OLEH :
KENDARI
2018
Kasus kecelakaan kerja di PT Semen Indonesia Tewaskan Satu
Pekerja
Kecelakaan kerja terjadi di area tambang batu kapur PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
di Desa Karang Lo, Kecamatan Merakurak, Tuban. Seorang operator alat pengebor batu kapur
(quarry drill) bernama Vicky Baktia Hermawan (21) tewas. Warga Desa Sambonggede, Kecamat
an Merakurak itu tewas terjepit alat berat ketika sedang bekerja mengganti oli quarry drill.
Korban sedang mengganti oli mesin bor, tiba-tiba ada truk di tanjakan tergelincir ke
belakang, lalu menghantam tubuh korban, jelas Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Wahyu
Hidayat kepada wartawan. Korban tergencet diantara truk dan alat berat sehingga tewas di
lokasi kejadian dengan luka parah pada bagian kepala, sambungnya saat ditemui detikcom di Ma
polres Tuban.
Truk yang menjadi penyebab utama diketahui sedang dikendarai oleh Salahudin, warga
Lasem, Jawa Tengah. Namun belum diketahui secara pasti penyebab bagaimana truk tergelincir
sehingga mengakibatkan tewasnya korban. "Itu (penyebab tergelincir) yang masih kita dalami.
Apakah saat itu posisi truk direm atau sedang diganjal batu" terang Kasat.
Pasca kejadian, mayat korban langsung dievakuasi menuju kamar jenazah Rumah Sakit
Umum Dokter Koesma Tuban untuk diotopsi. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke polisi.
Hingga kini polisi masih mendalami penyebab utama kecelakaan kerja tersebut. \\\"Anggota
Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Internal dan Media PT SI M. Faiq Niyazi membenarkan
adanya kejadian itu. Faiq mengatakan jika korban adalah tenaga outsourcing dari anak
"Kasus ini kami tangani dengan baik. Kami menyesalkan adanya peristiwa ini. Kami juga akan
kerja bagi pekerjanya. Menanggapi kecelakaan yang menewaskan seorang karyawan tersebut
seharusnya pihak perusahaan memastikan setiap karyawan menggunakan APD saat bekerja.
Pihak perusahaan perlu juga memberikan pelatihan dan perhatian kepada pekerja mengenai
keselamatan kerja.
bidang kesehatan, keselamatan dan keamanan pada perusahaan tersebut. Sistem manajamen yang
baik seharusnya lebih ketat pengawasannya terhadap pekerjaan ini menyadari pekerjaan ini
memiliki resiko yang besar untuk menghasilkan kerugian. Beberapa tindakan manajemen yang
bisa dilakukan adalah menyediakan alat pelindung diri sesuai dengan jenis pekerjaan nya.
Analisis kasus dari sisi lain juga kecelakaan yang terjadi pada kasus ini kemungkinan
disebabkan karena tidak dilakukan perawatan secara rutin pada truk, ini yang menyebabkan truk
kemungkinan besar rem-nya blong atau ban-nya telah botak. Dan juga jika dilihat dari
Kemungkinan sebab-sebab kecelakaan jalan yang licin Ban sudah tidak layak pakai
Pengemudi kurang profesional Rem blong. Pasal-pasal yang dilanggar: KEPMEN Nomor :
555.K/26/M.PE/1995 Konstruksi Dan Peralatan Kendaraan, Pasal 140 ayat 7 KEPMEN Nomor :
Keselamatan dan Pengangkutan Pasal 142 ayat 8UU No.13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1.
Saran Perusahaan memberi alat-alat perlindungan diri kepada para pekerja.Pada kasus ini
terjadi karena kurang nya pelatihan K3 pada pekerja sehingga para pekerja tidak mengetahui
tentang masalah-masalah jika menghadapi kecelakaan. Oleh karena itu, seharusnya pihak
Perusahaan seharusnya melakukan perawatan secara rutin terhadap alat-alat kerja, baik
itu truk maupun alat-alat besar lainnya.Jika hal ini sebelumnya sering terjadi, ada baiknya
perusahaan memperhatikan kemiringan tanjakan tersebut ataupun jalannya. Jika ternyata itu
sudah seperti prosedur dan tetap terjadi ada baiknya perusahaan membuat tempat pengereman
manual.