit
g. Letakkan tranducer untuk lengan ke titik yang akan diukur
h. Lakukan pengumpulan data pengukuran
i. Tekan tombol “Hold” untuk mendapatkan data hasil pengukuran
j. Catat hasil pengukuran pada form yang telah disediakan
k. Mematikan alat, teka tombol “Pause” dan “Start - Stop”
bersamaan sampai alat “OFF”
Jenis pajanan yang kemungkinan diterima pekerja dapat berupa
getaran tangan dan lengan serta getaran seluruh tubuh.
NAB Getaran pada Tangan dan Lengan
Nilai dari Ambang Batas pajanan getaran tangan dan lengan yang telah tercantum pada Tabel 5 merupakan nilai rata-
rata akselerasi pada frekuensi dominan (meter/ 〖 detik 〗 ^2) berdasarkan durasi pajanan 8 (delapan) jam per hari kerja
yang dapat mewakili kondisi dimana hampir semua pekerja terpajan getaran secara terus-menerus tanpa menimbulkan
penyakit atau gangguan kesehatan. Pekerja dapat terpajan getaran tangan dan lengan pada saat menggunakan alat kerja
yang bergetar seperti halnya; gerinda, gergaji listrik,jack hammer dan lain-lain.
Nilai ambang batar getaran tangan dan lengan untuk 8 jam kerja per hari adalah sebesar 5 meter/detik^2. Sedangkan
NAB getaran tangan dan lengan untuk durasi pajanan tertentu dapat dilihat pada Tabel
Keterangan:
t = durasi pajanan dalam satuan jam
a = nilai hasil pengukuran akselerasi getaran tangan dan
lengan (meter/detik kuadrat)
Contoh Perhitungan Kasus
Semisalnya terdapat kasus x yaitu: Nilai akselerasi getaran tangan dan lengan berdasarkan hasil
pengukuran sebesar 12 meter/detik kuadrat. Maka berapakah durasi pajanan yang diperbolehkan!
Jawaban kita:
= 8 jam ×
= 1,391 jam.
2016
Keterangan:
=total nilai akselerasi yang terukur dengan faktor pembebanan (weighted rmsacceleration) untuk aksis y
=pembebanan untuk aksis y pada setiap 1/3 frekuensi octave band dari 1 hingga 80 Hertz
=nilai akselerasi rms untuk spektrum aksis y pada setiap 1/3 frekuensi octave band dari 1 hingga 80 Hertz
Keterangan:
=total nilai rms pembobotan akselerasi yang terukur (weighted rms acceleration) untuk aksis z
=faktor pembebanan untuk aksis z pada setiap 1/3 frekuensi octave band dari 1 hingga80 Hertz
nilai rms akselerasi untuk spektrum aksis z pada setiap 1/3 frekuensi octave band dari1 hingga 80 Hertz
A. Evaluasi Dan Pengendalian
Setelah melakukan penilaian dalam suatu risiko dan mengidentifikasi tenaga kerja yang terpapar pajanan maka harus
diputuskan bagaimana cara yang paling efektif dalam mengurangi risiko akibat getaran di tempat kerja tersebut.
Secara hierarki pengendalian risiko getaran di tempat kerja dapat dilakukan dengan :
1. Subtitution
Penggantian metode kerja, misalnya dengan automasi atau mekanisasi kerja. Dan penggantian alat yang sudah
usang atau tua, yang memiliki vibrasi tinggi.
2. Engineering Control
Pemasangan vibration damper untuk meredam getaran, peredam getaran ini dapat berupa bantalan peredam atau
pegas yang dapat dibuat dari karet, gabus, kapuk atau bahan lainnya yang dapat digunakan untuk meredam getaran.
Merancang area tempat kerja untuk tidak menerima beban berlebihan dari perlatan yang digunakan. Sebagai contoh
yang terjadi pada tenaga kerja yang mengendarai alat angkut atau kendaraan angkut. Seperti truk, exapator,
traktor, dan lainnya. Perlu disediakannya kursi dan alas kaki yang berbahan empuk agar dapat mengurangi pajanan
getaran. Dan pada bidang kontruksi, industri kayu, dan industri lainnya diharapkan dapat menggunakan sarung
tangan berbahan busa agar dapat mengurangi getaran yang terjadi pada saat menggunakan alat gerinda, bor, alat
pemotong kayu, alat penghalus kayu ataupun palu.
3. Administratif control
Pengaturan jadwal kerja atau pergantian shif kerja, hal ini dilakukan untuk mengurangi pemaparan getaran pada
pekerja , dengan standar ketentuan-ketentuan yang berlaku mengenai paparan dan lamanya bekerja. Sehingga
paparan getaran yang terkena dapat ditekan serendah-rendahnya.
4. Alat Pelindung Diri (APD)
Dalam pemilihan APD yang sesuai harus memperhtikan tipe getarannya, untuk getaran menyeluruh
sebaiknya menggunakan APD full body protection yang terbuat dari bahan karet atau kulit, selain itu
pakaian pelindung juga harus bisa dala menjaga tubuh pekerja untuk tetap hangat dan kering untuk
mencegah terjadinya pengembangan Vibration W hite Finger. Sedangkan untuk getaran pada tangan dan
lengan sebaiknya menggunakan sarung tangan yang terbuat dari bahan karet atau kulit, dan yang berbahan
busa
5. Maintenance
Melakukan pemeriksaan mesin atau alat secara berkala tentang getaran dengan alat ukur untuk
mengetahui tingkat getaran mesin. Karena bisa saja suatu mesin atau alat, memiliki kerusakan tertentu
dan menimbulkan getaran yang lebih besar dari pada seharusnya.
6. Pemeriksaan Kesehatan
Suatu penyediaan pemeriksaan kesehatan pada semua pekerja adalah suatu hal yang sangatlah penting.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan dan adanya faktor kesehatan pekerja yang
mengakibatkan seorang pekerja mengalami masalah kesehatan akibat vibrasi.
Dan Jika seorang pekerja telah terkena suatu efek getaran yang merugikan maka untu sementara waktu
pekerja harus dihindarkan dari sumber getaran untuk mengurangi paparan selanjutnya. Penderita HAVS
(Hand Arm Vibration Syndrome ) memerlukan penanganan secara menyeluruh antara lain : terapi
olahraga, olahraga di dalam kolam, dan fisioterapi, pemberian obat (vasodilator, stabilisasi otomik,
calcium channel blockers, pentoxyphylline) untuk memperbaiki sel darah merah, terapi bloking saraf,
terapi bedah untuk paralisa atau paresis nervus ulnaris.
THANK YOU!
• Charunisa. (2017). HUBUNGAN PAPARAN GETARAN DENGAN TERJADINYA . HAND ARM VIBRATION SYNDROMEPADA
PEKERJA PARUT .
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2016 . (n.d.). STANDAR DAN PERSYARATAN
KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA INDUSTRI.
• Wijaya, C. 1995. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta
• Suma’mur, P. K. 2014. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja (HIPERKES) Penerbit CV. Sagung Seto. Jakarta.
• Wilhite, C.R. 2007. Pneumatic Tool Hand Arm Vibration and Posture Characterization Involving U.S Navy Shipboard Personnel. Thesis
University of South Florida.
• Hidayat, S.M. 2012. Paparan Getaran Mesin Gerinda Dan Keluhan Subyektif (Hand Arm Vibration Syndrome) Pada Tenaga Kerja Di
Abadi Dental Laboratorium Gigi Surabaya. Jurnal Kesehatan Masyarakat (eJournal). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga.
• Tarwaka, Bakri S.H.A. dan Sudiajeng L. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Produktivitas, Surakarta : UNIBA
Press.
• Sri Rizka Annisa. 2018. Hubungan Paparan Getaran Seluruh Tubuh Dengan Keluhan Kesehatan Pada Supir Angkutan Kota Trayek 99
PU. Gajah Mada Di Kota Medan [skripsi]. Medan (ID). Universitas Sumatera Utara
• Novi, Aan Darmawan, Olga Chaterina Pattipawej. 2016. Analisis pengaruh Getaran Terhadap Konsentrasi Pekerja. Makalah. Dalam:
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Fakultas Teknik Univeristas Muhamadiyah Jakarta, 8 November.
• Sunu Ariastin Kurniawati. 2013. Analisis Kebisingan Dan Getaran Mekanis pada Mesin Saccof Harvester. Jurnal Keteknikan Pertanian.
Vol. 27(1): 35-40.