PENDAHULUAN
1
peserta didik akan mudah memahami dan mengetahui cara kerja dan cara
merancang car alarm system. Dan juga sebagai bekal nantinya untuk
melanjutkan pendidikan ataupun ke dunia industri.
Berkaitan dengan hal tersebut dalam perancangan media otomotif ini
maka penulis memilih dan mengajukan judul “TRAINER SIMULATOR
CAR ALARM SYSTEM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM
MATAKULIAH PRAKTIKUM KELISTRIKAN BODY MAHASISWA S1
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS NEGERI ...”.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam dunia otomotif, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi
pemberitahuan ketika terjadi usaha-usaha untuk memasuki kendaraan pada saat
sistem alarm sedang kondisi aktif (Anonim, 2014). Pesan ini digunakan untuk
memperingatkan pencuri bahwa kendaraan yang diincarnya sudah terlindungi oleh
alarm, atau pemberitahuan kepada lingkungan sekitar bahwa ada sesuatu yang
tidak beres pada mobil yang mengeluarkan bunyi peringatan atau pemberitahuan.
Alarm mobil umumnya memberikan tanda bahaya berupa sinyal lampu mobil
(sein atau lampu kecil), bunyi sirine atau klakson, ataupun singnal frekuensi ke
modul penerimaan (pager) atau signal GSM dengan menggunakan telephone
(untuk alarm model GSM).
Rangkaian alarm mobil tentu sudah bukan barang yang baru di dalam
industri dan juga dunia elektronika. Untuk kategori pemula yang memang
mendalami dunia elektronika tentu dalam prakteknya diajarkan untuk
membuat rangkaian alarm ini. Pasalnya memang rangkaian ini sangat mudah
untuk dibuat dengan komponen yang murah.
5
Sistem kerja dan juga cara merangkai rangkaian alarm ini sederhana
dengan menggunakan komponen yang mudah didapatkan di pasaran.
Ditambah lagi harga juga sangat murah. Bentuk dari rangkaian alarm tersebut
yang bervariasi dan juga berbeda-beda. Sebenarnya fungsi dan juga cara kerja
serta tujuan utamanya sama.
1) Alarm
a) Klakson keamanan (alarm)
6
b) Klakson mobil
c) Lampu depan dan lampu belakang. Cara kerja lampu nyala berkedip
bila ada pencurian.
d) Lampu indikator keamanan. Lampu ini memberitahukan apakah
sistem dalam keadaan aktif. Pada saat sistem dalam tahap aktif,
lampu indikator menyala untuk memberitahukan sekelilingnya
bahwa kendaraan ini dilengkapi dengan anti pencurian (Buntarto,
2015: 13).
2) Saklar
a) Saklar door lock utama (motor). Pada saat sistem ada di tahap alarm
dan pintu dibuka maka system akan secara otomatis mengunci pintu.
b) Sakelar pintu
c) Sakelar kap mesin
d) Sakelar pintu bagasi. Saklar tersebut akan mendeteksi apakah pintu,
kap mesin, dan pintu bagasi terbuka atau tertutup, dan
mentransmisikan sinyal ke ECU anti pencurian.
e) Kunci kontak. Switch ini mendeteksi keadaan kunci kontak dan
mentransmisikan sinyal ke ECU anti pencurian.
f) Sakelar pendeteksi kunci.
g) Switch ini mendeteksi apakah kunci dimasukkan ke silinder kunci
kontak dan menstransmisikan sinyal ke ECU anti pencurian.
h) Rangkaian door lock (posisi switch).
i) Switch membuka kunci pintu bagasi. Switch ini mendeteksi keadaan
terkunci atau terbuka dari masing-masing pintu dan
menstransmisikan sinyal ke ECU anti pencurian.
Cara kerja remote alarm sama halnya dengan cara kerja transmitter
dan receiver. Di mana remote yang digunakan mengirimkan suatu gelombang
yang memerintahkan module (pada mobil) utuk membuka atau menutup
pintu, serta start, open bagasi, dan sebagainya (Jaya, 2014). Cara kerja alat ini
sama halnya dengan cara kerja remote TV, DVD, tape, dan sebagainya.
7
Gelombang yang dikirim remote ditangkap dan dapat melakukan berbagai
macam tugasnya, sesuai keinginan pemakai. Sinyal atau gelombang yang
dikirimkan remote pada mobil memiliki frekuensi tertentu yang dapat
membuat objek menangkap sinyal dari pemakai (Buntarto, 2015: 15).
Alarm mobil tidak akan menyala jika hanya ada orang yang mendekat
dan menyinggung di bodi mobil. Tapi akan menyala atau berbunyi jika terjadi
tekanan yang besar pada mobil. Jika ada orang yang hanya mendekat dan
menyinggung di bodi mobil, bola akan meluncur ke tombol kontak pertama.
Sensor akan meneruskan informasi ke komputer. Komputer mendeteksinya
sebagai getaran yang tidak terlalu penting dan tidak mengaktifkan alarm.
Namun kalau goyangnya membesar, bola terus bergerak menuju tombol
utama, computer akan mengaktifkan sistem alarm.
Alarm mobil juga dilengkapi dengan sensor tekanan, hal ini digunakan
untuk memberi rangsangan pada mobil saat kaca mobil dipecahkan. Sehingga
dapat membunyikan alarm secara otomatis.
8
Metode kerjanya memanfaatkan prinsip pergerakan cone speaker dan
electromagnet yang dipasang dibelakang cone. Alunan music yang dihasilkan
speaker sebenarnya merupakan getaran maju mundur cone yang didorong
oleh electromagnet.
Rangkaian alarm mobil wireless ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu
bagian transmitter dan bagian receiver (Buntarto, 2015: 17). Bagian
transmitter dipasang dimobil dan bagian receiver dipasang dirumah. Alarm
mobil wireless ini digunakan untuk mobil yang diparkir di luar rumah,
sehingga apabila ada yang mengganggu mobil kita maka akan diinformasikan
ke rumah melalui alarm mobil wireless ini. Rangkaian alarm mobil wireless
ini bekerja dengan frekuensi FM yang dapat diset sesuai keinginan. Gambar
skema rangkaian untuk membuat rangkaian alarm mobil wireless terdiri dari
2 bagian sebagai berikut.
9
Gambar 3. Transmitter alarm mobil wireless.
10
Gambar 4. Receiver alarm mobil wireless.
11
BAB III
PERANCANGAN PRODUK
Tanda kode warna kabel yang biasanya berupa tulisan huruf untuk
menandai terminal-terminal pada komponen-komponen tertentu tidak kami
sertakan dan kami ganti dengan kode warna kabel berupa tempelan stiker
dengan warna yang sesuai dengan warna kabel sebagai alat identifikasi.
Tujuannya untuk membiasakan siswa atau pengguna trainer simulator yang
sedang belajar agar terbiasa melakukan identifikasi kabel menggunakan
warna bukannya tulisan, seperti saat melakukan pekerjaan mengenai sistem
car alarm dan central lock pada kendaraan yang sebenarnya. Maka dari itu,
12
background papan simulator menggunakan warna abu-abu agar kode warna
putih, hitam, maupun warna lain bisa terlihat jelas.
Gambar 7. Kode warna kabel.
3.2 Spesifikasi
Gambar di bawah ini menunjukkan ukuran dari trainer simulator Car
Alarm and Central Lock Sistem yang akan kami buat. Ketinggian papan
simulator dan papan tempat alat ukur disesuaikan agar bisa seideal mungkin
dengan ketinggian rata-rata siswa SMK atau mahasiswa.
4 Saklar Pintu 4
7 Siren 1
8 Fuse Box 1
9 Fuse 2
10 Start Key 1
13
13 Banana Plug 4 mm (red) 34
17 Potentiometer 1
18 Nameplate 1
21 Roda Caster 4
24 Cat Dasar 1
25 Cat Warna 1
26 Dempul 1
27 Varnish 1
28 Thinner 1
29 Bolt M8 x 1,25 x 25 mm 16
30 Bolt M6 x 1,0 x 20 mm 16
31 Nut M8 x 1,25 16
32 Nut M6 x 1,0 16
33 Washer M8 x 16 x 1,6 32
34 Washer M6 x 12 x 1,6 32
14
35 Stiker Warna 1
15
BAB IV
PENUTUP
16
DAFTAR RUJUKAN
Buntarto, dkk. 2015. Sistem Alarm, Central Door Lock, dan Power Window
Mobil. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Jaya, Haka. 2014. Cara Kerja Sistem Kelistrikan Alarm, Central Lock, Power
Window, dan Power Mirror,(Online),
(http://www.trainersmk.net/2014/12/cara-kerja-sistem-kelistrikan-
alarm.html), diakses 15 Maret 2017
17