Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


BAB 1. PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan .............................................................................................................2
1.4 Manfaat ...........................................................................................................2
1.5 Luaran yang Diharapkan.................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................3
2.1 Helm ...............................................................................................................3
2.2 Micro-sleep .....................................................................................................3
2.3 TrueDepth .......................................................................................................3
2.4 Pulse Sensor ...................................................................................................3
2.5 Alat yang Dikembangkan ...............................................................................4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ...................................................................5
3.1 Studi Pustaka ..................................................................................................5
3.2 Perancangan Alat ............................................................................................5
3.3 Cara Kerja .......................................................................................................6
3.4 Desain Prototipe .............................................................................................6
3.5 Pengujian Alat ................................................................................................7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .....................................................8
4.1 Anggaran Biaya ..............................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan ..............................................................................................8
DAFTAR PUSAKA ..............................................................................................10
LAMPIRAN ..........................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ..........................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .......................................................18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ...........19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .................................................20
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Dikembangkan...........................21

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan yang tergolong
dalam penyakit tidak menular yang merugikan. Berdasarkan data yang dirilis World
Health Organization (WHO) mencatat bahwa setiap tahun 1,35 juta orang tewas
akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia. Artinya, setiap 24 detik terdapat satu
orang kehilangan nyawa di jalanan di seluruh dunia. WHO mendesak dunia untuk
mengambil langkah konkrit (Hardoko 2018).
Demikian pula di Indonesia, kecelakaan lalu lintas menjadi masalah utama
yang sangat serius. Menurut data dari Kepolisian Negara Kesatuan Republik
Indonesia, setiap jamnya terdapat 3 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu
lintas. Data ini menyatakan bahwa besarnya jumlah kecelakaan tersebut disebabkan
oleh beberapa hal, yaitu: 61 % akibat faktor manusia yang terkait dengan
kemampuan serta karakter pengemudi, 9 % akibat faktor kendaraan yang terkait
permenuhan persyaratan teknik layak jalan dan 30 % disebabkan oleh faktor
prasarana dan lingkungan (Wahyono 2022).
Mantan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto menyatakan di
tahun 2017, “Faktor manusia yaitu terkait dengan kemampuan serta karakter
pengemudi ternyata menjadi faktor yang berpengaruh dalam keselamatan di jalan
raya”. Faktor manusia tersebut diantaranya mengantuk, tidak fokus atau kelelahan.
Oleh karena itu, sangat penting mengutamakan konsentrasi saat berkendara dan
perlu adanya pencegahan untuk tidak mengantuk dengan adanya sebuah peringatan
ketika gejala mengantuk atau lelah terdeteksi dari seorang pengendara. Untuk itu,
sebagai upaya penanganan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi
menggunakan teknologi masa kini, karena perkembangan teknologi yang sangat
cepat sehingga berbagai alat bermunculan guna memecahkan suatu masalah
ataupun membantu pekerjaan sehari-hari (Yanto et al. 2021).
Seorang warga asal Bandung, Jawa Barat, Simon Yudistira Sanjaya membuat
inovasi helm anti mengantuk bagi pengemudi roda dua atau lebih. Helm terapi anti
mengantuk tersebut memanfaatkan 76 duri tumpul. Duri-duri tumpul tersebut akan
memijat dan menstimulus saraf yang ada di kepala. Hasilnya, bisa melancarkan
aliran darah dan oksigen di kepala sehingga mampu mengurangi rasa ngantuk saat
berkendara. Pengendara minimal menggunakan helm ini setidaknya selama 10
menit (Kinapti 2021). Kemudian, terdapat juga penelitian dari siswa SMAN 3
Semarang yang menciptakan Helm-Dtech, sebuah helm yang dirancang oleh
Sindoro Sindhu Khrisna. Di helmnya terdapat kotak kecil terletak dibagian atas,
kanan dan kiri helm. Setiap gerak memiliki sensor gerak, sedangkan dibagian dalam
terdapat speaker mini dengan suara yang tak terlalu keras. Cara kerjanya yaitu jika
alat dan kendaraan mendekat dari sisi kanan atau kiri, speaker didalamnya akan
mengeluarkan suara. Sensor yang menghadap ke depan akan memberi peringatan
ketika ada benda di depan muncul secara mendadak. Helm ini akan mengeluarkan
2

suara ‘kanan’, ‘kiri’ atau ‘depan’. Jika ada benda mendekat tetapi sangat pelan,
maka speaker tidak akan berbunyi (Ige 2015).
Penelitian sebelumnya menjadi bahan studi litelatur yang mana pada penelitian
ini dikembangkan lebih canggih melalui pemanfaatan teknologi masa kini dengan
pembaharuan yang lebih mutakhir untuk menghadirkan peralatan safety riding.
”SARIMI (Safety Riding Milenial) pada Helm Berbasis Teknologi TrueDepth dan
Pulse Sensor sebagai Pencegah Kecelakaan Lalu Lintas”, hadir dalam bentuk
sebuah helm pendeteksi rasa kantuk pada pengendara dengan menggunakan
teknologi TrueDepth dan pulse sensor berbasis Arduino Uno sebagai solusi untuk
mencegah kecelakaan lalu lintas.
1.2 Tujuan
Berikut adalah tujuan dari helm safety riding :
1. Menciptakan solusi untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas saat
berkendara dengan menggunakan peralatan safety berbasis teknologi
2. Sebagai peralatan safety untuk para pengendara saat berkendara
1.3 Manfaat
Berikut adalah manfaat dari helm safety riding :
1. Mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas akibat mengantuk ketika
berkendara
2. Memberi perlindungan kepada pengendara yang mengantuk saat berkendara
3. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengatasi masalah dimana dalam
hal ini adalah kecelakaan lalu lintas yang disebabkan karena mengantuk
1.4 Luaran
Berikut adalah luaran dari kegiatan penelitian:
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Prototipe yang akan dihasilkan berupa produk fisik pembuatan alat safety
riding yaitu ”SARIMI (Safety Riding Milenial) pada Helm Berbasis
Teknologi TrueDepth dan Pulse Sensor sebagai Pencegah Kecelakaan Lalu
Lintas”
4. Akun media sosial yang berisi konten edukasi topik mengenai produk untuk
menunjang publikasi atau promosi pelaksanaan kegiatan PKM-KC
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Helm
Helm merupakan alat yang wajib digunakan oleh seluruh pengendara. Undang-
undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 57 Ayat 1 dan 2, setiap kendaraan bermotor yang
dioperasikan di jalan wajib dilengkapi dengan kendaraan bermotor (1),
perlengkapan sebagaimana yang dimaksud Ayat (1) bagi sepeda motor berupa helm
standar nasional Indonesia (2). Disebutkan juga dalam undang undang Pasal 106
Ayat 8 bahwa setiap orang yang mengemudikan motor dan penumpang sepeda
motor wajib mengenakan helm. Helm memiliki berbagai fungsi bagi pengendara
sepeda motor. Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari helm:
• Melindungi kepala dari benturan saat terjadi kecelakaan
• Melindungi wajah terkhususnya mata dari angin, debu serta benda lainnya
• Melindungi kepala diberbagai cuaca baik dari teriknya sinar matahari
ataupun basah karena air hujan
2.2 Micro-sleep
Micro-sleep merupakan sebuah kondisi tidur pendek berkisar 1 sampai 30
detik, dimana orang yang mengalami kondisi ini gagal merespon sensor motorik
dan menjadi tidak sadarkan diri (Poudel et al. 2014). Staf RSUP dr. Mohammad
Hoesin Palembang, Elsa Savitrie, SKM,M. Kes mengemukakan bahwa micro-sleep
merupakan kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa
lelah atau mengantuk, micro-sleep bisa terjadi dalam beberapa episode yang
berdekatan, saat seseorang mencoba atau gagal untuk tetap terjaga. Seringkali
dalam micro-sleep otak membalik dengan cepat antara tertidur dan terjaga (Savitrie
2022). Penyebab micro-sleep diantaranya karena kurang tidur dan beberapa kasus
menjelaskan bahwa penderita micro-sleep juga dialami oleh mereka yang
melakukan pekerjaan monoton. Untuk itu kondisi micro-sleep saat berkendara
sangat berbahaya dan menjadi salah satu faktor manusia yang harus dicegah agar
tidak terjadi kecelakaan lalu lintas.
2.3 TrueDepth
TrueDepth merupakan sistem khusus kamera dan sistem sensor berteknologi
tinggi. Kamera TrueDepth menangkap data wajah yang akurat dengan
memproyeksikan dan menaganalisa ribuan titik tak terlihat untuk menciptakan peta
kedalaman wajah dan juga menangkap citra inframerah wajah. Face ID
mengadaptasi perubahan penampilan secara otomatis, seperti bila menggunakan
kosmetik atau menumbuhkan rambut di wajah. Setiap kali membuka perangkat,
kamera TrueDepth akan mengenali dan menangkap data kedalaman yang akurat
dan citra inframerah (Apple 2022).
2.4 Pulse Sensor
Pulse sensor merupakan perangkat keras untuk membaca denyut jantung.
Untuk pembacaan denyut jantung dibutuhkan nilai threshold untuk menentukan
satu denyut jantung. Satu denyut jantung dibaca saat pantulan sinar dari cahaya
yang dipancarkan oleh sensor berubah intensitasnya. Ketika berubah intensitasnya
4

itu dapat diketahui denyut jantung atau bukan (Akbar 2018). Pulse Sensor adalah
sensor detak jantung yang didesain dan dibuat oleh World Famous Electronic. Pada
prinsipnya sensor ini menggabungkan sensor detak jantung sederhana dengan
sirkuit penguat, sensor ini dapat digunakan dengan pemograman Arduino maupun
mikrokontroler lainnya. Untuk mendeteksi detak jantung cukup dengan cara
menempatkan sensor pada ujung jari atau pada salah satu daun telinga (Prastyo
2020).
2.5 Alat yang Dikembangkan
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan pada alat yang sudah ada, maka pada
penelitian ini alat dikembangkan lebih canggih melalui pemanfaatan teknologi
masa kini dengan pembaharuan yang lebih mutakhir untuk menghadirkan peralatan
safety riding yang lebih akurat dan efisien. Alat safety riding yang berupa helm ini
mempunyai keunggulan yang jauh lebih baik karena dilengkapi dengan sensor
pendeteksi rasa kantuk yang akurat. Artinya bukan hanya dapat meminimalisisr
kecelakaan lalu lintas tetapi dapat mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
SARIMI (Safety Riding Milenial) memanfaatkan teknologi canggih TrueDepth dan
pulse sensor berbasis Arduino Uno. Penelitian ini dirancang untuk mencegah
kecelakaan saat berkendara sepeda motor. SARIMI (Safety Riding Milenial)
menggunakan teknologi TrueDepth dan pulse sensor berbasis Arduino Uno akan
disambungkan dengan intercom sebagai outputnya. Sensor TrueDepth dan pulse
sensor akan diprogram menggunakan pemograman Arduino uno yang akan
mengeluarkan suara secara otomatis.
TrueDepth akan bekerja ketika mendeteksi mata tertutup selama 3-5 detik
sedangkan pulse sensor akan mendeteksi detak jantung pengendara dimana ketika
nilai threshold menyatakan mengantuk maka TrupDepsth dan pulse sensor akan
memerintah intercom untuk mengeluarkan suara. Untuk mendapatkan hasil yang
baik diperlukan langkah kerja yang rinci dan sistematis. SARIMI (Safety Riding
Milenial) membantu memberikan solusi bagi masyarakat untuk menekan angka
kecelakaan lalu lintas di jalan raya akibat rasa kantuk dan dapat berguna bagi
pengembangan dimasa yang akan datang. Dengan adanya prototipe para
pengembang dapat mengklarifikasi kebutuhan dan interpretasinya terlebih dahulu
sebelum dilakukan tahapan produksi akhir.
Tingkat pendeteksian TrueDepth sangat kuat, sehingga dapat mendeteksi mata
tertutup selama 3-5 detik. Pulse sensor juga akan mendeteksi denyut jantung dalam
keadaan mengantuk, normal atau kecapean. Jika pulse sensor mendeteksi denyut
jantung pengendara dalam keadaan mengantuk namun mata pengendara dipaksakan
untuk terbuka maka tidak akan ada yang memerintah intercom, namun jika pulse
sensor mendeteksi denyut jantung pengendara mengantuk dan mata tertutup 3-5
detik maka sensor akan secara bersamaan memerintahkan intercom untuk
mengeluarkan suara yang dapat memberikan refleks bangun kepada pengendara
supaya dapat menepi untuk beristirahat dan dengan demikian pengendara dapat
terhindar dari kecelakaan lalu lintas.
5

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Studi Pustaka
Langkah awal yang dilakukan adalah studi pustaka melalui buku atau teks yang
berupa tulisan ilmiah, handbook, e-book, buku mata kuliah dan artikel-artikel
ilmiah yang berhubungan dengan teknologi yang akan di kembangkan dalam
SARIMI (Safety Riding Milenial) menggunakan sensor TrueDepth dan pulse sensor
yang disambungkan ke intercom sebagai outputnya, setelah memperoleh informasi
tahap awal, selanjutnya membuat rumusan masalah alat serta merancang prototipe
SARIMI (Safety Riding Milenial) menggunakan sensor TrueDepth dan pulse sensor
yang disambungkan ke intercom sebagai outputnya. Konsep pelaksanaan
pembuatan alat SARIMI (Safety Riding Milenial) dalam seluruh tahapan studi ini
digambarkan dalam flowchart pelaksanaan penelitian. Konsep pelaksanaan dimulai
dari studi literatur sampai dengan uji coba alat.
Mulai

Studi Literatur

Perancangan
Alat
Perancangan
Design Helm

Uji Coba Alat

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Pelaksanaan Penelitian


3.2 Perancangan Alat
Adapun tahapan pembuatan SARIMI (Safety Riding Milenial) menggunakan
sensor TrueDepth dan pulse sensor yang disambungkan ke intercom sebagai
outputnya yaitu :
1. Membeli alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Menyiapkan alat dan bahan pembuatan SARIMI (Safety Riding Milenial)
menggunakan sensor TrueDepth dan pulse sensor.
3. Membuat pemrograman pada arduino untuk membuat perintah mengeluarkan
suara ketika sensor menangkap mata tertutup selama waktu 3-5 detik dan detak
jantung kurang dari 60 BPM (Beat Per Minutes).
4. Kemudian merangkai alat sensor yang disambungkan ke intercom agar dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik dan benar.
5. Untuk merangkai komponen-komponen tersebut maka sesuaikan dengan desain
yang dibuat.
6. Jika rangkaian alatnya sudah selesai, maka lakukan pengujian alat agar sesuai
dengan keinginan.
6

3.3 Cara Kerja


SARIMI (Safety Riding Milenial) menggunakan sensor TrueDepth dan pulse
sensor yang disambungkan ke intercom sebagai outputnya. Sensor TrueDepth dan
pulse sensor akan diprogram menggunakan pemograman Arduino yang akan
mengeluarkan perintah suara secara otomatis. Alat ini akan bekerja ketika sensor
TrueDepth mendeteksi mata yang tertutup dan pulse sensor mendeteksi jumlah
detak jantung kurang dari 60 bpm maka akan memerintah intercom untuk
mengeluarkan suara. Berikut cara kerja SARIMI (Safety Riding Milenial) :
1. Pada helm dipasang sebuah sensor TrueDepth dan pulse sensor yang
disambungkan pada intercom. Sensor ini telah diprogram untuk mendeteksi
dan memerintah untuk mengeluarkan suara.
2. Sensor TrueDepth akan bekerja mendeteksi pengendara menutup mata
selama waktu diatas 3 detik dan pulse sensor mendeteksi detak jantung
pengendara kurang dari 60 dpm akan langsung memberikan perintah kepada
intercom untuk mengeluarkan suara yang membuat pengendara otomatis
akan membuka matanya.
3. Ketika pengendara membuka mata atau detak jantung lebih dari 60 dpm,
intercom akan berhenti mengeluarkan suara.
3.4 Desain Prototipe

Intercom
Pulse sensor dengan
pemrograman Sensor kamera TrueDepth
Penempatan dengan pemrograman
Arduino
Arduino Arduino
Gambar 3.2 Helm 3 Dimensi Tampak Depan, Samping dan Belakang serta
Prototipe Helm

Gambar 3.3 Sensor TrueDepth


7

Gambar 3.4 Pemorograman dengan Arduino Uno

Gambar 3.5 Intercom

Gambar 3.6 Pulse Sensor


3.5 Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan meliputi:
1. Pengujian menggunakan helm.
Pengujian menggunakan helm digunakan untuk mengetahui apakah helm
tersebut sudah nyaman digunakan. Selain itu untuk memastikan
pemasangan alat sudah sesuai.
2. Pengujian menutup mata selama lebih dari 3 detik dan merelekskan tubuh.
Pengujian menutup mata selama lebih dari 3 detik dan merelekskan tubuh
agar jantung berdenyut kurang dari 60 dpm digunakan untuk mengetahui
apakah sensor telah bekerja dengan baik.
3. Pengujian berapa lama sensor akan bekerja.
Pengujian berapa lama sensor akan bekerja digunakan untuk mengetahui
berapa lama waktu sensor akan bekerja mendeteksi mata tertutup dan
mendekteksi denyut jantung dibawah 60 dpm. Kemudian mengeluarkan
suara dan berhenti bekerja.
4. Pengujian suara.
Mengetahui volume yang dikeluarkan sudah sesuai atau belum, terlalu keras
ataupun terlalu pelan.
5. Pengujian membuka mata dan menambah aktifitas.
Mengetahui alat berhenti bekerja ketika membuka mata dan meningkatnya
detak jantung lebih dari 60 dpm.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)

Belmawa Rp 4.725.000
1 Bahan Habis Pakai Perguruan Tinggi Rp 500.000
Instansi Lain Rp 0
Belmawa Rp 625.000
2 Sewa dan Jasa Perguruan Tinggi Rp 500.000
Instansi Lain Rp 0
Belmawa Rp 1.125.000
3 Transportasi lokal Perguruan Tinggi Rp 500.000
Instansi Lain Rp 0
Belmawa Rp 925.000
4 Lain-lain Perguruan Tinggi Rp 500.000
Instansi Lain Rp 0
Jumlah Rp 9.400.000

Belmawa Rp 7.400.000
Perguruan Tinggi Rp 2.000.000
Rekap Sumber Dana
Instansi lain Rp 0
Jumlah Rp 9.400.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Format Jadwal Kegiatan

Jenis Bulan Person


No
Kegiatan Penanggung
1 2 3 4 Jawab
1 Obeservasi Seluruh Anggota
Studi Cahya & Hilma
2
Literatur
Analisa Yusuf, Eva dan
Kebutuhan Agung
3
Sistem atau
Model
9

Proses Semua Anggota


5
Pembuatan
Implementasi Cahya, Yusuf dan
6
Rancangan Eva
Pembuatan Agung dan Cahya
7
Prototype
Pengujian Hilma, Eva dan
8
Sistem Yusuf
Evaluasi Semua Anggota
9
Sistem
Pembuatan Semua Anggota
10
Laporan
Publikasi Hilma
11 Jurnal atau
Laporan
10

DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Falachudin. 2018. “Sistem Monitoring Denyut Jantung Menggunakan” 2
(12): 5969–76.
Apple. 2022. “Mengenai Teknologi Canggih Face ID.”
Https://Support.Apple.Com. 2022. https://support.apple.com/id-
id/HT208108.
Hardoko, Ervan. 2018. “WHO: Tiap 24 Detik Satu Orang Tewas Akibat
Kecelakaan Lalu Lintas.” Internasional.Kompas.Com, December 2018.
https://internasional.kompas.com/read/2018/12/07/13032721/who-tiap-24-
detik-satu-orang-tewas-akibat-kecelakaan-lalu-lintas?page=all.
Ige, Edhie Prayitno. 2015. “Siswa SMA Semarang Ciptakan Helm Anti Ngantuk.”
Liputan6.Com. 2015. https://www.liputan6.com/tekno/read/2350300/siswa-
sma-semarang-ciptakan-helm-anti-ngantuk.
Kinapti, Tyas Titi. 2021. “Helm Anti Ngantuk, Inovasi Dari Warga Bandung Untuk
Tekan Angka Kecelakaan.” Merdeka.Com. 2021.
https://www.merdeka.com/jabar/helm-anti-ngantuk-inovasi-praktisi-
kesehatan-di-bandung-untuk-kurangi-kecelakaan.html.
Poudel, Govinda R., Carrie R.H. Innes, Philip J. Bones, Richard Watts, and Richard
D. Jones. 2014. “Losing the Struggle to Stay Awake: Divergent Thalamic and
Cortical Activity during Microsleeps.” Human Brain Mapping 35 (1): 257–69.
https://doi.org/10.1002/hbm.22178.
Prastyo, Elga Aris. 2020. “Pulse Sensor (Sensor Detak Jantung).”
Https://Www.Edukasielektronika.Com/. 2020.
https://www.edukasielektronika.com/2020/10/pulse-sensor-sensor-detak-
jantung.html.
Savitrie, Elsa. 2022. “Mengenal Microsleep Dan Gejalanya.”
Https://Yankes.Kemkes.Go.Id/. 2022.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/705/mengenal-microsleep-dan-
gejalanya.
Wahyono, Edi. 2022. “Kecelakaan Lalu Lintas Bikin Ngeri, Satu Orang Meninggal
Tiap 24 Detik!” Oto.Detik.Com, 2022. https://oto.detik.com/berita/d-
5965054/kecelakaan-lalu-lintas-bikin-ngeri-satu-orang-meninggal-tiap-24-
detik.
Yanto, Nur Witdi, Lila Elisana, Sri Wiji Lestari, and Wike Handini. 2021.
“Rancang Bangun Sistem Pendeteksi Kantuk Menggunakan Sensor Imu Dan
WeMOS.” Jurnal Teknologi 9 (1): 72–79.
https://doi.org/10.31479/jtek.v9i1.136.
11
12
13
14
15
16
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

No Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan Total (Rp)


(Rp)
1 Belanja Bahan
Arduino Uno 2 300.000 600.000
Intercom 2 250.000 500.000
Helm 2 400.000 800.000
Kabel Penghubung 5 30.000 150.000
Lem Perekat 3 20.000 60.000
Socket Kabel 3 30.000 90.000
Sensor Truedepth 2 1.000.000 2.000.000
Pulse Sensor 2 500.000 1.000.000
Rol Kabel 1 25.000 25.000
SUB TOTAL 21 2.525.000 5.225.000
2 Belanja Sewa
Sewa Server 5 kali 110.000 550.000
Sewa Alat 5 kali 115.000 575.000
SUB TOTAL 10 kali 225.000 1.125.000
3 Perjalanan lokal
Kegiatan penyiapan bahan 5 orang 150.000 750.000
Kegiatan Pendampingan 5 kali 100.000 500.000
Kegiatan literatur 5 orang 75.000 375.000
SUB TOTAL - 325.000 1.625.000
4 Lain-lain
Protokol kesehatan 5 orang 50.000 250.000
Jasa layanan instrumentasi 3 kali 100.000 300.000
Jasa bengkel/Uji Coba 3 kali 50.000 150.000
ATK 5 paket 40.000 200.000
Promosi Sosial Media 1 paket 175.000 175.000
Pembuatan poster dan 2 paket 100.000 100.000
banner
Seminar/publikasi jurnal 1 paket 250.000 250.000
SUB TOTAL - 875.000 1.425.000
GRAND TOTAL - 3.950.000 9.400.000
GRAND TOTAL (Terbilang Sembilan Juta Empat Ratus Ribu Rupiah)
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


Program Bidang Alokasi
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
1 Hilma Teknik Teknik 8 Jam/Minggu Membuat
Muyasaroh Elektro Elektro proposal bab 1
30602100001 dan bab 2,
mengecek
seluruh
proposal, tahap
pelaksanaan
dan tahap
evaluasi
2 Cahya Teknik Teknik 8 Jam/Minggu Membuat
Alyusufa Elektro Elektro proposal bab 3,
Kusuma Jaya membuat
30602000015 rancangan alat,
design dan
melakukan
tahap evaluasi
3 Muhammad Teknik Teknik 8 Jam/Minggu Membuat
Yusuf Maulana Elektro Elektro proposal bab 1,
30602000041 melakukan
pengamata,
mencari solusi
masalah dan
tahap evaluasi
4 Agung Teknik Teknik 8 Jam/Minggu Membuat
Apriliyanto Industri Industri proposal bab 3,
31602000013 melakukan
pengamata,
mencari solusi
masalah dan
tahap evaluasi
5 Eva Sopitri Teknik Teknik 8 Jam/Minggu Membuat
32602200060 Informatika Informatika proposal bab 4,
menginformasi
kan alat dan
bahandan
melakukan
tahap evaluasi
20
21

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Dikembangkan

Gambar 3.7 Penampakan Depan Helm Safety Riding Milenial

Gambar 3.8 Penampakan Samping Helm Safety Riding Milenial

Gambar 3.9 Penampakan Belakang Helm Safety Riding Milenial


22

Keterangan gambar :
1. Tampak depan
Helm tampak depan dilengkapi dengan sensor TrueDepth di kiri atas, bertujuan
sebagai sensor yang akan bereaksi ketika mata terpejam 3-5 detik
2. Tampak Samping
Helm di lengkapi intercom, dimana berfungsi untuk mengeluarkan suara agar
pengendara sadar secara cepat ketika mengantuk. Dan terdapat pulse sensor
dimana dalam penempatannya akan ditempatkan di daun telinga sebagai
pendeteksi detak jantung yang apabila terdeteksi mengantuk maka akan
memerintahkan intercom untuk mengeluarkan suara
3. Tampak Belakang
Helm berbasis teknologi canggih TrueDepth dan pulse sensor ini sangat praktis
digunakan karena helm dirancang sedemikian rupa agar nyaman saat digunakan

Anda mungkin juga menyukai