Anda di halaman 1dari 4

Tugas

INVESTIGASI KECELAKAAN KERJA

“Kasus Kecelakaan Kerja Di Pt Semen Indonesia Tewaskan Satu


Pekerja”

OLEH :

EKA ANDRIANI SIDAME


J1A116027
K3

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
Kasus kecelakaan kerja di PT Semen Indonesia Tewaskan Satu
Pekerja

Kecelakaan kerja terjadi di area tambang batu kapur PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

di Desa Karang Lo, Kecamatan Merakurak, Tuban. Seorang operator alat pengebor batu kapur

(quarry drill) bernama Vicky Baktia Hermawan (21) tewas. Warga Desa Sambonggede, Kecamat

an Merakurak itu tewas terjepit alat berat ketika sedang bekerja mengganti oli quarry drill.

Korban sedang mengganti oli mesin bor, tiba-tiba ada truk di tanjakan tergelincir ke

belakang, lalu menghantam tubuh korban, jelas Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Wahyu

Hidayat kepada wartawan. Korban tergencet diantara truk dan alat berat sehingga tewas di

lokasi kejadian dengan luka parah pada bagian kepala, sambungnya saat ditemui detikcom di Ma

polres Tuban.

Truk yang menjadi penyebab utama diketahui sedang dikendarai oleh Salahudin, warga

Lasem, Jawa Tengah. Namun belum diketahui secara pasti penyebab bagaimana truk tergelincir

sehingga mengakibatkan tewasnya korban. "Itu (penyebab tergelincir) yang masih kita dalami.

Apakah saat itu posisi truk direm atau sedang diganjal batu" terang Kasat.

Pasca kejadian, mayat korban langsung dievakuasi menuju kamar jenazah Rumah Sakit

Umum Dokter Koesma Tuban untuk diotopsi. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke polisi.

Hingga kini polisi masih mendalami penyebab utama kecelakaan kerja tersebut. \\\"Anggota

masih di lokasi untuk olah TKP (Tempat Kejadian Perkara)" pungasnya.

Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Internal dan Media PT SI M. Faiq Niyazi membenarkan

adanya kejadian itu. Faiq mengatakan jika korban adalah tenaga outsourcing dari anak

perusahaan PT SI yakni PT UTSG.

"Kasus ini kami tangani dengan baik. Kami menyesalkan adanya peristiwa ini. Kami juga akan

beri santunan kepada keluarga korban.


Penyebab dasar terjadinya kecelakaan kerja adalah tidak tersedianya alat keselamatan

kerja bagi pekerjanya. Menanggapi kecelakaan yang menewaskan seorang karyawan tersebut

seharusnya pihak perusahaan memastikan setiap karyawan menggunakan APD saat bekerja.

Pihak perusahaan perlu juga memberikan pelatihan dan perhatian kepada pekerja mengenai

keselamatan kerja.

Kemudian penyebab kecelakaan lain adalah kurangnya pengawasan manajemen dalam

bidang kesehatan, keselamatan dan keamanan pada perusahaan tersebut. Sistem manajamen yang

baik seharusnya lebih ketat pengawasannya terhadap pekerjaan ini menyadari pekerjaan ini

memiliki resiko yang besar untuk menghasilkan kerugian. Beberapa tindakan manajemen yang

bisa dilakukan adalah menyediakan alat pelindung diri sesuai dengan jenis pekerjaan nya.

Analisis kasus dari sisi lain juga kecelakaan yang terjadi pada kasus ini kemungkinan

disebabkan karena tidak dilakukan perawatan secara rutin pada truk, ini yang menyebabkan truk

kemungkinan besar rem-nya blong atau ban-nya telah botak. Dan juga jika dilihat dari

tergelincirnya truk seharusnya sipengemudi melakukan peringatan seperti membunyikan klakson

agar yang disekitarnya langsung sadar kalau ada sesuatu.

Kemungkinan sebab-sebab kecelakaan jalan yang licin Ban sudah tidak layak pakai

Pengemudi kurang profesional Rem blong. Pasal-pasal yang dilanggar: KEPMEN Nomor :

555.K/26/M.PE/1995 Konstruksi Dan Peralatan Kendaraan, Pasal 140 ayat 7 KEPMEN Nomor :

555.K/26/M.PE/1995 Bagian keempat Keselamatan dan Pengangkutan, Pasal 141 ayat 7

KEPMEN Nomor : 555.K/26/M.PE/1995 Bagian keempat Keselamatan dan Pengangkutan, Pasal

142 ayat 5KEPMEN Nomor : 555.K/26/M.PE/1995 Bagian keempat Keselamatan dan

Pengangkutan, Pasal 142 ayat 7KEPMEN Nomor : 555.K/26/M.PE/1995 Bagian keempat

Keselamatan dan Pengangkutan Pasal 142 ayat 8UU No.13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1.
Saran Perusahaan memberi alat-alat perlindungan diri kepada para pekerja.Pada kasus ini

terjadi karena kurang nya pelatihan K3 pada pekerja sehingga para pekerja tidak mengetahui

tentang masalah-masalah jika menghadapi kecelakaan. Oleh karena itu, seharusnya pihak

perusahaan memberikan pelatihan K3 kepada para pekerja. Seharusnya perusahaan memberi

tanda peringatan/bahaya disekitar area jalan tersebut.

Perusahaan seharusnya melakukan perawatan secara rutin terhadap alat-alat kerja, baik

itu truk maupun alat-alat besar lainnya.Jika hal ini sebelumnya sering terjadi, ada baiknya

perusahaan memperhatikan kemiringan tanjakan tersebut ataupun jalannya. Jika ternyata itu

sudah seperti prosedur dan tetap terjadi ada baiknya perusahaan membuat tempat pengereman

manual.

Anda mungkin juga menyukai