Anda di halaman 1dari 21

MODIFIKASI SISTEM ALARM PADA TRAINER PINTU MOBIL TIMOR

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi

Jenjang Program Diploma Tiga

Oleh :

Nama : Priyo Widiyanto

NIM : 13020039

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

2015
HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

MODIFIKASI SISTEM ALARM PADA TRAINER PINTU MOBIL TIMOR

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Tugas Akhir

Oleh :

Nama : Priyo Widiyanto

NIM : 13020039

Tegal, November 2015

Pembimbing I

H. Khafidin, ST
NIPY..................

Pembimbing II

Agus Makhrojan, S.Pd

NIPY..............................

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Teknik Mesin

Politeknik Harapan Bersama Tegal

Drs. Agus Suprihadi

NIPY.07.010.054
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iv

DDAFTAR TABEL............................................................................................ v

I. Latar Belakang........................................................................................... 1

II. Rumusan Masalah...................................................................................... 2

III. Batasan Masalah........................................................................................ 2

IV. Tujuan........................................................................................................ 2

V. Manfaat...................................................................................................... 2

VI. Landasan Teori.......................................................................................... 2

6.1. Pengertian Alarm............................................................................. 2

6.2. Fungsi Alarm Mobil........................................................................ 3

6.3. Perkembangan Alarm Mobil........................................................... 4

6.4. Komponen – Komponen Alarm Mobil............................................ 5

6.5. Cara Kerja Alarm Mobil................................................................. 11

6.6. Rangkaian Alarm Mobil................................................................. 14

VII. Diagaram Alur Penelitian........................................................................ 17


VIII. Metodelogi Penelitian.............................................................................. 18

8.1. Jenis Dan Sumber Data.................................................................. 18

8.2. Alat Penelitian................................................................................ 18

8.3. Metode Pengumpulan Data............................................................ 18

IX. Jadwal Kegiatan....................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 20

LAMPIRAN....................................................................................................... 21

DAFTAR GAMBAR

Gamba r Hal

Gambar 1. Alarm Mobil................................................................................ 3

Gambar 2. Main Board.................................................................................. 6

Gambar 3. Remote Control............................................................................ 6

Gambar 4. Memory LED............................................................................... 7

Gambar 5. Lampu Hazard............................................................................. 8

Gambar 6. Sirine............................................................................................ 9

Gambar 7. Relay............................................................................................ 9

Gambar 8. Fuse............................................................................................. 10

Gambar 9. Kabel........................................................................................... 11

Gambar 10. Baterai....................................................................................... 11

Gambar 11. Cara Kerja Alarm...................................................................... 12

Gambar 12. Rangkaian Transmitter Alarm Mobil Wirelees......................... 15


Gambar 13. Rangkaian Reciever Alarm Mobil Wirelees.............................. 16

Gambar 14. Diagram Alur Penelitian............................................................ 17

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Jadwal Kegiatan........................................................................... 19


I Latar Belakang

Perkembangan teknologi sekarang ini semakin canggih, terutama dibidang otomotif akhi
r – akhir ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini dibuktikan dengan semakin
banyaknya kendaraan yang ada di pasaran yang telah mengalami berbagai macam per
ubahan. Kendaraan saat ini sangat penting bagi kehidupan manusia, bahkan sekarang
menjadi kebutuhan pokok bukan merupakan kebutuhan mewah, seperti kehidupan sehar
i hari untuk menuju ke suatu tempat yang dekat saja perlu membutuhkan kendaraan.

Setiap perusahaan menciptakan kendaraan tentunya memiliki berbagai pertimbangan, m


ulai dari sisi teknologi, keamanan, dan kenyamanan, tentunya dengan mempertimbangka
n daya beli dan daya saing yang cukup ketat. Tentunya suatu perusahaan menciptakan
kendaraan disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan juga sasaran konsumen walaupun k
elas kendaraan yang diciptakan adalah sama akan tetapi teknologi yang ditawarkan da
n juga harga yang dipasarkan juga berbeda. Salah satunya adalah mobil, saat ini mobil
dipilih karena faktor kemudahan, kenyamanan dan keamanan. Seperti adanya Sistem Po
wer Window, Central Door Lock dan Alarm.

Beberapa tahun terakhir ini aktifitas aksi pencurian mobil begitu tinggi. Karena itu pemili
k mobil dituntut untuk lebih berhati-hati serta memasang alat keamanan ekstra selain k
unci kontak, khususnya saat mobil diparkir dan saat akan ditinggal pergi oleh pemilik. B
aik mobil maupun barang yang berharga yang terletak didalam mobil sering menjadi ta
rget incaran para pencuri yang menimbulkan keresahan juga kerugian materi yang tidak
sedikit.

Untuk mengatisipasi hal ini salah satu alat keamanan mobil saat diparkir adalah berupa
alarm dan remote control. Salah satu mobil yang belum menggunakan Sistem Alarm ad
alah mobil timor.
Atas dasar uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat Tugas Akhir yang berjud
ul “ MODIFIKASI SISTEM ALARM PADA TRAINER PINTU MOBIL TIMOR”

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai b
erikut :

1. Komponen dan peralatan apa saja dalam modifikasi sistem alarm?

2. Bagaimana cara memodifikasi sistem alarm pada trainer pintu mobil timor agar berfu
ngsi dengan baik?

III. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut maka diberikan batasan m
asalah agar bisa lebih fokus dalam judul Proyek Akhir yang dibuat permasalahan yang
dikaji dalam hal ini adalah :

1. Pembahasan hanya pada modifikasi sistem alarm.

IV. Tujuan

Adapun tujuan dari laporan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui cara memodifikasi sistem alarm pada trainer pintu mobil timor.

V. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari memodifikasi sistem alarm pada trainer pintu mobil timor
adalah :

1. Menambah pengetahuan dalam hal memodifikasi sistem alarm.

2. Menambah inventarisasi alat peraga pada bengkel pemesinan politeknik harapan bers
ama tegal.
VI. Landasan Teori

6.1. Pengertian Alarm

Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan.
Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pmberitahuan
ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi data ata
upun ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan
untuk memperingatkan pengemudi atau driver mengenai adanya masalah (bahaya) pad
a jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar. Alarm
memberitahukan apabila terjadi bahaya dan kerusakan ataupun kejadian yang tidak diha
rapkan pada jaringan melalui sinyal sehingga memberikan peringatan secara jelas agar
dapat diantisipasi.

Gambar 1. Alarm Mobil

(Sumber : https://juliajuliane.wordpress.com, 2010)

6.2. Fungsi Alarm Mobil

Untuk mencegah pencurian kendaraan, sistem ini dirancang untuk memberikan peringat
an apabila ada pintu atau penutup/kap mesin

yang dibuka secara paksa atau baterai terminal diputuskan kemudian disambung lagi sa
at pintu dalam keadaan terkunci. Alarm akan membuat klakson (spiker sirine) berbunyi t
erputus-putus dan lampu depan, lampu belakang serta lampu interior menyala. Saat ko
ndisi kendaraan diparkir bila sistem alarm diaktifkan, lampu indikator akan menyala untu
k memberitahukan ke sekeliling bahwa kendaraan ini dilengkapi dengan sistem anti pen
curian. Sistem Alarm akan bekerja bila main board mendeteksi terjadinya ketidak beresa
n sistem, atau ada pengoperasian yang bukan/ tidak sesuai dengan prosedur.

Fungsi Alarm akan aktif jika pintu dikunci oleh operasi yang dijalankan dengan :

1. Mengunci pintu dengan menggunakan pengunci di pintu pengemudi depan.

2. Mengunci pintu dengan menggunakan transmiter (termasuk 30 detik autu lock)

3. Mengunci pintu pengemudi tanpa menggunakan pengunci (mengunci dari knop di d


alam pintu dan saat menutup pintu)

Fungsi Alarm atau keamanan akan tidak aktif (untuk membatalkan kunci keamanan) bila
operasi dibawah ini dilakukan :

1. Membuka semua pintu dengan menggunakan pengunci di pintu pengemudi.

2. Membuka pintu dengan menggunakan transmiter.

3. Membuka pintu pengemudi dengan knop.

4. Setelah menyetel fungsi pengamanan, fungsi pencegahan tertinggalnya kunci akan m


embuka semua pintu.

6.3. Perkembangan Alarm Mobil

Sebagai pengguna kendaraan bermotor khususnya mobil tentunya sudah mengenal alat
elektronik ini yaitu alarm mobil. Memang sejarah alarm mobil tidak sepanjang umur sej
arah mobil itu sendiri, karena alarm mobil di Indonesia baru dikenal sekitar pertengahan
tahun 80-an. Seperti apa sih alarm mobil mobil tempo dulu itu dan sampai sejauh ma
na perkembangannya hingga sekarang? Berikut ini diuraikan sejarah perkembangan alar
m mobil di Indonesia.

Awal mula perkembangan teknologi alarm yaitu berawal dari inovasi industri keamanan
elektronik dan peringatan kebekaran pada tahun 1850 oleh john gamewell dan edwin h
olmes. Lalu pada tahun 1841 seiring dengan ditemukannya telegram, seorang dokter mu
da yang kaya bernama william channing membuat sebuah sistem dari yang dapat men
girimkan sinyal alarm kebakaran kepada stasiun pemadam kebakaran yang ada di bosto
n, Amerika Serikat. Sistem ini menggunakan sandi morse yang ditemukan oleh samuel
morse dalam sistem telegram yang memadukan kode dengan teknologi untuk menyalur
kan sinyal daripusat sistem pemerintah menuju stasiun pemadam kebakaran untuk mem
beritahu titik lokasi terjadinya kebakaran.

6.4. Komponen – Komponen Alarm Mobil

6.4.1. Main board

Main board mempunyai fungsi sebagai pengolah data layaknya ECU pada engine yang
menerima input dari komponen pendukung lainnya seperti ignition switch, brake switch,
yang kemudian meneruskannya kembali sebagai sinyal output ke control module, motor,
lampu hazard, sirine, dan memory LED sebagai perintah kerja seperti motor pada posi
si lock maupun unlock.

Gambar 2. Main Board

( Sumber : http//:shaft.com)

6.4.2.Remote Control

Remote control Berfungsi untuk memberikan sinyal ke dalam main board untuk menjala
nkan fungsi lock maupun unlock dari jarak dekat maupun jarak jauh. Sehingga dengan
kendali remote control ini maka proses lock dan unlock pintu mobil dapat dapat dilaku
kan dari jarak jauh tanpa menggunakan kunci manual pintu.

Gambar. 3. Remote Control

(Sumber : http://www.carid.com, 2008)


6.4.3. Memory LED

Memory LED pada rangkaian unit central door lock terhubung langsung dengan Main B
oard yang berfungsi sebagai lampu indikator pada saat sistem central door lock sudah
aktif dan siap untuk dioperasikan. Komponen ini memang dirancang untuk memancarka
n cahaya.

Gambar 4. Memory LED

(Sumber : www.oomotifnet.com)

6.4.4.Lampu Hazard

Lampu hazard berfungsi sebagai lampu indikator pada saat sistem central door lock di
aktifkan yaitu kondisi lock dan unlock, maka lampu hazard akan berkedip 2 kali kedipan
sebagai tanda bahwa unit central door lock sedang aktif.

Gambar. 5. Lampu Hazard

(Sumber : http://fjb.kaskus.co.id)

6.4.5. Sirine

Sirine terhubung langsung dengan output sinyal dari main board. Digunakan sebagai ko
mponen pendukung pada unit rangkaian central door lock berfungsi sebagai indikator s
uara pada saat posisi kerja dari unit central door lock pada saat proses lock dan unloc
k.
Suara khas dari sirine ketika ditekan berasal dari sebuah electromagnet yang digunaan
untuk menggerakan baja spiral. Jika electromagnet tersebut diberi arus, spiral tersebut b
ergerak ke arah magnet. Ketika spiral berpindah di titik maksimum ke arah magnet, sa
mbungan putus yang menyebabkan arus berhenti beberapa saat dan menyebabkan baj
a spiral tersebut mengendur. Setelah itu, elektromagnet kembali bergerak ke arah besi.
Siklus ini terjadi berulang kali dan menyebabkan baja spiral berosilasi kembali yang men
ghasilkan suara sirine tersebut.

Gambar 6. Sirine

(Sumber : http://msubianto.blogspot.co.id, 2012)

6.4.6. Relay

Relay berfungsi sebagai pengaman dari saklar. Apabila arus yang mengalir terlalu besar
maka kumparan yang ada dalam relay akan terputus.

Gambar 7. Relay

(Sumber : http://teachmetomake.com, 2015)


6.4.7. Fuse

Fuse berfungsi sebagai pengaman dari kerusakan pada jaringan kelilistrikan. Apabila arus
listrik yang mengalir lebih besar dari kapasitasnya maka logam fuse akan putus.

Gambar 8. Fuse

(Sumber : http://m-edukasi.kemdikbud.go.id, 2007)

6.4.8. Kabel

Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu
dengan komponen yang lainnya. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Pengguna
an kabel berbedan – beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang menga
lir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter b
esar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter
kecil.

Gambar 9. Kabel

(Sumber : www.chuzy-ballack.blogspot.com, 2014)

6.4.9. Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrika
n otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelis
trikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Amp
ere Hour).

Gambar 10. Baterai

(Sumber : http://rioadityaputra-otomotif.blogspot.co.id, 2011)

6.5. Cara Kerja Alarm Mobil

Memang sangat menarik sekali, hidup di zaman teknologi sedang berkembang pesat. H
al ini memaksa para penghuninya untuk semakin kreatif dalam mempermudah pekerjaa
nya dan membuat inovasi-inovasi baru yang cukup hebat. Salah satu inovasi yang dibu
at adalah alat untuk mengamankan mobil dari tangan-tangan usil curanmor dan penjah
at lainnya. Suatu alat yang dipasang pada mobil yang dapat menimbulkan suara yang s
angat kencang apabila menyentuh bagian-bagian tertentu yang telah diatur.

Gambar. 11. Cara Kerja Alarm

(Sumber : www.teknovanza.com)

Menurut data-data yang ada cara kerja remote alarm sama halnya dengan cara kerja t
ransmitter dan reciever. Dimana remote yang digunakan mengirimkan suatu gelombang
yang memerintahkan module(pada mobil) untuk membuka atau menutup pintu, serta st
art,

open bagasi, dan sebagainya. Cara kerja alat ini sama halnya dengan cara kerja remote
TV, DVD, tape, dan sebagainya. Gelombang yang dikirim remote di tangkap dan dapat
melakukan berbagai macam tugasnya, sesuai keinginan pemakai. Sinyal atau gelomban
g yang dikirimkan remote pada mobil memiliiki frekuensi tertentu yang dapat membuat
object menangkap sinyal dari pemakai.

Alarm mobil tidak akan menyala jika hanya ada orang yang mendekat dan menyinggun
g di bodi mobil. Tapi akan menyala/berbunyi jika terjadi tekanan yang besar pada mobi
l. Berikut penjelasanya.

Jika ada orang yang hanya mendekat dan menyinggung di bodi mobil, bola akan melu
ncur ke tombol kontak pertama. Sensor akan meneruskan informasi ke komputer. Komp
uter mendeteksinya sebagai getaran yang tidak terlalu penting dan tidak mengaktifkan
alarm. Namun kalu goyangnya membesar, bola terus bergerak menuju tombol utama, k
omputer akan mengaktifkan sistem alarm.

Alarm mobil juga dilengkapi dengan sensor tekanan, hal ini digunakan untuk memberik
an rangsangan pada mobil saat kaca mobil dipecahkan. Sehingga dapat membunyikan
alarm secara otomatis.

Sensor tekanan. Usaha pencurian yang semakin canggih mendorong perkembangan tek
nologi alarm. Kini alarm tidak hanya menghasikan suara bunyi, tetapi bisa langsung me
matikan sistem pengapian mobil, sehingga mobil tidak bisa distarter. Untuk mencegah p
encurian mobil yang memecahkan kaca jendela mobil, dikembangkan teknologi alarm se
nsor tekanan udara. Alarm langsung berbunyi bila kaca jendela dipecahkan. Sistem ini
mengguanakan mikropon kecil yang dihubungkan dengan komputer mobil. Mikropon be
rtugas mengukur

fluktuasi tekanan udara berdasarkan frekuensi tertentu yang akan diterjemahkan komput
er sebagai pencurian kendaraan bermotor.

Sistem tekanan yang lebih canggih, dirancang mampu membedakan antara tekanan uda
ra diluar dan didalam kabin. Bila ada perbedaan antara tekanan udara luar dan didalam
, secara otomatis alarm akan berbunyi. Mekanisme kerjanya menggunakan speaker pend
eteksi tekanan udara. Metode kerjanya memanfaatkan prinsip pergerakan cone speaker
dan elektromagnet yang dipasang dibelakang cone. Alunan musik yan dihasilkan speake
r sebenanya merupakan getaran maju mundur cone yang disorong oleh electromagnet.
Pada sistem tekanan udara, prinsip kerjanya dibalik. Perbedaan fluktuasi menggerkan co
ne maju mundur, yang diteruskan ke elektromagnet. Selanjutnya electromagnet menerus
kan informasi ini ke komputer mobil yang sudah memilki data tentang segala jenis geta
ran electromagnet. Jika komputer mendeteksi ada perbedaan yang signifikan dibandingk
an tekanan kabin standar, komputer memerintahkan sirine untuk berbunyi.

Bahkan kini pemilik dapat mengetahui kendaraanya ada yang yang membobol karena al
at sensor gantungan kunci akan berbunyidan bergetar bila ada yang berupaya memasu
ki atau menggangu mobil. Dengan teknologi yang semakin canggih alat detektor ini bis
a memberi peringatan pada pemiliknya hingga jarak 1 km. Selain itu, dengan alat GPS
bila mobil dicuri dengan derek atau masuk kontainer masih bisa dideteksi.

6.6. Rangkaian Alarm Mobil

Rangkaian alarm mobil wireless ini terdiri dari (dua) bagian, yaitu bagian transmitter da
n bagian reciever. Bagian transmitter dipasang dimobil dan bagian reciever dipasang dir
umah. Alarm mobil

wireless ini digunakan untuk mobil yang diparkir diluar rumah, sehingga apabila ada ya
ng menganggu mobil kita maka akan diinformasikan ke rumah melalui alarm mobil wire
less ini rangkaian alarm mobil wirelees ini bekerja dengan frekuensi FM yang dapat dise
t sesuai keinginan. Gambar skema rangkaian untuk membuat rangkaian alarm mobil wir
eless terdiri dari 2 bagian sebagai berikut :

Bagian transmitter alarm mobil ini dipasang dimobil yang diparkir dengan sumber tegan
gan 12 volt DC dari accumulator/baterai mobil. Rangkaian transmitter alarm mobil wirele
ss ini berfungsi untuk mengaktifkan reciever menggunakan media wireless FM. Rangkaia
n transmitter alarm mobil dibuat menggunakan pemancar FM mini transistor tipe 2SC26
70 yang berfungsi sebagai oscilator dan pemancar FM daya rendah. Frekuensi kerja ran
gkaian transmitter ini dapat diset dengan mengatur timer kapasitor sehingga sesuai den
gan frekuensi kerja reciever alarm mobil.
Gambar. 12 Rangkaian Transmitter Alarm Mobil Wirelees

(Sumber : www. skemarangkaianpcb.com)

Reciever alarm mobil wireless ini berfungsi untuk menerima sinyal dari rangkaian transm
itter kemudian untuk mengaktifkan alarm atau sirine. Rangkaian reciever alarm mobil wir
eless ini dibuat menggunakan modul IC reciever FM CXA1019 standart sesuai data sheet
. Output rangkaian reciever CXA1019 ini digunakan untuk mengaktifkan alarm melalui ra
ngkaian sakelar elektronik. Output reciever CXA1019 dihubungkan menggunakan transfor
mer IT untuk mengaktifkan transistor T2 BC548 kemudian mengaktifkan driver relay tran
sistor T3 BEL187. Apabila reciever CXZA1019 ini mengaktifkan transistor T2 kemudian T3
menggerakan relay untuk menyalakan alarm.

Gambar 13. Rangkaian Reciever Alarm Mobil Wirelees

(Sumber : http://skemarangkaianpcb.com)
VII. Diagram Alur Penelitian
VIII. Metodelogi Penelitian

8.1. Jenis dan sumber data

a. Data primer

Data ini merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber dilapangan dan h
asil wawancara dengan mekanik atau pengendara mobil.

b. Data sekunder

Data ini merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari dokumentasi, literat
ure, buku, arsip, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan sistem alarm.

8.2. Alat penelitian

Alat yang digunakan untuk melakukan penelitian


MODIFIKASI SISTEM ALARM PADA TRAINER PINTU MOBIL TIMOR

8.3. Metode pengumpulan data

Agar didapatkan data yang akurat, relevan, dan valid maka pengumpulan data dengan
cara :

a. Observasi

Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan terhadap gejala/peristiwa yang berkait


an dengan objek penelitian.

b. Interview

Pengumpulan data melalui tahap-tahap muka dan tanya jawab langsung dengan narasu
mber.

c. Studi pustaka

Pengumpulan dilakukan dengan membaca serta mempelajari dokumen-dokemen, literatu


r, buku petunjuk teknis lainnya yang relevan dengan objek penelitian

Anda mungkin juga menyukai